Anda di halaman 1dari 13

1

MAKALAH PROSES PENCIPTAAN MANUSIA


(Diajukan untuk memenuhi tugas Makalah Tafsir Ekologi )

Dosen pengampu :
Drs. AHMAD MUTTAQIN, M.Ag

Disusun Oleh :

AHMAD SULYADI (2231030054)


IRA WATI (2231030036)

1444 H/2023 M
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
UNIVERSITAS NEGRI
RADEN INTAN LAMPUNG

|1
2

BAB 1
PENDAHULUAN

Manusia adalah makhuk-Nya yang paling sempurna dan sebaik-baik ciptaan


dibandingkan makhluk-makhluk-Nya yang lain.
Manusia juga dilengkapi dengan akal untuk berfikir, dan itulah yang membedakannya
dengan binatang dan mahkluk yang lain.
Mengenai proses kejadian atau penciptaan manusia, dalam Al-Qur'an diterangkan bahwa
manusia diciptakan dari tanah dengan bentuk yang sebaik-baiknya kemudian ditiupkan
ruh kepadanya hingga menjadi hiduphidup. Banyak ahli ilmu pengetahuan mendukung
teori evolusi yang mengatakan bahwa manusia berasal dari makhluk yang mempunyai
bentuk maupun kemampuan yang sederhana kemudian mengalami evolusi dan kemudian
menjadi manusia seperti sekarang ini.
Di lain pihak banyak ahli agama yang menentang adanya teori proses manusia tersebut.
Khususnya agama Islam yang meyakini bahwa manusia yang pertama diciptakan adalah
Nabi Adam, a.s. disusul Siti Hawa kemudian keturunan-keturunannya hingga menjadi
banyak seperti sekarang ini.
Banyak sekali informasi dan pendapat yang berbeda mengenai proses penciptaan
manusia.
Oleh karena itu, kami akan membahas proses penciptaan manusia berdasarkan Al-
Qur'an, Hadits,

|2
3

BAB II
PEMBAHASAN
1. Proses Penciptaan Manusia berdasarkan Al-Qur'an

Keterangan tentang penciptaan manusia selanjutnya yang merupakan keturunan Nabi


Adam AS juga dijadikan dari saripati tanah, dinyatakan dalam Surah Al Mu'minun ayat
12-14: Artinya: "Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia itu dari saripati tanah.
Kemudian kami jadikan saripati tanah itu menjadi suatu tetesan (nutfah) yang tersimpan
di tempat yang aman dan kokoh. Kemudian tetesan (nutfah) itu kami olah menjadi
struktur darah, dan struktur itu kami olah menjadi segumpal daging, lalu segumpal daging
itu kami olah menjadi tulang belulang, selanjutnya tulang belulang itu kami bungkus
dengan daging,selanjutnya kami jadikan makhluk yang berbentuk lain dari yang
sebelumnya, Maha Suci Allah pencipta yang paling baik.
Berdasarkan Tafsir Ibnu Katsir QS. Al Mu'minun: Nabi SAW. beliau bersabda,
"Sesungguhnya Allah telahmenciptakan Adam dari segenggam tanah yang digenggam-
Nya dari seluruh bumi. Maka lahirlah anak-cucu Adam seperti bentuk tanah. Di antara
mereka ada yang berkulit merah, putih, hitam dan diantara itu, ada yang jahat, ada yang
baik dan ada yang di antara itu.
Rasulullah SAW bersabda, "Allah Azza Wajalla menciptakan Adam sesuai dengan
bentuknya Panjangnya enam puluh hasta. Tatkala Dia selesai menciptakannya. Dia
berfirman, Pergilah,kepada sekelompok malaikat yang duduk itu. Kemudian
dengarkanlah ucapan salam yang akan mereka sampaikan kepadamu; karena
sesungguhnya jawaban salam mereka itu adalah penghormatan buatmu dan buat
keturunanm. 'Kemudian Adam pergi (menuju mereka), lalu mengucapkan,
ASSALAMUALAIKUM. Maka mereka menjawab, "ASSALAMUALAIKA WA
RAHMATULLAAH Mereka menambahkan ucapannya dengan,
"WARAHMATULLAH. Jadi, setiap orang yang masuk surga berbentuk seperti Adam.
Panjangnya enam puluh hasta. Setelah itu penciptaan (bentuk) tidak pernah berkurang
hingga sekarang." riwayat Imam Tirmidzi dan Imam Hakim dalam al-Mustadrak. Lihat
Shahihul Jami' no: 5206 Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ketika
Allah menciptakan Adam, dia mengusap punggungnya lalu lahirlah dari punggungnya
setiap jiwa yang diciptakan-Nya dari keturunannya hingga hari Kiamat, dan meletakkan
pelita dari cahaya di antara dua mata setiap insan dari kalangan mereka,
Kemudian ia bertanya, "Wahai Rabbku, siapa mereka itu. Allah menjawab, Mereka
adalah keturunanmu. "Lalu ia melihat seorang laki-laki di antara mereka lantas mereka
dibuat kagum oleh pelita yang ada diantara dua matanya. Kemudian ia bertanya (lagi),
"Wahai Rabbku, siapa ini? Jawab-Nya, Ini adalah seorang laki-laki dari kalangan umat-
umat terakhir yang termasuk keturunanmu yang bernama Daud. Kemudian (Adam)
bertanya (lagi). "Wahai Rabbku, berapa usianya yang telah Engkau tetapkan (baginya)?
Allah menjawabnya: "Enam puluh tahun. Ia berkata. Wahai Rabbku, tambahkan padanya
dari usiaku dari usiaku empat puluh tahun! Ketika usia Adam berakhir datanglah malaikat
Maut kepadanya, (Adam) berkata, Bukankah usiaku masih tersisa empat puluh tahun?'
Dijawab, 'Bukankah sudah engkau berikannya kepada anakmu, Daud? Kemudian Adam
membantag lalu keturunannya membunuh (pula), ia lupa maka keturunannya lupa (juga),
dan ia berbuat salah maka keturunannya berbuat salah."
|3
4

