Anda di halaman 1dari 34

Minggu, 01 Agustus 2021 Kejadian 12 : 1 - 9

Siapkan Hidupmu Untuk Menjadi Berkat

A
bram adalah seorang yang dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi satu
bangsa sebagai umat Allah. Bangsa besar juga termasyhur yang akan
menjadi model tentang perjanjian kasih antara Tuhan dan manusia.
Panggilan yang diterima oleh Abram bukan sesuatu yang mudah, tetapi
berisiko tinggi. Panggilannya berdampak pada dialaminya hidup dalam
keterbatasan. Ia harus meninggalkan banyak hal: negerinya, sanak
saudaranya, dan rumah bapanya. Abram pergi ke negeri yang akan
ditunjukan Tuhan kepadanya itu dengan membawa serta seluruh
keluarganya. Mereka berjalan menuju Kanaan, tanah yang dijanjikan karena
meyakini janji berkat yang dikatakan Tuhan. Tuhan berjanji akan
memberikan kepada Abram keturunan dan tanah. Inilah perjanjian berkat,
Tuhan berjanji memberi berkat dan Abram menanggapinya dengan ketaatan
tanpa syarat. Kita belajar bahwa orang yang menaati perintah Tuhan
dituntun untuk mengalami berkat-berkat-Nya. Tuhan berjanji lalu menepati
janji-Nya dan orang yang taat, menjadi besar, termasyhur, serta diberkati.
Tanah yang janjikan itu dimasuki, dan dijelajahi Abram, sambil mendirikan
mezbah untuk memanggil nama Tuhan. Pemenuhan janji tentang tanah
dialami dan disyukuri Abram bagi kemuliaan-Nya lalu memberi hidup
sebagai saluran berkat Tuhan. Kita semua pada dasarnya memiliki
dorongan untuk menjadikan hidup berguna bagi orang lain. Kita merasa
senang atau bahagia  ketika menyadari apa yang dikatakan atau dilakukan
berguna bagi orang lain. Keberadaan yang kita jalani baik dalam keluarga, di
tempat bekerja, maupun tempat melayani adalah kesempatan berharga
untuk menjadi berkat sebagai wujud nyata menyatakan iman kepada
Tuhan. Bersyukurlah atas panggilan dan pengutusan Tuhan, sebab dengan
demikian berarti kita siap menjadi berkat.

Doa: Tuhan, kami siap mengikuti panggilan dan dan pengutusan-Mu


untuk hidup menjadi berkat, Amin.

1
Senin, 02 Agustus 2021 Kejadian 12 : 10 - 20

Jangan Lupa Melibatkan Tuhan Dalam Hidup

P ernahkah kita diperhadapkan pada sebuah pengambilan keputusan


yang sangat sulit sebagaimana pernah dialami Abram? Bacaan hari ini,
menceritakan tentang rencana Abram untuk memperoleh kehidupan yang
lebih baik dan terhindar dari kelaparan yang terjadi di Tanah Negeb.
Rencana tersebut ternyata membawanya kepada pengambilan keputusan
yang sulit. Keputusan untuk menjadikan isterinya berpura-pura sebagai adik,
tentulah tidak mudah bagi Abram. Ia berkehendak baik, yakni agar mereka
dapat tinggal dengan aman di Mesir, tanpa berharap bahwa Firaun akan
mengambil Sarai menjadi isterinya. Tujuan yang baik dapat dialami bila
diupayakan dengan cara yang baik pula. Kemungkinan terburuk tidak
dipikirkan Abram, tetapi Tuhan menyelematkannya. Tuhan tetap bekerja
atau campur tangan dalam keadaan genting dan menimpakan tulah yang
hebat kepada Firaun serta seisi istananya. Menyadari kesalahannya, Firaun
akhirnya mengembalikan Sarai kepada Abram dan membiarkan Abram pergi
bersama kepunyaannya. Tindakan Abram yang didasarkan pada rencana
1
penipuan untuk menyelamatkan keluarganya dari bencana kelaparan,
ternyata menyebabkan orang lain mengalami hukuman Tuhan. Ini bukan
tindakan yang tepat. Jangan karena kekuatiran akan hidup, lalu menipu
orang lain. Belajar dari kisah ini membuat kita menyadari bahwa hidup dan
semua kebutuhan dalam keluarga, pasti dijamin Tuhan. Sebab itu jangan
lupa melibatkan Tuhan dalam pemikiran dan setiap pengambilan keputusan
yang akan diambil sebagai solusi agar tidak berdampak buruk bagi
kehidupan kita sendiri dan juga orang lain.

Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk selalu mengandalkan-Mu


dalam setiap pengambilan keputusan hidup, Amin.
Selasa, 03 Agustus 2021 Kejadian 13 : 1 - 18

2
Utamakanlah Jalan Damai
1

K ita pasti pernah mengalami konflik. Mulai dari konflik dengan diri sendiri
hingga konflik dengan orang lain. Ada yang dengan cepat dapat
menangani konflik itu, namun ada juga yang membiarkan konflik tersebut
berlangsung sangat lama tanpa mengupayakan perdamaian. Bacaan kita
hari ini menceritakan tentang konflik antara Abram dengan keponakannya
sendiri, Lot. Konflik di antara mereka berkaitan dengan pembagian tempat
atau tanah untuk masing-masing mereka tinggal. Abram tidak mau
mengulangi pengalaman kesalahan seperti yang dilakukannya di Mesir,
ketika terjadi perkelahian antara gembalanya dan gembala Lot. Karena itu
Abram berinisiatif untuk menyelesaikan konflik itu dengan jalan damai. Ia
mempersilahkan Lot untuk memilih tempat terlebih dahulu, meskipun ia
pamannya dan berdasarkan usia, tentu Abram lebih tua. Peluang ini
diresponi oleh Lot dengan memilih tempat yang menurut dia terbaik tanpa
mempertimbangkan lingkungan di sekitarnya. Padahal tempat yang
dipilihnya berdekatan dengan tempat dimana tinggal orang-orang Sodom
dan Gomora yang jahat dan berdosa terhadap Tuhan. Pilihan Lot untuk
mengutamakan jalan damai sebagai 1 1bentuk keyakinannya bahwa Allah tidak
lupa akan janji-Nya kepada Abram. Karena itu, situasi dan kondisi apa pun
yang dialaminya tidak akan menghalangi Tuhan untuk menggenapi janji-
Nya. Kisah ini memberi pelajaran berharga bagi kita bahwa memilih dan
mengupayakan jalan damai merupakan hal penting. Kehidupan menjadi
harmonis dan relasi pun tidak terganggu jika semua orang hidup berdamai.
Marilah kita menjalani hari-hari hidup ini dengan tetap mengutamakan jalan
damai!

Doa: Tuhan, berikanlah kami hati yang mau berdamai dengan semua
orang, Amin.

3
Rabu, 04 Agustus 2021 Kejadian 14 : 1 - 16

Karena Aku Mengasihimu

K onflik sering membuat ikatan kasih dan damai menjadi hilang. Bacaan
hari ini, menegaskan baik teladan maupun pelajaran tentang kekuatan
kasih yang tanpa batas dari Abram. Sebenarnya ada dua faktor yang dapat
menghalangi Abram untuk menyatakan kasihnya kepada Lot. Pertama,
kekuatan para musuh. Kisah ini memperlihatkan adanya dua kekuatan besar
yang bermusuhan, yaitu Kedorlaomer dan sekutunya di satu pihak serta
Sodom dan Gomora beserta sekutunya di pihak lain. Kerajaan Kedorlaomer
dan sekutunya adalah kerajaan yang besar. Mereka adalah bangsa yang
kuat dan terlatih berperang. Kedua, konflik yang pernah terjadi antara Abram
dengan Lot mengenai ladang penggembalaan. Konflik yang menyebabkan
terpisahnya tempat tinggal mereka. Namun ternyata persoalan itu tidak
disimpan Abram di dalam hatinya. Maka ketika Abram mendengar bahwa
Lot menjadi tawanan perang, ia menunjukkan kasih yang besar dengan
mengerahkan pasukan untuk mengejar musuh, tanpa memikirkan risikonya.
Mengapa Abram bersedia melakukan hal itu? Karena Abram mengasihi Lot
yang adalah keponakannya dan 1sudah dianggap sebagai anaknya. Juga
karena kepercayaan Abram pada kekuatan kuasa Tuhan yang mampu
menolongnya. Dapatkah kita meneladani Abram dalam hal kasihnya kepada
keluarganya? Tetap mengasihi dan berdamai sebagai kerabat yang memiliki
ikatan kekeluargaan. Ibu Teresa pernah berkata "Jika tidak ada kedamaian
di antara kita, itu dikarenakan kita melupakan bahwa kita memiliki satu sama
lain." Benar, sebab sebagai satu persekutuan keluarga, kita saling memiliki.
Karena itu, jangan melupakan ikatan itu. Tetaplah mengasihi, tetaplah
berdamai. Berkat Tuhan tersedia bagi semua orang dan semua keluarga
yang tetap saling mengasihi.

