Anda di halaman 1dari 5

Bahaya Israiliyyat

Israiliyyat menjadi bahaya yang menyerang umat Islam, dan memberikan


perubahan yang besar dalam hal akidah dan ibadah, menggoyahkan bentuk keyakinan
hakiki yang dipegang oleh seorang muslim kepada Allah SWT, dan rasul-rasul-Nya.
Dan itu bertujuan untuk memalingkan manusia dari Al-Qur’an Al-Karim, merubahnya,
baik dalam hal bentuk, persepsi, maupun perilaku. Dan saya mencukupkan pada
pembahasan ini dengan menyebutkan empat (4) macam bahayanya :
Pertama : Dari segi merusak akidah seorang muslim terhadap Allah SWT
dan Rasul-rasul-Nya.
Maka hal (Israiliyyat) yang dinisbahkan kepada Allah SWT : kita akan
menemukan Israiliyyat ini berkaitan dengan sifat-sifat yang khusus mengarah pada
perilaku-Nya dan sifat-sifat yang mustahil ada pada dzat-Nya.
Maka diantara hal yang disifatkan kepada-Nya adalah adanya rasa lelah
setelah melakukan sesuatu!, dan ini telah disebutkan dalam Kitab Kejadian, Bab 2,
halaman 5, yang mana teksnya :
“Dan Allah SWT mengosongkan waktu pada hari Sabtu dari segala aktivita
yang dikerjakan-Nya, maka Dia beristirahat dari segala aktivitas-Nya, yang Allah
SWT lakukan sebagai Pencipta”
Dan Al-Qur’an Al-Kariim telah menafikan sifat lelah terhadap Allah SWT,
sebagaimana Allah SWT berfirman di dalam (kitab)-Nya :
1
             

“Dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan”
(QS. Qaaf : 38)
Dan Israiliyyat ini menyifati Allah SWT dengan penyesalan telah menciptakan
manusia disebabkan banyaknya kejahatan dan dosa yang diperbuat oleh mereka.
Dijelaskan dalam Kitab Kejadian, Bab 6, halaman 10-11 yang mana bunyi
teksnya :
“Dan Tuhan melihat bahwa kejahatan manusia sangat banyak di muka bumi,
dan sungguh setiap bentuk kekafiiran hatinya terwujud dalam perbuatan jahat (yang
dilakukan) setiap harinya, maka Tuhan merasa sedih dengan perbuatan jahat

1
QS. Qaaf / 50 : 38.

1
manusia di 2 bumi, lalu Tuhan berkata : ‘Musnahkanlah mereka –para manusia yang
telah Aku ciptakan- dari muka bumi, baik itu manusia, binatang ternak, hewan-
hewan melata, dan burung-burung di langit, karena sesungguhnya Aku merasa sedih
dengan perbuatan mereka’”
Ini merupakan omongan tak masuk akal, maka sebelum menciptakan Nabi
Adam as., Allah SWT telah mengetahui bahwasannya di bumi akan terjadi
pertumpahan darah, pelanggaran akan yang haram dan perbuatan kerusakan di muka
bumi, maka mengapa pula Allah SWT akan bersedih dengan terjadinya hal-hal yang
telah Dia tahu akan terjadi ?
Allah SWT berfirman :

                

3
             
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya
aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya
aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah : 30)
Dan diketahui dari Hadits Rasulullah SAW bahwa manusia didatangi oleh
malaikat sebelum dia dilahirkan, sedang dia masih berupa janin di dalam perut ibunya,
lalu Allah SWT memerintahkan untuk menuliskan ajalnya, rezekinya, dan penderitaan
atau kebahagiaan -(yang akan dialami)-nya.
Dan Israiliyyat ini juga menyifati Allah SWT, bahwasannya Dia turun dari
langit ke bumi dan berbicara dengan manusia !!
Dalam Kitab Kejadian, Bab 8, halaman 25-26, mengenai kondisi pembicaraan
tentang pemusnahan Kaum Luth, yang mana teksnya :
“Dan Tuhan menampakkan dirinya kepada Abraham (Nabi Ibrahim as.) Di
jalan setapak yang (ditumbuhi) pohon-pohon oak (sejenis pohon kayu), sedang dia
sedang duduk di pintu masuk kemahnya, pada waktu panas terik, ketika ia
mengangkat wajahnya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya

2
Jamal Mushtafa Abdul Hamid Abdul Wahab al-Najjar, Ushul al-Dakhil fii Tafsir Aayi’ al-
Tanziil, (Kairo-Mesir : Universitas al-Azhar), Cet. I, hal. 69.
3
QS. Al-Baqarah / 2 : 30.

