Anda di halaman 1dari 12

Minggu IX Setelah Trinitatis, 1 Agustus 2021

Nas : Daniel 6:11-12


TETAP SETIA PADA TUHAN

Adik-adik masih ingat nama Daniel? Daniel adalah anak Tuhan yang pemberani. Anak-anak yang dikasihi
Tuhan, ada seorang raja yang bernama Nebukadnezar dari negeri Babel menyerang bangsa Yehuda yang
saat itu dipimpin oleh seorang raja yang jahat di mata Tuhan, namanya Yoyakim. Raja Yoyakim ini juga
membuat rakyat yang dipimpinnya ikut berdosa pada Tuhan. Sehingga Tuhan marah dan membiarkan
Yoyakim dan rakyatnya dikalahkan oleh pasukan Babel. Tanah Yehuda hancur dan beberapa orang
rakyatnya dibawa ke Babel sebagai tawanan, yakni orang-orang muda yang cerdas dan hikmat dibawa ke
Babel untuk bekerja di istana raja, di antaranya adalah Daniel dan tiga orang teman. Orang ketiga teman
Daniel ini pernah dicampakkan ke dalam perapian karena tidak mau memuja patung emas, namun mereka
tidak terbakar. Mereka adalah anak-anak yang baik, cerdas dan tidak percaya pada Tuhan. Adik-adik pasti
tahu nama mereka, inisialnya adalah S-M- A. Siapakah gerangan mereka? Ada yang tahu: Apa itu?
Sadrakh (Hananya); Apa itu? Mesakh (Misael); Apa itu? Abednego (Azarya).

Adik-adik yang dikasihi Tuhan, setelah bangsa Babel dipimpin seorang raja yang bernama Darius,
raja itu mengangkat Daniel menjadi pejabat tinggi. Daniel memiliki roh yang luar biasa sehingga ia sangat
cerdas dan berwibawa. Maka timbullah kecemburuan dari pejabat-pejabat lainnya di kerajaan Babel. Lalu
mereka mencari alasan untuk menjatuhkan Daniel, namun sedikit pun mereka tidak menemukan kesalahan
Daniel, karena ia bekerja dengan disiplin, jujur dan pekerjaan pun berhasil. Akhirnya orang-orang yang
memusuhi Daniel berpikir keras untuk menemukan cara menjatuhkan Daniel dihukum oleh raja. Mereka
lalu mengadu domba raja terhadap Daniel. Mereka pergi menghadap raja Darius, dan berkata:

Pegawai Raja : "Salam dan hormat ya, raja kami yang mulia!"

Raja : Ya, apa maksud kedatangan kalian?

Raja : "Begini, ya raja: Kami semua yang mengurus kerajaan Tuanku, para gubernur dan
pejabat-pejabat lainnya, mengusulkan agar Tuanku mengeluarkan surat perintah yang harus ditaati, yaitu:
"Tidak seorang pun diizinkan berdoa kepada salah dewa atau manusia, kecuali kepada Tuanku sendiri.
Barang siapa melanggar perintah itu akan dilemparkan ke dalam gua singa".

Raja Darius pun merasa bangga dan terhormat, sehingga ia mendukung usul itu. Musuh-musuh
sangat senang, karena mereka akan tetap berdoa kepada Tuhan dan itu berarti melanggar Titah raja dan
hukumannya adalah dilemparkan ke gua Singa maka Daniel akan mati oleh singa yang ganas itu. Setelah
mendengar perintah raja tersebut pergilah Daniel ke rumahnya dan di sana ia berlutut dan berdoa tiga kali
sehari serta memuji Allah seperti yang biasa dilakukannya. Musuh-musuh Daniel bergegas masuk ke
rumah Daniel dan mendapatinya sedang berdoa. Mereka pun pergi menghadap raja untuk mengadukan
Daniel. Mendengar itu raja menjadi sedih dan khawatir, sehingga ia menemukan akal untuk
menyelamatkan Daniel. Tetapi musuh-musuh Daniel mendesak raja untuk segera menghukum Daniel.
Akhirnya dengan berat hati raja memerintahkan untuk menghukum Daniel. Daniel pun melempar ke gua
singa. Kemudian pulanglah raja ke istana. Ia tidak mau makan dan tidak tidur.
Pada waktu subuh bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa untuk melihat Daniel.
Sesampainya di sana, berserulah ia "Daniel, apakah Allahmu yang kau sembah itu menyelamatkan engkau
dari singa-singa itu?" Lalu jawab Daniel: "Allah telah menutup mulut singa-singa itu sehingga mereka
tidak mengapa-apakan aku. Bukannya senang hati raja dan ia memerintahkan agar Daniel dikeluarkan dari
gua itu. Kemudian raja memerintahkan orang untuk menangkap orang-orang yang telah mengadukan
Daniel. Lalu dilemparkan ke dalam gua singa itu. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa
telah menerkam mereka.

