A. Standar Kompetensi
1. Yesus Kristus dan Gereja
Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya
dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat
sesuai dengan Kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan
mereka sebagai masyarakat dan bangsa Indonesia.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Pertemuan 1
- Berlatih mengucapkan doa yang disusun oleh guru yang berisi ucapan
- Menjelaskan pesan Nabi Elia, dalam sejarah keselamatan
-
Membiasakan diri senang berdoa
2. Pertemuan 2
- Menjelaskan peran Nabi Yesaya dalam sejarah keselamatan
- Menjelaskan peran Amos dalam sejarah keselamatan
3. Nilai karakter siswa yang diharapkan
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
- Nabi Elia
- Nabi Yesaya
Pertemuan 2
- Nabi Amos
E. Metode/ Tehnik
- Demonstrasi
- Ceramaah
F. Langkah-langkah Kegiatan
a. Kegiatan Awal
- Berdoa, aprespsi : kisah kehidupan seorang ibu yang baik selalu berdoa bagi
Guru mengajak anak untuk menirukan doa yang diucapkan oleh Guru
ditanamkan
keselamatan: religious,
anaknya jujur,
yangdisiplin,
seringkerja keras, bersahabat/
menyakiti hatinya komunikatif)
- Penjelasan tentang pesan Nabi Elia, dalam sejarah keselamatan
Penjelasan tentang peran nabi Yesaya dalam sejarah keselamatan
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- (nilai yang
-
Elaborasi
- (nilai yang
ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
Penjelasan tentang peran Nabi Amos dalam sejarah keselamatan (nilai yang
- ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
Kegiatan Akhir
Menirukan sikap doa yang benar (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras,
bersahabat/ komunikatif)
Konfirmasi
- Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui siswa (nilai yang ditanamkan : religious,
jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
Bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
- (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
c.
-
Intisari
karagaman suku, agama, budaya dan bahasa dapat bersatu dalam
mengennegara Indonesia merupakan anugerah Tuhan (nilai yang ditanamkan : religious, jujur,
ai keane
disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
- Memuji Tuhan : Kawan-kawan ingatlah untuk berdoa (nilai yang ditanamkan : religious, jujur,
disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
- Berdoa (penutup) (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/
komunikatif)
G. Sumber Belajar
- Mzm 67 : 1 – 8, Mzm 8 : 1 – 10
- Guru dan peserta didik
- Buku KTSP
H. Penilaian
1. Ranah Kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Aspek kognitif berhubungan
dengan kemampuan berfikir termasuk di dalamnya kemampuan memahami, menghafal,
mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan kemampuan mengevaluasi
- Cakupan yang diukur dalam ranah Kognitif adalah : Ingatan (C1) Pemahaman (C2)
Penerapan (C3) Analisis (C4) Sintesis (C5) dan Evaluasi (C6)
2. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Ranah afektif menjadi lebih rinci
lagi ke dalam lima jenjang, yaitu : (1) receiving (2) responding (3) valuing (4) organization (5)
characterization by value or calue complex
- Ciri ranah penilaian afektif yaitu pemikiran atau perilaku harus memiliki dua kriteria untuk
diklasifikasikan sebagai ranah afektif (Andersen, 1981:4). Pertama, perilaku melibatkan
perasaan dan emosi seseorang. Kedua, perilaku harus tipikal perilaku seseorang. Kriteria
lain yang termasuk ranah afektif adalah intensitas, arah, dan target. Intensitas menyatakan
derajat atau kekuatan dari perasaan. Beberapa perasaan lebih kuat dari yang lain, misalnya
cinta lebih kuat dari senang atau suka. Sebagian orang kemungkinan memiliki perasaan
yang lebih kuat dibanding yang lain. Arah perasaan berkaitan dengan orientasi positif atau
negatif dari perasaan yang menunjukkan apakah perasaan itu baik atau buruk. Misalnya
senang pada pelajaran dimaknai positif, sedang kecemasan dimaknai negatif. Bila intensitas
dan arah perasaan ditinjau bersama-sama, maka karakteristik afektif berada dalam suatu
skala yang kontinum. Target mengacu pada objek, aktivitas, atau ide sebagai arah dari
perasaan.
- Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena dalam ranah afektif
kemampuan yang diukur adalah : menerima (memperhatikan), merespon, menghargai,
mengorganisasi
3. Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan ketrampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Psikomotor adalah ranah
yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul,
dsb. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan bahwa
hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk ketrampilan (skill) dan kemampuan bertindak
individu
- Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan
penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2)
sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik
untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah
pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Dalam ranah psikomotorik yang
diukur meliputi (1) gerak refleks, (2) gerak dasar fundamen, (3) keterampilan perseptual;
diskriminasi kinestetik, diskriminasi visual, diskriminasi auditoris, diskriminasi taktis,
keterampilan perseptual yang terkoordinasi, (4) keterampilan fisik, (5) gerakan terampil, (6)
komunikasi non diskusi (tanpa bahasa-melalui gerakan) meliputi: gerakan ekspresif, gerakan
interprestatif
Indikator Pencapaian Teknik
Penilaian Bentuk
Instrumen Instrumen/ soal
Kompetensi
- Menceritakan kembali - lisan - Pertanyaan - Sebutkan caara-
kisah tentang perbuatan - unjuk kerja lisan, Isian cara Nabi Elia
seseorang atau dan mengingatkan
sekelompok orang yang - perilaku dan meyakinkan
melakukan perbuatan kreatifitas bangsa Israel
yang kelihatannya enak untuk tetap setia
tetapi menyesatkan dan kepada Allah!
merugikan dirinya sendiri Sebutkan nubuat
dan orang lain nabi Yesaya
Menjelaskan cara yang
Nabi Elia mengingatkan menyatakan
dan meyakinkan bangsa - bahwa Allah
Israel untuk tetap setia tetap menyertai
kepada Allah ( 1 Raja 18 : umat-Nya dan
- 20 – 46) -cara
Menceritakan kembali mengirim Juru
kisah kehidupan seorang
ibu yang baik selalu
berdoa bagi keselamatan
anaknya yang sering
menyakiti hatinya
Menyebutkan nubuat nabi
Yesaya yang menyatakan Selamat!
- bahwa Allah tetap Jelaskan situasi
menyertai umat-Nya dan - masyarakat pada
akan mengirim Juru jaman Nabi
Selamat (Yes 10 : 24 – Amos!
27a; 11 : 1 -10; 40: 1 – 5, Jelaskan tugas
8 – 13) tugas Nabi Amos
Mengun yang adalah
pendapat tentang akibat - memberi
keserakahan yang -
dilakukan oleh sementara peringatan
- kepada bangsa
orang dikeluarga, atau Israel dan
masyarakat sekitarnya menyampaikan
Menyebutkan situasi
masyarakat pada jaman janji keselamatan
Nabi Amos (Am 1 – 6)
Menjelaskan tugas-tugas
- Nabi Amos, yang adalah
memberi peringatan
kepada bangsa Israel dan
menyampaikan janji
keselamatan dari Allah
(Am 1 -6)
Mengetahui
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 2)
Sekolah Dasar
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : VI / II
Jenis Teks : Terstruktur
Aspek / Skill : Efektif Psikomotrik
Alokasi Waktu : 2 X pertemuan (4 x 35)
A. Standar Kompetensi
1. Yesus Kristus dan Gereja
Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya
dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat
sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan
mereka sebagai masyarakat dan bangsa Indonesia.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Pertemuan 1
- Berlatih mengucapkan doa yang disusun oleh guru yang berisi ucapan
- Menjelaskan tentang tindakan Allah menyelamatkan bangsa Israel
- Membiasakan diri senang berdoa
2. Pertemuan 2
Menjelaskan kerinduan bangsa Israel atas kedatangan seorang Mesias yang
menyelamatkan mereka
-
3. Nilai Karakter siswa yang diharapkan
- Religious, Jujur, disiplin, Kerja keras, bersahabat/ komunikatif
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
4.
- Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya
- Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
- Percaya diri (keteguhan hati, optimis)
- Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, energik)
- Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
- Orientasi ke masa depan (punya persepektif untuk masa depan)
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
- Bangsa Israel pulang dari pembuangan
Pertemuan 2
- Umat Israel merindukan Mesias
E. Langkah-langkah Kegiatan
a. Kegiatan Awal
- Berdoa, apresepsi : ungkapan pengalaman berbuat salah terhadap orang tuanya dan
upayanya untuk memperbaiki hubungan dengan orang tuanya yang retak akibat
kesalahannya
- Penjelasan tentang pesan Nabi Elia, dalam sejarah keselamatan
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
-
Guru mengajak anak untuk menirukan doa yang diucapkan oleh guru (nilai yang ditanamkan
: religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
Elaborasi
- Penjelasan tentang peran nabi Yesaya dalam sejarah keselamatan (nilai yang ditanamkan :
religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
Penjelasan tentang peran Nabi Amos dalam sejarah keselamatan (nilai yang ditanamkan :
- religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
-
Menirukan sikap doa yang benar (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras,
bersahabat/ komunikatif)
Konfirmasi
- Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui siswa (nilai yang ditanamkan : religious,
jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
- Bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan
penyimpulan (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/
Kegiatan Akhir
komunikatif)
c.
- Intisari mengenai keanekaragaman suku, agama, budaya dan bahasa dapat bersatu dalam
negara Indonesia merupakan anugerah Tuhan (nilai yang ditanamkan : religious, jujur,
disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
- Memuji Tuhan : kawan-kawan ingatlah untuk berdoa (nilai yang ditanamkan : religious, jujur,
disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
- Berdoa (penutup) (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/
komunikatif)
F. Sumber Belajar
- Mzm 67 : 1 – 8, Mzm 8 : 1 – 10
- Guru dan peserta didik
- Buku KTSP
G. Penilaian
1. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Aspek kognitif berhubungan
dengan kemampuan berfikir termasuk didalamnya kemampuan memahami, menghafal,
mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan kemampuan mengevaluasi
Ciri ranah penilaian afektif yaitu pemikiran atau perilaku harus memiliki dua kriteria untuk
- diklasifikasikan sebagai ranah afektif (Andersen, 1981:4). Pertama, perilaku melibatkan
perasaan dan emosi seseorang. Kedua, perilaku harus tipikal perilaku seseorang. Kriteria
lain yang termasuk ranah afektif adalah intensitas, arah, dan target. Intensitas menyatakan
derajat atau kekuatan dari perasaan. Beberapa perasaan lebih kuat dari yang lain, misalnya
cinta lebih kuat dari senang atau suka. Sebagian orang kemungkinan memiliki perasaan
yang lebih kuat dibanding yang lain. Arah perasaan berkaitan dengan orientasi positif atau
negatif dari perasaan yang menunjukkan apakah perasaan itu baik atau buruk. Misalnya
senang pada pelajaran dimaknai positif, sedang kecemasan dimaknai negatif. Bila intensitas
dan arah perasaan ditinjau bersama-sama, maka karakteristik afektif berada dalam suatu
skala yang kontinum. Target mengacu pada objek, aktivitas, atau ide sebagai arah dari
perasaan.
- Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena dalam ranah afektif
kemampuan yang diukur adalah : menerima (memperhatikan), merespon, menghargai,
mengorganisasi
3. Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan ketrampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Psikomotor adalah ranah
yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul,
dsb. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan bahwa
hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk ketrampilan (skill) dan kemampuan bertindak
individu
Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan
- penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2)
sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik
untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah
pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Dalam ranah psikomotorik yang
diukur meliputi (1) gerak refleks, (2) gerak dasar fundamen, (3) keterampilan perseptual;
diskriminasi kinestetik, diskriminasi visual, diskriminasi auditoris, diskriminasi taktis,
keterampilan perseptual yang terkoordinasi, (4) keterampilan fisik, (5) gerakan terampil, (6)
komunikasi non diskusi (tanpa bahasa-melalui gerakan) meliputi: gerakan ekspresif, gerakan
interprestatif
……………………………… ………………………………
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 3)
Sekolah Dasar
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : VI / II
Jenis Teks : Terstruktur
Aspek / Skill : Efektif Psikomotrik
Alokasi Waktu : 2 X pertemuan (4 x 35)
A. Standar Kompetensi
1. Yesus Kristus dan Gereja
Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya
dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat
sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan
mereka sebagai masyarakat dan bangsa Indonesia.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Pertemuan 1
- Berlatih mengucapkan doa yang disusun oleh guru yang berisi ucapan
- Menjelaskan tentang tindakan Allah menyelamatkan bangsa Israel
- Membiasakan
2. Pertemuan 2 diri senang berdoa
Menjelaskan kerinduan bangsa Israel atas kedatangan seorang Mesias yang
menyelamatkan mereka
3. Nilai
- Karakter siswa yang diharapkan
- Religious, Jujur, disiplin, Kerja keras, bersahabat/ komunikatif
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
4.
- Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya
- Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
- Percaya diri (keteguhan hati, optimis)
- Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, energik)
- Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
- Orientasi ke masa depan (punya persepektif untuk masa depan)
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
-
Gereja Perdana
-
St. Petrus pemersatu Gereja
Pertemuan 2
- Demonstrasi
- Ceramah
F. Langkah-langkah Kegiatan
a. Kegiatan Awal
- Berdoa (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
- Penjelasan tentang cirri-ciri kehidupan Gereja Perdana sebagaimana digambarkan dalam
Kis 2 : 41 – 47 (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/
komunikatif)
-
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Mengajak anak untuk menirukan doa yang diucapkan oleh guru (nilai yang ditanamkan :
religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
Elaborasi
- Penjelasan tentang isi pidato Petrus di dalam sidang di Yerusalem untuk mengatasi konflik
(nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
Penjelasan tentang kisah pertobatan dan perutusan Santo Paulus (nilai yang ditanamkan :
--
religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
Menirukan sikap doa yang benar (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras,
bersahabat/ komunikatif)
Konfirmasi
- Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui siswa (nilai yang ditanamkan : religious,
jujur,Akhir
Kegiatan disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
- Bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
(nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
c.
- Intisari mengenai keanekaragaman suku, agama, budaya dan bahasa dapat bersatu dalam
negara Indonesia merupakan anugerah Tuhan (nilai yang ditanamkan : religious, jujur,
disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
-Memuji Tuhan : kawan-kawan ingatlah untuk berdoa (nilai yang ditanamkan : religious, jujur,
disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
G. Sumber Belajar
- Berdoa (penutup) (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/
komunikatif)
- Cakupan yang diukur dalam ranah kognitif adalah : ingatan (C1) pemahaman (C2)
Penerapan (C3) analisis (C4) sintesis (C5) dan evaluasi (C6)
2. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Ranah afektif menjadi lebih rinci
lagi ke dalam lima jenjang, yaitu : (1) receiving (2) responding (3) valuing (4) organization (5)
characterization by value or calue complex
- Ciri ranah penilaian afektif yaitu pemikiran atau perilaku harus memiliki dua kriteria untuk
diklasifikasikan sebagai ranah afektif (Andersen, 1981:4). Pertama, perilaku melibatkan
perasaan dan emosi seseorang. Kedua, perilaku harus tipikal perilaku seseorang. Kriteria
lain yang termasuk ranah afektif adalah intensitas, arah, dan target. Intensitas menyatakan
derajat atau kekuatan dari perasaan. Beberapa perasaan lebih kuat dari yang lain, misalnya
cinta lebih kuat dari senang atau suka. Sebagian orang kemungkinan memiliki perasaan
yang lebih kuat dibanding yang lain. Arah perasaan berkaitan dengan orientasi positif atau
negatif dari perasaan yang menunjukkan apakah perasaan itu baik atau buruk. Misalnya
senang pada pelajaran dimaknai positif, sedang kecemasan dimaknai negatif. Bila intensitas
dan arah perasaan ditinjau bersama-sama, maka karakteristik afektif berada dalam suatu
skala yang kontinum. Target mengacu pada objek, aktivitas, atau ide sebagai arah dari
perasaan.
- Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena dalam ranah afektif
kemampuan yang diukur adalah : menerima (memperhatikan), merespon, menghargai,
mengorganisasi
3. Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan ketrampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Psikomotor adalah ranah
yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul,
dsb. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan bahwa
hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk ketrampilan (skill) dan kemampuan bertindak
individu
Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan
- penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2)
sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik
untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah
pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Dalam ranah psikomotorik yang
diukur meliputi (1) gerak refleks, (2) gerak dasar fundamen, (3) keterampilan perseptual;
diskriminasi kinestetik, diskriminasi visual, diskriminasi auditoris, diskriminasi taktis,
keterampilan perseptual yang terkoordinasi, (4) keterampilan fisik, (5) gerakan terampil, (6)
komunikasi non diskusi (tanpa bahasa-melalui gerakan) meliputi: gerakan ekspresif, gerakan
interprestatif
Menyebutkan daerah-
- daerah yang dikunjungi
Santo Paulus
Membuat peta perjalanan
- Santo Paulus
Menyebutkan pokok-
- pokok pewartaan Santo
Paulus
……………………………… ………………………………
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 4)
Sekolah Dasar
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : VI / II
Jenis Teks : Terstruktur
Aspek / Skill : Efektif Psikomotrik
Alokasi Waktu : 2 X pertemuan (4 x 35)
A. Standar Kompetensi
1. Yesus Kristus dan Gereja
Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya
dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat
sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan
mereka sebagai masyarakat dan bangsa Indonesia
C. Tujuan Pembelajaran
a. Pertemuan 1
- Berlatih mengucapkan doa yang disusun oleh Guru yang berisi ucapan
- Menjelaskan makna dan hakikat gereja sebagai persekutuan umat Allah
- Menjelaskan tiga tugas utama gereja
- Membiasakan diri senang berdoa
b. Pertemuan 2
- Menjelaskan peran Maria sebagai Bunda Gereja dan Meneladani sikap Bunda Maria dalam
Nilai hidup
karakter siswa yang diharapkan
sehari-hari
- Religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/komunikatif
c.
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif
d.
- Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya
- Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
- Percaya diri (keteguhan hati, optimis)
- Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, energik)
- Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
- Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
-
Gereja sebagai persekutuan
- Tiga tugas Gereja
Pertemuan 2
- Demonstrasi
- Ceramah
F. Langkah-langkah kegiatan
a. Kegiatan awal
- Berdoa
- Penjelasan tentang gereja yang digambarkan oleh Santo Paulus sebagai Tubuh Kristus (1
Kor 12 : 12 – 31)
-
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Mengajak anak untuk menirukan doa yang diucapkan oleh Guru (nilai yang ditanamkan :
religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
Elaborasi
Menirukan sikap doa yang benar (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras,
bersahabat/ komunikatif)
Konfirmasi
- Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui siswa (nilai yang ditanamkan : religious,
jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
Kegiatan Akhir
- bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
(nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
c.
- Memperagakan cara berdoa Rosario (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja
keras, bersahabat/ komunikatif)
berdoa (penutu) (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/
- Belajar
Sumber
komunikatif)
G.
- Mat 28 : 16 - 20, Luk 22 : 14 – 23, Yoh 13 : 1 – 17
- Guru dan peserta didik
- Buku KTSP
H. Penilaian
1. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Aspek kognitif berhubungan
dengan kemampuan berfikir termasuk didalamnya kemampuan memahami, menghafal,
mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan kemampuan mengevaluasi
- Cakupan yang diukur dalam ranah kognitif adalah : ingatan (C1) pemahaman (C2)
Penerapan (C3) analisis (C4) sintesis (C5) dan evaluasi (C6)
2. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Ranah afektif menjadi lebih rinci
lagi ke dalam lima jenjang, yaitu : (1) receiving (2) responding (3) valuing (4) organization (5)
characterization by value or calue complex
- Ciri ranah penilaian afektif yaitu pemikiran atau perilaku harus memiliki dua kriteria untuk
diklasifikasikan sebagai ranah afektif (Andersen, 1981:4). Pertama, perilaku melibatkan
perasaan dan emosi seseorang. Kedua, perilaku harus tipikal perilaku seseorang. Kriteria
lain yang termasuk ranah afektif adalah intensitas, arah, dan target. Intensitas menyatakan
derajat atau kekuatan dari perasaan. Beberapa perasaan lebih kuat dari yang lain, misalnya
cinta lebih kuat dari senang atau suka. Sebagian orang kemungkinan memiliki perasaan
yang lebih kuat dibanding yang lain. Arah perasaan berkaitan dengan orientasi positif atau
negatif dari perasaan yang menunjukkan apakah perasaan itu baik atau buruk. Misalnya
senang pada pelajaran dimaknai positif, sedang kecemasan dimaknai negatif. Bila intensitas
dan arah perasaan ditinjau bersama-sama, maka karakteristik afektif berada dalam suatu
skala yang kontinum. Target mengacu pada objek, aktivitas, atau ide sebagai arah dari
perasaan.
- Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena dalam ranah afektif
kemampuan yang diukur adalah : menerima (memperhatikan), merespon, menghargai,
mengorganisasi
3. Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan ketrampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Psikomotor adalah ranah
yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul,
dsb. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan bahwa
hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk ketrampilan (skill) dan kemampuan bertindak
individu
Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan
- penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2)
sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik
untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah
pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Dalam ranah psikomotorik yang
diukur meliputi (1) gerak refleks, (2) gerak dasar fundamen, (3) keterampilan perseptual;
diskriminasi kinestetik, diskriminasi visual, diskriminasi auditoris, diskriminasi taktis,
keterampilan perseptual yang terkoordinasi, (4) keterampilan fisik, (5) gerakan terampil, (6)
komunikasi non diskusi (tanpa bahasa-melalui gerakan) meliputi: gerakan ekspresif, gerakan
interprestatif
-hal yang
- dilakukan ibu terhadap ziarah)
anak
- Menyebutkan perkataan
Yesus kepada Maria dan
para murid menjelang
wafatNya di salib (Yoh 19
: 26-27)
Menceritakan apa yang
dilakukan murid-murid
Yesus bersama Ibu Yesus
- (Kis 1 : 12-14)
Menyebutkan kewajiban
kita kepada Maria sebagai
Ibu Gereja (menghormati
dan memuji melalui Doa
Salam Maria, Doa
- Rosario, berdoa dalam
ziarah)
Memperagakan cara
berdoa Rosario
……………………………… ………………………………
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 5)
Sekolah Dasar
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : VI / II
Jenis Teks : Terstruktur
Aspek / Skill : Efektif Psikomotrik
Alokasi Waktu : 2 X pertemuan (4 x 35)
A. Standar Kompetensi
1. Yesus Kristus dan Gereja
Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya
dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangung kehidupan masyarakat
sesuai dengan kehendak Allah,sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan
mereka sebagai masyarakat dan Bangsa Indonesia
C. Tujuan Pembelajaran
a. Pertemuan 1
- Berlatih mengucapkan doa yang disusun oleh guru yang berisi ucapan
- Menjelaskan makna dan hakikat Gereja sebagai persekutuan umat Allah
- Menjelaskan tiga tugas utama Gereja
- Membiasakan diri senang berdoa
b. Pertemuan 2
- Menjelaskan peran Maria sebagai Bunda Gereja dan meneladani sikap Bunda Maria dalam
hidup sehari-hari
Nilai Karakter siswa yang diharapkan
c. - Religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif
d.
- Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya
- Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
- Percaya diri (keteguhan hati, optimis)
- Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, energik)
- Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
- orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
-
surga
Pertemuan 2
- neraka
Metode / Teknik
E.
- Demonstrasi
- Ceramah
F. Langkah-langkah kegiatan
a. Kegiatan awal
- berdoa
- mengungkapkan pengalamannya yang membahagiakan dirinya dan orang lain yang hidup
menurut kehendak Allah
-
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Mengajak anak untuk menirukan doa yang diucapkan oleh guru (nilai yang ditanamkan :
religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
Elaborasi
- Penjelasan tentang surga adalah kebahagiaan manusia dan kesatuannya dengan Allah (Luk
8 : 4-15) (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/
komunikatif)
Penjelasan tentang makna dan hakikat neraka dalam hidup iman Kristiani (nilai yang
- ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
-- Penjelasan tentang orang yang tidak mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Allah akan
mengalami kesedihan (Mat 25 : 1-13) (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja
keras, bersahabat/ komunikatif)
Menirukan sikap doa yang benar (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras,
bersahabat/ komunikatif)
Konfirmasi
- Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui siswa (nilai yang ditanamkan : religious,
jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
Kegiatan Akhir
bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
- (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
c.
