A
bram adalah seorang yang dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi satu
bangsa sebagai umat Allah. Bangsa besar juga termasyhur yang akan
menjadi model tentang perjanjian kasih antara Tuhan dan manusia.
Panggilan yang diterima oleh Abram bukan sesuatu yang mudah, tetapi
berisiko tinggi. Panggilannya berdampak pada dialaminya hidup dalam
keterbatasan. Ia harus meninggalkan banyak hal: negerinya, sanak
saudaranya, dan rumah bapanya. Abram pergi ke negeri yang akan
ditunjukan Tuhan kepadanya itu dengan membawa serta seluruh
keluarganya. Mereka berjalan menuju Kanaan, tanah yang dijanjikan karena
meyakini janji berkat yang dikatakan Tuhan. Tuhan berjanji akan
memberikan kepada Abram keturunan dan tanah. Inilah perjanjian berkat,
Tuhan berjanji memberi berkat dan Abram menanggapinya dengan ketaatan
tanpa syarat. Kita belajar bahwa orang yang menaati perintah Tuhan
dituntun untuk mengalami berkat-berkat-Nya. Tuhan berjanji lalu menepati
janji-Nya dan orang yang taat, menjadi besar, termasyhur, serta diberkati.
Tanah yang janjikan itu dimasuki, dan dijelajahi Abram, sambil mendirikan
mezbah untuk memanggil nama Tuhan. Pemenuhan janji tentang tanah
dialami dan disyukuri Abram bagi kemuliaan-Nya lalu memberi hidup
sebagai saluran berkat Tuhan. Kita semua pada dasarnya memiliki
dorongan untuk menjadikan hidup berguna bagi orang lain. Kita merasa
senang atau bahagia ketika menyadari apa yang dikatakan atau dilakukan
berguna bagi orang lain. Keberadaan yang kita jalani baik dalam keluarga, di
tempat bekerja, maupun tempat melayani adalah kesempatan berharga
untuk menjadi berkat sebagai wujud nyata menyatakan iman kepada
Tuhan. Bersyukurlah atas panggilan dan pengutusan Tuhan, sebab dengan
demikian berarti kita siap menjadi berkat.
1
Senin, 02 Agustus 2021 Kejadian 12 : 10 - 20
2
Utamakanlah Jalan Damai
1
K ita pasti pernah mengalami konflik. Mulai dari konflik dengan diri sendiri
hingga konflik dengan orang lain. Ada yang dengan cepat dapat
menangani konflik itu, namun ada juga yang membiarkan konflik tersebut
berlangsung sangat lama tanpa mengupayakan perdamaian. Bacaan kita
hari ini menceritakan tentang konflik antara Abram dengan keponakannya
sendiri, Lot. Konflik di antara mereka berkaitan dengan pembagian tempat
atau tanah untuk masing-masing mereka tinggal. Abram tidak mau
mengulangi pengalaman kesalahan seperti yang dilakukannya di Mesir,
ketika terjadi perkelahian antara gembalanya dan gembala Lot. Karena itu
Abram berinisiatif untuk menyelesaikan konflik itu dengan jalan damai. Ia
mempersilahkan Lot untuk memilih tempat terlebih dahulu, meskipun ia
pamannya dan berdasarkan usia, tentu Abram lebih tua. Peluang ini
diresponi oleh Lot dengan memilih tempat yang menurut dia terbaik tanpa
mempertimbangkan lingkungan di sekitarnya. Padahal tempat yang
dipilihnya berdekatan dengan tempat dimana tinggal orang-orang Sodom
dan Gomora yang jahat dan berdosa terhadap Tuhan. Pilihan Lot untuk
mengutamakan jalan damai sebagai 1 1bentuk keyakinannya bahwa Allah tidak
lupa akan janji-Nya kepada Abram. Karena itu, situasi dan kondisi apa pun
yang dialaminya tidak akan menghalangi Tuhan untuk menggenapi janji-
Nya. Kisah ini memberi pelajaran berharga bagi kita bahwa memilih dan
mengupayakan jalan damai merupakan hal penting. Kehidupan menjadi
harmonis dan relasi pun tidak terganggu jika semua orang hidup berdamai.
