Anda di halaman 1dari 40

CATATAN PENDAHULUAN

1. Modul Ajar (Perangkat Ajar) ini disusun sebagai salah satu model yang bersifat terbuka
untuk dikembangkan lebih lanjut dan atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi
setempat
2. Modul Ajar (Perangkat Ajar) ini disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti pada Fase A dan Alur Tujuan
Pembelajaran Kelas 1, khususnya Alur Tujuan Pembelajaran 1.1 dan 1.2 Pemilihan
Alur Pembelajaran dalam modul ini didasaran pada pertimbangan bahwa Tujuan
Pembelaajaran tersebut dianggap esensial. Oleh karena itu, isi Modul Ajar ini tidak
bisa dipakai untuk mengukur ketercapaian seluruh Capaian Pembelajaran maupun Alur
Tujuan Pembelajaran.
3. Adapun Capaian Pembelajaran Fase A, adalah sebagai berikut:
Pada akhir akhir fase A, peserta didik mengenal dirinya sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dan lingkungan di sekitarnya, yang mampu mensyukuri dirinya sebagai
ciptaan Tuhan, melalui kebiasaan doa sebagai anggota Gereja, mewujudkan imannya
dengan cara melakukan perbuatan baik, sesuai dengan teladan Yesus dan tokoh-tokoh
Kitab Suci, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian
4. Alur Tujuan Pembelajaran Fase A di Kelas 1, adalah sebagai berikut:
Peserta didik kelas 1 mampu mengenal dirinya sebagai pribadi yang dicintai Tuhan;
yang memiliki anggota tubuh yang sangat berguna serta memahami cara merawatnya;
mengenal temannya, lingkungan rumah dan sekolah tempat dirinya berkembang;
menyadari bahwa bumi langit dan seluruh isinya adalah ciptaan Tuhan, serta
menyadari bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang istimewa; mengenal kisah
kelahiran Tuhan Yesus dan tiga orang Majus; sehingga mampu mengungkapkan iman
dalam hidup sehari-hari, dengan cara membuat tanda salib, berdoa Bapa Kami,
berdoa salam Maria dan doa Kemuliaan
5. Modul Ajar ini, disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik
dan Budi Pekerti Fase A, Alur Tujuan Pembelajaran Kelas 1, Tujuan Pembelajaran 1.2;
Selanjutnya, karena dalam setiap Tujuan pembelajaran memuat beberapa topik, maka
Tujuan Pembelajaran tersebut diuraikan lebih lanjut dalam Tujuan Pembelajaran Topik.
6. Pada setiap topik, tidak semua nilai karakter dari Profil Pelajar Pancasila harus tercapai,
melainkan dipilih sesuai dengan keluasan dan karakter materi topik itu sendiri. Tetapi
diharapkan semua nilai karakter dari profil Pelajar Pancasila tersebut dapat tercapai.
Nilai karakter tersebut hendaknya ditumbuhkan melalui pembiasaan, baik selama
kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dalam aktivitas keseharian peserta didik di
lingkungan sekolah.
7. Bertolak dari kekurangan yang masih terdapat dalam Modul Ajar ini, semoga
Bapak/Ibu yang akan menggunakannya tetap merasa terpanggil untuk memberikan
pelayanan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang terbaik, yang mampu
menumbuhkan iman peserta didik sehingga mereka dapat berkembang dalam
penghayatan imannya, sehingga mereka dapat mewujudkan imannya dalam kehidupan
sehari-hari di dalam keluarga
8. Selamat melayani. Tuhan memberkati !.
MODUL AJAR
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolikdan BudiPekerti
Jenjang/ Kelas : SD/ I SDI Gemo
Judul : Kisah Kelahiran Yesus
Topik : 1. Kelahiran Yesus
2. Tiga orang majus
Target peserta didik : Siswa Reguler
Jumlah Siswa : Maksimal 10 siswa
Model Pembelajaran : Tatap muka
Sarana dan Prasarana : Alkitab, Laptop
Alokasi Waktu : 6 jam
Penyusun : Veronika Meo
Tahun Disusun : 2023
Tujuan Pembelajaran Fase A 1.2
Melalui berbagai metode pembelajaran, peserta didik mampu mengenal kisah kelahiran
Yesus sebagai wujud kasih Allah yang Mahabaik dan bersyukur atas kelahiran Yesus serta
mampu melakukan perbuatan kasih sebagai wujud pewartaan kabar gembira tentang
kelahiran Yesus secara sederhana. Peserta didik juga mampu mengenal kisah Tiga Orang
Majus dari Timur sebagai wujud kasih Allah yang Mahabaik dan bersyukur atas kedatangan
tiga orang Majus dari Timur serta mampu melakukan perbuatan kasih sebagai wujud
pewartaan kabar gembira tentang kedatangan tiga orang Majus dari Timur secara sederhana.
Kegiatan Belajar
Topik Pemelajaran 1 : Kelahiran Yesus
1. Tujuan Pembelajaran Topik 1
Melalui berbagai metode pembelajaran, peserta didik mampu mengenal kisah kelahiran
Yesus sebagai wujud kasih Allah yang Mahabaik dan bersyukur atas kelahiran Yesus
serta mampu melakukan perbuatan kasih sebagai wujud pewartaan kabar gembira
tentang kelahiran Yesus secara sederhana.
2. Profil Pelajar Pancasila
Mandiri,percaya diri,beriman,berahlak mulia ,kreaktif
3. Indikator Ketercapaian Tujuan
a. Peserta didik mampu mensyukuri anugerah Allah atas kelahiran Yesus
sebagai wujud kasih Allah yang mahabaik kepada umat manusia
b. Peserta didik mampu memiliki sikap peduli terhadap sesama sebagai wujud
penghayatan nilai-nilai kasih Allah dalam kisah kelahiran Yesus.
c. Peserta didik dapat mengenal makna kelahiran Yesus diBetlehem berdasrkan injil
Lukas 2:1-20
d. Peserta didik dapat mengenal tokoh-tokoh yang hadir dalam kisah kelahiran Yesus
diBetlehem
e. Peserta didik mampu mengenal jenis-jenis perbuatan kasih kepada sesama
f. Peserta didik mampu mewarnai gambar Yesus lahir
4. Media pembelajaran/sarana
a. Alkitab
b. Buku Siswa kls.1
c. Kartu Natal
5. Pendekatan:
Pendekatan kateketis
Pendekatan Kateketis adalah pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari
yang dialami oleh peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan,
pengalaman, cerita kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut
direfleksikan dalam terang Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat
mengaplikasikan dalam hidup sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari
pendalaman yang dilakukan.
6. Metode
a. Tanya jawab
b. Informasi
c. Refleksi dan aksi
7. Sumber Belajar
a. Teks Kitab Suci Lukas 2:1-20
b. Gambar Perayaan Hari raya Natal
c. Rangkuman materi Pembelajaran
8. Persiapan Guru
a. Menyiapkan gambar Perayaan Hari raya Natal
b. Menyiapkan teks Kitab Suci Lukas 2:1-20
c. Menyiapkan langkah-langkah pembelajaran
d. Menyiapkan rangkuman pembelajaran
9. Alur Kegiatan Pembelajaran
No URUTAN KEGIATAN
KEGIATAN PEMBUKAAN (15 MENIT)
1 Peserta didik mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, doa
pembuka
2 Tujuan Pembelajaran untuk sub topik A: Melalui berbagai metode pembelajaran,
peserta didik mampu mengenal kisah kelahiran Yesus sebagai wujud kasih
Allah yang Mahabaik dan bersyukur atas kelahiran Yesus serta mampu
melakukan perbuatan kasih sebagai wujud pewartaan kabar gembira tentang
kelahiran Yesus secara sederhana.
KEGIATAN INTI (115 menit)
3 Peserta didik mengamati gambar suasana hari raya Natal diGereja ( lihat dibuku
siswa )
4 a. Guru menceritakan tentang suasana menyambut hari raya Natal
b. Peserta didik mengenal hal-hal apa saja yang disiapkan oleh sesorang dalam
menyambut hari kelahiran Yesus..
c. Murid mengajukan pertanyaan,Murid lain menjawab pertanyaan.
a. Kapan kita merayakan hari Natal? (25 Desember)
b. Apa arti Natal bagimu? (Kelahiran Yesus)
c. Apa yang disiapkan untuk menyambut Natal? (Hati yang terbuka untuk
menyambut Yesus yang datang sebagai Juru Selamat kita)
d. Guru memberikan peneguhan:
a. Hari Natal selalu disambut dengan gembira. Lagu-lagu natal
dikumandangkan di mana-mana. Banyak orang menyiapkan baju baru,
makanan yang enakenak, hadiah natal, dan sebagainya. Sebenarnya, yang
paling penting dalam menyambut hari Natal adalah menyiapkan hati kita
untuk menyambut Sang penyelamat Yesus Kristus yang datang untuk
menebus dosa manusia.

5 Menggali Pesan Kitab Suci.


Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar Yesus Lahir dan
mendengarkan cerita ketika Yesus mengunjungi rumah Zhakeus berdasarkan
Injil Lukas 2:1-20
a. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk bertanya dan memberikan
tanggapan atas cerita dari Kitab Suci. Jika belum ada yang memberi tanggapan,
guru dapat memulai dengan pertanyaan, misalnya:
 Untuk apa Maria dan Yusuf pergi ke Betlehem? (Mendaftarkan diri)
 Apakah Maria dan Yusuf diterima di Betlehem? (Tidak)
 Di manakah tempat kelahiran Yesus? (Kandang)
 Apakah kalian mengunjungi bayi Yesus di palungan natal? Mengapa? (Ya.
Karena mau memberi hadiah kepada bayi Yesus)

6 Peneguhan:
 Kisah kelahiran Yesus membuat kita bergembira. Yesus datang ke dunia
karena Dia sangat mencintai manusia. Yesus datang untuk menyelamatkan
kita. Yesus lahir di kandang hewan dan dibaringkan dalam palungan.
Tempat ini menunjukkan bahwa Yesus datang sebagai Anak yang
sederhana, miskin, dan mau bersahabat dengan semua orang tanpa
memandang miskin maupun kaya. Kelahiran Yesus sudah dinubuatkan oleh
para nabi sebagai Juru Selamat. Hari kelahiran Yesus hendaknya dirayakan
dengan hati yang terbuka b. Tuhan Yesus juga memberkati setiap keluarga
dan rumahnya. Kita bersyukur karena memiliki sebuah rumah dan Yesus
mau mengunjungi rumah kita jika rumah kita dirawat dan ada kedamaian.
menyambut Yesus yang datang sebagai Juru Selamat manusia, bukan hanya
mengutamakan hal-hal yang lahiriah, seperti baju baru, makanan yang enak,
pohon natal, lagu natal, dan hadiah natal. Natal hendaknya dirayakan
dengan kegembiraan, kesederhanaan, ketulusan hati karena Natal
merupakan perwujudan cinta Allah kepada manusia. Bagaimana kita
membalas cinta Allah ini? Kita membalas cinta Allah ini dengan
mengunjungi bayi Yesus pada hari Natal dengan berdoa dan ke gereja, serta
melakukan perbuatan kasih kepada sesama.

