Anda di halaman 1dari 10

Liturgi I: Penciptaan

Prolog: Penciptaan yang dilakukan Allah adalah sungguh luar biasa. Ia menjadikan dari yang
tidak ada menjadi ada. Itu semua berawal dari Firman yang abadi. Bagaimanakan proses
penciptaan yangdilakukan oleh Allah?
1. KJ. No.69:1
Pada mulanya gelap semuanya, sunyi senyaplah samudera. Allah bersabda: terang bercahaya;
hari pertama di dunia.
(Matahari): Sungguh Mahakuasa dan Mahamulianya, Allah. Ia menciptakan aku, matahari,
dengan sinar matahari. Allah yang Mahakuasa, hanya kepadaNyalah aku tunduk, menyembah
Dia yang mahakuasa, Dialah Matahari yang tidak akan pernah padam, Matahari yang kekal
dengan kehangatan sinar mataharinya, yaitu kasihNya yang tidak berkesudahan. Terpujilah
TUHAN, Allah semesta alam. Terpujilah Engkau TUHAN. (Ruben)
2. KJ. No. 69:2
Pada mulanya belum ada langit, atas dan bawah tercampurlah. Allah bersabda: bentangan pun
jadi; hari kedua di dunia.
(Bintang): Sungguh Mahakuasa dan Mahamulianya TUHAN. Allah yang menciptakan aku,
bintang. Ia memberikan aku cahaya untuk menerangi kegelapan malam hari dan bertaburan di
langit yang biru dan tinggi. Dialah Bintang yang sesungguhnya, yang kekal. Melalui aku,
TUHAN menyatakan keindahan ciptaan yang dikerjakan oleh tangan-Nya dan menerangi setiap
sisi gelap manusia dan ciptaan lainnya. Aku sujud dan tunduk kepadaMu, ya TUHAN, Allah
semesta alam. Terpujilah Engkau TUHAN. (Lidia)
3. KJ. No. 69:3
Pada mulanya belum ada tanah yang menumbuhkan tanamannya. Allah bersabda: terciptalah
darat; hari ketiga di dunia.
(Bumi): Sungguh Mahakuasa dan Mahamulianya TUHAN, Allah yang telah menjadikan diriku,
bumi dan langi. Dengan FirmanNya, Ia telah mencipta. Aku telah dicipta dengan begitu indah
dengan berbagai lapisan-lapisan yang memberikan kenyaman bagi makhluk ciptaan yang ada di
dalamku. Sungguh aku sangat tunduk dan sujud menyembah Engkau Ya, TUHAN, Allah
semsesta alam. Terpujilah Engkau ya TUHAN. (Triniti Anggun)
4. KJ. No. 69:4
Pada mulanya belum ada surya, bulan dan bintang dan masanya. Allah bersabda: membuat
semua; hari ke empat di dunia.
(Air): Sungguh Mahakuasa dan Mahamulianya TUHAN, Allah pencipta langit dan bumi. Pada
awalnya bumi masih kosong dan belum berbentuk, dan Roh Allah melayang-layang di atas
permukaan air. Dengan Firman-Nya ia telah mengaturku sedemikian rupa. Dengan Firman-Nya
yang penuh kuasa, aku telah dibentuk menjadi ciptaan yang begitu indah, sehingga terciptalah
samudra dan lautan dan terbentuklah daratan. Aku sujud dan tunduk kepadaMu, Ya TUHAN,
Allah Semesta Alam yang adalah Air kehidupan yang sesungguhnya. Terpujilah Engkau
TUHAN. (Viona)
5. KJ. No. 69:5
Pada mulanya belum ada ikan, burung bersayap belum pernah. Allah bersabda: segala tercipta;
hari kelima di dunia.
(Angin): Sungguh Mahakuasa dan Mahamulianya TUHAN, Allah pencipta segala sesuatu yang
dahulunya tidak ada kini menjadi ada. Dengan Firmannya aku dibentuk memberi kesejukan
kepada ciptaan yang telah diciptakan. Aku yang adalah angin dapat memberikan kesejukan dan
dapat untuk merobohkan, tetapi aku tunduk dan sujud menyembah kepada TUHAN, Allah
Pencipta. Dialah Allah yang memberikan kesejukan yang abadi. Terpujilah Engkau TUHAN.
(Dika)
6. KJ. No. 69:6
Pada mulanya belum ada hewan yang menemani manusia. allah bersabda: menjadikan insan; hari
keenam di dunia.
(Pohon): Sungguh, Mahakuasa dan Mahamulianya TUHAN, Allah Pencipta yang begitu hebat.
Dengan FirmanNya, Ia telah menjadikan, dan semuanya indah. Ia menciptakan aku, pohon. Aku
dapat merasakan sejuknya embun di pagi hari, hangatnya sinar mentari, dan indahnya bintang
malam hari. Semuanya itu telah memberikan semua kebutuhanku. Aku sujud dan
menyembahMu ya TUHAN yang penuh dengan keagungan dan Kuasa ada padaMu. Terpujilah
Engkau ya TUHAN. (Diva)
