Dosen pengampu :
Drs. AHMAD MUTTAQIN, M.Ag
Disusun Oleh :
1444 H/2023 M
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
UNIVERSITAS NEGRI
RADEN INTAN LAMPUNG
|1
2
BAB 1
PENDAHULUAN
|2
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Proses Penciptaan Manusia berdasarkan Al-Qur'an
30. Dan ketika Tuhanmu berkata kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku adalah Pencipta
khalifah di Bumi. Para Malaikat menjawab; “Apakah Engkau akan menciptakan makhluk
di Bumi yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan akan mengalirkan darah? Dan
kami semua para Malaikat senantiasa mensucikan dengan memuji-Mu dan mensucikan
Engkau. Tuhan pun berfirman; Sesungguhnya Aku lebih mengetahui sesuatu yang tidak
kalian ketahui.
31. Dan Ia mengajarkan semua nama kepada Nabi Adam A.s, kemudian Ia menampakan
benda-benda itu di hadapan para Malaikat, Maka Ia berfirman: “Wahai para Malaikat
ceritakanlah kepada-Ku, nama-nama dari setiap benda itu, kalau kalian semua itu orang-
orang yang benar.
32. Mereka menjawab; “Maha Suci Engkau, tidak ada pengetahuan bagi kami terkecuali
apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau itu Maha Mengetahui
dan Maha Bijaksana”.
33. Ia berfirman: Wahai Adam ceritakanlah kepada mereka akan nama-nama dari benda-
benda itu. Maka di saat Nabi Adam menceritakan kepada mereka akan nama-nama
benda, Allah berfirman; Apakah Aku belum berkata kepada kalian; “Sesungguhnya Aku
Dzat Maha Mengetahui apa yang samar di Langit dan di Bumi, dan Aku mengetahui apa
yang kalian tampakkan atau apa yang kalian sembunyikan.”
34. Dan di saat Aku berfirman kepada Malaikat :”Sujudlah kalian kepada Adam, maka
mereka sujud terkecuali Iblis, ia menolak dengan sombong dan ia termasuk orang-orang
yang kafir.
35. Dan Aku berfirman: Wahai Adam menetaplah kamu dan istrimu dalam Surga di mana
pun yang kamu kehendaki dan makanlah sesukamu apa yang ada dalam Surga, Tetapi
kalian berdua janganlah mendekati pohon ini, maka akan menjadikan kalian berdua
orang-orang yang berdosa.
36. Maka Syaitan menyesatkan keduanya atas kenikmatan surga dan mengeluarkan
keduanya dari sesuatu yang terdapat di dalamnya. Dan Aku berfirman; Turunlah kalian
berdua, sebagaian dari kalian bagi sebagian lainnya menjadi musuh. Dan kalian semua
akan menetap di Bumi dan merasakan kenikmatannya sampai batas waktu yang telah
ditentukan.
37. Kemudian Nabi Adam menerima beberapa kata dari Tuhannya, maka Ia menerima
taubatnya. Maka sesungguhnya Ia Maha Penerima taubat dan Maha pengasih.
|4
5
38. Aku berfirman; “Turunlah kalian semua dari Surga, maka apabila Aku mendatangkan
kepada kalian suatu petunjuk, maka siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan
pernah merasa takut dan tidak akan merasa sedih.
"Sesungguhnya penciptaan setiap orang dari kalian (dengan) dihimpun di dalam perut
ibunya selama empat puluh hari. Kemudian dia menjadi 'alaqah (sepotong daging) selama
itu pula, kemudianmenjadi mudhghah (segumpal darah) selama itu pula. Kemudian
diutuslah kepadanya seorang malaikat dan meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan
untuk (meralis) empat kalimat (perkara); rejekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan
apakah dia tergolong orang yang celaka atau orang yang bahagia.
Maka demi dzat yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya seseorang diantara kalian
selalu beramal dengan amal perbuatan ahli surga hingga tersisa antara dirinya dengan
surga jarak satu hasta. (Namun) Ketetapan Allah telah mendahuluinya sehingga di akhir
(hayatnya) melakukan perbuatan ahli neraka, sehingga memasukinya. Dan seseorang
selalu beramal dengan perbuatan ahli neraka, sehingga tersisa antara dirinya dengan
neraka jarak satu hasta. (Namun) ketetapan Allah telah mendahuluinya sehingga
mengakhiri hayatnya dengan perbuatan ahli surga. sehingga dia memasukinya."
