Anda di halaman 1dari 5

1.

Spiritual Journey
a. Berikan penjelasan arti spritual journey dan tujuannya!
Spiritual journey merupakan sebuah pengalaman rohani, dimana dengan
mempersiapkan hati dan pikiran secara tenang serta membiarkan iman kita merasakan
secara penuh bahwa kehadiran Allah itu nyata dalam kehidupan. Tujuannnya, dengan
melakukan spiritual journey, berarti kita bersedia untuk mengalami suatu momen
intim bersama Tuhan, satu langkah lebih dekat dengan-Nya. Dengan begitu, iman kita
akan diperbaharui.

b. Berikan penjelasan mengenai 3 daya (Tubuh,Jiwa,Roh)


Tubuh, jiwa dan roh merupakan suatu kesatuan di dunia nyata ini. Tubuh tidak ada
apa-apanya tanpa jiwa, maupun tanpa roh. Tubuh hanya sebagai sarana untuk jiwa
dan roh berkarya. Jiwa menandakan bahwa tubuh itu hidup. Sedangkan roh sebagai
pengingat tubuh dan jiwa dalam berperilaku. Jadi seperti reminder jika kita mau
melakukan yang baik maupun yang jahat.

c. Sebutkan 3 langkah mengembangkan spiritual journey!


1) Hening sejenak untuk merasakan kehadiran Allah dan merenungkan bahwa
kasih-Nya itu ada, nyata & tanpa syarat.
2) Memfokuskan diri untuk Tuhan, bisa dengan berdoa & mengucap syukur atas
apa yang sudah diberikan serta meminta pertolongan untuk hikmat dalam
menjalankan hidup.
3) Mau diubah oleh kasih-Nya, dan mau menerapkan iman yang telah diperbaharui
dalam hidup sehari-hari.
2. Sejarah Panggilan Abraham & Bangsa Israel
a. Sebutkan 4 (empat) dasar Tuhan memilih Abraham dan beri penjelasan!
1) Abraham adalah orang yang mengasihi, penurut & berbakti
Terah bermaksud meninggalkan Ur Kasdim untuk selama-lamanya. Ketika dia
berangkat dari Ur Kasdim dia sama sekali tidak punya niatan untuk kembali lagi ke
sana. Tentunya sebagai seorang ayah, dia rindu seluruh keluarganya ikut
bersamanya. Sebagai seorang ayah tentunya dia berharap anak-anaknya semua ada di
dekatnya pada hari tuanya dan kelak dia boleh tutup mata ditunggui mereka. Tetapi
Nahor dan keluarganya tidak ikut pergi bersama Terah. Tetapi Abraham membawa
istrinya Sarai ikut ayahnya pindah.
Abraham mengasihi ayahnya. Dia juga seorang yang patuh kepada ayahnya. Dan dia
juga merasa punya tanggung jawab untuk menjaga keselamatan ayahnya yang sudah
tua selama menempuh perjalanan panjang yang melelahkan dari Ur Kasdim ke
Haran. Dia juga mau memastikan bahwa pada saat ayahnya menutup mata nanti, dia
ada di sana mendampingi ayahnya, dan dia yang akan menguburkan
ayahnya. Abraham mengesampingkan kepentingannya dan kenyamanannya sendiri,
dan lebih mendahulukan kepentingan ayahnya. Abraham mengasihi ayahnya bukan
hanya dengan mulut, melainkan dengan perbuatan. Ayahnya mau pindah, Abraham
menurut. Abraham tidak membantah ayahnya, tidak berkata, “Pindahlah sendiri, aku
tetap di Ur Kasdim saja”, tetapi sebagai anak yang berbakti, dia memikul tanggung
jawab mengamankan perjalanan ayahnya.
2) Abraham adalah orang yang tidak pamrih
Setelah Terah mati, Tuhan memanggil Abraham untuk meninggalkan Haran dan
pergi ke tempat yang tidak diberitahukanNya. Tuhan hanya berkata, “Berangkat saja,
nanti akan Kutunjukkan ke mana kamu harus pergi”. Alkitab tidak pernah
menjelaskan apakah sebelumnya Tuhan pernah bercakap-cakap dengan Abraham.
Sekarang tiba-tiba ada perintah dari Tuhan yang menyuruh Abraham meninggalkan
tempat tinggalnya. Pergi ke manapun Ia tidak tahu. Namun ia tetap melaksanakan apa
yang Tuhan katakan & tanpa pamrih melaksanakannya hanya karena apa? Hanya
karena dia percaya bahwa yang menyuruhnya pergi itu besar kuasaNya dan baik
maksudNya. Jadi kepatuhan Abraham kepada Tuhan bukan karena berkat-berkat yang
Tuhan janjikan. Abraham mengimani saja bahwa Yang menyuruhnya pergi itu Sosok
yang baik. Dengan kata lain Abraham punya iman.
Ingatkah pada saat Tuhan meminta Abraham untuk menyembelih Ishak. "Ambillah
anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah
Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu
gunung yang akan Kukatakan kepadamu." (Kej 22:2) Abraham tidak marah-marah
kepada Tuhan, Abraham tidak menggugat janji Tuhan akan menjadikan dia bangsa
yang besar, Abraham tidak melawan Tuhan, tetapi dengan hati yang sedih dia tetap
menundukkan kepalanya, mematuhi perintah Tuhan, dan dia mewujudkan
kepatuhannya itu dengan benar-benar membawa Ishak ke bukit Moria untuk
mempersembahkan dia sebagai korban bakaran. Dan Abraham tidak setengah hati
melakukan perintah Tuhan. Tetapi kata Alkitab, dengan setia, dia “…mengulurkan
tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.” [Kej
22:10] Tuhan memperoleh bukti akan iman Abraham ketika Abraham benar-benar
sudah memegang pisau dan benar-benar akan menyembelih anaknya.
3) Abraham memiliki sifat seperti Kristus
Sifat-sifat Kristus :
* Mematuhi perintah Tuhan ~ Yohanes 4:34 “Kata Yesus kepada mereka:
‘Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya.’”
* Beribadah kepada Tuhan
* Rendah hati ~ Filipi 2:5-8 “Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang
hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia,
Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu
salib.”
* Memohon rahmat Tuhan bagi orang lain
* Berkorban untuk orang lain
Maka Tuhan telah memilih orang yang tepat untuk menjadi cikal-bakal nenek moyang
yang akan menurunkan seorang Juruselamat bagi seluruh dunia. Tuhan berkata,
Kejadian: 12:2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan
memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi
berkat. 12:3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan
mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka
bumi akan mendapat berkat."
4) Atas perkenanan Allah sendiri
Allah memilih orang-orang yang sesuai dengan perkenananNya. Pemilihan Allah
kepada Abraham tidak didasarkan oleh kemampuan, bakat & hal lainnya namun
dengan kesukarelaan, menurut kedaulatan, kehendak & pertimbanganNya sendiri.