Imam Ahmad berkata: Abu Mu’awiyah menceritakan kepada kami. Al A’masy


menceritakan kepada kami dari Zaid bin Wahb, dari Abdullah-yaitu Ibnu Mas’ud RA ia
berkata: Rasulullah SAW telah menceritakan kepada kami, dan beliau adalah orang yang
benar lagi dibenarkan,
Menurut Al Qur’an, dijadikannya manusia oleh tuhan untuk menjabat sebagai khilafah
dimuka bumi dalam surah Al Baqarah ayat 30-31

30. Dan ketika Tuhanmu berkata kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku adalah Pencipta
khalifah di Bumi. Para Malaikat menjawab; “Apakah Engkau akan menciptakan makhluk
di Bumi yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan akan mengalirkan darah? Dan
kami semua para Malaikat senantiasa mensucikan dengan memuji-Mu dan mensucikan
Engkau. Tuhan pun berfirman; Sesungguhnya Aku lebih mengetahui sesuatu yang tidak
kalian ketahui.

31. Dan Ia mengajarkan semua nama kepada Nabi Adam A.s, kemudian Ia menampakan
benda-benda itu di hadapan para Malaikat, Maka Ia berfirman: “Wahai para Malaikat
ceritakanlah kepada-Ku, nama-nama dari setiap benda itu, kalau kalian semua itu orang-
orang yang benar.

32. Mereka menjawab; “Maha Suci Engkau, tidak ada pengetahuan bagi kami terkecuali
apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau itu Maha Mengetahui
dan Maha Bijaksana”.

33. Ia berfirman: Wahai Adam ceritakanlah kepada mereka akan nama-nama dari benda-
benda itu. Maka di saat Nabi Adam menceritakan kepada mereka akan nama-nama
benda, Allah berfirman; Apakah Aku belum berkata kepada kalian; “Sesungguhnya Aku
Dzat Maha Mengetahui apa yang samar di Langit dan di Bumi, dan Aku mengetahui apa
yang kalian tampakkan atau apa yang kalian sembunyikan.”

34. Dan di saat Aku berfirman kepada Malaikat :”Sujudlah kalian kepada Adam, maka
mereka sujud terkecuali Iblis, ia menolak dengan sombong dan ia termasuk orang-orang
yang kafir.

35. Dan Aku berfirman: Wahai Adam menetaplah kamu dan istrimu dalam Surga di mana
pun yang kamu kehendaki dan makanlah sesukamu apa yang ada dalam Surga, Tetapi
kalian berdua janganlah mendekati pohon ini, maka akan menjadikan kalian berdua
orang-orang yang berdosa.

36. Maka Syaitan menyesatkan keduanya atas kenikmatan surga dan mengeluarkan
keduanya dari sesuatu yang terdapat di dalamnya. Dan Aku berfirman; Turunlah kalian
berdua, sebagaian dari kalian bagi sebagian lainnya menjadi musuh. Dan kalian semua
akan menetap di Bumi dan merasakan kenikmatannya sampai batas waktu yang telah
ditentukan.

37. Kemudian Nabi Adam menerima beberapa kata dari Tuhannya, maka Ia menerima
taubatnya. Maka sesungguhnya Ia Maha Penerima taubat dan Maha pengasih.

|4
5

38. Aku berfirman; “Turunlah kalian semua dari Surga, maka apabila Aku mendatangkan
kepada kalian suatu petunjuk, maka siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan
pernah merasa takut dan tidak akan merasa sedih.