Doa: Ya Tuhan Allah, tolonglah kami agar dapat mengasihi dan


hidup berdamai satu dengan lainnya. Amin.
Kamis, 05 Agustus 2021 Kejadian 14 : 17 - 24

4
Keberhasilanku Dipersembahkan Bagi Kemuliaan Nama-Mu

K eberhasilan bisa membuat orang lupa diri dan sombong. Mudah sekali
untuk merasa bahwa semua keberhasilan adalah usaha dan kerja keras
serta kemampuan diri sendiri. Tujuan akhir dari semua itu hanya kepujian
diri sendiri. Abram bukanlah tipe manusia seperti itu. Keberhasilan yang dia
raih tidak membuatnya lupa diri dan sombong. Ia mempersembahkan
seluruh keberhasilannya kepada Tuhan dengan cara memberikan
persembahan persepuluhan kepada imam yang Mahatinggi, Melkisedek.
Abram membuktikan bahwa dirinya adalah seorang beriman yang
mengembalikan segala hormat dan pujian kepada Tuhan yang diyakininya
sudah memberikan kepadanya keberhasilan dan kemenangan. Sikap Abram
yang rendah hati membuatnya tidak melupakan orang-orang yang telah
membantunya. Abram memastikan bahwa orang-orang itu mendapatkan
pahala masing-masing sesuai dengan hak mereka sebagai pemenang
perang. Ia juga tidak memberi kesempatan kepada orang berdosa
bermegah atas orang benar. Sikapnya yang lain adalah menolak untuk
menerima ucapan terimakasih Raja Sodom, karena merasa seakan-akan
perbuatan Abram itu adalah jasa1 untuk Sodom. Abram tahu bahwa ia
bertindak atas kehendak Tuhan untuk menyelamatkan Lot ponakannya.
Oleh karena itu ia merasa tidak perlu menerima hadiah dari raja Sodom.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk hati-hati menyikapi
keberhasilan. Keberhasilan dapat menjadi sumber kesombongan. Ingatlah
selalu orang-orang yang telah membantu kita menuju keberhasilan dan
mensyukurinya sebagai anugerah Tuhan. Gunakanlah semua keberhasilan
itu untuk membawa kemuliaan bagi nama-Nya dan bukan untuk kemuliaan
dan kepujian diri sendiri.

Doa: Tuhan, keberhasilan yang kami dapat biarlah dipersembahkan


hanya bagi kemuliaan nama-Mu. Amin.
Jumat, 06 Agustus 2021 Kejadian 15 : 1 - 21

5
Ku Tahu Siapa Yang Ku Percaya

“U ntuk apakah kekayaan yang kumiliki ini jika pada akhirnya aku tidak
dapat mewariskan kepada keturunanku”? Pertanyaan ini merupakan
ekspresi suasana batin Abram. Tuhan mengetahui apa yang ada dalam hati
Abram, sehingga Ia mengingatkan kembali akan janji-Nya tentang
keturunan. Tuhan tidak melupakan apa yang telah diucapkanNya kepada
Abram. Abram diajak untuk melihat karya tangan Tuhan agar keyakinannya
tetap teguh. Ia berkata kepada Abram,  “Coba lihat ke langit, hitunglah
bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya, demikian banyaknya
nanti keturunanmu”. Artinya dengan mengatakan itu, Tuhan menunjukkan
siapa diriNya kepada Abram. Dia-lah Tuhan Pencipta semesta alam yang
mengatur seisi ciptaan-Nya termasuk hal yang dianggap mustahil bagi
Abram, maka percayalah ia. Keteguhan iman Abram untuk mempercayai
janji Tuhan bukan berasal dari dirinya, tetapi karena dia melihat Tuhan Sang
Khalik yang telah berjanji. Tuhan memperhitungkan kepercayaan Abram
sebagai kebenaran. Firman hari ini mengajarkan kita bahwa janji Tuhan itu
pasti!  Tuhan tidak pernah ingkar janji. Kita dapat juga menghadapi berbagai
kenyataan dan pergumulan hidup yang berdampak pada munculnya
pertanyaan serta keraguan tentang janji atau kasih setia Tuhan. Kisah hari
ini mengingatkan dan memberi inspirasi untuk tetap teguh beriman kepada
Tuhan. Jangan meragukan kuasa-Nya, sebab Ia sanggup memberikan
apapun yang kita butuhkan sekalipun itu mungkin mustahil untuk
didapatkan. Biarlah kita semua yakin dan selalu berkata dalam berbagai
situasi hidup,” Ku tahu siapa yang ku percaya,” Dialah Tuhan Pencipta
semesta yang kasih-Nya tak pernah berubah dalam hidup kita.

Doa: Ya Tuhan, ajarilah kami untuk selalu percaya pada janji dan
kasih setiaMu dalam hidup ini, Amin.
Sabtu, 07 Agustus 2021 Kejadian 17 : 1 - 27

6
Janganlah Meragukan Janji Tuhan

J anji merupakan sesuatu yang sangat mudah untuk diucapkan, namun


dapat pula sulit untuk ditepati. Saat janji diucapkan, banyak orang terlena
dan terbuai. Janji yang ditepati membuahkan sukacita, tetapi bila diingkari
menimbul kekecewaan bahkan kehancuran. Saat janji diingkari, muncul
banyak respon dari korban pengingkaran itu. Ada yang berusaha keras
menagih janji, mungkin juga mengalami putus asa dan mengakhiri hidup,
atau bertindak fatal menghabisi si pengingkar janji. Anak muda misalnya,
sering menjadi korban pengingkaran janji kekasihnya. Pengingkaran janji
mengakibatkan banyak orang mengalami krisis kepercayaan, sulit dipercaya
dan mempercayai. Mari kita belajar dari kisah Abraham. Allah berkenan
menetapkannya menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Hal inilah yang
menjadi alasan bagi Allah untuk menggantikan namanya dari Abram
menjadi Abraham. Isterinya juga ditetapkan Allah menjadi ibu bangsa-
bangsa, dan menggantikan namanya dari Sarai menjadi Sara. Suami isteri
ini telah dipilih Allah untuk mengerjakan karya selamat-Nya, dan untuk
maksud tersebut Ia mengikat perjanjian dengan mereka. Mereka telah
menerima janji berkat Tuhan tentang keturunan, namun meragukannya
sebab Sara telah berusia lanjut. Perjanjian Allah bersifat kekal dan Abraham
diminta untuk berpegang teguh padanya. Allah berjanji untuk memberikan
keturunan dan pasti mewujudkannya. Abraham meyakini janji Allah,
menaatinya dan berserah serta bersabar dalam penantian panjang. Tuhan
menepati janji tentang keturunan seturut waktu dan kehendak-Nya.
Percayalah pada Tuhan dan jangan meragukan janji-Nya.

Doa: Tuhan, tolonglah kami supaya tidak ragu akan janjiMu. Amin.
Minggu, 08 Agustus 2021 Mazmur 42 : 1 - 12

7
Curhatlah Kepada Tuhan

M asalah disikapi sebagian orang dengan cara mencari teman curhat,


entah itu pelayan, sahabat, keluarga, atau orang terdekat lainnya.
Curhat biasanya dilakukan dengan harapan mendapat solusi, atau
setidaknya membuat hati lega dan meringankan beban. Curhat bukanlah hal
yang salah, namun dapat tidak bermanfaat bila melibatkan orang yang
kurang tepat. Kemampuan menyimpan rahasia tidak dimiliki oleh semua
orang. Masalah dan rahasia dapat bocor serta tersebar, sehingga
merugikan orang yang curhat. Pengalaman pemazmur hendaknya dijadikan
teladan iman menemukan solusi menyelesaikan persoalan tekanan batin. Ia
mengungkapkan: “mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah dalam
diriku”? Pemazmur mengalami tekanan batin yang mendalam karena
berbagai masalah, dan merintih mohon pertolongan. Ia berharap pada
Tuhan dan mengungkapkan tekanan batinnya dalam doa. Kita pun
mengalami banyak masalah yang menekan batin, terutama pandemi covid
19. Krisis iman, ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan hadir dan menekan
batin dengan hebat. Belajarlah pada pemazmur yang berharap pada Tuhan,
Ia memberikan pertolongan, sehingga hati menjadi lega karena diliputi
sukacita. Keluarga haruslah menjadi basis beriman yang di dalamnya tekad
dan hati disatukan lalu curhat kepada Tuhan dalam doa. Pertolongan Tuhan
tidak pernah terlambat dan nyata saat kita berserah dan membuka hati.
Tuhan adalah harapan satu-satunya dan tempat berteduh yang abadi. Ia
tahu apa yang dihadapi dan menekan batin, jadilah kuat dan tetap berserah
diri serta mengandalkan Dia dalam segala situasi.

