Anda di halaman 1dari 6

NUBUAT KELAHIRAN MESIAS

Adegan I:

Pemeran:

1. Prolog.
2. Yesaya
3. Raja Ahas
4. Prajurit-prajurit raja Ahas 5-6 org
5. Raja Asyur
6. Prajurit-prajurit raja Asyur 5-6 org
7. Suara Allah
8. Rakyat Yehuda 4-5 org
9. Syear Yasyub

Prolog: “Nabi Yesaya ia adalah nabi besar yang hidup di Yerusalem, padazaman raja Uzia, Yotam
Ahas, dan Hizkia dari Kerajaan Yehuda. Tuhan berfirman kepada Yesaya”

(Yesaya terdiam mendengar suara Tuhan)

Suara Tuhan: “keluarlah untuk menemui Ahas beserta anakmu.Katakanlah kepada Ahas:
Teguhkanlah Hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut sebab
kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya karena mereka merancang yang jahat
atasmu.”

(Lalu Yesaya pergi menemui Raja Ahas)

Prolog : “Saat itu, Yehuda hendak diserang oleh Aram, Rezin dan anak Remalya.”

Raja Ahas: “Aku raja Yehuda, yang hendak bertempur melawan Aram, Rezin dan anak Remalya. Aku
ingin meminta bantuan kepada Asyur untuk membantu melawan mereka. Prajurit! Pergi dan cari
tahu sudah dimana keberadaan para musuh!”

Seorang prajurit: “Baik Tuanku.”

Prolog: “Tak lama kemudian, seorang prajurit datang kembali.”

Seorang prajurit: “Aram telah berkemah di wilayah Efraim, tuanku.”

Prolog: “Mendengar hal itu, ketakutanlah raja Ahas beserta rakyatnya.”

(Raja Ahas dan rakyatnya menunjukkan ekspresi ketakutan)


Prolog: “Lalu Yesaya datang menghampiri Raja Ahas dan menyampaikan firman Tuhan Allah.”

Yesaya: “Hai pemimpin Yehuda, dengarkanlah firman Tuhan Allah yang datang kepadamu.
Teguhkanlah Hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena
kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya karena mereka merancang yang jahat
atasmu dengan berkata akan menyerang bangsamu Yehuda serta merebutnya daripadamu dan
mengangkat anak Tabeel sebagai raja. Tetapi beginilah firman Tuhan; Tidak akan sampai hal itu dan
tidak akan terjadi. Jika kamu tidak percaya, sungguh, kamu tidak teguh jaya!”

Yesaya: “Mintalah suatu pertanda dari Tuhan Allahmu, biarlah itu sesuatu dari dunia orang mati
yang paling bawah atau sesuatu dari tempat tertinggi yang diatas.”

Raja Ahas: “Aku tidak mau meminta, aku tidak mau mencobai Tuhan.”

Yesaya: “Hai keluarga Daud! Belum cukupkah kamu melelahkan orang sehingga kamu melelahkan
Allahku juga? Sebab itu, Tuhan sendirilah yang akan memberikan suatu pertanda kepadamu:
Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki,
dan ia akan menamakan Dia Imanuel. Ia akan bertumbuh sampai ia tahu menolak yang jahat dan
memilih yang baik.Dan sebelum anak itu tahu, maka negeri yang kedua rajanya engkau takuti akan
ditinggalkan kosong.”

(yesaya sambil berjalan keluar panggung)

Yesaya: “Aku menyadari bahwa yang sesungguhnya mengancam kehidupan Yehuda bukanlah


kekuatan Asyur, tetapi dosa bangsa Yehuda itu sendiri, karena bangsa itu tidak taat dan tidak
percaya sepenuhnya kepada Tuhan.”
Adegan II

Pemeran:

1. Prolog
2. Daniel
3. Gabriel

Prolog: “Daniel merupakan salah satu nabi Perjanjian Lama yang terakhir. Ia lahir di Yehuda. Dalam
pelayanannya, Daniel melayani sebagai pemimpin politik dan nabi. Ia melayani sebagai Perdana
Menteri di Babel, di bawah Nebukadnezar dan Darius, orang Media.