Marilah kita menjalani hari-hari hidup ini dengan tetap mengutamakan jalan
damai!
Doa: Tuhan, berikanlah kami hati yang mau berdamai dengan semua
orang, Amin.
3
Rabu, 04 Agustus 2021 Kejadian 14 : 1 - 16
K onflik sering membuat ikatan kasih dan damai menjadi hilang. Bacaan
hari ini, menegaskan baik teladan maupun pelajaran tentang kekuatan
kasih yang tanpa batas dari Abram. Sebenarnya ada dua faktor yang dapat
menghalangi Abram untuk menyatakan kasihnya kepada Lot. Pertama,
kekuatan para musuh. Kisah ini memperlihatkan adanya dua kekuatan besar
yang bermusuhan, yaitu Kedorlaomer dan sekutunya di satu pihak serta
Sodom dan Gomora beserta sekutunya di pihak lain. Kerajaan Kedorlaomer
dan sekutunya adalah kerajaan yang besar. Mereka adalah bangsa yang
kuat dan terlatih berperang. Kedua, konflik yang pernah terjadi antara Abram
dengan Lot mengenai ladang penggembalaan. Konflik yang menyebabkan
terpisahnya tempat tinggal mereka. Namun ternyata persoalan itu tidak
disimpan Abram di dalam hatinya. Maka ketika Abram mendengar bahwa
Lot menjadi tawanan perang, ia menunjukkan kasih yang besar dengan
mengerahkan pasukan untuk mengejar musuh, tanpa memikirkan risikonya.
Mengapa Abram bersedia melakukan hal itu? Karena Abram mengasihi Lot
yang adalah keponakannya dan 1sudah dianggap sebagai anaknya. Juga
karena kepercayaan Abram pada kekuatan kuasa Tuhan yang mampu
menolongnya. Dapatkah kita meneladani Abram dalam hal kasihnya kepada
keluarganya? Tetap mengasihi dan berdamai sebagai kerabat yang memiliki
ikatan kekeluargaan. Ibu Teresa pernah berkata "Jika tidak ada kedamaian
di antara kita, itu dikarenakan kita melupakan bahwa kita memiliki satu sama
lain." Benar, sebab sebagai satu persekutuan keluarga, kita saling memiliki.
Karena itu, jangan melupakan ikatan itu. Tetaplah mengasihi, tetaplah
berdamai. Berkat Tuhan tersedia bagi semua orang dan semua keluarga
yang tetap saling mengasihi.
4
Keberhasilanku Dipersembahkan Bagi Kemuliaan Nama-Mu
K eberhasilan bisa membuat orang lupa diri dan sombong. Mudah sekali
untuk merasa bahwa semua keberhasilan adalah usaha dan kerja keras
serta kemampuan diri sendiri. Tujuan akhir dari semua itu hanya kepujian
diri sendiri. Abram bukanlah tipe manusia seperti itu. Keberhasilan yang dia
raih tidak membuatnya lupa diri dan sombong. Ia mempersembahkan
seluruh keberhasilannya kepada Tuhan dengan cara memberikan
persembahan persepuluhan kepada imam yang Mahatinggi, Melkisedek.
Abram membuktikan bahwa dirinya adalah seorang beriman yang
mengembalikan segala hormat dan pujian kepada Tuhan yang diyakininya
sudah memberikan kepadanya keberhasilan dan kemenangan. Sikap Abram
yang rendah hati membuatnya tidak melupakan orang-orang yang telah
membantunya. Abram memastikan bahwa orang-orang itu mendapatkan
pahala masing-masing sesuai dengan hak mereka sebagai pemenang
perang. Ia juga tidak memberi kesempatan kepada orang berdosa
bermegah atas orang benar. Sikapnya yang lain adalah menolak untuk
menerima ucapan terimakasih Raja Sodom, karena merasa seakan-akan
perbuatan Abram itu adalah jasa1 untuk Sodom. Abram tahu bahwa ia
bertindak atas kehendak Tuhan untuk menyelamatkan Lot ponakannya.
