Anda di halaman 1dari 54

135

Kurikulum Anak Bulan Maret 2023

Minggu, 5 Maret 2023


(Minggu Pra Paskah II – Ungu)
137
BUKAN PHP (PEMBERI HARAPAN PALSU)
KEJADIAN 12:1-4a

Minggu, 12 Maret 2023


(Minggu Pra Paskah III – Ungu)
151
PANTANG MENYERAH
ROMA 5:1-11

Minggu, 19 Maret 2023


(Minggu Pra Paskah IV – Ungu)
162
BUKAN PARASNYA, TAPI HATINYA
1 SAMUEL 16:1-13

Minggu, 26 Maret 2023


(Minggu pra Paskah V – Ungu)
175
KALA AKU PATAH SEMANGAT
YEHEZKIEL 37:1-14

136
“ABRAM”

137
Minggu, 5 Maret 2023
(Minggu Pra Paskah II – Ungu)

BUKAN PHP (PEMBERI HARAPAN PALSU)


KEJADIAN 12:1-4a

NILAI KRISTIANI
Allah bisa dipercaya

TOKOH
Abram

AYAT INDAH
“Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta
membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.”
(Kejadian 12:2)

URAIAN PELAJARAN

1. Tuhan memanggil Abram untuk ikut Tuhan ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan
padanya. Abram diminta pergi meninggalkan negerinya, sanak saudaranya, dan rumah
bapanya. Dalam budaya Abram masa itu, keluarga merupakan lingkup teraman. Jika,
Abram mengalami kesulitan, keluarga, kerabat, dan tetangga akan menolongnya.
Panggilan ini berarti Abram diminta meninggalkan zona aman dan terjamin untuk
beralih mengandalkan Tuhan.

2. Tuhan menjanjikan keturunan dan tanah. Tuhan akan menjadikan Abram bangsa yang
besar. Ia akan menjadi saluran berkat bagi dunia. Tuhan berjanji memberkati orang-
orang yang memberkati Abram dan mengutuk orang-orang yang mengutuknya. Ini
merupakan janji perlindungan. Abram melepaskan zona aman. Akibatnya ia menjadi
rentan. Tidak ada jaring pengaman (keluarga, kerabat, tetangga) yang akan
melindunginya dari bahaya. Ini berarti Tuhan menjadi penjaganya.

3. Dalam Bahasa Ibrani Perjanjian Lama, tidak ada istilah untuk konsep berjanji atau
tindakan berjanji. Yang ada seseorang berkata atau bicara tentang apa yang akan
dilakukannya dimasa depan untuk seseorang. Maka, ini soal apakah perkataannya bisa
dipegang atau tidak. Apakah perkataan Tuhan bisa diandalkan atau tidak.

138
4. Ada dua definisi janji. Pertama, janji berarti ucapan yang menyatakan kesediaan dan
kesanggupan untuk berbuat sesuatu kepada pihak yang dijanjikan (misalnya
menolong, memberi sesuatu, datang). Kedua, janji juga berarti persetujuan,
kesepakatan antara dua pihak: masing-masing menyatakan kesediaan dan
kesanggupan untuk berbuat sesuatu. Misalnya janji atau kesepakatan jual-beli. Pihak
pembeli memberikan sejumlah uang yang disepakati. Pihak penjual memberikan
barang yang dimaksud pada pembeli. Bila salah satu pihak melanggar kesepakatan
atau janji, janji tersebut dapat dibatalkan. Tetapi, dalam kisah ini, tidak ada janji yang
diberikan Abram pada Tuhan dan tidak ada syarat yang diberikan Tuhan pada Abram.
Maka, janjinya bentuk yang pertama, yaitu Tuhan menyatakan kesediaan dan
kesanggupan memberikan sesuatu pada Abram dimasa depan.

5. Abram merespon panggilan dan janji Tuhan dengan percaya pada-Nya. Ia segera
mengikuti panggilan Tuhan. Hal penting dari respon Abram adalah: memercayai
seseorang penuh tantangan dan menunggu janji dipenuhi tidak selalu
menyenangkan. Ada kalanya Abram meragukan janji Tuhan. Ia memertanyakan
bahkan menagih janji-Nya. Kapan Tuhan janji itu dipenuhi? Apa benar Tuhan akan
menepati janji-Nya? Apakah Tuhan melupakan janji-Nya. Ada rasa sangsi, gelisah,
ketidakpastian. Ada pergulatan batin antara ingin percaya atau tidak saat
menunggu janji dipenuhi. Setiap kali Abram gelisah, Tuhan menjawab dan
meneguhkan kembali janji-Nya. Ia tidak marah dan membatalkan janji-Nya ketika
Abram sangsi.

6. Melalui pelajaran hari ini anak belajar bahwa Tuhan bisa dipercaya. Tuhan akan
memenuhi janji kepada umat-Nya. Anak belajar memercayai Dia. Ketika anak
meragukan Tuhan, anak tahu Tuhan tak akan marah padanya. Tuhan akan
menenteramkan hatinya dan meneguhkan janji-Nya kembali.

TATA IBADAH

1. Sapaan
GSM : Selamat pagi adik-adik. Wah, hari ini semua kelihatan cantik dan ganteng. Siapa
yang sudah sarapan? Siapa yang menyiapkan sarapan adik-adik? Siapa yang
mengantar adik-adik ke Sekolah Minggu? Kita dikelilingi orang-orang yang
menyayangi kita. Orang-orang yang menolong dan memberikan apa yang kita
butuhkan. Mereka bisa diandalkan seperti Tuhan. Mari kita memuji Tuhan.

139
2. Pujian: “Tahukah Kamu Jumlah Bintang” KC 7
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Abraham Kau Hendak Ke Mana?” KC 145
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Terima Kasih Seribu” Terima Kasih Seribu - YouTube
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Tersembunyi Ujung Jalan” KJ 416: 1-2.

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
GSM menanyakan siapa orang yang paling disukai anak. Tanyakan mengapa anak
menyukai orang itu. Anak bisa menjawab suka pada ibunya karena ibunya selalu
memberinya makanan enak. Atau anak menyebut eyang adalah orang yang paling
disukainya karena eyang sering membelikannya es krim. Atau ayah adalah orang
kesukaannya karena ayah melindunginya ketika ia takut. GSM juga menceritakan orang
yang paling disukainya dan kenapa. Anak tahu bahwa orang yang ia sukai bisa dipercaya.
Mereka memberikan apa yang ia butuhkan. Seperti Tuhan melindungi dan memberikan
yang dibutuhkan Abram.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


GSM menceritakan kisah Abram dipanggil Tuhan. Cerita dapat dikreasikan seperti ini.

Terdengar suara, tetapi tidak ada orangnya. “Abram… Abram…”. Suaranya seperti bisikan.
Lama-kelamaan tambah jelas. Itu bukan suara ayahnya. Suara istrinya juga bukan. Abram
mencari sumber suara itu. Semakin ia mencari, suara itu malah makin jauh, makin lirih.

Lalu Abram berhenti mencari. Dia duduk tenang. Pikirannya diarahkan pada pemilik suara
itu. Nah, sekarang suaranya terang sekali. “Abram, Akulah Tuhan yang menjadikan langit
dan bumi. Aku akan menjadi Allahmu.”

140
Abram diam, menyimak.
Tuhan berkata lagi pada Abram: “Pergilah dari rumah bapamu ini ke tempat yang akan
Kutunjukkan kepadamu. Aku akan menjadikanmu bangsa yang besar.”
Abram bertanya-tanya dalam hatinya. Siapa Tuhan ini? Di mana negeri itu? Nanti kalau di
jalan ada orang jahat bagaimana?
Tuhan mendengar pikirannya Abram. Ia berkata lagi: “Aku akan melindungimu dari
bahaya. Engkau akan jadi berkat untuk orang lain.”
Abram suka pada Tuhan. Ia percaya pada janji yang disampaikannya. Ia segera pergi
meninggalkan rumah bapaknya dan mengikuti perkataan Tuhan.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita ini anak mengenal Abram. Abram percaya pada janji Tuhan. Anak tahu
Tuhan bisa dipercaya seperti ayah, ibu, eyang, dan orang-orang yang disukainya.

Aktivitas: “Abram meninggalkan rumahnya”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar Abram
2. Tali rami/benang wool/benang jahit
3. Sepotong kecil kain perca untuk membungkus kapas.
4. Satu buah kapas bulat
5. Crayon/pensil warna
6. Kertas berisi ayat indah.
7. Pelubang kertas.
b. Langkah Pembuatan:
1. Anak mewarnai gambar Abram. Gambar Abram dilubangi bagian bahunya.
2. Anak membungkus kapas dengan kain perca. Ujung kain perca diikat dengan tali
3. Anak memasukkan ujung tali ke lubang di bahu Abram.
4. Ujung tali lainnya ditempelkan ayat indah.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, anak mengenal tokoh Abram yang percaya pada janji Tuhan. Anak
belajar memercayai Tuhan seperti Abram.

