Anda di halaman 1dari 5

TEMA BULAN NOVEMBER : “ RESTORASI PONDOK DAUD ”

MATERI LB – SM CK7 BULAN NOVEMBER 2023

5 November 2023 Judul : Prajurit-Prajurit Allah Yang Gagah Perkasa


#RESTORASIPONDOKDAUD

Bacaan Alkitab : Hakim-Hakim 6 – 7 Gideon anak yang terkecil dari suku terkecil menjadi pahlawan

Tujuan : Agar anak-anak mengerti bahwa Tuhan bisa pilih siapa saja untuk dijadikan pahlawan yang gagah perkasa dalam
memenangkan jiwa.

Aha : ….. "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani”. - Hakim-Hakim 6:12

Dalam Alkitab kita menemukan banyak kisah tentang Allah yang memakai orang-orang yang kelihatannya tidak masuk
hitungan untuk melayani Dia. Contohnya, ketika malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Gideon, ia berseru, “Tuhan
menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani” (Hak. 6:12). Namun, Gideon sama sekali tidak tampak gagah apalagi
berani, ia sedang mengirik gandum dengan “sembunyi-sembunyi” agar tidak terlihat oleh orang Midian yang menduduki
Israel pada masa itu (ay. 1-6, 11), ia sembunyi menunjukkan kalau Gideon juga mengalami ketakutan terhadap orang
Midian, ditambah lagi tanggapan Gideon yang berkata: “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel?
Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara
kaum keluargaku.” (ayat 15). Ia merasa kecil, tak berdaya, tidak layak memenuhi panggilan Allah, bahkan sampai
meminta beberapa tanda. Namun, Allah tidak menyerah, Allah lebih mengenal Gideon dari dirinya sendiri, Allah hanya
perlu respon Gideon, dan ketika Gideon menanggapinya, Allah memakainya untuk mengalahkan orang-orang Midian
yang kejam.

Allah menyebut Gideon “gagah berani.” Sama seperti Allah menyertai dan memperlengkapi Gideon, demikian pula Dia
menyertai kita, “anak-anak [Allah] yang kekasih”. Dia menyediakan semua yang kita butuhkan untuk hidup mengikut dan
melayani Dia, baik dalam perkara kecil maupun besar.

Point pelajaran :
1. Tuhan memandang kita sesuai dengan rancanganNya bagi kita.
Tuhan tidak memandangmu sebagaimana kamu adanya hari ini, Dia memandang kamu sebagaimana telah Ia rancangkan,
menjadi seorang pahlawan Allah.
Tuhan melihat Gideon bukan sebagaimana Gideon melihat dirinya, Tuhan melihat Gideon sebagai pribadi yang utuh
sebagaimana Ia telah ciptakan dengan segala potensinya. DIA melihat Gideon yang lemah dan penakut sebagai seorang
pahlawan.
2. Jangan menganggap dirimu kecil, karena kamu diciptakan oleh Tuhan yang besar.
Dia menaruh sebuah potensi yang luar biasa dalam hidupmu. Ijinkan Tuhan bekerja dalam hidupmu, maka potensi
tersebut dapat memberkati banyak orang.
3. DIA ALLAH yang menyediakan semua yang kita butuhkan untuk hidup mengikut dan melayani Dia.

(Aktivitas dibagikan secara file terpisah)


12 November 2023 Judul : Gaya Hidup Doa, Pujian dan Penyembahan
#RESTORASIPONDOKDAUD

Bacaan Alkitab : 1 Samuel 16 Daud selalu memuji menyembah Tuhan setiap hari

Tujuan : Agar anak-anak mau menjadi prajurit Tuhan yang suka berdoa, memuji, dan menyembah Tuhan.