Oleh karena itu ia merasa tidak perlu menerima hadiah dari raja Sodom.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk hati-hati menyikapi
keberhasilan. Keberhasilan dapat menjadi sumber kesombongan. Ingatlah
selalu orang-orang yang telah membantu kita menuju keberhasilan dan
mensyukurinya sebagai anugerah Tuhan. Gunakanlah semua keberhasilan
itu untuk membawa kemuliaan bagi nama-Nya dan bukan untuk kemuliaan
dan kepujian diri sendiri.
5
Ku Tahu Siapa Yang Ku Percaya
“U ntuk apakah kekayaan yang kumiliki ini jika pada akhirnya aku tidak
dapat mewariskan kepada keturunanku”? Pertanyaan ini merupakan
ekspresi suasana batin Abram. Tuhan mengetahui apa yang ada dalam hati
Abram, sehingga Ia mengingatkan kembali akan janji-Nya tentang
keturunan. Tuhan tidak melupakan apa yang telah diucapkanNya kepada
Abram. Abram diajak untuk melihat karya tangan Tuhan agar keyakinannya
tetap teguh. Ia berkata kepada Abram, “Coba lihat ke langit, hitunglah
bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya, demikian banyaknya
nanti keturunanmu”. Artinya dengan mengatakan itu, Tuhan menunjukkan
siapa diriNya kepada Abram. Dia-lah Tuhan Pencipta semesta alam yang
mengatur seisi ciptaan-Nya termasuk hal yang dianggap mustahil bagi
Abram, maka percayalah ia. Keteguhan iman Abram untuk mempercayai
janji Tuhan bukan berasal dari dirinya, tetapi karena dia melihat Tuhan Sang
Khalik yang telah berjanji. Tuhan memperhitungkan kepercayaan Abram
sebagai kebenaran. Firman hari ini mengajarkan kita bahwa janji Tuhan itu
pasti! Tuhan tidak pernah ingkar janji. Kita dapat juga menghadapi berbagai
kenyataan dan pergumulan hidup yang berdampak pada munculnya
pertanyaan serta keraguan tentang janji atau kasih setia Tuhan. Kisah hari
ini mengingatkan dan memberi inspirasi untuk tetap teguh beriman kepada
Tuhan. Jangan meragukan kuasa-Nya, sebab Ia sanggup memberikan
apapun yang kita butuhkan sekalipun itu mungkin mustahil untuk
didapatkan. Biarlah kita semua yakin dan selalu berkata dalam berbagai
situasi hidup,” Ku tahu siapa yang ku percaya,” Dialah Tuhan Pencipta
semesta yang kasih-Nya tak pernah berubah dalam hidup kita.
Doa: Ya Tuhan, ajarilah kami untuk selalu percaya pada janji dan
kasih setiaMu dalam hidup ini, Amin.
Sabtu, 07 Agustus 2021 Kejadian 17 : 1 - 27
6
Janganlah Meragukan Janji Tuhan
Doa: Tuhan, tolonglah kami supaya tidak ragu akan janjiMu. Amin.
Minggu, 08 Agustus 2021 Mazmur 42 : 1 - 12
7
Curhatlah Kepada Tuhan
8
Jangan Berharap Kepada Manusia
9
Suka Duka Dipakai-Nya Untuk Kebaikanku
10
Kepada-Mu Ku Berdoa
S eorang wanita paruh baya dengan wajah yang lusuh dan layu
menghampiri seorang penjaga makam sambil menyerahkan seikat
bunga. “Pa, seperti biasanya, tolong letakan bunga ini di makam anakku ya”.
Penjaga makam tersenyum dan berkata, “Ibu, selama bertahun-tahun ibu
melakukan ini”. Wanita paruh baya itu menjawab, “Anakku telah tiada, untuk
apa aku hidup, hidupku hanya untuk anakku”. Penjaga makam itu pun
berkata dengan bijaksana, “Anak ibu akan sedih melihat ibu seperti ini.
Teruslah melanjutkan hidup, masih banyak hal baik yang bisa ibu lakukan”.
Beberapa bulan kemudian, sebuah mobil mewah parkir di depan pintu
sebuah makam. Seorang wanita cantik paruh baya turun dengan senyum
berseri dan menghampiri penjaga makam. “Saya mau mengucapkan terima
kasih, beberapa bulan lalu saat kita berjumpa di sini, sebenarnya saya
mengalami sakit kanker otak. Saya putus asa, rasanya ingin mati bersama
anakku, tetapi berhasil bangkit berkat nasihatmu. Saya bersama anak-anak
yatim piatu di panti asuhan, mengajarkan mereka membaca, menulis,
memasak dan menjahit, semua hal itu membuat saya begitu bahagia”.
