Anda di halaman 1dari 4

“PENETAPAN, PANGGILAN DAN PENYERTAAN TUHAN

UNTUK MEMBERKATI BANGSA-BANGSA”


Yeremia 1:1-8
1
Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di Anatot di tanah
Benyamin. 2 Dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda, dalam tahun yang ketiga belas dari
pemerintahannya datanglah firman TUHAN kepada Yeremia. 3 Firman itu datang juga dalam zaman
Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, sampai akhir tahun yang kesebelas zaman Zedekia bin Yosia, raja
Yehuda, hingga penduduk Yerusalem diangkut ke dalam pembuangan dalam bulan yang kelima.
4
Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: 5 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim
ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah
menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." 6
Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini
masih muda." 7 Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi
kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan
kepadamu, haruslah kausampaikan. 8 Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai
engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."

Nabi Yeremia
- keturunan imam yang ada di Anatot di tanah Benyamin.
- anak dari Hilkia, Imam Besar Yahudi yang ada di Anatot di tanah Benyamin
pada zaman pemerintahan raja Yosia, namanya yaitu, Yeremia bin Hilkia
(Yer.1:1).
- akronim Yer. Dalam bahas ibrani yaitu ָ‫( יּהו ְמ ְר י‬Yirmeyahu) dan variannya, yaitu ְ‫מָיה יר‬
(Yirmeyah), nama Ibrani ini merupakan gabungan dari kata ‫( רם יׇ‬yaram,
―ditinggikan‖) atau ‫( רם יּו‬Yuram, har; ―akan diangkat) dan nama ‫ ( יה‬Yah) adalah
sebutan (yang); akan diangkat oleh ―Yahweh‖ atau (yang) ditinggikan Yahweh.
Dengan demikian nama Yeremia mempunyai arti yang dapat diartikan “akan diangkat
oleh Allah”.
- dipanggil pada saat usia yang sangat muda, namun Allah sudah menetapkan
Yeremia menjadi nabi pada saat itu. (Dengan demikian Yeremia memang sudah
dipersiapkan oleh Allah (Yer.1:5) jelas dikatakan bahwa Yeremia ditetapkan menjadi
nabi bagi bangsa-bangsa dan Allah mengurapinya pada saat ia masih dalam
kandungan pada saat itu.)
- Melayani selama kurang lebih 40 tahun – Dia hidup pada zaman 6 raja Yehuda
o Raja Manasye 696 (695)-642 SM: Yeremia diperkirakan lahir sekitar
645 SM
o Raja Amon (raja Yehuda) 642–640 SM: Yeremia masih kanak-kanak
o Raja Yosia (640-609 SM): Yeremia 1-6; 14-16
o Raja Yoahas (609 SM selama tiga bulan):
o Raja Yoyakim (609-598 SM): Yeremia 17; 7-11; 26; 35; 22:1-19; 25;
18-20; 36:1-4; 45; 36:5-32; 12.
o Raja Yoyakhin (598-597 SM): Yeremia 22:20-30; 13; 23.
o Raja Zedekia (597-586 SM): Yeremia 24; 29-31; 46-51; 27; 28; 21;
34; 32; 33; 37-39.
o Setelah kejatuhan Yerusalem: Yeremia 40-44; 52.
o Yeremia dipaksa ke Mesir: diperkirakan meninggal sekitar tahun 580
SM
1. Dipanggil Sebagai Nabi Sejak Dari Kandungan
Sebelum manusia terlahir ke dalam dunia, rancangan Tuhan tertulis dalam kitab-Nya.
Mazmur 139:16 “Matamu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya
tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.”
Allah yang menciptakan langit dan bumi yang juga mempunyai rencana yang besar bagi
dunia, memang kita tidak dibuat seperti robot – tapi rancangan Tuhan bagi kita, yang
sekarang sudah percaya Yesus, diselamatkan bahkan dipanggil Allah untuk memberkati
bangsa-bangsa. Biasa saat kita bertemu, selalu keluar dari mulut kita bahwa “ini bukan
kebetulan kita bertemu tapi ini adalah rancangan Tuhan”... Benar, tetapi mari kita lihat
dalam hidupnya Yeremia... Ayat 5 "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim
ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan.” Ayat
ini juga berlaku untuk Nabi Yeremia bahkan semua orang yang sudah dipilih Allah.
Bapak/Ibu, mungkin saya tidak mengetahui perjalanan hidup kita semua, tapi yang pasti
seperti Yeremia telah ditetapkan panggilannya sebelum ia lahir pun, begitu juga dengan
kita, tidak kebetulan bahwa sekarang hidup kita dipakai Tuhan untuk menjangkau,
mendoakan, memberkati bangsa-bangsa yang terhilang, inilah rancangan Allah bagi kita
bahkan sebelum kita lahit pun di dunia. Jika kita percaya akan rancangan Tuhan yang
tidak pernah salah dalam hidup kita, maka kita juga harus setia sampai akhir hidup kita.
Kita bisa mengalami kesulitan, tantangan, hal-hal yang tidak menyenangkan dalam
dengan sengaja, melibatkan diri dalam pelayanan misi global Allah.