) ُثَّم َخ َلْقَنا الُّنطقة علقة فخلقنا العلقة13( ) ُثَّم َجَع ْلَناة ُنطقة في قراٍر َحِكيٍن12( َو َلَقْد َخ َلْقَنا اِإل ْنَس اِن ِم ْن ُساللة من طين
) ُثَّم لكم بعد ذلك14( مضغة فخلقنا المضغة ِع َظاًم ا فكَس ْو َنا اْلِع ظاِم َلْح ًم ا ُثَّم اْنَش ْأَناُه خلقا آخَر َفَباَر َك هَّللا أحسن الخالقين
)16( ) ُثَّم ِإَّنُك ْم َيْو َم القيامة للتعنون15( لَم ِّيُتوَن
Artinya:
(12) "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah.
(13) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).
(14) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. KemudianKami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
(15) Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kalian benar-benar akan mati.
(16) Kemudian, sesungguhnya kalian akan dibangkitkan (dari kubur kalian) di hari
kiamat."
|5
6
Sesungguhnya Kami telah menciptakan asal jenis ini dan individunya yang pertama, yaitu
Adam as., dari saripati tanah pilihan yang tidak kotor.
Sekelompok mufassir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan manusia di sini ialah
Adam. Mereka mengatakan bahwa air mani lahir dari darah yang terjadi dari makanan,
baik yang bersifat hewani maupun yang bersifat nabati. Makanan yang bersifat hewani
akan berakhir pada makanan yang bersifat nabati, dan tumbuh-tumbuhan lahir dari
saripati tanah dan air. Jadi, pada hakikatnya manusia lahir dari saripati tanah, kemudian
saripati itu mengalami perkembangan hingga menjadi air mani.
firman Allah:
ألم تخلقُك م ِّم ن َّم اَء ُّم ِهيٍن َفَجَع ْلُتُه ِفي َقَر اٍر ُّمِكيٍن
"Bukankah Kami menciptakan kalian dari air yang hina, kemudian kami letakkan dia
dalam tempat yang kokoh (rahim)." (Al-Mursalat,77:20-21)
ُثَّم َخ َلْقَنا الُّنْطَفة َع َلقةKemudian Kami ubah air mani itu dari sifatnya yang kedua menjadi sifat
Kemudian darah beku itu Kami jadikan sepotong daging sebesar apa yang bisa
dikunyah.11
|6
7
dalam empat perkara. Aku berkata: "Ya Rasulullah, sekiranya kita salat di belakang
maqam (Ibrahim) adalah lebih baik." Maka Allah menurunkan ayat:
firman-Nya."
Tidak ada yang dapat lebih membuktikan bahwa ungkapan Al-Quran itu bersifat majazi
daripada kenyataan bahwa tubuh manusia atau hewan atau tumbuh- tumbuhan setelah
mati berubah menjadi debu atau tanah dengan membawa anasir yang sama.
bagian-bagian dari priton yang mengikat rahim dengan gelembung kencing dan otot yang
lurus, semuanya memelihara keseimbangan dan menguatkan rahim serta menjaganya dari
miring atau jatuh, lalu memanjang bersamanya apabila rahim nark sejalan dengan
bertambahnya usia kehamilan dan bertahap memendek secara alami setelah bersalin,
demikian pula orang yang membpelajari bagaimana kolam membentuk tulangnya,
niscaya dia akan mengetahui dengan jelas kebenaran
firman Allah:
Demikian pula pada rahim terdapat cairan aminos di dalam kantung air, tempat janin
berenang. Cairan ini melindungi janin dari berbagai benturan dan guncangan keras yang
diterima ibu yang kadang-kadang sampai padanya lalu menyakitinya, jikalau cairan ini
tidak menenangkan dan tidak melemahkan kekuatan benturan tersebut. Di samping itu,
cairan aminos memelihara janin dengan panas yang cocok baginya, sehingga ia menjadi
penghantar panas, Demikian pula ia mengerjakan proses pembatasan leher rahim dan
perluasannya waktu bersalin (serupa tanduk), sebagaimana melakukan proses
pembersihan di depan janin dengan materi-materi bersih yang ada padanya. Semua itu
menambah rahim semakin kokoh dan aman.