141
KELAS KECIL

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
GSM bertanya pada anak apakah mereka pernah dijanjikan sesuatu? Misalnya, ibu
menjanjikan akan membelikan mainan kalau nilai ulangannya bagus. Apakah janji itu
ditepati? Bagaimana perasaan anak ketika menerima janji yang ditepati? Sebaliknya,
bagaimana perasaan anak saat ada janji yang tidak ditepati. GSM juga menceritakan
pengalaman positifnya ketika menerima janji yang ditepati. GSM menceritakan
pengalaman ketika ada janji yang tidak ditepati.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


GSM menceritakan kisah Abram. Abram belum mengenal Tuhan. Malam itu, Tuhan
berbicara kepadanya. Tuhan ingin menjadi Allahnya. Tuhan menyuruhnya pergi
meninggalkan negerinya, saudaranya, dan rumah bapaknya. Tuhan akan menuntunnya ke
sebuah negeri. Tuhan akan memberikan negeri itu pada Abram dan keturunannya. Tuhan
berjanji akan memberkati Abram. Ia akan menjadi bangsa yang besar. Ini berarti, ia akan
mempunyai anak.

Abram bertanya-tanya dalam hatinya. Apakah yang dikatakan Tuhan ini mungkin terjadi.
Di mana negeri itu dia tidak tahu. Di rumah bapaknya Abram dan istrinya hidup
berkecukupan, semuanya tersedia. Sampai sekarang ia memang belum punya anak.
Tetapi, ia dan istrinya aman di situ.

Tuhan mengerti isi hati Abram. Ia berjanji akan melindunginya. Ia akan menjadi penjaga
Abram dan istrinya. Ia mempunyai rencana yang besar untuk Abram. Ia akan menjadi
berkat untuk bangsa-bangsa.

Abram senang mendengarkan Tuhan. Abram bisa merasakan Tuhan memperlakukannya


dengan istimewa, Tuhan menyayanginya. Ia percaya pada janji Tuhan itu. Maka, ia segera
mengemas barangnya dan meninggalkan rumah bapaknya. Ia mengikut Tuhan. Abram
tahu Tuhan bisa dipercaya.

Kesimpulan Pelajaran
Anak tahu Tuhan bisa dipercaya dari kisah Abram. Anak belajar memercayai Tuhan dan
janji-janji-Nya.

142
Aktivitas: “Lingkaran Janji”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas bufallo/karton berwarna berbentuk lingkaran penuh sesuai pola.
2. Kertas buffallo/karton berbentuk ¾ lingkaran sesuai pola.
3. Pola lingkaran yang dibagi empat.
4. Pola 3/4 lingkaran berisi gambar Abram
5. Alat tulis
6. Kancing jepret.
7. Gunting
8. Lem.
b. Langkah Pembuatan:
1. Anak menuliskan tiga janji yang diberikan Tuhan pada Abram (keturunan,
perlindungan, tanah) dan menempel ayat indah di bagian-bagian lingkaran.
2. Anak menempelkan pola lingkaran tersebut di kertas buffalo berbentuk
lingkaran.
3. Anak mewarnai gambar Abram di pola ¾ lingkaran. Pola ini ditempel di kertas
buffalo berbentuk ¾ lingkaran.
4. Anak menempelkan kedua lingkaran.
5. Anak dibantu GSM memasang kancing jepret di tengah lingkaran.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, anak mengenal tokoh Abram yang percaya pada janji Tuhan.
Anak belajar memercayai Tuhan seperti Abram. Anak tahu Tuhan bisa dipercaya.

143
KELAS BESAR

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Tanyakan pada anak apakah mereka pernah ditipu atau mendengar cerita tentang
penipuan. Ajak anak berdiskusi: siapakah yang salah, si penipu atau yang ditipu?
Mengapa? Biarkan anak berdebat. GSM menjelaskan bahwa pihak yang bersalah adalah
penipu. Namun, seringkali yang ditipu juga disalahkan. Saat ini, kita tidak bisa
mempercayai orang begitu saja tanpa bukti atau jaminan. Hal ini tejadi karena perkataan
manusia seringkali tidak bisa dipercaya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Ceritakanlah kisah Abram. GSM menggunakan ilustrasi yang disediakan. Abram belum
mengenal Tuhan. Ia dan keluarganya menyembah ilah lain. Tuhan yang belum dikenalnya
ini memanggil namanya. Tuhan memintanya pergi meninggalkan negerinya, sanak
saudaranya, dan rumah bapaknya. Ini berarti Abram meninggalkan orang-orang yang bisa
ia percaya. Ketika ia kesulitan uang, saudaranyalah yang meminjaminya uang. Ketika ia
sakit, tetangganya yang mengantarnya ke tabib. Tuhan juga tidak memberitahu di mana
negeri itu; seperti apa negeri itu. Abram dipanggil oleh Tuhan yang belum dikenal; pergi
ke negeri yang tidak ia ketahui.

Tuhan berjanji akan menjadikan Abram bangsa yang besar. Padahal, Abram dan istrinya
tidak mempunyai anak. Usia mereka juga semakin lanjut.

Tuhan melihat Abram bimbang. Tuhan meyakinkannya. Ia berjanji akan melindungi Abram
dari bahaya. Tuhan mempunyai rencana besar untuknya. Abram akan menjadi berkat
untuk bangsa-bangsa. Abram merasa istimewa dan dicintai. Janji-janji Tuhan itu luar biasa.
Jawab apa yang harus diberikannya?

Ajak anak berdiskusi: apa yang akan mereka lakukan jika mereka menjadi Abram?
Mengapa? Beri kesempatan anak berdiskusi dan menjawab.

GSM menjelaskan istilah janji menurut Alkitab Perjanjian Lama (lihat uraian). Tidak seperti
manusia, perkataan Tuhan bisa diandalkan, Tuhan bisa dipercaya. Jelaskan pada anak
mempercayai Tuhan ada tantangannya (lihat uraian). Meskipun demikian, Abram memilih

144
memercayai perkataan Tuhan. Ini tampak dari tindakan Abram segera pergi seperti yang
difirmankan Tuhan. Inilah yang membuat Abram disebut sebagai bapa orang percaya.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui kisah Abram anak belajar bahwa Tuhan bisa dipercaya. Mereka mengetahui janji-
janji Tuhan yang tertulis dalam Alkitab dan belajar memercayainya seperti Abram.

Aktivitas: “Bukan PHP”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas origami berbentuk hati warna-warni 10 buah
2. Alat tulis
3. Lem.
b. Langkah :
1. Anak menuliskan “Tuhan bisa dipercaya” di hati pertama. Kemudian anak
menuliskan janji-janji Tuhan kepada Abram di bentuk hati yang lain.
2. Anak mencari janji-janji Tuhan lainnya di Alkitab dan menuliskan di bentuk hati
lainnya. Anak menempelkan ayat indah hari ini di bintang kesepuluh.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini anak mengetahui janji-janji Tuhan pada Abram. Anak juga
mengetahui janji-janji Tuhan lainnya yang ditujukan padanya dalam Alkitab. Anak tahu
Tuhan bisa dipercaya.

145
GAMBAR AKTIVITAS
Kelas PAUD

Ayat indah

Aku akan membuat engkau


menjadi bangsa yang besar, dan
memberkati engkau serta
membuat namamu masyhur; dan
engkau akan menjadi berkat.

Kejadian 12: 2

146
Hasil akhir

147
Kelas KECIL

148
Lingkaran empat bagian

Hasil Akhir

149
Kelas BESAR
pola hati

Hasil akhir

150
“PAULUS”

151
Minggu, 12 Maret 2023
(Minggu Pra Paskah III – Ungu)

PANTANG MENYERAH
ROMA 5:1-11

NILAI KRISTIANI
Anak mampu menghadapi kesulitan karena Tuhan mengasihi dan melindunginya

TOKOH
PAULUS

AYAT INDAH
“Kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan
tahan uji menimbulkan pengharapan.”
(Roma 5:3b-4)

URAIAN PELAJARAN

1. Apa yang terjadi setelah kita diselamatkan oleh Yesus Kristus? Apakah diselamatkan
berarti kita tidak akan mengalami penderitaan lagi? Pertanyaan inilah yang muncul di
benak jemaat Roma. Paulus menerangkan bahwa setelah ditebus oleh darah Yesus
Kristus, kita dibenarkan oleh Allah. Kita yang bersalah, terdakwa, terhukum, dianggap
benar karena Kristus. Akibatnya, kita bukan lagi musuh Allah. Sebaliknya, kita
mempunyai akses untuk dekat dengan Allah dan menerima anugerah-Nya. Tidak ada
yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah.

