Anda di halaman 1dari 30

Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

KOLEKSI SERANGGA
MUSEUM BIOLOGI UGM
Kehidupan serangga sudah dimulai sejak 400 juta tahun yang
silam hingga sampai sekarang. Diperkiraan jumlah spesies serangga di
dunia sangat besar bahkan lebih banyak daripada jumlah Mammalia. Ciri-
ciri spesifik serangga yang tidak ditemukan pada hewan-hewan lain yaitu,
adanya proses metamorfose, pasangan sayap, macam-macam tipe alat
mulut, dapat hidup pada berbagai macam habitat, jenis makanan yang
beraneka ragam.
Mengumpulkan serangga termasuk kegiatan ilmiah yang sangat
penting, selain itu dapat juga dijadikan hobi. Mengumpulkan serangga
dapat menambah pengetahuan. Banyak hal yang menarik yang dapat
diamati, antara lain bentuk sayap serangga yang beraneka ragam bentuk
dan warnanya, antena yang berbeda yang satu dengan yang lain.
Satu siklus kehidupan serangga terdiri dari beberapa fase/
stadium, yaitu: telur menjadi larva, larva menjadi pupa, pupa menjadi
imago. Serangga mempunyai keunikan yang khas pada tiap jenis,
misalnya dalam satu jenis kupu-kupu, antara kupu-kupu yang satu dan
lainnya memiliki bentuk yang sangat berbeda bahkan antara hewan jantan
dan betina dalam satu jenis juga memiliki bentuk, warna dan corak tubuh
yang berbeda pada tiap musim.
Mengumpulkan serangga merupakan pekerjaan yang relatif lebih
mudah dibandingkan dengan mengumpulkan binatang lainnya. Pekerjaan
ini membutuhkan ketelitian dan kerapian, sehingga koleksi mempunyai nilai
baik untuk kepentingan biologi, entomologi, dan kepentingan khusus yang
lain. Dengan demikian selama pengerjaan koleksi tidak boleh dilakukan
dengan sembarangan dan harus dikerjakan dengan hati-hati. Terdapat
peraturan-peraturan khusus yang harus diperhatikan dalam koleksi
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

serangga. Tahap awal, ketika kita menangkap serangga, harus dicatat


dimana, kapan dan bagaimana serangga itu hidup. Hal-hal yang perlu
diketahui didalam koleksi serangga adalah :
1. Alat-alat
2. Cara membuat koleksi
3.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

A. ALAT-ALAT
Alat-alat yang diperlukan dalam koleksi serangga sederhana dan
murah, serta dapat dibuat sendiri oleh orang yang berminat terhadap
pekerjaan ini
1. Jala penangkap
Jala penangkap umumnya dibuat dari kain kelambu, kerangka
dibuat dari kawat berbentuk lingkaran atau bentuk lain yang diberi
tangkai kayu atau bambu. Besar dan bentuk bahannya bermacam-
macam tergantung dari penggunaannya.
Jala penangkap- yang digunakan diayunkan pegangan dibuat dari
kayu yang kuat, pada pangkalnya diberi pipa logam, pegangan tersebut
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

panjang nya 100 cm s/d 125 cm diameternya 30cm kerangka kawat dari
baja. Jala penangkap kupu-kupu (gambar 1) kelambunya lebih halus
dan tangkainya lebih ringan dan panjang.

Gb. 1 Jaring penangkap kupu

1.1. Jala penangkap lalat


Kain jala untuk menangkap lalat yang lebih halus, diameter jala 20 cm,
jala ini juga dapat dipakai untuk menangkap lebah.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

Gambar 2. Macam-macam jala untuk menangkap serangga

1.2. Jala untuk serangga air


Untuk kerangka jalanya segi tiga dan tangkai memanjang pada salah
satu sudutnya jala tersebut diatas memilih kantong cukup dalan
sehingga serangga yang ditangkap tidak mudah lepas kembali. Ukuran
jala paling pendek 40-50 cm. Jala ini harus selalu kering karena jala
yang basah akan merusak serangga yang ditangkap. Jala untuk
serangga air harus dikeringkan setelah selesai dipakai.