"Sesungguhnya penciptaan setiap orang dari kalian (dengan) dihimpun di dalam perut
ibunya selama empat puluh hari. Kemudian dia menjadi 'alaqah (sepotong daging) selama
itu pula, kemudianmenjadi mudhghah (segumpal darah) selama itu pula. Kemudian
diutuslah kepadanya seorang malaikat dan meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan
untuk (meralis) empat kalimat (perkara); rejekinya, ajalnya, amal perbuatannya, dan
apakah dia tergolong orang yang celaka atau orang yang bahagia.
Maka demi dzat yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya seseorang diantara kalian
selalu beramal dengan amal perbuatan ahli surga hingga tersisa antara dirinya dengan
surga jarak satu hasta. (Namun) Ketetapan Allah telah mendahuluinya sehingga di akhir
(hayatnya) melakukan perbuatan ahli neraka, sehingga memasukinya. Dan seseorang
selalu beramal dengan perbuatan ahli neraka, sehingga tersisa antara dirinya dengan
neraka jarak satu hasta. (Namun) ketetapan Allah telah mendahuluinya sehingga
mengakhiri hayatnya dengan perbuatan ahli surga. sehingga dia memasukinya."

‫) ُثَّم َخ َلْقَنا الُّنطقة علقة فخلقنا العلقة‬13( ‫) ُثَّم َجَع ْلَناة ُنطقة في قراٍر َحِكيٍن‬12( ‫َو َلَقْد َخ َلْقَنا اِإل ْنَس اِن ِم ْن ُساللة من طين‬
‫) ُثَّم لكم بعد ذلك‬14( ‫مضغة فخلقنا المضغة ِع َظاًم ا فكَس ْو َنا اْلِع ظاِم َلْح ًم ا ُثَّم اْنَش ْأَناُه خلقا آخَر َفَباَر َك هَّللا أحسن الخالقين‬
)16( ‫) ُثَّم ِإَّنُك ْم َيْو َم القيامة للتعنون‬15( ‫لَم ِّيُتوَن‬

Dalam Tafsir Al-Maraghi, periodisasi Kejadian manusia dituliskan dalam surat Al


Mu'minun ayat 12-16

Artinya:
(12) "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah.
(13) Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).
(14) Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. KemudianKami jadikan dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.
(15) Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kalian benar-benar akan mati.
(16) Kemudian, sesungguhnya kalian akan dibangkitkan (dari kubur kalian) di hari
kiamat."

Setelah menceritakan keadaan orang-orang yang berbahagia dan beruntung,


selanjutnya Allah menceritakan permulaan dan kesusahan mereka serta kesudahan selain
mereka di antara umat manusia. Ayat-ayat ini menunjukkan keagungan pemberian Allah
dan menganjurkan manusia untuk memiliki sifat-sifat terpuji dan segala taklif.
Selanjutnya, Allah menjelaskan bahwa semua itu berkesudahan pada suatu batas, yaitu
hari kiamat pada hari kalian dibangkitkan dan dihisab, atas amal yang telah kalian
perbuat. Jika amal itu baik, maka balasannya pun baik, dan jika buruk, maka balasannya
buruk pula.Penjelasan

‫ولقد خلقنا اإلنسان ِم ْن ثالثة ِم ْن ِط يٍن‬

|5
6

Sesungguhnya Kami telah menciptakan asal jenis ini dan individunya yang pertama, yaitu
Adam as., dari saripati tanah pilihan yang tidak kotor.
Sekelompok mufassir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan manusia di sini ialah
Adam. Mereka mengatakan bahwa air mani lahir dari darah yang terjadi dari makanan,
baik yang bersifat hewani maupun yang bersifat nabati. Makanan yang bersifat hewani
akan berakhir pada makanan yang bersifat nabati, dan tumbuh-tumbuhan lahir dari
saripati tanah dan air. Jadi, pada hakikatnya manusia lahir dari saripati tanah, kemudian
saripati itu mengalami perkembangan hingga menjadi air mani.
firman Allah:

‫ألم تخلقُك م ِّم ن َّم اَء ُّم ِهيٍن َفَجَع ْلُتُه ِفي َقَر اٍر ُّمِكيٍن‬

"Bukankah Kami menciptakan kalian dari air yang hina, kemudian kami letakkan dia
dalam tempat yang kokoh (rahim)." (Al-Mursalat,77:20-21)

‫ ُثَّم َخ َلْقَنا الُّنْطَفة َع َلقة‬Kemudian Kami ubah air mani itu dari sifatnya yang kedua menjadi sifat

darah yang beku.

