Anda di halaman 1dari 4

KISI-KISI CCA

PARHEHEON 2019
I. Cerita Kematian Yesus sampai dengan Paskah. Baca dari Kitab Matius – Yohanes.
II. Dua belas murid Yesus
1. Simon yang disebut Petrus
2. Andreas sepupu Simon
3. Yakobus anak Zebedeus, biasa disebut Yakobus Tua
4. Yohanes anak Zebedeus saudara Yakobus, yang menerima injil wahyu
 Note:
Yakobus dan Yohanes anak Zebedeus biasa disebut Boanerges/ Anak-anak
guruh, diberikan julukan karena sembrono
5. Filipus
6. Bartolomeus
7. Tomas yang disebut Didimus
8. Matius pemungut cukai
9. Yakobus anak Alfeus
10. Yudas anak Yakobus atau yang dikenal sebagai Tadeus
11. Simon orang Zelot
12. Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.
III. Yang dibangkitkan dari kubur
Lazarus saudara Maria dan Marta
IV. 10 Hukum Taurat
1. Titah Pertama
“ Akulah Tuhan Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanag Mesir, dari
tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Mu.”
 Maksudnya adalah Kita harus lebih takut, lebih kasih dan lebih yakin dan
percaya terhadap Allah, dari pada terhadap segala-galanya.
 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap
kekuatanmu. -Ulangan 6 : 4 -
 Allah itu esa
2. Titah Kedua
“Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di
langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di
bawah bumi.
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku,
TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan
bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari
orang-orang yang membenci Aku,
Tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka
yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.”
 Maksudnya adalah Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu
jangan bersembah sujud kepada allah lain atau meminta kehidupan dari
padanya, dan jangan memanggil roh-roh atau berkeyakinan kepada
tenungan-tenungan dukun, dan jangan yakin kepada benda-benda
bermana (sakti).
 Harun membuatkan patung lembu emas untuk disembah Bangsa Israel,
Tuhan marah dan hamper membinasakan Bangsa Israel, namun Musa
memohon pengampunan, dan hukuman yang diberikan adalah kematian
bagi orang-orang yang menyembah lembu emas
 Daniel diminta sujud menyembah kepada Raja Darius, tapi tidak mau dan
tetap setia menyembah dan berdoa kepada Tuhan. Dia dihukum masuk
Goa Singa, namun sampai pagi tidak satu helai benang pun lepas dari baju
Daniel. Sebab Tuhan mengirimkan malaikat untuk menjaga Daniel.
3. Titah Ketiga
“Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab
TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan
sembarangan.”
 Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan mengutuki,
mengumpat, memakai guna-guna, berbohong, menipu dengan memakai
nama Allah; sebab hanya dalam penderitaan, kesusahan dan di dalam doa
serta pujianlah kita layak menyebut nama Tuhan Allah.
 Nama Tuhan mulia, kita memanggilnya dalam Doa dan Nyanyian Pujian,
kita juga memanggilnya dalam kesesakan dan penderitaan.
4. Titah Keempat
“Ingat dan kudusukanlah hari Sabat.”
 Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu jangan menganggap
rendah akan ajaran dan Firman Allah; hendaklah kita menganggap itu
kudus, dan hendaklah kita tekun mendengar dan mempelajarinya dengan
gembira.
5. Titah Kelima
“Hormatilah Bapa dan Ibumu agar engkau berbahagia dan lanjut umurmu di
bumi yang diberikan Allah kepadamu.”
 Maksudnya adalah: Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu
jangan kita bersikap remeh terhadap orangtua kita, terhadap pemerintah
dan terhadap orang yang lebih tua. Jangan kita menimbulkan kemarahan
mereka, tetapi hendaklah kita selalu menghormati dan mengasihi mereka,
menuruti dan menyelami jiwa mereka, serta senantiasa berbuat baik
kepada mereka.
6. Titah Keenam
“Jangan engkau membunuh!”
 Maksudnya adalah: Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu
jangan kita mengancam kehidupan tetangga kita (sesama) maupun
mendatangkan bahaya kepadanya, melainkan kita harus bersahabat dan
membantu kebutuhan hidup mereka.
7. Titah Ketujuh
“Jangan engkau berzinah!”
 Maksudnya adalah:Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu kita
harus senantiasa hidup suci dan bersih dan bersikap sopan dalam kata dan
perbuatan. Orang yang telah berumah tangga harus setia dan saling
mencintai.
8. Titah Kedelapan
“Jangan engkau mencuri!”
 Maksudnya adalah: Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu
jangan kita mencuri uang atau harta sesama manusia, atau
mempergunakan tipu daya menjatuhkan usaha dan niaga sesama manusia
untuk kepentingan kita. Kita harus membantu memajukan usaha mereka
serta memeliharanya.
9. Titah Kesembilan
“Jangan engkau berdusta!”
 Maksudnya adalah: Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu
jangan kita mendustai, mengkhianati, menfitnah, maupun bersaksi palsu
serta merendahkan martabat sesama manusia. Kita harus saling
melindungi dan menyatakan hal-hal yang baik saja mengenai sesama
manusia apabila belum nyata dan jelas diketahui kesalahannya.
10. Titah Kesepuluh
“Jangan engkau mendambakan akan rumah sesamamu. Jangan engkau
mendambakan akan istrinya, atau pembantunya laki-laki maupun
perempuan, ternaknya atau segala sesuatu milik mereka.”
 Maksudnya adalah: Kita harus takut serta kasih kepada Allah, sebab itu
jangan kita mempergunakan tipu daya untuk memiliki harta sesama
manusia serta harta warisannya. Kita harus membantu mereka
memelihara hartanya. Dan jangan kita menghasut, baik istri maupun
pembantunya dan menipu ternaknya. Kita patut menasehati mereka serta
membujuknya agar tetap cinta dan setia kepada tugasnya.
V. Kecepatan buka Alkitab
VI. Menebak Lagu Buku Ende dan Lagu Sekolah Minggu
Kisi-Kisi Buku Ende
1. Ende Pujipujian No 1- 17
2. Ende di Ari Minggu No 18-37
3. Ende Hananaek ni Tuhan Jesus No 89-96
4. Ende Hasasaor ni Tondi Parbadia No 102-109
5. Ende Trinitatis No 110-116
6. Ende Laho Marbagas No 158-160
7. Ende Wajib dan Pilihan Vocal Group, 745,392,470.743
VII. Sejarah HKBP/ HKBP Duren Jaya
Sejarah HKBP

