Anda di halaman 1dari 5

Pelajaran 3 : Masyarakat.

A. Hormat kepada Orang Tua.


B. Cinta Kepada Sesama.
C. Menghormati Hidup.
D. Menghormati milik orang lain.

A. Hormat Kepada Orang Tua.

1. Orang tua adalah wakil Al-lah yang bertugas menjaga, menghidupi dan mendidik
anak-anak hingga menjadi manusia.
2. Perintah keempat dalam Sepuluh  Perintah Al-lah berbunyi : Hormatilah ibu bapamu.
3. Jasa ibu dan ayah sangat besar bagi kita.
4. Jasa Ibu :
 Ibu mengandung kita selama 9 bulan.
 Ibu mengurus dan membesarkan kita
 Ibu membimbing dan mendidik kita.
 Ibu membantu ayah bekerja untuk menghidupi keluarga.
5. Jasa Ayah :
 Ayah menjadi tulang punggung kehidupan keluarga.
 Ayah bekerja untuk menghidupi kita.
 Ayah menjamin rasa aman.
 Ayah mengupayakan dan menjamin pendidikan kita.
6. Sikap dan kewajiban kita terhadap orang tua, antara lain :

1. Hormat terhadap orang tua, berwujud :


1. Berbicara dengan sopan dan rendah hati.
2. Tidak metertawakan atau menghina orang tua.
2. Cinta terhadap orang tua, berwujud :
1. Senang hati dalam menghibur, memperhatikan, berterima kasih
kepada orang tua dan mendoakan mereka.
3. Taat kepada orang tua, berwujud :
1. Menaati orangtua secara lahir dan batin.
2. Melaksanakan perintahnya dengan sepenuh hati tanpa menggerutu
(marah).
4. Membantu orang tua, berwujud :
1. Selalu siap sedia membantu orang tua terlebih pada tuanya agar tidak
kekurangan dan kesepian.
5. Santo Paulus menasihati kita : “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam
Tuhan”.
6. Kita Suci yang berbicara tentang menghormati orang tua, yaitu :

 Ulangan 5 : 16 : Hormatilah ayah dan ibumu sebagaimana TUHAN Al-


lahmu telah memerintahkannya kepadamu. Jika kamu mengikutinya,
kamu akan hidup lama dan segala sesuatu berjalan dengan baik
bagimu di negeri yang diberikan TUHAN Al-lahmu kepadamu.
 Sirak 3: 12-16 :
Kewajiban terhadap orang tua :
1 – Anak-anakku, dengarkanlah aku, bapamu, dan hendaklah berlaku
sesuai dengan apa yang kamu dengar, supaya selamat.
2 – Memang Tuhan telah memuliakan bapa pada anak-anaknya, dan
hak ibu atas para anaknya diteguhkan-Nya.
3 – Barangsiapa menghormati bapanya memulihkan dosa,
4 – dan siapa memuliakan ibunya serupa dengan orang yang
mengumpulkan harta.
5 – Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat
kesukaan pada anak-anaknya pula, dan apabila bersembahyang,
niscaya doanya dikabulkan.
6 – Barangsiapa memuliakan bapanya akan panjang umurnya, dan
orang yang taat kepada Tuhan menenangkan ibunya
7 – serta melayani orang tuanya sebagai majikannya.
8 – Anakku, hormatilah bapamu, baik dengan perkataan maupun
dengan perbuatan, supaya berkat dari padanya turun atas dirimu.
9 – Rumah tangga anak dikukuhkan oleh berkat bapa, tapi dasar-
dasarnya dicabut oleh kutuk ibu.
10 – Jangan membanggakan nista bapamu. Memang nista bapa
bukan kehormatan bagi dirimu!
11 – Sebaliknya kemuliaan seseorang terletak dalam menghormati
bapanya, dan malu anak ialah ibu ternista.
12 – Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, jangan menyakiti
hatinya di masa hidupnya.
13 – Pun pula kalau akalnya sudah berkurang hendaklah kaumaafkan,
jangan menistakannya sewaktu engkau masih berdaya.
14 – Kebaikan yang ditunjukkan kepada bapa tidak sampai terlupa,
melainkan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu.
15 – Pada masa pencobaan engkau akan diingat oleh Tuhan, maka
dosamu lenyap seperti air beku yang kena matahari.
16 – Serupa penghujat barangsiapa meninggalkan bapanya, dan
terkutuklah oleh Tuhan orang yang mengerasi ibunya.
 Markus 7 : 10 –  Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan
ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.
 Kolese 3:20 : Hai anak-anak, taatilah orang tuamu  dalam segala hal,
karena itulah yang indah di dalam Tuhan. 3:21 Hai bapa-bapa,
janganlah sakiti hati anakmu 2 , supaya jangan tawar hatinya.
 Efesus 6 : 1 : Hai anak-anak, taatilah  orang tuamu di dalam Tuhan,
karena haruslah demikian.  6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu–ini
adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
 