7  Guru menceritakan kembali secara singkat kisah persiapan menjelang hari


raya Natal dan cerita kisah kelahiran Yesus secara singkat
8 Peserta didik bersama-sama mendalami kedua isii cerita dengan menjawab
beberapa pertanyaan :
1. Apa persamaan antara kedua isi cerita diatas ? ( tentang kisah kelahiran
Yesus )
2. Nilai-nilai apa yang ada dalam kedua isi cerita diatas ?
( percaya,kasih,cinta,tanggungjawab )
3. Apa maunya Allah dalam hidup kita ? ( Allah mau agar kita memberi dan
membagikan kasih kepada orang lain atau sesama )
9  Guru memberikan peneguhan :
Peristiwa kelahiran bayi selalu membawa berita gembira bagi siapa saja, termasuk
anak-anak. Peristiwa kelahiran Yesus juga merupakan kabar gembira karena sudah
dinanti-nantikan oleh bangsa Israel. Kelahiran Yesus sudah dinubuatkan oleh para
nabi sebagai Juru Selamat. Hari kelahiran Yesus disebut hari Natal. Hari Natal
dirayakan oleh umat Katolik setiap tanggal 25 Desember. Dalam Injil Lukas 2:1-20,
dikisahkan bahwa Yesus lahir di Betlehem. Setelah menerima berita dari malaikat
Gabriel, Maria yang masih gadis itu pun mengandung. Ia mengandung atas kuasa
Roh Kudus. Melihat keadaan Maria yang telah mengandung, Yusuf tunangannya
akan meninggalkan Maria dengan diam-diam. Tetapi Allah tahu maksud Yusuf
sehingga ia mengutus malaikatNya untuk memberitakan bahwa Maria mengandung
atas kuasa Allah sendiri. Maka, Yusuf pun akhirnya menerima Maria. Menjelang
kelahiran anak Maria, ada perintah dari Kaisar Agustus di Roma agar semua
penduduk mendaftarkan diri di tempat asalnya masing-masing. Yusuf dan Maria
menaati perintah kaisar. Mereka berangkat ke Betlehem. Perjalanan dari Nazaret ke
Betlehem.
Yesus lahir dalam kesederhanaan dan hanya ditemani oleh Bapak Yusuf dan Ibu
Maria serta hewan-hewan. Berbeda dengan kita sekarang. Kita merayakan kelahiran
Yesus dengan kegembiraan. Kita menyiapkan kelahiran Yesus dengan pohon natal,
lagu natal, gua natal, kue natal, dan juga pakaian baru. Hari kelahiran Yesus
hendaknya dirayakan dengan hati yang terbuka menyambut Yesus yang datang
sebagai Juru Selamat manusia, bukan hanya mengutamakan hal-hal yang lahiriah,
seperti baju baru, makanan yang enak, pohon natal, lagu natal, dan hadiah natal.
Natal hendaknya dirayakan dengan kegembiraan, kesederhanaan, ketulusan hati
karena Natal merupakan perwujudan cinta Tuhan kepada manusia.

10 Refleksi dan aksi 120 menit


Refleksi:
Guru mengajak peserta didik untuk merenungkan pengalamannya, misalnya:
a. Bagaimanakah caranya agar kita dapat melakukan perbuatan kasih kepada
sesama sebagai wujud kasih kita kepada Yesus ?
b. Pernahkah kita mengunjungi teman yang sakit ?
c. Pernahkah kita memberikan atau meminjamkan alat tulis kita kepada teman ?
Aksi:
1. Guru mengajak peserta didik menggambar pohon natal
2. Guru memberi tugas kepada peserta didik. Misalnya mengunjungi teman
yang sakit,meminjam teman alat tulis,melayani orang tua yang
sakit,mengikuti misa hari raya Natal,mempersiapkan diri dengan baik saat
menyambut hari Natal
PENUTUP (30 menit )
11 Guru mengajak peserta didik menutup pembelajaran dengan doa
Doa:
Allah yang mahakasih, terima kasih karena Engkau telah memberikan bagi kami
Putramu Yesus Kristus untuk menyelamatkan dosa kami . Trimakasih atas
semua anugerahmu .Namamu kami puji kini dan sepanjang masa.Amin

10. Daftar Pustaka


Kemendikbud. 2014. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk SD Kelas I,
Buku Guru. Jakarta: Kemendikbud.
Komkat KWI. 2010. Menjadi Sahabat Yesus: Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti untuk SD Kelas I. Yogyakarta: Kanisius.
Komkat KWI. 2020. Belajar Mengenal Yesus: Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti untuk SD Kelas I, Buku Guru. Yogyakarta: Kanisius.
Pusat Musik Liturgi Yogyakarta. 2000. Madah Bakti: Buku Doa dan Nyanyian.
Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi
11. Penilaian
1. Penilaian spiritual
NO Sikap/nilai
1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2 Mengucapkan doa dengan hormat
2. Nilai sosial

NO Sikap/nilai
1. Membantu teman yang mengalami kesulitan
belajar
3. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik : Tertulis/lisan (ulangan harian).
b. Bentuk instrumen : Jawaban singkat
Tujuan Pembelajaran Butir Instrumen Skor
Melalui berbagai metode 1. Juru selamat dunia adalah .... ( Yesus ) 20
pembelajaran, peserta didik mampu
mengenal kisah kelahiran Yesus
sebagai wujud kasih Allah yang 2. Yesus lahir dikota ... ( Betlehem ) 20
Mahabaik dan bersyukur atas
kelahiran Yesus serta mampu 3. Bapak dan ibu Yesus bernama ... (Yusuf dan Maria ) 20
melakukan perbuatan kasih sebagai 4. Tokoh-tokoh yang ada dalam cerita Kelahiran Yesus
wujud pewartaan kabar gembira 20
adalah ... ( Maria,Yusuf,Yesus,Para gembala dan
tentang kelahiran Yesus secara
malekat )
sederhana.
5. Perbuatan kasih yang dapat kita lakukan padaa 20
teman yaitu ... ( meminjamkan bolpoin )

Skor Maksimal 100


4. Penilaian Keterampilan
a. Teknik : produk
b. Bentuk Instrumen : Mewarnai gambar Yesus lahir
Tujuan Pembelajaran Butir Skor
Instrumen
Melalui berbagai metode pembelajaran, peserta didik mampu Komposisi 30
mengenal dirinya yang khas sebagai anugerah Allah dan warna.
mengungkapkan rasa syukur atas dirinya yang khas secara sederhana Kerapian. 30
sehingga memiliki rasa percaya diri. Kreativitas. 40
Skor Maksimal 100

12. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang telah memahami pelajaran ini dan sudah bisa menulis,
diberikan pengayaan dengan menulisperbuatan kasih yang pernah ia
b. Bagi peserta didik yang telah memahami pelajaran ini dan belum bisa menulis,
diberikan pengayaan dengan gambar-gambar.
13. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memahami pelajaran ini, diberikan Remedial dengan
kegiatan:
a. Guru bertanya kepada peserta didik akan hal-hal yang belum mereka pahami
b. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, peserta didik mempelajari
kembali dengan bantuan peneguhan peneguhan yang lebih praktis dari guru.

Mengetahui: Gemo, Februari 2023


Kepala SDI Gemo Guru Mata Pelajaran

Elisabeth Maria Nata, S.Pd Veronika Meo, S.Ag


NIP. 196601312000052003 NIP. 197106032007012026
LAMPIRAN

Teks Kitab Suci : Kelahiran Yesus (Bdk. Lukas 2:1-20)


Pada waktu itu, Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan
semua orang. Maka, pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya
sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea ke kota Daud yang
bernama Betlehem supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria tunangannya, yang
sedang mengandung. Ketika mereka di situ, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan
ia melahirkan seorang anak laki-laki, yang dibungkusnya dengan kain lampin dan
dibaringkannya di dalam palungan karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah
penginapan. Di daerah itu, ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan
ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat
mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu
kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut sebab sesungguhnya aku memberitakan
kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa; hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat,
yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu; kamu akan menjumpai
seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring dalam palungan.” Dan tiba-tiba
tampaklah sejumlah besar bala tentara surga yang memuji Allah, katanya: “Kemuliaan bagi
Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya.”
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga, gembala-
gembala itu berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat
apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” Lalu mereka cepat-
cepat berangkat dan menjumpai Maria, Yusuf, dan bayi itu, yang sedang terbaring di dalam
palungan. Ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang dikatakan malaikat
tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan
gembala-gembala itu. Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan
merenungkannya. Maka, kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan
Allah.
RANGKUMAN

a.Allah telah berjanji mengutus seorang Juru Selamat.


b. Juru Selamat itu adalah Yesus.
c. Yesus datang untuk menyelamatkan manusia.
d. Kelahiran Yesus Sang Juru selamat sudah dinubuatkan oleh para nabi.
e. Yesus lahir di kota Betlehem.
f. Bayi Yesus dibungkus dengan kain lampin dan dibaringkan dalam palungan.
g. Para gembala menerima kabar kelahiran Yesus dari para malaikat.
h. Para gembala datang menyembah bayi Yesus.
i. Ibu Yesus bernama Maria. j. Bapak Yesus bernama Yusuf.
k. Kelahiran Yesus kita rayakan pada hari Natal.
l. Hari Natal dirayakan pada setiap tanggal 25 Desember.
Topik Pemelajaran 2 : Tiga orang majus dari Timur
2. Tujuan Pembelajaran Topik 2
Melalui berbagai metode pembelajaran, peserta didik mampu mengenal kisah Tiga
Orang Majus dari Timur sebagai wujud kasih Allah yang Mahabaik dan bersyukur atas
kedatangan tiga orang Majus dari Timur serta mampu melakukan perbuatan kasih
sebagai wujud pewartaan kabar gembira tentang kedatangan tiga orang Majus dari
Timur secara sederhana.
2. Profil Pelajar Pancasila
Mandiri,percaya diri,beriman,berahlak mulia ,kreaktif
3. Indikator Ketercapaian Tujuan
a. Peserta didik mampu mensyukuri anugerah Allah atas kelahiran Yesus
sebagai wujud kasih Allah yang mahabaik kepada umat manusia
b. Peserta didik mampu memiliki sikap peduli terhadap sesama sebagai
wujud penghayatan nilai-nilai kasih Allah dalam kisah kelahiran Yesus.
c. Peserta didik dapat mengenal makna kedatangan tiga raja dari Timur Matius 2:1-
12.
d. Peserta didik dapat mengenal tujuan tiga raja datang dari Timur
e. Peserta didik mampu mengenal wujud perbuatan kasih kepada Yesus
f. Pesrta didik dapat mengenal bentuk-bentuk hadiah yang diberikan tiga raja kepada
Yesus .
g. Peserta didik mampu mewarnai gambar hadiah yang diberikan anak-anak untuk
korban bencana alam .
4. Media pembelajaran/sarana
a. Alkitab
b. Buku Siswa kls.1
c. Kartu Natal
5. Pendekatan:
Pendekatan kateketis
Pendekatan Kateketis adalah pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari
yang dialami oleh peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan,
pengalaman, cerita kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut
direfleksikan dalam terang Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat
mengaplikasikan dalam hidup sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari
pendalaman yang dilakukan.
6. Metode
d. Tanya jawab
e. Informasi
f. Refleksi dan aksi
7. Sumber Belajar
d. Teks Kitab Suci Lukas 2:1-12
e. Gambar Iga raja dari Timur
f. Rangkuman materi Pembelajaran
8. Persiapan Guru
e. Menyiapkan gambar Tiga raja dari Timur
f. Menyiapkan teks Kitab Suci Lukas 2:1-12
g. Menyiapkan langkah-langkah pembelajaran
h. Menyiapkan rangkuman pembelajaran
10. Alur Kegiatan Pembelajaran
No URUTAN KEGIATAN
KEGIATAN PEMBUKAAN (15 MENIT)
1 Peserta didik mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, doa
pembuka
2 Tujuan Pembelajaran untuk sub topik A: Melalui berbagai metode pembelajaran,
peserta didik mampu mengenal kisah Tiga Orang Majus dari Timur sebagai
wujud kasih Allah yang Mahabaik dan bersyukur atas kedatangan tiga orang
Majus dari Timur serta mampu melakukan perbuatan kasih sebagai wujud
pewartaan kabar gembira tentang kedatangan tiga orang Majus dari Timur
secara sederhana.
KEGIATAN INTI (115 menit)
3 Peserta didik mendengar guru membaca puisi .