Adik-adik yang dikasihi Tuhan, demikianlah Tuhan menjaga anak-anak yang dikasihiNya, yang
setia dan rajin berdoa. Kita pun dijagai selalu. Mungkin ada yang membenci kita atau iri kepada kita tetapi
Tuhan akan selalu membantu kita. Namun, sebagai anak-anak kita tidak boleh iri atau benci orang lain.
Bila ada yang tidak senang berteman dengan kita, tidak usah kita membenci tetapi mari berdoa. Amin

Tujuan Umum

ASM diharapkan memahami bahwa doa adalah cara untuk berbicara kepada Tuhan.

Horong I

Tujuan Khusus:
 ASM dapat memahami sikap berdoa
 ASM dapat berdoa secara singkat dan benar
Persiapan mengajar dan Aktivitas:
 GSM mengajarkan doa singkat yang benar
 GSM mengajarkan bahwa setiap anak yang berdoa berarti sedang berbican dengan Tuhan
 GSM menunjukkan sebuah gambar keluarga yang sedang berdoa

Horong II
Tujuan Khusus:
 ASM dapat memahami arti doa
 ASM dapat menerapkan doa rutin (doa tidur, doa makan, doa bangun)
Persiapan dan Aktivitas:
 GSM menceritakan tentang tokoh Daniel
 GSM berlatih mematuhi Daniel untuk berdoa di tengah-tengah ancaman
 GSM melibatkan ASM untuk memimpin doa sebelum dan sebelum pengajaran

Horong III
Tujuan Khusus:
 ASM mengenal seorang Daniel yang selalu taat kepada Tuhan
 ASM mampu menceritakan latar belakang sikap Daniel dalam berdoa.
 ASM mampu memimpin doa di gereja dan di rumah
Persiapan mengajar dan Aktivitas:
 GSM membaca seluruh perikop nas untuk mengetahui latar belakang dan tujuan nas
 GSM menceritakan kembali dengan bahasa sederhana tentang keseluruhan nas
 GSM membuat daftar petugas di setiap pengajaran SKM
 GSM menugaskan ASM untuk menuliskan doa dengan tema yang ditentukan GSM (contoh: doa untuk
orang tua, doa untuk cita-cita dan harapan)

Minggu X Setelah Trinitatis, 8 Agustus 2021


Nas: Amsal 17:6
ANAK ADALAH MAHKOTA ORANG TUA.

Adik-adik tahu gak, mahkota itu apa? Mahkota adalah perhiasan seorang raja atau ratu yang ditaruh di
atas kepala. Kalau adik-adik pernah menonton film komik Alkitab seperti raja Daud atau raja Salomo,
kalian akan melihat gambar mahkota di kepalanya. Nah, sekarang saya bertanya lagi: "adik-adik tahu,
apakah kegunaan mahkota?" Mahkota adalah tanda kehormatan melihat kehormatan seorang raja atau
ratu, sehingga siapa pun yang mengenakan mahkota maka ia akan tunduk dan hormat kepadanya. Seorang
raja atau ratu akan dikenal dari mahkotanya. Lalu, apa hubungan mahkota dengan nas kita ini, adik-adik?
Firman Tuhan mengatakan bahwa anak adalah mahkota dari orang tua, sebagai seorang raja atau ratu yang
dikenal dari mahkotanya, demikianlah orang tua yang akan dikenal dari anak-anaknya. Kalau anaknya
atau cucu-cucunya baik maka orang tua kita akan dihormati dan dipuji oleh orang lain.

Cerita: Pada saat kenaikan kelas, guru mengumumkan bahwa juara I adalah murid yang bernama
Icha. Lalu Icha bersama orang yang dipanggil maju ke depan untuk menerima hadiah. Alangkah
senangnya orang tua Icha, bukan? Tetapi ada teman satu kelasnya Icha yang bernama Badung sering
mengganggu teman saat belajar, suka mengambil barang-barang milik teman-temannya, seperti buku,
pensil dan sebagainya. Lalu guru memanggil orang tua Badung ke sekolah untuk melihat kenakalan
anaknya. Pastilah orang tua Badung, sangat malu dan sedih bukan? Kesimpulan dari cerita tentang kedua
anak tersebut, adalah:

Seorang orang tua dapat dikenal dari sikap dan perilaku anaknya.

