Anda di halaman 1dari 3

ALLAH BERSAMA KITA

Segala Puji dan syukur kami haturkan ke hadiratMu ya Tuhan, atas cinta kasih dan
rahmatMu yang tetap mengiringi kehidupan kami. Pada hari ini Tuhan kami akan
mendengarkan firmanMu, yang akan disampaikan oleh hambaMu sebagai bekal rohani
kami, agar firman-MU menerangi setiap pekerjaan dan kehidupan kami, sehingga
menjadi berkat bagi banyak orang. Untuk itu Tuhan, persiapkan hati dan pikiran kami
sehingga FirmanMu dapat tetap tinggal dan berbuah didalam hati kami. Didalam nama
anakMu Tuhan Yesus Kristus Tuhan kami, kami berdoa dan mengucap syukur. Amin

Renungan: Firman Tuhan pada hari ini tertulis dalam Jeremia 1:19 demikian bunyinya:
mereka akan memerangi engkau tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku
menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.

Bapak ibu yang terkasih dalam Kristus Yesus, Nats ini merupakan pengutusan nabi
Yeremia oleh Allah. Bahkan sebelum Yeremia dibentuk dalam rahim dan sebelum
keluar dari kandungan ibunya Allah telah mengenalnya dan menguduskannya. Seperti
kita tahu bahwa perutusan tidaklah mudah sehingga tidak aneh bila Yeremia menolak
dengan mengatakan kekurangannya bahwa ia tidak pandai bicara. Bahkan nabi lain
seperti Musa juga pernah demikian. Tugas perutusan juga tidaklah mulus karena ia
akan medapat banyak sekali penolakan karena kabar yang ia sampaikan tidak enak
didengar yaitu apabila bangsa Israel tidak bertobat maka Allah akan menghukum
mereka. Apalagi ia juga ikut menegur para nabi palsu dan para pembesar yang nota
bene tidak suka ditegur.

Saudara/i ini semakin seseorang menolak merasa tidak layak dan tidak pantas maka
orang yang demikianlah yang akan dipakai Allah menjadi hambaNya. Bukan orang
yang merasa diri sudah hebat atau pun mampu. Inilah keunikan, kekhasan Allah kita,
yang melihat kedalam hati, apakah seseorang benar-benar tulus melayaniNya atau
tidak. Namun Allah tidak pernah memilih tanpa memperlengkapi nabiNya. Bahwa
Yeremia tidak akan terkalahkan karena ia disertai oleh Allah. Seperti dalam ayat 18
diakatakan Yeremia akan menjadi seperti kota berbenteng dengan tiang besi dan
tembok tembaga sehingga tidak ada yang bisa menembus nabi/hamba Allah dan juga
firmanNya.
Penafsir kitab Yeremia Matthew Henry mengatakan: Yeremia adalah nabi yang
menegur, itulah mengapa bahasanya lebih tegas daripada nabi lainnya seperti Yesaya.
Walaupun begitu kita juga tau menegur adalah benar jika untuk kebaikan, namun
kebanyakan orang tentu tidak suka ditegur atau pun di kritisi karena itu terkait dengan
kepribadian seseorang. Sehingga beberapa orang tentu tidak nyaman untuk merubah
kepribadiannya. Walaupun demi kebaikan orang itu sendiri. Ibarat menghancurkan
bangunan yang sudah ada lalu merenovasinya kembali menjadi bangunan yang lebih
megah. Dalam prosesnya tentu saja sakit namun jika kita melihat hasil akhirnya kita
akan terkagum dan puas.

Ayat ini mengingatkan kita, kita tidak perlu takut melakukan hal benar selama Yesus di
pihak kita. Bapak ibu ada sebuah lagu dengan lirik: bersama Yesus lakukan perkara
besar, bersama Yesus tidak ada yang sukar, bersama Yesus ada jalan keluar. Artinya
walapun kita melakukan perkara besar tetapi Allah pasti menyediakan jalan keluar.
Bahkan bersama Yesus kita mampu melakukan hal yang besar lebih dari apa yang
dapat dilakukan oleh kita sendiri bahkan dilakukan lebih dari dua orang. Karena Allah
mampu mengendalikan segala sesuatu dengan kekuatannya yang besar. Kita tentu
ingat cerita Daud yang bersama Tuhan menang mengalahkan Goliat.

Bapak Ibu saya mendapatkan sebuah kisah nyata pengusaha sukses bernama David
Green dari internet demikian: dulunya ia berasal dari keluarga yang sederhana dan
anak dari seorang pendeta. Dengan jumlah keluarga yang banyak namun rumah yang
kecil dan tidur hanya beralaskan kasur lipat. Namun ibunya selalu mengatakan “kita
tidak miskin, kamu tidak pernah miskin saat kami memiliki sesuatu untuk diberikan.
Namun ia sangat rajin saat SMP dia sudah berjualan kue, dan saat SMA dia sudah
KKN di sebuah perusahaan McLellan yang dipimpin oleh tuan T. Texas Tyler, sekalipun
ia disuruh membersihkan kantor ia tidak malu untuk mengerjakannya. Suatu ketika tuan
Tyler menyuruhnya untuk memanggang kacang dengan jumlah yang besar, lantas hal
ini dikomentari oleh Green bahwa mengapa mereka tidak menjual kacang mentah saja
seperti perusahaan lainnya?. Namun tuan Tyler mengatakan bahwa kita harus
mendahulukan kebutuhan pelanggan. Ketika ia semakin dewasa ia membangun
perusahaannya sendiri, namun ia tidak terjebak rutinitas kantoran, ia menemukan cara
dan melakukan apa yang bisa dilakukan untuk Tuhan. Sebagai bentuk komitmen
pribadi ia menetapkan Hobby Lobby tutup di hari Minggu. Kebijakan tersebut teap
berlangsung bahkan ketika perusahaan mengalami kerugian besar. Namun prinsipnya
akan karyawan yang melaksanakan ibadah di hari minggu dan bersantai dirumah
menjadi penting baginya. Menariknya sampai saat ini perusahaan Hobby Lobby tetap
menjadi salah satu perusahaan ritel yang terbesar saat ini di Amerika. Kisah ini
mengajarkan kita bahwa bersama Tuhan walaupun ada persoalan besar tetapi kita
tidak pernah kecewa justru kita dapat melewatinya. Mari melakukan perkara besar
bersama Tuhan Bapak/ibu. Amin Kita berdoa.

Anda mungkin juga menyukai