‫َفَخ َلْقَنا اْلَع َلَقَة ُمَض ْع ٌة‬

Kemudian darah beku itu Kami jadikan sepotong daging sebesar apa yang bisa
dikunyah.11

‫َفَخ َلْقَنا اْلُم ْص َع ة ِع َظاًم ا‬


Kemudian, segumpal daging itu Kami jadikan sedemikian rupa dan bagian- bagiannya
kami uraikan. Maka, bagiannya yang termasuk anasir dalam pembentukan tulang. Kami
jadikan tulang, dan yang termasuk substansi daging, Kami jadikan daging. Sedangkan
zat-zat makanan meliputi semua itu dan tersebar di dalam darah. Karena itu, Allah
berfirman:

‫َفَك َس ْو َنا اْلِع ظام لحنا‬


Maka Kami jadikan daging itu sebagai penutupnya, dalam arti ia menutupi
tulang, sehingga menyerupai pakaian yang menutupi tubuh. ‫ ُثَّم َأْنَش ْأَناُه َخ ْلًقا آخَر‬Kemudian
kami jadikan dia makhluk lain yang berbeda sama sekali dengan kejadiannya yang
pertama, karena kami meniupkan ruh padanya dan menjadikannya hewan setelah
sebelumnya menyerupai benda mati yang bisa
berbicara, mendengar dan melihat, serta Kami titipkan padanya sekian banyak keanehan,
baik lahir maupun batin. 10 Ulama mengatakan, seluruh anggota tubuh manusia dapat
dibagi secara detail berdasarkan perbandingan tertentu dengan menggunakan aturan
jengkalnya. Panjangnya adalah delapan jengkal menurut ukurab jengkal-nya. Apabila dia
mengulurkan tangannya ke atas, maka menjadi sepuluh jengkat menurut uurannya. Dan
apabila merentangkan kedua tangannya ke samping kiri dan kanan, maka panjang
keduanya sama dengan tingginya. Oleh karena itu, orang-orang Mesir menjadikan setiap
siku-siku pyramid terbesar di Jizah seribu jengkal manusia

‫َفَتَباَر َك ُهَّللا َأْح َس ُن اْلَخ اِلِقيَن‬


Maka, Maha Suci Tuhan Kami Yang Maha Kuasa. Dia adalah Pengukur dan Pembentuk
yang Paling Baik.Diriwayatkan dari Anas, bahwa Umar berkata: Tuhanku menyetujuiku

|6
7

dalam empat perkara. Aku berkata: "Ya Rasulullah, sekiranya kita salat di belakang
maqam (Ibrahim) adalah lebih baik." Maka Allah menurunkan ayat:

‫َو اَّتِخ ُذ وا ِم ْن َم قاِم ِإْبَر اِهيَم ُمَص َّلى‬


"Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat." (Al- Baqarah 2:125)
Kemudian aku berkata, "Ya Rasulullah, sekiranya engkau membuatkan hijab untuk istri-
istrimu, (niscaya itu lebih baik), karena orangyang masuk ke rumahmu ada yang baik ada
pula yang jahat." Maka Allah menurunkan ayat:

‫وإذا َس ْلُتُم وُهَّن َم َتاًعا َفاْس َأُلو ُهَّن ِم ْن َو َر اِء ِح َج اٍب‬


"Apabila kalian meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri nabi). maka
mintalah dari belakang tabir." (Al-Ahzab,33:53).
Aku berkata kepada istri-istri nabi SAW., Apakah kalian akan berhenti berbicara ataukah
Allah memberinya istri-istri yang lebih baik dari pada kalian?!" Maka Allah menurunkan
ayat:!! "Jika Nabi menceraikan kalian, boleh jadi Tuhannya.." (At-Tahrim 66:5)

‫وَلَقْد َخ َلْقَنا اِإل ْنَس اَن ِم ْن ُس اَل َلٍة‬

"Dan sesungguhnya Kami menciptakan manusia dari suatu saripati sampai

firman-Nya."

‫ُثَّم الشْأنا خلقا آخر‬

"Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain."

Tidak ada yang dapat lebih membuktikan bahwa ungkapan Al-Quran itu bersifat majazi
daripada kenyataan bahwa tubuh manusia atau hewan atau tumbuh- tumbuhan setelah
mati berubah menjadi debu atau tanah dengan membawa anasir yang sama.