Demikian juga sebaliknya, orang tua menjadi kehormatan dan kebanggaan bagi anak-anak. Adek-adek
tahu kan, siapa nama Presiden kita? Ya, Joko Widodo yang sering disebut dengan Jokowi saja. Anak-anak
pastilah bangga memiliki seorang ayah yang baik dan hebat bisa menjadi seorang presiden. Anak-anaknya
tentu dikenal banyak orang. Oh, iya anak-anak bapak Presiden Jokowi juga dikenal baik loh, anak dan
menantunya bisa menjadi walikota. Nah, adik-adik yang dikasihi Tuhan, kalian bangga punya orang tua?
Ya, kita sebagai anak harus bangga memiliki orang tua yang membesarkan kita yang merawat dan
mendidik kitä. Kita tidak mungkin ada di dunia ini, kalan tanpa orang tua bukan? Nah, adik-adik tentu
masih ingat hukum Taurat ke lima (anak-anak diminta untuk disebutkan): Hormatilah ayah dan ibumu
agar engkau bahagia dan lanjut umurmu di bumi yang diberikan Allah. Bagaimanakah dikatakan sikap
hormat? Apakah harus mengangkat tangan seperti menghormat saat upacara bendera? Tentu, tidak.
Hormat kepada orang tua dalam hal sikap, ucapan kita kepada mereka, perbuatan kita. Contohnya, patuh
terhadap nasihat dan pengajaran mereka; mau melakukan apa yang tidak kita lakukan. Kemudian kita
berlaku sopan terhadap orang tua, mau melakukan tugas-tugas kita dengan baik. Apakah tugas seorang
anak? Yang sekolah, tugasnya bersekolah, belajar dan berdoa. Yang belum sekolah menuruti oranag tua.
Selain itu, tanda penghormatan kita adalah mendoakan orang tua kita selalu. Selain ayah dan ibu, orang
tua yang lain dan yang lebih tua dari kita juga harus kita hormati.

Bila kita berperilaku baik maka kita pun akan dipuji dan dapat dijadikan contoh dan teladan.
Misalnya, saat bermain dengan teman kita saling membantu, suka berbagi dan menyayangi teman pastilah
kita akan disenangi. Buat adik-adik yang sudah sekolah, bila Anda disiplin, senang belajar, sopan dan
rajin berdoa tentulah akan menjadi anak yang cerdas dan disayangi guru. Adik-adik sudah melakukarnya
bukan? Siapa yang senang membantu orang tua di rumah? Siapa yang senang membagi makanan atau
mainarınya kepada orang lain? Siapa yang rajin mengerjakan Tugas atau PR yang dikasih guru? Baik guru
kita maupun orang tua akan senang dan bangga. Tapi bukan mereka saja, Yesus juga akan senang karena
Yesus sangat mencintai anak-anak. Yesus menginginkan kita menjadi anak yang menyenangkan hatiNya.
Amin.

Tujuan Umum:
ASM mengenal dan mampu bangga orang tua serta saudara- saudaranya
Horong I
Tujuan Khusus:
 ASM menghormati dan membuat orang tua
 ASM membanggakan orang tua dengan memiliki cita-cita
 ASM mampu mengatakan aku cinta ayah dan ibu
Persiapan mengajar dan Aktivitas :
 GSM memperkenalkan beberapa profesi dengan gambar
 GSM bertanya tentang cita-cita melalui gambar yang dimaksud
 GSM melatih ASM untuk melafalkan kalimat aku cinta ayah dan ibu
Horong II
Tujuan Khusus:
 ASM menghormati dan menghargai orang tua
 ASM membanggakan orang tua dengan cita-cita
 ASM mampu mengatakan aku cinta ayah dan ibu

 ASM mampu mengenal dan menyebutkan saudara dari ayah dan ibu

Persiapan mengajar dan Aktivitas:

 GSM memberikan pengertian bahwa orang tua adalah wakil Tuhan

 GSM memperkenalkan beberapa perintah orang tua untuk dilaksanakan


 GSM mengajak ASM untuk menghafal titah ke-5
 GSM menanyakan cita-cita ASM yang akan membanggakan orang tua
 GSM mengajak ASM untuk menyebutkan saudara dari ayah dan ibu
Horong III
Tujuan Khusus:
 ASM mengenal sebutan untuk saudara ayah dan ibu
 ASM mengetahui bahwa orang tua adalah wakil Tuhan
 ASM terdorong untuk selalu menghormati orang tua dan keluarga besar
Persiapan mengajar dan Aktivitas:
 GSM mengajak ASM menghafalkan Titah ke-5 beserta artinya
 GSM mengajarkan tentang sebutan saudara dari ayah dan ibu. (Contoh: Saudara laki-laki yang lebih
tua dari ayah saya adalah bapa tua)
 GSM yang baik dan pintar akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua dan keluarga.