Saya rasa pergumulan yang kita hadapi sekarang tidak sebanding dengan apa yang
Yeremia alami dalam melayani Tuhan. Pasti bpk/ibu tahu bahwa Yeremia dikenal
sebagai “Nabi yang Meratap” ... Yeremia menangis karena kesedihan dan penderitaan
tragis yang terjadi oleh sebab umat itu menolak Allah mereka... semasa pelayananya
tidak ada satu orang yang bertobat bahkan bangsanya yang dilayani menolak
pemberitaan Firman dengan cara menangkapnya dan membuang ke sumur, tapi Yeremia
tetap setia melayani.

Mungkin apa yang kita lakukan sekarang tidak banyak orang yang lihat, tidak banyak
orang yang tertarik, tidak banyak orang yang mau ikut, tetapi seperti Yeremia menangisi
orang-orang yang kelak akan binasa karena mereka menolak pemberitaan kabar
kebinasaan dari Yeremia, kita juga menangisi di hadapan Tuhan jiwa-jiwa di tiap-tiap
suku bangsa yang perlu diselamatkan, mereka yang perlu pertolongan dari orang-orang
yang begitu jauh dari mereka. Seperti Yeremia kita berbelas kasihan kepada mereka
yang tidak mau mendengar, yang menolak, yang tidak peduli akan kehidupan selanjutnya
dalam kekekalan. Yeremia 40 tahun melayani, tapi dia tetap setia, karena dia tahu itulah
panggilan Tuhan bagi dia bahkan sejak dari kandungan, sebelum ia lahir, penetapan dan
panggilan Tuhan jelas dalam hidupnya.

Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan
bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh
harapan.” Rancangan Tuhan bagi orang percaya adalah rancangan damai sejahtera
bukan rancangan kecelakaan.
2. Kekudusan Sebagai Jalan Mengalami Rancangan Dari Tuhan
Yeremia 1:5b “…Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau
menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”

Kudus berarti terpisah (dikhususkan) atau terpotong dari, digunakan terhadap keadaan
terlepasnya seseorang atau suatu benda (supaya Tuhan dapat memakainya, dan dengan
demikian terhadap keadaan orang atau obyek yang dilepas itu). Kata kudus kadang-
kadang diterjemahkan dengan suci.

Yeremia dipilih Tuhan, ia dikuduskan untuk bisa mengerjakan tugas dan penetapan yang
Tuhan berikan kepada dia. Oleh karena itu kita melihat bagaimana dalam pekerjaan
pengudusan itu, Allah bisa memakai Yeremia secara luar biasa. Yeremia melayani Tuhan
dengan penuh keyakinan, dia bukan hanya ditetapkan tapi ia juga dipersiapkan oleh
Tuhan untuk memenuhi tugas panggilan yang diberikan kepadanya.

Ayat 7b “tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun
yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.”

Yeremia 25
17
Maka aku mengambil piala itu dari tangan TUHAN, lalu meminumkan isinya kepada
segala bangsa yang kepadanya TUHAN mengutus aku, 18 yakni kepada Yerusalem dan
kota-kota Yehuda, beserta raja-rajanya dan pemuka-pemukanya, untuk membuat
semuanya itu menjadi reruntuhan, ketandusan dan sasaran suitan dan kutuk seperti
halnya pada hari ini; 19 kepada Firaun, raja Mesir, beserta pegawai-pegawainya, dan
pemuka-pemukanya, dan segenap rakyatnya, 20 juga kepada semua orang campuran dari
berbagai-bagai bangsa; kepada semua raja negeri Us; kepada semua raja negeri Filistin,
yakni Askelon, Gaza, Ekron dan orang-orang yang masih tinggal hidup di Asdod; 21
kepada Edom, Moab dan bani Amon; 22 kepada semua raja Tirus, semua raja Sidon dan
kepada raja-raja tanah pesisir di seberang laut; 23 kepada Dedan, Tema, Bus dan kepada
orang-orang yang berpotong tepi rambutnya berkeliling; 24 kepada semua raja Arab yang
tinggal di padang gurun; 25 kepada semua raja Zimri, kepada semua raja Elam dan
kepada semua raja Madai; 26 kepada semua raja dari utara, yang dekat dan yang jauh,
satu demi satu, dan kepada semua kerajaan dunia yang ada di atas muka bumi; juga raja
Sesakh akan meminumnya sesudah mereka.