Doa: KepadaMu ya Tuhan kami membawa seluruh persoalan kami.


Amin.
Senin, 09 Agustus 2021 Yesaya 2 : 22

8
Jangan Berharap Kepada Manusia

U ang dan jabatan sering dijadikan sebagai tumpuan harapan seseorang


untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Uang dipahami sebagai raja
dunia, identitas manusia, dan digunakan sebagai standar dalam
menentukan derajat sosial. Kualitas seseorang diukur dari ada tidaknya
uang yang dimiliki, bukan berdasarkan norma dan karakter. Jabatan pun
memiliki pengaruh yang tidak kurang mempengaruhi perilaku manusia
dewasa ini. Ingatlah ungkapan “orang dalam” yang diandalkan saat
mengikuti tes memperoleh pekerjaan, anak masuk sekolah dll. Uang dan
jabatan dijadikan andalan penyelesaian berbagai hal dan Tuhan dilupakan.
Kita memerlukan uang dan jabatan atau manusia, namun tidak boleh
melupakan Tuhan sumber segala sesuatu. Mereka yang berharap dan
mengandalkan Tuhan tidak menjadi kecewa. Bacaan hari ini, Yesaya 2:22
menegaskan, jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih daripada
embusan nafas. Manusia adalah ciptaan Allah yang sungguh amat baik,
namun tetap terbatas dalam hal tertentu. Tuhan-lah tumpuan harapan satu-
satunya, Ia sanggup menjawab segala kebutuhan hidup manusia. Ia hadir
dengan pertolongan-Nya di saat manusia berada pada “titik paling rendah”
dalam hidupnya. Setiap orang yang berharap kepada Tuhan tidak pernah
kecewa. Yakinlah akan kasih dan kebaikan Tuhan dan jadilah kuat serta
tenang. Kasih dan kebaikan manusia bisa sirna dan musnah seiring
berjalannya waktu, namun yang berasal dari Tuhan abadi adanya. Setiap
orang yang berharap kepadaNya akan mengalami kelimpahan hidup.

Doa: Tuhan, ajarilah kami untuk tetap berharap kepadaMu. Amin.


Selasa, 10 Agustus 2021 Yesaya 36 : 1 - 10

9
Suka Duka Dipakai-Nya Untuk Kebaikanku

S eorang tukang periuk selalu menginginkan periuk buatannya baik dan


sempurna. Periuk yang kurang baik, akan dirombak dan dibentuk
kembali agar menjadi sempurna. Tuhan pun demikian, senantiasa berkarya
dan mendatangkan kebaikan dalam seluruh keadaan manusia. Manusia
adalah ciptaan-Nya yang sungguh amat baik. Alkitab juga menyaksikan
bahwa Israel adalah umat pilihan, dan dari merekalah bangsa-bangsa lain
memperoleh berkat. Pilihan dan keistimewahan yang telah ditetapkan Allah
itu di kemudian hari disangkali Israel, mereka hidup menurut kehendak
sendiri. Dosa besar yang mereka lakukan adalah penyembahan berhala dan
berharap serta bersandar pada kekuatan militer bangsa lain. Bacaan hari ini
menegaskan pula bahwa kesukaran yang Israel alami bukanlah alasan
berakhirnya kebaikan Allah. Allah tetap mengasihi dan menyatakan
kebaikan-Nya. Kesaksian Yesaya ini layak dijadikan inspirasi bagi orang
percaya agar tetap meyakini kebaikan Allah. Orang yang meyakini kebaikan
Allah memiliki kekuatan untuk terus mendekatkan diri, berdoa dan berserah.
Allah menyatakan kasih kepada manusia dalam seluruh situasi hidup, baik
suka maupun duka. Suka duka dipakai Allah untuk membentuk manusia
menjadi pribadi beriman yang kuat dan lebih baik serta berkenan kepada-
Nya. Ia memberikan kekuatan yang memampukan kita melewati penderitaan
atau masa hidup yang sulit. Kebahagiaan dan kesukaran akan terjadi silih
berganti menghiasi hidup kita. Hendaklah terus berharap pada Tuhan baik
dalam suka maupun duka.

Doa: Ya Tuhan, arahkan langkah kami untuk tetap ada di jalanMu.


Amin.
Rabu, 11 Agustus 2021 Mazmur 38 : 1 - 23

10
Kepada-Mu Ku Berdoa

S eorang wanita paruh baya dengan wajah yang lusuh dan layu
menghampiri seorang penjaga makam sambil menyerahkan seikat
bunga. “Pa, seperti biasanya, tolong letakan bunga ini di makam anakku ya”.
Penjaga makam tersenyum dan berkata, “Ibu, selama bertahun-tahun ibu
melakukan ini”. Wanita paruh baya itu menjawab, “Anakku telah tiada, untuk
apa aku hidup, hidupku hanya untuk anakku”. Penjaga makam itu pun
berkata dengan bijaksana, “Anak ibu akan sedih melihat ibu seperti ini.
Teruslah melanjutkan hidup, masih banyak hal baik yang bisa ibu lakukan”.
Beberapa bulan kemudian, sebuah mobil mewah parkir di depan pintu
sebuah makam. Seorang wanita cantik paruh baya turun dengan senyum
berseri dan menghampiri penjaga makam. “Saya mau mengucapkan terima
kasih, beberapa bulan lalu saat kita berjumpa di sini, sebenarnya saya
mengalami sakit kanker otak. Saya putus asa, rasanya ingin mati bersama
anakku, tetapi berhasil bangkit berkat nasihatmu. Saya bersama anak-anak
yatim piatu di panti asuhan, mengajarkan mereka membaca, menulis,
memasak dan menjahit, semua hal itu membuat saya begitu bahagia”.
Keputusasaan bisa menimpa siapa saja pada saat mengalami kesukaran,
misalnya pada waktu sakit. Pemazmur mengungkapkan: “tidak ada yang
sehat, berdegup, terbungkuk”, jiwanya terancam dan ia mengalami kesepian
yang amat sangat. Tuhan dijadikannya sebagi tempat bersandar, mengeluh
dan memohon. Saat kita tidak bisa lagi melakukan sesuatu, doalah satu-
satunya solusi. Tuhan pasti menjawab doa dan menolong melalui orang-
orang di sekitar kita.

11
Doa: Tuhan, kepada-Mu lah ku serahkan segala pergumulanku.
Amin.
Kamis, 12 Agustus 2021 Mazmur 71 : 5

Berharaplah Pada Tuhan Sepanjang Hidupmu

B acaan hari ini mengisahkan pengalaman beriman yang dialami raja


Daud pada masa lanjut usianya. Ia merenung dan mengakui kemurahan
Tuhan yang telah dialaminya sejak masa muda. Tuhan berkarya di
sepanjang rentang usianya dengan cara menguatkan, menuntun,
melindungi, dan memberkati. Hidupnya berlangsung karena kebaikan
Tuhan. orang yang menapaki hidup di usia lanjut mengalami berkurangnya
kekuatan fisik dan membayang akhir hidup yang mendekat. Pengalaman
beriman yang telah dialaminya bersama Tuhan menguatkan iman. Imannya
tetap kokoh, walau telah memasuki usia senja dan mengakui bahwa
kemurahan Tuhan tidak pernah berakhir. Tuhan terus menyertainya sampai
di masa lanjut usia dan ia pun tetap beriman serta memohon pertolongan
dari-Nya. Kasih setia Tuhan dipuji dan diakuinya melalui ungkapan: “Sebab
Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya
Allah”. Pengalaman spiritual Daud ini hendaknya dijadikan pelajaran
berharga yang menuntun perjalanan hidup kita. Tuhan adalah harapan satu-
satunya yang mampu memberi pertolongan untuk mengatasi berbagai
kenyataan hidup yang mengguncang. Ia pasti menolong, melindungi, dan
menyertai hidup orang percaya. Pertolongan-Nya menghalau takut dan
kuatir terhadap risiko memasuki masa tua, sehingga sirnalah perasaan
menjadi beban bagi orang lain, terabaikan serta tidak berguna. Hidup dan
lanjut usia bukanlah kenyataan yang harus disesali tetapi dimaknai dan
disyukuri sebagai kasih karunia Tuhan. Berharaplah pada Tuhan yang
menguasai sejarah dan hidupmu, bersukacitalah senantiasa.

