1. Modul Ajar (Perangkat Ajar) ini disusun sebagai salah satu model yang bersifat terbuka
untuk dikembangkan lebih lanjut dan atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi
setempat
2. Modul Ajar (Perangkat Ajar) ini disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti pada Fase A dan Alur Tujuan
Pembelajaran Kelas 1, khususnya Alur Tujuan Pembelajaran 1.1 dan 1.2 Pemilihan
Alur Pembelajaran dalam modul ini didasaran pada pertimbangan bahwa Tujuan
Pembelaajaran tersebut dianggap esensial. Oleh karena itu, isi Modul Ajar ini tidak
bisa dipakai untuk mengukur ketercapaian seluruh Capaian Pembelajaran maupun Alur
Tujuan Pembelajaran.
3. Adapun Capaian Pembelajaran Fase A, adalah sebagai berikut:
Pada akhir akhir fase A, peserta didik mengenal dirinya sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dan lingkungan di sekitarnya, yang mampu mensyukuri dirinya sebagai
ciptaan Tuhan, melalui kebiasaan doa sebagai anggota Gereja, mewujudkan imannya
dengan cara melakukan perbuatan baik, sesuai dengan teladan Yesus dan tokoh-tokoh
Kitab Suci, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian
4. Alur Tujuan Pembelajaran Fase A di Kelas 1, adalah sebagai berikut:
Peserta didik kelas 1 mampu mengenal dirinya sebagai pribadi yang dicintai Tuhan;
yang memiliki anggota tubuh yang sangat berguna serta memahami cara merawatnya;
mengenal temannya, lingkungan rumah dan sekolah tempat dirinya berkembang;
menyadari bahwa bumi langit dan seluruh isinya adalah ciptaan Tuhan, serta
menyadari bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang istimewa; mengenal kisah
kelahiran Tuhan Yesus dan tiga orang Majus; sehingga mampu mengungkapkan iman
dalam hidup sehari-hari, dengan cara membuat tanda salib, berdoa Bapa Kami,
berdoa salam Maria dan doa Kemuliaan
5. Modul Ajar ini, disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik
dan Budi Pekerti Fase A, Alur Tujuan Pembelajaran Kelas 1, Tujuan Pembelajaran 1.2;
Selanjutnya, karena dalam setiap Tujuan pembelajaran memuat beberapa topik, maka
Tujuan Pembelajaran tersebut diuraikan lebih lanjut dalam Tujuan Pembelajaran Topik.
6. Pada setiap topik, tidak semua nilai karakter dari Profil Pelajar Pancasila harus tercapai,
melainkan dipilih sesuai dengan keluasan dan karakter materi topik itu sendiri. Tetapi
diharapkan semua nilai karakter dari profil Pelajar Pancasila tersebut dapat tercapai.
Nilai karakter tersebut hendaknya ditumbuhkan melalui pembiasaan, baik selama
kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dalam aktivitas keseharian peserta didik di
lingkungan sekolah.
7. Bertolak dari kekurangan yang masih terdapat dalam Modul Ajar ini, semoga
Bapak/Ibu yang akan menggunakannya tetap merasa terpanggil untuk memberikan
pelayanan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang terbaik, yang mampu
menumbuhkan iman peserta didik sehingga mereka dapat berkembang dalam
penghayatan imannya, sehingga mereka dapat mewujudkan imannya dalam kehidupan
sehari-hari di dalam keluarga
8. Selamat melayani. Tuhan memberkati !.
MODUL AJAR
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolikdan BudiPekerti
Jenjang/ Kelas : SD/ I SDI Gemo
Judul : Kisah Kelahiran Yesus
Topik : 1. Kelahiran Yesus
2. Tiga orang majus
Target peserta didik : Siswa Reguler
Jumlah Siswa : Maksimal 10 siswa
Model Pembelajaran : Tatap muka
Sarana dan Prasarana : Alkitab, Laptop
Alokasi Waktu : 6 jam
Penyusun : Veronika Meo
Tahun Disusun : 2023
Tujuan Pembelajaran Fase A 1.2
Melalui berbagai metode pembelajaran, peserta didik mampu mengenal kisah kelahiran
Yesus sebagai wujud kasih Allah yang Mahabaik dan bersyukur atas kelahiran Yesus serta
mampu melakukan perbuatan kasih sebagai wujud pewartaan kabar gembira tentang
kelahiran Yesus secara sederhana. Peserta didik juga mampu mengenal kisah Tiga Orang
Majus dari Timur sebagai wujud kasih Allah yang Mahabaik dan bersyukur atas kedatangan
tiga orang Majus dari Timur serta mampu melakukan perbuatan kasih sebagai wujud
pewartaan kabar gembira tentang kedatangan tiga orang Majus dari Timur secara sederhana.