2. Botol Pembunuh/ Killing Bottle


Dapat dibuat botol atau tabung gelas yang mulutnya lebar dengan
ditutup rapat dari gabus atau sekerup/tutup putar. Bahan pembunuh dapat
digunakan Calcium Cyianida atau Kalium Cyanida. Zat-zat ini sangat
beracun sehingga harus berhati-hati sekali, karena itu botol pembunuh
harus diberi kode agar tidak setiap orang memegangnya. Penempatan zat-
zat ini harus dijauhkan dari jangkauan anak kecil.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

Cara Pembuatan botol pembunuh/ Killing Bottle:


1. KCN dibungkus dengan Cellucotton dan ditaruh di dasar botol kecil,
cukup satu sendok teh KCN atau CaCn2
2. Kalau tidak ada celucotton bisa diganti dengan serbuk gergaji yang
kering setebal 1 cm direkatkan yang baik dan memadat.
3. Diatas celucotton diberi kertas sobekan untuk menjaga supaya
serangga yang dimasukkan kedalam botol tidak rusak.

Gambar 3. Aneka botol pembunuh/ Killing Bottle

Kalau tidak mempunyai botol pembunuh maka serangga yang kita


dapatkan kita bunuh dengan bensin atau alkohol

A.
CARA MEMBUAT KOLEKSI
Dalam membuat koleksi serangga maka pekerjaan yang dilakukan adalah:
a. Menangkap.
b. Mematikan.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

c. Memasang dalam spanblok.


d. Mengeringkan.
e. Determinasi
a. Menangkap.
Saat yang baik menangkapnya adalah pagi hari, karena serangga-
serangga banyak keluar di pagi hari yang cerah, selain itu pada pagi hari
serangga belum terlalu agresif, terutama belalang sawah. Sebagai alat
penangkap sebaiknya digunakan jala khusus serangga. Penangkapan
serangga dilakukan dengan mengayunkan jala ke arah serangga yang
sedang terbang. Jika serangga itu terperangkap, bagian atas jala
diputar/dilipat sehingga serangga yang masuk jala tidak dapat lepas.

b. Mematikan dan Mengawetkan Serangga


Cara mematikan serangga ada bermacam-macam tergantung pada
jenis serangganya.
Aturan mematikan serangga disebut sebagai berikut:
1) Untuk mematikan semut, lalat kutu-kutu dan rayap dan sebagian
dapat menggunakan bahan tersebut.
2) Untuk tawon, kupu-kupu, belalang dan sebagainya dengan botol
pembunuh.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

Khusus Untuk Kupu-Kupu

Dapat dikerjakan sebagai berikut:


Sesudah tertangkap dengan jala penangkap sayapnya dilipatkan
menjadi satu keatas dengan hati-hati torax dipijit sehingga mati
dimasukkan kedalam kertas papilot yaitu kertas halus yang bentuk segi
empat. Yang ujung-ujungnya dilipat seperti contoh gambar.

Dibawah satu kertas papilot hanya satu kupu-kupu. Apabila kupu- kupu yang
dimasukkan kertas papilot belum mati sehingga dipasang dalam spanblok
harus dimatikan dulu dalam cloroform

Gambar 4. Cara melipat kertas papilot


Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

c. Memasang Dalam Spanblok


Pekerjaan ini sering disebut denga istilah OPSETTEN. Syarat-
syarat untuk dapat diopset. Ialah stadium imago dengan syarat atena,
sayap, warna bulu semua kakinya harus masih utuh. Semua bagian
tersebut merupakan bagian yang penting untuk indentifikasi
Menusukkan Dengan Jarum Insecta
Penusukan dimaksudkan untuk mempermudah dipegang dan
dipelajari. Serangga yang besar dan sedang harus ditusuk vertical melalui
badannya. Sedang yang kecil dengan cara carding atau staging.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

Gambar 5. Cara memasang kupu-kupu dan merentangkan sayapnya.

