Anda di halaman 1dari 8

TAFSIR AL-QURAN SURAT AL BAQOROH 30-33

Materi:

Tafsir Tarbawy

Dosen Pengampu:

Heru Saiful Anwar, M.A

Oleh:

Syekh ‘indalloh

Muamar Fatoni

PENDIDIKAN BAHASA ARAB 4

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

1440/2019
TAFSIR SURAT AL-BAQOROH AYAT 30-31

‫اعوذ باهلل من الشيطام الرجيم‬

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

‫ ونحن نسبح يحمدك ونقدسلك‬,‫ قالوا أتجعل فيها من يفسد فيها يسفك الدماء‬,‫وإذ قال ريك للمالئكة إني جاعل في األرض خليفة‬
‫ قالو سبحانك العلم‬,‫ وعلم ادم األسماء كلها ثم عرضهم على المالئكة فقال أنبؤوني بأسماء هؤالء إن كنتم تعلمون‬,‫قال إني أعلم ماال تعلمون‬
‫ ق ال ي اادم أن بئهم بأس مائهم فلم ا اني اهم بأس مائهم ق ال الم أق ل لكم إني أعلم غيب الس موات و األرض و أعلم‬,‫لن ا إن ك أنت ت واب ال رحيم‬
‫ماتبدون وما كنتم تكتمون‬

‘’ ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘’Sesungguhnya aku


hendak menajdikan seorang khalifah dibumi’’. Mereka berkata: “ mengapa engkau hendak
menjadikan (khilafah) dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engaku dan
mensucikan engaku ? “ Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetaui apa yang tidak kamu
ketahui . dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) benda seluruhnya, kemudian
mengungkapkan nya kepada Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama
benda jika kmuu memang orang-orang yang benar. Mereka menjawab: “Maha suci engkau
tidak ada yang kami ketahui sealain dari yang telah engaku ajarkan kepada kami, sesungguhnya
engkaulah yang maha mengetahui lagi maha bijaksana. Allah berfirman.” Bukankah sudah
kukatakan kepadamu, bahwa aku mengetahui rahasia di langit dan dibumi dan mengetahui apa
yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?. 1

Allah SWT menceritakan perihal anugrah Nya kepada bani Adam, yaitu sebagai makhluk
yang paling mulia, mereka disebutkan dikalngan makhluk tertinggi_ yaitu para
Malaikat_sebelum mereka diciptakan. Untuk itu Allah Swt, berfirman:

)30 ‫وإذ قال ربك للمالئكة ( البقرة‬

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada mara malaikat, ( Al baqoroh 30).

Makna yang dimaksud ialah hai Muhammad, ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
para mailaikat, dan ceritakanlah hal ini kepda kaummu.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari salah seorang ahli bahasa Arab yaitu Abu ubaydah bahwa
lafaz iz dalam ayat ini merupakan huruf I zaidah ( tambahan), dan bentuk lengkap kalimat ialah
wa qoola robbuka tanpa memakai iz.

1
Surat Al baqoroh ayat,30-33.
Pendapat tersebut dibantah oleh Ibnu Jarir, menurut Al qurtuby semua ahli tafsir
pun mebantahnya hingga Azzujaj mengatakan bahwa pendapat tersebut merupakkan suatu
tindakan kurang ajr dari Abi ubaydah.

‫إىن جاعل يف األرض خليفة‬

Sesunggunya aku inginn menjadikan seorang khalifah di bumi ( Al baqoroh 30).

Yakni suatu kaum yang sebagiannya menggantikan sebagian nya menggantikan sebagian
yang lain silih berganti, abad demi abad, generasi demi generasi, sebagaimana pengertian yang
terkandung didalam firman Nya.

‫وهو الذي جعلكم خالئف األرض‬

Dan dialah yang menjadikan kalian peguasa-penguasa di bumi.2

Al qurtubi menukil dari Zaid Ibnu Ali, yang dimaksud dengan khalifah dlam ayat ini
bukanlah nabi Adam A.S. saja seperti yang diaktakan oleh sejumlah ahli tafsir. Al qurtubi
menisbatkan pendapat ini kepada Ibnu Abbas, Ibnu Masud dan semua ahli takwil. Akan tetapi,
apa yang dikatakan oleh Al qurtubi masih perlu dipertimbangkan. Bahkan perselisihan dalam
masalah ini banyak, menurut riwayat Ar razi dalam kitab tafsirnya, juga oleh lainnya.

