Anda di halaman 1dari 4

Bacaan kita saat ini merupakan suatu perikop yg menceritakan ttg perkenalan diri Yeremia sbg

nabi Tuhan. Yeremia bercerita bagaimana Allah memilihnya untuk bernubuat kepada Yehuda.
Perikop ini jg bercerita ttg bgm Yeremia menanggapi panggilan Allah. Disana ada dialog yg
terbangun antara Allah dan Yeremia.
Nabi Yeremia hidup dalam masa pergolakan bangsa Israel pada saat itu, dimana kerajaan
Yehuda yang kecil terjebak ditengah-tengah persaingan kerajaan2 besar yang ingin menguasai
Yehuda. Sehingga situasi Yehuda pada saat itu mereka berada dalam krisis moral,
kepemimpinan, mereka menyembah ilah lain, tidak memperdulikan hak-hak orang miskin,
janda, yatim piatu, dll. Shg dalam situasi yang demikianlah Yeremia dipanggil Allah untuk
menjalankan tugas istimewa yaitu menyampaikan FT menyampaikan ttg penghukuman dan
janji pengharapan Allah : “Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-
bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan
dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam. Bagaimana sikap dan reaksi Yeremia atas
tugas tersebut? Inilah yang menjadi bahan renungan kita pada minggu ini.
Nabi Yeremia adalah anak Imam Hilkia dari Anatot-Tanah Benyamin. Arti nama Yeremia ialah:
“Tuhan Adalah Tinggi (Luhur).”
Tuhan memulai penjelasan tentang pemanggilannya menjadi nabi yaitu Tuhan telah mengenal,
menguduskan dan menetapkan Yeremia menjadi nabi sebelum dia dibentuk dalam kandungan.
Bahwa Tuhan sudah mempersiapkannya jauh sebelum dia lahir, maka pengutusan itu bukanlah
suatu hal yg biasa-biasa sj. Artinya bahwa Yeremia telah dipersiapkan, ditetapkan oleh Allah
untuk menjalankan peran khusus dalam rencana Tuhan kepada bangsa Yehuda.

Namun demikian, Yeremia msh merasa bahwa pemanggilannya menjadi nabi Tuhan belum
layak baginya karena dia msh muda, dia belum pandai berbicara dsb. Dari respon Yeremia ini,
kita bs melihat bhw Tuhan lebih jauh menjelaskan bahwa pemanggilan Tuhan itu bukanlah soal
kesanggupan maupun kecakapan Yeremia, tetapi lebih kpd soal penyerahan diri untuk mau
dipakai oleh Tuhan. Sebab ketika Yeremia menerima panggilan itu, maka Tuhanlah yang akan
memberikan petunjuk kepada siapa dia akan pergi dan apa yang akan disampaikan, Tuhan
yang akan menaruh perkataanNya ke dalam mulutnya, shg Yeremia tidak perlu takut terhadap
tantangan yang akan dihadapi sebab Tuhan yang menyertainya.

Renungan

Jemaat yg dikasihi Tuhan..

Dalam kehidupan orang percaya masa kini, kisah pemanggilan Yeremia ini hendaknya menjadi
motivasi yang menguatkan kita utk senantisa mau bersaksi dan melayani Tuhan.

Memang, menjadi hamba Tuhan butuh panggilan pribadi/hati. Tanpa ada panggilan hati maka
tugas bersaksi dan melayani akan menjadi beban berat. Lepas dari panggilan hati, pasti juga
ada berbagai mcm alasan yang terukur untuk menolak panggilan itu, seperti yang diungkapkan
Yeremia; ‘aku tidak pandai bicara dan masih muda’.  

Pandai berbicara memang keharusan bagi seorang nabi, sebab ia akan menyampaikan firman


Tuhan dengan kata-kata. Firman Tuhan selalu berkaitan dengan nasehat, bimbingan, kritik,
pengajaran; semua itu mmg membutuhkan kemampuan berbicara. Demikian juga pengalaman
sangat penting. Pengalaman bisa berkaitan dengan kematangan usia. Oleh sebab itu, alasan
Yeremia menolak panggilan Tuhan itu sangat logis, karena ia masih muda.

