Mengenal Rasul-Rasul Allah Rasul adalah manusia pilihan Allah Swt. Tugasnya adalah menyampaikan pesan-Nya kepada manusia. Keperca- yaan terhadap rasul merupakan salah satu rukun iman. Memercayai keber- adaan para rasul adalah kewajiban. Setiap umat Islam harus meyakini para rasul sebagai bukti keimanan kita kepada Allah Swt.
Sebagai muslim yang taat, kita pun harus meneladani sifat-sifat mereka. Ajaran-ajaran yang mereka berikan adalah tuntunan hidup kita agar dapat hidup bahagia di dunia dan akhirat karena bersumber dari wahyu Allah Swt. Isi Materi
A. Rasul-Rasul Allah Swt.
B. Rasul Ulul Azmi
A. Rasul-Rasul Allah Swt.
1. Iman kepada Rasul Allah
Iman kepada rasul termasuk bagian dari rukun iman. Iman kepada rasul artinya memercayai dan meyakini adanya rasul Allah. Rasul artinya utusan, jadi rasul Allah berarti utusan Allah. Rasul Allah adalah orang laki-laki yang dipilih oleh Allah untuk menyampaikan wahyu yang berisi ajaran agama. Wahyu tersebut diajarkan kepada umat manusia yang menjadi kaumnya. Misalnya, Nabi Musa mendapatkan wahyu dari Allah untuk disampaikan kepada kaum Yahudi, Nabi Isa mengajarkan wahyu Allah kepada kaum Nasrani, dan Nabi Muhammad saw. menerima wahyu untuk disampaikan kepada kaum muslimin atau umat Islam. Sebagai umat Islam kita harus mengimani adanya rasul-rasul Allah. Para rasul ini mengemban tugas suci dan mulia. Mereka adalah manusia yang benar-benar dipilih oleh Allah. Setiap rasul adalah orang yang memiliki akhlak mulia, iman yang kuat, hati yang teguh, dan pikiran yang cerdas. Dalam me- nyampaikan ajarannya, para rasul juga dibekali dengan mukjizat oleh Allah. Mukjizat adalah kelebihan yang diberikan oleh Allah kepada para rasul yang tidak dimiliki oleh manusia lain.
2. Nama-Nama Rasul Allah
Allah mengutus para rasul sejak manusia diciptakan. Jumlah rasul yang wajib diketahui oleh umat Islam adalah dua puluh lima. Nama-nama para rasul tersebut adalah sebagai berikut. 1. Nabi Adam a.s. 6. Nabi Ibrahim a.s. 2. Nabi Idris a.s. 7. Nabi Luth a.s. 3. Nabi Nuh a.s. 8. Nabi Ismail a.s. 4. Nabi Hud a.s. 9. Nabi Ishaq a.s. 5. Nabi Saleh a.s. 10. Nabi Ya’qub a.s. 11. Nabi Yusuf a.s. 19. Nabi Ilyas a.s. 12. Nabi Ayyub a.s. 20. Nabi Ilyasa a.s. 13. Nabi Syu’aib a.s. 21. Nabi Yunus a.s. 14. Nabi Musa a.s. 22. Nabi Zakaria a.s. 15. Nabi Harun a.s. 23. Nabi Yahya a.s. 16. Nabi Zulkifli a.s. 24. Nabi Isa a.s. 17. Nabi Dawud a.s. 25. Nabi Muhammad saw. 18. Nabi Sulaiman a.s.
3. Sifat Para Rasul Allah
a. Sidik Sidik artinya benar, maksudnya bahwa para pasul Allah itu selalu mengatakan kebenaran. Ucapan dan perbuatan para rasul selalu benar karena mendapatkan bimbingan wahyu Allah. Para rasul tidak pernah berbohong atau berkata yang tidak jujur. Jika para rasul melakukan suatu kesalahan, Allah akan segera mengingatkan dan meluruskannya. b. Amanah Amanah artinya dapat dipercaya. Para rasul adalah utusan Allah yang dapat dipercaya kebenarannya. Semua yang disampaikan para rasul bersumber dari wahyu Allah untuk diajarkan kepada umatnya. Umat manusia harus memercayai apa yang disampaikan para rasul Allah agar mereka mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. c. Tablig Tablig artinya menyampaikan. Tugas para rasul, sebagai- mana dikemukakan di atas adalah menyampaikan sesuatu dari Allah Swt. Rasul adalah pembimbing umat, yang memiliki kewajiban memberikan pengajaran tentang amal kebaikan. Para rasul tidak pernah menyembunyikan, mengurangi, atau menambahkan sesuatu yang berasal dari Allah. Apa pun yang diwahyukan oleh Allah disampaikan para rasul apa adanya. d. Fatanah Fatanah artinya cerdas atau pandai. Setiap rasul Allah dibekali dengan otak yang cerdas agar mampu menghadapi segala masalah yang dihadapi ketika berdakwah. Rasul adalah orang-orang yang terpilih dan memiliki otak yang jenius. Dengan kecerdasannya, para rasul dapat menangkap wahyu Allah, kemudian menyampaikannya kepada umat manusia. 4. Perbedaan Nabi dan Rasul Nabi dan rasul memiliki perbedaan. Nabi adalah seorang laki-laki yang mendapatkan wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri. Nabi tidak memiliki umat karena tidak diberi kewajiban untuk menyam- paikan wahyu yang diterimanya kepada orang lain. Rasul adalah seorang laki-laki yang mendapat wahyu dari Allah untuk disampaikan kepada umatnya. Rasul memiliki umat dan umat inilah yang menjadi sasaran dakwahnya. Dengan demikian, antara nabi dan rasul memiliki perbedaan dan persamaan sebagai berikut. B. Rasul Ulul Azmi