Demikianlah mukjizat kitab yang menakjubkan dan kekal dan tidak pernah musnah ini,
bahwa sumber ilmu dan ilham yang ada padanya tidak pernah lemah dan tidak pernah
kering, dan bahwa dunia akan senantiasa menguap daripadanya ufuk demi ufuk, sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga mengetahui bahwa di dalam kitab
yang mulia ini banyak tersimpan isyarat dan petunjuk: 14مَس ُنِريِه ْم آَياِتَنا ِفي اآْل َفاِق َوِفي َأنُفِس ِهْم َح َّتى
َيَتَبِّيَن َلُهْم َأَّنُه اْلَح ُّق
segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bah
َح َّد َّنَنا َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى هللا عليه وسلم َو ُهَو الصاِد ق: َع ْن َأِبي َع ْبِد الَّرْح َس ِن َع ْبِد هللا ْبِن َم ْسُعوٍد َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل
ُثَّم، ُثَّم َيُك وُن ُم ضعة مثل ذلك، ُثَّم َيُك وُن َع َلَقة ِم ثل ذلك، إن أحدكم ُيجمع حقُه ِفي َبْطِن ُأَّمِه َأْر َبِع يَن َيْو ًم ا ُنْطَّلَقة:المصدوق
َفَوِهَّللا الذي ال، َو َش ِقٌّي َأْو َسِع يٌد، َو َع َم ِلِه، َو أَجِلِه، َو ُيْؤ َم ُر ِبَأْر َبِع َك ِلَم اٍت ِبكتب رْز ِقِه، َفَيْنُقُخ ِفيِه الُّر ْو َح،ُيْر َس ْل ِإَلْيِه اْلَم لُك
َوِإَّن، َفَيْع َم ْل ِبعمل أهِل الَّناِر َفَيْدُخ ُلَها، إله إن أحدكم بعمل أهل على ما يكون َبْيَنُه َو َبْيَنَها ِإَألْبَر اُع َفَيْس ِبُق َع َلْيِه اْلِكَتاُب
َفَيْع َم ْل ِبَع َمِل َأْهِل اْلَج َّنِة َفَيْد ُخ ُلَها، َفَيْس ِبُق َع َلْيِه اْلِكَتاُب،َأَح َد ُك ْم ِلَيْع َم ْل ِبَع َمِل أْهِل الَّناِر َح َّتى َم ا َيُك ْو َن َبْيَنُه َو َبْيَنَها األْد َر اُع
Artinya: "Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu, dia berkata,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda kepada kami, dan beliau
shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang benar (ucapannya) dan dibenarkan,
"Sesungguhnya (materi) penciptaan salah seorang dari kalian (manusia) dikumpulkan
(oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala) dalam rahim ibunya selama empat puluh hari, berupa
nuthfah (air mani laki-laki dan wanita yang telah bercampur), kemudian nuthfah tersebut
(berubah) menjadi "alaqah (segumpal darah beku yang menempel pada rahim) selama
empat puluh hari (berikutnya), kemudian alaqah tersebut (berubah) menjadi mudhgah
(segumpal daging) selama empat puluh hari (berikutnya), lalu diutus padanya malaikat
yang kemudian meniupkan ruh padanya, dan malaikat itu diperintahkan untuk
menuliskan empat kalimat (ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala baginya, yaitu); rezeki, ajal, amal perbuatan dan (apakah kemudian hari dia
|8
9
termasuk) orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang berbahagia (masuk surga).
Maka demi Allah yang tidak ada sesembahan yang benar kecuali Dia, sungguh salah
seorang dari kamu benar-Ibnu Mas'ud berkata: "Sedangkan beliau berkata benar dan
selalu dibenarkan," adalah bahwa nabi SAW selalu benar mengenai apa yang beliau
ucapkan dan selalu dibenarkan berkenaan dengan apa yang beliau bawa, yaitu wahyu
mulia dari Allah !?
Sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud sabda Nabi SAW "Sesungguhnya,
salah seorang diantara kalian dihimpun penciptaannya didalam perut ibunya," adalah
bahwa air mani masuk ke dalam rahim dalam keadaan terpencar lalu Allah
menyatukannya di tempat peranakan, di rahim tersebut selama masa ini. Diriwayatkan
dari Ibnu Mas'ud bahwa beliau menjelaskan hadits ini dengan mengatakan,
"Sesungguhnya, nuthfah (air mani) itu jika sudah masuk ke dalam rahim dan Allah
menghendaki untuk menciptakan manusia darinya maka nuthfah itu "terbang"
(menyebar) ke seluruh kulit tubuh perempuan, dibawah setiap kuku dan rambut.
Kemudian, ia tinggal selama empat puluh malam dan kemudian ia berubah menjadi darah
didalam rahim. Ketika itulah penhimpunannya, yaitu waktu keberadaannya menjadi
"alaqah".
"Lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya yang kemudian meniupkan ruh kepadanya,"
yaitu malaikat yang diserahi untuk mengurus kehidupan didalam rahim perempuan,
Penafsiran Hadits menurut Imam Nawawi
Ibnu Mas'ud berkata: "Sedangkan beliau berkata benar dan selalu dibenarkan.