7. KJ. No. 69:7
Pada mulanya semua terjadi; langit dan bumi dan isinya. Allah pencipta telah memberkati hari
ketujuh di dunia.
(Manusia): Sungguh, Mahakuasa dan Mahamulianya TUHAN, Allah Pencipta yang begitu hebat.
Dengan FirmanNya, ia menciptakan dari debu dan tanah dan menghembuskan nafas kehidupan
kepadaku. Ia menciptakan aku segambar dan serupa dengan Dia. Dia memberi kuasa kepadaku
atas semua ciptaan lainnya untuk memelihara dan melestarikannya. Sungguh, aku memuji
keagunganMu TUHAN, Sungguh Ajaibnya KuasaMu TUHAN. Terpujilah Engkau ya TUHAN.
(Ruth)
Liturgi II: Kejatuhan Manusia Dalam Dosa
Liturgi III: Janji Keselamatan
Prolog : Siapakah engkau manusia sehingga Engkau mengingatnya ? Allah tidak mengingat
semua kesalahan umatNya. Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Semua diperbuatNya
sesuai dengan kehendakNya. Ia telah memanggil dan mengutus para nabi untuk
memberitakan nubuat kedatangan Juruselamat. Apakah Firman Allah tentang
kedatangan Mesias yang disampaikan Nabi Yesaya, Yeremia, Yehezkiel. Daniel,
Maleaki dan Sakaria ? Marilah kita dengarkan liturgi ketiga.
Yesaya I : Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan
melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia
Immanuel. (Areta)
Yesaya II : Sebab seorang Anak telah lahir untuk kita, seorang Putera telah
diberikan untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas bahuiNya, dan
namaNya disebut orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa
yang Kekal, Raja Damai. (Liebi)
Yesaya III : Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh
dari pangkalnya akan berbuah. Roh Tuhan akan ada padaNya, roh
hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan
dan takut akan Tuhan. (Stevani)
Yeremia : Saya adalah nabi Yeremia yang akan menubuatkan kepada kamu :
sesungguhnya waktunya akan datang, demikian Firman Tuhan, bahwa
Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud. Ia akan memerintah
sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan
kebenaran di neg’ri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan
Israel akan hidup dengan tenteram, dan inilah nama yang akan
diberikan orang kepadaNya : Tuhan keadilan kita. (Dea)
Yehezkiel : Saya adalah nabi Yehezkiel yang datang untuk memberitahukan kepada
kamu : Aku akan mengangkat satu gembala atas mereka, yang akan
menggembalakannya, yaitu Daud hamba-Ku. Dia akan
menggembalakan mereka dan menjadi gembalanya. Dan Aku, Tuhan,
akan menjadi Allah mereka, serta hambaKu Daud menjadi raja di
tengah-tengah mereka. Aku, Tuhan yang mengatakannya. (Rio)
Daniel : Saya adalah nabi Daniel yang akan menubuatkana kepada kamu : Aku
terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan
awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; dan Ia dibawa ke
hadapanNya. Lalu diberikan kepadaNya kekuasaan dan kemuliaan dan
kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku
bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah
kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah
kerajaan yang tidak akan musnah. (Ein)
Maleakhi ; Saya adalah nabi Maleakhi yang menubuatkan kepada kamu : lihat Aku
menyuruh utusan-Ku supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku !
Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke baitNya !
Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu sesungguhnya Ia datang,
Firman Tuhan semesta alam. (Chesya)
Zakharia : Saya adalah nabi Allah yang bernama Zakharia yang menubuatkan
kepada kamu : bersorak-soraklah dengan nyaring hai Puteri Sion,
bersorak-soraklah hai Putri Yerusalem ! Lihat Rajamu datang
kepadamu : Ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor
keledai, seekor keledai beban yang muda. (Jeremi)
Semua : Demikianlah nubuatan yang disampaikan Allah kepada kami. Amin.

