Anda di halaman 1dari 24

Yeremia: “Sahabat” Allah

• Sering kita berfikir bahwa zaman Alkitab


itu sepertinya zaman yang indah-indah,
mengapa saya tidak hidup pada zaman
Alkitab saja?
• Dan setelah kita ingin hidup di zaman
Alkitab, maka timbul keinginan untuk
menjadi Seorang Nabi.
• Dengan mengetahui bahwa seorang Nabi
bisa dengan mudahnya mendapat khayal,
padahal kita sampai bermimpi-mimpi pun
tidak pernah mendapatkan khayal seperti
Nabi
• Kalau jadi Nabi kan enak, bisa kemana-
mana, bisa menjadi juru Kabar Tuhan
(sangat istimewa), memiliki otoritas dari
Tuhan.
• Menjadi nabi bisa suka-suka, Sesuai apa
yang Tuhan sampaikan itulah juga yg
disampaikan kepada orang lain
• Menjadi Nabi akan disegani, dan lain
sebagainya
• Sehingga kerinduannya adalah: Kenapa
• Itulah yang terkadang kita inginkan: menjadi seorang Nabi
dan membayangkan betapa menariknya hidup di zaman
dulu, sampai-sampai ada orang yang menyesal lahir di
zaman sekarang ini.
• Yang mana sebenarnya tidaklah demikian: tidaklah
segampang yang kita pikirkan bahwa bila kita hidup di
zaman Alkitab
• Pada saat ini kita akan
membahas seorang Nabi Tuhan
dan panggilannya di mana dia
masih muda tetapi sudah
menjadi sahabat Allah.
• Ketika dia dipanggil menjadi
seorang Nabi Tuhan
• Dia adalah Nabi Yeremia.
• Dalam Yeremia 1:1 dikatakan:
“Inilah perkataan-perkataan
Yeremia bin Hilkia, dari
keturunan imam yang ada di
Anatot di tanah Benyamin.”
• Jadi, Yeremia adalah keturunan
imam yang ada di Anatot di
tanah Benyamin
Dalam Yosua pasal 21:17,18 dituliskan:
(ayat 17) Dan dari suku Benyamin: Gibeon dengan tanah-tanah
penggembalaannya, Geba dengan tanah-tanah penggembalaannya,
(ayat 18) Anatot dengan tanah-tanah penggembalaannya dan
Almon dengan tanah-tanah penggembalaannya: empat kota.

Harus kita ingat bahwa dari 12 suku Israel ini, suku Lewi lah yang
tidak mendapatkan warisan tanah, suku Lewi berbeda dengan
suku-suku Israel lainnya,
Mengapa?
• Karena mereka sudah diasingkan & harus disebar di antara 11
suku Israel, dan di sana lah mereka tinggal, berpencar tidak
berkumpul dalam satu wilayah (ayat 3-42).
• Sehingga memang benarlah bahwa Yeremia
tidak memiliki warisan apa-apa dalam
hidupnya
• Yeremia sebagai Nabi Allah, sahabat Allah
dalam menyampaikan pekabaranNya kepada
Israel, tetapi tidak memiliki tanah dan harta.
• Jauh lebih mudah bagi Yeremia untuk hidup sebagai
manusia biasa yang sederhana tanpa jabatan daripada
menjadi Nabi Tuhan, itu bisa kita lihat dari
ketidaksiapan Yeremia dan dia pun meresa bahwa
dirinya terlalu rendah dan hina menjadi sahabat
Tuhan.
Dalam Yeremia 1:6 dituliskan:
“Maka aku menjawab: ‘Ah, Tuhan ALLAH!
Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku
ini masih muda.’”
Dalam Buku Alfa dan Omega, Jilid 4, hal. 42

“…ejekan ditembakkan
kepada Yeremia oleh mereka
yang meremehkan
pekabarannya, dan
memandang enteng bebannya
demi pertobatan mereka.”
Jadi,
• Yeremia mendapatkan ejekan dari orang-orang yang
hidup pada zamannya
• Dan bukan hanya itu saja, pekabaran Yeremia juga
diremehkan dan tidak dianggap oleh orang Israel.
Kapan Yeremia mulai bekerja sebagai Nabi?
Di dalam Yeremia 1:2 dikatakan di sana:
“Dalam zaman Yosia bin Amon, raja Yehuda, dalam
tahun yang ketiga belas dari pemerintahannya
datanglah firman TUHAN kepada Yeremia.”