Keputusasaan bisa menimpa siapa saja pada saat mengalami kesukaran,
misalnya pada waktu sakit. Pemazmur mengungkapkan: “tidak ada yang
sehat, berdegup, terbungkuk”, jiwanya terancam dan ia mengalami kesepian
yang amat sangat. Tuhan dijadikannya sebagi tempat bersandar, mengeluh
dan memohon. Saat kita tidak bisa lagi melakukan sesuatu, doalah satu-
satunya solusi. Tuhan pasti menjawab doa dan menolong melalui orang-
orang di sekitar kita.
11
Doa: Tuhan, kepada-Mu lah ku serahkan segala pergumulanku.
Amin.
Kamis, 12 Agustus 2021 Mazmur 71 : 5
12
Doa: Tuhanlah harapanku berilah berkat-Mu berlimpah-limpah.
Amin!
Jumat, 13 Agustus 2021 Mazmur 123 : 1 - 4
B anyak orang mengalami tekanan batin ketika dihina, dicela dan dituding
tanpa alasan yang jelas. Tekanan seperti ini pada saatnya akan
mengakibatkan dialaminya stres dan depresi. Stres dan depresi
mengakibatkan kelelahan serta kelemahan baik fisik maupun mental bahkan
berbagai macam penyakit. Daud pun pernah mengalami pengalaman
serupa, hatinya penuh sesak dengan hinaan. Telinganya tidak kuat lagi
mendengar teriakan yang bernada ejekan. Matanya terasa perih melihat
orang-orang dan pemandangan di sekelilingnya. Mulutnya pun terbungkam
rapat tidak bisa lagi berkata apa-apa. Tekanan batin ini diatasinya dengan
berdoa, menyembah dan menaikkan ucapan-ucapan syukur kepada Tuhan.
Ia memohon belas kasihan, pertolongan, dan bimbingan Tuhan.
Permohonannya bernada seruan dan pengakuan: ”Kasihanilah kami, ya
Tuhan, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan
penghinaan, jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang
yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong” (ayat
3 dan 4). Kata kami dalam bacaan ini menjelaskan bahwa permohonan
Daud bukan saja bersifat pribadi tetapi juga persekutuan. Ia berdoa
memohon pertolongan untuk seluruh umat dan dirinya sendiri. Berdoa
sungguh-sungguh memohon belas kasihan Tuhan telah Daud teladankan
kepada kita. Teladanilah sikap iman Daud dan yakinlah bahwa hanya belas
kasihan Tuhan sajalah yang bisa mengatasi kemelut batin. Kemelut batin
baik yang dialami secara pribadi maupun persekutuan dapat diatasi dengan
memohon belas kasihan Tuhan. Belas kasihan Tuhan-lah yang mampu
melegakan batin.
13
Doa: Ya Tuhan legakanlah tekanan batin kami dengan belas kasihan-
Mu. Amin!
Sabtu, 14 Agustus 2021 Mazmur 130 : 1 - 8
13
Berharaplah Pada Tuhan Karena Ia Setia Mengasihi
14
Doa: Ya Tuhan, ingatlah akan kami yang mengharapkan kasih setia-
Mu. Amin!