Liturgi IV : Kelahiran Yesus Kristus


Prolog: Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai Puteri Sion, bersorak-sorailah, hai Puteri
Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; Ia adil dan jaya. Ia lemah lembuh dan
mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda. Kita dengarkan berita
sukacita, kelahiran Yesus Kristus.
Lukas 2 : 10-11 (Masta)
Lukas 2:12-13 (Widia)
Lukas 2:14-15 (Anna)
Lukas 2:16-17 (Melati)
Matius 1:21 (Keisya)
Matius 1:22-23 (Enjel T.)
Matius 2:1 (Rut Simanjuntak)
Matius 2:11 (Tirta)
Liturgi V: Makna Kelahiran Yesus
Prolog : Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup ditengah-
tengah kita. Ia berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa
yang akan kita perbuat? Mari kita dengarkan liturgi makna kelahiran Yesus Kristus.

1. Dua ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita. Ia lahir melalui Maria. Ia
memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah dekat. (Wulan)
2. Saat ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali. Ketika malaikat menyuarakan
bahwa Raja damai itu telah datang. Kita merasa aman dan tentram. (Helda)
3. Mari kita membuka hati kita. Biarkan Yesus bertahta di relung hati kita yang terdalam.
Mari kita berikan hidup kita sehingga semuanya menjadi sebuah kesempurnaan sama
seperti Allah menjadikan dunia ini, baik dan sempurna. (Sherly)
4. Mengapa engkau masih dalam kegelapan? Lihatlah surya abadi telah terbit. Ia hadir dan
menerangi alam raya. Kegelapan telah disingkirkan asalkan engkau membuka hatimu,
sinar itu akan meresap. (Donna)
5. Aku percaya akan janji Tuhan melalui para nabi dijaman dahulu, dan telah lama aku
menantikan kasih Allah. Supaya aku dapat bersekutu dengan Dia saat ini dan disini.
Itulah persekutuan didalam kasih dan anugrah Allah. (Thania)
6. Aku mendengar nyanyian malaikat Tuhan, aku melihat cahaya sorgawi dibawa mereka
untuk menyinari dunia ini. Cahaya terang sorgawi itulah yang mempertemukan Allah
dengan kita manusia. (Lena)
7. Mataku memandang kelangit. Jelaslah kulihat kedamaian Allah, yang turun keatas bumi
ini. Oleh karena itu, aku akan bertobat sebab janji anugrah Allah itu adalah benar adanya.
(Yunita W)
8. Firman itu telah menjadi daging dan diam diantara kita, dan kami melihat kemuliaanNya,
yaitu kemuliaan anak Tunggal Bapa, penuh dengan kasih dan kebenaran. (Eva)

Liturgi Situasional (Barisan Bentuk Salib)

Prolog: Saudara-saudara yang terkasih, saat ini kita sedang merayakan hari kelahiran Tuhan
Yesus Kristus. Saat ini umatNya menyambut kedatangan Sang Juruselamat yang
membawa “Terang Ilahi” ke dunia yang penuh kegelapan ini. Bagaimanakah respons
manusia terhadap Terang Ilahi itu?

1. Wahai saudaraku, perhatikanlah sesamamu disekelilingmu! Baik dilingkungan rumahmu,


dilingkungan pekerjaanmu, bahkkan diantara sesame jemaat gereja. Gembirakah mereka
menyambut Natal ini! Bersukakah mereka dengan Terang Ilahi itu! Perhatikanlah dengan
seksama. Ooohhh… ternyata lebih banyak yang tidak mau tahu dengan Terang Ilahi itu,
kebanyakan tidak menghiraukan perintah Allah. Itulah dosa, nista, penghinaan,
ketidakadilan, dan ketidakjujuran manusia pada Allah. Nampaknya, semuanya itu hanya
manis dimulut belaka saja. (Nia Lubis)