b. Sebut & jelaskan 3 janji Tuhan pada Abraham!


1) Perjanjian tanah (Kejadian 12:1). Allah memanggil Abraham dari Ur-Kasdim
untuk pergi kepada tanah yang akan diberikan kepadanya. Janji ini diulangi lagi
dalam Kejadian 13:14-18 dimana Abraham harus jalan mengelilingi batasan tanah
tersebut.
2) Perjanjian keturunan (Kejadian 12:2). Allah berjanji Ia akan menjadikan sebuah
bangsa yang besar dari Abraham. Pada waktu itu, Abraham berumur 75 tahun dan
tidak mempunyai keturunan (Kejadian 12:4), dan Ia dijanjikan banyak keturunan.
Janji ini dikembangkan dalam Kejadian 17:6 dimana Allah menjanjikan bahwa
bangsa dan raja akan berasal dari leluhur yang tua ini.
3) Perjanjian berkat dan penebusan (Kejadian 12:3). Allah berjanji memberkati
Abraham dan semua keluarga di bumi melaluinya. Perjanjian ini dikembangkan
dalam Perjanjian Baru (sebagai nubuat dalam Yeremia 31:31-34 dan sebagai
penggenapannya dalam Ibrani 8:6-13) dan tetap berhubungan dengan berkat rohani
dan penebusan Israel.

c. Berikan penjelasan singkat tentang kisha keluarnya bangsa Israel dari Mesir ke
Kanaan!
Di dalam penindasan yang begitu berat, orang-orang Israel kemudian berteriak
kepada Tuhan, bahkan dikatakan mereka mengerang, agar Tuhan melepaskan mereka
dari penderitaan itu (Keluaran 2:23-24). Namun sekalipun penderitaan itu pahit dan
berat, ada juga orang-orang yang tidak mau dilepaskan dari penderitaan itu. Tuhan
mendengar jerit teriak minta tolong dari bangsa Israel, lalu Tuhan mengutus Musa
untuk membebaskan mereka dengan membawa mereka keluar dari tanah Mesir. “Aku
telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umatKu di tanah Mesir, dan Aku
telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah2 mereka, ya, Aku
mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka
dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri
yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat
orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepadaKu; juga telah Kulihat, betapa
kerasnya orang Mesir menindas mereka. Jadi sekatrang, pergilah, Aku mengutus
engkau kepada Firaun untuk membawa umatKu, orang Israel, keluar dari Mesir.” (Kel
3:7-10).
Pada akhirnya, setelah Tuhan medatangkan sepuluh tulah kepada bangsa Mesir,
barulah Firaun mau melepaskan bangsa Israel. Pada saat Tuhan ingin membunuh
semua anak sulung orang mesir dan hewan-hewan, bangsa Israel diharuskan
mengadakan perayaan Paskah. Darah domba yang mereka sembelih harus dibubuhkan
pada kedua tiang pintu dan ambang atas, dan ketika Tuhan melihat darah ini, Ia tidak
akan membunuh anak sulung orang Israel. Rencana penyelamatan Allah tidak
berhenti hanya sampai pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir, tetapi
rencana penyelamatan itu terus berlanjut dengan memisahkan bangsa Israel sebagain
bangsa milik Tuhan hingga mereka masuk ke tanah Kanaan. Di dalam proses
pemisahan itu yang menuju ke tanah Kanaan, orang Israel mendapatkan Kesepuluh
Firman, peraturan-peraturan ibadah dan social, yang pada intinya semua itu bermuara
kepada kasihilah Tuhan dan sesama.
3. Hidup & Pandangan Hidup
a. Berikan penjelasan apa arti hidup & pandangan hidup!
Hidup adalah ketika kita sadar bahwa kita melakukan sesuatu yang baik maupun
yang jahat. Saat baik, berarti kita mengerti & mengucap syukur karena kita
melakukan hal yang benar. Saat jahat, berarti kita menyadari & memohon ampun
kepada Tuhan untuk apa yang kita perbuat (bertobat). Pandangan hidup artinya
pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk
hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia
berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Pandangan
hidup merupakan acuan kita yang hidup untuk mencapai suatu tujuan tersebut. Saat
kita dapat menargetkan pandangan hidup kita dan diyakini oleh iman atas pertolongan
Tuhan, maka kita akan hidup sesuain dengan kehendakNya.