Di antara para rasul Allah yang jumlahnya dua puluh lima,
terdapat lima orang yang memiliki sebutan khusus, yaitu Ulul Azmi. Ulul Azmi artinya orang yang memiliki kesabaran, ketabahan, dan keteguhan hati. Sifat-sifat tersebut ditunjuk- kan oleh para rasul Allah ketika mendakwahkan ajaran yang dibawanya. Meskipun mendapat tantangan dan ancaman dari kaumnya, para rasul Ulul Azmi tetap sabar dan tabah menyebarkan ajaran Allah. Kelima rasul yang mendapat sebutan Ulul Azmi adalah sebagai berikut. 1. Nabi Nuh a.s. 2. Nabi Ibrahim a.s. 3. Nabi Musa a.s. 4. Nabi Isa a.s. 5. Nabi Muhammad saw. Bukti kegigihan dan ketabahan para rasul Ulul Azmi dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Nabi Nuh a.s. dalam menjalankan tugasnya mendapat banyak tantangan, termasuk dari anaknya sendiri yang bernama Kan’an. Meskipun demikian, Nabi Nuh a.s. tetap mengajak umatnya untuk menyembah kepada Allah dan mengikuti ajarannya. Kaum Nabi Nuh tetap tidak mau beriman dan menyembah Allah. Bahkan, mereka mengejek dan menghina Nabi Nuh a.s. Kemudian Nabi Nuh a.s. berdoa memohon petunjuk Allah. Allah pun menghukum mereka dengan banjir besar. Umat yang mengikuti Nabi Nuh selamat karena mereka menaiki perahu, sebaliknya, mereka yang ingkar, tenggelam dan mati, termasuk Kan’an. 2. Nabi Ibrahim a.s. juga mendapat banyak cobaan ketika menyebarkan agama Allah. Banyak orang yang menentang ajaran yang dibawa oleh Nabi Ibrahim, seperti Raja Namrud, bapaknya sendiri yang bernama Azar, dan seluruh rakyat. Namun, Nabi Ibrahim tetap mengajak umatnya untuk menyembah Allah. Tindakan Nabi Ibrahim menimbulkan kemarahan Raja Namrud sehingga Nabi Ibrahim dibakar api. Atas kekuasaan Allah, Nabi Ibrahim tetap selamat.
3. Nabi Musa a.s. juga banyak mengalami cobaan ketika
menjadi rasul Allah. Ketika lahir, Nabi Musa terpaksa dihanyutkan ke sungai oleh orang tuanya karena takut dibunuh oleh Raja Fir’aun. Setelah menjadi rasul, Nabi Musa dimusuhi oleh Fir’aun dan rakyatnya. Nabi Musa tetap mendakwahkan ajaran Allah agar Fir’aun dan rakyatnya insaf dan mengakui keesaan Allah. Akhirnya, Fir’aun dan tentaranya mengejar Nabi Musa dan pengikutnya hingga ke tepi laut. Atas mukjizat dari Allah, Nabi Musa mampu membelah lautan dengan tongkatnya sehingga selamat. Sedangkan, Fir’aun dan tentaranya mati tenggelam di Laut Merah. 4. Nabi Isa a.s. banyak mendapat cemoohan dan siksaan dari orang-orang yang tidak percaya pada ajarannya. Nabi Isa dengan sabar dan tabah tetap menyebarkan agamanya dengan penuh kasih sayang. Nabi Isa membantu menyembuhkan orang-orang yang sakit. Atas mukjizat dari Allah, Nabi Isa mampu menghidupkan orang yang sudah mati. Namun, kaumnya tetap ingkar dan merencanakan untuk membunuh Nabi Isa di tiang salib. Namun, Allah melindungi Nabi Isa dan mengangkatnya ke langit sehingga terhindar dari penyaliban. 5. Nabi Muhammad saw. juga mendapat banyak tantangan dan ancaman dari kaum kafir Quraisy. Bahkan, paman Nabi saw. sendiri, seperti Abu Jahal dan Abu Lahab merencanakan untuk membunuh Nabi saw. Meskipun demikian, Nabi saw. tetap sabar menghadapi kaumnya. Nabi saw. mengajak umatnya untuk percaya kepada Allah dan menjalankan kewajiban yang diajarkannya. Banyaknya ancaman yang diterima Nabi saw. dan umatnya sehingga Allah menyuruh Nabi saw. untuk pindah atau hijrah ke Madinah. Terima Kasih ... Semoga Ilmunya Bermanfaat, Aamiin.