2. Ya… pada zaman ini manusia lebih menyukai gelap dari pada terang. Manusia lebih
senang melakukan perbuatan yang menentang kehendak Allah, karena itu manusia
semakin jauh terpisah dari Allah, sehingga dunia penuh dengan prasangka, kekacauan,
penindasan, pemerkosaan, yang mengakibatkan kebencian, perang, dendam membara,
penderitaan dan kesengsaraan. (Nehemia)

3. Oh Tuhan..!! lihatlah perkara yang menimpa kehidupan kami. Lihatlah derita kami,
dengarkanlah seruan yang datang dan memohon kepadaMu. Berilah telinga atas doa
permohonan kami ya Tuhan. Kiranya Engkaulah ya Allah yang mengangkat kami serta
menyelamatkan jiwa kami dari penderitaan menuju Terang Ilah yang Engkau bawa ke
dunia ini (Mei)

4. Saudaraku yang terkasih, tidakkah engkau lihat, zaman ini semakin menyeret kita kepada
kekelaman? Manusia cenderung berjalan dalam gelap, kualitas orang yang berjalan dalam
Terenag Ilahi semakin berkurang. Berbuat semau gue, tidak lagi takut terhadap Terang
Ilahi walau sebenarnya mereka mengetahui bahwa hidup menuju kesengsaraan bahkan
kehancuran. (Sonti)

5. Ya Tuhan… bukalah pintu hati kami. Biarlah kami merindukan terangMu pribadi lepas
pribadi. Jauhkanlah kegelapan dari jiwa-jiwa kami sebab sesungguhnya kami akan selalu
tersandung bila berjalan dalam gelap. Terangilah hidup kami dengan firmanMu dan
luputkaah kami dariapada hukumMu. Bimbinglah kami untuk hidup dalam terangMu
karena Engkaulah jalan kebenaran dan hidup, dan Engkaulah segalanya bagi kami.
(Siska)

6. Saudara-saudaraku seiman… di era kehidupan yang semakin maju ini, lihatlah….


Semakin banyak manusia yang kuatir dan cemas akan kehidupanNya. Mereka berlomba-
lomba memperbanyak harta duniawi. Mereka takut tidak memperoleh apa-apa karena
krisis yang berkepanjangan, seluruh hidupnya dipertaruhkan hanya demi kekayaan, demi
jabatan, dan demi kebutuhan hidup yang semakin tinggi oleh tuntutan zaman. Manusia
lebih memusingkan kebutuhan jasmani dan mengabaikan kebutuhan rohani yang
sesungguhnya lebih penting. Mereka bahkan melupakan firman Tuhan yang berkata…
(Ayu)

7. Karena itu Aku berkata kepadamu, jangalah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak
kamu makan, atau minum, dan jangalah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak
kamu pakai. Bukankah hidup ini lebih penting dari pada pakaian..? (Rafael)
8. Pandanglah burung-burung dilangit, yang tidak menabur, dan yang tidak menuai dan
tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makanan oleh Bapamu yang
disorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burunng itu? (Immanuel)

9. Siapakah diantara kamu yang kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja jalan
hidupnya? Lalu mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung
diladang yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa meminta. (Samuel)

10. Sebab itu jangalah kuatir dan berkata, apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan
kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Sebab itu janganlah kamu kuatir aka hari
esok, karena hari esok akan mempunyai kesusahannya sendiri. kesusahan sehari cukuplah
untuk sehari. (Samuel Boangmanalu)

11. Malam ini adalah malam yang penuh sukacita bagi kita umat pilihan Allah. 2000 tahun
yang lalu, Juruselamat dunia t’lah lahir di tempat yang hina, di kandang domba! Yesus
Sang Penebus harus lahir di kandang domba yang hina. Semua itu adalah karena
kesombongan dan keangkuhan manusia yang selalu mementingkan diri sendiri, dan tidak
berbelaskasihan terhadap ibu yang hamil tua mencari penginapan karena kemalaman.
Saudaraku, mala mini, buanglah jauh-jauh kesombongan serta kecongkakan dari hatimu
jangan biarkan sampai dua kali Yesus harus lahir di kandang domba. Siapkanlah hatimuu
untukNya. (Jelly)

12. Inilah kasih itu.. Bukan kita yang memilih Dia, namun Dia yang akan menjadikan kita
sebagai AnakNya. Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah
mengasihi kita dan yang telah mengutus AnakNya sebagai Juruselamat atas dosa-dosa
kita, seperti baoa telah mengasihi aku, demikian juga aku telah mengasihi kamu,
tinggallah didalam kasihKu itu. Inilah perintahku, supaya kamu saling mengasihii sama
seperti aku telah mengasihi kamu. Amin. (Frans Hutabarat)

Liturgi Ragam Profesi

Prolog : Allah menciptakan manusia begitu hebat. Dengan wajah yang berbeda, karakter yang
berbeda dan juga pekerjaan yang berbeda. Tetapi meskipun demikian masih banyak
yang tidak menyadari bahwa semuanya berasal dari Allah dan merasa dirinya paling
benar. Kita dengarkan liturgi ragam Profesi.