Pengertian lahiriah nabi Adam a.s. saat itu masih belum kelihatan di dalam wujud.
Karena jikalau sudah ada, berarti ucapan para malaikat yang ada dalam firman Nya dinilai
kurang sesuai, yaitu:

)30:‫أجتعل فيها من يفسد فيها ويسفك الدماء ( البقرة‬

Menagapa engkau hendak menjadikan khalifah dibumi itu orang yang membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah. ( al baqoroh:30).

Karena sesungguhnya para malaikat bermaksud bahwa diantara jenis makhluk ini ada orang-
orang yang melakukan hal tersebut, seakan-akan mereka mengetahui hal tersebut melalui ilmu
khusus, atau yang mereka pahami dari watak manusia. Karena allah swt memberitahukan keapda
mereka bahwa Dia akan menciptakan jenis makhluk ini dari tanah liat kering yang berasal dari
lumpur hitam, atau mereka berpemahaman bahwa yang dimaksud dengan khalifah ialah orang
yang melerai pertengkaran diantara manusia, yaitu memutuskan hokum yang terjadi diantara
kalangna mereka menyangkut perkara-perkara penganiyaan dan melarang mmereka melakukan
perbuatan-perbuatan yang diharamkan serta dosa-dosa.

Ucapan para malaikat bukan dimaksudkan menentang ataupun protes kepada Allah,
bukan pula karena dorngan dengki terhadap manusia. Sebagaimana yang diduga oleh sebagian
2
Surat Al-an’am :165.
ulama tafsir , sesungguhnya Allah menyifati para malaikat mereka tidak pernah mendahului
firman Allah Swt dan tidak pernah menanyakan sesuatu yang tidak diizinkan baginya unutk
mengemukakannya.

Dalam ayat ini dinyatakan bahwa ketika Allah mmeberitahukan kepada mereka bahwa
Allah Swt menciptakan dibumi suatu makhluk, menurut Al qurtubi, para malaikat telah
mengetahui sebelumnya bahwa makhluk-makhluk tersebut pernah melakukan kerusakan dibumi,
mereka mengatakan”

‫أجتعل فيها من يفسد فيها ويسفك الدماء‬

”mengapa engkau hendak menjadikan khalifah dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padan Nya dan menumpahkan darah.3

Sesungguh ya kalimat ini merupakan pertanyaan dan meminta informasi dan pengetahuan
tentang hikmah yang terkandung didalam penciptaan itu. Mereka mengatakan “ wahai Tuhan
kami, apakah hikmah yang terkandung dalam penciptaan mereka, padahal diantara mereka ada
orang yang suka membuat kerusakan dimuka bumi dan mengalirkan darah? Jikalau yang
dimaksudkan agar engkau dosembah, maka kami selalu bertasbih dan mensucikan engkau.”
Yakni kami selalu beribadah kepada Mu, sebagaimana yang akan disebutkan nanti. Dengan kata
lain (seakan-akan para malaikat mengatakan )” kami tidak pernah melakukan sesuatu pun dari
hal itu( kerusakan dan mengalirkan darah), mengapa engkau tidak cukup hanya dengan para
malaikat saja?

Allah Swt berfirman menjawab pertannyaan itu”

‫إين أعلم ماال تعلمون‬

“Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui”.4

Dengan kata lain, seakan akan Allah bermaksud bahwa sesungguhnya aku mengetahui
hal hal yang tidak kalian ketahui menyangkut kemaslahatan yang jauh lebih kuat dalam
penciptaan jenis makhluk ini daripada kerusakan-kerusakan yang kalian sebut itu. Karena
sesungguhnya Allah akan menjadikan dari kalangan mereka Nabi-nabi dan Rasul-rasul, diantara
mereka ada yang para saddiqiin, para syuhada, orang-orang saleh, ahli ibadah, ahli zuhud, para
wali, orang yang bertaqwa, para muqorrobiin, para ulama yang mengamalkan ibadahnya, orang-
orang yang khusyuk dan orang yang cinta kepada Allah Swt. Menurut pendapat lain ucapan
firman Nya merupakan jawaban kepada mereka yang artinnya “ sesungguhnya aku mempunyai
hikmah terperinci mengenai penciptaan makluk ini, sedangkan keadaan yang kalian sebut, kalian
tidak mengetahui nya.”
3
Surat al-baqoroh:30
4
Ibid.
Firman Allah : “Allah berfirman: ‘Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama
benda ini.’ Maka setelah itu diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah
berfirman: ‘bukankah sudah Aku katakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui
rahasia langit dan bumi serta mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan.”‘

Zaid bin Aslam mengatakan, Adam berkata: “Engkau ini Jibril, engkau Mikail, engkau
Israfil, dan seluruh nama-nama, sampai pada burung gagak.”Mengenai firman Allah : “Allah
berfirman: ‘Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda,” Mujahid mengatakan
yakni nama-nama burung Merpati, burung gagak, dan nama-nama segala sesuatu.