Kegiatan Belajar
Topik Pemelajaran 1 : Kelahiran Yesus
1. Tujuan Pembelajaran Topik 1
Melalui berbagai metode pembelajaran, peserta didik mampu mengenal kisah kelahiran
Yesus sebagai wujud kasih Allah yang Mahabaik dan bersyukur atas kelahiran Yesus
serta mampu melakukan perbuatan kasih sebagai wujud pewartaan kabar gembira
tentang kelahiran Yesus secara sederhana.
2. Profil Pelajar Pancasila
Mandiri,percaya diri,beriman,berahlak mulia ,kreaktif
3. Indikator Ketercapaian Tujuan
a. Peserta didik mampu mensyukuri anugerah Allah atas kelahiran Yesus
sebagai wujud kasih Allah yang mahabaik kepada umat manusia
b. Peserta didik mampu memiliki sikap peduli terhadap sesama sebagai wujud
penghayatan nilai-nilai kasih Allah dalam kisah kelahiran Yesus.
c. Peserta didik dapat mengenal makna kelahiran Yesus diBetlehem berdasrkan injil
Lukas 2:1-20
d. Peserta didik dapat mengenal tokoh-tokoh yang hadir dalam kisah kelahiran Yesus
diBetlehem
e. Peserta didik mampu mengenal jenis-jenis perbuatan kasih kepada sesama
f. Peserta didik mampu mewarnai gambar Yesus lahir
4. Media pembelajaran/sarana
a. Alkitab
b. Buku Siswa kls.1
c. Kartu Natal
5. Pendekatan:
Pendekatan kateketis
Pendekatan Kateketis adalah pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari
yang dialami oleh peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan,
pengalaman, cerita kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut
direfleksikan dalam terang Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat
mengaplikasikan dalam hidup sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari
pendalaman yang dilakukan.
6. Metode
a. Tanya jawab
b. Informasi
c. Refleksi dan aksi
7. Sumber Belajar
a. Teks Kitab Suci Lukas 2:1-20
b. Gambar Perayaan Hari raya Natal
c. Rangkuman materi Pembelajaran
8. Persiapan Guru
a. Menyiapkan gambar Perayaan Hari raya Natal
b. Menyiapkan teks Kitab Suci Lukas 2:1-20
c. Menyiapkan langkah-langkah pembelajaran
d. Menyiapkan rangkuman pembelajaran
9. Alur Kegiatan Pembelajaran
No URUTAN KEGIATAN
KEGIATAN PEMBUKAAN (15 MENIT)
1 Peserta didik mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, doa
pembuka
2 Tujuan Pembelajaran untuk sub topik A: Melalui berbagai metode pembelajaran,
peserta didik mampu mengenal kisah kelahiran Yesus sebagai wujud kasih
Allah yang Mahabaik dan bersyukur atas kelahiran Yesus serta mampu
melakukan perbuatan kasih sebagai wujud pewartaan kabar gembira tentang
kelahiran Yesus secara sederhana.
KEGIATAN INTI (115 menit)
3 Peserta didik mengamati gambar suasana hari raya Natal diGereja ( lihat dibuku
siswa )
4 a. Guru menceritakan tentang suasana menyambut hari raya Natal
b. Peserta didik mengenal hal-hal apa saja yang disiapkan oleh sesorang dalam
menyambut hari kelahiran Yesus..
c. Murid mengajukan pertanyaan,Murid lain menjawab pertanyaan.
a. Kapan kita merayakan hari Natal? (25 Desember)
b. Apa arti Natal bagimu? (Kelahiran Yesus)
c. Apa yang disiapkan untuk menyambut Natal? (Hati yang terbuka untuk
menyambut Yesus yang datang sebagai Juru Selamat kita)
d. Guru memberikan peneguhan:
a. Hari Natal selalu disambut dengan gembira. Lagu-lagu natal
dikumandangkan di mana-mana. Banyak orang menyiapkan baju baru,
makanan yang enakenak, hadiah natal, dan sebagainya. Sebenarnya, yang
paling penting dalam menyambut hari Natal adalah menyiapkan hati kita
untuk menyambut Sang penyelamat Yesus Kristus yang datang untuk
menebus dosa manusia.
