Anda di halaman 1dari 10

NAMA : DINDA AMALIA

NPM : 2106104210005
MK : PENGEMBANGAN AGAMA DAN MORAL AUD

MEMAHAMI, MENJELASKAN, SERTA MENYAMPAIKAN


IMAN ALLAH, RASUL, dan, MALAIKAT PADA ANAK USIA DINI

1. Cara Memahamkan dan Menyampaikan Tentang Keberadaan Allah Serta Sifat


Allah Yang Maha Baik Pada AUD

Mengenalkan Tuhan kepada Anak sejak Dini – Bagaimana cara seorang guru
mengenalkan adanya Tuhan untuk anak didiknya terutama anak usia dini? Diusia-usia
ini rasa ingin tahunya sangat besar, mereka akan sering bertanya kepada orangtua atau
gurunya, nah supaya guru mampu menjawab pertanyaan anak maka guru harus
mempunyai banyak pengetahuan yang mana bisa sebagai bekal pengetahuan untuk
anak-anak didiknya, cara mengenalkan Tuhan terutama bagi umat muslim kepada
anak usia dini ada beberapa cara yaitu:

 Harus jujur
Untuk mengenalkan adanya Tuhan kepada anak maka orangtua atau pengajar
harus jujur karena apabila orangtua atau guru mengenalkan anak tentang Tuhan
dengan berbohong maka dia akan mengingatnya sampai dewasa dan itu akan
berdampak buruk bagi pengetahuan anak tentang Tuhan waktu dia dewasa oleh
karena itu orangtua harus membenarkannya. Rasa ingin tahu anak sangat besar ketika
dia kecil terutama tetang Tuhan.

Karena anak kecil itu rasa ingin tahunya sangat tinggi, jadi seorang guru atau
orangtua jangan membentak atau menyuruh diam jika anaknya banyak bertanya,
karena pada masa usia ini anak pengetahuannya akan bertambah dan kognitifnya
mulai berjalan, namun apabila seorang Ibu menyuruh anaknya untuk diam maka anak
akan takut dan tidak akan berani untuk bertanya lagi hal itu akan dia bawa sampai dia
dewasa nanti.
 Mengambil contoh di alam sekitar yang anak mampu mengerti

Mengenalkan Tuhan harus mampu membuat anak mengerti dan bukan malah
membuat anak menjadi kebingungan mencari keberadaan Tuhan, namun sebagai
orangtua harus mampu menjawab dengan sebenar-benarnya yang dapat dimengerti
oleh anak. Dulu ketika masih kecil yang terpikirkan oleh beberapa anak tentang
Tuhan yaitu Tuhan adalah seseorang yang baik perangainya dan mempunyai hidung,
mata, telinga, kaki dan lain sebagainya itu serba besar kita bisa menyebutnya dengan
monster, namun setelah dewasa kita tahu ternyata Tuhan tidak seperti yang bayangkan
ketika waktu ia kecil.

Guru bisa mengenalkan dari hal yang terkecil yaitu dengan mengenalkan sifat-
sifat Allah, jika ada anak bertanya Tuhan itu bentuknya seperti apa, maka guru bisa
mencontohkan hasil ciptaan Tuhan yang ada di dunia saja karena tidak ada yang tahu
bagaimana bentuk asli Tuhan, seperti saat anak bertanya bagaimana bentuk Tuhan
maka kita bisa menjawab bahwa Tuhan itu tidak ada bentuknya namun Tuhan ada
buktinya Tuhan banyak menciptakan makhluk didunia.

 Mengajak anak untuk berkunjung ketempat beribadah

Mengajak anak untuk pergi berkunjung ke tempat-tempat beribadahya orang


muslim, seperti masjid, ketika anak diajak untuk ke masjid maka anak diberi tahu
do’a ketika masuk masjid dan keluar masjid, anak juga diajak untuk melaksanakan
sholat berjama’ah disana. Selain itu anak juga dikenalkan tentang tulisan-tulisan
kaligrafi yang biasanya di temukan di masjid dan mengenalkan kitab-kitab suci yang
diturunkan oleh Allah kepada nabi muhammad. Seorang guru juga bisa memberi tahu
bagaimana caranya untuk berwudhu.