Maksudnya, Ibnu Mas'ud memberikan kesaksian kepada Allah bahwa beliau SAW adalah
seorang yang jujur atau benar (apa yang dikatakannya) danSabda nabi yang artinya
dihimpun penciptaannya didalam perut ibunya. Ada kemungkinan yang dimaksud disini
adalah disatukannya sperma laki-laki dan wanita lalu dari keduanya diciptakan anak. Ini
adalah seperti firman Allah: "Dia (manusia) diciptakan dari air yang terpancar." (QS At-
Thariq 86:6)21
Ada juga kemungkinan bahwa yang dimaksud adalah disatukannya seluruh badan.
Seperti dikatakan, pada fase pertama, nufah itu berjalan didalam tubuh (rahim) wanita
selama empat puluh hari, yaitu masa mengidam. Sesudah itu, terjadi penyatuan dan
tertanam padanya dari terjadinya pembuahan itu sehingga menjadi alaqah. Ini berlanjut
ke periode kedua, dimana ia terus membesar sehingga menjadi mudghah. Dinamakan
mudghah karena ia hanya sebesar suapan yang isa dikunyah. Pada fase ketiga, Allah
membentuk mudghah itu, membuatkan telinga, mata. hidung, dan mulut. Sedangkan pada
bagian dalamnya, Allah membuatkan usus dan lambung. Allah berfirman yang artinya,
"Dialah yang membentuk kamu dlama rahim sebagaimana dikehendaki-Nya." (QS. Ali
Imraan 3:6),
Kemudian, jika fase ketiga ini sudah sempurna, yaitu setelah tiga kali empat puluh hari,
yang berarti usia empat bulan maka ditiupkanlah ruh kepadanya. Allah berfirman yang
artinya, "Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur) maka
(ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah." (QS. Al-Hajj 22:5).
Maksudnya adalah ayah kalian. Adam. "Kemudian dari setetes mani (mutfah),"
maksudnya adalah anak keturunannya. Yang dimaksud nuthfah adalah air mani. Namun,
makna asal kata nutah adalah air yang sedikit (al-maa al-qoliil). Bentuk jamaknya adalah
nithaaf. "Kemudian dari "alaqah." Yaitu darah kental dan beku. Jadi, nutfah tadi berubah
menjadi darah yang kental. "Kemudian dari mudghah," yaitu sekerat daging. "Yang
tercipta dan yang tidak tercipta." (Al-Hajj 22:52
|9
10
Ibnu Abbas mengatakan, "Yang tercipta secara sempurna dan yang tidak tercipta,
maksudnya tidak sempurna penciptaannya atau kurang Mujahid
selalu dibenarkan .berkata."Yang terbentuk dan yang tidak terbentuk." Maksudnya
mengalami keguguran,
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa dia berkata, "Jika nutfah telah menetap didalam
rahim maka malaikat mngambilnya dengan telapak tangannya seraya berkaa. "Ya Rabbi,
dicipta (secara sempurna) ataukah tidak dicipta? Jika Allah mengatakan, "Tidak dicipta"
maka malaikat akan melemparkannya kedalam rahim berupa darah tanpa nyawa. Dan jika
Allah mengatakan, "Dicipta" maka malaikat itu berkata, "Ya Rabbi, (dijadikan) laki-laki
atau perempuan? Sengsara atau bahagia? Bagaimana rezekinya? Bagaimana ajalnya? Di
bumi mana dia akan mati? Allah menjawab. "Pergilah kamu ke Ummul Kitab karena
disana engkau akan mendapatkan semua itu!" Malaikatpun pergi kesana dan
mendapatkannya dalam Ummul-Kitab lalu dia (malaikat) pun mengutupnya. Tulisan itu
masih terus dipegangnya, higga datang sifat terakhir yang ditemukannya." Oleh karena
itu, dikatakan bahwa kebahagiaan (ditentukan) sejak sebelum kelahiran.
Hadits yang keempat dari kumpulan hadits Al-Arba'in karangan Iman An- Nawawi, berisi
penjelasan mengenai perkembangan penciptaan manusia didalam perut ibunya, peulisan
ajal dan rezekinya, dan seterusnya. Ibnu Mas'ud membawakan riwayat ini dengan
mengatakan, "Rasulullah telah bersabda kepada kami, sedangkan beliau selalu berkata
benar dan selalu dibenarkan." Yakni jujur benar) mengenai apa yang beliau sabdakan dan
selalu dibenarkan mengenai apa yang diwahyukan kepada beliau. Ibnu Mas'ud sengaja
memberikan pengantar seperti ini karena apa yang hendak disampaikan merupakan dari
perkara gha'ib. yang tidak bisa diketahui, kecuali berdasarkan wahyu 26
| 10
11
usia ini, berarti ia harus dimandikan, dikafani, dan dishalatkan seperti halnya manusia
yang sudah melewati masa Sembilan bulan.