6 Peneguhan:
Kisah kelahiran Yesus membuat kita bergembira. Yesus datang ke dunia
karena Dia sangat mencintai manusia. Yesus datang untuk menyelamatkan
kita. Yesus lahir di kandang hewan dan dibaringkan dalam palungan.
Tempat ini menunjukkan bahwa Yesus datang sebagai Anak yang
sederhana, miskin, dan mau bersahabat dengan semua orang tanpa
memandang miskin maupun kaya. Kelahiran Yesus sudah dinubuatkan oleh
para nabi sebagai Juru Selamat. Hari kelahiran Yesus hendaknya dirayakan
dengan hati yang terbuka b. Tuhan Yesus juga memberkati setiap keluarga
dan rumahnya. Kita bersyukur karena memiliki sebuah rumah dan Yesus
mau mengunjungi rumah kita jika rumah kita dirawat dan ada kedamaian.
menyambut Yesus yang datang sebagai Juru Selamat manusia, bukan hanya
mengutamakan hal-hal yang lahiriah, seperti baju baru, makanan yang enak,
pohon natal, lagu natal, dan hadiah natal. Natal hendaknya dirayakan
dengan kegembiraan, kesederhanaan, ketulusan hati karena Natal
merupakan perwujudan cinta Allah kepada manusia. Bagaimana kita
membalas cinta Allah ini? Kita membalas cinta Allah ini dengan
mengunjungi bayi Yesus pada hari Natal dengan berdoa dan ke gereja, serta
melakukan perbuatan kasih kepada sesama.
NO Sikap/nilai
1. Membantu teman yang mengalami kesulitan
belajar
3. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik : Tertulis/lisan (ulangan harian).
b. Bentuk instrumen : Jawaban singkat
Tujuan Pembelajaran Butir Instrumen Skor
Melalui berbagai metode 1. Juru selamat dunia adalah .... ( Yesus ) 20
pembelajaran, peserta didik mampu
mengenal kisah kelahiran Yesus
sebagai wujud kasih Allah yang 2. Yesus lahir dikota ... ( Betlehem ) 20
Mahabaik dan bersyukur atas
kelahiran Yesus serta mampu 3. Bapak dan ibu Yesus bernama ... (Yusuf dan Maria ) 20
melakukan perbuatan kasih sebagai 4. Tokoh-tokoh yang ada dalam cerita Kelahiran Yesus
wujud pewartaan kabar gembira 20
adalah ... ( Maria,Yusuf,Yesus,Para gembala dan
tentang kelahiran Yesus secara
malekat )
sederhana.
5. Perbuatan kasih yang dapat kita lakukan padaa 20
teman yaitu ... ( meminjamkan bolpoin )
12. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang telah memahami pelajaran ini dan sudah bisa menulis,
diberikan pengayaan dengan menulisperbuatan kasih yang pernah ia
b. Bagi peserta didik yang telah memahami pelajaran ini dan belum bisa menulis,
diberikan pengayaan dengan gambar-gambar.
13. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memahami pelajaran ini, diberikan Remedial dengan
kegiatan:
a. Guru bertanya kepada peserta didik akan hal-hal yang belum mereka pahami
b. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, peserta didik mempelajari
kembali dengan bantuan peneguhan peneguhan yang lebih praktis dari guru.