12
Doa: Tuhanlah harapanku berilah berkat-Mu berlimpah-limpah.
Amin!
Jumat, 13 Agustus 2021 Mazmur 123 : 1 - 4

Belas Kasihan Tuhan Melegakan Batin

B anyak orang mengalami tekanan batin ketika dihina, dicela dan dituding
tanpa alasan yang jelas. Tekanan seperti ini pada saatnya akan
mengakibatkan dialaminya stres dan depresi. Stres dan depresi
mengakibatkan kelelahan serta kelemahan baik fisik maupun mental bahkan
berbagai macam penyakit. Daud pun pernah mengalami pengalaman
serupa, hatinya penuh sesak dengan hinaan. Telinganya tidak kuat lagi
mendengar teriakan yang bernada ejekan. Matanya terasa perih melihat
orang-orang dan pemandangan di sekelilingnya. Mulutnya pun terbungkam
rapat tidak bisa lagi berkata apa-apa. Tekanan batin ini diatasinya dengan
berdoa, menyembah dan menaikkan ucapan-ucapan syukur kepada Tuhan.
Ia memohon belas kasihan, pertolongan, dan bimbingan Tuhan.
Permohonannya bernada seruan dan pengakuan: ”Kasihanilah kami, ya
Tuhan, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan
penghinaan, jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang
yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong” (ayat
3 dan 4). Kata kami dalam bacaan ini menjelaskan bahwa permohonan
Daud bukan saja bersifat pribadi tetapi juga persekutuan. Ia berdoa
memohon pertolongan untuk seluruh umat dan dirinya sendiri. Berdoa
sungguh-sungguh memohon belas kasihan Tuhan telah Daud teladankan
kepada kita. Teladanilah sikap iman Daud dan yakinlah bahwa hanya belas
kasihan Tuhan sajalah yang bisa mengatasi kemelut batin. Kemelut batin
baik yang dialami secara pribadi maupun persekutuan dapat diatasi dengan
memohon belas kasihan Tuhan. Belas kasihan Tuhan-lah yang mampu
melegakan batin.

13
Doa: Ya Tuhan legakanlah tekanan batin kami dengan belas kasihan-
Mu. Amin!
Sabtu, 14 Agustus 2021 Mazmur 130 : 1 - 8
13
Berharaplah Pada Tuhan Karena Ia Setia Mengasihi

U ngkapan “Nyanyian ziarah” yang dipakai di awal mazmur ini


sesungguhnya berarti “naik”. Yerusalem didirikan di daerah perbukitan,
dan Bait Allah ada di atas bukit bernama Sion. Pemazmur naik menghampiri
Allah dalam Bait-Nya yang Kudus dan berdoa mengakui kesalahannya. Ia
berseru dari dalam kesukaran dan memohon agar Tuhan mengampuni
kesalahannya. Kesalahan yang sudah dilakukan diakui dan berseru
memohon agar Tuhan mendengar seruannya. Pengampunan Tuhan ia
mohonkan supaya terlepas dari akibat kesalahannya. Pengampunan Tuhan-
lah yang akan menyelamatkan pemazmur, sebab kasih setia ada pada-Nya.
Keyakinannya akan kasih setia Tuhan teguh, sehingga ia sabar menanti
jawaban Tuhan. Bacaan hari ini menegaskan pesan bahwa semua orang
dapat melakukan kesalahan dan Tuhan tahu semuanya. Kita diminta untuk
terbuka dan jujur mengakui semua kesalahan serta memohon
pengampunan. Ingatlah kesalahan yang disembunyikan atau ditutupi
memberatkan batin dan membuat hidup menjadi tidak bergairah. Kita
mengharapkan pengampunan Tuhan agar terlepas dari rasa bersalah dan
mengalami kelegaan. Tuhan itu baik, kasih setia ada pada-Nya, datanglah
dan berserulah dari dalam kesukaranmu, Ia pasti mendengar. Berhati-
hatilah menjalani keberadaan sebagai orang beriman agar terhindar dari
melakukan kesalahan. Mohonlah hikmat dari-Nya supaya hidup dituntun dan
diterangi serta berkenan kepada-Nya. Bersabarlah bila permohonan tidak
cepat terjawab, percayalah bahwa pada waktu-Nya Tuhan pasti menjawab.
Yakinlah akan kasih setia Tuhan yang tak pernah berkesudahan.

14
Doa: Ya Tuhan, ingatlah akan kami yang mengharapkan kasih setia-
Mu. Amin!
Minggu, 15 Agustus 2021 1 Raja-Raja 3 : 16 - 28

Orang Berhikmat Adil Dalam Membuat Keputusan

H ikmat Ilahi tidak semata-mata berupa akal budi yang rasional, karena
juga menyangkut kasih dan kepedulian terhadap sesama. Manusia
yang bergumul dengan penderitaan dan dosa seharusnya mendapat
perlakuan yang adil. Kasus yang diperhadapkan kepada Salomo
merupakakan kasus yang pelik. Masalahnya bukan sekadar bagaimana
bertindak adil secara rasional, tetapi juga dalam pandangan Allah. Allah
menghendaki agar mereka yang tertindas memperoleh belas kasihan dan
bagi si penindas diberikan hukuman. Kedua perempuan sundal ini, selain
menjadi budak dosa juga mewakili manusia yang diperbudak oleh kondisi
sosial masyarakat yang bersifat patrilineal. Kondisi mereka melacurkan diri
pasti tidak lepas dari perlakuan masyarakat yang diskriminatif terhadap
kaum perempuan. Mereka sepatutnya mendapat perhatian dari masyarakat,
bukan dari sang raja muda yang saleh saja. Raja ini bukanlah orang
berhikmat yang kehilangan perasaan pada saat memerintahkan agar bayi
yang diperebutkan itu dibelah menjadi dua bagian. Salomo justeru karena
hikmat ilahi membongkar dinginnya hati manusia yang dibelenggu dosa. Ia
juga menghangatkan hati nurani dari orang yang belum kehilangan
kemanusiaannya. Kiranya hikmat yang sama memandu kita pada saat
keputusan, terutama dalam keluarga. Janganlah mengandalkan rasio, tetapi
nurani agar peka terhadap hati Allah yang peduli kepada orang tertindas.
Mintalah hikmat ilahi sebab Allah akan memberikan hikmat-Nya kepada
yang memintanya.

15
Doa: Tuhan berikanlah hikmat agar kami memutuskan hal apapun
menurut kehendak-Mu. Amin!.
Senin, 16 Agustus 2021 Ezra 7 : 25 - 27

Melayani Dengan Sungguh

T uhan lebih dulu melayani kepadaku, melayani-melayani lebih sungguh.


Panggilan untuk melayani sebagaimana tersirat dalam penggalan lirik
lagu di atas adalah sebuah komitmen iman yang mulia. Ezra adalah seorang
imam, keturunan dari imam Eleazar anak imam Harun. Ia seorang ahli kitab
dan mahir dalam taurat Musa. Perlindungan Tuhan selalu menyertainya baik
ketika mengalami pembuangan di Babel, maupun pada saat pulang ke
Yerusalem. Ezra pulang ke Yerusalem, karena diberikan tanggungjawab
oleh raja Artahsasta untuk mengatur semua hal yang berkaitan dengan
kebaktiaan di rumah Allah. Bacaan hari ini mengajarkan teladan kesetiaan
dalam melayani pekerjaan Tuhan. Melayani merupakan suatu panggilan
iman yang lahir dari hati yang tulus tanpa ada paksaan. Bahkan pada saat
ketiadaan pengharapan sekalipun, kita harus dengan sungguh memberi diri
untuk dipakai oleh Tuhan. Panggilan melayani tidak hanya ditujukan kepada
orang-orang tertentu atau di tempat tertentu saja. Melayani adalah panggilan
untuk dilakukan oleh siapa saja kapan pun waktunya. baik dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara, bergereja maupun dalam
keluarga. Berusahalah untuk terus saling melayani satu akan yang lainnya
dengan tetap meminta hikmat Allah, agar dituntun dan mampu menjalani
hidup sebagai orang percaya. Ingat dan yakinlah bahwa pertolongan Tuhan
pasti nyata menyertai setiap orang yang menunjukan kesetiaan kepada-Nya.