5. Bahwa ada malaikat yang diberi tugas oleh Allah untuk mengurus rahim. Sebab, Nabi
SAW bersabda, "Lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya." Maksudnya, malaikat yang
dipasrahi mengurus rahim.
6. Segala keadaan yang dialami manusia dituliskan untuknya ketika dia masih berada di
perut ibunya, meliputi masalah rezekinya, amalnya, ajalnya, dan apakah dia sengsara atau
bahagia.
PENUTUP
Proses penciptaan manusia berdasarkan Al-Qur'an adalah manusia diciptakan dari saripati
tanah. Kemudian saripati tanah itu menjadi suatu tetesan (nutfah) yang tersimpan di
tempat yang aman dan kokoh. Kemudian tetesan (nutfah) itu menjadi struktur darah, dan
struktur itu menjadi segumpal daging, lalu segumpal daging itu menjadi tulang belulang,
selanjutnya tulang belulang itu dibungkus dengan daging, selanjutnya dijadikan makhluk
yang berbentuk lain dari yang sebelumnya, dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Proses penciptaan manusia berdasarkan Hadits Penjelasan mengenai perkembangan
manusia didalam perut ibunya bahwa dia mengalami empat fase perkembangan:Pertama,
fase nuthfah selama empat puluh hari. Kedua, fase 'alaqah selama empat puluh hari.
Ketiga, fase mudghah selama empat puluh hari. Keempaat, fase terakhir setelah ditiupkan
kepadanya. Kemudian janin mengalami perkembangan didalam perut ibunya sebanyak
empat fase perkembangan diatas. Sebelum masa empat bulan, janin tidak bisa dihukumi
sebagai manusia yang hidup. Berangkat dari sini jika janin gugur, sebelum memasuki
usia empat bulan maka tidak perlu dimandikan, dikafani, atau dishalatkan. Sebab, ia
belum menjadi manusia.
Setelah berusia empat bulan, ditiupkanlah kepadanya dan sejak saat itu pula dapat
dihukumi sebagai manusia yang hidup. Maka, jika janin mengalami keguguran setelah
usia ini, berarti ia harus dimandikan, dikafani, dan dishalatkan seperti halnya manusia
yang sudah melewati masa sembilan bulan. Bahwa ada malaikat yang diberi tugas oleh
Allah untuk mengurus rahim. Sebab, Nabi SAW bersabda, "Lalu diutuslah seorang
malaikat kepadanya." Maksudnya, malaikat yang dipasrahi mengurus rahim. Segala
keadaan yang dialami manusia dituliskan untuknya ketika dia masih berada di perut
ibunya, meliputi masalah rezekinya, amalnya, ajalnya, dan apakah dia sengsara atau
bahagia.
| 11
12
Saran
Setelah mengetahui proses penciptaan manusia, hendaknya kita setiap manusia
menyadari akan tujuan hidupnya yang hakikat nya yaitu mencari ridha Allah SWT.
Karena jiwa yang memperoleh ridha Allah adalah jiwa yang berbahagia, mendapat
ketenangan serta akan memperoleh surga yang kekal di dalam nya ,Aaminn............
DAFTAR PUSTAKA
Al-Albani, Muhammad Nashiruddin dkk. 2008. Derajat Hadits-Hadits dalam Tafsir Ibnu
Katsir. Jakarta:Pustaka Azzam
An-Nawawi, Imam Muhyiddin dkk. 2007. Ad-Durrah As-Salafiyyah Syarh Al- Arba'in
An-Nawawiyah. Diterjemahkan oleh: Salafuddin Abu Sayyid. Solo: Pustaka 'Arafah
Bahreisy, Salim, 1990. Terjemah Ringkas Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5. Surabaya:
Bina Ilmu Kiptiyah. 2007. Embriologi Dalam Al-Qur'an: Kajian pada Proses Penciptaan
Manusia. Malang: UIN Press Muhammad, bin Abdullah. Lubaabut Tafsir Min Ibni
Katsiir. Diterjemahkan
oleh: M Abdul Ghoffar E.M dkk. Jakarta: Pustaka Imam Syafi'i Partodihardjo, Socbadi.
1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta: Mutiara Sumber
| 12
13
| 13