4  Murid mengajukan pertanyaan,


1. Apa judul puisi tadi ? Tiga Raja dari Timur )
2. Dimana tempat mereka disuruh datang ? ( diBetlehem )
3. Hadiah apa yang mereka bawa / ( Emas,Mur dan Dupa )
 Murid lain menjawab pertanyaan.
 Guru memberikan peneguhan:
Hadiah selalu membawa kegembiraan bagi siapapun yang menerimanya.
Terlebih bagi anak-anak yang selalu mengharapkan hadiah pada saat-saat
istimewa dalam hidupnya, seperti ulang tahun, naik kelas, dan lainnya.
Demikian juga ketika Yesus lahir. Tiga orang Majus dari Timur datang
menyembah Yesus dengan membawa hadiah. Apa yang dibawa oleh
mereka? Mari kita mendengarkan cerita tentang tiga orang Majus dari Timu
6  Menggali Pesan Kitab Suci.
Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar Tiga raja dari Timur dan
guru menceritakan kisah kitab suci : Lukas 2:1-12
 Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk bertanya dan memberikan
tanggapan atas cerita dari Kitab Suci. Jika belum ada yang memberi tanggapan,
guru dapat memulai dengan pertanyaan, misalnya:
a. Siapakah yang mengunjungi bayi Yesus? (Tiga orang Majus)
b. Apa yang menjadi petunjuk tiga orang Majus untuk mencari Yesus?
(Bintang)
c. Siapakah yang tidak senang dengan kelahiran Yesus? (Raja Herodes)
d. Siapakah nama tiga orang Majus itu? (Baltasar, Melkior, dan Gaspar)
Peneguhan:
 Orang Majus adalah orang yang ahli dalam bidang perbintangan. Mereka
melihat bintang besar sebagai tanda bahwa Raja besar telah lahir di dunia.
Mereka mencari Raja besar yang baru lahir itu dengan petunjuk bintang.
Tiga orang Majus yang mencari bayi Yesus bernama Melkior, Baltasar, dan
Gaspar. Mereka mempersembahkan hadiah sebagai lambang cinta mereka
kepada Yesus Sang Juru Selamat. Mereka mempersembahkan emas, dupa,
dan mur. Mereka tidak sombong. Mereka mau menyembah Yesus yang
masih bayi dan miskin. Mereka mau mempersembahkan kekayaannya
untuk Yesus. Apakah kamu seperti orang Majus itu? Apa yang dapat kamu
persembahkan kepada Yesus? Kita dapat belajar dari tiga orang Majus yang
datang menyembah Yesus. Kita dapat memberi persembahan kepada Yesus
dengan memberi bantuan kepada sesama yang miskin dan menderita.
7  Guru menceritakan kembali isi puisi dan isi cerita kitab suci secara singkat
Peserta didik bersama-sama mendalami kedua isii cerita dengan menjawab
beberapa pertanyaan :
1. Apa persamaan antara kedua isi cerita diatas ? ( kisah tentang tiga raja dari
Timur )
2. Nilai-nilai apa yang ada dalam kedua isi cerita diatas ?
( peduli ,kasih,cinta,iman )
3. Apa maunya Allah dalam hidup kita ? ( Allah mau agar kita memberi dan
membagikan kasih kepada orang lain atau sesama dan mengimani Yesus
sebagai Mesias )
8  Guru memberikan peneguhan :
Dalam Injil Matius 2:1-12, diceritakan mengenai tiga orang Majus dari Timur
mencari Raja baru yang lahir di tanah Yudea. Orang Majus adalah orang yang ahli
dalam bidang perbintangan. Mereka melihat bintang yang bersinar terang, yang
menandakan bahwa telah lahir seorang Raja besar. Mereka mencari bayi yang baru
lahir dengan petunjuk bintang besar yang menandakan bahwa Raja besar telah lahir
di dunia. Ketiga orang majus itu bernama Baltasar, Melkior, dan Gaspar. Dengan
petunjuk bintang besar itu, mereka tiba di Betlehem di tempat Yesus dilahirkan.
Mereka sujud menyembah bayi Yesus dengan mempersembahkan emas, kemenyan,
dan mur.

Refleksi dan aksi


1. Refleksi Guru mengajak peserta didik untuk membandingkan pengalamannya
dengan pengalaman Kitab Suci.
 Apa yang aku persembahkan kepada bayi Yesus?
2. Aksi
a. Guru mengajak peserta didik untuk meresapkan isi atau pesan dari kisah
tiga orang Majus dari Timur dengan memberikan derma kepada orang-
orang yang kekurangan dan menderita, misalnya: mengumpulkan bahan
makanan, alat tulis, buku tulis, dan lainnya.
b. Guru mengajak peserta didik mewarnai gambar anak-anak Indonesia yang
menggunakan pakaian daerah masing-masing sambil membawa
persembahan atau hadiah kepada bayi Yesus yang berada di palungan.
PENUTUP (30 menit )
9 Guru mengajak peserta didik menutup pembelajaran dengan doa
Doa:
Tuhan Yesus yang baik, Engkau telah datang untuk menyelamatkan semua
orang. Bantulah kami agar dapat meneladani tiga orang Majus yang selalu
mencari dan menyembah-Mu. Amin.

10. Daftar Pustaka


Kemendikbud. 2014. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk SD Kelas I,
Buku Guru. Jakarta: Kemendikbud.
Komkat KWI. 2010. Menjadi Sahabat Yesus: Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti untuk SD Kelas I. Yogyakarta: Kanisius.
Komkat KWI. 2020. Belajar Mengenal Yesus: Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti untuk SD Kelas I, Buku Guru. Yogyakarta: Kanisius.
Pusat Musik Liturgi Yogyakarta. 2000. Madah Bakti: Buku Doa dan Nyanyian.
Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi
11. Penilaian
1. Penilaian spiritual
NO Sikap/nilai
1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2 Mengucapkan doa dengan hormat
2. Nilai sosial

NO Sikap/nilai
1. Membantu teman yang mengalami kesulitan
belajar
3. Penilaian Pengetahuan
c. Teknik : Tertulis/lisan (ulangan harian).
d. Bentuk instrumen : Jawaban singkat
Tujuan Pembelajaran Butir Instrumen Skor
Melalui berbagai metode 1. Tiga orang raja mencari Yesus untuk .... 40
pembelajaran, peserta didik mampu ( menyembah )
mengenal kisah Tiga Orang Majus
dari Timur sebagai wujud kasih 2. Jika teman tidak membawa pensil kita dapat ... 30
Allah yang Mahabaik dan bersyukur ( Meminjam pensil )
atas kedatangan tiga orang Majus
dari Timur serta mampu melakukan 3. Hadiah yang diberikan tiga raja kepad Yesus 30
perbuatan kasih sebagai wujud adalah ... (Emas,Mur,Kemenyan )
pewartaan kabar gembira tentang
kedatangan tiga orang Majus dari
Timur secara sederhana.
Skor Maksimal 100
4. Penilaian Keterampilan
a. Teknik : produk
b. Bentuk Instrumen : Mewarnai gambar anak-anak yang membawa persembahan
Tujuan Pembelajaran Butir Skor
Instrumen
Melalui berbagai metode pembelajaran, peserta didik mampu Komposisi 30
mengenal dirinya yang khas sebagai anugerah Allah dan warna.
mengungkapkan rasa syukur atas dirinya yang khas secara sederhana Kerapian. 30
sehingga memiliki rasa percaya diri. Kreativitas. 40
Skor Maksimal 100

12. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang telah memahami pelajaran ini dan sudah bisa menulis,
diberikan pengayaan dengan menulis bahan-bahan yang dapat kita berikan kepada
orang yang menderita
b. Bagi peserta didik yang telah memahami pelajaran ini dan belum bisa menulis,
diberikan pengayaan dengan gambar-gambar.
13. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memahami pelajaran ini, diberikan Remedial dengan kegiatan:
1. Guru bertanya kepada peserta didik mengenai hal-hal yang belum mereka pahami.
2. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, guru mengajak peserta didik untuk
mempelajari kembali dengan memberikan bantuan peneguhanpeneguhan yang lebih praktis
dan memberikan penilaian ulang dalam aspek pengetahuan secara lisan, misalnya
menyebutkan persembahan yang dibawa oleh tiga orang Majus dari Timur.
Mengetahui: Gemo,Februari 2023
Kepala SDI Gemo Guru Mata Pelajaran

Elisabeth Maria Nata, S.Pd Veronika Meo, S.Ag


NIP. 196601312000052003 NIP. 197106032007012026
LAMPIRAN

Teks Kitab Suci : Kelahiran Yesus (Bdk. Lukas 2:1-20)