2. Tetapi, bukan berarti setelah diselamatkan, hidup kita bebas dari penderitaan. Hidup
orang kristiani penuh tantangan. Hidup murid Tuhan terus bertumbuh. Maka,
kesengsaraan bukan berarti nasib buruk atau tidak dikasihi-Nya. Kesengsaraan
yang dialami orang kristiani memiliki tujuan. Kesengsaraan itu menimbulkan
ketekunan. Ketekunan menimbulkan tahan uji.

3. Resiliensi atau gaya lenting adalah kemampuan untuk kembali pulih setelah mengalami
kesulitan atau derita. Gaya lenting seperti yang ada pada batang bambu. Ketika diterpa
angin, batang bambu akan rebah ke tanah, tetapi tidak patah. Setelah angin reda,
batang bambu akan melenting kembali tegak ke posisi semula. Tahan uji berarti
memiliki resiliensi. Ini artinya anak tidak mudah menyerah saat menghadapi kesulitan.
Anak mampu menghadapi kesulitan karena Allah mengasihi dan melindunginya.

152
TATA IBADAH

1. Sapaan
GSM : Selamat pagi adik-adik. Siapakah yang sudah bisa pakai baju sendiri? Siapakah
yang sudah bisa memakai sepatu sendiri? Siapa yang sudah bisa memimpin
doa di Sekolah Minggu? Apakah sulit memakai baju dan sepatu sendiri?
Apakah sulit memimpin doa di Sekolah Minggu? Awalnya memang sulit, tetapi
lama-kelamaan kita bisa. Kita mencoba terus dan tidak menyerah. Mari kita
memuji Tuhan yang memampukan kita.
2. Pujian: “Tuhan Tidak Lupa” KC 35
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Yang Mahakasih” KC 19: 1, 4, 5, 6, 8.
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Bila Topan K’ras Melanda Hidupmu” KC 252
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Allah Bapa Melindungi” KC 37

PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
GSM meminta anak berlomba mengenakan kaos kaki. GSM mengamati anak yang sudah
bisa mengenakan kaos kaki sendiri dan yang masih kesulitan. GSM menyemangati anak
untuk terus mencoba sampai bisa. Anak pasti bisa asalkan terus mencoba.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Perdengarkan suara kapal. Minta anak menebak suara apakah itu.
GSM menceritakan kisah Paulus.
Paulus bersama beberapa tahanan yang lain dibawa dengan kapal menuju Italia. Kapal
yang ditumpangi tidak bergerak karena tidak ada angin. Mereka terapung-apung di
lautan. Dengan susah payah, kapal itu sampai di sebuah pelabuhan yang bernama
pelabuhan Indah. Paulus mengusulkan supaya mereka berlabuh di situ saja dan menunda
perjalanan. Cuaca tidak mendukung, kalau mereka memaksa melanjutkan perjalanan,
mereka akan mengalami kesulitan. Tetapi, perwira kapal tidak mau mengikuti saran Paulus.
Ia memerintahkan untuk melanjutkan perjalanan.

153
Benar saja, kapal mereka segera dilanda angin badai. Kapal mereka terbawa ombak dan
angin jauh dari rute yang seharusnya. Mereka semakin jauh dari tujuan. Semua orang
bekerja keras untuk menyelamatkan kapal. Mereka membuang sebagian muatan dan alat-
alat kapal. Selama berhari-hari matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan. Angin
badai terus menyerang mereka. Lama-kelamaan mereka putus asa. Paulus menghibur seisi
kapal. Ia memberitahu mereka bahwa semalam malaikat Allah menemuinya. Malaikat itu
berkata: “Jangan takut, Paulus! Sesungguhnya oleh karena karunia Allah, semua orang di
kapal ini akan selamat.” Setelah mendengarkan perkataan Paulus, mereka menjadi tenang.

Kapal itu akhirnya kandas, tetapi mereka sudah dekat dengan daratan. Mereka berenang
menuju daratan dan selamat.

Kesimpulan Pelajaran

Melalui cerita ini anak mengenal Paulus. Paulus seringkali mengalami kesulitan. Tetapi, ia
tidak mudah menyerah. Allah mengutus malaikat-Nya untuk melindungi Paulus. Anak
belajar seperti Paulus yang mampu menghadapi kesulitan karena Allah menolongnya.

Aktivitas: “Perahu Paulus”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas buffalo berwarna cokelat berbentuk perahu.
2. Stick es krim
3. Kertas origami berbentuk layar.
4. Karton putih berbentuk ban pelampung.
5. Crayon/pensil warna.
6. Lem.
7. Kertas berisi ayat indah.
b. Langkah Pembuatan:
1. Anak menempel layar pada stick es krim.
2. Anak menempel stick es krim pada perahu.
3. Anak mewarnai ban pelampung, lihat contoh. Kemudian ban pelampung
ditempel di badan perahu.
4. Anak menempelkan ayat indah.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, anak mengenal tokoh Paulus yang pantang menyerah saat
menghadapi kesulitan. Anak mampu menghadapi kesulitan karena Allah menolongnya
seperti Ia menolong Paulus.

154
KELAS KECIL

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
GSM bertanya pada anak apakah mereka pernah mengalami kesulitan? Misalnya kesulitan
mengerjakan tugas sekolah atau sulit mendapatkan teman, dan sebagainya. Tanyakan
pada anak siapa yang menolong mereka saat mereka mengalami kesulitan. Minta anak
menceritakan pengalamannya. GSM juga menceritakan pengalamannya ketika mengalami
kesulitan dan dibantu. Tuhan menolong anak dan GSM saat mengalami kesulitan melalui
orang-orang di sekitarnya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Rasul Paulus bukan hanya memberikan nasihat. Apa yang disampaikannya tercermin
dalam hidupnya. Ia mengalami berbagai tantangan ketika memberitakan Injil. Misalnya
yang dicatat di Kisah Rasul 27: 1-28: 10. Rasul Paulus ditangkap karena memberitakan Injil.
Bersama tahanan yang lain, ia diangkut menggunakan kapal ke Italia. Sepanjang
perjalanan laut, banyak sekali kesulitan yang dialaminya.

Kapalnya tidak maju karena tidak ada angin. Mereka terapung-apung saja di laut selama
berhari-hari. Dengan susah payah, mereka berhasil tiba di pelabuhan Indah. Paulus melihat
bahwa cuaca tidak mendukung untuk melanjutkan pelayaran. Ia mengusulkan supaya
mereka berlabuh saja di situ. Tetapi perwira tidak mau mendengarkan Paulus. Ia memilih
mendengarkan nakhkoda dan juru mudi kapal.

Setelah berlayar beberapa lama, kapal itu dihantam badai. Mereka membuang sebagian
muatan dan alat-alat kapal. Berhari-hari matahari dan bintang-bintang tak nampak. Badai
terus menghantam kapal mereka. Para penumpang kapal mulai putus asa. Paulus
menyemangati mereka. Ia meminta supaya mereka tabah menghadapi kesulitan ini.
Malaikat Allah menemui Paulus semalam. Ia memberitahukan Paulus bahwa semua
penumpang kapal akan selamat karena karunia Allah. Hati para penumpang pun tenang.

Kapal yang ditumpangi Paulus masih terombang-ambing di lautan. Perbekalan hampir


habis. Berhari-hari mereka menahan lapar. Melihat situasi itu, kru kapal berniat melarikan
diri. Mereka menurunkan sekoci berpura-pura ingin melepaskan sauh. Paulus meminta
para penumpang untuk mencegah kru kapal melarikan diri. Jika mereka pergi, tidak ada
yang bisa mengemudikan kapal.

155
Rasul Paulus menguatkan hati para penumpang. Ia mengajak mereka untuk makan
bersama. Paulus meyakinkan mereka lagi bahwa Tuhan akan menolong mereka melalui
kesulitan itu. Kemudian ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah, dan memecah-
mecahkannya. Mereka makan dan hati mereka pun menjadi kuat.

Ketika hari mulai siang, mereka melihat daratan. Mereka berusaha mendamparkan kapal
itu ke sana. Kapal itu pun kandas. Namun, seisi kapal itu selamat. Mereka berenang menuju
daratan.

Kesimpulan Pelajaran
Anak percaya diri saat menghadapi kesulitan. Ia tahu Tuhan menolongnya melalui orang-
orang di sekitarnya.

Aktivitas: “Perahu Paulus”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas karton putih berbentuk lingkaran dan dicutter bagian tengahnya tidak
sampai putus (lihat contoh).
2. Kertas buffalo cokelat berbentuk perahu.
3. Kertas origami berbentuk layar.
4. Stick es krim.
5. Lem.
6. Crayon atau pensil warna.
7. Kertas berisi ayat indah.
b. Langkah Pembuatan:
1. Anak menggambar laut, langit, awan, petir pada karton berbentuk lingkaran (lihat
contoh).
2. Anak menempelkan layar pada badan perahu. Kemudian stick es krim
ditempelkan di perahu.
3. Anak menempelkan ayat indah.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, anak mengenal Paulus yang sering menghadapi kesulitan.
Seperti Paulus, anak tidak mudah menyerah saat menghadapi Paulus. Seperti Allah
menolong Paulus, Allah juga akan menolongnya menghadapi kesulitan.