Dalam majalah yang sama, DR. Salim Muhammad mengatakan bahwa


al- khalq (penciptaan) dalam firman Allah inna khlaqnakum min turbin kadang menunjuk
kepada penciptaan Adam saja, dan kadang berarti bahwa air mani pada setiap laki-laki
dan wanita adalah hasil dari proses makanan yang dimakan oleh manusia atau tubuh.
Sumber makanan ini berasal dari tanah, Nutfah adalah air mani laki-laki dan sel telur
wanita. Apabila terjadi perkawinan antara air mani laki-laki dan sel telur itu serta sel telur
mulai terbagi, maka mulailah perkembangan darah beku, yaitu sel-sel hidup yang
kepadanya telur terbagi setelah perkawinannya. Dinamakannya perkembangan ini dengan
'alaqah (darah beku) karena adanya keserupaan yang besar antara darah dengan lintah air.
Masa perkembangan darah beku dalam kehidupan janin mencapai empat minggu,
kemudian berkembang menjadi mudah (sepotong daging) karena serupa benar dengan
sepotong daging yang bisa dimamah dan masa perkembangannya mencapai tiga sampai
sepuluh minggu. Sesudah itu, mulai tampak sel-sel tulang. lalu daging, yakni otot-otot
yang membungkus tulang. Firman Allah: berarti sel-sel dan dari berbagai perkembangan
ini Allah mengeluarkan bagi kita bentul insani yang indah ini, yang menyaksikan
kekuasaan
dan keagungan Pencipta."Dan firman-Nya: al-qarar al-makin berarti tempat menatap
yang kokok, yakni rahim. Orang yang mempelajari anatomi rahim dan tempatnya yang
kokoh di bagian bawah perut wanita, dan melihat tempat itu mempunyai dinding yang
lebar dan dalam, kemudian melihat jaringan yang lebar dan jaringan yang bundar, serta
|7
8

bagian-bagian dari priton yang mengikat rahim dengan gelembung kencing dan otot yang
lurus, semuanya memelihara keseimbangan dan menguatkan rahim serta menjaganya dari
miring atau jatuh, lalu memanjang bersamanya apabila rahim nark sejalan dengan
bertambahnya usia kehamilan dan bertahap memendek secara alami setelah bersalin,
demikian pula orang yang membpelajari bagaimana kolam membentuk tulangnya,
niscaya dia akan mengetahui dengan jelas kebenaran
firman Allah:
Demikian pula pada rahim terdapat cairan aminos di dalam kantung air, tempat janin
berenang. Cairan ini melindungi janin dari berbagai benturan dan guncangan keras yang
diterima ibu yang kadang-kadang sampai padanya lalu menyakitinya, jikalau cairan ini
tidak menenangkan dan tidak melemahkan kekuatan benturan tersebut. Di samping itu,
cairan aminos memelihara janin dengan panas yang cocok baginya, sehingga ia menjadi
penghantar panas, Demikian pula ia mengerjakan proses pembatasan leher rahim dan
perluasannya waktu bersalin (serupa tanduk), sebagaimana melakukan proses
pembersihan di depan janin dengan materi-materi bersih yang ada padanya. Semua itu
menambah rahim semakin kokoh dan aman.

Demikianlah mukjizat kitab yang menakjubkan dan kekal dan tidak pernah musnah ini,
bahwa sumber ilmu dan ilham yang ada padanya tidak pernah lemah dan tidak pernah
kering, dan bahwa dunia akan senantiasa menguap daripadanya ufuk demi ufuk, sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sehingga mengetahui bahwa di dalam kitab
yang mulia ini banyak tersimpan isyarat dan petunjuk: 14‫مَس ُنِريِه ْم آَياِتَنا ِفي اآْل َفاِق َوِفي َأنُفِس ِهْم َح َّتى‬
‫َيَتَبِّيَن َلُهْم َأَّنُه اْلَح ُّق‬

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di

segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bah

Al Qur'an itu adalah benar "(Fussilat, 41:53)an

2.2 Proses Penciptaan Manusia berdasarkan Hadits

‫ َح َّد َّنَنا َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى هللا عليه وسلم َو ُهَو الصاِد ق‬: ‫َع ْن َأِبي َع ْبِد الَّرْح َس ِن َع ْبِد هللا ْبِن َم ْسُعوٍد َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
‫ ُثَّم‬،‫ ُثَّم َيُك وُن ُم ضعة مثل ذلك‬،‫ ُثَّم َيُك وُن َع َلَقة ِم ثل ذلك‬،‫ إن أحدكم ُيجمع حقُه ِفي َبْطِن ُأَّمِه َأْر َبِع يَن َيْو ًم ا ُنْطَّلَقة‬:‫المصدوق‬
‫ َفَوِهَّللا الذي ال‬، ‫ َو َش ِقٌّي َأْو َسِع يٌد‬،‫ َو َع َم ِلِه‬،‫ َو أَجِلِه‬،‫ َو ُيْؤ َم ُر ِبَأْر َبِع َك ِلَم اٍت ِبكتب رْز ِقِه‬، ‫ َفَيْنُقُخ ِفيِه الُّر ْو َح‬،‫ُيْر َس ْل ِإَلْيِه اْلَم لُك‬
‫ َوِإَّن‬،‫ َفَيْع َم ْل ِبعمل أهِل الَّناِر َفَيْدُخ ُلَها‬، ‫إله إن أحدكم بعمل أهل على ما يكون َبْيَنُه َو َبْيَنَها ِإَألْبَر اُع َفَيْس ِبُق َع َلْيِه اْلِكَتاُب‬
‫ َفَيْع َم ْل ِبَع َمِل َأْهِل اْلَج َّنِة َفَيْد ُخ ُلَها‬، ‫ َفَيْس ِبُق َع َلْيِه اْلِكَتاُب‬،‫َأَح َد ُك ْم ِلَيْع َم ْل ِبَع َمِل أْهِل الَّناِر َح َّتى َم ا َيُك ْو َن َبْيَنُه َو َبْيَنَها األْد َر اُع‬