 Mengajarkan anak lagu-lagu tentang kekuasaan Tuhan

Mengenalkan nyanyian atau lagu anak-anak tentang ketuhanan, biasanya seperti


lagu nama-nama Allah (Asmaul Husna), Rukun Islam, Rukun Iman, Nama-nama
Nabi Allah dan masih banyak lagi lagu-lagu yang bisa dikenalkan untuk anak supaya
anak mengenal akan adanya Tuhan. Pengenalan melalui lagu sangat bermanfaat bagi
anak karena dengan lagu anak akan mudah untuk menghafalnya dan akan teringat
dipikiran anak. Tanpa harus menyuruh anak untuk menghafal. Ketika guru
mengajarkan anak tentang lagu-lagu yang berkaitan dengan Tuhan maka bisa juga
memberikan gerakan yang sesuai dengan lagu tersebut, selain dapat memudahkan
untuk mengingat namun juga bisa membuat anak merasa percaya diri dan mampu
bergerak luas sesuai dengan yang diinginkan anak.
 Membacakan cerita-cerita tentang ketuhanan

Membacakan cerita atau dongeng untuk anak yang berkaitan dengan ketuhanan, tidak
hanya ketika di sekolah, namun ketika dia di rumah juga bisa dibacakan dongeng
sebelum tidur, hal ini akan memudahkan anak untuk mengingat jalan ceritanya, dan
anak akan lebih mengenal akan keesaan Tuhan. mendongeng atau bercerita ini bisa
menggunakan media yang menarik untuk bercerita sehingga anak akan merasa tertarik
dan senang untuk mendengarkan ceritanya, media yang dapat digunakan seperti
media boneka jari, boneka tangan, yang mirip dengan tokoh yang ada di buku cerita
yang akan kita baca atau media sesuai dengan kisah yang akan kita ceritakan.

2. Cara Menanamkan Kisah-kisah Nabi Serta Mukjizat-Nya pada Anak Usia Dini

Bercerita tentang Nabi dan Rasul ke anak-anak balita sebaiknya yang singkat dan
sederhana dulu. Biasanya anak lebih tertarik ketika melihat buku yang berwarna,
gambarnya menarik, dan teksnya pendek-pendek. Tapi, memang memilih buku cerita 25
Nabi dan Rasul bukan hal yang mudah, apalagi isi ceritanya tergolong serius dan agak
berat.
Terpenting, ajarkan bahwa dalam Islam terdapat perbedaan mendasar dari Nabi dan
Rasul. Semua Rasul berarti Nabi, sedangkan Nabi belum tentu Rasul. Untuk lebih mudah
dipahami anak, beri pengertian bahwa Nabi secara umum yakni seorang manusia Hamba
Allah SWT yang diberikan kepercayaan berupa wahyu Allah SWT untuk dirinya sendiri.
Jadi wahyu tersebut hanya diamalkan oleh dirinya sendiri dan tidak ada kewajiban
menyampaikan kepada umat atau kaumnya.
Sementara rasul, merupakan seseorang yang diberikan wahyu dan kepercayaan oleh
Allah SWT yang kemudian akan diamalkan dan berkewajiban menyampaikan wahyu
tersebut kepada umatnya. Seperti yang terkandung dalam QS An Nisa (4):164, "Dan ada
beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya, dan ada
beberapa rasul (lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa,
Allah berfirman langsung."
 Nabi Adam As,merupakan manusia dan khalifah pertama yang Allah ciptakan.

 Nabi Idris As, merupakan keturunan ke-6 Nabi Adam yang terkenal dengan
kecerdasannya. Nabi Idris yang pertama bisa menulis dan membaca, serta
manusia pertama yang bisa menjahit pakaian.
 Nabi Nuh As, ermasuk Nabi golongan Ulul Azmi, artinya memiliki cobaan
yang berat namun mampu menghadapinya dengan kesabaran yang luar biasa.
Nabi Nuh juga mendapatkan mukjizat yakni mampu membuat bahtera/perahu
dengan yang besar untuk menyelamatkan manusia maupun binatang dari
banjir bandang

 Nabi Hud As, diutus Allah untuk kaum 'Ad, kaum yang ahli membuat menara
namun senang melakukan kemaksiatan dan menghamburkan harta dengan sia-
sia. Mukjizat Nabi Hud yakni mampu menurunkan hujan atas izin Allah, di
saat kaum 'Ad dilanda kekeringan hingga tanaman mati dan tak ada sumber
air.