156
KELAS BESAR

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
GSM menunjukkan gambar proses ulat menjadi kupu-kupu. Ada tahapannya. Sampaikan
pada anak bahwa ada anak yang kasihan melihat bakal kupu-kupu bersusah-payah keluar
dari kepompong. Maka, ia merobek kepompong itu untuk membantunya. Ternyata,
perbuatannya itu tidak menolong si bakal kupu-kupu. Akibat perbuatannya, sayap kupu-
kupu itu jadi tidak sempurna dan lemah. Kupu-kupu itu tidak bisa terbang. Jelaskan pada
anak bahwa kesulitan berguna untuk melatih kekuatan sayap kupu-kupu. Minta anak
mengingat kesulitan-kesulitan yang pernah dialaminya. Misalnya, kesulitan saat belajar
makan sendiri, mandi sendiri, mengerjakan tugas sekolah sendiri. Mengapa orangtua
membiarkan mereka mengalami kesulitan itu? GSM menjelaskan bahwa kesulitan berguna
untuk membuat mereka semakin pandai dan mandiri.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


GSM menyampaikan cerita Paulus yang dicatat di Kisah Rasul 27: 1-28: 10. Rasul Paulus
ditangkap karena memberitakan Injil. Bersama tahanan yang lain, ia diangkut
menggunakan kapal ke Italia. Sepanjang perjalanan laut, banyak sekali kesulitan yang
dialaminya.

Hening. Tak ada angin. Ini merupakan kabar buruk. Tanpa angin, kapal tidak bisa melaju.
Kapal layar mengandalkan angin. Mereka terapung-apung saja di laut selama berhari-hari.
Dengan susah payah, mereka berhasil tiba di pelabuhan Indah. Paulus melihat bahwa
cuaca tidak mendukung untuk melanjutkan pelayaran. Ia mengusulkan supaya mereka
berlabuh saja di situ. Tetapi perwira tidak mau mendengarkan Paulus. Ia memilih
mendengarkan nakhkoda dan juru mudi kapal.

Tidak ada angin, susah. Angin terlalu banyak juga susah. Kini kapal yang ditumpangi
Paulus dihantam badai. Mereka membuang sebagian muatan dan alat-alat kapal. Berhari-
hari matahari dan bintang-bintang tak nampak. Badai terus menghantam kapal mereka.
Para penumpang mulai putus asa. Paulus menyemangati mereka. Ia meminta supaya
mereka tabah menghadapi kesulitan ini. Ia memberitahu mereka bahwa malaikat Allah
menemuinya semalam. Malaikat itu menyampaikan bahwa semua penumpang kapal akan
selamat karena karunia Allah. Hati para penumpang pun tenang.

157
Kapal yang ditumpangi Paulus masih terombang-ambing di lautan. Perbekalan hampir
habis. Berhari-hari mereka menahan lapar. Melihat situasi itu, kru kapal berniat melarikan
diri. Mereka menurunkan sekoci berpura-pura ingin melepaskan sauh. Paulus meminta
para penumpang untuk mencegah kru kapal melarikan diri. Jika mereka pergi, tidak ada
yang bisa mengemudikan kapal.

Rasul Paulus menguatkan hati para penumpang. Ia mengajak mereka untuk makan
bersama. Paulus meyakinkan mereka lagi bahwa Tuhan akan menolong mereka melalui
kesulitan itu. Kemudian ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Allah, dan memecah-
mecahkannya. Mereka makan dan hati mereka pun menjadi kuat.

Ketika hari mulai siang, mereka melihat daratan. Mereka berusaha mendamparkan kapal
itu ke sana. Kapal itu pun kandas. Namun, seisi kapal itu selamat. Mereka berenang menuju
daratan. Tuhan menyelamatkan mereka. Kesulitan Paulus tidak selesai di situ. Setelah
berhasil mendarat di pulau Malta, Paulus dipagut ular berbisa. Penduduk setempat yang
melihat hal itu heran dengan nasib buruk berturut-turut yang menimpanya. Mereka
menyangka Paulus orang jahat yang dikutuk dewa. Selamat dari kapal karam, dia dipagut
ular. Dewa ingin Paulus celaka, kata mereka. Namun, betapa terkejutnya mereka melihat
Paulus baik-baik saja.

Setelah melihat Paulus lolos dari maut berkali-kali, mereka menganggap Paulus adalah
dewa. Paulus dan yang lainnya menumpang di tanah milik gubernur pulau itu bernama
Publius. Ayahnya sakit. Paulus berdoa dan menumpangkan tangan atasnya, ia pun
sembuh, setelah kejadian itu, semua orang sakit di pulau itu mendatangi Paulus. Paulus
menyembuhkan mereka. Penduduk pulau itu sangat menghargai Paulus. Ketika Paulus
melanjutkan perjalanan, mereka menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkannya.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita kali ini, anak belajar bahwa kesulitan berguna untuk mereka. Kesulitan
membantu mereka bertumbuh menjadi anak yang semakin pandai dan mandiri. Anak
belajar dari Paulus yang tahan uji menghadapi rupa-rupa kesulitan. Itu karena Allah
senantiasa melindunginya.

158
Aktivitas: “Perahu Paulus”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas origami berwarna biru dan putih untuk air laut.
2. Karton asturo berwarna hitam, dicutter bagian tengahnya tidak sampai putus.
Lihat contoh.
3. Kertas origami berbentuk petir.
4. Kertas buffalo cokelat berbentuk perahu.
5. Kertas origami berbentuk layar.
6. Stick es krim.
7. Lem.
8. Kertas bertuliskan ayat indah.
b. Langkah Pembuatan:
1. Anak menempelkan layar pada badan perahu.
2. Anak menempelkan perahu ke stick es krim.
3. Anak menempelkan ombak dengan urutan warna biru, putih, dan biru lagi.
4. Anak menempelkan kertas origami berbetuk petir.
5. Anak menempelkan ayat indah.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini anak mengetahui kesulitan berguna untuk membentuknya
menjadi anak yang pantang menyerah. Anak berani menghadapi kesulitan karena tahu
Allah menolongnya.

159
GAMBAR AKTIVITAS
Kelas PAUD

Kelas KECIL
Karton berbentuk lingkaran dicutter bagian tengah tidak sampai putus

-------------------------------

Hasil Akhir

160
Kelas BESAR
Karton Asturo berwarna hitam dicutter bagian tengahnya tidak sampai putus.

----------------------------------------------------

161
“DAUD”

162
Minggu, 19 Maret 2023
(Minggu Pra Paskah IV – Ungu)

BUKAN PARASNYA, TAPI HATINYA


1 SAMUEL 16:1-13

NILAI KRISTIANI
Tuhan bukan melihat parasnya, melainkan hatinya.

TOKOH
DAUD

AYAT INDAH
“Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan
mata, tetapi TUHAN melihat hati.”
(1 Samuel 16:7b)

URAIAN PELAJARAN

1. Kata melihat merupakan istilah kunci perikop ini. Kata ini muncul sampai lima kali.
Namun, ada perbedaan cara Tuhan melihat dengan cara manusia. Samuel
mendapat tugas untuk mengurapi raja berikutnya bagi Israel. Tuhan
memperhatikan masa depan bangsa Israel. Tuhan memandang kebaikan satu
bangsa bukan hanya orang per orang. Saul tidak lagi memadai.

2. Tuhan melihat apa yang dibutuhkan bangsa Israel, bahkan sebelum mereka
menyadarinya. Apa yang dibutuhkan oleh Israel ada pada diri seseorang. Samuel
diminta menemui orang itu dan mengurapinya.

3. Tuhan memilih keturunan Isai sebagai raja. Isai adalah orang biasa. Ia bukanlah
sosok terkenal atau penting di Israel. Ini menekankan bahwa kekuatan raja terletak
pada Tuhan bukan keistimewaan seseorang.

4. Samuel meminta Isai mengumpulkan semua anak laki-lakinya. Satu per satu
mereka lewat di hadapan Samuel. Ketika melihat Eliab yang perawakannya tinggi
dan gagah, Samuel mengira dialah yang dipilih Tuhan. Tetapi, Tuhan berkata
bukan. Tujuh anak laki-laki Isai tidak ada yang terpilih.

163
5. Masih ada satu anak yang tidak ikut ibadah. Daud dilupakan. Ia tidak masuk hitungan.
Ayahnya tidak memanggil dia untuk ikut ibadah dan menemui Samuel. Saat itu ia ada
di padang sedang menggembalakan domba. Gembala adalah simbol raja di dunia
timur tengah. Anak bungsu Isai yang tidak ikut justru memenuhi peran raja, yaitu
menggembalakan domba.