Minggu, 15 Agustus 2021 1 Raja-Raja 3 : 16 - 28
H ikmat Ilahi tidak semata-mata berupa akal budi yang rasional, karena
juga menyangkut kasih dan kepedulian terhadap sesama. Manusia
yang bergumul dengan penderitaan dan dosa seharusnya mendapat
perlakuan yang adil. Kasus yang diperhadapkan kepada Salomo
merupakakan kasus yang pelik. Masalahnya bukan sekadar bagaimana
bertindak adil secara rasional, tetapi juga dalam pandangan Allah. Allah
menghendaki agar mereka yang tertindas memperoleh belas kasihan dan
bagi si penindas diberikan hukuman. Kedua perempuan sundal ini, selain
menjadi budak dosa juga mewakili manusia yang diperbudak oleh kondisi
sosial masyarakat yang bersifat patrilineal. Kondisi mereka melacurkan diri
pasti tidak lepas dari perlakuan masyarakat yang diskriminatif terhadap
kaum perempuan. Mereka sepatutnya mendapat perhatian dari masyarakat,
bukan dari sang raja muda yang saleh saja. Raja ini bukanlah orang
berhikmat yang kehilangan perasaan pada saat memerintahkan agar bayi
yang diperebutkan itu dibelah menjadi dua bagian. Salomo justeru karena
hikmat ilahi membongkar dinginnya hati manusia yang dibelenggu dosa. Ia
juga menghangatkan hati nurani dari orang yang belum kehilangan
kemanusiaannya. Kiranya hikmat yang sama memandu kita pada saat
keputusan, terutama dalam keluarga. Janganlah mengandalkan rasio, tetapi
nurani agar peka terhadap hati Allah yang peduli kepada orang tertindas.
Mintalah hikmat ilahi sebab Allah akan memberikan hikmat-Nya kepada
yang memintanya.
15
Doa: Tuhan berikanlah hikmat agar kami memutuskan hal apapun
menurut kehendak-Mu. Amin!.
Senin, 16 Agustus 2021 Ezra 7 : 25 - 27
16
Doa: Tuhan Yesus, berikanlah hikmat bagi kami untuk melayani
dimanapun kami berada. Amin.
Selasa, 17 Agustus 2021 2 Raja-raja 11 : 1 - 20
17
Doa: Ya Tuhan, ajari kami agar tidak memutlakkan kepentingan diri
dan mengorbankan orang lain. Amin.
Rabu, 18 Agustus 2021 Daniel 5 : 10 - 30
18
Doa: Tuhan, berikanlah hikmat bagi kami agar tetap merendahkan
diri dan menghargai kekudusan Hadirat-Mu. Amin.
Kamis, 19 Agustus 2021 Bilangan 22 : 2 - 13
Ketaatan merupakan bukti iman setiap orang percaya. Hidup yang taat
senantiasa melibatkan Tuhan dalam berbagai macam pertimbangan dan
keputusan. Kisah tentang Balak bin Zipor memanggil Bileam bin Beor
sebagimana yang kita baca hari ini secara tegas menyajikan pesan
ketataan. Awalnya adalah ketika Balak bin Zipor yang adalah raja Moab,
merasa ketakutan melihat banyaknya bangsa Israel yang sedang berkemah
di daerah seberang sungai Yordan. Ia pun mengutus orang-orang
suruhannya kepada Bileam untuk mengutuki bangsa Israel, dengan tujuan
dapat mengalahkan dan menghalau bangsa tersebut. Bileam seorang
pelihat yang diketahui memiliki kemampuan memberkati dan mengutuk. Hal
apa pun diberkatinya menjadi terberkati dan bila dikutuk akan terkutuk.
Perkataan-perkataan yang diucapkannya berasal dari Tuhan sebab orang ini
hidup dalam ketataan yang luar biasa. Ketaatan Bileam pada kehendak
Tuhan layak dijadikan teladan beriman agar sebagai orang percaya kita
mampu terhindar dari perilaku ketidaktaatan. Kita harus taat menjadikan
firman sebagai pedoman agar kehendak Tuhan menguasai keinginan
manusiawi. Kisah ini juga mengingatkan kita agar tidak menghalalkan cara
dan mengorbankan orang lain demi memperoleh tujuan. Berusahalah terus
menjadi orang percaya yang taat, selalu melibatkan dan meminta campur
tangan Tuhan dalam seluruh kenyataan hidup. Berdoalah senantiasa,
mintalah hikmat dari Tuhan agar terhindar dari niat jahat dan perilaku
mendatangkan keburukan bagi orang lain.
19
Doa: Tuhan Yesus, berikanlah hikmat agar setiap sikap dan
perbuatan kami mencerminkan ketaatan sesui dengan
Kehendak-Mu. Amin.
Jumat, 20 Agustus 2021 Ayub 12 : 12 - 13
20
Doa: Ya Allah, berikanlah hikmat-Mu agar dapat menuntun seluruh
kehidupan kami. Amin.