Setelah keutamaan Adam atas malaikat ini terbukti dengan menyebutkan segala nama
yang telah diajarkan oleh Allah kepadanya, maka Allah berfirman kepada para malaikat:
“Bukankah sudah Aku katakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit
dan bumi serta mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.”

Ibnu Jarir mengatakan, pendapat yang paling tepat mengenai hal itu adalah pendapat Ibnu
Abbas, bahwa makna firman-Nya: “Dan Aku mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang
kamu sembunyikan, ” Yaitu selain pengetahuan-Ku mengenai segala hal yang ghaib di langit dan
di bumi, Aku juga mengetahui apa yang kalian nyatakan melalui lisan kalian dan apa yang kalian
sembunyikan dari-Ku, baik itu apa yang kalian sembunyikan atau kalian perlihatkan secara
terang-terangan. Yang mereka tampakkan melalui lisan mereka adalah ucapan mereka,
“Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi ini orang yang akan membuat
kerusakan padanya.” Sedangkan yang dimaksud dengan apa yang mereka sembunyikan, ialah
apa yang disembunyikan oleh Iblis untuk menyalahi (perintah) Allah dan angkuh untuk
menaatiNya. Lebih lanjut Ibnu Jarir mengemukakan, hal ini dibenarkan sebagaimana masyarakat
Arab suka mengucapkan, “Pasukan telah terbunuh dan terkalahkan.” Padahal yang terbunuh dan
terkalahkan adalah satu atau sebagiannya saja. Lalu berita tentang satu orang yang terkalahkan
dan terbunuh itu dinyatakan sebagai berita kekalahan kelompok mereka secara keseluruhan.
Contohnya firman Allah “Sesungguhnya orang-orang yang memanggilmu dari luar kamar(mu).”
(QS.’Al-Hujuraat: 3). Disebutkan bahwa yang memanggil itu sebenarnya hanyalah satu orang
saja dari Bani Tamim. Demikian juga, lanjut Ibnu Jarir, firman Allah: dan apa yang kamu
sembunyikan.”

Pada ayat selanjutnya, mereka menjawab: “ Maha suci engka, tidak ada pengetahuan bagi
kami, kecuali apa yang engkau ajarkan kepada kami, karena sesungguhnya engkaulah yang maha
tahu lagi maha bijaksana,.”

Disini tampak bahwa jawaban malaikat yang mengakui kekurangan mereka. Tidak ada
pada mereka pengetahuan, kecuali apa yang diajarkan tuhan juga. Mereka memohon ampun dan
karunia, menjunjung kesucian Allah bahwasannya pengetahuan mereka tidak lebih daripada apa
yang diajarkan juga, karena yang mengetahui kesemuanya adalah Allah.5

Kemudian Allah memberikan kesempatan kepada nabi adam untuk menyebutkan nama
benda-benda yang telah Allah ajarkan kepadanya. Dia berfirman, wahai adam! beritahukanlah
kepada mereka nama-nama itu! lalu nabi adam pun menyebutkan nama benda-benda itu dengan
segala macam kegunaan dan manfaatnya. Pada saat itulah malaikat memahami bahwa
manusialah yang pantas untuk menjadi khalifah di bumi ini. Setelah dia, nabi adam,
menyebutkan nama-nama benda-benda tersebut dan apa manfaat dan kegunaan-Nya, Allah
berkata secara lebih tegas lagi tentang kebenaran rencana besar-Nya dan berfirman dengan nada
pertanyaan, bukankah telah aku katakan kepadamu, bahwa aku mengetahui rahasia langit dan
bumi, dan aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan' Allah
memberi dua alasan tentang penunjukan nabi adam menjadi khalifah. Pertama, bahwa dia
mengetahui rahasia di jagat raya yaitu semua yang ada di langit dan bumi. Kedua, bahwa Allah
mengetahui apa yang dipendam dalam diri malaikat dan juga hati manusia. Jika demikian, maka
gagasan Allah untuk menjadikan manusia sebagai khalifah pasti mempunyai banyak hikmah.
Sebagai bentuk pengakuan malaikat akan keunggulan manusia atas mereka yang dinyatakan
Allah pada ayat sebelumnya, pada ayat ini Allah memerintahkan malaikat untuk bersujud hormat
kepada nabi adam. Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat, sujudlah kamu,
yakni hormatlah, kepada adam dengan menundukkan kepala atau badan, bukan sujud ibadah!
mendengar perintah Allah ini, maka mereka, para malaikat, pun sujud, kecuali iblis. Iblis adalah
makhluk dari jenis jin yang terbuat dari api. Iblis merasa dirinya lebih terhormat daripada nabi
adam karena dia diciptakan dari api yang salah satu sifatnya adalah panas, membakar, dan
membara. Sementara, nabi adam diciptakan dari tanah liat, yang kelihatan diam dan tidak
bergerak. Ia, iblis, menolak bersujud kepada nabi adam dan menyombongkan diri karena merasa
dirinya lebih terhormat, dan, atas tindakannya ini, ia termasuk golongan yang kafir, yaitu
makhluk yang menutup diri dari menerima kebenaran, ingkar terhadap kenikmatan yang
diberikan oleh Allah kepadanya, dan ingkar terhadap hikmah yang terkandung di balik titah
Allah.6

