“JANJI”
-The Promise
PELAJARAN 8 – TRIWULAN II – 2022
• Setelah kita melihat Abraham yang telah diberikan janji oleh Tuhan bahwa dia
akan mendapatkan seorang anak di masa tua, dalam kejadian 18: 10 Tuhan
mengadakan janji bahwa tahun depan Dia akan kembali dan mendapati Abraham
akan mendapati seorang anak, maka melihat pasalnya yang ke 21, diberikan bukti
bahwa Ishak anak Abraham dan Sara akhirnya lahir ketika mereka sudah tua.
• Kejadian 21: 2 “Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-
laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai
dengan firman Allah kepadanya.
• Pada sepanjang pembahasan ini kita akan melihat masih jauh lagi kisah Abraham,
kita akan melihat Ishak yang akan dikorbankan, digantikan oleh seekor domba
jantan, Abraham akan menikah lagi, Ishak akan menikah dengan Ribka dsb.
• Kita telah melihat bagaimana pergumulan mereka/abraham, imannya jatuh bangun
oleh karena banyak pergumulan yang dia alami pada masa lalunya, dan ketika dia
telah memperoleh janji tersebut yaitu lahirnya Ishak, tetap saja sekolah sabat
katakan, situasi keluarga mereka tetap terguncang.
• Sara meninggal segera setelah pengorbanan di Moriah, dan masa depan Abraham
tidak jelas karen disuruh untuk meninggalkan/mengorbankan masa depannya yaitu
anak mereka, Ishak.
• Dalam kehidupan kita, bukan berarti kita ini sudah menerima janji Tuhan, sudah
ada di jalan yang benar lalu hidup kita akan terus mulus dan baik-baik saja,
TIDAK. Sama seperti Abraham, ketika sudah menerima janji Tuhan, tetap saja ada
banyak pergumulan yang dia alami, yaitu peristiwa yang ada di Gunung Moria
Minggu, Bukit Moria
• Kej 22:1 dan 2 “Setelah semuanya itu Allah mencobai Abraham, lalu sahutnya:
Ya, Tuhan. Firman-Nya: “Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi,
yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai
korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.
• Ellen White, Alfa Omega jld 1 “perkataan Tuhan itu menyayatnyayat hati
Abraham.
• Karena kenapa? Sudah puluhan tahun
bahkan sudah mencapai umur yang ke
100 menunggu janji Tuhan kenapa ketika
sudah lahir, disuruh dikorbankan.
Mungkin mereka berdoa setiap hari
kepada Tuhan, bermohon meminta anak
dan kenapa ketika lahir, disuruh untuk
dikorbankan?
• Kehilangan seorang anak oleh karena
kecelakaan atau penyakit itu akan
membuat hati orang tua atau seorang
akan hancur berantakan dan di masa-
masa itu seorang ayah akan susah
menerima kenyataan dan apalagi disuruh
untuk dikorbankan atau membunuh
anaknya sendiri.
• Seorang isteri kalau tidak ada suami karena meninggal, disebut janda.
• Seorang suami kalau sudah tidak punya isteri karena meninggal disebut Duda.
• Seorang anak kalau sudah tidak ada ibu, ada penyebutannya yaitu Piatu. Seorang
anak yang tidak mempunyai seorang ayah, disebutkan yatim dan kalau tidak
mempunyai kedua orang tuanya, maka mereka menjadi yatim piatu. Masih ada
julukan
• Tapi mari kita lihat seorang ayah, atau orang tua kalau sudah tidak ada anak, atau
anak mereka meninggal, tidak ada penyebutan sama sekali bagi mereka atau
mereka sudah tidak menjadi apa” dan itu membuat hati mereka sangat sakit.
• sekolah sabat mencatat bertentangan dengan alkitabiah yaitu pengorbanan
manusia dalam Im 18:21, bertentangan dengan hukum ke 6 jangan membunuh,
dan tampaknya ini juga bertentangan dengan janji Allah tentang perkataan kekal
melalui Ishak Kej 15:5.
• Tapi mengapa? Sudara, ujian dalam bahasa aslinya Nissah yang artinya Allah mau
mengetahui isi hati dari Abraham, dan itu akan membawa jaminan kasih karunia
Allah.
• Kej 22:3 “ Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana
keledainya dan memanggil dua orang bujangnya serta Ishak, anaknya; ia membelah
kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan
Allah kepadanya.
• Abraham diperhadapkan dengan kehilangan akan masa depannya tetapi walaupun bagi
manusia itu hal yang sulit dan aneh, Abraham tetap percaya kepada Tuhan. Karena apa?
Karena iman Abraham, dia mau melakukan apa saja yang Tuhan minta, tidak peduli
sulitnya untuk dipahami secara manusia tapi itulah iman. Percaya kepada apa yang
tidak kita lihat Ibr 11:1 ‘Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan
bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”
• Nah sekarang, apakah sudara percaya kepada Allah? Allah yang saat ini tidak bisa kita
lihat oleh mata?
• Apakah sudara dapat memegang janji Allah bahwa kita akan hidup bahagia kelak nanti?
Ya kita bisa percaya kepada Allah, memegang janji Allah oleh karena Iman. Dengan iman
akan membawa hidup kita kepada satu kepastian kehidupan yang bahagia, Iman akan
membuat keragu-raguan kepada Allah berubah menjadi suatu kepastian. Sama seperti
Abraham, dia percaya kepada sesuatu yang tidak dia lihat, percaya kepada sesuatu yang
menurut manusia tidak masuk akal, itu semua karena iman
Senin, Tuhan Menyediakan
• sama seperti Ishak, ketika ibunya meninggal, dia membutuhkan seorang yang akan
menjadi isterinya, dicintainya dan menghibur dia juga ketika dalam keadaan duka.
Abraham, setelah Sara meninggal, dia menikah lagi namun dalam pelajaran
sekolah sabat tidak dibahas secara rinci, tapi Alkitab mengatakan dalam Kej 25:1
“Abraham mengambil pula seorang isteri, namanya Ketura
• International bible ensiklopedia= Abraham menikah kembali setelah hidup
seorang diri dan setelah Ishak menikah dengan Ribka
• Alkitab mencatat Keturah adalah gundik Abraham
• Bible Commentary Vol 1 halm 366= Dia yang telah memberkati Abraham
dengan hadirnya seorang anak ketika diumur 100 tahun, Dia juga telah
memberkati dan memberikan anugerah/sukacita tambahan dengan hadirnya anak-
anak perempuan dan laki-laki dalam pernikahannya dengan Ketura. Kehadiran
Ketura, adalah suatu berkat yang Tuhan ijinkan kepada Abraham, berkat Tuhan
pada masa tua
Kesimpulan