Tanpa kekudusan manusia tidak dapat melihat (mengalami berkat) Tuhan.


Ibrani 12:14b “Tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan”

Berkat Tuhan yang luar biasa dalam pelayanan adalah makin kita melihat bagaimana
bangsa-bangsa, suku-suku datang kepada Tuhan, kalau kita mau hal itu terjadi, sebagai
seorang pelayan Tuhan, seperti Yeremia, kita tahu bahwa Allah juga mempersiapkan kita
untuk menjalani panggilan hidup kita, Tuhan sudah memisahkan kita dari dunia, dan kita
menjaga kekudusan itu dalam melayani Tuhan.

Mungkin tidak hidup sempurna, ada kesalahan, penyesalan tapi tetap penuh dengan
harapan di masa yang ada di depan kita, Mazmur 37:23-24 “TUHAN menetapkan
langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya, apabila ia jatuh, tidaklah
sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.”

Jika kita menjaga hidup, berkenan kepada-Nya, Allah setia menuntun setiap langkah kita,
Dia menopang kita, seperti Dia menopang Yeremia sampai akhir hidupnya.

3. Tidak Menghadapi Kelemahan adalah Hambatan Menuju Berkat


Yeremia 1:6-8 “Maka aku menjawab: “Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak
pandai berbicara, sebab aku ini masih muda. Tetapi TUHAN berfirman kepadaku:
“Janganlah katakan: aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau pergi dan apa
pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kau sampaikan. Janganlah takut kepada
mereka , sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman
TUHAN.”

Proses panggilan Yeremia untuk menjadi nabi dimulai pada tahun 627 SM, atau
memasuki masa 13 tahun pemerintahan Raja Yosia atas Yehuda. Dalam ayat tersebut
kata “muda” dalam Bahasa Ibrani di tulis "na’ar" yang memiliki arti ganda, yaitu periode
masa anak-anak (Kejadian 2:6) atau masa belia (1 Samuel 30:17). Menurut analisa,
dapat diketahui bahwa Yeremia dipanggil sebelum genap berusia 20 tahun.

Coba bahyangkan bagaimana Yeremia di usia yang masih muda, bernubuat kepada
Kerajaan Yehuda. Walaupun dia berkata demikian, Tuhan Allah tidak membiarkan dia
tenggelam dalam alasan tersebut, Tuhan langsung katakan kepada dia, “Janganlah
katakan: aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau pergi dan apa pun yang
Kuperintahkan kepadamu, haruslah kau sampaikan. Janganlah takut kepada mereka ,
sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.”

Pernakah, kita berkata kepada Tuhan, alasan-alasan yang muncul dari hati kita, keluar
dari mulut kita, untuk tidak maju, tidak melayani, tidak berani untuk melangkah? Padahal
panggilan Tuhan begitu jelas bagi kita, bagi keluarga kita, bagi pelayanan kita?

Tuhan aku ini sudah tua, tidak mungkin belajar lagi hal-hal yang baru, Tuhan, aku ini
tidak pandai bicara di depan orang banyak, tidak bisa memimpin, tidak bisa menginjil,
gereja ku tidak punya uang untuk mendukung misionaris, kami sekeluarga tidak cukup
tidak bisa membangun hubungan yang baik dengan orang lain – apa pun itu, Tuhan telah
menjawab kita, “Janganlah takut sebab Aku menyertai engkau”...

Jika saudara dalam persiapan ke ladang misi, dan begitu juga, banyak kelemahan,
kekurangan yang kita kemukakan di hadapan Tuhan, pergumulan gereja pengutus
pendukung, pergumulan deputasi, Tuhan berkata kepada saudara sekarang, “Janganlah
takut sebab Aku menyertai engkau”...

Jangan putus asa karena ada harapan di dalam Tuhan, Bapak Ibu, di tengah
pergumulan, tantangan pelayanan yang begitu berat, Yeremia menulis di Kitab Ratapan...

Ratapan 3:21 Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan
berharap 22 Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,
23 selalu baru tiap pagi; b esar kesetiaan-Mu! 24 "TUHAN adalah bagianku," kata
jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. 25 TUHAN adalah baik bagi orang
yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. 26 Adalah baik menanti
dengan diam pertolongan TUHAN.”

Anda mungkin juga menyukai