Daniel tidak hanya dipakai Tuhan untuk menerangkan mimpi-mimpi Raja Nebukadnezar, tetapi ia
juga pernah menerangkan tulisan di dinding atas permintaan Belsyazar, anak Nebukadnezar. Pada
masa pemerintahan Darius orang Media, para pejabat tinggi dan wakil raja menuai iri hati pada
Daniel. Hingga Daniel dibuang ke Gua Singa. Namun Allah menyelamatkan Daniel. Suatu masa,
Daniel melihat yang akan terjadi kemudian, yaitu hukuman dan kebinasaan yang diterapkan
terhadap kerajaan atau penguasa-penguasa dunia. Ia pun berdoa kepada Allah, dan meminta
pengampunan.”

Daniel: “Pada tahun pemerintahan Darius, anak Ahasyweros dari keturunan orang Media. Yang telah
menjadi raja atas kerajaan orang Kasdim. Aku, Daniel, yang telah memperhatikan kumpulan Kitab
kepada nabi Yeremia yang menurut firman TUHAN akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem,
yakni 70 tahun.

Aku mengarahkan wajahku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan
mengenakan kain kabung serta abu. Aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan akan mengaku
dosaku; “Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat. Yang memegang Perjanjian dan kasih setia
terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!

Kami telah berbuat dosa dan salah. Kami telah berlaku fasik dan telah memberontak. Kami telah
menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu, dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para
nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami,
kepada ayah-ayah kami dan kepada segenap rakyat negeri.

Ya Tuhan, Engkaulah yang benar. Kami patut malu seperti hari ini. Kami orang-orang Yehuda,
penduduk kota Yerusalem dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di
segala negeri yang dimana Engkau telah membuang mereka karena berlaku murtad terhadap
Engkau.

Ya TUHAN kami. Raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami dan ayah-ayah kami patutlah malu, sebab
kami telah berbuat dosa terhadap Engkau.

PadaMu ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadapMu, dan
tidak mendengarkan suaraMu untuk hidup menurut hukum yang telah Engkau diberikan melalui
perantaraan para nabi, hamba-hambaMu.

Telah dicurahkan ke atas kami kutuk dan sumpah, yang tertulis dalam kitab Taurat Musa sebab kami
telah berbuat dosa terhadapMu. Dan telah ditetapkan oleh firmanMu terhadap kami dan terhadap
orang-orang yang telah memerintah kami, yakni bahwa Engkau akan mendatangkan kepada kami
malapetaka yang besar, yang belum pernah terjadi di bawah semesta langit, seperti di Yerusalem.
Seperti yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, segala malapetaka ini telah menimpa kami, tetapi
kami tidak memohon belas kasihan TUHAN, Allah kami, dengan berbalik dari segala kesalahan kami
dan memperhatikan kebenaran yang dari pada-Mu.

Karena itulah TUHAN bersiap dengan malapetaka itu dan mendatangkannya kepada kami. Karena
Engkau, adalah adil dalam segala perbuatan yang dilakukan-Nya, tetapi kami tidak mendengarkan
suara-Nya.

Oleh sebab itu, ya Tuhan, Allah kami, yang telah membawa kami umat-Mu keluar dari tanah Mesir
dengan tangan yang kuat dan memasyhurkan nama-Mu, seperti pada hari ini, kami telah berbuat
dosa. Kami telah berlaku fasik.

Ya Tuhan, sesuai dengan belas kasihan-Mu, biarlah kiranya murka dan amarah-Mu berlalu dari
Yerusalem, kota-Mu, gunung-Mu yang kudus. Sebab oleh karena dosa kami dan oleh karena
kesalahan nenek moyang kami maka Yerusalem dan umat-Mu telah menjadi cela bagi semua orang
yang di sekeliling kami.

Ya Allah kami, dengarkanlah doa dan permohonan hamba-Mu ini, dan sinarilah tempat kudus-Mu
yang telah musnah ini dengan wajah-Mu. Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah. Bukalah
mata-Mu dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu. Sebab kami
menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi
berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah.