21
Doa: Ya, Tuhan, sertailah keluarga kami untuk tetap berhikmat
kepada-Mu. Amin.
Minggu, 22 Agustus 2021 Efesus 6 : 10 - 20
Perisai Iman
22
Doa: Tuhan, yang kami butuhkan adalah Perisai Iman dalam hidup
ini. Amin.
Senin, 23 Agustus 2021 Ulangan 31 : 1 - 6
1
Sebelum Renungan disampaikan, lagu ini dapat dinyanyikan bersama.
23
iman dan kuatkan hati, maka jaminan keselamatan sukacita akan kita
peroleh di dalam Tuhan.
24
Doa: Ya Tuhan, terima kasih untuk penjagaan dan perlindungan-Mu
bagi keluarga kami. Amin.
Rabu, 25 Agustus 2021 Lukas 17 : 1 - 6
“K alo ale pung iman basar sama deng biji sesawi saja, maka ale bisa
parenta pohon par pindah dari akang pung tampa”, ungkapan ini
biasanya kita dengar sebagai penguatan atau solusi ketika diperhadapkan
dengan kesulitan atau masalah. Bacaan hari ini, memperlihatkan bahwa
ungkapan di atas memang keluar dari mulut Tuhan Yesus yang menjawab
pertanyaan para rasul (ay.5-6). Pernyataan Yesus menjawab kegelisahan
para rasul tentang nasihat untuk saling mengampuni. Keberadaan manusia
sebagai makhluk sosial membuat seseorang membutuhkan orang lain untuk
berelasi. Relasi di antara nanusia memungkinkan terjadinya banyak hal, baik
menyenangkan maupun menyakitkan. Ketersinggungan dan
kesalahpahaman yang terjadi dalam hubungan antar dua orang atau lebih,
kemungkinan akan sulit diselesaikan, apalagi jika masing-masing
mempertahankan pendapat dan egonya. Oleh karena itu, para rasul
diingatkan Tuhan Yesus untuk menegur siapa pun yang berbuat dosa dan
mengajarkan mereka untuk hidup saling mengampuni. Perbedaan pendapat
sering terjadi dalam keluarga dan dapat dianggap sebagai suatu kewajaran.
Karena perbedaan adalah cara untuk saling mengingatkan bahwa setiap kita
tidak ada yang sempurna. Oleh karenanya, jika suami atau istri bahkan
anak-anak saling menemukan kesalahan, maka tegorlah dengan kasih dan
tuntunlah ke jalan yang benar. Hindari kata-kata yang menjatuhkan ketika
menyampaikan teguran, jangan menghakimi dan berlaku kasar dalam
memberikan nasihat karena semua itu hanya akan berdampak buruk bagi
relasi keluarga kita. Percayakan seluruh kehidupan kepada Tuhan, maka
hidup saling mengasihi akan terwujud dalam keluarga kita. Ingat, tantangan
25
terbesar dalam hidup Kristiani adalah menaklukan ego diri. Taklukkanlah
dengan iman dalam Tuhan Yesus Kristus.
B eberapa bulan yang lalu ada beberapa video yang beredar tentang
penglihatan anak-anak akan kedatangan Tuhan. Salah satunya video
yang diunggah oleh seorang ibu yang mengaku bahwa anaknya yang
berusia 2 tahun melihat kedatangan Tuhan. Ibu ini menjelaskan dalam video
yang berdurasi 2 menit 50 detik itu bahwa anaknya yang bernama Lily
melihat sosok yang datang dari atas dan menyebutnya sebagai Raja, Bapa
(Abba), yang akan mengangkat kamu ke atas. Kalimat ini diucapkan
beberapa kali dan setelah itu Lily menunduk sebanyak 3 kali. Tentang
kebenaran video ini sebagai orang-orang percaya, kita tidak dapat
memprediksi atau percaya begitu saja namun hal ini dapat dijadikan sebagai
peringatan dan pengingat akan Kemahakuasaan Tuhan. Rasul Paulus
mengajak umat di jemaat Tesalonika untuk mengadakan “persiapan” bagi
kedatangan Yesus yang kedua kali. Hal ini dilakukannya karena ada
beberapa anggota jemaat yang mencoba ‘menghitung’ saat kedatangan
Tuhan Yesus yang kedua kali, dimana melalui nubuatan, mereka berharap
dapat memprediksi saat peristiwa akhir itu tiba agar mereka dapat bersiap-
siap untuk menyambut-Nya. Akibatnya, ada beberapa orang yang hidup
tanpa merasakan pentingnya “persiapan” bagi kedatangan Tuhan. Paulus
menyamakan Parousia (kedatangan Tuhan) sama dengan kedatangan
pencuri di waktu malam, tidak ada yang tahu atau mampu memprediksinya.
