Anda di halaman 1dari 15

MENGAMATI PERILAKU

LABA-LABA SAAT MEMBUAT


SARANG
LATAR BELAKANG
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah proses pembentukan jaring laba-laba sehingga jaring
tersebut tersusun dengan rapi?
2. Bagaimana proses terbentuknya benang sutra laba-laba didalam
tubuhnya?
TUJUAN
1. Mengetahui proses pembentukan jaring laba-laba, sehingga jaring tersebut
tersusun dengan rapi.
2. Meneliti proses pembentukan sutra laba-laba di dalam tubuhnya.
DASAR TEORI

• Kebanyakan laba-laba memang merupakan 1predator penyergap, yang


menunggu mangsa lewat di dekatnya sambil bersembunyi di balik daun, lapisan
daun bunga, celah bebatuan, atau lubang di tanah yang ditutupi kamuflase.
Beberapa jenis memiliki pola warna yang menyamarkan tubuhnya di atas tanah,
batu atau pepagan pohon, sehingga tak perlu bersembunyi.
• Laba-laba penenun (misalnya anggota suku Araneidae) membuat jaring-jaring
sutera berbentuk kurang lebih bulat di udara, di antara dedaunan dan ranting-
ranting, di muka rekahan batu, di sudut-sudut bangunan, di antara kawat telepon,
dan lain-lain. Jaring ini bersifat lekat, untuk menangkap serangga terbang yang
menjadi mangsanya. Begitu serangga terperangkap jaring, laba-laba segera
mendekat dan menusukkan taringnya kepada mangsa untuk melumpuhkan dan
sekaligus mengirimkan enzim pencerna ke dalam tubuh mangsanya. Sedikit
berbeda, laba-laba pemburu biasanya lebih aktif. Laba-laba ini dapat mengejar
dan melompat untuk menerkam mangsanya. Berjam-jam laba-laba menyedot
cairan itu hingga bangkai mangsanya mengering. Laba-laba yang memiliki rahang
(chelicera) kuat, bisa lebih cepat menghabiskan makanannya dengan cara
merusak dan meremuk tubuh mangsa dengan rahang dan taringnya itu.
• Orang umumnya berpikir bahwa laba-laba adalah makhluk yang menggunakan
jaring untuk menangkap mangsa. Namun, spesies yang disebut Dinopis ini tidak
menunggu mangsanya terperangkap dalam jaring, tapi ia membuat perangkap
bergerak. Ia membuat benang khusus dengan membuat dua ratus gulungan per
menitnya. Ia lalu merangkaikan benang-benang ini dengan mengikuti suatu pola
yang cerdas.
• Dengan cara ini, sebuah perangkap mematikan pun kini telah siap. Ia menunggu di
tempat yang sering dilalui serangga untuk menyergapnya. Matanya yang tajam
mampu melihat gerakan paling lemah sekalipun. Ia lalu membungkus mangsanya
dalam jerat khusus. Laba-laba menangkap lebih dari satu mangsa dalam semalam,
dan menganyam jaring yang berbeda untuk setiap mangsa. Jaring ini sungguh
merupakan suatu desain yang sangat istimewa. Mangsa yang tertangkap tidak
berkesempatan untuk lolos. Laba-laba Dinopsis yang baru lahir telah mampu
menganyam jaring mungil.
• Sarang laba-laba dapat mengecoh serangga, terutama serangga
pemakan nektar dan serbuk sari bunga. Karena serangga ini tidak bisa
melihat sinar ultara violet (UV). Laba-laba memanfaatkan kelemahan
serangga ini dengan membuat sarang khusus. Pertama-tama, laba-laba
memintal sarang dengan benang yang sedikit memantulkan sinar UV,
kemudian pola dibuat lagi dengan benang yang bersinar dibawah sinar UV.
Sarang laba-laba ini akan terlihat seperti pola bunga yang dipantulkan oleh
sinar UV oleh serangga, sehingga serangga yang lapar akan terkecoh
mengira sarang laba-laba sebagai bunga.
HIPOTESIS
Dalam penelitian ini kami mengajukan suatu hipotesis yaitu seekor laba-laba
dapat membuat jaringnya sendiri pada tanaman asoka tanpa bantuan
hewan lain, dan benang sutra yang digunakan dalam pembuatan sarang
laba-laba dapat dihasilkan oleh tubuhnya sendiri.
Dalam pembuatan jaring laba-laba, benang sutera tersebut mengandung
bahan perekat yang digunakan untuk menangkap mangsanya. Jaring yang
telah di buat oleh laba-laba tersebut berfungsi sebagai sarang tempat
tinggal, berkembang biak, dan berfungsi sebagai jebakan untuk menangkap
mangsa
METODE
• Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh penulis untuk
meneliti suatu masalah sehingga didapat data yang akurat yang diperlukan.
Teknik penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh data adalah :
Metode Kepustakaan (Library Resourch)
Metode kepustakaan adalah metode yang bersifat mencari data dari buku-
buku yang berhubungan dengan apa yang akan diteliti oleh penulis
mengenai laba-laba.
Metode Observasi
Metode Observasi dilakukan dengan meneliti langsung ke lapangan dan
mencatat segala kejadian dan prilaku objek yang di teliti, sehingga
mendapatkan hasil dan kesimpulan dari penelitian.
• Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain:

1. Kamera

2. Alat-alat tulis

3. Kayu

4. Serangga / umpan
• Tempat & waktu penelitian
• Cara Kerja
HASIL PENELITIAN
• Peneliti meneliti kehidupan dan kebiasaan yang dilakukan oleh laba-laba.
Penelitian 1
Penelitian ini diadakan pada waktu subuh hari sekitar jam 04.00
sampai dengan selesai, untuk melihat perkembangan selanjutnya
terhadap pembuatan jaring laba-laba pada tanaman. Dalam
penelitian ini ternyata laba-laba tidak melakukan aktifitas kerja pada
siang hari. Laba-laba melakukan aktivitas kerjanya pada keadaan
gelap/ malam (18.00-06.00 WIB).
• Peneliti mulai mengamati jalannya pembuatan jaring laba-laba.
Penelitian 2
Dalam tahap ini peneliti memperoleh cara/teknik laba-laba dalam membuat
jaring. Laba-laba membuat sarang mulai dari yang sederhana seperti yang sering kita
lihat disudut-sudut rumah sampai ke tingkat yang sangat rumit. Ada tiga komponen
yang membentuk sarang laba-laba yaitu benang jenis kuat dan tegang yang
mengarah ke luar yang berpotongan pada titik pusat sebagai porosnya, benang
yang menjadi kerangka bagian luar sarang, dan benang jenis kendur dan lengket
berbentuk spiral yang mampu menjebak mangsa. Laba-laba memulai membuat
sarang dengan membuat kerangka. Benang sutra yang dikeluarkan laba-laba
dilemparkan ke udara, karena tertiup angin, benang sutra akan menempel pada
benda yang ada didekatnya.
Benang inilah yang digunakan oleh laba-laba untuk memasang benang-benang
lainnya sehingga membentuk kerangka. Setelah kerangka terbentuk, laba-laba mulai
memintal benang sutra yang menghubungkan satu sisi dengan sisi lainnya. Laba-laba
memintal lebih banyak benang kering sehingga membentuk seperti jari-jari sepeda.
Setelah itu laba-laba memasang benang lengket diatas benang kering tersebut.
Benang kering dibuang oleh laba-laba dengan cara memakannya.

Anda mungkin juga menyukai