1. Petani : Saya memang selalu bekerja,dari pagi hingga sore,tidak mengenal lelah dengan
mencangkul, mengolah lahan supaya bahan makanan.maka kalau saya tidak ada,mana
mungkin kalian semua bias makan nasi dan sayur-sayuran dimana pun kalian berada,
akulah yang menjadi sumber makanan, untuk itu kalian semua jangan angkuh dan
sombong, nanti suatu saat saya stop makanan dari yang saya kelolah,kamu semua pasti
mati kelaparan. (Rafael)

2. Pedagang : hei... kamu petani. Jangan terlalu menyombongkan diri.saya memang tidak
pergi kelaut atau pun kesawah, tetapi kalau saya tidak berdagang mana mungkin kalian
hanya bisa makan nasi,ikan dan sayur-sayuran yang kalian kelolah. Minyak makan,kopi,
garam dan lain-lain mana ada dapat kalian. Makanan yang kalian makan kalau tidak ada
bumbu- bumbunya rasanya akan hambar. Kami berdagang bukan tidak punya uang.maka
bukan hanya dari beras,sayur- sayuran dan ikan anusia bias hidup, melalui roti manusia
juga bisa hidup,jadi sayalah yang paling penting. (Ein)
3. Guru : eh..... pedagang saya yang paling benar.kalau saya tidak ajar-ajari anak kalian
semua akan menjadi buta huruf,aku yang akan memberi ilmu pengetahuan kepada anak-
anak kalian,dan jika saya tidak ada maka zaman tidak akan berkembang, pendidikan
akan merosot. Janganlah kalian memperdebat soal makanan saja,sebab pendidikan yang
paling utama. (Febri)
4. Pelajar : Guru jangan merasa bangga atau berjasa... tanpa aku kamu tidak berbakti,aku
yang membayar kamu,sebab tanpa aku kamu tidak dapat membiayai hidupmu,jadi
sayalah yang paling benar. (Marsel)
5. Pengusaha : Memang semua itu benar....tapi yang paling benar adalah aku. Darimana
pelajar mendapat semua buku dan bagaimana mukin barang- barang dapat diekspor
dengan lancar tanpa aku,jadi akulah yang paling benar. (Kristian)

6. Dokter : Saya paling benar,untuk apa kalian hidup kalau tidak sehat?.kalau kalian sakit-
sakitan sayalah yang mengobati. Maka hormatilah saya sebagai dokter walaupun
saudara- saudara sudah menjadi bos,kalau sudah sakit saya yang mengurus kalian,tanpa
kesehatan saudara- saudara sekalian akan mati.ini lah saya dokter. (Lala)
7. Polisi : hei....kamu jangan sombong dulu,saya yang benar.semua rang mengagumi
saya,apalagi saya menghentikan mobil,ada uang masuk loh!!!saya juga sealu dipanggil
orang untuk memberantas kejahatan sehingga pencuri takut kepada saya,sekali saya
tembak tentu akan mati,kalau saya tidak ada Negara tidak aman.nah sayalah yang paling
berjasa. (Jeremi)
8. Tentara : ya...ya... memang polisi itu perlu,tapi keamanan negara apa bisa kau jaga?
Tentaralah yang dapat menjaganya karena aku mampu mempertaruhkan nyawaku demi
bangsa dan negara.jadi akulah seorang pelindung negara. akulah yang paling penting.
(Samuel Manik)