Artinya: "Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu, dia berkata,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda kepada kami, dan beliau
shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang benar (ucapannya) dan dibenarkan,
"Sesungguhnya (materi) penciptaan salah seorang dari kalian (manusia) dikumpulkan
(oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala) dalam rahim ibunya selama empat puluh hari, berupa
nuthfah (air mani laki-laki dan wanita yang telah bercampur), kemudian nuthfah tersebut
(berubah) menjadi "alaqah (segumpal darah beku yang menempel pada rahim) selama
empat puluh hari (berikutnya), kemudian alaqah tersebut (berubah) menjadi mudhgah
(segumpal daging) selama empat puluh hari (berikutnya), lalu diutus padanya malaikat
yang kemudian meniupkan ruh padanya, dan malaikat itu diperintahkan untuk
menuliskan empat kalimat (ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala baginya, yaitu); rezeki, ajal, amal perbuatan dan (apakah kemudian hari dia
|8
9

termasuk) orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang berbahagia (masuk surga).
Maka demi Allah yang tidak ada sesembahan yang benar kecuali Dia, sungguh salah
seorang dari kamu benar-Ibnu Mas'ud berkata: "Sedangkan beliau berkata benar dan
selalu dibenarkan," adalah bahwa nabi SAW selalu benar mengenai apa yang beliau
ucapkan dan selalu dibenarkan berkenaan dengan apa yang beliau bawa, yaitu wahyu
mulia dari Allah !?

Sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud sabda Nabi SAW "Sesungguhnya,
salah seorang diantara kalian dihimpun penciptaannya didalam perut ibunya," adalah
bahwa air mani masuk ke dalam rahim dalam keadaan terpencar lalu Allah
menyatukannya di tempat peranakan, di rahim tersebut selama masa ini. Diriwayatkan
dari Ibnu Mas'ud bahwa beliau menjelaskan hadits ini dengan mengatakan,
"Sesungguhnya, nuthfah (air mani) itu jika sudah masuk ke dalam rahim dan Allah
menghendaki untuk menciptakan manusia darinya maka nuthfah itu "terbang"
(menyebar) ke seluruh kulit tubuh perempuan, dibawah setiap kuku dan rambut.
Kemudian, ia tinggal selama empat puluh malam dan kemudian ia berubah menjadi darah
didalam rahim. Ketika itulah penhimpunannya, yaitu waktu keberadaannya menjadi
"alaqah".

"Lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya yang kemudian meniupkan ruh kepadanya,"
yaitu malaikat yang diserahi untuk mengurus kehidupan didalam rahim perempuan,
Penafsiran Hadits menurut Imam Nawawi
Ibnu Mas'ud berkata: "Sedangkan beliau berkata benar dan selalu dibenarkan.
Maksudnya, Ibnu Mas'ud memberikan kesaksian kepada Allah bahwa beliau SAW adalah
seorang yang jujur atau benar (apa yang dikatakannya) danSabda nabi yang artinya
dihimpun penciptaannya didalam perut ibunya. Ada kemungkinan yang dimaksud disini
adalah disatukannya sperma laki-laki dan wanita lalu dari keduanya diciptakan anak. Ini
adalah seperti firman Allah: "Dia (manusia) diciptakan dari air yang terpancar." (QS At-
Thariq 86:6)21
Ada juga kemungkinan bahwa yang dimaksud adalah disatukannya seluruh badan.
Seperti dikatakan, pada fase pertama, nufah itu berjalan didalam tubuh (rahim) wanita
selama empat puluh hari, yaitu masa mengidam. Sesudah itu, terjadi penyatuan dan
tertanam padanya dari terjadinya pembuahan itu sehingga menjadi alaqah. Ini berlanjut
ke periode kedua, dimana ia terus membesar sehingga menjadi mudghah. Dinamakan
mudghah karena ia hanya sebesar suapan yang isa dikunyah. Pada fase ketiga, Allah
membentuk mudghah itu, membuatkan telinga, mata. hidung, dan mulut. Sedangkan pada
bagian dalamnya, Allah membuatkan usus dan lambung. Allah berfirman yang artinya,
"Dialah yang membentuk kamu dlama rahim sebagaimana dikehendaki-Nya." (QS. Ali
Imraan 3:6),
Kemudian, jika fase ketiga ini sudah sempurna, yaitu setelah tiga kali empat puluh hari,
yang berarti usia empat bulan maka ditiupkanlah ruh kepadanya. Allah berfirman yang
artinya, "Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur) maka
(ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah." (QS. Al-Hajj 22:5).
Maksudnya adalah ayah kalian. Adam. "Kemudian dari setetes mani (mutfah),"
maksudnya adalah anak keturunannya. Yang dimaksud nuthfah adalah air mani. Namun,
makna asal kata nutah adalah air yang sedikit (al-maa al-qoliil). Bentuk jamaknya adalah
nithaaf. "Kemudian dari "alaqah." Yaitu darah kental dan beku. Jadi, nutfah tadi berubah
menjadi darah yang kental. "Kemudian dari mudghah," yaitu sekerat daging. "Yang
tercipta dan yang tidak tercipta." (Al-Hajj 22:52