NO Sikap/nilai
1. Membantu teman yang mengalami kesulitan
belajar
3. Penilaian Pengetahuan
c. Teknik : Tertulis/lisan (ulangan harian).
d. Bentuk instrumen : Jawaban singkat
Tujuan Pembelajaran Butir Instrumen Skor
Melalui berbagai metode 1. Tiga orang raja mencari Yesus untuk .... 40
pembelajaran, peserta didik mampu ( menyembah )
mengenal kisah Tiga Orang Majus
dari Timur sebagai wujud kasih 2. Jika teman tidak membawa pensil kita dapat ... 30
Allah yang Mahabaik dan bersyukur ( Meminjam pensil )
atas kedatangan tiga orang Majus
dari Timur serta mampu melakukan 3. Hadiah yang diberikan tiga raja kepad Yesus 30
perbuatan kasih sebagai wujud adalah ... (Emas,Mur,Kemenyan )
pewartaan kabar gembira tentang
kedatangan tiga orang Majus dari
Timur secara sederhana.
Skor Maksimal 100
4. Penilaian Keterampilan
a. Teknik : produk
b. Bentuk Instrumen : Mewarnai gambar anak-anak yang membawa persembahan
Tujuan Pembelajaran Butir Skor
Instrumen
Melalui berbagai metode pembelajaran, peserta didik mampu Komposisi 30
mengenal dirinya yang khas sebagai anugerah Allah dan warna.
mengungkapkan rasa syukur atas dirinya yang khas secara sederhana Kerapian. 30
sehingga memiliki rasa percaya diri. Kreativitas. 40
Skor Maksimal 100
12. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang telah memahami pelajaran ini dan sudah bisa menulis,
diberikan pengayaan dengan menulis bahan-bahan yang dapat kita berikan kepada
orang yang menderita
b. Bagi peserta didik yang telah memahami pelajaran ini dan belum bisa menulis,
diberikan pengayaan dengan gambar-gambar.
13. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memahami pelajaran ini, diberikan Remedial dengan kegiatan:
1. Guru bertanya kepada peserta didik mengenai hal-hal yang belum mereka pahami.
2. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, guru mengajak peserta didik untuk
mempelajari kembali dengan memberikan bantuan peneguhanpeneguhan yang lebih praktis
dan memberikan penilaian ulang dalam aspek pengetahuan secara lisan, misalnya
menyebutkan persembahan yang dibawa oleh tiga orang Majus dari Timur.
Mengetahui: Gemo,Februari 2023
Kepala SDI Gemo Guru Mata Pelajaran
RANGKUMAN
a. Tiga orang Majus dari Timur bergembira dengan kelahiran Yesus.
b. Orang Majus adalah orang yang ahli dalam bidang perbintangan.
c. Tiga orang Majus ini mencari tempat kelahiran Yesus dengan petunjuk bintang.
d. Tiga orang Majus ini bernama Melkior, Baltasar, dan Gaspar.
e. Mereka datang untuk menyembah Yesus.
f. Tiga orang Majus mempersembahkan emas, dupa, dan mur kepada bayi Yesus.
g. Kita juga mempersembahkan hadiah kepada bayi Yesus.
h. Wujud persembahan kita adalah peduli pada teman-teman yang kekurangan dan menderita.
CATATAN PENDAHULUAN
1. Modul Ajar (Perangkat Ajar) ini disusun sebagai salah satu model yang bersifat terbuka
untuk dikembangkan lebih lanjut dan atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi
setempat
2. Modul Ajar (Perangkat Ajar) ini disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti pada Fase A dan Alur Tujuan Pembelajaran Kelas 1,
khususnya Alur Tujuan Pembelajaran 1.1 dan 1.2 Pemilihan Alur Pembelajaran dalam
modul ini didasaran pada pertimbangan bahwa Tujuan Pembelaajaran tersebut dianggap
esensial. Oleh karena itu, isi Modul Ajar ini tidak bisa dipakai untuk mengukur
ketercapaian seluruh Capaian Pembelajaran maupun Alur Tujuan Pembelajaran.