Tiga Orang Majus dari Timur (Bdk. Matius 2:1-12) Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem
di tanah Yudea pada zaman Raja Herodes, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke
Yerusalem. Mereka bertanya-tanya: “Di manakah Dia, Raja orang Yahudi yang baru
dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah
Dia.” Ketika Raja Herodes mendengar hal itu, terkejutlah ia beserta semua imam kepala dan
ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan
dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: “Di Betlehem, tanah Yehuda, karena demikianlah ada
tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah
yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan
bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” Lalu dengan diam-
diam Raja Herodes memanggil orang-orang Majus itu dan dengan teliti Herodes bertanya
kepada mereka, kapan bintang itu tampak. Kemudian, ia menyuruh mereka ke Betlehem
katanya, “Pergi dan selidikilah dengan saksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera
sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku, supaya aku pun datang menyembah
Dia.” Setelah mendengar kata-kata Raja Herodes, berangkatlah mereka. Bintang yang mereka
lihat di Timur telah mendahului mereka. Bintang itu berhenti tepat di atas Anak itu berada.
Ketika melihat bintang itu, mereka sangat bersukacita. Mereka masuk ke dalam gua itu dan
melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka
tempat harta bendanya lalu mempersembahkan hadiah kepada-Nya, yaitu emas, dupa, dan
mur. Setelah menyembah Yesus, mereka diperingatkan dalam mimpi supaya jangan kembali
kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

RANGKUMAN
a. Tiga orang Majus dari Timur bergembira dengan kelahiran Yesus.
b. Orang Majus adalah orang yang ahli dalam bidang perbintangan.
c. Tiga orang Majus ini mencari tempat kelahiran Yesus dengan petunjuk bintang.
d. Tiga orang Majus ini bernama Melkior, Baltasar, dan Gaspar.
e. Mereka datang untuk menyembah Yesus.
f. Tiga orang Majus mempersembahkan emas, dupa, dan mur kepada bayi Yesus.
g. Kita juga mempersembahkan hadiah kepada bayi Yesus.
h. Wujud persembahan kita adalah peduli pada teman-teman yang kekurangan dan menderita.
CATATAN PENDAHULUAN
1. Modul Ajar (Perangkat Ajar) ini disusun sebagai salah satu model yang bersifat terbuka
untuk dikembangkan lebih lanjut dan atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi
setempat
2. Modul Ajar (Perangkat Ajar) ini disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran Pendidikan
Agama Katolik dan Budi Pekerti pada Fase A dan Alur Tujuan Pembelajaran Kelas 1,
khususnya Alur Tujuan Pembelajaran 1.1 dan 1.2 Pemilihan Alur Pembelajaran dalam
modul ini didasaran pada pertimbangan bahwa Tujuan Pembelaajaran tersebut dianggap
esensial. Oleh karena itu, isi Modul Ajar ini tidak bisa dipakai untuk mengukur
ketercapaian seluruh Capaian Pembelajaran maupun Alur Tujuan Pembelajaran.
3. Adapun Capaian Pembelajaran Fase A, adalah sebagai berikut:
Pada akhir akhir fase A, peserta didik mengenal dirinya sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dan lingkungan di sekitarnya, yang mampu mensyukuri dirinya sebagai
ciptaan Tuhan, melalui kebiasaan doa sebagai anggota Gereja, mewujudkan imannya
dengan cara melakukan perbuatan baik, sesuai dengan teladan Yesus dan tokoh-tokoh
Kitab Suci, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian
4. Alur Tujuan Pembelajaran Fase A di Kelas 1, adalah sebagai berikut:
Peserta didik kelas 1 mampu mengenal dirinya sebagai pribadi yang dicintai Tuhan;
yang memiliki anggota tubuh yang sangat berguna serta memahami cara merawatnya;
mengenal temannya, lingkungan rumah dan sekolah tempat dirinya berkembang;
menyadari bahwa bumi langit dan seluruh isinya adalah ciptaan Tuhan, serta
menyadari bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang istimewa; mengenal kisah
kelahiran Tuhan Yesus dan tiga orang Majus; sehingga mampu mengungkapkan iman
dalam hidup sehari-hari, dengan cara membuat tanda salib, berdoa Bapa Kami,
berdoa salam Maria dan doa Kemuliaan
5. Modul Ajar ini, disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik
dan Budi Pekerti Fase A, Alur Tujuan Pembelajaran Kelas 1, Tujuan Pembelajaran 1.2;
Selanjutnya, karena dalam setiap Tujuan pembelajaran memuat beberapa topik, maka
Tujuan Pembelajaran tersebut diuraikan lebih lanjut dalam Tujuan Pembelajaran Topik.
6. Pada setiap topik, tidak semua nilai karakter dari Profil Pelajar Pancasila harus tercapai,
melainkan dipilih sesuai dengan keluasan dan karakter materi topik itu sendiri. Tetapi
diharapkan semua nilai karakter dari profil Pelajar Pancasila tersebut dapat tercapai.
Nilai karakter tersebut hendaknya ditumbuhkan melalui pembiasaan, baik selama
kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dalam aktivitas keseharian peserta didik di
lingkungan sekolah.
7. Bertolak dari kekurangan yang masih terdapat dalam Modul Ajar ini, semoga Bapak/Ibu
yang akan menggunakannya tetap merasa terpanggil untuk memberikan pelayanan
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang terbaik, yang mampu menumbuhkan
iman peserta didik sehingga mereka dapat berkembang dalam penghayatan imannya,
sehingga mereka dapat mewujudkan imannya dalam kehidupan sehari-hari di dalam
keluarga
8. Selamat melayani. Tuhan memberkati !.
MODUL AJAR
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolikdan Budi Pekerti
Jenjang/ Kelas : SDI Gemo
Judul : Doa tanda salib
Topik :
a. Doa Tanda Salib.
b. Doa Bapa Kami.
c. Doa Salam Maria.
d. Doa Kemuliaan
Target peserta didik : Siswa Reguler
Jumlah Siswa : Maksimal 10 siswa
Model Pembelajaran : Tatap muka
Sarana dan Prasarana : Alkitab, Laptop
Alokasi Waktu : 6 jam
Penyusun : Veronika Meo
Tahun Disusun : 2023
Tujuan Pembelajaran Fase A 1.2
Melalui berbagai metode pembelajaran peserta didik diharapkan mampu mengenal doa-doa
harian sebagai ungkapan iman kepada Allah dan mampu mengungkapkan rasa syukur
kepada Allah melalui doa-doa harian. Peserta didik juga diharapkan santun dalam
mengucapkan doa-doa harian dan mempraktikkan doa-doa harian sebagai ungkapan iman
kepada Allah.
Kegiatan Belajar
Topik Pemelajaran 1 : Doa Tanda Salib
1. Tujuan Pembelajaran Topik 1
Melalui berbagai metode pembelajaran, peserta didik mampu mengenal “Tanda Salib”
sebagai ungkapan iman kepada Allah dan mampu mengungkapkan rasa syukur kepada
Allah melalui Tanda Salib serta santun dalam mengucapkan Tanda Salib dan
mempraktikkan Tanda Salib sebagai ungkapan iman kepada Allah.
2. Profil Pelajar Pancasila
Mandiri,percaya diri,beriman,berahlak mulia ,kreaktif
3. Indikator Ketercapaian Tujuan
a. Peserta didik mampu mengucapkan rasa syukur kepada Allah melalui doa-
doa harian
b. Peserta didik memilki sikap santun dalam mengucapkan doa-doa harian
c. Peserta didik dapat mengenal arti dan makna doa tanda salib
d. Peserta didik dapat mengenal sikap-sikap yang tepat dalam membuat tanda salib
e. Pesrta didik dapat mengenal saat kapan kita membuat tanda salib
f. Peserta didik dapat menulis doa tanda salib dan menghiasnya dengan indah
4. Media pembelajaran/sarana
a. Alkitab
b. Buku Siswa kls.1
c. Gambar salib
5. Pendekatan:
Pendekatan kateketis
Pendekatan Kateketis adalah pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari
yang dialami oleh peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan,
pengalaman, cerita kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut
direfleksikan dalam terang Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat
mengaplikasikan dalam hidup sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari
pendalaman yang dilakukan.
6. Metode
a. Tanya jawab
b. Informasi
c. Refleksi dan aksi
7. Sumber Belajar
a. Teks Kitab Suci Lukas 23:34.
b. Gambar salib
c. Rangkuman materi Pembelajaran
8. Persiapan Guru
a. Menyiapkan gambar salib
b. Menyiapkan teks Kitab Suci Lukas 23:34
c. Menyiapkan langkah-langkah pembelajaran
d. Menyiapkan rangkuman pembelajaran
9. Alur Kegiatan Pembelajaran
No URUTAN KEGIATAN

KEGIATAN PEMBUKAAN (15 MENIT)

1 Peserta didik mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, doa


pembuka
2 Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran sub Topik 1
Melalui berbagai metode pembelajaran, peserta didik mampu mengenal
“Tanda Salib” sebagai ungkapan iman kepada Allah dan mampu
mengungkapkan rasa syukur kepada Allah melalui Tanda Salib serta santun
dalam mengucapkan Tanda Salib dan mempraktikkan Tanda Salib sebagai
ungkapan iman kepada Allah.
KEGIATAN INTI (115 menit)
3 Peserta didik cerita guru tentang kisah sebatang bambu
4 a. Peserta didik mendengarkan cerita
b. Murid mengajukan pertanyaan,Murid lain menjawab pertanyaan.
c. Guru menyiapkan pertanyaan jika murid tidak bertanya :
 Untuk apa bambu itu dipotong? (Untuk mengalirkan air)
 Apa guna bambu? (Alat musik, tirai, barang kerajinan, bahan bangunan,
dan lainnya)
Guru memberikan peneguhan:
a. Bambu rela mengorbankan diri demi kebahagiaan manusia. Batang bambu
dapat mengalirkan air ke tanah yang gersang. Karena pengorbanan bambu
itu, tanah yang gersang menjadi subur dan manusia pun menjadi sejahtera
. b. Sikap bambu ini hendaknya kita teladani. Apakah kita mau berkorban untuk
orang lain? Mari kita lihat bagaimana pengorbanan Yesus yang rela
disalibkan demi keselamatan manusia.
6 Menggali Pesan Kitab Suci.
b. Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar Yesus disalibkan dan
mendengarkan cerita Yesus Disalibkan Lukas 23:26-49. Guru memberi
kesempatan pada peserta didik untuk bertanya dan memberikan tanggapan atas
cerita dari Kitab Suci. Jika belum ada yang memberi tanggapan, guru dapat
memulai dengan pertanyaan, misalnya:
a. Di manakah Yesus disalibkan? (Gunung Tengkorak/Golgota)
b. Siapa yang membantu Yesus memanggul salib? (Simon dari Kirene)
c. Apa tulisan yang ada di salib Yesus? (INRI)
d. Apa doa Yesus untuk para prajurit? (Bapa, ampunilah mereka! Mereka tidak tahu
apa yang mereka lakukan)
e. Mengapa Yesus mau disalibkan? (Karena cinta kepada manusia)
 Guru memberikan peneguhan :
Demi cinta-Nya kepada manusia, Yesus rela wafat di salib. Ia wafat di kayu salib
untuk menebus dosa manusia. Dengan kematian-Nya, kita memperoleh keselamatan
secara cuma-cuma karena kemurahan Allah. Berdasarkan uraian di atas, dapat
diketahui bahwa sungguh mendalam arti yang terkandung dalam Tanda Salib. Maka,
salib penting sekali artinya bagi semua orang Katolik karena dengan salib, umat
manusia diselamatkan. Membuat Tanda Salib berarti kita mengakui dan memuliakan
Allah Tritunggal Yang Mahakudus: Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Tanda Salib
juga berarti kita mengenangkan cinta Yesus yang wafat di salib untuk menebus dosa
manusia dan menyelamatkan manusia.