2
mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu ia bersujud ke
tanah, serta berkata : ‘Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah
kiranya engkau lampaui hambamu ini, dia mengambil sedikit air, basuhlah kakimu
dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini4, biarlah kuambil sepotong roti, supaya
tuan-tuan segar kembali; kemudian tuan-tuan dapat menuruskan perjalanan, sebab
tuan-tuan telah singgah ke tempat hambamu ini. Mereka berkata : ‘Perbuatlah
seperti apa yang kau katakan’.
Lalu Abraham segera pergi ke kemahnya dan mendatangi seraya berkata :
‘Segeralah ambil tiga sukat (kilo) tepung terbaik, remaslah dan buatkan roti bundar.
Lalu Abraham berlari ke arah sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk
dan baik dagingnya, ia berikan kepada anak laki-lakinya untuk dimasaknya,
kemudian diambilnya dadih dan susu, serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu
dihidangkannya dihadapan mereka, dan Abraham berdiri di dekat mereka ketika
mereka sedang makan di bawah pohon”!!!
5
                  
“Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu
pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut
mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta” (QS. Al-Kahfi : 5)
Inilah sedikit dari banyak hal yang mereka sifatkan kepada Allah SWT.
Dan jika kita lihat dari arah para Nabi Allah -semoga sholawat berserta salam
selalu Allah curahkan atas mereka semuanya-, maka sungguh kita akan mendapati
banyak nash yang dipenuhi dengan ungkapan-ungkapan yang kita ketahui terkait
dengan kodrat mereka, dan menghinakan sifat-sifat mereka seperti suci, pemaaf,
kedudukan yang tinggi dan mulia.
Bersamaan bahwasannya para nabi adalah manusia yang paling suci secara
mutlak, yang telah Allah SWT pilih dan sifati mereka dengan akhlak yang sesuai
untuk mereka.
Maka Israiliyyat ini tidak dilihat sebagai jarh (penilaian buruk) terhadap Nabi
karena ada rasul diantara rasul-rasul Allah yang meminum khamar, lalu dia mabuk
dan menanggalkan pakaiannya !!
Dijelaskan dalam Kitab Kejadian, Bab 9, halaman 15 :

4
Ibid, hal. 70.
5
QS. Al-Kahfi / 18 : 5.

3
“Nuh menjadi petani, dialah yang mula-mula membuat kebun anggur. Setelah
ia meminum khamar, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya”
Dan teks ini juga tidak akan engkau dapati sebagai jarh terhadap para Nabi
karena Allah SWT meninggalkan Nabi Luth as. kepada kedua anak perempuannya,
keduanya memberinya minum dengan khamar, agar keduanya dapat tidur bersamanya,
sehingga keduanya hamil dan menghasilkan keturunan darinya6.
Dijelaskan dalam Kitab Kejadian, Bab 19, halaman 29, yang mana teksnya :
“Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anak
perempuannya di pegunungan, sebabia tidak berani tinggal di Zoar, maka tinggallah
ia di dalam sebuah goa beserta kedua anaknya. Kata kakaknya kepada adiknya :
‘Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri
kita, seperti kebiasaan di seluruh bumi. Maka berilah ayah kita minum khamar, lalu
kita tidur dengan dia, supaya kita dapat menyambung keturuhnan dari ayah kita.
Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum khamar, lalu masuklah yang
tebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika
anaknya itu tidur dengannya dan tidak pula ketika ia bangun. Keesokan harinya
berkatalah kakaknya kepada adiknya : ‘ sungguh aku telah tidur dengan ayah tadi
malam, malam ini kita juga akan memberinya minum khamar, maka masuklah dan
tidurlah bersamanya, maka kita dapat menyambung keturunan dari ayah kita.
Maka pada malam itu mereka juga memberi minum khamar kepada ayah
mereka, dan bangunlah yang lebih muda dan ia tidur bersama ayahnya, dan ayahnya
itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dengannya dan tidak pula ketika ia
bangun. Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. Yang lebih tua
melahirkan seorang anak laki-laki dan menamainya Moab; dialah yang menjadi
bapak orang-orang Moab sekarang, dan yang lebih muda juga melahirkan seorang
anak laki-laki, dan dia memberinya nama Ben-‘ami; dialah yang menjadi bapak dari
orang-oranf Bani Amon yang sekarang”
Dan kita tidak perlu mengomentari teks-teks dusta ini, yang menyifati para
Nabi dengan sifat-sifat yang keji, padahal mereka –para nabi- tidak diutus melainkan
untuk memperjuangkan dan memperbaiki kondisi tersebut, serta memperbaiki
(kebiasaan) menyembah berbagai benda dan berhala yang beraneka ragam.

6
Ibid, hal. 71.

4
Jika Israiliyyat ini menisbahkan perbuatan zina kepada Nabi Luth as.yang
melawan kehendaknya, maka sungguh ia menisbahkan sikap pemaksaan kehendak
terhadap Nabi Daud as. dan memenuhi keinginannya.
Dijelaskan dalam Kitab Samuel 1, Bab 12 halaman 498, yang mana teksnya :
“Dan adapun Daud maka ia tinggal di Yerussalem, dan pada sore hari ia
berdiri ai atas ranjangnya, dan dia berjalan di teras istananya, lalu ia melihat dari
teras tersebut seorang perempuan sedang mandi, dan perempuan itu memiliki rupa
yang amat cantik, lalu Daud menyuruh orang untuk bertanya tentang perempuan
tersebut7, dan salah seorang berkata : ‘Bukankah itu Batsyeba binti Eliam. Istrinya
Uria yang orang Het itu’. Sesudah itu Daud mengirim orang mengambil dia.
perempuan itu datang kepadanya, lalu Daud tidur dengannya sedang perempuan itu
baru selesai dari masa menstruasinya. Kemudian perempuan itu pulang ke rumahnya,
lalu mengandunglah perempuan itu, dan dikirimkannya orang untuk memberi kabar
kepada Daud, bahwa ia menyampaikan pesan :’Aku mengandung’”..... (bersambung
ke halaman 73)8

(Rahayu_IQT MA VI_2019.2404)

7
Ibid, hal. 72.
8
Ibid, hal. 73.

Anda mungkin juga menyukai