Minggu XI Setelah Trinitatis, 15 Agustus 2021

Nas: Kejadian 50: 15-21

YUSUF YANG BAIK HATI

Pada suatu malam Yusuf bermimpi, di dalam mimpinya Yusuf melihat bahwa saudara-saudaranya tunduk
memuja kepadanya. Dengan jujur, Yusuf menceritakan mimpi ini kepada saudara-saudaranya ternyata
mereka tidak senang. Malah membuat mereka iri hati dan bertambah benci terhadap Yusuf saudara
mereka sendiri.

Suatu hari ketika kakak-kakak Yusuf sedang mengurus kambing dan domba ayah mereka yaitu
Yakub, Yusuf diminta untuk mengunjungi kakak-kakaknya dan melihat apakah keadaan mereka baik-baik
saja. Ketika Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, mereka bukan menyambut Yusuf, tetapi malah
merencanakan yang jahat terhadapnya. Beberapa di antara mereka berkata, "lihat si tukang mimpi itu
datang, mari kita bunuh dia!" Tetapi Ruben, saudaranya yang tertua berkata, "jangan, janganlah kita
bunuh dia!" Sebaliknya mereka memegang Yusuf dan melemparkannya ke dalam sebuah sumur yang
kering. Setelah mereka duduk-duduk untuk makan sambil berfikir apa yang akan mereka lakukan terhadap
Yusuf. Pada saat itu beberapa orang ketururian Ismail lewat menuju Mesir. Yehuda berkata kepada
saudara-saudaranya yang lain 'mari kita jual dia kepada orang-orang Ismail’. Dan itulah yang telah mereka
lakukan.

Mereka menjual Yusuf seharga 20 keping perak. Tentulah saat itu Yusuf sangat sedih dan tidak
berdaya. la akan diperjual-belikan lagi sep kepada siapa pun yang membutuhkan tenaganya untuk
dijadikan budak. Alangkah keji dan perbuatan jahat saudara-saudara Yusuf itu. Setelah itu mereka
menyembelih seekor kambing dan mengambil darahnya kemudian menambahkannya ke langit Yusuf
untuk ditunjukkan kepada Yakub ayah mereka dan berkata "Yusuf telah dimakan binatang, jubah ini
buktinya penuh darah". Dan Yakub ayah mereka pun menangis sedih. Tidak cukup hanya menjual Yusuf,
mereka pun membohongi ayah mereka sendiri untuk menutupi dosa dan kejahatan yang telah mereka
lakukan. Memang dosa akan bertambah cepat jika kita tidak segera berhenti. Contohnya, ketika kita
mengambil barang orang lain ini adalah pelanggaran hukum Taurat ke? (8). Lalu kepada kita ditanya, ada
kamu ambil barang saya? Tentu kita jadi malu kalau ketahuan ketahuan lagi, melanggar hukum taurat ke
berapa? (9).

Setelah bertahun-tahun dijual ke Mesir, tampaknya Yusuf menjadi orang yang sangat berhasil dia
bahkan menjadi wakil raja Mesir sebab ia adalah seorang yang baik dan berhikmat. Semua yang
dikerjakannya di hadapan Tuhan. Tuhan menolong dia mengartikan mimpi. Dia mampu mengatur
kehidupan orang-orang Mesir dan mencukupkan kebutuhan makanan seluruh bangsa Mesir pada saat
kekeringan dan kekeringan selama tujuh tahun. Inilah anak Tuhan yang selalu berusaha baik, jujur dan
taat pada Tuhan, pasti akan ditolong oleh Tuhan pada saat mengalami kesulitan.

Pada saat bangsa-bangsa lain mengalami kelaparan di Mesir di bawah pimpinan Yusuf berlimpah
dan roti, itu sebabnya saudara-saudara Yusuf datang ke Mesir untuk menemukan makanan. Akhirnya
mereka bertemu dengan Yusuf saudara yang telah mereka jual itu. Yusuf menolong saudara-saudaranya,
sedikit pun dia tidak ada niat untuk membalas dendam, malahan Yusuf ingin melihat saudara-saudaranya,
maka Yusuf mengajak saudara beserta keluarganya juga ayah mereka yaitu Yakub untuk tinggal di Mesir.