• Jadi, Yeremia sudah dipanggil menjadi Nabi sejak zaman


Yosia,
• Di ayat 2 ini kita melihat bahwa Yeremia difirmankan
oleh Tuhan yaitu Pada tahun ke 13 pemerintahan Raja
Yosia.
Yeremia berkhotbah dari pintu gerbang
Rumah Tuhan
Yeremia 7:
(1) Firman yang datang kepada
Yeremia dari pada TUHAN,
bunyinya:
(2) "Berdirilah di pintu gerbang
rumah TUHAN, serukanlah di
sana firman ini dan katakanlah:
Dengarlah firman TUHAN, hai
sekalian orang Yehuda yang
masuk melalui semua pintu
gerbang ini untuk sujud
menyembah kepada TUHAN!
(3) Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel:
Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku
mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.
(4) Janganlah percaya kepada perkataan dusta yang berbunyi:
Ini bait TUHAN, bait TUHAN, bait TUHAN
(5) melainkan jika kamu sungguh-sungguh memperbaiki
tingkah langkahmu dan perbuatanmu, jika kamu sungguh-
sungguh melaksanakan keadilan di antara kamu masing-masing,
(6) tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak
menumpahkan darah orang yang tak bersalah di tempat ini dan
tidak mengikuti allah lain, yang menjadi kemalanganmu sendiri,
(7) maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini, di
tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, dari
dahulu kala sampai selama-lamanya.
• Bagi orang Israel, keberadaan Bait Suci
dan segala upacaranya adalah yang
utama, yang penting ada Bait Suci di
tengah-tengah mereka yang
melambangkan keberadaan Tuhan, maka
amanlah mereka.
• Padahal perbuatan mereka tetap jahat
dan tidak berkenan di hadapan Tuhan.
Di mana sesungguhnya tidak ada
gunanya mereka berbakti kalau di dalam
hati selalu ingin berbuat kejahatan.
Dalam Buku Ellen G. White Alfa & Omega, Jld. 4,
Para Nabi dan Raja, hal. 39:

“…para penduduk Yehuda cenderung percaya


bahwa suatu pemeliharaan yang ketat terhadap
upacara-upacara Bait Suci yang ditetapkan Ilahi
akan dapat melindungi mereka dari hukuman yang
ditentukan untuk jalan mereka yang jahat.”
Buku yang sama hal. 35

“tetapi oleh sejumlah besar orang banyak


itu: panggilan untuk mengadakan
pertobatan dan pembaruan tidak
dihiraukan.”
Sangat berat bagi Yeremia,
• di mana orang-orang selalu membanggakan
cara berbaktinya
• Menjadi Nabi Tuhan bukanlah hal yg
menyenangkan
Sekarang kita berfikir lagi,
• apakah senang dan enak menjadi seorang Nabi Tuhan?
Menjadi seorang sahabat Tuhan? Rekan kerja Tuhan?
• Ketika Yeremia dipanggil untuk menjadi Nabi, maka
Firman Tuhan datang kepadanya dalam Yeremia 1:5
dengan berkata:
"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu,
Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar
dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku
telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-
bangsa.”
Tapi apa jawaban Yeremia?
Yeremia 1:6 mengatakan:
“Maka aku menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH!
Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab
aku ini masih muda.”

• Yeremia menolak dengan cara halus akan panggilan


Tuhan itu
• Karena Yeremia sadar diri, dia tahu siapa dirinya,
hanya orang muda yg berasal dari keturunan imam
yg tidak memiliki apa-apa yang bisa dibanggakan
dan diandalkan.
Bahkan lebih dari pada itu Yeremia berkata :

Di dalam Yeremia 15:10 dituliskan:

“Celaka aku, ya ibuku, bahwa engkau melahirkan aku, seorang yang


menjadi buah perbantahan dan buah percederaan bagi seluruh negeri.
Aku bukan orang yang menghutangkan ataupun orang yang
menghutang kepada siapa pun, tetapi mereka semuanya mengutuki
aku.”