 Nabi Shaleh As, Allah mengutus Nabi Shaleh ke kaum Tsamud yang masih
keturunan dari kaum 'Ad. Salah satu mukjizat Nabi Shaleh yakni
memunculkan unta betina yang hamil 10 bulan dari batu besar yang terbelah.

 Nabi Ibrahim As, mendapat julukan sebagai 'Bapak para nabi', yang
membangun Ka'bah. Nabi Ibrahim juga memiliki mukjizat tetap hidup meski
dibakar dengan api, setelah menghancurkan berhala dan tak ingin mengakui
Raja Namrud sebagai Tuhan.

 Nabi Luth As, merupakan keponakan Nabi Ibrahim As. Allah SWT
mengutusnya untuk kaum Sodom dan Gomorrah yang memiliki perilaku seks
yang menyimpang.

 Nabi Ismail As, merupakan putra dari Nabi Ibrahim dan Siti Hajar. Beliau
bersama-sama ayahnya membangun Ka’bah. Nabi Ismail juga sempat
menerima perintah Allah untuk disembelih ayahnya sendiri. Namun ketika
Nabi Ibrahim menghunuskan benda tajam untuk menyembelihnya, Allah
menggantikan Nabi Ismail dengan kambing. Ini menjadi awal mula qurban
pada Hari Raya Idul Adha.

 Nabi Ishaq As, merupakan putra kedua dari Nabi Ibrahim As dan beliau
merupakan adik Nabi Ismail As. Dalam Alquran disebutkan Nabi Ishaq
memiliki ilmu, akhlak, dan perbuatan yang baik.
 Nabi Yaqub As, merupakan anak Nabi Ishaq As. Nabi Yaqub As digambarkan
pribadi yang memiliki karakter yang kuat dan keimanan yang luar biasa.

 Nabi Yusuf As, merupakan anak ke-12 Nabi Yaqub bin Ishaq yang terkenal
rupawan. Beliau pernah bermimpi kalau bulan, matahari, dan bintang bersujud
padanya. Sejak itulah, Nabi Yaqub mengetahui bahwa putranya akan menjadi
orang besar.

 Nabi Ayyub As, bisa dikatakan sebagai satu di antara nabi tersabar. Allah
SWT mengujinya melalui penderitaan panjang dengan penyakit kulit hingga
hartanya habis, namun tetap taat pada Allah SWT.

 Nabi Syu’aib As, diutus untuk kaum Madyan, kaum ini ingkar dan menolak
ajakan Nabi Syuaib As untuk menyembah kepada Allah SWT. Karena tetap
ingkar dan tak mengikuti Nabi Syuaib, maka Allah memberikan ujian berupa
badai panas, mendatangkan awan hitam, hingga gempa bumi yang
membinasakan.

 Nabi Musa As, merupakan saudara Nabi Harun As, yang dilahirkan di Mesir
ketika masa pemerintahan Raja Fir’aun. Kisah Nabi Musa yang paling
terkenal ketika tongkatnya mampu membelah lautan ketika dikejar Raja
Fir’aun.

 Nabi Harun As, adalah saudara Nabi Musa As yang membantunya berdakwah
untuk mengingatkan Fir’aun. Beliau dikaruniai kemampuan berbahasa yang
luar biasa.

 Zulkifli As, Nabi Zulkifli As termasuk salah satu utusan Allah SWT yang
terkenal sabar serta dermawan. Nabi Zulkifli As adalah anak satu-satunya dari
Nabi Ayyub As yang selamat dari reruntuhan rumah.