 Guru mengajak peserta didik untuk mempraktikkan Tanda Salib. Satu persatu
peserta didik membuat Tanda Salib. Jika ada peserta didik yang salah, guru
menuntunnya sampai benar. Membuat Tanda Salib dimulai dengan meletakkan
tangan kanan di dahi sambil mengucapkan “dalam nama Bapa”, kemudian
tangan kanan ke dada sambil mengucapkan “dan Putra” dan tangan kanan
pindah ke pundak kiri dengan mengucapkan “dan Roh Kudus” dan terakhir
tangan kanan pindah ke pundak kanan sambil mengucapkan “amin”.
7  Guru menceritakan kembali secara singkat kisah sebatang bambu dan cerita
kisah Yesus disalibkan
Peserta didik bersama-sama mendalami kedua isii cerita dengan menjawab
beberapa pertanyaan :
1. Apa persamaan antara kedua isi cerita diatas ? ( tentang pengorbanan untuk
keselamatan orang lain )
2. Nilai-nilai apa yang ada dalam kedua isi cerita diatas ?
( ,kasih,cinta,tanggungjawab,rela berkorban )
3. Apa maunya Allah dalam hidup kita ? ( Allah mau agar kita memberi dan
membagikan kasih kepada orang lain,rela berkorban untuk orang lain )
8  Guru memberikan peneguhan :
Orang Katolik dalam hidup berimannya tidak lepas dari salib sebagai tanda
keselamatan. Membuat Tanda Salib merupakan ungkapan iman, pernyataan rasa
percaya kepada Allah Tritunggal Yang Mahakudus. Dalam membuat Tanda Salib,
kita menyebut Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Ucapan ini berarti memuliakan Allah
Tritunggal Yang Mahakudus. Membuat Tanda Salib juga mengenangkan cinta Allah
kepada manusia. Demi cintaNya kepada manusia, Yesus rela wafat di salib.Ia wafat
di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Dengan kematian-Nya, kita memperoleh
keselamatan secara cuma-cuma karena kemurahan Allah. Berdasarkan uraian di atas,
dapat diketahui bahwa sungguh mendalam arti yang terkandung dalam Tanda
Salib.Yesus dengan kegembiraan. Kita menyiapkan kelahiran Yesus dengan pohon
natal, lagu natal, gua natal, kue natal, dan juga pakaian baru. Hari kelahiran Yesus
hendaknya dirayakan dengan hati yang terbuka menyambut Yesus yang datang
sebagai Juru Selamat manusia, bukan hanya mengutamakan hal-hal yang lahiriah,
seperti baju baru, makanan yang enak, pohon natal, lagu natal, dan hadiah natal.
Natal hendaknya dirayakan dengan kegembiraan, kesederhanaan, ketulusan hati
karena Natal merupakan perwujudan cinta Tuhan kepada manusia. Dengan membuat
Tanda Salib berarti memuliakan Allah Tritunggal dan mengenangkan cinta Yesus
yang wafat di salib untuk menebus dosa manusia.

Refleksi dan aksi


1. Refleksi
a. Guru mengajak peserta didik untuk merenungkan pengalamannya,
misalnya: a. Apakah saya rela berkorban menolong teman yang
membutuhkan pertolongan saya?
b. Apakah saya memaafkan teman yang bersalah kepada saya?
2. Aksi
a. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mewarnai gambar Yesus
yang disalib.
b. Guru mengajak orang tua peserta didik di rumah untuk menceritakan satu
kisah atau dongeng tentang seseorang yang berkorban demi orang lain.
Kemudian peserta didik menceritakan kembali kisah atau dongeng tersebut di
depan kelas.
Aksi:
1. Guru mengajak peserta didik menggambar pohon natal
2. Guru memberi tugas kepada peserta didik. Misalnya mengunjungi teman
yang sakit,meminjam teman alat tulis,melayani orang tua yang
sakit,mengikuti misa hari raya Natal,mempersiapkan diri dengan baik saat
menyambut hari Natal
PENUTUP (30 menit )
9 Guru mengajak peserta didik menutup pembelajaran dengan doa
Doa:
Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin. Allah Yang Mahakasih,
Engkau rela disalib demi menebus dosa manusia. Ampunilah kami. Dalam
nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Amin.

10. Daftar Pustaka


Kemendikbud. 2014. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk SD Kelas I,
Buku Guru. Jakarta: Kemendikbud.
Komkat KWI. 2010. Menjadi Sahabat Yesus: Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti untuk SD Kelas I. Yogyakarta: Kanisius.
Komkat KWI. 2020. Belajar Mengenal Yesus: Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti untuk SD Kelas I, Buku Guru. Yogyakarta: Kanisius.
Pusat Musik Liturgi Yogyakarta. 2000. Madah Bakti: Buku Doa dan Nyanyian.
Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi
14. Penilaian
1. Penilaian spiritual

NO Sikap/nilai
1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2 Mengucapkan doa dengan hormat
2. Nilai sosial

NO Sikap/nilai
1. Mendengar pelajaran dengan sopan
3. Penilaian Pengetahuan
 Teknik : Tertulis/lisan (ulangan harian).
e. Bentuk instrumen : Jawaban singkat
Tujuan Pembelajaran Butir Instrumen Skor
1. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan membuat tanda salib kita menghormati .... 20
Melalui berbagai metode ( Yesus )
pembelajaran, peserta didik
mampu mengenal “Tanda 2. Pada saat membuat tanda salib tangan kita katub di 20
Salib” sebagai ungkapan iman ... ( depan dada )
kepada Allah
3. Ucapan doa dalam nama Bapa,tangan kita 20
diarahkan ke ... (dahi )

4. Tanda salib kita lakukan pada saat ...( membuka dan 40


menutup doa )

Skor Maksimal 100


4. Penilaian Keterampilan
c. Teknik : produk
d. Bentuk Instrumen : Menggambar salib dan memberi warna hiasan yang indah
Tujuan Pembelajaran Butir Skor
Instrumen
Melalui berbagai metode pembelajaran peserta didik mampu Kesesuaian 40
mengungkapkan rasa syukur kepada Allah melalui Tanda Salib serta gambar
santun dalam mengucapkan Tanda Salib dan mempraktikkan Tanda Kerapian. 30
Salib sebagai ungkapan iman kepada Allah. Kreativitas. 30
Skor Maksimal 100

15. Pengayaan
Bagi peserta didik yang belum memahami pelajaran ini, diberikan pengayaan dengan
menceritakan kisah Yesus disalib dengan kata-kata sendiri.
16. Remedial : Bagi peserta didik yang belum memahami pelajaran ini, diberikan
Remedial dengan kegiatan:
1. Guru bertanya kepada peserta didik mengenai hal-hal yang belum mereka pahami.
2. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, guru mengajak peserta didik untuk
mempelajari kembali dengan memberikan bantuan peneguhanpeneguhan yang
lebih praktis dan memberikan penilaian ulang dalam aspek pengetahuan secara
lisan, misalnya di mana tempat Yesus disalibkan?

Mengetahui: Gemo, April 2023


Kepala SDI Gemo Guru Mata Pelajaran

Elisabeth Maria Nata, S.Pd Veronika Meo, S.Ag


NIP. 196601312000052003 NIP. 197106032007012026
LAMPIRAN

Yesus Disalibkan Lukas 23:26-49


Ketika para tentara membawa Yesus pergi, mereka juga menahan seseorang, yaitu
Simon dari Kirene yang baru datang dari desa. Para tentara meletakkan salib Yesus di
pundaknya dan menyuruhnya memikul salib itu di belakang Yesus. 23:27 Banyak orang yang
mengikuti Yesus, dan di antara mereka ada perempuanperempuan yang menangisi dan
meratapi Dia.Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga,
gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita pergi ke Betlehem
untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” Lalu
mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria, Yusuf, dan bayi itu, yang sedang
terbaring di dalam palungan. Ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang
dikatakan malaikat tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang
apa yang dikatakan gembala-gembala itu. Maria menyimpan segala perkara itu di dalam
hatinya dan merenungkannya. Maka, kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan
memuliakan Allah.
23:28 Akan tetapi, Yesus menoleh kepada mereka dan berkata, “Hai putri-putri
Yerusalem, jangan kamu menangisi Aku. Tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu. 23:29
Akan tiba waktunya ketika orang-orang akan berkata, ‘Berbahagialah perempuanperempuan
yang mandul, dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan anak, dan yang payudaranya tidak
pernah menyusui.’ 23:30 Pada saat itu, mereka akan berkata kepada gunung-gunung,
‘Runtuhlah ke atas kami!’ dan kepada bukit-bukit, ‘Timbunlah kami!’ 23:31 Sebab, apabila
mereka melakukan hal-hal ini ketika pohon masih hidup, apa yang akan terjadi ketika pohon
itu kering?” 23:32 Ada juga dua orang penjahat yang dibawa untuk dihukum mati bersama-
sama dengan Yesus. 23:33 Ketika mereka sampai di sebuah tempat yang bernama
“Tengkorak,” para tentara menyalibkan Yesus bersama kedua penjahat itu, seorang di sebelah
kanan-Nya dan seorang lagi di sebelah kiri-Nya. 23:34 Kemudian Yesus berkata, “Ya Bapa,
ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.” Lalu, para tentara
melempar undi untuk membagi-bagi pakaian-Nya di antara mereka. 23:35 Orang banyak
yang berdiri di sana menyaksikan semuanya, tetapi para pemimpin Yahudi mengejek Yesus
sambil tertawa mengejek. Mereka berkata, “Ia menyelamatkan orang lain, jadi biarlah Ia
menyelamatkan diri-Nya sendiri jika Ia adalah Kristus, Yang Dipilih oleh Allah!” 23:36 Para
tentara juga mengejek Dia, lalu mereka datang dan menawarkan anggur asam kepada-Nya,
23:37 dan berkata, “Jika Engkau Raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu sendiri!” 23:38
Dan, ada juga suatu tulisan di atas-Nya: “INILAH RAJA ORANG YAHUDI.” 23:39 Salah
satu dari penjahat yang tergantung di sana menghina Yesus, katanya, “Bukankah Engkau
Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!” 23:40 Akan tetapi, penjahat yang lainnya
menegurnya dan berkata, “Tidakkah kamu takut kepada Allah karena kamu juga menerima
hukuman yang sama? 23:41 Kita memang sudah seharusnya menerima setimpal dengan apa
yang sudah kita perbuat, tetapi Orang ini tidak melakukan kesalahan apa pun.” 23:42 Lalu, ia
berkata kepada Yesus, “Ya Yesus, ingatlah aku ketika Engkau masuk ke dalam kerajaan-
Mu.” 23:43 Kemudian, Yesus berkata kepadanya, “Aku mengatakan yang sesungguhnya
kepadamu, hari ini juga, kamu akan bersama Aku di dalam Firdaus.” 23:44Waktu itu sekitar
pukul 12 siang, kegelapan menutupi seluruh daerah itu sampai pukul 3 sore 23:45 karena
matahari menjadi gelap. Tirai dalam Bait Allah robek menjadi 2 bagian. 23:46Lalu, Yesus
berseru dengan suara keras, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”
Sesudah mengatakan itu, Yesus mengembuskan napas-Nya yang terakhir. 23:47Ketika kepala
pasukan melihat apa yang telah terjadi, ia memuliakan Allah dan berkata, “Sungguh, Orang
ini tidak bersalah!” 23:48Ketika orang banyak yang datang bersama-sama untuk melihat
peristiwa itu menyaksikan apa yang terjadi, mereka pulang sambil memukul-mukul dada
mereka. 23:49Semua yang mengenal Yesus dan beberapa perempuan yang telah mengikuti-
Nya dari Galilea berdiri jauh-jauh dan menyaksikan hal-hal ini.

