Anda di halaman 1dari 15

Semester 2

Pelajaran 6 Ayo Mengaji Surah al-Ma‘un

Pelajaran 7 Mengenal Rasul-Rasul Allah

Pelajaran 8 Hidup Sederhana dan Ikhlas

Pelajaran 9 Salat Tarawih dan Tadarus Al-Qur’an

Pelajaran 10 Meneladani Luqman al-Hakim


Mengenal Rasul-Rasul Allah
Rasul adalah manusia pilihan Allah Swt.
Tugasnya adalah menyampaikan
pesan-Nya kepada manusia. Keperca-
yaan terhadap rasul merupakan salah
satu rukun iman. Memercayai keber-
adaan para rasul adalah kewajiban.
Setiap umat Islam harus meyakini para
rasul sebagai bukti keimanan kita
kepada Allah Swt.

Sebagai muslim yang taat, kita pun harus meneladani sifat-sifat mereka.
Ajaran-ajaran yang mereka berikan adalah tuntunan hidup kita agar dapat
hidup bahagia di dunia dan akhirat karena bersumber dari wahyu Allah Swt.
Isi Materi

A. Rasul-Rasul Allah Swt.

B. Rasul Ulul Azmi


A. Rasul-Rasul Allah Swt.

1. Iman kepada Rasul Allah


Iman kepada rasul termasuk bagian dari rukun iman. Iman
kepada rasul artinya memercayai dan meyakini adanya rasul
Allah. Rasul artinya utusan, jadi rasul Allah berarti utusan
Allah. Rasul Allah adalah orang laki-laki yang dipilih oleh Allah
untuk menyampaikan wahyu yang berisi ajaran agama.
Wahyu tersebut diajarkan kepada umat manusia yang menjadi
kaumnya. Misalnya, Nabi Musa mendapatkan wahyu dari
Allah untuk disampaikan kepada kaum Yahudi, Nabi Isa
mengajarkan wahyu Allah kepada kaum Nasrani, dan Nabi
Muhammad saw. menerima wahyu untuk disampaikan kepada
kaum muslimin atau umat Islam.
Sebagai umat Islam kita harus mengimani adanya rasul-rasul
Allah. Para rasul ini mengemban tugas suci dan mulia. Mereka
adalah manusia yang benar-benar dipilih oleh Allah. Setiap
rasul adalah orang yang memiliki akhlak mulia, iman yang
kuat, hati yang teguh, dan pikiran yang cerdas. Dalam me-
nyampaikan ajarannya, para rasul juga dibekali dengan
mukjizat oleh Allah. Mukjizat adalah kelebihan yang diberikan
oleh Allah kepada para rasul yang tidak dimiliki oleh manusia
lain.

2. Nama-Nama Rasul Allah


Allah mengutus para rasul sejak manusia diciptakan. Jumlah
rasul yang wajib diketahui oleh umat Islam adalah dua puluh
lima. Nama-nama para rasul tersebut adalah sebagai berikut.
1. Nabi Adam a.s. 6. Nabi Ibrahim a.s.
2. Nabi Idris a.s. 7. Nabi Luth a.s.
3. Nabi Nuh a.s. 8. Nabi Ismail a.s.
4. Nabi Hud a.s. 9. Nabi Ishaq a.s.
5. Nabi Saleh a.s. 10. Nabi Ya’qub a.s.
11. Nabi Yusuf a.s. 19. Nabi Ilyas a.s.
12. Nabi Ayyub a.s. 20. Nabi Ilyasa a.s.
13. Nabi Syu’aib a.s. 21. Nabi Yunus a.s.
14. Nabi Musa a.s. 22. Nabi Zakaria a.s.
15. Nabi Harun a.s. 23. Nabi Yahya a.s.
16. Nabi Zulkifli a.s. 24. Nabi Isa a.s.
17. Nabi Dawud a.s. 25. Nabi Muhammad saw.
18. Nabi Sulaiman a.s.

3. Sifat Para Rasul Allah


a. Sidik
Sidik artinya benar, maksudnya bahwa para pasul Allah itu
selalu mengatakan kebenaran. Ucapan dan perbuatan para
rasul selalu benar karena mendapatkan bimbingan wahyu
Allah. Para rasul tidak pernah berbohong atau berkata yang
tidak jujur. Jika para rasul melakukan suatu kesalahan, Allah
akan segera mengingatkan dan meluruskannya.
b. Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Para rasul adalah utusan
Allah yang dapat dipercaya kebenarannya. Semua yang
disampaikan para rasul bersumber dari wahyu Allah untuk
diajarkan kepada umatnya. Umat manusia harus memercayai
apa yang disampaikan para rasul Allah agar mereka
mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di
akhirat.
c. Tablig
Tablig artinya menyampaikan. Tugas para rasul, sebagai-
mana dikemukakan di atas adalah menyampaikan sesuatu
dari Allah Swt. Rasul adalah pembimbing umat, yang memiliki
kewajiban memberikan pengajaran tentang amal kebaikan.
Para rasul tidak pernah menyembunyikan, mengurangi, atau
menambahkan sesuatu yang berasal dari Allah. Apa pun
yang diwahyukan oleh Allah disampaikan para rasul apa
adanya.
d. Fatanah
Fatanah artinya cerdas atau pandai. Setiap rasul Allah
dibekali dengan otak yang cerdas agar mampu menghadapi
segala masalah yang dihadapi ketika berdakwah. Rasul
adalah orang-orang yang terpilih dan memiliki otak yang
jenius. Dengan kecerdasannya, para rasul dapat menangkap
wahyu Allah, kemudian menyampaikannya kepada umat
manusia.
4. Perbedaan Nabi dan Rasul
Nabi dan rasul memiliki perbedaan. Nabi adalah seorang laki-laki
yang mendapatkan wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri. Nabi
tidak memiliki umat karena tidak diberi kewajiban untuk menyam-
paikan wahyu yang diterimanya kepada orang lain.
Rasul adalah seorang laki-laki yang mendapat wahyu dari Allah
untuk disampaikan kepada umatnya. Rasul memiliki umat dan
umat inilah yang menjadi sasaran dakwahnya.
Dengan demikian, antara nabi dan rasul memiliki perbedaan
dan persamaan sebagai berikut.
B. Rasul Ulul Azmi