6. Daud wajahnya kemerah-merahan. Ini artinya wajah remaja yang masih tumbuh, yang
belum mengenal seluk-beluk kehidupan. Parasnya elok artinya enak dipandang,
namun jauh dari tampilan orang yang kuat, tegas, berwibawa dan mengundang rasa
segan orang. Matanya indah tandanya seorang yang masih tulus atau lugu.1
Singkatnya, penampilannya tidak menunjukkan dia orang yang cocok sebagai
pemimpin.

7. Kisah ini menunjukkan perbedaan cara pandang Tuhan dengan manusia. Cara
pandang manusia terbatas dan seringkali tak dapat diandalkan. Tuhan menyebutkan
bahwa manusia melihat paras, penampilan luar, sedangkan Tuhan melihat hatinya.

TATA IBADAH

1. Sapaan
GSM : Selamat pagi adik-adik! Siapa yang suka membantu ayah dan ibu di rumah?
Siapa yang suka menolong temannya di sekolah atau membantu adik?
Adik-adik memang masih kecil, tetapi mempunyai hati yang besar. Mari
bersukacita memuji Tuhan.
2. Pujian: “I’ve Got the Joy, Joy, Joy” I've got the joy, joy, joy, joy with actions | Sunday
School Song - YouTube
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Kusiapkan Hatiku, Tuhan” PKJ 15
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Di Sini Aku Bawa” PKJ 147:1-2
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Besarlah Kasih Bapaku” KC 22:1-2

1
Lihat Robby I. Chandra, Kamu Juga Bisa! Serial Perjalanan Kepemimpinan (Young Leaders Institute, 2009), 18.

164
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Bagikan roti atau sebatang cokelat kepada beberapa anak (tidak semua anak). Lalu GSM
menyampaikan bahwa roti/cokelatnya sudah habis. Padahal, belum semua anak kebagian.
Mintalah anak-anak yang mempunyai roti/cokelat membaginya dengan anak yang tidak
kebagian. Tanyakan kepada anak mengapa mereka mau berbagi. Pujilah anak karena
memiliki hati yang baik. Tuhan melihat hati yang baik.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Sampaikanlah cerita Daud diurapi menjadi raja.
Tunjukkanlah gambar Samuel yang sedang murung. Ia bersedih karena raja Saul tidak lagi
menjadi raja yang baik. Tuhan menghibur Samuel. Ia meminta Samuel untuk berhenti
bersedih memikirkan Saul. Samuel harus memikirkan masa depan bangsa Israel. Tuhan
memilih seorang raja sebagai ganti Saul. Tanyakan pada anak bagaimana ciri-ciri seorang
raja. Minta anak menggambarkan sosok raja.

Tuhan meminta Samuel pergi ke rumah Isai. Salah seorang anak laki-lakinya telah dipilih
Tuhan menjadi raja. Tetapi, masalahnya, Samuel tidak tahu anak laki-laki yang mana yang
dipilih Tuhan.

Samuel meminta Isai mengumpulkan semua anak laki-lakinya. Mereka diundang


beribadah. Lalu, satu demi satu anak laki-laki Isai lewat di depan Samuel. Tunjukkanlah
tujuh anak laki-laki Isai. Yang sulung namanya Eliab. Wah, dia tinggi, tegap, dan gagah.
Samuel mengaguminya. Ia berkata dalam hatinya, “pasti ini yang dipilih Tuhan.” Tetapi
Tuhan menjawab Samuel, “Bukan dia yang Kupilih. Jangan lihat penampilan luarnya yang
gagah dan tinggi sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat
Tuhan. Manusia melihat penampilan, tetapi Tuhan melihat hati yang baik.”

Lalu, Syama lewat. Minta anak menebak apakah anak ini dipilih Tuhan atau tidak.
Lewatlah Abinadab. Minta anak menebak lagi apakah dia dipilih Tuhan.
Minta anak terus menebak sampai anak laki-laki yang ketujuh. Sampaikan pada anak
bahwa mereka semua tidak dipilih Tuhan. Samuel bertanya pada Isai masih adakah
anaknya yang lain. Tiba-tiba Isai teringat masih ada satu anak laki-lakinya yang bungsu.
Dia tidak ikut beribadah karena sedang menggembalakan domba di padang. Samuel
menyuruh memanggil anak itu.

165
Anak itu pun datang. Dia bau matahari, rumput, dan domba. Kecapinya menggantung di
punggungnya. Dan di pinggangnya ada umban atau ketapel. Dia pasti menghibur domba-
domba ayahnya di padang dengan memainkan musik dari kecapi itu. Dia pasti melindungi
domba-domba ayahnya dari binatang buas memakai ketapel itu. Anak ini masih kecil.
Tubuhnya mungil, mukanya kemerahan, matanya jernih. “Duh, apa iya ini raja yang dipilih
Tuhan? Masih kanak-kanak dia. Apa bisa dia memimpin bangsa yang besar.” Tuhan
meyakinkan Samuel, “Inilah dia yang Kupilih. Bangun dan urapilah dia!” Ternyata Tuhan
tidak memilih orang yang kuat, gagah, dan tinggi. Ia tidak melihat penampilan luarnya.
Tuhan melihat isi hati orang. Tuhan tahu Daud itu bertanggung jawab, pengasih,
pemberani, rela berkorban, suka menolong. Semua itu ada di hatinya Daud. Tuhan memilih
orang yang baik hati.

Kesimpulan Pelajaran
Anak mengenal sosok Daud yang dipilih Tuhan menjadi raja. Ternyata Tuhan memilih
Daud karena hatinya yang baik.

Aktivitas: “Tuhan Melihat Isi Hati”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Gambar mata
2. Karton asturo merah berbentuk hati
3. Kertas warna untuk saku hati (lihat contoh)
4. Kertas warna berisi tulisan isi hati 5 buah (lihat contoh)
5. Lem
6. Benang wool/tali
7. Ayat indah
8. Pembolong kertas
b. Langkah Pembuatan:
1. Tempelkan kertas saku hati di bagian tengah hati (lihat contoh).
2. Tuliskan sikap hati yang baik di kertas warna.
3. Masukkan 5 tulisan itu di saku hati
4. Sambungkan gambar mata dengan hati menggunakan tali/benang wool
5. Tempelkan ayat indah di bagian tengah saku.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM mengetahui proses Daud terpilih menjadi raja. Daud dipilih
bukan karena paras atau perawakannya, melainkan karena Tuhan melihat hatinya.

166
KELAS KECIL

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Tanyakan pada anak apakah mereka pernah diremehkan karena penampilan mereka.
Diremehkan artinya tidak diperhitungkan. Tanyakan pada anak apakah pendapat mereka
pernah tidak didengarkan karena mereka dianggap masih kanak-kanak dan tidak
mengerti apa-apa. Minta anak menceritakan pengalamannya. Perdengarkan suara Paul
Potts. Hanya suara tanpa gambar. Paul Potts stuns the judges singing Nessun Dorma | Audition
| Britain's Got Talent 2007 - YouTube. Minta anak menggambarkan bagaimana rupa dan
penampilannya. Setelah anak-anak menyampaikan imajinasinya, tunjukkanlah wajah Paul Potts
yang sebenarnya. Seperti anak-anak, Paul Potts seringkali tidak diperhitungkan karena
penampilannya yang tidak meyakinkan.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Sampaikanlah cerita tentang Daud yang tidak masuk hitungan.
Tuhan memerintahkan Samuel untuk pergi ke rumah Isai. Salah satu anak laki-laki Isai telah
dipilih-Nya menjadi raja Israel. Tetapi, masalahnya Samuel tidak tahu anak laki-laki yang mana.

Sesampainya di rumah Isai, Samuel meminta Isai mengumpulkan semua anak laki-lakinya
untuk ikut beribadah bersama Samuel. Ada tujuh anak laki-laki yang ikut. Mereka lewat di
depan Samuel satu demi satu.

Ketika Eliab lewat, Samuel yakin dialah yang dipilih Tuhan. Tubuhnya gagah, tinggi, dan
tegap. Penampilannya sangat pas untuk jadi raja menurut Samuel. Tetapi Tuhan berkata
padanya, bukan dia yang dipilih. “Janganlah pandang parasnya atau perawakannya yang
tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Tuhan.
Manusia melihat penampilan luar, tetapi Tuhan melihat hatinya.”

Lalu, lewatlah Syama. Orang ini juga tidak dipilih-Nya.


Lewatlah Abinadab. Dia pun tidak dipilih Tuhan.
Ketujuh anak laki-laki Isai tidak ada yang dipilih. Samuel bertanya masih adakah anak laki-
laki Isai yang lain. Dan Isai pun teringat, masih ada satu anaknya yang bungsu. Dia tidak
diundang karena Isai pikir mana mungkin anak itu terpilih. Dia masih kanak-kanak. Wajahnya
merah, matanya jernih, masih lugu dia. Dia belum berpengalaman seperti kakak-kakaknya.