B. Cinta Kepada Sesama.

 Cinta kasih merupakan hukum yang utama. Hukum yang diberikan Yesus bagi kita
adalah hukum kasih.
 Bunyi hukum kasih :
 Pertama : Kasihilah Tuhan Al-lahmu dengan segenap hatimu, dengan
segenap jiwamu, dengan segenap akal budimu, dan segenap kekuatanmu.
 Kedua : Kasihilah sesamamu  manusia seperti dirimu sendiri.
 Hukum kasih merupakan dasar hidup bagi umat kristiani, yaitu selalu mengasihi Al-
lah dan sesama.
 Yesus memberikan contoh kepada kita agar selalu mengasihi sesama. Misalnya :
Kisah orang Samaria yang murah hati ( Lukas 10 : 25-37 ); Yesus menyembuhkan
orang kusta (Markus 1 : 40-45).
 Orang Samaria yang murah hati ;
Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: “Guru,
apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus
kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?”
Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Al-lahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal
budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata Yesus
kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup.”
Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan siapakah
sesamaku manusia?” Jawab Yesus: “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke
Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya
habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi
meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan
itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga
seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari
seberang jalan. 10:33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan,
ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan
minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai
tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya:
Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku
kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama
manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” 10:37 Jawab orang itu:
“Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya:
“Pergilah, dan perbuatlah demikian!”
 Markus 1 : 40-45 – Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta.
Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut  di hadapan-Nya
ia memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan
aku.”  Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya,
menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.”
Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.  Segera Ia
menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras:  “Ingatlah, janganlah engkau
memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada siapapun,  tetapi pergilah,
perlihatkanlah dirimu kepada imam  dan persembahkanlah untuk pentahiranmu
persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi
orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana,
sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di
luar di tempat-tempat  yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari
segala penjuru.

C. MENGHORMATI HIDUP.

 Kehidupan manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan harus kita hormati. Semua


mahluk mendapat kehidupan dari Al-lah, maka kita tidak boleh membunuh makhluk
hidup. Karena yang mempunyai hak atas kehidupan hanya Tuhan Al-lah.
 Menghormati hidup terdapat dalam sepuluh Perintah Al-lah yang keliha “Jangan
membunuh”.
 Yesus menegaskan bahwa membunuh adalah membuang seseorang dari
persaudaranya. Sebab orang yang marah kepada saudaranya sudah dikatakan
sebagai orang yang berdosa (Matius 5:21-22).
 Membunuh mempunyai makna yang luas yaitu :
 Menghilangkan nyawa seseorang.
 Membuang sesama dari persaudaraan. Contoh sikap-sikap membunuh,
yaitu : melukai hati atau perasaan sesama, membenci, tidak mau berteman, iri
, dengki, mengejek teman, saling bertengkar, dan bermusuhan,
mempermalukan dan memfitnah sesama , dan lain-lain.
 Kitab suci yang berbisaca tentang menghormati hidup adalah :
 Matius 5:21-22 –
 Matius 5:42-47 –
 Matius 5:23-24 –
 Usaha-usaha untuk memelihara dan menghormati kehidupan : berdoa dan bersyukur
atas hidup, berolah raga secara teratur, makan dan minum yang bergizi, istirahat
yang cukup, memelihara kebersihan diri dan lingkungan, dan lain sebagainya.
 Tindakan-tindakan yang dapat merusak kehidupan , antara lain : merokok,
membuang sampah tidak pada tempatnya, berbicara kotor dan membiarkan
lingkungan kotor, tidak membersihkan anggota tubuh, dan lain-lain.

D. MENGHORMATI MILIK ORANG LAIN.

 Menghormati milik orang lain berhubungan dengan Sepuluh Perintah Allah yang ke-7
(Jangan mencuri) dan ke-10 ( Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil).
Memiliki sesuatu adalah hak seseorang. Kita wajib  menghormati milik orang lain.
 Mencuri adalah perbuatan yang tidak baik karena dengan mencuri kita :
 merampas milik atau barang orang lain.
 berbuat tidak adil.
 Tidak menghormati dan menghargai barang atau milik orang lain.
 Perintah ke-7 dan ke-10 menjamin keadilan. Keadilan berarti memberikan kepada
setiap orang, apa yang menjadi haknya. Keadilan adalah hak setiap orang.
 Perbuatan-buatan yang termasuk mencuri atau merampas hak milik orang lain
misalnya :
 Mencuri uang atau barang orang lain.
 memeras sesama.
 makan riba (memeras sesama yang kurang mampu atau miskin).
 Tidak membayar hutang dan,
 Korupsi uang dan waktu.
 Kitab suci berbicara tentang menghormati hak milik orang lain, antara lain :
 Efesus 4:28,
 Tesalonika 3:10-12,
 Kolose 4:1.
 Santo Paulus mengatakan :
 Orang yang mencuri, janganlah mencuri lagi, bekerjalah dengan baik supaya
dapat berbagi dengan orang yang berkekurangan (Efesus 4:28).
 Jika orang tidak mau bekerja, janganlah ia makan ( 2 Tesalonika 3:10-12).
 Tuan-tuan berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu karena kamu juga
mempunyai tuan disurga. (Kolose 4:1).

Anda mungkin juga menyukai