Gambar 6. Cara penusukan dan pemasangan jarum insect untuk


pengeringan dan penyimpanan
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

d. Menusukkan dengan Jarum Insecta


Penusukan dimaksudkan untuk mempermudah dipegang dan
dipelajari. Serangga yang besar dan sedang harus ditusuk vertical melalui
badannya. Sedang yang kecil dengan cara carding atau staging.

ATURAN UMUM
Kira-kira dari sepertiga jarum, harus terletak diatas badan
serangga.
Untuk ordo Coleoptera (kumbang) harus ditusuk melalui
pangkal sayap (clytero), kanan sehingga sedemikian rupa
jarum keluar pada bagian bawah pasangan kaki tengah.
Sebagai patokan itu, jarum terletak sama jauh dari pangkal
sayap dan pinggir sayap.

ORTOPTERA ( belalang)
Harus ditusuk melalui belakang dari protorax agak ke kanan dari
garis tengah.

HEMIPTERA (kepik-kepik)
Melalui Scutelum sedikit sebelah kanan dari garis tengah.

LEPIDOPTERA (kupu-kupu)
Melalui tengah-tengah torax bagian yang paling tebal atau diantara
sedikit ke belakang dari sayap depan.

Bagi Ordo-ordo yang harus dibuka sayapnya dibutuhkan suatu alat,


alat yang disebut spanblok
Ordo-ordo tersebut: Kupu-kupu ( Lepidoptera), Tawon ( Heminoptera),
dan Lalat (Diptera). Sebelum serangga tersebut dipasang dalam spanblok
dan dikeringkan, maka kaki, sayap dan antena harus diatur.
Kaki depan di depan kaki tengah dan belakang ke belakang sayap
sehingga margin ke belakang dari sayap depan dibuat kira-kira sudut 90
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

derajad. Bagi yang marginnya tidak lurus, diatur sedemikian rupa sehingga
setelah dibuka bentuknya harmonis. Jangan sampai badannya tertutup
sayap.
Abdomen harus tetap lurus dan ini dapat diperoleh penyangga
dengan kapan pada waktu memasang pada spanblok. Antena juga
mengarah ke depan membetuk sudut 45 derajat. Untuk mendapat posisi
yang kita kehendaki dapat kita Bantu dengan jarum bundle. Cara
mengembangkan sayap dengan pertolongan dengan kertas minyak yang
dibantu di klem dengan jarum-jarum bundle sehingga sayap dijepit antara
spanblok dan kertas tersebut. Untuk mengeringkan dengan spanbloknya
sekali jadi, Urut-urutannya :
- ditusuk dengan jarum serangga, serangga pada spanblok.
- Sayap kanan depan dinaikkan
- Sayap kiri depan dinaikkan
- Sayap belakang diatur dan atena dibantu dengan jarum, jarum untuk
fiksasi.

STAGING DAN CARGING


Untuk serangga yang kecil seperti nyamuk dan lain-lainnya ada
cara lain yaitu cara Starging dan Carding Jarum yang untuk menusuk
serangga kecil sekali serang ditusuk seperti biasa dengan jarum yang halus
(jarum mentul). Lalu jarum ini ditusukkan pada gabus dan kemudian gabus
pada bagian lain ditusuk dengan jarum biasa.
a. ditusuk dengan letak pandangan dorsal.
b. Ditusuk dengan pandangan lateral.
c. Ditusuk dengan pandangan vertical.
Cara ini tidak menggunakan jarum yang halus melainkan serangga
ditempelkan pada guntingan kertas tebal dengan menggunakan lem
perekat. Bentuk kertas tersebut berbentuk segitiga sama kaki lem yang
dipakai yaitu lem forticol. Kemudian pada sisi yang lain atas dari segi tiga
tadi ditusuk dengan jarum biasa.
Serangga yang kita kumpulkan kadang-kadang tidak sempat di
opset, sehingga serangga tadi menjadi kaku.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