Samuel menyuruh memanggil Daud. Lalu, Daud hadir di tengah mereka. Masih kanak-
kanak dia. Kecapi tersampir di punggungnya. Daud menghibur domba-dombanya dengan

167
kecapi. Ia seringa membuat syair yang isinya tentang Tuhan yang melindungi dia dan
domba ayahnya. Di pinggangnya tersemat umban atau ketapel. Dia melindungi domba-
domba ayahnya dari binatang buas dengan umban itu. Penampilan khas gembala. Semua
itu mengungkapkan Daud seorang anak yang bertanggung jawab atas tugasnya. Ia
pemberani dan rela berkorban untuk domba-domba yang dipercayakan padanya. Tetapi,
Samuel tidak melihat itu. Yang dilihat Samuel adalah penampilan luar Daud yang masih
kanak-kanak, bau matahari, rumput, dan domba. Ia bahkan tidak sempat berpakaian
pantas untuk ibadah itu. Mampukah anak seperti ini memimpin bangsa yang besar. Tuhan
menjawab keraguan Samuel. “Inilah dia yang kupilih. Bangunlah dan urapi dia!”

Kesimpulan Pelajaran
Anak-anak belajar bahwa terkadang mereka tidak diperhitungkan karena penampilan luar
mereka yang masih kecil. Sama seperti Daud yang dilupakan dan tidak diperhitungkan.
Tetapi, Tuhan tidak memandang penampilan luar. Tuhan melihat hati. Daud dipilih bukan
karena penampilannya, melainkan hatinya.

Aktivitas: “Tuhan Melihat Isi Hati”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas karton asturo berbentuk hati seperti contoh.
2. Karton bergambar wajah/topeng
3. Kertas bertuliskan sifat-sifat baik secukupnya.
4. Ayat indah
5. Lem.
b. Langkah Pembuatan:
1. Minta anak menuliskan sifat-sifat baik yang dimiliki Daud.
2. Tempelkan sifat-sifat baik itu di bagian dalam karton hati.
3. ASM menempelkan karton topeng separuh bagian di bagian pintu hati (jangan
sampai rapat supaya hati bisa dibuka).
4. ASM menempelkan ayat indah separuh bagian di bagian pintu hati (berlawanan
dengan topeng, supaya pintu hati bisa dibuka).
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM mengetahui mengapa Daud terpilih menjadi raja Israel. Ia
dipilih bukan karena penampilannya, melainkan isi hatinya. Anak belajar bahwa Allah
melihat hati bukan penampilan seseorang.

168
KELAS BESAR

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Tunjukkanlah gambar beberapa pemimpin negara. Tanyakan pada anak apa yang
membuat orang-orang ini terpilih menjadi pemimpin negara.
Tanyakan pada anak pernahkah mereka terpilih menjadi pemimpin di kelas, misalnya
menjadi ketua kelas atau ketua regu di Pramuka. Tanyakan pendapat anak menurut
mereka kenapa mereka terpilih. GSM menceritakan pengalamannya ketika terpilih menjadi
pemimpin di sekolah, tempat kerja, atau di gereja. Seringkali orang memilih berdasarkan
penampilan luarnya. Tetapi, yang dibutuhkan adalah karakter yang baik, jujur,
bertanggung jawab, berani berkorban untuk kepentingan orang banyak. Itu semua adanya
di hati.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Ceritakanlah proses Daud terpilih menjadi raja.
Tuhan mengutus Samuel ke rumah Isai. Samuel akan mengurapi salah satu anak laki-laki
Isai untuk menjadi raja Israel berikutnya. Tetapi, masalahnya Samuel tidak tahu anak laki-
laki yang mana yang dipilih.

Sesampainya di rumah Isai, Samuel meminta Isai dan semua anak laki-lakinya
mempersiapkan diri untuk beribadah pada Tuhan. Isai mengumpulkan tujuh anak laki-
lakinya. Mereka diminta memperkenalkan diri pada Samuel. Satu demi satu mereka
berjalan di hadapan Samuel. Ketika Samuel melihat Eliab yang gagah, tinggi, dan tampan,
ia yakin inilah raja yang dipilih Tuhan. Tetapi Tuhan berkata bukan. “Janganlah pandang
parasnya atau perawakannya yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat
manusia yang dilihat Tuhan; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan
melihat hati” (lihat ay. 7).

Syama pun lewat. Minta anak menimbang-nimbang apakah Syama terpilih.


Abinadab lewat. Diakah yang dipilih Tuhan?
Ketujuh anak laki-laki Isai tidak ada yang dipilih Tuhan. Samuel bingung. Ia bertanya masih
adakah anak yang lainnya. Lalu, Isai pun teringat anak laki-lakinya yang bungsu. Dia tidak
ikut karena Isai berpikir tidak mungkin anak itu dipilih. Ia masih kanak-kanak. Wajahnya

169
kemerahan. Matanya jernih. Ia masih lugu tidak punya pengalaman memimpin manusia.
Ia lebih sering di padang rumput bergaul dengan domba-domba.

Daud pun masuk. Kecapi tergantung di punggungnya. Ia memainkan kecapi untuk


menghibur domba-domba ayahnya. Ia menulis banyak syair tentang Tuhan, sang Gembala
Israel dengan kecapi itu dan berdasarkan pengalamannya sendiri menjadi gembala.
Umban atau ketapel terselip di pinggangnya. Itulah senjata yang digunakannya menghalai
binatang buas yang mau memangsa domba-domba ayahnya. Sebetulnya gembala adalah
gambaran pemimpin bangsa Israel. Semua itu menunjukkan anak ini memiliki karakter
bertanggung jawab, penyayang, pemberani, dan rela berkorban. Tetapi, Samuel masih
ragu. Sanggupkah anak kecil ini memimpin bangsa yang besar. Tuhan meyakinkan Samuel.
“Inilah dia yang kupilih. Bangunlah dan urapi dia!”

Kesimpulan Pelajaran
Anak belajar bahwa Tuhan bukan melihat penampilan luar melainkan hati. Karakter yang
baik datang dari hati yang baik.

Aktivitas: “Tuhan Melihat Hatiku”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas karton berbentuk kerangka hati dua buah (lihat contoh).
2. Benang wool/tali.
3. Tulisan sifat-sifat yang baik.
4. Ayat indah.
5. Lem/double tape.
b. Langkah Pembuatan:
1. ASM menempelkan sifat-sifat baik di benang wool/tali.
2. ASM menempelkan benang wool/tali yang ada tulisannya pada bagian atas
kerangka hati.
3. ASM menempelkan kerangka hati kedua di bagian atas kerangka hati pertama.
4. ASM menempelkan ayat indah di bagian bawah hati.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini anak mengetahui mengapa Daud terpilih menjadi raja. Ia dipilih
bukan karena berwajah tampan atau bertubuh atletis. Tuhan tidak memandang
penampilan melainkan isi hati seseorang.

170
GAMBAR ALAT PERAGA
Kelas PAUD, KECIL, dan BESAR

Kelas Kecil
Gambar Paul Potts.

paul potts - Bing images

171
Kelas Besar

jokowi - Bing images sri mulyani menteri keuangan - Bing


images

ibu susi pudjiastuti - Bing images obama - Bing images

172
GAMBAR AKTIVITAS
Kelas PAUD

Kelas KECIL

173
Kelas BESAR

174
“BANGSA YEHUDA”

175
Minggu, 26 Maret 2023
(Minggu pra Paskah V – Ungu)

KALA AKU PATAH SEMANGAT


YEHEZKIEL 37:1-14

NILAI KRISTIANI
Tuhan menghidupkan semangat mereka yang patah semangat.

TOKOH
BANGSA YEHUDA

AYAT
“Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali.”
(Yehezkiel 37:14a)

URAIAN PELAJARAN

1. Setelah Salomo wafat, kerajaan Israel terpecah menjadi dua, yaitu Israel utara dan
Yehuda. Kerajaan Yehuda masih mengikuti garis keturunan Daud. Para rajanya
adalah keturunan raja Daud. Selain para raja, bangsa Yehuda dan Israel Utara juga
memiliki para nabi yang menyampaikan pesan dari Tuhan. Nabi akan menegur raja
jika ia bertindak tidak benar dan menyimpang dari perintah Tuhan. Seringkali raja
ditegur karena tidak mengandalkan Tuhan. Mereka bekerja sama dengan bangsa
asing tanpa batasan. Akibatnya, bangsa asing menguasai Israel dan Yehuda. Kesalahan
lainnya yang sering dilakukan pemimpin umat adalah tidak melindungi rakyat
lemah, tidak bertindak adil, dan tidak memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya.