Setelah beberapa lama mereka tinggal di Mesir, Yakub ayah mereka meninggal dunia sehingga
saudara Yusuf berpikir, bahwa dia akan membalaskan dendam atas kejahatan yang telah mereka perbuat.
Adik-adik yang dikasihi Tuhan, apakah dugaan saudara-saudara Yusuf benar? Jawabannya: Tidak. Yusuf
tetap berhati baik meskipun saudara-saudaranya telah berbuat jahat terhadapnya. Yusuf tidak pernah
sombong meskipun dia telah berhasil menjadi wakil raja yang berkuasa. Yusuf tetap bermurah hati dan
peduli terhadap saudara-saudaranya meskipun dia telah menjadi seorang yang kaya raya. Malah Yusuf
menghibur saudara-saudaranya yang ketakutan, dia berkata: "Janganlah takut, aku akan mencukupi
kebutuhan kalian dan anak-anak kalian." demikian Yusuf menenangkan hati mereka dengan kata-kata
yang ramah, sehingga mereka menjadi terpesona. Inilah kisah Yusuf, seorang anak yang berhati mulia,
kita dapat belajar banyak dari sikap Yusuf, di antaranya:

1) Takut akan Tuhan, Dia tidak mau tergoda untuk berbuat dosa, seperti saat dia di rumah Potifar.

2) Bersahabat dan suka membantu. Seperti saat dia berada di penjara dan membantu juru minuman dan
juru roti yang dipenjarakan bersama Yusuf.

3) Jujur dan bertanggungjawab. Dia mengatakan apa yang benar-benar mungkin akan membuat dia
dibenci oleh orang lain. Dan setelah dia diangkat menjadi wakil raja, Yusuf tidak akan
menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepada Anda.

4) Mengasihi dan Mengampuni. Dia tetap dan mengampuni saudara-saudaranya yang berbuat sangat jahat
terhadapnya.

Tujuan Umum:
ASM tidak mampu membalaskan kejahatan dengan kejahatan, tetapi selalu berbuat baik.
Horong I
Tujuan Khusus:
 ASM mampu menyebutkan "Yusuf adalah pemaaf"
 ASM terdorong untuk selalu mendengarkan orang tua
Persiapan mengajar dan Aktivitas:
 GSM mengajarkan berulang-ulang kepada ASM melafalkan “Yusuf adalah pemaaf"
 GSM agar ASM selalu taat kepada orang tua

Horong II

Tujuan Khusus:
 ASM mampu mengenal ayah dari Yusuf dan saudara-saudaranya
 ASM memahami latar belakang kebencian saudara-saudara Yusuf
Persiapan mengajar dan Aktivitas:
 GSM diharapkan membaca dengan baik latar belakang nas
 GSM mengajarkan agar ASM tetap mampu memaafkan sesama
 GSM mengajak ASM untuk menghafal ayat Alkitab Lukas 6: 27

Horong III
Tujuan Khusus:
 ASM mampu mengenal ayah dari Yusuf dan saudara-saudaranya
 ASM memahami latar belakang kebencian saudara-saudara Yusuf kepadanya
 ASM memahami kejahatan yang dibuat saudara-saudaranya
 ASM mampu mengingat segala nasihat dari orang tua
Persiapan mengajar dan Aktivitas:
 GSM diharapkan membaca dengan baik latar belakang nas
 GSM mengajarkan ASM tetap mampu memaafkan sesama
 GSM mengajak ASM untuk menghafal ayat Alkitab Lukas 6: 27
 GSM mengajarkan bahwa tetapi memaafkan tidak sekedar kata-kata lebih dari sikap
 GSM keberpihakan kepada Tuhan benar-benar saudara-saudaranya mengajarkannya
 GSM mengajarkan bahwa hidup berdamai dalam keluarga adalah keinginan Tuhan

Minggu XII Setelah Trinitatis, 22 Agustus 2021


Nas : Amsal 4:1-4
DENGARLAH DIDIKAN SUPAYA ENGKAU BEROLEH PENGERTIAN

Adik-adik pernah dengar nama Salomo? Tapi bukan Salomo Sinaga, Salomo Manurung dan seterusnya,
ya! Salomo yang terkenal di Alkitab dan sering dijadikan contoh dari orang-orang bijaksana. Dia adalah
raja orang Israel pada zamannya. Pada masa pemerintahan-nya Israel mencapai puncak kejayaan, menjadi
bangsa yang terkenal kuat dan rakyatnya hidup tenteram dan damai sejahtera. Maka datanglah orang dari
segala bangsa mendengarkan hikmat Salomo, dan ia menerima upeti dari semua raja-raja di bumi, yang
telah mendengar tentang hikmałnya itu. Adik-adik tahu upeti itu apa? Upeti adalah persembahan sebagai
tanda tunduk dari seorang raja kepada raja yang dianggap lebih kuat dan berkuasa, berarti bangsa-bangsa
saat itu tunduk kepada raja Salomo karena ia seorang yang berhikmat. Adik-adik yang dikasihi Tuhan,
hikmat yang dimiliki oleh Salomo tentu bukar tanpa sebab, bukan didapat sendiri melainkan berasal dari
Tuhan. Nah, karena itu dia ingin berbagi pengalaman hidupnya dengan kita agar kita menjadi orang yang
berhikmat.