Serangga yang mrnjadi kaku tadi dapat dilemaskan kembali dengan cara
sebagai berikut
1. Suatu wadah diisi dengan kapas yang ditetesi dengan Phenol .
Kemudian diatas kertas, kertasnya diberi filter. Serangga yang
telah kaku tadi diletakkan diatas kertas tadi dan ditutup. Setelah
kira-kira 24 jam, maka serangga tadi akan lemas kembali dan
dapat di opzett
2. Kalau zat tersebut tidak ada, maka kita dapat melemaskan dengan
cara lain, yaitu dengan cara menaruhkan serangga yang telah kaku
tadi diatas uap air yang mendidih.

e. Proses Pengeringan

1. Dengan panas matahari dalam wadah ( Drogkist) dari seng

2. Dengan lampu listrik dalam wadah (Drogkist) dari seng atau almari
khusus

3. Dengan alat khusus yang diberi zat absortbens untuk mengisap air.

Disini perlu dicatat tanggal pengeringan, lama pengeringan


tergantung pada alat yang dipakai. Tetapi rata-rata 10 hari dengan almari
pengeringan listrik sudah cukup.Perlu diperhatikan bahwa serangga yang
di opzet harus betul-betul kering didalam penyimpanan tidak mudah rusak
oleh jamur atau serangga lain yang menjadi perusak. Untuk menjaga
pengeringan agar tidak mudah rusak hal-hal tersebut diatas maka tempat-
tempat pengeringan dilengkapi dengan kapur barus (kamper)
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

f. Determinasi

Setelah serangga-serangga kering, kemudian dicari namanya


dengan determinasi, yaitu dengan menggunakan label determiasi.Adapun
buku-buku determinasi yang dapat dipakai :

1. FAUNA OF BRITISH Indie sampai Speciec.

2. ROBERT MATHESON : Entomology for introductory counses.

3. JKHON HENRY COMSTOCK : Ani introduction of entomology

4. E.O. ESSING : Colloge entomology.

Nama autor tidak boleh dilupakandan ditulis nama serangganya / autor


pemberi nama serangga.

g. Penyimpanan

Serangga yang telah dideterminasi diberi etequete lalu disimpan


didalam doos, doos penyimpan koleksi harus dibri pencegah supaya tidak
busuk atau dimakan semut, yaitu diberi kanferdiletakkan di almari almari
yang diberi lampu listrik.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

PENGAWETAN KULIT (TAXIDERMI)


1. Bahan
Specimen, Binatang kaki empat,
Tepung kanji, kawat, Kapas
Bahan Pengawet
Tawas : 450 gr
Arsenic : 400 gr
Detergent : 1 batang
Borak : 400 gr
Aquades :100 m
Alkohol 40%: Secukupnya
Formalin: 40 % secukupnya.
2. Alat alat
Set pisau pembedah / Pisau belati, Gunting, tang lancip, tang biasa.

TINDAKAN PERTAMA
1. PEMBIUSAN
2. PEMBUATAN CATATAN.
3. MEMBUAT SCET
4. MENGULITI PENGAWETATAN DAN PEMELIHARAAN
5. PENGOPSETAN

1. PEMBIUSAN
Tujuan pembiusan adalah cara terbaik agar binatang mati dalam
keadaan tidak terluka, jadi tidak memperbanyak jahitan.
1. MEMBUAT CATATAN
Sesudah kita mendapatkan binatang (yang telah mati) maka
tindakan pertama adalah membuat catatan yang perlu:
- Nama dan jenis kelamin binatang
- Tanggal diperoleh
- Nama yang mendapatkan
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

- Ukuran tubuh panjang dan seluruh ukuran ekor , kaki, jari dan berat
badan
- Warna mata dan warna iris, paruh kaki serta bagian tubuh lainnya
ditutupi bulu pada burung dan binatang menyusui , warna moncongnya
serta bibir.
- Ukuran mata.