2. Nabi Yehezkiel dipanggill Tuhan untuk menyampaikan firman Tuhan kepada bangsa
Yehuda sekaligus para pemimpin bangsa. Awalnya, nabi menubuatkan hukuman
Tuhan atas para pemimpin bangsa sekaligus bangsa Yehuda karena dosa-dosa yang
mereka perbuat. Tujuannya supaya mereka bertobat dan berhenti berbuat jahat. Bila,
mereka meneruskan kejahatannya, malapetaka akan menimpa mereka semua.

3. Tetapi, para pemimpin Israel dan Yehuda serta bangsa itu tidak memercayai nubuatan
Yehezkiel. Akibatnya, mereka kalah berperang dan dibuang ke Babel. Mereka menjadi
budak bangsa Babel. Nabi Yehezkiel ikut dibuang bersama mereka.

176
4. Dalam pembuangan, bangsa Yehuda menyadari dosa mereka. Mereka menyesal.
Mereka kehilangan segalanya. Rumah, negeri, dan Bait Suci mereka sudah rata
dengan tanah. Mereka tidak mempunyai kehidupan. Hal ini membuat mereka
patah semangat. Mereka merasa Tuhan telah meninggalkan mereka. Mereka tidak
berdaya dan putus asa.

5. Nubuatan Yehezkiel berubah. Setelah Yerusalem jatuh, beritanya bergeser menjadi


tentang karunia Tuhan atas bangsa Israel dan Yehuda. Tuhan menyalurkan kekuatan-
Nya ke dalam diri Yehezkiel. Ia tiba di suatu lembah. Lembah itu penuh tulang
belulang. Tempat itu merupakan lokasi pembantaian tentara Israel dan Yehuda.
Tuhan memerintahkan Yehezkiel untuk bicara pada tulang-tulang itu supaya
mereka bangkit. Kemudian Tuhan menyampaikan firman-Nya pada Yehezkiel lagi.
Ia diminta memanggil nafas hidup supaya nafas hidup itu berhembus ke dalam
tulang-tulang itu. Roh Allah mempunyai kekuatan untuk memberikan hidup dan
memulihkan hidup. Dalam kisah penciptaan manusia, Allah menghembuskan
nafas hidup ke dalam hidung manusia sehingga ia menjadi makhluk hidup. Allah
menciptakan dengan firman-Nya. Nafas-Nya atau Roh-Nya menghidupkan.

6. Apa yang dialami Yehezkiel adalah gambaran apa yang akan dialami bangsa Israel dan
Yehuda. Roh Tuhan akan membangkitkan dan memulihkan mereka secara fisik, mental,
dan rohani. Iman, keyakinan pada diri sendiri, semangat, hubungan mereka dengan
Tuhan akan dipulihkan. Mereka akan membangun hidup mereka lagi bersama Tuhan.

TATA IBADAH

1. Sapaan
GSM : Selamat pagi adik-adik! Wah, jawabnya semangat betul. Tuhan mengasihi kita.
Roh-Nya membuat kita semangat terus. Mari memuji Tuhan dengan penuh
semangat!
2. Pujian: “Hallo, Hallo, Hello, Hello” Lagu Anak Sekolah Minggu - Hallo hallo ... Hello
hello - YouTube
3. Doa Pembukaan.
4. Pujian Persiapan Firman: “Oh Sukacitaku” Oh Sukacitaku - Lagu Sekolah Minggu
Terbaik - YouTube
5. Penyampaian Firman.
6. Pujian Persembahan: “Terima Kasih Seribu” (Terima Kasih Seribu - YouTube)
7. Doa Persembahan dan Penutup.
8. Pujian Penutup: “Sinar Fajar yang Baka” KJ 323:1-3.

177
PENYAMPAIAN FIRMAN TUHAN

KELAS PAUD

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Tanyakan pada anak apakah mereka pernah sedih dan tidak semangat? Apa yang
membuat mereka sedih dan tidak semangat? Siapa yang menghibur mereka, membuat
mereka gembira lagi? Minta anak menceritakan pengalamannya. GSM juga menceritakan
pengalamannya ketika ia kehilangan semangat dan sedih. Ceritakanlah siapa yang
membuat GSM bisa semangat lagi.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)

Sampaikan cerita tentang bangsa Yehuda yang kehilangan semangat. GSM memakai
topeng yang berlubang bagian mulutnya. Tunjukkan ekspresi sedih dengan mulut ditarik
ke bawah (gunakan aktivitas PAUD sebagai alat peraga). Minta anak menirukan ekspresi
sedih. Minta anak menjelaskan gambar itu. Apa saja yang bisa membuat anak sedih dan
tidak semangat. Ceritakan bahwa ada bangsa yang sedih. Bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda-
pemudi, anak-anak semuanya murung. Mereka tidak semangat. Senyumnya hilang.

Nabi Yehezkiel bertanya pada mereka mengapa mereka semua sedih. Mereka
menjawabnya. Mereka sedih karena kehilangan rumah. Mereka dipaksa meninggalkan
rumahnya dan bekerja di negeri yang jauh. Mereka mengaku pada nabi Yehezkiel. Itu
semua terjadi karena mereka tidak taat pada Tuhan. Mereka suka jahat kepada orang yang
tidak mampu. Mereka tidak mau menuruti firman Tuhan, jadi orang baik. Mereka sedih.
Pasti Tuhan sudah tidak sayang lagi pada mereka, begitu pikirnya.

Nabi Yehezkiel menghibur mereka. Ia menyampaikan pesan Tuhan kepada mereka. Tuhan
sayang pada mereka. Tuhan sudah mengampuni mereka. Tuhan akan membangkitkan
semangat mereka lagi. Tuhan akan membebaskan mereka dan membawa mereka pulang
ke negerinya. Tuhan akan mengirimkan bantuan sehingga mereka bisa membangun
rumah mereka kembali.

Ucapan nabi Yehezkiel membangkitkan semangat bangsa Yehuda. Kesedihan mereka


berkurang. Kini, senyum menghiasi wajah mereka. Pakai lagi topeng yang tadi. Tunjukkan
ekspresi gembira dengan mulut tersenyum lebar. Minta anak menirukan ekspresi gembira.

178
Kesimpulan Pelajaran

Melalui cerita kali ini anak belajar ada kalanya mereka seperti bangsa Yehuda kehilangan
semangat. Penyebabnya bisa macam-macam. Anak belajar bahwa Tuhan mengasihi
mereka. Tuhan menghibur dan membangkitkan semangat mereka lagi melalui orangtua,
kakak, guru, kawan, atau hewan kesayangannya.

Aktivitas: “Membuat Topeng Sedih-Semangat”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas karton berwarna terang (putih, kuning) berbentuk wajah, berlubang di
bagian mata dan mulut.
2. Kertas origami warna-warni berbentuk daun secukupnya.
3. Crayon/spidol.
4. Lem.
5. Pelubang kertas.
6. Benang wool.
7. Ayat indah.
b. Langkah Pembuatan:
1. ASM menempelkan kertas origami berbentuk daun di topeng.
2. ASM menempelkan ayat indah di balik topeng.
3. ASM memasang benang wool di bagian samping kanan dan kiri topeng
4. ASM bermain ekspresi wajah dengan topeng.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM tahu Tuhan akan menghibur dan membangkitkan semangatnya
kala mereka patah semangat.

179
KELAS KECIL

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Tanyakan pada anak apakah mereka pernah patah semangat? Apa yang membuat mereka
patah semangat? Apa yang mereka lakukan ketika patah semangat? Siapa yang menolong
mereka kala mereka patah semangat? Minta anak menceritakan pengalamannya.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Sampaikan cerita tentang nabi Yehezkiel membangkitkan tulang-tulang dengan kuasa
Tuhan. Bangsa Yehuda dihukum Tuhan. Mereka tidak mau menaati fitrman Tuhan. Mereka
berbuat jahat kepada sesamanya. Raja-rajanya membiarkan bangsa-bangsa asing menduduki
kota-kota mereka. Lama-kelamaan, negeri mereka menjadi lemah. Suatu ketika mereka
kalah perang. Tembok Yerusalem runtuh, Bait Suci, tempat Tuhan bersemayam rubuh.
Rumah, ladang mereka semua habis terbakar. Mereka tidak mempunyai apa-apa lagi. Lalu,
semua orang dewasa, pemuda, anak-anak ditawan dan dijadikan budak di negeri Babel.
Seorang nabi bernama Yehezkiel ikut diangkut ke pembuangan.

Di sana, semua orang murung. Mereka menyesal tidak mendengarkan peringatan nabi
Yehezkiel. Mereka pikir Tuhan pasti sudah tidak sayang lagi pada mereka. Melihat situasi
itu, hati Yehezkiel sedih sekali. Ia ikut-ikutan patah semangat dan putus asa.

Tiba-tiba Roh Tuhan membawa Yehezkiel ke suatu tempat. Hiiiiy….. mengerikan. Lembah
itu kering dan tandus. Tidak ada penduduk, tidak ada makhluk hidup. Ketika berjalan,
krak…! Kaki Yehezkiel menginjak sesuatu. Ternyata itu tulang-tulang manusia. Hiiiiyyyy….!