Salomo menyebutkan bahwa semuanya dimulai dari keluarga, maka dia katakan: "Dengarkanlah
hai anak-anak, didikan seorang ayah dan perhatikanlah agar supaya mengerti tentang pengertian". Artinya
seorang ayah atau orang tua wajib mendidik anak-anak dan anak-anak hendaklah menuruti didikan yang
baik dari orang tuanya. Setelah itu bagaimana? Adik-adik yang dikasihi Tuhan, tentu anak-anak tidak akan
selalu ada bersama orang tuanya untuk mengingatkan mereka. Contohnya, kadang orang tua harus pergi
dari rumah untuk bekerja atau anak-anak pergi ke sekolah sehingga orang tua tidak selalu bisa mengawasi
setiap saat. Anak yang mendengar didikan orang tua akan selalu dapat menjaga dirinya dari perbuatan-
perbuatan yang tidak baik. Dan anak-anak bertambah besar dan menjadi dewasa ia pasti akan lebih
mandiri dan mampu menjaga diri juga mengurus dirinya sendiri. Dengan kata lain, bila saat kecil kita
memperhatikan didikan orang tua sampai besar kita akan selalu mengingatnya. Karena didikan orang tua
akan membuat kita menjadi anak yang cerdas dan berperilaku baik.

Adik-adik yang dikasihi Tuhan, kadang kala kita merasa kesal apabila orang tua mengingatkan
atau bahkan memarahi kita walaupun karena kesalahan kita sendiri. Orang tua marah itu juga karena kasih
sayang mereka yang tidak menginginkan kita selalu berbuat salah. Ingatlah adik-adik, semua orang tua
pasti sayang sama anak-anaknya, pasti bangga dengan anak-anaknya. Karenanya orang tua kita selalu
ingin membuat kita bahagia, senang dan suatu saat menjadi orang yang berhasil. Coba perhatikan, mereka
harus bekerja keras setiap hari meninggalkan rumah lalu pulang setelah sore hari pastilah mereka lelah.
Ada juga orang tua yang bekerjanya malam hari lalu pulang di pagi harinya pastilah mereka ngantuk,
bukan? Itu dilakukan sebagai upaya untuk memperbesar dan menyekolahkan anak-anaknya. Kemudian
setelah kita dewasa menjadi anak-anak yang sukses, yang beruntung siapa? Ya, kita sendiri. Tetapi orang
tua akan bangga terhadap anaknya.

Nah, saat ini firman Tuhan mengajak kita untuk menyukai didikan dan pengajaran. Sebagai anak-
anak Tuhan, kita diajari untuk mendapatkan hikmat, pengertian dan kecerdasan juga kepintaran.
Bagaimana cara mendapatkannya?

1. Mau mendengar dididikan atau pengajaran maupun nasihat orang tua, guru sekolah Minggu atau guru
di sekolah terutama dari firman Tuhan.

2. Waktu dengan baik untuk belajar, dengan membaca buku atau menonton film tentang ilmu
pengetahuan dari HP atau YOUTUBE dengan pengawasan orang tua kita. Sediakan juga waktu untuk
bermain untuk membahagiakan hati kita dan melatih keterampilan (kreatifitas). Boleh bermain game di
rumah, tetapi lebih baik lagi bermain bersama teman di luar rumah dan jangan lupa istirahat juga ya.

3. Selalu berdoa memohon kepintaran dari Tuhan, seperti Salomo yang selalu berdoa kepada Tuhan untuk
meminta hikmat atau kepintaran. Ingat membaca Alkitab atau adik-adik yang sudah dikasih orang tua
pegang HP (gadget) pergunakanlah untuk hal-hal baik jangan habiskan waktu main game, adik-adik
boleh menonton film cerita Alkitab dari HP atau di rumah, tapi lebih baik lagi bersama YOUTUBE .
Tujuan Umum:

ASM semakin memahami tentang nasihat orang tua dan bagaimana melakukannya dengan baik

Horong I

Tujuan Khusus:
 ASM terdorong untuk selalu patuh kepada orang tua
 ASM mengerti dan menghargai orang tua yang membesarkannya
Persiapan mengajar dan Aktivitas:
 GSM merancang bagaimana orang tua dengan mendengarkan setiap kutipannya
 GSM mengingatkan bahwa setiap hari ada kutipan/perintah orang tua yang harus dilakukan
 GSM menyediakan gambar ayah, ibu, dan anak untuk ASM.