 Nabi Daud As, memiliki mukjizat kitab Zabur. Nabi Daud juga bisa
berkomunikasi dengan burung, memiliki suara merdu dan bisa melunakkan
besi dengan tangan kosong.
 Nabi Sulaiman As, terkenal sebagai raja yang kaya raya dan berkuasa. Salah
satu mukjizat Nabi Sulaiman As adalah bisa bicara dengan binatang, serta
memiliki bala tentara dari kalangan manusia, jin, dan hewan.

 Nabi Ilyas As, merupakan utusan Allah SWT bagi kaum Bani Israil yang
gemar menyembah patung yang diberi nama Ba’al. Meski telah menerima
dakwah dari Nabi Ilyas, namun mereka tetap ingkar hingga Allah menurunkan
azab berupa kekeringan yang panjang.

 Nabi Ilyasa As, adalah anak angkat dari Nabi Ilyas. Nabi Ilyasa diberikan
tugas untuk melanjutkan dakwah dari sang ayah untuk Bani Israil. Salah satu
mukjizat Nabi Ilyasa adalah menghidupkan orang mati atas izin Allah

 Nabi Yunus As, Mukjizat Nabi Yunus As yang terkenal adalah tetap selamat
ketika ditelan ikan Paus.

 Nabi Zakaria As, merupakan keturunan Nabi Daud As dan Nabi Sulaiman As.

 Nabi Yahya As, adalah anak dari Nabi Zakaria As yang lahir ketika usianya
sudah sangat tua. Nabi Yahya As merupakan seorang manusia yang
berprinsip, integritasnya tinggi serta benar-benar menegakkan kebenaran.

 Nabi Isa As, terlahir dengan mukjizat Allah SWT dari seorang perempuan suci
bernama Maryam. Beliau mendapatkan mukjizat kitab Injil dan menjadi nabi
dari umat Nasrani.

 Nabi Muhammad SAW, merupakan nabi terakhir sekaligus penutup. Mukjizat


Nabi Muhammad, adalah kitab suci Al-Qur'an, sebagai penyempurna kitab-
kitab sebelumnya yang diturunkan oleh Allah SWT.

3. Cara Memahamkan Serta Menyampaikan Nama-nama dan Tugas-tugas


Malaikat 10 pada Anak Usia Dini
Umat Muslim wajib mempercayai keberadaan malaikat. Dan percaya kepada
malaikat termasuk rukun iman kedua. Untuk itu anak-anak juga harus mengetahui
malaikat 10, kita dapat menggunakan metode belajar yang asik kepada anak agar ia
tidak bosan dan mudah dimengerti. Berikut ulasan malaikat serta tugas-tuga malaikat.

 Malaikat Jibril yakni bertugas menyampaikan wahyu. Dan


mengajarkannya kepada nabi dan rasul. Malaikat Jibril yang
menyampaikan Alquran kepada Nabi Muhammad SAW.

 Malaikat Mikail bertugas bertanggung jawab mengirimkan rezeki dari


Allah SWT kepada manusia. Malaikat Mikail juga mengatur rezeki
kepada makhluk-makhluk Allah lainnya di muka bumi seperti tumbuh-
tumbuhan dan hewan.

 Malaikat Israfil merupakan malaikat pertama yang diciptakan Allah


SWT. Tugas malaikat Israfil yakni meniup sangkakala pada hari
kiamat. Tiupan sangkakala yang pertama merupakan tiupan penanda
datangnya hari kiamat dan tiupan yang kedua merupakan tiupan hari
berbangkit.

 Malaikat Izrail, terkadang anak-anak tertukar dengan Malaikat Izrail


yang sekilas mirip dengan Israil. Untuk tugas Malaikat Izrail yakni
mencabut nyawa. Dan lebih dikenal dengan sebutan malaikat maut.

 Malaikat Munkar bertugas menanyai ruh atau orang yang telah


meninggal dunia di alam kubur.

 Malaikat Nakir, tugas Malaikat Nakir sama dengan Malaikat Munkar,


yakni bertanya di alam kubur.

 Malaikat Raqib, Tugas Malaikat Raqib yakni mencatat amal baik


manusia.