b. Sebutkan 2 (dua) tugas manusia dalam hidup & beri penjelasannya!


1) Menyebarkan cinta kasih
Tugas pertama yang sebaiknya kita lakukan sebagai garam dan terang dunia
adalah untuk menyebarkan cinta kasih kepada sesama kita. Tentu kita masih ingat
akan keberadaan hukum kasih dalam Alkitab dimana Yesus sendiri mengajarkan kita
untuk saling mengasihi dan mengampuni. Bahkan, kita juga diajak untuk
mengampuni musuh kita dan mendoakannya. Kasih yang ingin kita tunjukkan dan
bagikan kepada orang lain bisa dimulai dari hal hal kecil seperti dengan tersenyum
kepada orang lain pada saat kita berpapasan walaupun orang tersebut adalah orang
asing.
2) Hidup seturut kehendak Tuhan
Tuhan Yesus datang kedunia untuk mengajak kita semua kembali kepada Bapa. Agar
kita bisa bersama sama dengan Bapa kembali, maka kita diajarkan untuk hidup seturut
dengan kehendak Bapa. Kehendak Bapa bisa kita temui dan pelajari dan ikuti dengan
membaca kitab suci. Sebagai garam dan terang dunia sebaiknya kita bisa
memancarkan cinta kasih Tuhan dengan menjadi teladan bagi orang – orang disekitar
kita. Dan dengan begitu maka orang lain disekitar kita bisa melihat pancaran cinta
kasih Tuhan dan kemuliaan Tuhan dalam diri kita. Mungkin orang lain akan melihat
kita sebagai seseorang yang tidak pantang menyerah, bersyukur akan segala sesuatu,
dan tetap tabah dalam menghadapi segala halang rintangan yang ada dalam hidup
kita. Dengan begitu maka orang lain juga akan melihat bahwa kita memiliki
kepercayaan penuh kepada Tuhan dan meletakkan semua rancangan hidup kita
kepada Dia yang mengatur segala sesuatu menjadi lebih indah pada waktuNya.

c. Sebutkan 4 (empat) hak Allah dan hak manusia dalam mensikapi hidup!

Hak Allah Hak Manusia


Maha Esa (berbakti padaKu saja) Hidup (jangan membunuh)
Maha Kudus (jangan memuja Keluarga (jangan berzinah)
berhala)
Maha Agung (jangan menyebut Kebebasan (jangan mencuri)
nama Allah)
Maha Setia (hormatilah ibu-bapamu) Nama baik (jangan bersaksi dusta)

4. Ajaran Sosial Gereja


a. Jelaskan arti Ajaran Sosial Gereja (ASG)
Ajaran sosial Gereja adalah keseluruhan ajaran Gereja pada masa modern (XIX-
XX) yang berkaitan dengan masalah-masalah pengaturan kehidupan sosial (ekonomi,
politik, budaya, dll). Ajaran Sosial Gereja atau ASG berisikan ajaran Gereja tentang
permasalahan keadilan di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
b. Sebutkan 10 pokok Ajaran Sosial Gereja
1) Kesatuan dimensi sosial & ekonomi dalam kehidupan
2) Martabat pribadi manusia
3) Mengutamakan kaum miskin
4) Cinta kasih & keadilan merupakan suatu kesatuan
5) Kesejahteraan umum
6) Partisipasi politik
7) Keadilan ekonomi
8) Pengelolaan dunia
9) Solidaritas universal
10) Perdamaian dunia
c. Sebutkan 2 contoh penerapan dalam ajaran sosial gereja dalam kehidupan di
masyarakat
1) Membela Hak Asasi Manusia
2) Membangun negara hukum dengan bersikap demokratis

Anda mungkin juga menyukai