Horong II
Tujuan Khusus:
 ASM memahami bahwa semua orang tua yang sangat menyayangi anak-anak
 ASM menawarkan untuk melakukan segala petunjuk orang tua dengan senang hati
 ASM memahami jika orangtua terkadang memarahi anak-anak itu adalah bukti kasih mereka
Persiapan mengajar dan Aktivitas:
 GSM menjelaskan bahwa ketaatan kepada orang tua akan berkat dalam kehidupan
 GSM menjelaskan bahwa melawan orang tua adalah dosa di hadapan Tuhan
 GSM mencontohkan bagaimana cara mendengar nasihat orang tua dan melakukannya
 GSM menyediakan ayah, ibu, dan anak untuk ASM

Horong III
Tujuan Khusus :
 ASM mengerti segala nasihat dan perintah orang tua harus dilakukan dengan senang hati
 ASM memahami bahwa Tuhan juga berbicara melalui orang tuanya
 ASM terbuka bahwa jika menjadi orang yang sukses berarti harus taat kepada orang tua
Persiapan mengajar dan Aktivitas:
 GSM menjelaskan bahwa orang tua adalah juga menghormati orang yang lebih tua (abang, kakak, dsb)
 GSM mempersiapkan cerita anak yang taat atau anak yang tidak taat
 GSM mengajarkan bahwa nasihat orang tua adalah nasihat dari Tuhan
 GSM menjelaskan bahwa kebanggaan orang tua adalah yang rajin belajar , firman mendengarkan
Tuhan, serta semua perintah ayah dan ibunya.
Minggu XIII Setelah Trinitatis, 29 Agustus 2021
Nas : 2 Raja-raja 5: 1-5
ANAK TUHAN SELALU MENJADI BERKAT

Ada seorang gadis kecil Israel di negeri orang Aram, jauh dari keluarganya dan jauh dari teman-temannya
sebangsa. Dia diambil dari keluarganya oleh pasukan raja Aram dan sekarang dia menjadi pelayan dari
istri seorang pemimpin pasukan bernama Naaman. Tentulah ia sedih jauh dari orang tuanya, tidak dapat
bermain bersama teman-temannya dan jauh dari kampung halamannya sendiri. Kasihan sekali ya, adik-
adik! Ia seorang anak yang baik dan melakukan tugas dan pekerjaan yang diberikan padanya di rumah
Naaman, tuannya. Gadis ini percaya kepada Allah dan mengenal nabi atau hamba Allah yang melayani
ketika itu di Israel yaitu nabi Elisa. Ia percaya bahwa Allah dapat menyembuhkan segala penyakit.
Naaman, tuannya terkena penyakit kulit yang parah yaitu penyakit kusta dan selalu kesakitan. Gadis kecil
itu ingin sekali membantunya. Maka dia berkata kepada istri Naaman, “Saya tahu siapa yang bisa
menyembuhkan suami Nyonya. Dia adalah nabi Allah yang tinggal di Samaria, Israel.” Berani sekali anak
itu, ya adik-adik. Bagaimana sekiranya, penyakit tuannya tidak sembuh mungkin dia akan dihukum karena
dianggap berbohong kepada tuannya. Tetapi dia tidak segan-segan melakukan sesuatu yang baik, karena
dia percaya nabi Allah yaitu Elisa dapat menyembuhkan penyakit tuannya.

Istri Naaman pun memberi tahu suaminya. Naaman mau mencoba apa saja untuk sembuh. Lalu
dengan membawa pegawai-pegawainya Naaman pergi ke negeri Israel membawa persembahan berupa
perak, emas, dan pakaian yang indah untuk menemui nabi Elisa ke rumahnya. Naaman mengira Elisa akan
menyambutd dia seperti orang penting. Tapi, ternyata tidak. Malah Elisa tidak menemui Naaman orang
terhormat itu, melainkan Elisa mengutus seorang pelayan untuk berkata begini kepada Naaman, “Pergilah
Tuan mandi tujuh kali di Sungai Yordan, nanti Tuan sembuh sama sekali." Mendengar itu, Naaman marah
dan berkata, "Saya pikir dia akan keluar menemui saya, dan berdoa kepada TUHAN, Allahnya, serta
menggerakkan bagian atas badan saya yang sakit lalu saya menjadi sembuh". Tapi, malah menyuruh saya
mandi di sungai Israel. Banyak sungai di negeriku yang jauh lebih bagus dari sungai Yordan, lebih baiklah
saya mandi supaya sembuh !" Naaman marah dan pergi dari rumah Elisa. Tetapi pelayan-pelayan
Naaman, membujuknya, kata mereka: "Tuan, seandainya Tuan melakukan sesuatu yang sulit, pasti Tuan
akan berhasil. Apalagi ia hanya menyuruh Tuan mandi agar sembuh!" Akhirnya Naaman mengalah dan
menuruti pesan nabi Elisa untuk mandi di sungai Yordan, membenamkan dirinya tujuh kali dan hasilnya
Naaman sembuh dan tubuh menjadi sehat kembali seperti anak muda. Dan Naaman pun berjanji akan
menyembah Tuhan saja.