9. Kepala Desa : Tanpa saya....segala urusan kamu tiak ada yang menyelesaikan seperti
pembuatan KTP,KK nah akulah yang berjasa karena akulah yang bertugas untuk
mengatur semua itu. (Agus)
10. Supir : BKD..BKR.. BKD...BKR. supirlah yang paling penting dan berjasa, buktinya
kalau saya tidak ada kamu tidak bisa pergi kemana- mana.artis mau syuting mau naik apa
tanpa supir,ibu-ibu mau kepasar,orang-orang sakit mau kerumah sakit, mahasiswa atau
pelajar mau kesekolah,dan bapak-bapak mau kekantor mau naik apa kalau kalian semua
tanpa supir,jadi sayalah yang diharapkan semua orang. (Ando Hutasoit)
11. Pendeta : saudara-saudari yang terkasihi didalam nama Tuhan Yesus Kristus.mari
sejenak kita renungkan mengapa kita ada didunia ini.kalaupun kita memiliki ragam
profesi yang berbeda itu semua berkat dari Tuhan. Ingatlah saudaraku bahwa kita
hanyalah ciptaan Tuhan paling tinggi.Tuhan memberikan kita berbagai ragam profesi
dalam kehidupan kita hanyalah untuk kemuliaan Dia.karena itu hendaklah kita
merendahkan diri ihadapan-Nya agar kita ditinggikan Tuhan. seperti yang tertulis
didalam firman Tuhan dalam nats alkitab Yakobus 4:10 marilah kita sama-sama
membacanya Rendahkanlah dirinu dihadapan-Nya,maka ia akan meninggikanmu dan
dalam amsal 3:5-7 dikatakan Percayalah kepada Tuhan segenap hatimu dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu. Akuilah Dia dalam segala lakumu maka ia akan
meluruskan jalanmu, takutlah akan Tuhan dan jahuilah kejahatan dan damai sejahtera
bagi kita semua. Amin. (Andre Silalahi)
Sama-sama menyanyikan sambil bergandengan tangan : Hari ini kurasa bahagia,
berkumpul bersama saudara seiman, Tuhan Yesus telah satukan kita tanpa memandang
diantara kita. Bergandengan tangan dalam kasih dalam satu hati, berkumpul bersama
saudara seiman. Kau saudaraku, kau sahabatku tiada yang dapat memisahkan kita (2x).
Liturgi Ragam Bahasa

Bahasa Batak Toba: Ai songon on do holong ni roha ni Debata di portibi on, pola do AnakNa
na sasada i dilehon, asa unang mago ganup na porsea di Ibana, asa hangoluan na
salelenglelengna di Ibana. (Anggun)

Bahasa Indonesia: Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan
anakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa
melainkan beroleh hidup yang kekal. (Areta)

Bahasa Karo : Sabap bege pengkelengi Dibata doni enda, maka ibereikenna Anakna si tonggal,
gelah ola bene ise pe si tek ibas ia, tapi dat kegeluhen si rasa lalap. (Lidia)

Bahasa Simalungun: Ai sonon do parholong in atei ni Naibata bani dunia on, pala do anakni
sisadasada ai iberehon ase ulang magou sagala na porsaya Bani. (Liebi)

Bahasa Inggris: For God so loved the world that he gave his one and only Son, that whoever
believes in him shall not perish but have eternal life. (Viona)

Bahasa Jawa: Awitdene Gusti Allah anggone ngasihi marang jagad iku nganti masrahake Kang
Putra ontang-anting, supaya saben wong kang pracaya marang Panjenengane aja nganti
nemu karusakan, nanging nduwenana urip langgeng. (Rut Simamora)

Bahasa Jerman: Denn also hat Gott die Elt geliebt, da er seinen eingebornen Sohn gab, auf da
alle, die an ihn glauben, night verloren warden, sondern das ewige Leben haben. (Eva)

Bahasa Afrika: Want so lief heft God de wereld gehad, dat Hy sy eniggebore Seun gegee et,
sodat elkeen wat in Hom glo, nie verlore mag gaan nie, maar die ewige lewe kan he.
(Keiysa)

Bahasa Madura: Karana bariya kataresna anna Allah ka alam dunnya, kangse marengngagi
Pottrana se settong, sopaja sepat oreng se parcaja ke Salerana ta nemmowa calaka, tape
andi a odi se langgeng. (Enjel Hutagalung)

Bahasa Dayak: Allah Taala rindu ka mensia, datai ka iya mri Anak tunggal iya ngambi ka
samoa orang ti arap ka iya enda lalu mati, utang bulih idup meruan. (Diva)

Anda mungkin juga menyukai