2. MENGULITI MENGAWETKAN DAN PEMELIHARAAN


a. mengiris kulit dada atas
b. kulit dipisahkan dari tubuh berangsur-angsur dari sebelah
menyebelah dengan arah ke punggung, kaki dipisahkan dari tubuh
pada sendi-sendinya. Dengan menyerongkan kaki dari luar dengan
tulang paha ikut dengan kulitnya.
c. Ekor dipotong dari dalam berikut dengan tulang ekornya.
d. Tulang selangka pada sayap kemudian tercapai, setelah itu kulit
dibalik pisahkan dari tubuh pada sendi-sendinya, dengan pisau atau
gunting.

e. Leher dibalik hati-hati dengan pertolongan jari jari saja dan tepung
kentang mengembalikkannya seperti membalik kaos kaki.

f. Hati hati bila sudah mencapai kepala lebih-lebih dalam melepaskan


saluran telinga yaitu dengan pinset dan pisau

g. Juga pada mata dan perut tengkorak dipisahkan dari leher dan
dibersihkan dari otot-otot, bolamata dan otaknya.

h. Bagian kepala ini diberi racun arsenic atau tawas halus saja diisi
dengan kapas pengganti daging dan bola mata terus dibalik

i. Daging pada sayap dan kaki dibersihkan benar benar bersih juga
pada ekor.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

j. Pada burung-burung besar maka perlu daging-daging dan otot pada


pucuk sayap dibersihkan juga dengan membuat irisan dengan
membuat irisan pertolongan pada bagian luarnya, pada kaki perlu
juga dibuat irisan pada belakang tungkai dan dan telapak serta ujung
jarinya.

k. Semua ini sesudah bersih dan otot otot terus diobati dan diisi
dengan kapas, dan semuanya dibalik kembali seperti semula.

l. Tugas hampir selesai ambillah batang bamboo yang panjangnya


sama dengan jarak paruh sampai ke ujung bulu ekor, bamboo ini
dibalut dengan kapas dan kurang sedikit sebesar lehernya dan
dimasukkan hati-hati dalam leher sampai pada paruhnya.

m. Demikian juga badan dari kapas diangin-anginkan sampai kering.


Kulit semacam ini setelah diperbaiki diisi kapas dengan betul dan
dijahit dinamakan balg bila kulit yang telah kering tadi ingin
dipanjang (omset) memerlukan ukuran-ukuran badan dan lain-lain
pada beberapa burung yang kepalanya sangat besar atau lehernya
sempit atau burung leher sangat panjang dan mempunyai perhiasan
kepala yang besar kepala itu sukar dibalik dan dibersihkan dalam
membalik leher seperti contoh :

Pada angsa atau belibis dan lain sebagainya. Untuk ini perlu
membuat irisan penolong dibelakang kepala memanjang
keleher dan dari sini kepala dibalik dan dibersihkan.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

Schets tubuh dan anggaota badan dan disertai ukuran yang perlu. Semua
ukuran dan catatan ini sangat diperlukan dalam opzet kelak atau sebagai
bahan dokumentas.

Catatan ditulis dalam etiket kecil dengan potlot biasa atau 0,1 inkt, dan
pada buku catatan tersendiri untuk study skin cukup keterangan pada
1,2,3,4,5,dan 6.
Kalau mungkin adalah membuat catatan muka masker dari binatang tadi
dari gips yang dapat diperoleh dari rumah sakit bekas luka dan kotoran lain
dapat dibersihkan lebih-lebih pada bulu burung, lobang mulut, dan lobang
kotoran serta lobang bekas luka pada binatang ini perlu ditutup dengan
kapas barulah pengulitan dimulai.