RANGKUMAN

a. Orang Katolik membuka dan menutup doa dengan “Tanda Salib”.


b. Membuat “Tanda Salib” berarti memuliakan Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
c. Membuat “Tanda Salib” juga berarti mengenangkan Yesus yang wafat di salib.
d. Membuat “Tanda Salib” harus dengan hormat dan sopan.
MODUL AJAR
Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Jenjang / Kelas : SDI Gemo / IV
Judul : Yesus Kristus Wujud Kasih Allah
Materi Pokok/Topik :
A. Yesus Pemenuhan Janji Allah
B. Yesus Mewartakan Kerajaan Allah melalui Perumpamaan
C. Mukjizat-Mukjizat Yesus
Target Peserta Didik : Siswa Reguler
Jumlah Siswa : 11 Orang
Sarana dan prasarana :Alkitab,Leptop
Alokasi Waktu : 12 Jam
Penyusun : Veronika Meo
Tahun Disusun : 2023

CAPAIAN PEMBELAJARAN FASE B


Peserta didik mengenal dirinya sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dan lingkungan di
sekitarnya (baik fisik maupun non fisik), mampu mensyukuri dirinya sebagai ciptaan Tuhan,
melalui kebiasaan doa sebagai anggota Gereja, serta terpanggil untuk mengembangkan
kemampuan yang dimiliki (seperti menyampaikan pendapat, bermusyawarah, dll) dan
mewujudkan imannya dengan cara melakukan perbuatan baik, membangun semangat
persatuan, sesuai dengan teladan Yesus dan tokoh-tokoh Kitab Suci, baik Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru.
TUJUAN PEMBELAJARAN FASE B 4.3
4.3. Peserta didik mampu memahami bahwa Yesus adalah pemenuhan janji Allah, yang semakin
nyata di dalam karya-Nya mewartakan Kerajaan Allah melalui perumpamaan dan mukjizat-Nya; serta
mewujudkan semuanya itu melalui sikap dan tindakan dalam hidup sehari-hari.

KEGIATAN BELAJAR 3
TOPIK :1
Yesus Pemenuhan Janji Allah

1. Tujuan Pembelajaran Topik 1


Peserta didik mampu memahami bahwa Yesus adalah pemenuhan janji Allah, yang
semakin nyata di dalam karyaNya mewartakan Kerajaan Allah, serta mewujudkan
semuanya itu melalui sikap dan tindakan dalam hidup sehari-hari.Profil Pancasila
Beriman,Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, serta mandiri
2. Indikator Ketercapaian Tujuan
a. Peserta didik dapat Mengimani Yesus yang mewartakan karya keselamatan
dengan perumpamaan dan mukjizat
b. Peserta didik dapat memiliki sikap peduli terhadap Yesus yang mewartakan
karya keselamatan dengan perumpamaan dan mukjizat
c. Peserta didik dapat mengenal ciri-ciri dari orang yang menepati janji
d. Peserta didik dapat memahami makna dari teks kitab Yesaya 8:23, 9:1-6.
e. Peserta didik dapat memahami tindakan Allah terhadap janji-janjiNya
f. Pesrta didik menulis doa Angelus dan memberi hiasan yang indah
3. Media Pembelajaran
1. Alkitab
2. Buku Siswa
3. Gambar
4. Teks Cerita
5. Lagu
4. Pendekatan:
Pendekatan Kateketis
Melalui pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari yang dialami oleh
peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan, pengalaman, cerita
kehidupan orang Yos Sudarso . Selanjutnya pengalaman tersebut direfleksikan dalam
terang Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan
dalam hidup sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari pendalaman yang
dilakukan
5. Metode
a. Tanya jawab
b. Informasi
c. Sharing Pengalaman
d. Kerja mandiri
e. Refleksi dan aksi
6. Sumber Belajar
a. Cerita kitab suci Yesaya 8:23, 9:1-6
b. Cerita tentang “Pahlawan Yos Sudarso
c. Rangkuman Materi
7. Persiapan Guru
a. Menyiapkan teks Kitab Suci Yang sesuai dengan topic
b. Menyiapkan gambar yang sesuai dengan topik
c. Menyiapkan langkah-langkah Pembelajaran
d. Menyiapkan rangkuman Pembelajaran

8. Alur Kegiatan Pembelajaran


NNO UURUTAN KEGIATAN
KKEGIATAN PEMBUKAAN ( 15 Menit)
1. 1 PePeserta didik mengawali kegiatan dengan mengucapkan salam,doa pembukaan
2 Guru menyampaiakan Tujuan Pembelajaran untuk Sub Topik 1. Peserta didik
mampu memahami bahwa Yesus adalah pemenuhan janji Allah, yang semakin
nyata di dalam karyaNya mewartakan Kerajaan Allah, serta mewujudkan
semuanya itu melalui sikap dan tindakan dalam hidup sehari-hari.Profil
Pancasila Beriman,Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, serta
mandiri

a. Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan

KEGIATAN INTI (115 Menit)


2 a. Peserta didik membaca ceritera dalam teks “Menolong Orang Dalam
Lubang
3 b. Peserta didik menanggapi berdasarkan teks yang dibaca berupa pertanyaan.
4 c. Giliran guru bertanya sbb
1. Mengapa orang dalam cerita tadi jatuh? ( karena ia tidak hati-hati )
2. 2. Mengapa Misionaris dalam cerita tadi tidak dapat membantu ( lubangnya
teralu dalam )
. 3. , Apa yang dilakukan Yesus saat melihat orang jatuh dalam lubang ( masuk
kedalam lubang dan mendorong orang tadi keluar dari lubang )
5 d. Guru memberikan peneguhan berdasarkan pertanyaan dan jawaban siswa
serta pertanyaan dari guru yang dijawab oleh Siswa
6  Guru menceritakan kisah kitab suci : Yesaya 8:23, 9:1-6 lalu membaca
Lukas 1:26-38
 Untuk mendalami pesan Kitab Suci, peserta didik berdiskusi dengan
beberapa pertanyaan di bawah ini:
1. Berdasarkan Yesaya 9:1-7, apa isi janji Allah kepada umat Israel
2. Bagaimana gambaran Mesias yang dikisahkan dalam nubuat Yesaya?
3. Bagaimana cara Allah dalam memenuhi janji-Nya berdasarkan Lukas
1:26-38?
4. Mengapa Yesus disebut sebagai pemenuhan janji Allah kepada umat
Israel?
5. Apa tanda yang melambangkan penyertaan Tuhan bagi umat Israel di
perjalanan menuju Kanaan?
6. Apakah nama hari raya untuk mengenang pembebasan Israel dari Mesir?

7  Guru menceritakan kembali secara singkat kisah seorang laki-laki yang


jatuh dalam lubang dan kisah cerita kitab suci secara singkat
 Murid menjawab beberapa pertanyaan untuk mendalami kedua isi cerita
1. Apa persamaan antara kedua isi cerita diatas ? ( tentang pengorbanan
untuk keselamatan orang lain )
2. Nilai-nilai apa yang ada dalam kedua isi cerita diatas ?
( ,kasih,cinta,tanggungjawab,rela berkorban )
3. Apa maunya Allah dalam hidup kita ? ( Allah mau agar kita selalu
menepati janji dan membagikan kasih kepada orang lain,rela berkorban
untuk orang lain)

8 Kesimpulan
Peserta didik bersama Guru membuat rangkuman sebagai peneguhan :
Kesetiaan Allah sangat dirasakan umat Israel sejak mereka dibebaskan dari
perbudakan di Mesir, perjalanan melintasi Laut Merah, penyertaan di padang
gurun, diturunkannya Sepuluh Perintah Allah, hingga memasuki Tanah
Terjanji dan dibentuk sebagai suatu bangsa. 2. Manusia sering tidak menaati
janji atau sumpah. Sikap seperti ini biasanya dilakukan untuk mencari
kesenangan pribadi dan tidak bersedia menanggung penderitaan. Kesetiaan
terhadap janji, memiliki risiko serta tanggung jawab yang besar. 3. Bangsa
Israel sering tidak setia dan mengingkari janjinya kepada Allah. Ketidaksetiaan
mereka mengakibatkan penderitaan, pembuangan dan perbudakan. 4.
Meskipun Israel sering tidak setia kepada Allah, tetapi Allah tetap memenuhi
janji-Nya kepada Israel. Janji Allah kepada Israel adalah kedatangan Mesias.
5. Kedatangan Mesias yang telah diramalkan atau dinubuatkan oleh para nabi
(Yes 9:1-8), dipenuhi melalui kabar gembira yang disampaikan Malaikat
Gabriel kepada Maria, dan kelahiran Yesus. (Luk 1:26-38).