Oleh karena itu, bersiaplah setiap waktu. Persiapan yang kita lakukan ialah
memurnikan diri, hidup di dalam persekutuan bersama Tuhan, saling
membangun seorang akan yang lain melalui perkataan dan perbuatan yang
baik, semuanya itu dimulai dari dalam keluarga. Kita juga diminta untuk
26
melakukan “persiapan” dengan cara hidup saling menasihati dan menjaga
satu dengan yang lain, saling mengingatkan, saling menegur serta
hendaknya kita selalu ‘sadar’ untuk hidup dalam kekudusan bersama Tuhan.
B acaan hari ini merupakan petunjuk praktis bagi orang beriman yakni
mereka yang percaya telah diselamatkan oleh Yesus. Orang beriman
sudah diselamatkan dan dianugerahkan kesempatan untuk hidup di dunia
dan mengalami semua kenyataan sebagai manusia. Hidup di dunia tak
mungkin luput dari pergumulan, baik dalam diri, maupun yang berasal dari
luar. Manusia menghadapi pergumulan ganda, yang ada dalam diri sendiri
maupun dari dunia sekitar. Hawa nafsu adalah pergumulan dalam diri dan
persahabatan dengan dunia berasal dari luar. Inilah tantangan orang
beriman, harus hidup sesuai kehendak Allah dan bukan untuk memuaskan
hawa nafsu. Hawa nafsu mengakibatkan iri hati, congkak, halalkan cara
untuk mencapai tujuan, sengketa, pertengkaran, perkelahian, dan
pembunuhan. Bila hal-hal demikian dilakukan, maka orang beriman telah
bersahabat dengan dunia dan menjadi musuh Allah. Karena itu kita harus
mengalahkan hawa nafsu dan tidak bersahabat dengan dunia. Semua orang
yang hidup dengan hawa nafsu dan bersahabat dengan dunia tidak akan
dapat melakukan perbuatan baik. Perbuatan baik dapat diaktakan bila hawa
nafsu dikalahkan. Lawanlah hawa nafsu dengan pertolongan Allah, tetaplah
beriman, dekatkanlah diri pada Allah dan tunduklah pada-Nya, sucikanlah
hatimu, dan tahirkanlah tanganmu. Atas dasar itu dalam ayat 10 bacaan hari
ini disebutkan; Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan
27
meninggikan kamu. Janganlah takut, Allah akan memampukan kita
menghadapi tantangan zaman, kini dan selamanya.
28
antara satu sama lain. Inti dari seluruh perintah itu adalah kasih kepada
Allah dan sesama manusia. Taat mengasihi mampukan orang percaya
hadapi tantangan zaman.
Doa: Ya Roh Kudus jadikanlah kami orang percaya yang taat. Amin.
Minggu, 29 Agustus 2021 Amsal 3 : 27 - 35
29
dicemooh. Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan, sebab kehormatan
adalah buah dari perbuatan baik. Jalani dan penuhilah hari-hari hidup
dengan perbuatan baik.
30
pedagang yang menahan gandum supaya ada kelangkaan gandum, dengan
demikian mereka dapat memasang harga lebih tinggi. Oleh sebab itu kita
diminta untuk mengejar kebaikan dan menjauhkan kejahatan. Perbuatan
baik adalah pilihan iman untuk menjadi berkat bagi orang lain.