16
Doa: Tuhan Yesus, berikanlah hikmat bagi kami untuk melayani
dimanapun kami berada. Amin.
Selasa, 17 Agustus 2021 2 Raja-raja 11 : 1 - 20

Rencana Allah Mendatangkan Kesejahteraan dan Keamanan

P erencanaan adalah realitas yang tak terpisahkan dari kehidupan


manusia dan dilakukan dengan maksud memperoleh kebaikan. Ideal
atau esensi perencanaan dimaksud dapatlah menjadi sirna bila nurani
dibutakan oleh kejahatan dan kepentingan diri semata. Nurani yang jahat
menyebabkan perencanaan dan tindakan yang membinasakan sesama.
Kisah hari ini mengisahkan pesan iman bahwa Tuhan tidak pernah
menghendaki perencanaan dan tindakan yang tidak terpuji karena itu pasti
bertindak menyatakan kehendak-Nya. Atalya sangat berambisi mengambil
alih tahta kerajaan, sehingga merancangkan yang jahat di mata Tuhan dan
akhirnya ia pun mati dibunuh. Membunuh orang lain dipahami sebagai
tindakan yang benar untuk memperoleh tujuan memuaskan kepentingan disi
sendiri. Kehendak Tuhan ditegakkan, Ia memakai Yoseba dan imam Yoyada
sebagai alat penyelamatan, sehingga Yoas diangkat menjadi raja. Kisah
pembunuhan terjadi pula dalam kehidupan dewasa ini baik dalam bentuk
fisik maupun psikis. Kita juga belajar bahwa mementingkan kepentingan diri
sendiri selalu merusak kebersamaan yang rukun. Tanggung jawab untuk
saling mengasihi, melindungi, memberikan rasa nyaman dan aman serta
kesejahteraan antara satu dengan yang lainnya harus diwujudkan dalam
keluarga. Momentum peringatan hari kemerdekaan RI yang ke-76 ini
hendaknya dimaknai sebagai kesempatan untuk tidak semena-mena
terhadap orang lain. Hiduplah dengan cinta kasih dan harmoni dengan
semua orang, lakukanlah yang benar dan bersyukurlah senantiasa.

17
Doa: Ya Tuhan, ajari kami agar tidak memutlakkan kepentingan diri
dan mengorbankan orang lain. Amin.
Rabu, 18 Agustus 2021 Daniel 5 : 10 - 30

Takut Tuhan Peroleh Hikmat dan Tinggi Hati Direndahkan


Orang

K eegoisan membuat seseorang menjadi tinggi hati, memiliki keyakinan


berlebihan atas apa yang dilakukannya, dan tidak memperhitungkan
dampak buruk dari keputusan atau tindakannya. Pengalaman haruslah
dijadikan pelajaran hidup agar dapat terhindar dari akibat buruk keegoisan.
Belsyazar sama sekali tidak belajar dari pengalaman ayahnya
Nebukadnezar tapi justru meninggikan diri dengan kekuasaannya.
Kekuasaan yang didapati oleh seseorang sebenarnya adalah pemberian
Tuhan yang harus dijalankan dengan penuh rasa tanggungjawab dan takut.
Perilaku tinggi hati atau sombong membuat seseorang tidak menghargai
kekudusan hadirat Tuhan dan karenanya menimbulkan kemarahan-Nya.
Tulisan di dinding adalah bukti kemarahan Tuhan atas tingkah laku
Belsyazar seorang raja yang tinggi hati. Bacaan hari mengajarkan bahwa
kesombongan akan membuat seseorang tidak menghargai kekudusan
hadirat Tuhan. Kita harus menghargai dan tunduk pada otoritasnya-Nya dan
terus belajar dari pengalaman, yang baik diteladani serta tidak mengulangi
yang buruk. Keluarga berperanan penting dalam upaya pengenalan akan
Tuhan. Karya dan kasih Tuhan diceritakan, kehendak-Nya diajarakan terus-
menerus, sehingga seluruh keluarga takut Tuhan serta tunduk di hadirat-
Nya. Daniel adalah contoh orang yang takut Tuhan, ia diberikan hikmat
hikmat dan akal budi untuk mengartikan serta memaknai maksud Allah
dalam tulisan di dinding. Orang yang takut akan Tuhan diberikan hikmat dan
pengertian, dihargai dalam hidup karena prestasinya serta memuliakan
Tuhan.

18
Doa: Tuhan, berikanlah hikmat bagi kami agar tetap merendahkan
diri dan menghargai kekudusan Hadirat-Mu. Amin.
Kamis, 19 Agustus 2021 Bilangan 22 : 2 - 13

Taat Dan Bertindak Sesuai Petunjuk Allah

Ketaatan merupakan bukti iman setiap orang percaya. Hidup yang taat
senantiasa melibatkan Tuhan dalam berbagai macam pertimbangan dan
keputusan. Kisah tentang Balak bin Zipor memanggil Bileam bin Beor
sebagimana yang kita baca hari ini secara tegas menyajikan pesan
ketataan. Awalnya adalah ketika Balak bin Zipor yang adalah raja Moab,
merasa ketakutan melihat banyaknya bangsa Israel yang sedang berkemah
di daerah seberang sungai Yordan. Ia pun mengutus orang-orang
suruhannya kepada Bileam untuk mengutuki bangsa Israel, dengan tujuan
dapat mengalahkan dan menghalau bangsa tersebut. Bileam seorang
pelihat yang diketahui memiliki kemampuan memberkati dan mengutuk. Hal
apa pun diberkatinya menjadi terberkati dan bila dikutuk akan terkutuk.
Perkataan-perkataan yang diucapkannya berasal dari Tuhan sebab orang ini
hidup dalam ketataan yang luar biasa. Ketaatan Bileam pada kehendak
Tuhan layak dijadikan teladan beriman agar sebagai orang percaya kita
mampu terhindar dari perilaku ketidaktaatan. Kita harus taat menjadikan
firman sebagai pedoman agar kehendak Tuhan menguasai keinginan
manusiawi. Kisah ini juga mengingatkan kita agar tidak menghalalkan cara
dan mengorbankan orang lain demi memperoleh tujuan. Berusahalah terus
menjadi orang percaya yang taat, selalu melibatkan dan meminta campur
tangan Tuhan dalam seluruh kenyataan hidup. Berdoalah senantiasa,
mintalah hikmat dari Tuhan agar terhindar dari niat jahat dan perilaku
mendatangkan keburukan bagi orang lain.

19
Doa: Tuhan Yesus, berikanlah hikmat agar setiap sikap dan
perbuatan kami mencerminkan ketaatan sesui dengan
Kehendak-Mu. Amin.
Jumat, 20 Agustus 2021 Ayub 12 : 12 - 13

Hikmat Allah Menuntun Hidup

Orang benar menjalani hidupnya bukan dengan mengandalkan pengertian


sendiri, tetapi berdasar pada hikmat atau pengertian yang berasal dari Allah.
Hidupnya berkenan kepada Allah dan meyakini bahwa campur tangan-Nya
berlangsung dalam segala sesuatu yang dialami. Gagasan ideal tentang
orang benar ini tak selamanya terwujud dalam kenyataan sehari-hari.
Kenyataan membuktikan bahwa masih ada orang yang bersandar pada
pengertian sendiri, angkuh, merasa paling hebat atau benar baik dalam
pikiran maupun tindakan, dan menganggap bahwa sukses adalah hasil kerja
kerasnya bukan anugerah Allah. Bacaan hari ini menegaskan bahwa pada
saat Ayub mengalami berbagai tantangan hidup, dengan kesadaran diri ia
tetap mengakui kekuasaan dan hikmat Allah. Ia mengakui bahwa sekalipun
hikmat dan pengertian ada pada orang berusia lanjut, namun hanya Allah
sajalah yang memiliki hikmat, kekuatan pertimbangan serta pengertian
sejati. Kita diminta untuk menyadari bahwa selama hidup dijalani, masalah
pasti ada dan berlangsung kapan serta di mana saja. Masalah hanya dapat
diatasi dengan mengandalkan Allah, bukan bersandar pada pengertian
sendiri. Keluarga haruslah dijadikan sebagai tempat belajar tentang hikmat,
pengertian serta mengandalkan Allah baik dalam keadaan senang maupun
susah. Bergantunglah pada Allah sebab hikmat-Nya akan senantiasa
membimbing pada pemahaman, serta menuntun hidup. Ingatlah bahwa
hikmat yang sejati berasal dari Allah karena itu janganlah mengandalkan
pengertian sendiri agar hidup kita dituntun dan berkenan kepada-Nya.

20
Doa: Ya Allah, berikanlah hikmat-Mu agar dapat menuntun seluruh
kehidupan kami. Amin.

Sabtu, 21 Agustus 2021 2 Tawarikh 34 : 1 - 7

Orang Tua Sebagai Teladan Yang Berhikmat

U mur 8 tahun, secara psikologi dikategorikan sebagai usia anak sekolah.