|9
10

Ibnu Abbas mengatakan, "Yang tercipta secara sempurna dan yang tidak tercipta,
maksudnya tidak sempurna penciptaannya atau kurang Mujahid
selalu dibenarkan .berkata."Yang terbentuk dan yang tidak terbentuk." Maksudnya
mengalami keguguran,
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa dia berkata, "Jika nutfah telah menetap didalam
rahim maka malaikat mngambilnya dengan telapak tangannya seraya berkaa. "Ya Rabbi,
dicipta (secara sempurna) ataukah tidak dicipta? Jika Allah mengatakan, "Tidak dicipta"
maka malaikat akan melemparkannya kedalam rahim berupa darah tanpa nyawa. Dan jika
Allah mengatakan, "Dicipta" maka malaikat itu berkata, "Ya Rabbi, (dijadikan) laki-laki
atau perempuan? Sengsara atau bahagia? Bagaimana rezekinya? Bagaimana ajalnya? Di
bumi mana dia akan mati? Allah menjawab. "Pergilah kamu ke Ummul Kitab karena
disana engkau akan mendapatkan semua itu!" Malaikatpun pergi kesana dan
mendapatkannya dalam Ummul-Kitab lalu dia (malaikat) pun mengutupnya. Tulisan itu
masih terus dipegangnya, higga datang sifat terakhir yang ditemukannya." Oleh karena
itu, dikatakan bahwa kebahagiaan (ditentukan) sejak sebelum kelahiran.

⚫ Penafsiran menurut Syaikh Al-Utsaimin

Hadits yang keempat dari kumpulan hadits Al-Arba'in karangan Iman An- Nawawi, berisi
penjelasan mengenai perkembangan penciptaan manusia didalam perut ibunya, peulisan
ajal dan rezekinya, dan seterusnya. Ibnu Mas'ud membawakan riwayat ini dengan
mengatakan, "Rasulullah telah bersabda kepada kami, sedangkan beliau selalu berkata
benar dan selalu dibenarkan." Yakni jujur benar) mengenai apa yang beliau sabdakan dan
selalu dibenarkan mengenai apa yang diwahyukan kepada beliau. Ibnu Mas'ud sengaja
memberikan pengantar seperti ini karena apa yang hendak disampaikan merupakan dari
perkara gha'ib. yang tidak bisa diketahui, kecuali berdasarkan wahyu 26

Selanjutnya. Ibnu Mas'ud menyampaikan bahwa Nabi SAW bersabda,

"Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dihimpun penciptaannya didalam perut


ibunya selama empat puluh hari berupa muthfah...dst."? Beberapa faedah yang bisa
dipetik dari hadits ini:

1. Penjelasan mengenai perkembangan manusia didalam perut ibunya bahwa dia


mengalami empat fase perkembangan: Pertama, fase nuthfah selama empat puuh hari
Kedua, fase 'alaqah selama empat puluh hari Ketiga, fase mudghah selama empat puluh
hari Keempaat, fase terakhir setelah ditiupkan kepadanya
2. Janin mengalami perkembangan didalam perut ibunya sebanyak empat fase
perkembangan diatas
3. Sebelum masa empat bulan, janin tidak bisa dihukumi sebagai manusia yang hidup.
Berangkat dari sini jika janin gugur, sebelum memasuki usia empat bulan maka tidak
perlu dimandikan, dikafani, atau dishalatkan. Sebab, ia belum menjadi manusia.
4. Setelah berusia empat bulan, ditiupkanlah kepadanya dan sejak saat itu pula dapat
dihukumi sebagai manusia yang hidup. Maka, jika janin mengalami keguguran setelah

| 10
11

usia ini, berarti ia harus dimandikan, dikafani, dan dishalatkan seperti halnya manusia
yang sudah melewati masa Sembilan bulan.
5. Bahwa ada malaikat yang diberi tugas oleh Allah untuk mengurus rahim. Sebab, Nabi
SAW bersabda, "Lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya." Maksudnya, malaikat yang
dipasrahi mengurus rahim.
6. Segala keadaan yang dialami manusia dituliskan untuknya ketika dia masih berada di
perut ibunya, meliputi masalah rezekinya, amalnya, ajalnya, dan apakah dia sengsara atau
bahagia.