B acaan hari ini berisi pesan yang menarik dan sekaligus menantang
orang Kristen. Umumnya manusia berkecenderungan untuk membalas
perlakuan kejahatan dengan kejahatan karena didorong terusiknya harga
diri dan rasa malu. Bila harga diri seseorang terusik dan ia mengalami rasa
malu, maka sangat mungkin perlakuan jahat yang dialaminya akan dibalas
dengan jahat pula. Membalas kejahatan dengan kebaikan adalah salah satu
wujud perilaku orang bijak, dan karena itu merupakan keunikan hidup yang
harus diwujudkan orang Kristen. Keunikan hidup demikian didasarkan pada
prinsip kasih. Hal ini tersebut dalam ungkapan “Jikalau seterumu lapar,
berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air. Karena
engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan Tuhan akan
membalas itu kepadamu”. Amsal ini menegaskan pentingnya bersikap baik
terhadap musuh. Perilaku seperti ini bersifat ritual, maksudnya orang yang
sudah melakukan kesalahan harus mengusung semangkok bara api di atas
kepalanya, sebagai ungkapan penyesalan atas tindakkannya. Maksud
Amsal ini adalah bahwa kebaikan akan menyebabkan orang yang bersalah
31
menyesali perbuatan salahnya. Orang Kristen telah dianugerahi hikmat dan
oleh sebab itu terpanggil untuk berbuat kebaikan ketika mengalami
keburukan, agar Tuhan dimuliakan. Tuhan dimuliakan bila orang yang
melakukan kejahatan menyadari kesalanannya dan bertobat. Orang jahat
bertobat jika ia mengalami kebaikan Tuhan, melalui hidup orang Kristen
yang bersedia mengampuni.
J
umpa lagi dengan semua basudara pelanggan setia materi-materi kami
LPJ GPM. Masih tetap ditengah pandemic covid-19, maka kami, LPJ
GPM mengharapkan agar kita tetap menghidupkan BINAKEL di setiap
rumah serta tetap setia berbaktikan Tuhan melalui pelayanan-pelayanan
kebaktian baik itu di rumah maupun melalui titik-titik pelayanan masing-
masing. Sambil tetap berpengharapan bahwa kita bisa melewati situasi ini
dengan pertolongan Tuhan Yesus.
Pada bulan ini, kita bersua di tengah sukacita dan rasa bahagia karena
Tuhan telah memimpin sejarah perjalanan bangsa kita, Indonesia, sampai
memasuki 76 tahun kemerdekaannya. Kita yakini bahwa kemerdekaan
Republik Indonesia adalah anugerah dari Tuhan bagi bangsa kita. Oleh
karena itu, melalui materi-materi binaan (SHK-WGP-BU) sepanjang bulan
Agustus ini, kita akan menghayati makna kemerdekaan itu, dan berjuang
bersama-sama semua elemen bangsa ini untuk meningkatkan mutu hidup
dengan jalan merawat keutuhan hidup berbangsa dan bernegara sehingga
dapat keluar dari berbagai polemic di bangsa ini termasuk wabah virus
corona ini.
Kita memang sudah merdeka, bebas dari bangsa-bangsa yang menjajah
kita, tetapi dalam kenyataan hidup bermasyarakat dan berbangsa, masih
banyak warga bangsa yang hidup dalam penderitaan, kemiskinan,
32
kelaparan, dst. Masih banyak orang yang mengalami gizi buruk, busung
lapar, tinggal di gubuk-gubuk, tidur di emperan toko, di kolong jembatan, dll.
Bahkan kekerasan terus melanda negeri ini, terutama anak-anak yang
adalah generasi muda bangsa.
Dalam kondisi hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seperti itu,
maka warga gereja dan para pelayan diajak untuk menyuarakan suara
kenabian sambil merangkul mereka yang diabaikan dalam kehidupan
masyarakat.
Suara kenabian itu dikumandangkan melalui aktivitas kebaktian dan juga
aktivitas sosial; baik oleh warga gereja melalui profesi dan pekerjaan
masing-masing, maupun para pelayan melalui teladan hidup.
Di akhir Agustus sampai awal September, LPJ GPM kembali menyediakan
materi Pekan Bina Keluarga. Besar harapan kami kiranya mampu menjawab
berbagai kenyataan yang sedang kita hadapi bersama dalam masyarakat
yang tentu juga berdampak bagi keluarga. Yang pasti, hidup harus terus
diperjuangkan, dirawat dan dijaga supaya dapat terus memuliakan dan
memasyhurkan nama Tuhan, Sang pemberi Hidup.
LPJ GPM
33
34