Gereja Huria Kristen Batak Protestan lahir pada tanggal 7 Oktober 1861 yang
ditetapkan melalui Sinode Pertama. Gereja HKBP dibawa oleh Misionaris Jerman
dan Belanda yang merupakan asal nama Gereja HKBP yaitu Pdt. Heine, Pdt.
Klemmer, Pdt. Betz, dan Pdt. Asselt. Selanjutnya perkembangan Gereja HKBP
dilanjutkan oleh Ephorus pertama Gereja HKBP yaitu Pdt. I. L. Nommensen yang
melalui banyak rintangan untuk mengembangkan Gereja HKBP di Tanah Batak.
Penolakan – penolakan yang pada awalnya dilakukan suku Batak mulai mencair
saat Pdt Nommensen berhasil membaptis 4 pasangan suami istri pada tanggal 27
Agustus tahun 1865 di Silindung. Perkembangan agam Kristen semakin terasa
setelah Pdt. Nommensen membangun sebuah perkampungan yang dinamakan
Desa Huta Dame di Saitnihuta. Setelah 3 tahun perkembangan agama Kristen
menjadi lebih cepat setelah dibaptisnya Raja Batak Pontas Lumbantobing yang
diikuti oleh masyarakat setempat. Gereja ini tumbuh dari misi RMG (Rheinische
Missionsgesellschaft) dari Jerman dan resmi berdiri pada 7 Oktober 1861. Saat
ini, HKBP memiliki jemaat sekitar 6 juta anggota di seluruh Indonesia. HKBP juga
mempunyai beberapa gereja di luar negeri, seperti di Singapura, Kuala Lumpur,
Los Angeles, New York, Seattle dan di negara bagian Colorado. Meski memakai
nama Batak, HKBP juga terbuka bagi suku bangsa lainnya. Sejak pertama kali
berdiri, HKBP berkantor pusat di Pearaja (Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera
Utara) yang berjarak sekitar 1 km dari pusat kotaTarutung, ibu kota kabupaten
tersebut. Pearaja merupakan sebuah desa yang terletak disepanjang jalan
menuju kota Sibolga (ibu kota Kabupaten Tapanuli Tengah). Kompleks
perkantoran HKBP, pusat administrasi organisasi HKBP, berada dalam area lebih
kurang 20 hektar. Di kompleks ini jugaEphorus (=uskup) sebagai pimpinan
tertinggi HKBP berkantor. HKBP adalah anggota Persekutuan Gereja-gereja di
Indonesia (PGI), anggota Dewan Gereja-gereja Asia (CCA), dan anggota Dewan
Gereja-gereja se-Dunia (DGD). Sebagai gereja yang berasaskan ajaran Lutheran,
HKBP juga menjadi anggota dari Federasi Lutheran se-Dunia (Lutheran World
Federation) yang berpusat di Jenewa, Swiss.

Sejarah HKBP Duren Jaya

Gereja HKBP Duren Jaya adalah sebuah gereja HKBP yang berlokasi di Perumahan
Duren Jaya, Kel. Duren Jaya, Kec. Bekasi Timur, Kota Bekasi. Gereja ini berdiri
pada tanggal 20 April 1986 yang ditandai dengan ibadah pertama jemaat-jemaat
HKBP di Perumahan Duren Jaya dan telah memiliki lebih dari 500 KK dengan
jumlah anggota terdaftar mencapai sekitar 2500 orang.

Sintua
No. Nama Parhalado Wijk
1 St. Rohana D. M. br Sitanggang 1
2 St. Tiopulus Tambunan 2
3 St. Aller Bangun Tampubolon 3
4 St. Nolben Sutyono Mauliate Simanjuntak 3
5 Cst. Horliance Romiaty Damanik 3
6 St. Pardomuan
7

Anda mungkin juga menyukai