Tuhan bertanya pada Yehezkiel, dapatkah tulang-tulang itu menjadi hidup kembali.
Yehezkiel menjawab, hanya Tuhan yang tahu. Pikirnya, bagaimana mungkin yang sudah
kering dan mati bisa hidup lagi.

Lalu, Tuhan memerintahkan Yehezkiel untuk menyampaikan firman Tuhan pada tulang-
tulang itu. Tuhan berfirman akan menghidupkan kembali tulang-tulang itu. Tuhan akan
memberikan nafas hidup. Ia akan menyambung tulang-tulang itu, menumbuhkan urat-
urat dan daging sehingga mereka kembali menjadi makhluk hidup. Yehezkiel melihat
tulang-tulang itu bergerak, saling menyambung. Urat, daging tumbuh, dan kulit menutupinya
sehingga kelihatan tubuhnya. Tetapi, mereka belum bernafas. Tuhan memerintahkan Yehezkiel

180
untuk memanggil nafas hidup dari empat penjuru mata angin. Dan memerintahkan nafas
hidup itu berhembus ke dalam tubuh-tubuh itu sehingga mereka hidup kembali. Yehezkiel
melakukannya. Riuh terdengar suara angin (buatlah suara angin untuk menghidupkan
cerita). Nafas itu masuk ke hidung mereka. Minta anak menghembuskan nafas kuat-kuat
dari hidung mereka. Itulah nafas hidup. Dan mereka pun hidup kembali.

Yehezkiel mengerti. Itu adalah pesan Tuhan. Tuhan mengasihi Yehuda. Ia akan
membangkitkan semangat Yehuda kembali. Tuhan akan memulihkan kehidupan bangsa
Yehuda. Yehezkiel segera menyampaikan hal itu pada kawan-kawan sebangsanya.
Semangat mereka kembali berkobar.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita kali ini anak belajar ada kalanya mereka patah semangat. Anak mengetahui
apa yang menyebabkan mereka kehilangan semangat. Anak tahu bahwa semangat yang
patah ibarat tulang-tulang kering yang dilihat Yehezkiel. Anak tahu Tuhan mengasihi
mereka. Tuhan menghibur dan membangkitkan semangat mereka kembali melalui orang-
orang yang menolong mereka.

Aktivitas: “Pembatas Buku”


a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Karton berbentuk lingkaran (wajah), rambut (laki-laki/perempuan), persegi
panjang (untuk tubuh).
2. Benang wool/pita.
3. Crayon/spidol.
4. Lem.
5. Ayat indah.
b. Langkah Pembuatan:
1. ASM menempelkan karton berbentuk wajah pada rambut (anak perempuan
menempelkan rambut perempuan; anak laki-laki menempelkan rambut laki-laki.
2. ASM menempelkan karton persegi panjang pada kepala.
3. ASM menempelkan ayat indah di bagian badan.
4. ASM menggambar mata, hidung, dan mulut.
5. ASM menempelkan pita di belakang kepala.
c. Makna Aktivitas
Melalui aktivitas ini, ASM tahu Tuhan mampu membangkitkan semangatnya kembali.

181
KELAS BESAR

KREATIVITAS PENYAMPAIAN

Pembukaan
Buatlah tabel. Kolom I bergambar wajah sedih. Kolom II bergambar wajah gembira. Minta
anak menuliskan hal-hal yang membuat patah semangat di kolom I. Minta anak
menuliskan hal-hal yang dapat membangkitkan semangatnya lagi di kolom II. Diskusikan
hasil temuan anak dengan GSM.

Penyampaian Pelajaran (Cerita)


Ceritakan kisah bangsa Yehuda dan Yehezkiel yang patah semangat. Bangsa Yehuda patah
semangat. Mereka merasa tidak berdaya dan putus asa. Mereka kalah perang dengan
bangsa Babel. Tembok Yerusalem runtuh, Bait Suci rubuh. Barang-barang berharga hasil
karya mereka dirampas. Rumah dan ladang mereka dibakar. Mereka tidak mempunyai
apa-apa lagi. Penduduk Yehuda, tua, muda, dan anak-anak, semuanya ditawan dan dibawa
ke pembuangan. Mereka dijadikan budak. Di pembuangan, mereka dipaksa melakukan
berbagai pekerjaan. Mereka juga mendengarkan olok-olok dari bangsa Babel. Mereka
dibilang tidak punya Allah. Allah mereka sudah kalah akibatnya mereka juga kalah. Allah
sudah meninggalkan mereka.

Kalau Allah kalah, siapa yang akan menolong mereka. Kalau Allah meninggalkan mereka,
siapa yang akan membebaskan mereka.

182
Ceritakanlah bahwa seorang nabi ikut dibuang bersama orang-orang Yehuda. Yehezkiel
sedih melihat bangsanya patah semangat. Yehezkiel mengajak mereka berdoa, meminta
pertolongan Tuhan. Tetapi, mereka tidak mau. Mereka sudah putus asa. Mereka merasa
Tuhan sudah tidak menyayangi mereka lagi.

Suatu hari Tuhan membawa Yehezkiel ke suatu tempat. Hiiiiy….. mengerikan. Lembah itu
kering dan tandus. Tidak ada penduduk, tidak ada makhluk hidup. Ketika berjalan, krak…!
Kaki Yehezkiel menginjak sesuatu. Ternyata itu tulang-tulang manusia. Hiiiiyyyy….!

Tuhan bertanya pada Yehezkiel, dapatkah tulang-tulang itu menjadi hidup kembali.
Yehezkiel menjawab, hanya Tuhan yang tahu. Pikirnya, bagaimana mungkin yang sudah
kering dan mati bisa hidup lagi.

Lalu, Tuhan memerintahkan Yehezkiel untuk menyampaikan firman Tuhan pada tulang-
tulang itu. Tuhan berfirman akan menghidupkan kembali tulang-tulang itu. Tuhan akan
memberikan nafas hidup. Ia akan menyambung tulang-tulang itu, menumbuhkan urat-
urat dan daging sehingga mereka kembali menjadi makhluk hidup. Yehezkiel melihat
tulang-tulang itu bergerak, saling menyambung. Urat, daging tumbuh, dan kulit
menutupinya sehingga kelihatan tubuhnya. Tetapi, mereka belum bernafas. Tuhan
memerintahkan Yehezkiel untuk memanggil nafas hidup dari empat penjuru mata angin.
Dan memerintahkan nafas hidup itu berhembus ke dalam tubuh-tubuh itu sehingga
mereka hidup kembali. Yehezkiel melakukannya. Riuh terdengar suara angin (buatlah
suara angin untuk menghidupkan cerita). Nafas itu masuk ke hidung mereka. Minta anak
menghembuskan nafas kuat-kuat dari hidung mereka. Itulah nafas hidup. Dan mereka pun
hidup kembali.

Yehezkiel mengerti. Itu adalah pesan Tuhan. Tuhan mengasihi Yehuda. Ia akan
membangkitkan semangat Yehuda kembali. Tuhan akan memulihkan kehidupan bangsa
Yehuda. Yehezkiel segera menyampaikan hal itu pada kawan-kawan sebangsanya.

Kesimpulan Pelajaran
Melalui cerita kali ini anak memahami bahwa ada kalanya mereka patah semangat. Mereka
juga bisa menemukan penyebab mereka patah semangat. Anak mencari tahu apa yang
dapat membangkitkan semangat mereka kembali. Anak tahu Tuhan menolongnya untuk
kembali bersemangat.

183
Aktivitas: “Semangatku Bangkit Lagi”
a. Bahan yang Dibutuhkan:
1. Kertas A4 berwarna cerah.
2. Alat tulis.
3. Kertas origami berbentuk daun, bunga, hati, kupu-kupu, dan lain-lain
secukupnya.
4. Crayon/spidol.
5. Sepasang sumpit.
6. Pita/tali/benang wool.
7. Lem.
8. Ayat indah.
b. Langkah :
1. ASM menuliskan kalimat penyemangat di kertas A4 berwarna.
2. ASM menghias kertas penyemangat itu dengan kertas origami berbentuk daun,
bunga, hati, lain-lain, serta crayon/spidol.
3. ASM menempelkan ujung kertas A4 bagian atas dan bawah pada sumpit.
4. ASM mengikat bagian atas sumpit membentuk gantungan (lihat contoh).
5. ASM menempelkan/menuliskan ayat indah.
c. Makna Aktivitas
Melalui hiasan ucapan penyemangat anak yakin Tuhan selalu membangkitkan
semangatnya kala ia patah semangat.

184
GAMBAR AKTIVITAS
Kelas PAUD

Pola topeng dan daun

185
Kelas KECIL

Pola wajah pola rambut perempuan pola rambut laki-laki

186
Kelas BESAR

187
188

Anda mungkin juga menyukai