Aha : Aku mau memuji Tuhan selama hidupku dan menyanyi bagi Allahku selama aku ada – Mazmur 146:2

Dalam Alkitab kita menemukan banyak kisah tentang Allah yang memakai orang-orang yang kelihatannya tidak masuk
hitungan untuk melayani Dia. Contoh berikutnya adalah Daud.
Saul telah ditolak Allah sebagai raja Israel, saatnya Allah mengutus Samuel ke rumah Isai, untuk mengurapi salah seorang
dari anak Isai menjadi raja baru.
Ayah Daud menyuruh ke tujuh kakak Daud lewat di hadapan Samuel dengan anggapan salah satunya pastilah pantas
dipilih Samuel, bahkan nabi Samuel sendiri pun sempat kecele, terpukau penampilan Eliab, namun Tuhan menolak
ketujuhnya, sebab kualifikasi yang dicari Tuhan bukanlah pada penampilan tetapi ada di kedalaman hati. Masih tinggal
satu orang lagi yang tidak ingin ditampilkan Isai, namun atas pertanyaan Samuel, akhirnya si bungsu Daud dipanggil
pulang dari padang. Ketika Daud masuk, TUHAN berfirman pada Samuel: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia."
Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya.
Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud.

Penampilan luar yang baik belum tentu menunjukkan isi hati yang baik. Yang Tuhan cari: perbuatan, perkataan,
tindakan dan prilaku kita bersumber dari hati kita yang baik, tulus, bersih, berdasar kasih dan ketaatan pada
kebenaran. Semua hal-hal ini dapat mulai adik-adik tumbuhkan dan pupuk dari usia dini. Selain dari hal-hal ini, yang
istimewa pada Daud yang dapat kita pelajari adalah hatinya yang berpaut pada Tuhan, kedekatannya dengan Tuhan yang
dibangunnya melalui memuji dan menyembah Tuhan selalu. Daud adalah seorang pemuji, gembala cilik dengan
permainan kecapi yang diurapi dan itu diketahui juga oleh orang-orang di Betlehem. Permainan kecapinya sanggup
mengusir kuasa si jahat, karena disertai pengurapan Tuhan atas hidupnya. Sejak usia kecil, Daud menjaga hatinya dan
membawa hidupnya selalu dekat dengan Tuhan. Inilah yang Allah lihat dan hal itu berkenan pada-Nya.

Point pelajaran :
1. Berikan waktu setiap hari untuk berdoa, memuji dan menyembah Tuhan.
Waktu luang Daud digunakannya untuk menyembah Tuhan baik dengan memainkan musik, menyanyi atau menulis
mazmur. Hal ini terlihat dalam kisah hidup Daud seperti permainan kecapinya yang dikenal, berapa banyak mazmur yang
ditulisnya, doa-doa yang dinaikkannya.

2. Semakin kita sering berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, maka hubungan kita dengan Tuhan akan semakin
dekat.
Semakin sering Daud luangkan waktu untuk Tuhan, semakin dekat dia dengan Tuhan, sama halnya bila kita lakukan juga.
Semakin sering kita luangkan waktu untuk Tuhan, kita akan semakin dekat dengan-Nya. Pakailah waktu-waktu luangmu
untuk memuji, menyembah dan berdoa.

3. Gaya hidup doa, pujian dan penyembahan bukan suatu paksaan tapi kesukaan.
Daud berdoa, memuji dan menyembah Tuhan bukan karena dipaksa oleh orang tuanya. Ia melakukannya karena ia
mengasihi Tuhan. Demikianlah kita, kalau kita memiliki kesukaan untuk berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, maka
tidak perlu dipaksa, namun akan dilakukan dengan senang hati, karena kita mengasihi Tuhan.

(Aktivitas dibagikan secara file terpisah)


19 November 2023 Judul : Siang dan Malam Dalam Unity
#RESTORASIPONDOKDAUD

Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 4: 32-37 Cara hidup jemaat mula-mula

Tujuan : Agar anak-anak mau selalu unity dalam persekutuan dengan saudara seiman.

Aha : Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun - Mazmur 133:1

Setelah peristiwa pentakosta/pencurahan Roh Kudus, jemaat yang percaya kepada Yesus itu berkumpul seperti yang
tertulisa pada Kisah Para Rasul 4: 32-37:

4:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata,
bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka
bersama. n 4:33 Dan dengan kuasa yang besar 8 rasul-rasul memberi kesaksian o tentang kebangkitan p Tuhan Yesus
dan mereka semua hidup dalam kasih karunia q yang melimpah-limpah. 4:34 Sebab tidak ada seorangpun yang
berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual
kepunyaannya r itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 4:35 dan mereka letakkan di depan kaki s rasul-rasul; lalu
dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. t 4:36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-
rasul disebut Barnabas, u artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. 4:37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu
membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki v rasul-rasul.