Perkembangan emosional dan sosial anak mulai dialami pada usia ini.
Tanda perkembangan tahap ini ialah mulai beradaptasi dengan lingkungan
sekitar, mencari tahu mana yang salah dan benar, dapat mengidentifikasi
dirinya melalui pertemanan, keluarga, kegemaran maupun kemampuan diri.
Perkembangan yang demikian pada akhirnya menuntut peran orang tua
agar dapat mengarahkan anak untuk menemukan jati dirinya. Yosia
dinobatkan sebagai Raja Yerusalem pada usia 8 tahun. Ia telah diajarkan
sejak kecil untuk mengenal Allah dan bertumbuh di dalam keluarga yang
taat. Yosia tidak mengikuti jejak kakeknya Manasye yang menyimpang dari
ketaatan kepada Allah dan membawa bangsa Yehuda untuk menyembah
berhala (2 Raja-raja 21:1-18). Ia bertumbuh menjadi anak yang taat kepada
Allah dan memilih untuk mereformasi atau melakukan pembaruan terhadap
segala penyimpangan. Membimbing anak untuk menjadi pribadi yang baik
dan berguna adalah dambaan setiap orang tua. Keluarga adalah basis
pembentukan karakter dan kepribadian anak karena itu orang tua haruslah
menjadi teladan orang berhikmat. Anak sudah mulai belajar menentukan
yang salah dan benar ketika berumur 8 tahun dan orang tua terpanggil
menjadi guru kehidupan yang meneladankan kebaikan. Teladan kebaikan
adalah karakter orang tua berhikmat yang oleh karenanya anak-anak
dibimbing dan dibentuk menjadi manusia yang taat kepada Allah. Anak-anak
yang sejak dini telah diajarkan hal yang baik dan benar menjadi berkualitas
dalam perkembangan. Mereka akan menjadi orang berhikmat, tahu
membedakan baik dan buruk, tidak jatuh ke dalam pencobaan lalu menjadi
mangsa kesia-siaan serta taat kepada Allah.

21
Doa: Ya, Tuhan, sertailah keluarga kami untuk tetap berhikmat
kepada-Mu. Amin.
Minggu, 22 Agustus 2021 Efesus 6 : 10 - 20

Perisai Iman

A da pengalaman iman dari seorang bapak ketika menghadapi kerusuhan


yang terjadi di Ambon tahun 1999. Keadaan kota semakin mencekam,
sang bapak harus bersama-sama dengan warga yang lain untuk berjaga-
jaga di perbatasan. Setiap mau keluar berjaga, anak perempuannya selalu
mengatakan, “Papa, bae-bae ee.. Jang lupa berdoa voor Tuhan Yesus,
supaya Tuhan Yesus jaga papa”. Sambil memeluk anaknya itu, sang bapak
menunjukkan pada rompi anti pelurunya, ada kantong yang selalu diisi
Alkitab kecil berwarna merah, dan ia berkata: “Tuhan Yesus pasti jaga
papa”. Bapak itu kemudian keluar untuk berjaga-jaga dan berperang. Kuasa
Tuhan dialaminya ketika terjadi baku tembak, ada peluru yang mengenai
dada kirinya, namun ia selamat karena peluru tersebut terkena Alkitab yang
ada di kantong baju anti pelurunya. Hari itu setelah perang usai, sang bapak
pulang lalu menceritakan pengalaman yang dialami itu kepada istri dan
anak-anaknya, mereka menangis sambil bersyukur karena Alkitab kecil itu
menyelamatkan suami dan papa mereka. Sejak saat itu, keluarga ini tidak
pernah kuatir ketika menemui tantangan hidup, karena dengan
mengandalkan Tuhan mereka yakin akan diselamatkan. Kuatir, cemas, takut
adalah perasaan manusiawi yang dialami setiap manusia ketika berhadapan
dengan tantangan. Rasul Paulus mengingatkan Jemaat Efesus untuk
berjaga-jaga terhadap segala hal yang dapat menggoyahkan iman mereka
kepada Tuhan. Tantangan yang mereka terima secara internal (ay.11, 16)
dan eksternal (ay.12) haruslah dihadapi dengan menggunakan perisai iman
yakni berdoa, melakukan kebenaran serta berpegang teguh pada perintah-
Nya. Keluarga yang mengenakan perisai iman pasti mampu berdiri di
tengah-tengah tantangan hidup bahkan selebihnya juga akan menjadi kuat
di dalam Tuhan dan selalu taat untuk mempercayakan hidup di dalam
kendali Tuhan.

22
Doa: Tuhan, yang kami butuhkan adalah Perisai Iman dalam hidup
ini. Amin.
Senin, 23 Agustus 2021 Ulangan 31 : 1 - 6

Don’t be Afraid! God is Always With You


(Jangan Takut! Tuhan Selalu Menyertai Engkau)

N yanyian GPM No. 274 berjudul: “Berjalan Bersama Yesus”1 adalah


nyanyian yang mengisahkan tentang penyertaan Tuhan Yesus bagi
kehidupan orang-orang percaya. Siang atau malam, di tengah badai bahkan
Iblis menghalang, kita tidak akan menjadi lemah ketika “Berjalan bersama
Yesus”. Perjalanan bangsa Israel menuju negeri yang dijanjikan Tuhan
dipimpin oleh Yosua, sebab Musa telah mencapai usia 120 tahun dan
mengaku di hadapan Tuhan, bahwa ia tidak kuat lagi untuk menuntun
mereka memasuki tanah yang telah Tuhan janjikan. Ia menguatkan Yosua
agar mampu memimpin bangsa Israel, juga mengingatkannya bahwa
Tuhan akan berjalan di depan untuk menuntun mereka. “Tuhan akan
Menyertai engkau, IA tidak akan meninggalkan engkau, Karena itu
Janganlah Takut dan Janganlah patah hati”. Kalimat ini dikatakan Musa
kepada Yosua agar ia teguh dan kuat melakukan tugasnya. Gambar atau
lukisan wajah Yesus, ornamen-ornamen Kristiani seperti Salib dan
gantungan pintu yang memuat Firman Tuhan serta kalimat motivasi,
mungkin saja dapat ditemui dalam kediaman atau rumah kekuarga-keluarga
Kristen. Benda-benda mati itu sesungguhnya secara teologis
mengekspresikan keyakinan setiap keluarga bahwa Allah di dalam Yesus
Kristus akan selalu menjaga kehidupan mereka. Apapun masalah kita, entah
antar suami-istri atau orang tua-anak, saudara bersaudara bahkan hidup
dengan sesama dapat terselesaikan jika kita selalu berjalan bersama Tuhan.
Jangan pernah takut! apapun tantangan hidup di depan, tetap teguhkan

1
Sebelum Renungan disampaikan, lagu ini dapat dinyanyikan bersama.

23
iman dan kuatkan hati, maka jaminan keselamatan sukacita akan kita
peroleh di dalam Tuhan.

Doa: Tuhan, teguhkan hati kami untuk selalu bersandar pada-Mu.


Amin.
Selasa, 24 Agustus 2021 Lukas 21 : 34 - 38

Tetaplah Berjaga - Jaga

G empa bumi dengan kekuatan 6,8 SR yang melanda provinsi Maluku,


khususnya kota Ambon, Kairatu dan pulau Haruku pada tanggal 26
September 2019 memakan korban meninggal 23 orang dan luka-luka
sebanyak lebih dari 100 orang. Bencana ini berdampak kepada kerusakan
kantor, rumah dan berbagai bangunan lainnya bahkan tidak sedikit
masyarakat yang harus mengungsi karena kuatir akan terjadi gempa
susulan. Peristiwa ini ada maknanya, kita belajar untuk selalu berjaga-jaga
dan waspada. Berjaga-jaga bukan hanya ketika ada dalam kesulitan atau
menghadapi bahaya dari luar, namun juga menjaga diri dari setiap tutur kata
dan perilaku hidup sehari-hari. Bencana alam yang terjadi dapat juga
dipahami sebagai alarm atau pengingat agar sebagai manusia kita menjaga
kekudusan hidup. Hal ini diingatkan lewat bacaan saat ini bahwa menjaga
diri dari segala hal duniawi yang dapat memabukkan sehingga membuat kita
lupa membangun persekutuan dengan Tuhan lewat Doa. Berdoa adalah
wujud dari hidup berjaga-jaga agar tidak jatuh dalam berbagai pencobaan
namun juga sebagai sumber kekuatan dalam menghadapi setiap tentangan
hidup. Keluarga yang berdoa adalah wujud hidup saling mengasihi agar
semua tetap terjaga di dalam lindungan Tuhan. Kita harus memperbiasakan
diri ada dalam doa atau pergumulan keluarga setiap saat, entah pagi atau
malam hari. Ambillah waktu sejenak bersama suami, istri, anak-anak, orang
tua dan bangunlah persekutuan doa sebagai cara untuk berjaga-jaga serta
wujud syukur atas pemeliharaan Tuhan bagi kehidupan kita. Hal ini tentu
akan semakin menguatkan kehidupan antar anggota keluarga bahkan kita
dapat menjadikan moment ini untuk saling berbagi kasih.