9  Menulis doa Angelus dengan indah dan memberi hiasan


10 Penutup (15 Menit)
 Feek Beek : Guru memberikan pertanyaan umpan balik
Refleksi Refleksi dan Aksi
Guru mengajak peserta didik untuk menciptakan suasana hening.
Kemudian guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi dengan
mengajukan beberapa pertanyaan berikut.
1. Apa peranan Yesus di dalam hidupku sampai saat ini? (penyelamat,
penghibur, guru, sahabat, ataukah Tuhan?)
2. Siapakah orang yang dipakai oleh Yesus untuk menghibur ketika aku
sedih?
3. Siapakah orang yang dipakai oleh Yesus untuk menegur ketika aku
melakukan kesalahan?
4. Siapakah orang yang dipakai oleh Yesus untuk meneguhkan ketika aku
mengalami kebimbangan dan keputusasaan?
11 Doa Penutup
Menutup pembelajaran dengan membacakan doa yang telah disusun oleh
salah satu peserta didik

9. Refleksi Peserta didik


Guru melakukan tanya jawab, untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran,
dengan mengajukan beberapa pertanyaan serta mendalaminya. Misalnya:
a. Apakah kalian dapat menangkap isi pembelajaran yang telah kita laksanakan?
b. Pesan apa yang kalian terima dari pembelajaran kita?
c. Apakah ada yang ingin kalian tanyakan mengenai materi pembelajaran ini?
d. Hal apa yang paling berkesan di dalam pembelajaran ini?
e. Apa kesulitan yang kalian hadapi dalam proses pembelajaran ini?
10. Refleksi Guru
a. Berdasarkan hasil refleksi dari peserta didik, guru membuat catatan atas proses
pembelajaran serta memberi tanggapan yang diperlukan.
b. Apa solusi yang dapat diterapkan untuk melaksanakan proses pembelajaran secara
lebih baik?
c. Guru dapat meminta peserta didik untuk menyampaikan kekurangan guru dalam
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan!
11. Pengayaan dan remedial
Pengayaan:
 Bagi peserta didik yang telah tuntas, guru dapat memberi tambahan materi berupa
tugas untuk menceritakan pengalaman pribadi ketika mengalaman mengalami
kesusahan lalu ada yang menolong
Remidial
 Bagi peserta didik yang belum tuntas, guru dapat memberi tugas untuk mencatat
dan menghafal doa Ratu Surga

Mengetahui : Gemo, Mei 2023


Kepala SDI Gemo Guru Mapel PAK

Elisabeth Maria Nata,S.Pd Veronika Meo,S.Ag


NIP.196601312000052003 NIP.197106032007012026
LAMPIRAN
 Teks cerita : Menolong Orang Dalam Lubang
Seorang laki-laki terjatuh di lubang yang dalam. Ia tidak dapat keluar dan berteriak
minta tolong. Seorang profesor mendengar teriakan dan mendekatinya. Ia melihat ke
bawah dan menasihati orang malang itu, “Mengapa kamu sedemikian bodoh sampai
jatuh ke dalam lubang ini? Seharusnya kamu berhati-hati bila sedang berjalan.”
Kemudian profesor itu pergi meninggalkan orang itu. Kemudian datanglah seorang
biarawan yang sangat saleh mendekatinya. Ia menengok ke dalam lubang itu dan
berkata, “Saya akan mencoba mengulurkan. tangan saya sejauh saya bisa, kemudian
saya akan menarik Anda ke atas.” Namun ternyata liang itu terlalu dalam. Tangan
mereka tidak bisa bersentuhan. Maka, biarawan itu minta maaf dan meninggalkan
orang malang itu sambil berjanji untuk mendoakannya. Yesus datang. Ia melihat
kesulitan orang itu dan tanpa bertanya apapun. Ia melompat masuk ke dalam lubang
itu. Kemudian, ia mempersilakan orang itu untuk memanjat dan berdiri di atas
pundak-Nya, di atas kedua lengan-Nya yang terentang. Akhirnya, keluarlah orang itu
dari lubang.

 Kitab Suci Yesaya 8:23, 9:1-6 8:23 Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman
untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah
Zebulon dan tanah Naftali, maka pada kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke
laut, daerah seberang Sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain. 9:1 Bangsa
yang berjalan di dalam kegelapan telah melihatterang yang besar; mereka yang
diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. 9:2 Engkau telah
menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka telah
bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang
bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. 9:3 Sebab kuk yang menekannya
dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas telah Kaupatahkan
seperti pada hari kekalahan Midian. 9:4 Sebab setiap sepatu tentara yang
berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.
9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita , seorang putra telah diberikan
untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan
orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. 9:6
Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta
Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya
dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya.
Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
 Rangkuman

1. Ciri-ciri dari orang yang menepati janji adalah menepati janji,jujur,tepat waktu
2. Makna dari teks kitab suci Yesaya 8:23,9:1-6 adalah : Allah yang setia, memenuhi janji-
Nya dalam diri Yesus Kristus. Kelahiran Yesus diawali dengan kunjungan Malaikat
Gabriel yang menyampaikan kabar gembira kepada Maria. Meskipun memiliki risiko
yang berat, Maria menanggapi kabar dari Malaikat Gabriel. Ia bersedia mengandung
dan melahirkan Yesus, Sang Mesias. 4. Kelahiran serta kehadiran Yesus kita imani
sebagai pemenuhan janji Allah. Gambaran Mesias, sebagaimana dinubuatkan oleh Nabi
Yesaya, sungguh menjadi nyata dan terpenuhi dalam diri Yesus.
3. Allah selalu memenuhi janjinya kepada bangsa Israel yaitu : Kesetiaan Allah sangat
dirasakan umat Israel sejak mereka dibebaskan dari perbudakan di Mesir, perjalanan
melintasi Laut Merah, penyertaan di padang gurun, diturunkannya Sepuluh Perintah
Allah, hingga memasuki Tanah Terjanji dan dibentuk sebagai suatu bangsa. Tetapi,
sejarah menunjukkan bahwa iman kepercayaan umat Israel sering goyah, menyimpang
bahkan mereka mengingkari kesetiaan Allah. Akibatnya, mereka pernah mengalami
pembuangan dan menjadi budak di pengasingan. Masa-masa susah penuh penderitaan
itulah yang kerap menyadarkan mereka pada kebaikan dan kasih setia Allah. Secara
lebih tegas, Allah menegur mereka melalui nubuat para nabi, sekaligus meneguhkan
iman dan harapan mereka akan janji Allah yang akan mengutus Mesias Sang
Juruselamat.
KEGIATAN PEMBELAJARAN : 2
TOPIK : Sekolahku

1. Tujuan Pembelajaran Topik 2


Melalui berbagai metode pembelajaran, peserta didik mampu mengenal dan bersyukur
atas lingkungan sekolah sebagai tempat yang dianugerahkan Allah untuk bertumbuh
dan berkembang sehingga mampu berinteraksi dengan anggota lingkungan sekolah
dengan baik.
2. Profil Pelajar Pancasila
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, Kreatif serta mandiri
3. Indikator Ketercapaian Tujuan
a. Peserta didik dapat menyebutkan kegunaan anggota tubuh.
b. Peserta didik dapat menyebutkan nasehat Santo Paulus.
c. Peserta didik dapat membuat doa syukur atas anugerah anggota tubuh yang
diberikan Tuhan.
4. Media pembelajaran/sarana
a. Alkitab
b. Buku Siswa
c. Gambar
d. Lagu
e. Teks cerita
5. Pendekatan:
Pendekatan kateketis
Pendekatan Kateketis adalah pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari
yang dialami oleh peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan,
pengalaman, cerita kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut
direfleksikan dalam terang Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat
mengaplikasikan dalam hidup sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari
pendalaman yang dilakukan.
Terbuka kemungkinan uutk menggunakan pendekatan lain yang dianggap sesuai
dengan situasi dan kondisi kelas.
6. Metode:
a. Tanya jawab
b. Informasi
c. cerita
d. Refleksi dan aksi
7. Sumber Belajar
a. Dalam I Korintus 12:14-20, dikatakan bahwa tubuh itu satu dan anggota
anggotanya banyak
b. Lagu dari internet (lagu boleh diganti yang sesuai dengan topik)
c. Anggota tubuh merupakan anugrah Allah yang terindah
d. Rangkuman materi Pembelajaran
8. Persiapan Guru
a. Menyiapkan gambar anggota tubuh
b. Menyiapkan teks Kitab Suci yang sesuai dengan topik
c. Menyiapkan teks lagu yang sesuai dengan topik
d. Menyiapkan langkah-langkah pembelajaran
Menyiapkan rangkuman pembelajaran
Alur Kegiatan Pembelajaran
No Urutan Kegiatan
KEGIATAN PEMBUKA (15 MENIT)
1 Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam,absensi doa
pembuka dan tujuan pembelajaran
2 Peserta didik menyanyikan lagu “Kegunaan Anggota Tubuh” (lagu ini
menggunakan irama lagu “Hati-Hati Gunakan Tanganmu”
https://www.youtube.com, sambil memperagakan anggota tubuh.
4 a. Peserta didik untuk memberi tanggapan atas lagu dengan bertanya atau
menyatakan pendapatnya
b. Peserta didik melihat kembali apa yang dilakukan anggota tubuh mereka dan
perbuatan–perbuatan yang mereka lakukan dengan menggunakan anggota tubuh
sejak pagi sampai datang di sekolah. Setelah itu, guru memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk menceritakan perbuatan-perbuatan yang dilakukannya.
5 Peserta didik mengamati gambar yang ada dibuku siswa sambil mendengarkan
cerita tentang siapa yang lebih berjasa. Kemudian peserta didik memberikan
tanggapan atas cerita tersebut, misalnya siapa yang berjalan kemeja makan,
siapa yang melihat makanan dimeja?
6 Menggali Pesan Kitab Suci Banyak Anggota tapi Satu Tubuh (I Korintus
12:14-22).
Peserta didik menyimak Nasihat Rasul Paulus tentang anggota tubuh dan peserta
didik boleh bertanya dan memberikan tanggapan terhadap Rasul Paulus
tersebut. Jika belum ada yang menanya dan memberi tanggapan, guru dapat
memulai dengan pertanyaan, misalnya:
a. Mengapa anggota tubuh perlu saling menghormati?
b. Apa nasihat Santo Paulus?
7 Peneguhan:
Peserta didik mendapat peneguhan dari guru yang berkaitan dengan nasehat
Rasul Paulus tentang anggota tubuh
8 Peserta didik bermain tebak-tebakan atau teka teki, misalnya
Kami adalah sepasang alat gerak. Kanan dan kiri. Kami mempunyai fungsi untuk
melakukan hal-hal yang baik, seperti memberikan sesuatu kepada orang lain,
menulis, mengambil makanan dan minuman. Kami selalu bekerja sama kalau
mendorong atau mengangkat yang berat. Siapakah aku?
9 Peserta didik bersama-sama dengan guru mengambil kesimpulan dari pelajaran
dan memberikan rangkuman
10 Refleksi:
Peserta didik merenungkan pengalamannya, misalnya:
a. Apakah aku menggunakan tangan untuk berbuat baik?
b. Apakah aku menggunakan kaki untuk berbuat baik?
c. Apakah aku menggunakan mulut untuk berbuat baik?
d. Apakah aku menggunakan semua anggota tubuhku untuk berbuat baik
Aksi:
a. Peserta didik mewarnai gambar tubuh manusia dan menuliskan kegunaan
masing-masing anggota tubuh
b. Peserta didik melakukan satu perbuatan baik di rumah yang menggunakan
anggota tubuh, misalnya membantu ibu menyapu, memungut sampah,
mencabut rumput, menyiram tanaman atau kegiatan lainnya. Orang tua
menuliskan kegiatan yang telah dilakukan anaknya atau orang tua memfoto
anak yang sedang melakukan kegiatan dan ditempel di buku tugas

Penutup (30 menit)


11 Peserta didik melakukan satu perbuatan baik di rumah yang menggunakan
anggota tubuh, misalnya membantu ibu menyapu, memungut sampah,
mencabut rumput, menyiram tanaman atau kegiatan lainnya. Orang tua
menuliskan kegiatan yang telah dilakukan anaknya atau orang tua memfoto
anak yang sedang melakukan kegiatan dan ditempel di buku tugas.