Kontroversi Penciptaan Manusia (Ayat 30 – 33)

Jika kelompok ayat lalu sempat berbicara tentang perjalanan hidup manusia dengan
penciptaan langit dan bumi yang disiapkan-Nya sebelum manusia tercipta, maka kelompok ayat
berikut berbicara tentang penciptaan manusia hingga berakhir dengan keberadaannya didunia.
Dimulai bagaimana Allah ‘mengumumkan’ rencananya untuk menciptakan manusia, bagaimana

5
tafsirweb.com/296-surat-al-baqarah-ayat-32.html
6
Kemenag / Kementrian Agama Republik Indonesia, diakses tahun 2018
malaikat dan iblis bersikap terhadap manusia dan kemudian bagaimana manusia akhirnya
tergelincir

Ayat 30 Pengumuman penciptaan manusia

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan satu khalifah di muka bumi”. Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan
di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal
kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu ?”. Tuhan berfirman,
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”

Ayat ini menceritakan penyampaian keputusan Allah kepada para malaikat tentang rencana-Nya
menciptakan manusia di bumi. Pentingnya penyampaian in dijelaskan Quraish Shihab sebagai
berikut :7

1. Penyampaian ini penting karena malaikat akan diberi sekian tugas menyangkut manusia
seperti mencatat amal, membimbing dan sebagainya
2. Bagi manusia berarti mengantarnya bersyukur kepada Allah atas anugerah-Nya yang
tersimpul dalam dialog Allah dengan para malaikat “Sesungguhnya Aku akan
menciptakan khalifah di dunia”. Akan penjelasan ini penulis mengambil makna agar
manusia merasa jelas apa yang menjadi tugasnya didunia yaitu menjadi khalifah

Mendengar rencana tersebut, para malaikat bertanya tentang makna penciptaan mereka. Mereka
menduga bahwa khalifah ini akan merusak dan menumpahkan darah. Dugaan ini, mungkin
karena :8

1. Pengalaman malaikat sebelum terciptanya manusia, ada makhluk yang berlaku demikan
2. Asumsi malaikat bahwa kalau bukan makhluk yang selalu bertasbih seperti malaikat
maka akan ada kerusakan
3. Atau arti dari khalifah yang mengesankan makna pelerai perselisihan dan penegak hukum
sehingga dengan demikian pasti ada yang menumpahkan darah.

Ketiga hal diatas adalah dugaan. Namun apapun latar belakangnya, yang pasti adalah mereka
bertanya dan bukan berkeberatan sebagaimana kata yang digunakan adalah “Apakah”
Mendengar pertanyaan mereka, Allah menjawab singkat tanpa membenarkan atau menyalahkan
karena memang akan ada di antara yang diciptakan-Nya itu yang berbuat seperti yang diduga
malaikat. Allah menjawab singkat “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui” . Pada tahap pengumuman tersebut, hanya jawaban itu yang didapat oleh malaikat.
Namun dalam ayat-ayat selanjutnya, terlihat Allah menjelaskan lebih lanjut setelah serangkaian
proses

7
Prof, M Qurais shihab, kitab tafsir Al misbah jilid 1.
8
Ibid.
Dalam ayat ini juga dimunculkan ciptaan Allah, Malaikat. Dalam Tafsir Al Misbah, Quraish
Shihab cenderung untuk tidak membahas atau mendifinisikan apa itu Malaikat. Namun ada 2 hal
pokok mengenai malaikat :

1. Percaya tentang wujud malaikat, yakni mereka mempunya eksistensi yang diciptakan
Allah, bukan maya, ilusi dan bukan pula sesuatu yang menyatu dalam diri manusia
2. Mereka adalah hamba-hamba Allah yang taat, yang diberi tugas-tugas tertentu oleh-Nya

Kembali kepada pertanyaan dari para malaikat, maka ayat 31-32 akhirnya mendapat jawaban
mengapa manusia yang menjadi khalifah

Anda mungkin juga menyukai