Di antara para rasul Allah yang jumlahnya dua puluh lima,


terdapat lima orang yang memiliki sebutan khusus, yaitu Ulul
Azmi. Ulul Azmi artinya orang yang memiliki kesabaran,
ketabahan, dan keteguhan hati. Sifat-sifat tersebut ditunjuk-
kan oleh para rasul Allah ketika mendakwahkan ajaran yang
dibawanya. Meskipun mendapat tantangan dan ancaman dari
kaumnya, para rasul Ulul Azmi tetap sabar dan tabah
menyebarkan ajaran Allah. Kelima rasul yang mendapat
sebutan Ulul Azmi adalah sebagai berikut.
1. Nabi Nuh a.s.
2. Nabi Ibrahim a.s.
3. Nabi Musa a.s.
4. Nabi Isa a.s.
5. Nabi Muhammad saw.
Bukti kegigihan dan ketabahan para rasul Ulul Azmi dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1. Nabi Nuh a.s. dalam menjalankan tugasnya mendapat
banyak tantangan, termasuk dari anaknya sendiri yang
bernama Kan’an. Meskipun demikian, Nabi Nuh a.s. tetap
mengajak umatnya untuk menyembah kepada Allah dan
mengikuti ajarannya. Kaum Nabi Nuh tetap tidak mau
beriman dan menyembah Allah. Bahkan, mereka mengejek
dan menghina Nabi Nuh a.s. Kemudian Nabi Nuh a.s.
berdoa memohon petunjuk Allah. Allah pun menghukum
mereka dengan banjir besar. Umat yang mengikuti Nabi
Nuh selamat karena mereka menaiki perahu, sebaliknya,
mereka yang ingkar, tenggelam dan mati, termasuk Kan’an.
2. Nabi Ibrahim a.s. juga mendapat banyak cobaan ketika
menyebarkan agama Allah. Banyak orang yang menentang
ajaran yang dibawa oleh Nabi Ibrahim, seperti Raja
Namrud, bapaknya sendiri yang bernama Azar, dan seluruh
rakyat.
Namun, Nabi Ibrahim tetap mengajak umatnya untuk
menyembah Allah. Tindakan Nabi Ibrahim menimbulkan
kemarahan Raja Namrud sehingga Nabi Ibrahim dibakar
api. Atas kekuasaan Allah, Nabi Ibrahim tetap selamat.

3. Nabi Musa a.s. juga banyak mengalami cobaan ketika


menjadi rasul Allah. Ketika lahir, Nabi Musa terpaksa
dihanyutkan ke sungai oleh orang tuanya karena takut
dibunuh oleh Raja Fir’aun. Setelah menjadi rasul, Nabi
Musa dimusuhi oleh Fir’aun dan rakyatnya. Nabi Musa
tetap mendakwahkan ajaran Allah agar Fir’aun dan
rakyatnya insaf dan mengakui keesaan Allah. Akhirnya,
Fir’aun dan tentaranya mengejar Nabi Musa dan
pengikutnya hingga ke tepi laut. Atas mukjizat dari Allah,
Nabi Musa mampu membelah lautan dengan tongkatnya
sehingga selamat. Sedangkan, Fir’aun dan tentaranya
mati tenggelam di Laut Merah.
4. Nabi Isa a.s. banyak mendapat cemoohan dan siksaan dari
orang-orang yang tidak percaya pada ajarannya. Nabi Isa
dengan sabar dan tabah tetap menyebarkan agamanya
dengan penuh kasih sayang. Nabi Isa membantu
menyembuhkan orang-orang yang sakit. Atas mukjizat dari
Allah, Nabi Isa mampu menghidupkan orang yang sudah
mati. Namun, kaumnya tetap ingkar dan merencanakan untuk
membunuh Nabi Isa di tiang salib. Namun, Allah melindungi
Nabi Isa dan mengangkatnya ke langit sehingga terhindar
dari penyaliban.
5. Nabi Muhammad saw. juga mendapat banyak tantangan dan
ancaman dari kaum kafir Quraisy. Bahkan, paman Nabi saw.
sendiri, seperti Abu Jahal dan Abu Lahab merencanakan
untuk membunuh Nabi saw. Meskipun demikian, Nabi saw.
tetap sabar menghadapi kaumnya. Nabi saw. mengajak
umatnya untuk percaya kepada Allah dan menjalankan
kewajiban yang diajarkannya. Banyaknya ancaman yang
diterima Nabi saw. dan umatnya sehingga Allah menyuruh
Nabi saw. untuk pindah atau hijrah ke Madinah.
Terima Kasih ...
Semoga Ilmunya Bermanfaat,
Aamiin.

Sumber Bahan Ajar :

Anda mungkin juga menyukai