Ketika Yeremia mengatakan “aku ini masih muda”, disini Yeremia mengungkapkan pengenalan
dirinya akan kelemahan dan ketidakmampuannya mengemban panggilan Tuhan itu. Sering
dalam kehidupan ini kita juga melakukan hal yg sama seperti Yeremia, yang mengeluhkan
ketidakmampuan, kelemahan kita dalam menghadapi berbagai hal dalam hidup kita.
Kita sering dipenuhi dgn berbagai alasan, Tuhan orang tua sy nanti marah, sy ini pemalu, sy
tidak punya bakat memimpin, sy masih tll muda atau sdh terlanjur tua, rmh tangga sy tdk baik-
baik saja, keluarga sy hancur/broken dan berbagai alasan lain, shg tdk mau menerima
panggilan Tuhan. Seolah-olah kita pasrah dan tdk mau menerima panggilan itu. Ini memang
respons/jawaban yg manusiawi. Atau mau spt yg Ajes p pp bilang mau Tuhan panggil par
melayani k Tuhan panggil par pulang k rmh Bapa y8g kekal???
Tetapi perlu juga dipahami, menjadi hamba Tuhan bukan ditentukan oleh diri sendiri dan bukan
berdasarkan kemampuan sendiri. Tuhan memiliki kuasa untuk memilih hambaNya. Itu
sebabnya, menjadi hamba Tuhan bukan pilihan tetapi panggilan . Setiap hamba Tuhan
memiliki keunikan atas panggilannya. (b) Yeremia diutus Tuhan untuk menyampaikan firman
Tuhan. Ia mempunyai tugas menyampaikan pesan yang Dia mengutusnya. Sehingga jika kita
dipanggil utk melayani Tuhan dalam hal apapun itu (melayani Tuhan bkn hanya sbg Pdt & MJ)
dlm tugas tanggungjwb pekerjaan, keluarga itu jg adalah btk melayani Tuhan. Melalui nas ini
kita, seperti firman Tuhan kepada Yeremia “janganlah katakan sy ini masih muda”, jangan
katakan kamu/kita/saya tidak bisa, jangan katakan kamu tidak mampu. Mengapa? Karena yang
memanggil kita adalah Tuhan dan yang mengutus kita juga adalah Tuhan, selama kita setia
pada pengutusan Tuhan, kepada siapa pun kita diutus dan apapun yang diperintahkan kita
jalankan, maka keluhan tentang kelemahan kita itu tidak akan ada artinya, sebab dalam
kelemahan dan kekuarangan kita selalu ada firman Tuhan yang memberikan kepada kita
petunjuk dan jalan yang harus kita lalui. Seorang hamba yang diutus Tuhan sesungguhnya ada
dalam penyertaan Tuhan. Dalam penyertaan itu, seorang hamba Tuhan harus sungguh-
sungguh menyerahkan dirinya kepada Tuhan. Seorang hamba Tuhan harus berserah dalam
menjalani hidup dan pelayanannya.

Dalam nas ini juga disebutkan, bhw Tuhan meminta kpd Yeremia utk ‘Jangan takut kepada
mereka’. Firman Tuhan cenderung mengkritisi orang-orang yang jahat. Orang-orang jahat itu
selalu memiliki kekuatan : entah itu kuasa, kelompok, lihai bicara. Ketika firman Tuhan
disampaikan kepada orang jahat, sangat mungkin mereka tersinggung, sakit hati ; lalu
menyerang balik yang menyampaikan firman itu. Karena itu, Tuhan mengingatkan Yeremia :
‘Jangan takut kepada mereka’. Jaminannya, para hamba Tuhan akan selalu disertai oleh Tuhan.
Tuhan mengulurkan tangan-Nya (memberkati), dan menjamah mulut (memberi kemampuan
berbicara).  Para hamba Tuhan tidak perlu menjadi kecut sebab seluruh kata yang
diungkapkan bersumber dari Tuhan (9) : "Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-
Ku ke dalam mulutmu’. Dengan penyertaan dan berkat yang diterima Yeremia, maka ia siap
diutus melakukan tugas panggilannya.
Dalam melaksanakan tugas panggilannya Yeremia pun ditugaskan untuk melakukan perubahan
dan pembaharuan total bagi umatNya. Yeremia yg msh muda itu akan berhadapan dgn
tantangan tugas yg berat yaitu (10) : “mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan
meruntuhkan ; lalu kemudian membangun dan menanam." Inilah tugas Yeremia yang diutus
Tuhan.