PENUTUP

Proses penciptaan manusia berdasarkan Al-Qur'an adalah manusia diciptakan dari saripati
tanah. Kemudian saripati tanah itu menjadi suatu tetesan (nutfah) yang tersimpan di
tempat yang aman dan kokoh. Kemudian tetesan (nutfah) itu menjadi struktur darah, dan
struktur itu menjadi segumpal daging, lalu segumpal daging itu menjadi tulang belulang,
selanjutnya tulang belulang itu dibungkus dengan daging, selanjutnya dijadikan makhluk
yang berbentuk lain dari yang sebelumnya, dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Proses penciptaan manusia berdasarkan Hadits Penjelasan mengenai perkembangan
manusia didalam perut ibunya bahwa dia mengalami empat fase perkembangan:Pertama,
fase nuthfah selama empat puluh hari. Kedua, fase 'alaqah selama empat puluh hari.
Ketiga, fase mudghah selama empat puluh hari. Keempaat, fase terakhir setelah ditiupkan
kepadanya. Kemudian janin mengalami perkembangan didalam perut ibunya sebanyak
empat fase perkembangan diatas. Sebelum masa empat bulan, janin tidak bisa dihukumi
sebagai manusia yang hidup. Berangkat dari sini jika janin gugur, sebelum memasuki
usia empat bulan maka tidak perlu dimandikan, dikafani, atau dishalatkan. Sebab, ia
belum menjadi manusia.
Setelah berusia empat bulan, ditiupkanlah kepadanya dan sejak saat itu pula dapat
dihukumi sebagai manusia yang hidup. Maka, jika janin mengalami keguguran setelah
usia ini, berarti ia harus dimandikan, dikafani, dan dishalatkan seperti halnya manusia
yang sudah melewati masa sembilan bulan. Bahwa ada malaikat yang diberi tugas oleh
Allah untuk mengurus rahim. Sebab, Nabi SAW bersabda, "Lalu diutuslah seorang
malaikat kepadanya." Maksudnya, malaikat yang dipasrahi mengurus rahim. Segala
keadaan yang dialami manusia dituliskan untuknya ketika dia masih berada di perut
ibunya, meliputi masalah rezekinya, amalnya, ajalnya, dan apakah dia sengsara atau
bahagia.
| 11
12

Saran
Setelah mengetahui proses penciptaan manusia, hendaknya kita setiap manusia
menyadari akan tujuan hidupnya yang hakikat nya yaitu mencari ridha Allah SWT.
Karena jiwa yang memperoleh ridha Allah adalah jiwa yang berbahagia, mendapat
ketenangan serta akan memperoleh surga yang kekal di dalam nya ,Aaminn............

DAFTAR PUSTAKA

*led, Ibnu Daqiqil. 2005. Syarhul Arba'iina Hadiitsan An-Nawawiyah. Diterjemahkan


oleh: Muhammad Thalib, Yogyakarta: Media Hidayah

Al-Albani, Muhammad Nashiruddin dkk. 2008. Derajat Hadits-Hadits dalam Tafsir Ibnu
Katsir. Jakarta:Pustaka Azzam

Al-Maraghi, Ahmad Musthafa. 1974. Terjemah Tafsir Al-Maraghi. Semarang: Toha


Putra

An-Nawawi, Imam Muhyiddin dkk. 2007. Ad-Durrah As-Salafiyyah Syarh Al- Arba'in
An-Nawawiyah. Diterjemahkan oleh: Salafuddin Abu Sayyid. Solo: Pustaka 'Arafah

Bahreisy, Salim, 1990. Terjemah Ringkas Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5. Surabaya:

Bina Ilmu Kiptiyah. 2007. Embriologi Dalam Al-Qur'an: Kajian pada Proses Penciptaan

Manusia. Malang: UIN Press Muhammad, bin Abdullah. Lubaabut Tafsir Min Ibni
Katsiir. Diterjemahkan

oleh: M Abdul Ghoffar E.M dkk. Jakarta: Pustaka Imam Syafi'i Partodihardjo, Socbadi.
1992. Ilmu Reproduksi Hewan. Jakarta: Mutiara Sumber

| 12
13

| 13

Anda mungkin juga menyukai