 Malaikat Atid, Tugas Malaikat Atid mencatat amal buruk manusia.


Manusia yang amal keburukannya lebih berat akan dihukum di neraka.

 Malaikat Ridwan, Tugas Malaikat Ridwan yakni menjaga pintu surga.


Malaikat Ridwan akan menyambut orang beriman masuk ke syurga.

Malaikat memberi tahu angin kapan harus bertiup. Mereka memberi tahu
awan ke mana harus pergi. Mereka memberi tahu hujan di mana harus hujan. Dan
mereka merekam semua yang terjadi di dunia. “Demi (para malaikat) yang diutus
untuk membawa kebaikan dan (para malaikat) yang terbang dengan kencangnya dan
(para malaikat) yang menyebarkan (rahmat Allah) seluas-luasnya, dan (para malaikat)
yang membedakan (antara yang baik dan yang buruk) sejelas-jelasnya, dan (para
malaikat) yang menyampaikan wahyu untuk menolak alasan-alasan atau memberi
peringatan. Sungguh, apa yang dijanjikan kepadamu pasti terjadi (QS. Al Mursalat: 1-
7).”

4. Pengenalan Metode Iqra 6 Jilid pada Anak Usia Dini

Iqro adalah salah satu tahap yang paling dasar ketika semua orang ingin bisa
membaca Al Quran. Kebiasaan untuk belajar iqro biasanya dilakukan sejak masih
kecil. Anak-anak akan mudah menghafalkan dan mengenali huruf Hijaiyah.
Kemudian saat itu lidah anak – anak juga masih lentur sehingga bisa melafalkan
setiap huruf lebih mudah dibandingkan untuk orang tua. Tapi banyak orang tua yang
mengeluh karena sulit sekali mengajarkan anak untuk membaca iqro. Berikut metode
yang dapat digunkan :

 Diajari sendiri atau guru ngaji khusus anak


Salah satu cara mengajar ngaji anak 2 tahun, termasuk untuk mengaji iqro
memang harus dipertimbangkan dengan baik. Hal yang sangat penting adalah
siapa yang akan mengajari anak membaca iqro. Ada dua pertimbangan yaitu
apakah Anda harus mengajari sendiri atau memanggil guru ngaji ke rumah.
Semua cara ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Biasanya anak akan lebih
sulit diajari sendiri karena anak-anak merasa orang tua memiliki metode yang
berbeda saat mengajar. Jika begitu maka bisa memanggil guru ngaji, tapi
orang tua tetap harus mendampingi prosesnya.

 Mengikuti TPA
TPA atau Taman Pendidikan Al Quran adalah salah satu wadah untuk belajar
mengaji iqro dan Al Quran seperti sekolah biasa. Hanya saja biasanya TPA
dilakukan pada sore hari yang bisa mengurangi waktu bermain anak. Karena
sistem ini seperti sekolah namun tidak resmi maka biasanya anak akan lebih
senang. Anak akan belajar iqro sekaligus mengenali lingkungan mereka. Ini
juga sebagai salah satu cara mendidik anak agar berani keluar dari rumah
selain ke sekolah.

 Belajar bersama
Banyak anak yang tidak mau belajar iqro secara rutin karena mereka merasa
sistem belajar yang lebih rumit. Pengulangan dan terus menerus tambahan
huruf setiap masuk belajar bisa membuat anak merasa lemah. Akhirnya anak
akan malas dan tidak mau belajar. Maka caranya adalah dengan belajar
bersama dengan orang tua. Cara ini bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja
terlebih saat anak sedang bersemangat. Jadi ini juga termasuk cara mendidik
anak yang malas belajar agar rajin.
 Bertanya pada anak
Jika orang tua terus menerus menuntut anak agar cepat menghafal semua
huruf hijaiyah, maka pasti akan sangat sulit. Anak-anak akan merasa lebih
berat karena mereka merasa tidak bisa mengikuti pelajaran iqro. Untuk
mencegah agar tidak terjadi maka cobalah untuk sering bertanya pada anak.
Misalnya saat makan maka tunjuk satu huruf dan ikuti dengan huruf yang lain.
Kebiasaan ini juga termasuk cara mendidik anak usia dini dalam segala hal.