Mencabut, merobohkan, membinasakan, meruntuhkan adalah pemberitaan Yeremia yang


menunjuk kepada hukuman yang akan Tuhan jatuhkan atas bangsa-bangsa dan kerajaan-
kerajaan yang tidak taat. Membangun & menanam adalah pemberitaan yg menunjuk kepada
keselamatan yang kemudian akan mengikuti stlh hukuman itu dilaksanakan.

Tuhan memanggil kita menjadi anak-anakNya tentu tidak hanya sebatas agar kita beroleh
keselamatan, tetapi Tuhan mau pakai hidup kita ini juga menjadi pewarta kerajaan sorga,
Tuhan mau pakai setiap orang yang percaya untuk memberitakan kabar baik (Injil) kepada
semua orang. Kemanapun dan dimanapun orang kristen itu berada maka disitu juga ada berita
tentang kabar baik Tuhan. Memberitakan Injil bukan hanya sebatas memberitakan tentang
yang tertulis dalam Alkitab, tetapi kehadiran kita adalah kehadiran yang tidak membenarkan
kejahatan, kehadiran yang membangun dan memberi pertumbuhan

Kita seluruhnya umat Tuhan, sesungguhnya telah dipanggil menjadi hambaNya. Memang ada
panggilan khusus seperti Yeremia, dan ia memang harus memiliki kemampuan khusus. Kita bisa
belajar dari Yeremia yang tidak pandai bicara dan masih muda itu. Tetapi dalam prakteknya,
Yeremia mampu dengan luar biasa menyampaikan firman Tuhan.

Menjadi perenungan bagi kita; sejauh mana firman Tuhan yang kita baca atau kita dengar
membaharui hidup kita. Apakah Firman Tuhan itu membuat kita bertumbuh, atau apakah kita
mengalami perubahan ?

Artinya, Firman Tuhan yang kita baca atau Firman Tuhan yang kita dengar harus mengubah diri
kita. FT tidak berarti jika ia sekedar menjadi pengetahuan, tetapi FT bermanfaat apabila di
dalam diri kita ada perubahan. AMIN

Kita mengimani panggilan Yeremia ini sebagai panggilan orang beriman, bahwa dalam
kelemahan dan kekurangan kita ada kuasa Tuhan yang akan selalu menolong kita.
Maka adalah baik dan bijak jika kita mengenal siapa diri kita, sebelum kita dibentuk di dalam
rahim, Tuhan sudah mengenal siapa kita ini, Tuhan dengan persis sudah tahu bagaimana dan
apa kelehaman kita. Kita adalah anak-anak Allah yang ditebus dengan harga yang mahal yaitu
darah Kristus. 
 
Allah mempunyai rencana dalam hidup kita. Allah menetapkan kita dengan 1 tujuan
tertentu bagi kerajaanNya. Kita selalu sj disibukkan dgn berbagao aktifitas dan pekerjaan kita,
kita mgkin sering ada dalam sukacita dan tawa serta bersenang-senang, melakukan hal2 yg kita
inginkan dsb, tetapi sbg org percaya/Kristen pertanyaan penting dan mendasar dlm hdp kita
adlh apakah kehidupan yg kita jalani saat ini berguna bagi orang lain/berguna bg kerajaan
Allah??

Anda mungkin juga menyukai