Daftar Pustaka
de Graaf, Anne. 1997. Kitab Suci untuk Anak-Anak. Yogyakarta: Kanisius.
Kemendikbud. 2014. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk SD Kelas I,
Buku Guru. Jakarta: Kemendikbud.
Komkat KWI. 2010. Menjadi Sahabat Yesus: Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti untuk SD Kelas I. Yogyakarta: Kanisius.
Komkat KWI. 2020. Belajar Mengenal Yesus: Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti untuk SD Kelas I, Buku Guru. Yogyakarta: Kanisius.
Pusat Musik Liturgi Yogyakarta. 2000. Madah Bakti: Buku Doa dan Nyanyian.
Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi
A. Penilaian spiritual
NO Sikap/nilai
1. Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2 Mengucapkan doa dengan hormat
B. Nilai sosial :
NO Sikap/nilai
1. Mengerjakan tugas dengan penuh tanggung
jawab
2 Menyelesaikan tugas tepat waktu
C. Penilaian Pengetahuan
1) Teknik : Tertulis/lisan (ulangan harian).
2) Bentuk instrument : Jawaban singkat
Tujuan Pembelajaran Butir Instrumen Skor
Melalui berbagai metode Sebutkan anggota tubuh yang dimiliki ? 20
pembelajaran, peserta didik Siapa yang memberikan anggota tubuh ini ? 20
dapat mengenal anggota tubuh Apa nasihat Santo Paulus tentang anggota 20
dan bersyukur atas anggota tubuh ?
tubuh yang dimilikinya sebagai Perbuatan baik apa yang dilakukan kaki ? 20
anugerah Allah sehingga
mampu menjaga dan Perbuatan baik apa yang dilakukan tangan ? 20
menggunakan anggota tubuh
dengan baik sesuai dengan
fungsinya.
Skor Maksimal 100

Nilai = Skor yang diperoleh x 100


Skor maksimal
D. Ketrampilan

No Tujuan Butir Instrumen Skor


Pembelajaran
1 Melalui berbagai Komposisi warna 30
metode
pembelajaran,
peserta didik Kerapihan 30
dapat mengenal
anggota tubuh,
bersyukur atas Kreatifitas 40
anggota tubuh
yang dimilikinya
sebagai anugerah
Allah, sehingga
mampu menjaga
dan
menggunakan
anggota tubuh
dengan baik
sesuai dengan
fungsinya
Skor Maksimal 100

12. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang telah memahami pelajaran ini dan sudah bisa menulis,
diberikan pengayaan dengan menuliskan perbuatan baik yang sudah dilakukan
dengan menggunakan anggota tubuh.
b. Bagi peserta didik yang telah memahami pelajaran ini tetapi belum bisa menulis,
diberikan pengayaan dengan menggambar anggota tubuh dan kegunaannya.
13. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memahami pelajaran ini, diberikan Remedial dengan
kegiatan:
a. Guru bertanya kepada peserta didik mengenai hal-hal yang belum mereka pahami.
b. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, guru mengajak peserta didik
untuk mempelajari kembali dengan memberikan bantuan peneguhan peneguhan
yang lebih praktis. Guru memberikan penilaian ulang untuk penilaian pengetahuan
secara lisan dengan menyebutkan kegunaan dari masing-masing anggota tubuhnya

Mengetahui: Gemo, Maret 2023


Kepala SDI Gemo Guru Mata Pelajaran

Elisabeth Maria Nata,S.Pd Veronika Meo,S.Ag


NIP. 196601312000052003 NIP. 19710603200701202
Lampiran
1. Gambar anggota tubuh manusia.

Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota,


tetapi atas banyak anggota.
Andaikata kaki berkata: “Karena aku bukan
tangan, aku tidak termasuk tubuh”,
jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh? Dan
andaikata telinga berkata: “Karena aku bukan
mata, aku tidak termasuk tubuh”, jadi benarkah
ia tidak termasuk tubuh? Andaikata tubuh
seluruhnya adalah mata, di manakah
pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah
telinga, di manakah penciuman? Tetapi Allah
telah memberikan kepada anggota, masing-
masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh,
seperti yang dikehendaki Nya. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah
tubuh? Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat
berkata kepada tangan: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Dan kepala tidak dapat
berkata kepada kaki: “Aku tidak membutuhkan engkau.” Malahan justru anggota-
anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
2. Rangkuman
Guru memberikan rangkuman dan mengajak peserta didik untuk mengingat gagasan
yang menjadi inti pewartaan, misalnya:
a. Aku mempunyai anggota tubuh.
b. Aku memiliki mata, hidung, mulut, telinga, kaki, tangan, dan lainnya.
c. Anggota tubuh itu anugerah Allah yang terindah.
d. Anggota tubuh harus bekerja sama dan saling menolong.
e. Allah senang bila kita menggunakan anggota tubuh untuk perbuatanperbuatan baik.
f. Allah memberi mulut untuk bicara, mengucapkan doa, memuji Allah, dan
menghibur teman.
g. Allah memberi tangan untuk menulis, bekerja, dan menolong teman
3. Mewarnai anggota tubuh.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
TOPIK PEMBELAJARAN 3 : Merawat Anggota Tubuh

1. Tujuan Pembelajaran Topik 3


Melalui berbagai metode pembelajaran, peserta didik dapat mengenal dan bersyukur
atas anggota tubuh yang dimilikinya sebagai anugerah allah dan mampu menjaga dan
menggunakannya dengan baik sesuai fungsinya.

2. Profil Pelajar Pancasila


Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, serta mandiri
3. Indikator Ketercapaian Tujuan
a. Peserta didik bertanggung jawab terhadap anggota tubuh yang diterimanya
b. Peserta didik dapat menyebutkan cara merawat anggota tubuh.
c. Peserta didik dapat menceritakan kembali kisah Yesus menyembuhkan orang sakit.
d. Peserta didik dapat membuat doa syukur atas anugerah anggota tubuh yang
diberikan Tuhan.
4. Media pembelajaran/sarana
a. Alkitab
b. Buku Siswa
c. Gambar
d. Lagu
e. Teks cerita
5. Pendekatan:
Pendekatan kateketis
Pendekatan Kateketis adalah pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari
yang dialami oleh peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan,
pengalaman, cerita kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut
direfleksikan dalam terang Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat
mengaplikasikan dalam hidup sehari-hari terhadap nilai-nilai yang diperoleh dari
pendalaman yang dilakukan.
Terbuka kemungkinan untuk menggunaka pendekatan lain yang sesuai dengan
kebutuhan atau situasi dan kondisi kelas masing-masing
6. Metode
a. Tanya jawab
b. Informasi
c. Cerita
d. Refleksi dan aksi
7. Sumber Belajar
a. Dalam I Korintus 12:14-20, dikatakan bahwa tubuh itu satu dan anggota-
anggotanya banyak
b. Lagu dari internet (lagu boleh diganti yang sesuai dengan topik)
c. Anggota tubuh merupakan anugrah Allah yang terindah
d. Rangkuman materi Pembelajaran
8. Persiapan Guru
a. Menyiapkan merawat gambar anggota tubuh
b. Menyiapkan teks Kitab Suci yang sesuai dengan topik
c. Menyiapkan teks lagu yang sesuai dengan topik
d. Menyiapkan langkah-langkah pembelajaran
e. Menyiapkan rangkuman pembelajaran
ALUR KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Urutan Kegiatan
KEGIATAN PEMBUKA (15 menit)
1 Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengucapkan salam,absensi doa
pembuka dan penjelasan tujuan pembelajaran
2 Tujuan Pembelajaran untuk topik 3:
Melalui berbagai metode pembelajaran, peserta didik dapat menyebutkan dan
mempraktikkan cara menjaga dan merawat anggota tubuh
3 Peserta didik menyanyikan lagu”Merawat Anggota Tubuhku” sambil
memperagakan anggota tubuh
KEGIATAN INTI (115 menit)
4 Peserta didik untuk mengamati gambar anak-anak yang sedang merawat anggota
tubuhnya. Ada yang mandi. Ada yang menggosok gigi. Ada yang sedang
keramas. Ada yang mencuci tangan. Ada yang menggunting kuku. Ada yang
mencuci kaki. Ada dokter yang sedang memeriksa mata seorang anak. Ada
dokter yang memeriksa gigi anak. Ada anak yang sedang olah raga. Ada
dokter yang sedang memeriksa dengan stetoskop
5 Peserta didik memberikan tanggapan atas gambar dengan menanya atau
menyatakan pendapatnya. Kalau belum ada yang memberi tanggapan, guru
bisa memulai dengan pertanyaan, misalnya:
a. Apa yang dilakukan anak-anak pada gambar?
b. Apakah gunanya merawat anggota tubuh?
c. Apakah akibatnya bila tubuh tidak dirawat dengan baik?
6 Menggali Pesan Kitab Suci
Peserta didik mengamati gambar Yesus menyembuhkan orang
sakit berdasarkan kisah dari Markus 6:53-56. sambil menyimak cerita.
7 Peserta didik bertanya atau menyatakan pendapatnya atas gambar dan cerita
Kitab Suci. Jika belum ada yang memberi tanggapan, guru bisa memulai
dengan pertanyaan, misalnya:
a. Mengapa orang-orang Genesaret mencari Yesus?
b. Mengapa Yesus mau menyembuhkan orang sakit?
8 Peserta didik menceritakan pengalamannya bila ada anggota tubuh yang sakit.
Apa yang dilakukannya?
10 Peserta didik bersama-sama dengan guru mengambil kesimpulan dari pelajaran
dan memberikan rangkuman
11 Refleksi dan aksi (100 menit)
1. Refleksi
Guru mengajak peserta didik merenungkan pengalamannya, misalnya:
a. Rajinkah aku mandi setiap hari?
b. Rajinkah aku menggosok gigi?
c. Rajinkah aku menggunting kuku?
d. Rajinkah aku mencuci tangan?
2. Aksi
Kegiatan menggosok gigi bersama di sekolah. Peserta didik membawa sikat gigi
dan sekolah menyiapkan odol. Peserta didik belajar cara menggosok gigi
yang benar agar gigi terawat dengan baik.
Kegiatan ini dapat dilakukan dalam kerja sama dengan Puskesmas setempat

Anda mungkin juga menyukai