• Pernahkah saudara menyesal sudah dilahirkan?


• “Yeremia adalah orangnya”
• Di mana Yeremia menjadi Buah perbantahan dari orang-orang
• Oleh karena sebagian orang mendengar dia, sebagian orang
meragukannya dia, karena orang tidak yakin dan tidak percaya
kepadanya dan kepada Firman yang ia bawakan.
• Jadi orang berbantah-bantah karena Yeremia dan karena apa
Tapi, Yang membuat Yeremia itu hebat bukan
dirinya

1. Pribadi Yeremia bermasalah oleh karena dia


tidak pandai bicara, dia lahir dari keturunan
imam yang tidak memiliki apa-apa. Kalau
manusia melihat maka: Yeremia salah dalam
keluarganya, salah keturunannya, salah
menjadi Nabi Tuhan.
2. Tetapi semua terbalik. Karena yang membuat
Yeremia itu penting adalah TUHAN, bukan
perkataan atau latar belakang dari Yeremia itu.
Ini juga bisa menjadi salah satu contoh
keadaan manusia sekarang:

• Bisa saja ada yang berpendapat bahwa mengapa saya dilahirkan


dalam keluarga atau keturunan yg salah? Lahir dari keluarga
Miskin, terhina, tidak ada harta, rumah dan tanah.
• Yeremia dengan berat hati mau menjadi Nabi, tapi dia memilih
untuk melakukan panggilan Tuhan, menjadi sahabat Tuhan dalam
menyampaikan kabarNya kepada orang2. walaupun ada serangan
dari mana-mana dia tetap penuhi panggilan itu.
• Apa pelajarannya? Jika kita sudah menjadi sahabat Tuhan, sudah
menyerahkan hidup kita kepada Tuhan dalam panggilanNya, maka
jangan pernah ragu dengan apa latar belakang kita sebelumnya,
karena TUHAN akan tetap bersama kita sekalipun banyak orang
menolak kita. Karena kita akan juga menjadi sahabat Allah, walau
tidak memiliki apa-apa dan dunia menolak kita.
• Asal kita tetap berlaku adil dan turut perintah Tuhan.
Lalu mengapa Yeremia sangat terkenal sekali sekarang ini?

• Yeremia menuliskan buku Yeremia itu sendiri


• Yeremia menjadi hamba Tuhan
• Yeremia menjadi sahabat Tuhan
• Yeremia tergolong dalam nabi-nabi Besar perjanjian Lama.
• Bagi orang-orang yang hidup pada zaman Yeremia, dari
mana mereka mengenal Yeremia? Orang akan beranggapan
bahwa inilah nabi yang sering berkhotbah di gerbang Bait
Suci
• Bayangkan saudara kalau ada orang berkhotbah dari pintu
gerbang gereja, bukannya masuk ke dalanya, ini justru di
pintu gerbangnya saja. Karena apa? Karena ditolak oleh
orang
Kesimpulan dan Aplikasi
1. Yeremia dianggap remeh oleh orang2 pada zamannya.
Dalam kehidupan kita sebagai umat Tuhan, sering kita
dianggap remah oleh orang lain, dianggap tapi tetaplah
jadi umat Tuhan yang setia dan berbeda dari dunia ini.
2. Jangan pernah minder dengan ketidakberadaanmu, tapi
Tuhan akan memberikan kesanggupan dalam kesederhaan
yang ada padamu untuk menjadi sahabat Allah dalam
menjalankan pekerjaanNya.
3. Berkhotbahlah seperti Yeremia, sekalipun banyak orang
yang tidak mau menghiraukannya, tapi Firman Tuhan
harus tetap berkumandang
4. Tuhan tidak melihat apa yang dipersembahkan di gereja,
dengan segala kemewahan dan motif seseorang, tapi
Tuhan melihat hati yang tulus datang dan bertobat
kepadaNya. Mau untuk dijadikan sebagai sabatNya
Kiranya Tuhan menolong kita semua
Amen

Anda mungkin juga menyukai