- Menyebutkan contoh tindakan-tindakan yang menjauhkan diri dari Allah (nilai yang
ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
G. Sumber Belajar
- Berdoa (penutup) (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/
komunikatif)
- Cakupan yang diukur dalam ranah kognitif adalah : ingatan (C1) pemahaman (C2)
Penerapan (C3) analisis (C4) sintesis (C5) dan evaluasi (C6)
2. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Ranah afektif menjadi lebih rinci
lagi ke dalam lima jenjang, yaitu : (1) receiving (2) responding (3) valuing (4) organization (5)
characterization by value or calue complex
- Ciri ranah penilaian afektif yaitu pemikiran atau perilaku harus memiliki dua kriteria untuk
diklasifikasikan sebagai ranah afektif (Andersen, 1981:4). Pertama, perilaku melibatkan
perasaan dan emosi seseorang. Kedua, perilaku harus tipikal perilaku seseorang. Kriteria
lain yang termasuk ranah afektif adalah intensitas, arah, dan target. Intensitas menyatakan
derajat atau kekuatan dari perasaan. Beberapa perasaan lebih kuat dari yang lain, misalnya
cinta lebih kuat dari senang atau suka. Sebagian orang kemungkinan memiliki perasaan
yang lebih kuat dibanding yang lain. Arah perasaan berkaitan dengan orientasi positif atau
negatif dari perasaan yang menunjukkan apakah perasaan itu baik atau buruk. Misalnya
senang pada pelajaran dimaknai positif, sedang kecemasan dimaknai negatif. Bila intensitas
dan arah perasaan ditinjau bersama-sama, maka karakteristik afektif berada dalam suatu
skala yang kontinum. Target mengacu pada objek, aktivitas, atau ide sebagai arah dari
perasaan.
- Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena dalam ranah afektif
kemampuan yang diukur adalah : menerima (memperhatikan), merespon, menghargai,
mengorganisasi
3. Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan ketrampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Psikomotor adalah ranah
yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul,
dsb. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan bahwa
hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk ketrampilan (skill) dan kemampuan bertindak
individu
Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan
- penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2)
sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik
untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah
pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Dalam ranah psikomotorik yang
diukur meliputi (1) gerak refleks, (2) gerak dasar fundamen, (3) keterampilan perseptual;
diskriminasi kinestetik, diskriminasi visual, diskriminasi auditoris, diskriminasi taktis,
keterampilan perseptual yang terkoordinasi, (4) keterampilan fisik, (5) gerakan terampil, (6)
komunikasi non diskusi (tanpa bahasa-melalui gerakan) meliputi: gerakan ekspresif, gerakan
interprestatif
……………………………… ………………………………
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 6)
Sekolah Dasar
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : VI / II
Jenis Teks : Terstruktur
Aspek / Skill : Efektif Psikomotrik
Alokasi Waktu : 2 X pertemuan (4 x 35)
A. Standar Kompetensi
1. Yesus Kristus dan Gereja
Memahami perjuangan tokoh-tokoh Perjanjian Lama, Yesus Kristus sebagai tokoh puncaknya
dan dilanjutkan para pengikut Kristus (Gereja) dalam upaya membangun kehidupan masyarakat
sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam kehidupan
mereka sebagai masyarakat dan bangsa Indonesia.
C. Tujuan Pembelajaran
a. Pertemuan 1
- Berlatih mengucapkan doa yang disusun oleh guru yang berisi ucapan
- Menjelaskan arti dan peranan suara hati dan hati nurani dalam hidupnya
- Menjelaskan bahwa hidup murni merupakan kehendak Allah
- Membiasakan diri senang berdoa
b. Pertemuan 2
-
Memahami makna doa
c. Nilai Karakter siswa yang diharapkan
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
-
Hati Nurani
- Hidup murni
Pertemuan 2
- Demonstrasi
- Ceramah
F. Langkah-langkah Kegiatan
a. Kegiatan Awal
- Berdoa (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
- Mengungkapkan pengalamannya yang membahagiakan dirinya dan orang lain yang hidup
menurut kehendak Allah (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras,
bersahabat/ komunikatif)
-
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Mengajak anak untuk menirukan doa yang diucapkan oleh guru(nilai yang ditanamkan :
religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
Elaborasi
- Penjelasan tentang pengertian hati nurani sebagai dorongan dari Allah yang mengatakan
“lakukanlah ini dan Janganlah lakukan itu, buahnya melakukan ini dan tidak melakukan itu.”
(GS 16, Luk 22 : 54-62) (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras,
bersahabat/ komunikatif)
- Menceritakan bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan sebagai citraNya dan
menghendaki supaya hidup sesuai dengan citra-Nya (nilai yang ditanamkan : religious, jujur,
disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
- Penjelasan tentang bahwa Yesus memberi teladan kepada manusia untuk berdoa dengan
- penuh iman, harapan dan kasih (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras,
bersahabat/ komunikatif)
Menirukan sikap doa yang benar (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras,
bersahabat/ komunikatif)
Konfirmasi
- Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui siswa (nilai yang ditanamkan : religious,
jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan
- (nilaiAkhir
yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
c.