Poin Pelajaran :
1. Sehati dan sejiwa
Jemaat mula-mula ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda, secara kepribadibadia pasti memiliki perbedaan juga.
Namun, karena mereka sama-sama memiliki iman kepada Yesus dan menjadikan Yesus sebagai teladan, mereka memiliki
kesatuan hati dan jiwa, sehingga dapat menyingkirkan perbedaan yang ada demi adanya kesatuan (unity). Gaya hidup
seperti ini yang Tuhan inginkan ada pada setiap jemaat Tuhan.
Tidak egois (memikirkan diri sendiri) dan kikir.
Jemaat mula-mula tidak memikirkan diri sendiri. Mereka memiliki kepedulian yang sangat tinggi dan menganggap apa
yang menjadi kepunyaannya juga milik mereka bersama. Tidak ada yang kikir/pelit, semuanya saling berbagi. Dengan
begitu terciptalah suatu kesatuan dalam persekutuan mereka.
2. Ketika ada Unity, maka kasih karunia Tuhan ada berlimpah-limpah
Dimana ada kesatuan, disitu berkat-berkat Tuhan tercurah bagi jemaatnya. Oleh karena itu, jauhkanlah diri kita dari
pertengkaran dan perselisihan. Selalu ingat untuk tidak perlu bertengkar dengan teman-teman, orang tua dan saudara
kita. Mari kita kejar hidup dalam damai dan kasih Tuhan, maka kita akan hidup dalam kasih karunia Tuhan yang
berlimpah-limpah.

Activity :
Umumkan dari minggu sebelumnya kalau tanggal 19 November 2023,
akan ada Picnic Day!
Setiap orang boleh membawa snack yang dapat dibagikan ke minimal 3
orang. Setelah firman disampaikan, adik-adik langsung mempraktekan
untuk belajar saling berbagi kepada teman-temannya.
Bila memungkinkan, hari ini ibadah tanpa kursi dan saat makan bersama
dibagi perkelompok. Buat suasana lebih intim dan hangat dengan anak-
anak.Kakak2 punya waktu untuk saling bercerita dengan anak-anak.

Contoh aksesoris untuk kakak2 GSM :


26 November 2023 Judul : Melakukan Kehendak Bapa Pada Jamannya
#RESTORASIPONDOKDAUD

Bacaan Alkitab : Yeremia 1 – 44 Yeremia muda dipanggil menjadi nabi pada jamannya

Tujuan : Agar anak-anak mengerti bahwa mereka adalah Generasi Yeremia yang akan dipakai Tuhan pada jaman ini untuk
membuat jiwa-jiwa bertobat.

Aha : ….. "Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, …. “ –
Yeremia 1 :7

Di Anatot, dekat Yerusalem, hidup seorang anak laki-laki bernama Yeremia. Dari kecil ia belajar kitab suci, sejarah Israel,
dan bagaimana TUHAN menolong bangsanya. Ia tumbuh dengan hati yang mengasihi TUHAN dan bangsanya. Suatu hari
TUHAN memanggil Yeremia untuk menyampaikan pesan TUHAN kepada bangsa-bangsa. Yeremia ragu karena ia masih
muda dan tidak pandai berbicara, namun TUHAN berkata bahwa Ia telah mengenal dan menetapkan Yeremia jauh
sebelum ia lahir. TUHAN menjamah mulut Yeremia dan berjanji untuk menyertai Yeremia sehingga Yeremia menjadi
percaya dan berani.

TUHAN menyuruh Yeremia ke Bait TUHAN dan menyampaikan kepada bangsa Israel untuk berhenti menyembah allah
lain, tidak menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, dan bersikap adil dengan tidak menindas orang lain. Jika
bangsa Israel tidak bertobat maka TUHAN akan menyerahkan mereka kepada bangsa yang kejam dari utara. Namun
bangsa Israel tidak mau berbalik kepada TUHAN, mereka terus menyembah berhala, bahkan mempersembahkan korban
dan anak-anak mereka kepada berhala.