Adik-adik yang dikasihi Tuhan, setelah sembuh dan pulang ke rumahnya, kira-kira apa yang
dikatakannya gadis kecil itu ya? Gadis kecil itu tentulah akan disayangi oleh Naaman dan isterinya. Nah,
sekarang marilah kita lihat perbuatan baik apa yang telah diperbuat oleh gadis kecil itu?

a. la peduli kepada orang lain walaupun dia tentu saja mengalami jauh dari bangsanya. Adik-adik, kita
juga bisa melakukannya di mana pun kita berada, peduli kepada orang tua, kepada teman terlebih
kepada orang yang susah.
b. la melakukan dengan baik dan dapat dipercaya oleh tuan dan nyonyanya. Adik-adik juga bisa
melakukan tugas dengan baik dan dapat dipercaya. Misalnya saat orang tua memberikan tugas kepada
adik-adik di rumah, atau pun guru, adik-adik dapat mengerjakannya tepat waktu dan hasil yang bagus.

c. Tentulah gadis itu telah menceritakan kepada isteri Naaman mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Allah
melalui nabi-nabiNya di Israel itu sebabnya mengapa tidak percaya dan menyuruh suaminya pergi
mencari Elisa ke Israel. Berarti gadis itu telah memberitakan nama Allah kepada orang lain yaitu
tuannya. Adik-adik juga bisa nmelakukannya loh, jangan malu bercerita tentang Yesus tentang Yesus
kuasa Tuhan Yesus dan kepada siapa saja. Ingat adik-adik, Yesus mengatakan bahwa kita ini adalah
garam dan terang dunia. Garam itu walaupun sedikit atau kecil namun sayur yang dimasak ibu kita di
rumah menjadi enak rasanya. Demikian juga anak-anak sekolah Minggu, walaupun masih ka apabila
kita berbuat baik kita bisa membuat keluarga kita bahagia dalam suasana rumah yang bertambah enak.
Yesus juga berkata bahwa kita adalah terang dunia, marilah lakukan baik dan diskusi yang baik
sehingga kita dapat menjadi anak-anak yang lain untuk menjadi baik. Contohnya bila kita rajin belajar
lalu ada teman yang malas belajar kita bisa mengaiak agar dia ikut rajin belajar. Adik-adik boleh
menyebutkan contoh-contoh yang lain. (Amin)

Tujuan Umum:
ASM memahami Tuhan dalam kehidupan manusia dan Tuhan mampu melakukan segala mujizat atas
segala penyakit
Horong I
Tujuan Khusus:
 ASM menyadari bahwa anak-anak harus selalu membantu mempersiapkan
 ASM untuk berdoa kepada orang lain (keluarga yang sakit, sahabat yang sakit, dll.
Persiapan mengajar dan Aktivitas:
 GSM mengajar ASM berdoa singkat kepada orang sakit
 GSM dapat merangkai kalimat singkat untuk diucapkan berulang-ulang misalnya dan dihafalkan,
misalnya : "Anak Tuhan Anak Baik", "Tuhan sembuhkan penyakit", dsb

Horong II
Tujuan Khusus:
 ASM meningkatkan melatih diri bahwa dimana pun harus bisa berbuat baik
 ASM menyadari bahwa Tuhan sangat menghargai manusia
 ASM memahami bahwa Tuhan mampu menyembuhkan penyakit
 Persiapan mengajar dan Aktivitas:
 GSM mengingatkan tentang tokoh (Naaman, Elisa, dan seorang perempuan) serta menceritakan
perikop dengan singkat ,
 GSM menekan an baik seorang anak perempuan ya memberitahu tentang Elisa dan dapat
menyembuhkan penyakit Naaman
 GSM menyebutkan beberapa peristiwa tentang cerita Yeau menyembuhkan penyakit
Horong III
Tujuan Khusus:
 ASM memahami tentang perbuatan baik dimana pun berada seperti seorang anak perempuan di rumah
Naaman
 ASM mengetahui bahwa Tuhan sangat senang dengan orang-orang yang peduli terhadap sesama
Persiapan mengajar dan Aktivitas:
 GSM mengingatkan tentang tokoh (Naaman, Elisa, dan seorang anak) serta menceritakan perikop
dengan singkat
 GSM menekankan perbuatan baik seorang anak perempuan yang memberitahu tentang Elisa dan dapat
menyembuhkan penyakit Naaman
 GSM menyebutkan beberapa peristiwa tentang cerita Yesus menyembuhkan penyakit
 GSM menyediakan kertas isian tentang peristiwa Yesus menyembuhkan, kemudian diberi tanda
bintang atau dijadikan pekerjaan rumah

Anda mungkin juga menyukai