3. Adapun Capaian Pembelajaran Fase A, adalah sebagai berikut:
Pada akhir akhir fase A, peserta didik mengenal dirinya sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dan lingkungan di sekitarnya, yang mampu mensyukuri dirinya sebagai
ciptaan Tuhan, melalui kebiasaan doa sebagai anggota Gereja, mewujudkan imannya
dengan cara melakukan perbuatan baik, sesuai dengan teladan Yesus dan tokoh-tokoh
Kitab Suci, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian
4. Alur Tujuan Pembelajaran Fase A di Kelas 1, adalah sebagai berikut:
Peserta didik kelas 1 mampu mengenal dirinya sebagai pribadi yang dicintai Tuhan;
yang memiliki anggota tubuh yang sangat berguna serta memahami cara merawatnya;
mengenal temannya, lingkungan rumah dan sekolah tempat dirinya berkembang;
menyadari bahwa bumi langit dan seluruh isinya adalah ciptaan Tuhan, serta
menyadari bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang istimewa; mengenal kisah
kelahiran Tuhan Yesus dan tiga orang Majus; sehingga mampu mengungkapkan iman
dalam hidup sehari-hari, dengan cara membuat tanda salib, berdoa Bapa Kami,
berdoa salam Maria dan doa Kemuliaan
5. Modul Ajar ini, disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik
dan Budi Pekerti Fase A, Alur Tujuan Pembelajaran Kelas 1, Tujuan Pembelajaran 1.2;
Selanjutnya, karena dalam setiap Tujuan pembelajaran memuat beberapa topik, maka
Tujuan Pembelajaran tersebut diuraikan lebih lanjut dalam Tujuan Pembelajaran Topik.
6. Pada setiap topik, tidak semua nilai karakter dari Profil Pelajar Pancasila harus tercapai,
melainkan dipilih sesuai dengan keluasan dan karakter materi topik itu sendiri. Tetapi
diharapkan semua nilai karakter dari profil Pelajar Pancasila tersebut dapat tercapai.
Nilai karakter tersebut hendaknya ditumbuhkan melalui pembiasaan, baik selama
kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dalam aktivitas keseharian peserta didik di
lingkungan sekolah.
7. Bertolak dari kekurangan yang masih terdapat dalam Modul Ajar ini, semoga Bapak/Ibu
yang akan menggunakannya tetap merasa terpanggil untuk memberikan pelayanan
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang terbaik, yang mampu menumbuhkan
iman peserta didik sehingga mereka dapat berkembang dalam penghayatan imannya,
sehingga mereka dapat mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-hari di dalam
keluarga
8. Selamat melayani. Tuhan memberkati !.
MODUL AJAR
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolikdan Budi Pekerti
Jenjang/ Kelas : SDI Gemo
Judul : Doa tanda salib
Topik :
a. Doa Tanda Salib.
b. Doa Bapa Kami.
c. Doa Salam Maria.
d. Doa Kemuliaan
Target peserta didik : Siswa Reguler
Jumlah Siswa : Maksimal 10 siswa
Model Pembelajaran : Tatap muka
Sarana dan Prasarana : Alkitab, Laptop
Alokasi Waktu : 6 jam
Penyusun : Veronika Meo
Tahun Disusun : 2023
Tujuan Pembelajaran Fase A 1.2
Melalui berbagai metode pembelajaran peserta didik diharapkan mampu mengenal doa-doa
harian sebagai ungkapan iman kepada Allah dan mampu mengungkapkan rasa syukur
kepada Allah melalui doa-doa harian. Peserta didik juga diharapkan santun dalam
mengucapkan doa-doa harian dan mempraktikkan doa-doa harian sebagai ungkapan iman
kepada Allah.
Kegiatan Belajar
Topik Pemelajaran 1 : Doa Tanda Salib
1. Tujuan Pembelajaran Topik 1
Melalui berbagai metode pembelajaran, peserta didik mampu mengenal “Tanda Salib”
sebagai ungkapan iman kepada Allah dan mampu mengungkapkan rasa syukur kepada
Allah melalui Tanda Salib serta santun dalam mengucapkan Tanda Salib dan
mempraktikkan Tanda Salib sebagai ungkapan iman kepada Allah.