- Membuat doa sebagai ungkapan iman, harapan dan kasih (nilai yang ditanamkan : religious,
jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/ komunikatif)
- berdoa (penutup) (nilai yang ditanamkan : religious, jujur, disiplin, kerja keras, bersahabat/
komunikatif)
G. Sumber Belajar
- Luk 8 : 4-15, Mat 25 : 1-13
- Guru dan peserta didik
- buku KTSP
H. Penilaian
1. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Aspek kognitif berhubungan
dengan kemampuan berfikir termasuk didalamnya kemampuan memahami, menghafal,
mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan kemampuan mengevaluasi
- Cakupan yang diukur dalam ranah kognitif adalah : ingatan (C1) pemahaman (C2)
Penerapan (C3) analisis (C4) sintesis (C5) dan evaluasi (C6)
2. Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup
watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Ranah afektif menjadi lebih rinci
lagi ke dalam lima jenjang, yaitu : (1) receiving (2) responding (3) valuing (4) organization (5)
characterization by value or calue complex
- Ciri ranah penilaian afektif yaitu pemikiran atau perilaku harus memiliki dua kriteria untuk
diklasifikasikan sebagai ranah afektif (Andersen, 1981:4). Pertama, perilaku melibatkan
perasaan dan emosi seseorang. Kedua, perilaku harus tipikal perilaku seseorang. Kriteria
lain yang termasuk ranah afektif adalah intensitas, arah, dan target. Intensitas menyatakan
derajat atau kekuatan dari perasaan. Beberapa perasaan lebih kuat dari yang lain, misalnya
cinta lebih kuat dari senang atau suka. Sebagian orang kemungkinan memiliki perasaan
yang lebih kuat dibanding yang lain. Arah perasaan berkaitan dengan orientasi positif atau
negatif dari perasaan yang menunjukkan apakah perasaan itu baik atau buruk. Misalnya
senang pada pelajaran dimaknai positif, sedang kecemasan dimaknai negatif. Bila intensitas
dan arah perasaan ditinjau bersama-sama, maka karakteristik afektif berada dalam suatu
skala yang kontinum. Target mengacu pada objek, aktivitas, atau ide sebagai arah dari
perasaan.
- Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena dalam ranah afektif
kemampuan yang diukur adalah : menerima (memperhatikan), merespon, menghargai,
mengorganisasi
3. Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan ketrampilan (skill) atau kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Psikomotor adalah ranah
yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul,
dsb. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan bahwa
hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk ketrampilan (skill) dan kemampuan bertindak
individu
Hasil belajar keterampilan (psikomotor) dapat diukur melalui: (1) pengamatan langsung dan
- penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2)
sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik
untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah
pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Dalam ranah psikomotorik yang
diukur meliputi (1) gerak refleks, (2) gerak dasar fundamen, (3) keterampilan perseptual;
diskriminasi kinestetik, diskriminasi visual, diskriminasi auditoris, diskriminasi taktis,
keterampilan perseptual yang terkoordinasi, (4) keterampilan fisik, (5) gerakan terampil, (6)
komunikasi non diskusi (tanpa bahasa-melalui gerakan) meliputi: gerakan ekspresif, gerakan
interprestatif
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk Instrumen/ soal
Kompetensi Penilaian Instrumen
Menceritakan lisan Pertanyaan
- pengalaman ketika harus - unjuk kerja - lisan, Isian - Sebutkan contoh
mengambil keputusan - dan usaha-usaha
yang sulit dengan perilaku yang dilakukan
mempertimbangkan - kreatifitas untuk
banyak kepentingan mempertajam
Menjelaskan pengertian hati nurani!
hati nurani sebagai Jelaskan
dorongan dari Allah yang pengertian hati
mengatakan “Lakukanlah nurani sebagai
- ini dan jangan lakukan itu - dorongan dari
buahnya melakukan ini Allah yang
dan tidak melakukan itu” mengatakan
“Lakukanlah ini
(GS 16, Luk 22 : 54-62) dan jangan
lakukan itu
buahnya
melakukan ini
dan tidak
……………………………… ………………………………