 Metode tunjuk
Metode tunjuk adalah salah satu cara yang sangat umum untuk membuat anak
lebih cepat belajar iqro. Anda bisa mencoba untuk memasang poster huruf
Hijaiyah, kemudian tanyakan pada anak sewaktu-waktu. Pertama tanya pada
anak sampai mana mereka belajar. Kemudian berikan pertanyaan dengan tidak
terlalu formal sehingga anak tidak takut.

 Kuis
Metode kuis termasuk cara yang sangat baik untuk menguji kemampuan,
kecepatan dan ketangkasan anak. Anda bisa mencoba memberikan kuis mulai
dari tanda-tanda huruf, panjang pendek bacaan dan cara pelafalan. Kebiasaan
ini akan membuat anak lebih cepat mudah mengingat iqro termasuk jika
pertanyaan diberikan secara acak.
5. Pengenalan Metode Baghadi (Juz ‘Amma) pada Anak Usia Dini

Mengenalkan Juz Amma pada anak-anak berbeda dengan mengajarkan anak mengenal
huruf latin. Menurut anggota Divisi Pembinaan Keluarga Majelis Tabligh PP 'Aisyiyah, Dr.
Hibana Yusuf, M.Pd., mengenalkan anak huruf hijaiyah di Juz Amma tidak perlu sampai
memberikan konsep.
"Untuk Juz Amma atau membaca hijaiyah itu memang karakternya berbeda. Kalau
membaca latin mengenalkan konsep, kalau huruf hijaiyah beda, tidak sampai mengenalkan
konsep tapi lebih ke arah drill untuk mengenal huruf," kata wanita yang akrab disapa Ustazah
Ana.
Ustazah Ana mengatakan bahwa sejak awal kita sudah bisa menstimulasi anak untuk
menyukai Al-Quran. Misalnya, orang tua dapat membaca Al-Qur'an sambil mengajak si
Kecil. Bila anak melihat orang tuanya membaca Al-Qur'an, dia akan mulai tertarik untuk
memulai. Saat itu kiat juga bisa menstimulasi anak untuk belajar melihat dan mengenal.

"Ketika ibu atau orang dewasa membaca Al-Qur'an, anak bisa kita pangku, lalu kita
perlihatkan tentang bagaimana orang dewasa membaca surat-surat di Al-Qur'an," kata
Ustazah Ana.
"Mereka akan melihat kalau orang tuanya senang membaca Al-Qur'an dan ini sudah
merupakan stimulasi agar mereka ikut melihat atau membuka-buka lembaran Al-Qur'an,
mungkin usia 4 sampai 5 tahun anak sudah mau. Tapi, prinsipnya tidak dipaksa atau anak
harus dalam kondisi senang. Kalau sudah bisa, baru kita ajari huruf hijaiyah," ujar Ustazah
Ana." sambungnya.
Selain membuat aktivitas membaca Juz Amma itu menyenangkan, Ibu juga perlu
memberikan pemahaman tentang tujuannya. Kita bisa mengajak anak ngobrol untuk
menjelaskan ibadah ini, anak mungkin tidak akan langsung paham dengan konsep ini, Meski
begitu, mereka pasti bisa menangkap dan merekamnya di pikiran.
Kita ajak ngobrol lalu jelaskan 'kalau belajar Al Quran atau Juz Amma tidak hanya
menyenangkan, tapi juga memberikan pahala dan kebajikan yang banyak. Jadi dapat
diberikan pemahaman atau dijelaskan.
Pada akhirnya, pemahaman tentang ibadah ini bisa tertanam dan berguna di masa yang
akan datang. Saat mereka sudah cukup dewasa, pemahaman tersebut bisa menjadi informasi
penting yang diingat anak.
"Mungkin tidak langsung paham, tetapi berproses. Beberapa persen sudah ditangkap atau
direkam pemahaman itu dan seiring bertambahnya usia, saat dia akan mendapatkan informasi
itu kembali sudah lebih gampang," ujar Ustazah Ana.

Anda mungkin juga menyukai