2. Profil Pelajar Pancasila
Mandiri,percaya diri,beriman,berahlak mulia ,kreaktif
3. Indikator Ketercapaian Tujuan
a. Peserta didik mampu mengucapkan rasa syukur kepada Allah melalui doa-
doa harian
b. Peserta didik memilki sikap santun dalam mengucapkan doa-doa harian
c. Peserta didik dapat mengenal arti dan makna doa tanda salib
d. Peserta didik dapat mengenal sikap-sikap yang tepat dalam membuat tanda salib
e. Pesrta didik dapat mengenal saat kapan kita membuat tanda salib
f. Peserta didik dapat menulis doa tanda salib dan menghiasnya dengan indah
4. Media pembelajaran/sarana
a. Alkitab
b. Buku Siswa kls.1
c. Gambar salib
5. Pendekatan:
Pendekatan kateketis
Pendekatan Kateketis adalah pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari
yang dialami oleh peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan,
pengalaman, cerita kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut
direfleksikan dalam terang Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat
mengaplikasikan dalam hidup sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari
pendalaman yang dilakukan.
6. Metode
a. Tanya jawab
b. Informasi
c. Refleksi dan aksi
7. Sumber Belajar
a. Teks Kitab Suci Lukas 23:34.
b. Gambar salib
c. Rangkuman materi Pembelajaran
8. Persiapan Guru
a. Menyiapkan gambar salib
b. Menyiapkan teks Kitab Suci Lukas 23:34
c. Menyiapkan langkah-langkah pembelajaran
d. Menyiapkan rangkuman pembelajaran
9. Alur Kegiatan Pembelajaran
No URUTAN KEGIATAN
Guru mengajak peserta didik untuk mempraktikkan Tanda Salib. Satu persatu
peserta didik membuat Tanda Salib. Jika ada peserta didik yang salah, guru
menuntunnya sampai benar. Membuat Tanda Salib dimulai dengan meletakkan
tangan kanan di dahi sambil mengucapkan “dalam nama Bapa”, kemudian
tangan kanan ke dada sambil mengucapkan “dan Putra” dan tangan kanan
pindah ke pundak kiri dengan mengucapkan “dan Roh Kudus” dan terakhir
tangan kanan pindah ke pundak kanan sambil mengucapkan “amin”.
7 Guru menceritakan kembali secara singkat kisah sebatang bambu dan cerita
kisah Yesus disalibkan
Peserta didik bersama-sama mendalami kedua isii cerita dengan menjawab
beberapa pertanyaan :
1. Apa persamaan antara kedua isi cerita diatas ? ( tentang pengorbanan untuk
keselamatan orang lain )
2. Nilai-nilai apa yang ada dalam kedua isi cerita diatas ?
( ,kasih,cinta,tanggungjawab,rela berkorban )
3. Apa maunya Allah dalam hidup kita ? ( Allah mau agar kita memberi dan
membagikan kasih kepada orang lain,rela berkorban untuk orang lain )
8 Guru memberikan peneguhan :
Orang Katolik dalam hidup berimannya tidak lepas dari salib sebagai tanda
keselamatan. Membuat Tanda Salib merupakan ungkapan iman, pernyataan rasa
percaya kepada Allah Tritunggal Yang Mahakudus. Dalam membuat Tanda Salib,
kita menyebut Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Ucapan ini berarti memuliakan Allah
Tritunggal Yang Mahakudus. Membuat Tanda Salib juga mengenangkan cinta Allah
kepada manusia. Demi cintaNya kepada manusia, Yesus rela wafat di salib.Ia wafat
di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Dengan kematian-Nya, kita memperoleh
keselamatan secara cuma-cuma karena kemurahan Allah. Berdasarkan uraian di atas,
dapat diketahui bahwa sungguh mendalam arti yang terkandung dalam Tanda
Salib.Yesus dengan kegembiraan. Kita menyiapkan kelahiran Yesus dengan pohon
natal, lagu natal, gua natal, kue natal, dan juga pakaian baru. Hari kelahiran Yesus
hendaknya dirayakan dengan hati yang terbuka menyambut Yesus yang datang
sebagai Juru Selamat manusia, bukan hanya mengutamakan hal-hal yang lahiriah,
seperti baju baru, makanan yang enak, pohon natal, lagu natal, dan hadiah natal.
Natal hendaknya dirayakan dengan kegembiraan, kesederhanaan, ketulusan hati
karena Natal merupakan perwujudan cinta Tuhan kepada manusia. Dengan membuat
Tanda Salib berarti memuliakan Allah Tritunggal dan mengenangkan cinta Yesus
yang wafat di salib untuk menebus dosa manusia.