Ya Tuhan, dengarlah! Ya, Tuhan, ampunilah! Ya Tuhan, perhatikanlah dan bertindaklah, oleh karena
Engkau sendiri, Allahku, sebab kota-Mu dan umat-Mu disebut dengan nama-Mu!”

Prolog: “Walaupun akan terjadi malapetaka terhadap bangsanya, penglihatan Daniel tidak diakhiri
dengan hukuman dan kebinasaan yang diterapkan terhadap kerajaan atau penguasa-penguasa dunia
itu, melainkan akan ada kedatangan seorang anak manusia yang diberi mahkota kehormatan,
kekuasaan dan kemuliaan yang kekal untuk menguasai kerajaan yang tidak akan berakhir. Kekal
selama-lamanya, dimana semua bangsa dan manusia akan pernah mengabdi kepadaNya. Yaitu Allah
itu sendiri dalam rupa manusia, Yesus Kristus.

Daniel 9 : 20

Prolog: “Sementara Daniel berdoa dan mengaku dosanya, dosa bangsanya, Israel dan
menyampaikannya ke hadapan TUHAN, ke arahnya terbanglah dengan cepat Gabriel. Ia yang telah
dilihat dalam penglihatan Daniel yang dahulu pada waktu persembahan korban petang hari.”

Gabriel: “Daniel, sekarang aku datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti. Ketika
engkau mulai menyampaikan permohonan, telah keluarlah suatu firman. Lalu aku datang untuk
memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi oleh Tuhanku. Jadi camkanlah firman
ini dan perhatikanlah penglihatan ini!

70 kali 7 masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan
kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan
yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.
Maka ketahuilah dan pahamilah dari saat firman ini keluar, yaitu bahwa Yerusalem akan dipulihkan
dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada 7 kali 7
masa dan 62 kali 7 masa lamanya kotamu itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan
paritnya, tetapi berada di tengah-tengah kesulitan.

Sesudah ke-62 kali 7 masa itu akan disingkirkan oleh seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada
salah apa-apa padaNya. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus
itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah dan sampai pada akhir zaman akan ada
peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan.

Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama 1 kali 7 masa. Pada
pertengahan 7 masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan, dan di atas
sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan
menimpa yang membinasakan itu.”

Prolog: “Lalu Gabriel pergi berlalu meninggalkan Daniel. Demikianlah Nubuatan yang ada pada
Daniel.”

Adegan III:

Pemeran:

1. Prolog
2. Mikha
3. 5-6 Orang-orang berkumpul

Prolog: “Pada zaman pemerintahan Yotam, ada seorang nabi yang bernama Mikha. Ia berasal dari
Moresyet, sebuah desa di Yehuda, di Kerajaan Israel Selatan”

(Berjalan dan berseru didepan orang-orang)

Mikha: “Aku sangat yakin bahwa bangsa Yehuda akan menghadapi bencana seperti yang telah
diberitahukan oleh Amos, bahwa Tuhan pasti menghukum bangsa Yehuda karena mereka kejam dan
tidak adil terhadap sesamanya. Melakukan korupsi dan kepura-puraan yang dilakukan
oleh Yerusalem dan para pemimpinnya. Aku juga mengutuk praktik-praktik keagamaan yang tercerai
dari perilaku etis.”

Mikha: “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil diantara kaum-kaum Yehuda, dari
padamu akan bangun bagi Tuhan Allah seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya
sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu
perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan
kembali kepada orang Israel.”

Penggenapan: Yesus lahir di Betlehem, Yudea, lalu anak-anak lain (saudara-saudara selebihnya) akan
dibunuh.
Mikha: “Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai bukit puteri Sion, kepadamu akan datang dan
akan kembali pemerintahan yang dahulu kerajaan atas puteri Yerusalem.”

Penggenapan: Yesus lahir di suatu kandang domba di Betlehem. Mempunyai argumen bahwa
tempatnya adalah di Menara Kawanan Domba (Migdal Eder).

Anda mungkin juga menyukai