24
Doa: Ya Tuhan, terima kasih untuk penjagaan dan perlindungan-Mu
bagi keluarga kami. Amin.
Rabu, 25 Agustus 2021 Lukas 17 : 1 - 6

Pengampunan Karena Iman

“K alo ale pung iman basar sama deng biji sesawi saja, maka ale bisa
parenta pohon par pindah dari akang pung tampa”, ungkapan ini
biasanya kita dengar sebagai penguatan atau solusi ketika diperhadapkan
dengan kesulitan atau masalah. Bacaan hari ini, memperlihatkan bahwa
ungkapan di atas memang keluar dari mulut Tuhan Yesus yang menjawab
pertanyaan para rasul (ay.5-6). Pernyataan Yesus menjawab kegelisahan
para rasul tentang nasihat untuk saling mengampuni. Keberadaan manusia
sebagai makhluk sosial membuat seseorang membutuhkan orang lain untuk
berelasi. Relasi di antara nanusia memungkinkan terjadinya banyak hal, baik
menyenangkan maupun menyakitkan. Ketersinggungan dan
kesalahpahaman yang terjadi dalam hubungan antar dua orang atau lebih,
kemungkinan akan sulit diselesaikan, apalagi jika masing-masing
mempertahankan pendapat dan egonya. Oleh karena itu, para rasul
diingatkan Tuhan Yesus untuk menegur siapa pun yang berbuat dosa dan
mengajarkan mereka untuk hidup saling mengampuni. Perbedaan pendapat
sering terjadi dalam keluarga dan dapat dianggap sebagai suatu kewajaran.
Karena perbedaan adalah cara untuk saling mengingatkan bahwa setiap kita
tidak ada yang sempurna. Oleh karenanya, jika suami atau istri bahkan
anak-anak saling menemukan kesalahan, maka tegorlah dengan kasih dan
tuntunlah ke jalan yang benar. Hindari kata-kata yang menjatuhkan ketika
menyampaikan teguran, jangan menghakimi dan berlaku kasar dalam
memberikan nasihat karena semua itu hanya akan berdampak buruk bagi
relasi keluarga kita. Percayakan seluruh kehidupan kepada Tuhan, maka
hidup saling mengasihi akan terwujud dalam keluarga kita. Ingat, tantangan

25
terbesar dalam hidup Kristiani adalah menaklukan ego diri. Taklukkanlah
dengan iman dalam Tuhan Yesus Kristus.

Doa: Ajarkan kami untuk hidup saling mengasihi dan mengampuni,


Ya Tuhan. Amin.
Kamis, 26 Agustus 2021 1 Tesalonika 5 : 1 - 11

Bersiaplah! Baik atau Tidak Baik Waktunya

B eberapa bulan yang lalu ada beberapa video yang beredar tentang
penglihatan anak-anak akan kedatangan Tuhan. Salah satunya video
yang diunggah oleh seorang ibu yang mengaku bahwa anaknya yang
berusia 2 tahun melihat kedatangan Tuhan. Ibu ini menjelaskan dalam video
yang berdurasi 2 menit 50 detik itu bahwa anaknya yang bernama Lily
melihat sosok yang datang dari atas dan menyebutnya sebagai Raja, Bapa
(Abba), yang akan mengangkat kamu ke atas. Kalimat ini diucapkan
beberapa kali dan setelah itu Lily menunduk sebanyak 3 kali. Tentang
kebenaran video ini sebagai orang-orang percaya, kita tidak dapat
memprediksi atau percaya begitu saja namun hal ini dapat dijadikan sebagai
peringatan dan pengingat akan Kemahakuasaan Tuhan. Rasul Paulus
mengajak umat di jemaat Tesalonika untuk mengadakan “persiapan” bagi
kedatangan Yesus yang kedua kali. Hal ini dilakukannya karena ada
beberapa anggota jemaat yang mencoba ‘menghitung’ saat kedatangan
Tuhan Yesus yang kedua kali, dimana melalui nubuatan, mereka berharap
dapat memprediksi saat peristiwa akhir itu tiba agar mereka dapat bersiap-
siap untuk menyambut-Nya. Akibatnya, ada beberapa orang yang hidup
tanpa merasakan pentingnya “persiapan” bagi kedatangan Tuhan. Paulus
menyamakan Parousia (kedatangan Tuhan) sama dengan kedatangan
pencuri di waktu malam, tidak ada yang tahu atau mampu memprediksinya.
Oleh karena itu, bersiaplah setiap waktu. Persiapan yang kita lakukan ialah
memurnikan diri, hidup di dalam persekutuan bersama Tuhan, saling
membangun seorang akan yang lain melalui perkataan dan perbuatan yang
baik, semuanya itu dimulai dari dalam keluarga. Kita juga diminta untuk

26
melakukan “persiapan” dengan cara hidup saling menasihati dan menjaga
satu dengan yang lain, saling mengingatkan, saling menegur serta
hendaknya kita selalu ‘sadar’ untuk hidup dalam kekudusan bersama Tuhan.

Doa: Ya Tuhan, hanya oleh iman kami dapat merasakan


kehadiranMu. Amin.
Jumat, 27 Agustus 2021 Yakobus 4 : 1 - 10

Orang Beriman Mampu Hadapi Tantangan Zaman

B acaan hari ini merupakan petunjuk praktis bagi orang beriman yakni
mereka yang percaya telah diselamatkan oleh Yesus. Orang beriman
sudah diselamatkan dan dianugerahkan kesempatan untuk hidup di dunia
dan mengalami semua kenyataan sebagai manusia. Hidup di dunia tak
mungkin luput dari pergumulan, baik dalam diri, maupun yang berasal dari
luar. Manusia menghadapi pergumulan ganda, yang ada dalam diri sendiri
maupun dari dunia sekitar. Hawa nafsu adalah pergumulan dalam diri dan
persahabatan dengan dunia berasal dari luar. Inilah tantangan orang
beriman, harus hidup sesuai kehendak Allah dan bukan untuk memuaskan
hawa nafsu. Hawa nafsu mengakibatkan iri hati, congkak, halalkan cara
untuk mencapai tujuan, sengketa, pertengkaran, perkelahian, dan
pembunuhan. Bila hal-hal demikian dilakukan, maka orang beriman telah
bersahabat dengan dunia dan menjadi musuh Allah. Karena itu kita harus
mengalahkan hawa nafsu dan tidak bersahabat dengan dunia. Semua orang
yang hidup dengan hawa nafsu dan bersahabat dengan dunia tidak akan
dapat melakukan perbuatan baik. Perbuatan baik dapat diaktakan bila hawa
nafsu dikalahkan. Lawanlah hawa nafsu dengan pertolongan Allah, tetaplah
beriman, dekatkanlah diri pada Allah dan tunduklah pada-Nya, sucikanlah
hatimu, dan tahirkanlah tanganmu. Atas dasar itu dalam ayat 10 bacaan hari
ini disebutkan; Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan

27
meninggikan kamu. Janganlah takut, Allah akan memampukan kita
menghadapi tantangan zaman, kini dan selamanya.

Doa: Tuhan, teguhkan iman kami, agar mampu hadapi tantangan


zaman. Amin.
Sabtu, 28 Agustus 2021 Keluaran 20 : 1 - 17

Taat Pada Perintah Tuhan Dan Hadapilah Tantangan Zaman

P erintah-perintah sebagaimana tersebut dalam daftar sepuluh firman


menegaskan hungan Allah dan umat-Nya. Hubungan Allah dan umat-
Nya itu disebut hubungan perjanjian. Allah berjanji melindungi umat-Nya dan
umat berjanji setia kepada Allah. Itulah sebabnya perintah-perintah itu
diawali dengan pernyataan Allah “Akulah Tuhan, Allahmu yang membawa
engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan” (ayat 2). Tuhan
memilih umat Israel dan membebaskan mereka dari perbudakan, dan pada
saat itu pula terbentuk hubungan sakral antara Allah dan umat-Nya.
Perintah-perintah itu diberikan untuk meneguhkan hubungan perjanjian yang
telah tercipta di antara Allah dan umat-Nya. Israel telah dipilih Allah, oleh
karena itu mereka harus setia hanya kepada-Nya. Mereka harus
menyembah Allah saja dan tidak membuat atau menyembah patung-patung
ilah lain. Nama Allah itu kudus sehingga orang tidak boleh
menyalahgunakannya dengan cara apapun. Nama itu tidak boleh dipakai
untuk ingkar janji, berdusta sesudah bersumpah untuk mengatakan
kebenaran, juga tidak boleh dipakai sebagai kata kutukan dll. Hubungan
dengan Tuhan juga mengharuskan dikhususkannya sebuah hari untuk
istirahat, sebagaimana dilakukan Allah pada penciptaan. Akta beristirahat,
beribadah dan membebaskan budak (bahkan hewan) dari pekerjaan, adalah
cara umat Israel menunjukkan kepada dunia keunikan hubungan mereka
dengan Allah. Perintah-perintah lain menolong memahami hubungan di

28
antara satu sama lain. Inti dari seluruh perintah itu adalah kasih kepada
Allah dan sesama manusia. Taat mengasihi mampukan orang percaya
hadapi tantangan zaman.