NO Sikap/nilai
1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2 Mengucapkan doa dengan hormat
2. Nilai sosial
NO Sikap/nilai
1. Mendengar pelajaran dengan sopan
3. Penilaian Pengetahuan
Teknik : Tertulis/lisan (ulangan harian).
e. Bentuk instrumen : Jawaban singkat
Tujuan Pembelajaran Butir Instrumen Skor
1. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan membuat tanda salib kita menghormati .... 20
Melalui berbagai metode ( Yesus )
pembelajaran, peserta didik
mampu mengenal “Tanda 2. Pada saat membuat tanda salib tangan kita katub di 20
Salib” sebagai ungkapan iman ... ( depan dada )
kepada Allah
3. Ucapan doa dalam nama Bapa,tangan kita 20
diarahkan ke ... (dahi )
15. Pengayaan
Bagi peserta didik yang belum memahami pelajaran ini, diberikan pengayaan dengan
menceritakan kisah Yesus disalib dengan kata-kata sendiri.
16. Remedial : Bagi peserta didik yang belum memahami pelajaran ini, diberikan
Remedial dengan kegiatan:
1. Guru bertanya kepada peserta didik mengenai hal-hal yang belum mereka pahami.
2. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, guru mengajak peserta didik untuk
mempelajari kembali dengan memberikan bantuan peneguhanpeneguhan yang
lebih praktis dan memberikan penilaian ulang dalam aspek pengetahuan secara
lisan, misalnya di mana tempat Yesus disalibkan?
RANGKUMAN
KEGIATAN BELAJAR 3
TOPIK :1
Yesus Pemenuhan Janji Allah
8 Kesimpulan
Peserta didik bersama Guru membuat rangkuman sebagai peneguhan :
Kesetiaan Allah sangat dirasakan umat Israel sejak mereka dibebaskan dari
perbudakan di Mesir, perjalanan melintasi Laut Merah, penyertaan di padang
gurun, diturunkannya Sepuluh Perintah Allah, hingga memasuki Tanah
Terjanji dan dibentuk sebagai suatu bangsa. 2. Manusia sering tidak menaati
janji atau sumpah. Sikap seperti ini biasanya dilakukan untuk mencari
kesenangan pribadi dan tidak bersedia menanggung penderitaan. Kesetiaan
terhadap janji, memiliki risiko serta tanggung jawab yang besar. 3. Bangsa
Israel sering tidak setia dan mengingkari janjinya kepada Allah. Ketidaksetiaan
mereka mengakibatkan penderitaan, pembuangan dan perbudakan. 4.
Meskipun Israel sering tidak setia kepada Allah, tetapi Allah tetap memenuhi
janji-Nya kepada Israel. Janji Allah kepada Israel adalah kedatangan Mesias.
5. Kedatangan Mesias yang telah diramalkan atau dinubuatkan oleh para nabi
(Yes 9:1-8), dipenuhi melalui kabar gembira yang disampaikan Malaikat
Gabriel kepada Maria, dan kelahiran Yesus. (Luk 1:26-38).
Kitab Suci Yesaya 8:23, 9:1-6 8:23 Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman
untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah
Zebulon dan tanah Naftali, maka pada kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke
laut, daerah seberang Sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain. 9:1 Bangsa
yang berjalan di dalam kegelapan telah melihatterang yang besar; mereka yang
diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. 9:2 Engkau telah
menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah
bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang
bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. 9:3 Sebab kuk yang menekannya
dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan
seperti pada hari kekalahan Midian. 9:4 Sebab setiap sepatu tentara yang
berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita , seorang putra telah diberikan
untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan
orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. 9:6
Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta
Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya
dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya.
Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
Rangkuman
1. Ciri-ciri dari orang yang menepati janji adalah menepati janji,jujur,tepat waktu
2. Makna dari teks kitab suci Yesaya 8:23,9:1-6 adalah : Allah yang setia, memenuhi janji-
Nya dalam diri Yesus Kristus. Kelahiran Yesus diawali dengan kunjungan Malaikat
Gabriel yang menyampaikan kabar gembira kepada Maria. Meskipun memiliki risiko
yang berat, Maria menanggapi kabar dari Malaikat Gabriel. Ia bersedia mengandung
dan melahirkan Yesus, Sang Mesias. 4. Kelahiran serta kehadiran Yesus kita imani
sebagai pemenuhan janji Allah. Gambaran Mesias, sebagaimana dinubuatkan oleh Nabi
Yesaya, sungguh menjadi nyata dan terpenuhi dalam diri Yesus.