Bertahun-tahun lamanya Yeremia memperingatkan bangsa Israel untuk bertobat dan berbalik kepada TUHAN, namun
bangsa Israel tetap melakukan apa yang jahat dan tetap menyembah allah-allah lain. Meskipun Yeremia dimusuhi oleh
banyak orang Israel, namun ia terus menegur dan memperingatkan bahwa Yerusalem akan dihancurkan, dan rakyatnya
akan dibawa sebagai orang buangan apabila mereka tidak bertobat. Bukannya mendengarkan Yeremia, mereka malah
membencinya. Ada yang memfitnah Yeremia berkhianat dengan mengikuti orang Kasdim penindas bangsa Israel,
sehingga para pemuka melemparkannya ke dalam penjara.

Yeremia tetap mengasihi bangsanya, ia menangis karena dosa-dosa bangsanya. Orang-orang Israel tidak
mendengarkannya, sehingga seperti yang sudah dinubuatkan Yeremia, Yerusalem dibakar dan tembok-temboknya
dirobohkan oleh orang-orang Kasdim, serta orang-orangnya yang masih tersisa juga diangkut sebagai tawanan oleh
pasukan negeri Babel.

Ketika Yeremia memperingatkan orang-orang Israel untuk tidak meminta perlindungan kepada Mesir, karena mereka
akan mati oleh pedang, kelaparan, dan penyakit sampar disana, namun kali ini pun mereka tidak mendengarkannya.
Bahkan mereka mendesak Yeremia untuk mengungsi juga ke Mesir. Di Mesir pun Yeremia tetap menuliskan nubuatan,
peringatan-peringatan, dan pesan Tuhan kepada bangsa-bangsa agar mereka bertobat.
Yeremia melayani Tuhan hingga akhir hidupnya.

Poin Diskusi untuk kelas besar


Luangkan waktu sebentar untuk berdiskusi dengan anak2 mengenai :
1. Apakah kalian pernah merasa seperti Yeremia, tidak percaya diri? merasa tidak memiliki kemampuan saat diberi
sebuah tanggung jawab? - Merasa tidak mampu adalah perasaan yang wajar, namun Adik-adik harus percaya bahwa
Tuhan akan memberikan kemampuan kepada kita ketika kita taat dan setia.
2. Bagaimana kalian melihat masa depan kalian?apa yang menjadi cita-cita kalian saat kalian dewasa? - Apapun cita-cita
kalian, semuanya harus sesuai dengan kehendak Tuhan. Dan kalian harus ingat bahwa Tuhan juga punya sebuah
panggilan untuk setiap adik-adik untuk melayani Dia sampai kapan pun.
Point pelajaran :
1. Tuhan bisa memakai kita sebagai pembawa pesan Tuhan sejak muda.
Yeremia dipanggil untuk membawa pesan Tuhan ketika ia masih muda. Jadi Adik-adik pun juga dapat dipakai Tuhan sejak
saat ini untuk membawa pesan Tuhan, mengenalkan Tuhan Yesus kepada siapa saja dan menjadi berkat dimana pun kita
berada.
2. Tuhan yang akan memberikan kemampuan kepada kita untuk melayani Dia.
Yeremia tidak pandai berbicara, namun ketika Tuhan yang menujuknya, maka kemampuan yang dari Tuhan lah yang
membuat Yeremia mampu menjadi Nabi pembawa pesan Tuhan. Yeremia tidak mampu, tapi ia mau untuk memenuhi
kehendak Tuhan pada jamannya.
3. Ketaatan adalah kunci melakukan kehendak Bapa.
Yeremia awalnya tidak percaya diri karena ia masih muda dan tidak pandai berbicara. Namun, ia mau taat melakukan
kehendak Bapa pada jamannya. Apa yang Tuhan mau untuk kita lakukan hari-hari ini? Belajarlah taat seperti Yeremia.
Tuhan akan memakai hidupmu untuk memenangkan banyak jiwa.

(Aktivitas dibagikan secara file terpisah)

Anda mungkin juga menyukai