Doa: Ya Roh Kudus jadikanlah kami orang percaya yang taat. Amin.
Minggu, 29 Agustus 2021 Amsal 3 : 27 - 35

Kehormatan Adalah Buah Perbuatan Baik

K itab Amsal menegaskan pesan-pesan iman yang patut dipedomani


orang percaya dalam hidup sehari-hari. Salah satu dari pesan-pesan itu
adalah manusia dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yakni “orang
benar” dan “orang fasik”. Orang benar disebut juga orang bijak atau orang
pandai, sedangkan orang fasik disebut juga orang jahat atau orang bodoh.
Bacaan hari ini mengajak kita untuk berusaha menjadi orang benar atau
orang bijak. Orang benar memahami bahwa setiap tindakkan pasti
menghasilkan akibat, dan karena itu mereka tahu keputusan apa yang harus
diambil sebelum melangkah. Orang benar akan memilih “jalan” yang menuju
kepada berkat, kebahagiaan, kekayaan, dan kehormatan. Hidup orang
benar adalah benar artinya bersikap tulus dan memperlakukan orang lain
dengan adil dan jujur, secara khusus mereka yang miskin atau kurang
beruntung. Orang benar tidak akan merancang kejahatan terhadap
sesamanya. Ia juga tidak bertengkar atau iri hati terutama kepada orang
yang melakukan kelaliman. Itulah sebabnya dalam ayat 33 - 35, Tuhan akan
memberkati orang yang bijak atau orang benar, tetapi mengutuk rumah
orang fasik atau bodoh. Orang bijak yang rendah hati akan dipuji oleh
sesama, tetapi orang bodoh yang mengejek Tuhan pada akhirnya akan

29
dicemooh. Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan, sebab kehormatan
adalah buah dari perbuatan baik. Jalani dan penuhilah hari-hari hidup
dengan perbuatan baik.

Doa: Ya Tuhan layakanlah kami melakukan perbuatan baik dalam


hidup yang adalah anugerahmu. Amin.
Senin, 30 Agustus 2021 Amsal 11 : 25 - 27

Jadikanlah Hidupmu Berkat Bagi Orang Lain

K itab Amsal juga menyebutkan bahwa hikmat adalah anugerah Tuhan.


orang percaya memiliki karunia ini dan didorong untuk
menggunakannya. Hikmat memampukan orang percaya memahami
pentingnya memperlakukan orang lain secara jujur dan adil, rendah hati,
setia, bekerja keras, menghormati orang tua dan orang berpengaruh lainnya
serta peduli terhadap orang miskin juga mereka yang memerlukan bantuan.
Orang percaya hidup karena berkat Tuhan dan terpanggil untuk menjadi
berkat bagi orang lain. Karena itu dalam ayat 25 disebutkan: “Siapa banyak
memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan
diberi minum.” Orang yang suka memberi kepada orang lain, akan
menerima ganjaran. Pemberi yang murah hati akan diingat oleh mereka
yang pernah ditolongnya. Sebaliknya, orang yang tamak tidak mempunyai
sahabat dan dikutuk oleh orang miskin. Kita terpanggil untuk peduli terhadap
orang lain yang membutuhkan perhatian dan bertolongan bukan untuk
dipuji, tetapi supaya Tuhan dimuliakan. Ada orang yang hidup dalam kondisi
yang memprihatinkan karena kurang makan, sehingga muncullah larangan
untuk “menahan gandum” (ayat 26). Ayat ini berkaitan dengan para

30
pedagang yang menahan gandum supaya ada kelangkaan gandum, dengan
demikian mereka dapat memasang harga lebih tinggi. Oleh sebab itu kita
diminta untuk mengejar kebaikan dan menjauhkan kejahatan. Perbuatan
baik adalah pilihan iman untuk menjadi berkat bagi orang lain.

Doa: Ya Tuhan sumber berkat, jadikanlah kami saluran berkat-Mu


bagi orang lain. Amin.

Selasa, 31 Agustus 2021 Amsal 25 : 21 - 22

Orang Bijak Membalas Kejahatan Dengan Kebaikan

B acaan hari ini berisi pesan yang menarik dan sekaligus menantang
orang Kristen. Umumnya manusia berkecenderungan untuk membalas
perlakuan kejahatan dengan kejahatan karena didorong terusiknya harga
diri dan rasa malu. Bila harga diri seseorang terusik dan ia mengalami rasa
malu, maka sangat mungkin perlakuan jahat yang dialaminya akan dibalas
dengan jahat pula. Membalas kejahatan dengan kebaikan adalah salah satu
wujud perilaku orang bijak, dan karena itu merupakan keunikan hidup yang
harus diwujudkan orang Kristen. Keunikan hidup demikian didasarkan pada
prinsip kasih. Hal ini tersebut dalam ungkapan “Jikalau seterumu lapar,
berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air. Karena
engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan Tuhan akan
membalas itu kepadamu”. Amsal ini menegaskan pentingnya bersikap baik
terhadap musuh. Perilaku seperti ini bersifat ritual, maksudnya orang yang
sudah melakukan kesalahan harus mengusung semangkok bara api di atas
kepalanya, sebagai ungkapan penyesalan atas tindakkannya. Maksud
Amsal ini adalah bahwa kebaikan akan menyebabkan orang yang bersalah

31
menyesali perbuatan salahnya. Orang Kristen telah dianugerahi hikmat dan
oleh sebab itu terpanggil untuk berbuat kebaikan ketika mengalami
keburukan, agar Tuhan dimuliakan. Tuhan dimuliakan bila orang yang
melakukan kejahatan menyadari kesalanannya dan bertobat. Orang jahat
bertobat jika ia mengalami kebaikan Tuhan, melalui hidup orang Kristen
yang bersedia mengampuni.

Doa: Tuhan layakkanlah kami untuk mampu mengasihi orang yang


melakukan kejahatan terhadap kami. Amin
KATA PENGANTAR

J
umpa lagi dengan semua basudara pelanggan setia materi-materi kami
LPJ GPM. Masih tetap ditengah pandemic covid-19, maka kami, LPJ
GPM mengharapkan agar kita tetap menghidupkan BINAKEL di setiap
rumah serta tetap setia berbaktikan Tuhan melalui pelayanan-pelayanan
kebaktian baik itu di rumah maupun melalui titik-titik pelayanan masing-
masing. Sambil tetap berpengharapan bahwa kita bisa melewati situasi ini
dengan pertolongan Tuhan Yesus.
Pada bulan ini, kita bersua di tengah sukacita dan rasa bahagia karena
Tuhan telah memimpin sejarah perjalanan bangsa kita, Indonesia, sampai
memasuki 76 tahun kemerdekaannya. Kita yakini bahwa kemerdekaan
Republik Indonesia adalah anugerah dari Tuhan bagi bangsa kita. Oleh
karena itu, melalui materi-materi binaan (SHK-WGP-BU) sepanjang bulan
Agustus ini, kita akan menghayati makna kemerdekaan itu, dan berjuang
bersama-sama semua elemen bangsa ini untuk meningkatkan mutu hidup
dengan jalan merawat keutuhan hidup berbangsa dan bernegara sehingga
dapat keluar dari berbagai polemic di bangsa ini termasuk wabah virus
corona ini.
Kita memang sudah merdeka, bebas dari bangsa-bangsa yang menjajah
kita, tetapi dalam kenyataan hidup bermasyarakat dan berbangsa, masih
banyak warga bangsa yang hidup dalam penderitaan, kemiskinan,

32
kelaparan, dst. Masih banyak orang yang mengalami gizi buruk, busung
lapar, tinggal di gubuk-gubuk, tidur di emperan toko, di kolong jembatan, dll.
Bahkan kekerasan terus melanda negeri ini, terutama anak-anak yang
adalah generasi muda bangsa.
Dalam kondisi hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seperti itu,
maka warga gereja dan para pelayan diajak untuk menyuarakan suara
kenabian sambil merangkul mereka yang diabaikan dalam kehidupan
masyarakat.
Suara kenabian itu dikumandangkan melalui aktivitas kebaktian dan juga
aktivitas sosial; baik oleh warga gereja melalui profesi dan pekerjaan
masing-masing, maupun para pelayan melalui teladan hidup.
Di akhir Agustus sampai awal September, LPJ GPM kembali menyediakan
materi Pekan Bina Keluarga. Besar harapan kami kiranya mampu menjawab
berbagai kenyataan yang sedang kita hadapi bersama dalam masyarakat
yang tentu juga berdampak bagi keluarga. Yang pasti, hidup harus terus
diperjuangkan, dirawat dan dijaga supaya dapat terus memuliakan dan
memasyhurkan nama Tuhan, Sang pemberi Hidup.

LPJ GPM

33
34

Anda mungkin juga menyukai