3. Allah selalu memenuhi janjinya kepada bangsa Israel yaitu : Kesetiaan Allah sangat
dirasakan umat Israel sejak mereka dibebaskan dari perbudakan di Mesir, perjalanan
melintasi Laut Merah, penyertaan di padang gurun, diturunkannya Sepuluh Perintah
Allah, hingga memasuki Tanah Terjanji dan dibentuk sebagai suatu bangsa. Tetapi,
sejarah menunjukkan bahwa iman kepercayaan umat Israel sering goyah, menyimpang
bahkan mereka mengingkari kesetiaan Allah. Akibatnya, mereka pernah mengalami
pembuangan dan menjadi budak di pengasingan. Masa-masa susah penuh penderitaan
itulah yang kerap menyadarkan mereka pada kebaikan dan kasih setia Allah. Secara
lebih tegas, Allah menegur mereka melalui nubuat para nabi, sekaligus meneguhkan
iman dan harapan mereka akan janji Allah yang akan mengutus Mesias Sang
Juruselamat.
KEGIATAN PEMBELAJARAN : 2
TOPIK : Sekolahku
Daftar Pustaka
de Graaf, Anne. 1997. Kitab Suci untuk Anak-Anak. Yogyakarta: Kanisius.
Kemendikbud. 2014. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk SD Kelas I,
Buku Guru. Jakarta: Kemendikbud.
Komkat KWI. 2010. Menjadi Sahabat Yesus: Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti untuk SD Kelas I. Yogyakarta: Kanisius.
Komkat KWI. 2020. Belajar Mengenal Yesus: Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti untuk SD Kelas I, Buku Guru. Yogyakarta: Kanisius.
Pusat Musik Liturgi Yogyakarta. 2000. Madah Bakti: Buku Doa dan Nyanyian.
Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi
A. Penilaian spiritual
NO Sikap/nilai
1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2 Mengucapkan doa dengan hormat
B. Nilai sosial :
NO Sikap/nilai
1. Mengerjakan tugas dengan penuh tanggung
jawab
2 Menyelesaikan tugas tepat waktu
C. Penilaian Pengetahuan
1) Teknik : Tertulis/lisan (ulangan harian).
2) Bentuk instrument : Jawaban singkat
Tujuan Pembelajaran Butir Instrumen Skor
Melalui berbagai metode Sebutkan anggota tubuh yang dimiliki ? 20
pembelajaran, peserta didik Siapa yang memberikan anggota tubuh ini ? 20
dapat mengenal anggota tubuh Apa nasihat Santo Paulus tentang anggota 20
dan bersyukur atas anggota tubuh ?
tubuh yang dimilikinya sebagai Perbuatan baik apa yang dilakukan kaki ? 20
anugerah Allah sehingga
mampu menjaga dan Perbuatan baik apa yang dilakukan tangan ? 20
menggunakan anggota tubuh
dengan baik sesuai dengan
fungsinya.
Skor Maksimal 100
12. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang telah memahami pelajaran ini dan sudah bisa menulis,
diberikan pengayaan dengan menuliskan perbuatan baik yang sudah dilakukan
dengan menggunakan anggota tubuh.
b. Bagi peserta didik yang telah memahami pelajaran ini tetapi belum bisa menulis,
diberikan pengayaan dengan menggambar anggota tubuh dan kegunaannya.
13. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memahami pelajaran ini, diberikan Remedial dengan
kegiatan:
a. Guru bertanya kepada peserta didik mengenai hal-hal yang belum mereka pahami.
b. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, guru mengajak peserta didik
untuk mempelajari kembali dengan memberikan bantuan peneguhan peneguhan
yang lebih praktis. Guru memberikan penilaian ulang untuk penilaian pengetahuan
secara lisan dengan menyebutkan kegunaan dari masing-masing anggota tubuhnya