Tujuan terpenting adalah melepaskan kulit bersama bulu-bulunya, dari


tubuh dan membersihkannya dari daging dan otot-otot serta lemak yang
melekat serta diobati.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

Alat-alat untuk ini sebetulnya sederhana ,menurut kebutuhannya yang


paling penting adalah scalpet (pisau operasi), ontleedmes, pinset gunting
dan pisau belati
Selain itu dimiliki ketelitian kesabaran dan rasa tidak jijik

- Binatang-binatang berkaki empat yang kecil


- Binatang berkaki empat yang besar
- Binatang berkaki empat bertanduk
- Burung
- Ular dll.
Binatang kaki empat kecil, bajing, kancil, kucing, hutan, anjing, dll. Binatang
sampai sebesar musang.
- bersihkan dulu dari darah dan kotoran dengan kapas sumbatlah lubang
kotoran, mulut dan bekas tembakan / luka dengan kapas.
- Ambilah buku catatan yang parlu warna mata dan congor yang akan
berubah setelah kering.
- Letakkan binatang tersebut melintang, perut diatas kepala disebelah
kiri.
- Irislah perut mulai dari titik antara kaki muka sam[pai memanjang
sampai pangkal ekor.
- Darah dapat dibersihkan dengan tepung kentang ardaphellammeeatau
tai gergaji amilumsolani atau sawdust bahan ini menjaga agar tak licin
memegangnya.
- Kulit dipisahkan dari tubuh dari sebelah menyebelah sampai di
punggungnya. Ini dari arah perut.
- Tulang kaki muka dan belakang dipisahkan pada sendinya, dengan
atau tanpa tulang belikat (scapula) tulang kaki ini masih masih bersatu
dengan jari-jarinya. Dan kulit binatang pada tikus dan bajing maka
tulang ekor dapat dikeluarkan dengan menariknya keluar dengan hati-
hati.
- Pada lain binatang perlu dibuatkan irisan sepanjang ekor sampai pada
ujungnyadan tulangnya dipisahkan dari kulit
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

- Bagian kepala dari leher kita balik kulitnya dari muka,, hati-hati bila
telah mencapai telinga bagian dalam tulang rawan turut teriris , mata
hidung, serta bibir.
- Jaga jangan ada kelopak mata ,kulit turut teriris.
- Tubuh dipisah sama sekali dari kulit
- Lanjutkan membalik hati-hati kaki muka dan belakang sampai ke jari-
jarinya sebelum daging dan ototnya dibersihkan dari tulang, buatlah
scet dari kaki tadi dengan jalan menempatkan kaki tadi diatas kertas
dan ditndai proyeksinya dengan potlot biasa ukuran tebal dan
kelilingnya dicatat pada beberapa tempat
- Lipat bibir mata hidung dibelah sampai ujung-ujungnya.
- Tulang kaki untuk binatang yang kceil dibiarkan melekat pada kulit atau
pada binatang yang agak besar kaki dipisahkan dari jari-jari kaki dibuat
scets nya pada kertas
- Demikian pula perlu dibuat scets dari tubuhnya beserta ukuran yang
perlu.
- Tengkorak setehal dibersihkan dari badan terus dibersihkan dari
otot,daging dan mata serta otaknya.
- Pada kaki bila sukar membaliknya maka dibuat irisan penolong
dibagian bawah dari jari-jari.

Kulit setelah selesai dikerjakan seperti dimuka terus diawetkan


dalam larutan alcohol 70% semalam esuknya diambil dirajun dan
terus diisi atau diopzet atao disimpan dalam larutan formalin 40%
atau terus dalam alcohol seperti diatas lama-lama warna kulit akan
berubah warna dari aslinya atau diberi tawas halus rata-rata
setelahnya diangin-anginkan .
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

BINATANG KAKI EMPAT BESAR


Babi hutan, kijang, rusa betina harimau dan lain-lain, Pengulitan
padaumumnya sama seperti perlakuan diatas disini irisan dibuat pada perut
pada bagian belakang pada tiap-tiapm kaki muka memanjang kedua pada
telapak kaki belakang sampai pada pangkal paha sebelah dalam

dibuat irisan pada jari-jari kaki pada harimau misalnya untuk


membantu mengeluarkan tulang jari setelah kulit dibersihkan dari otot-otot
dan lipatan bibir hidung serta mata dibelah, telinga dibalik sampai ke
pucuknya agar obat dapat merasuk ke dalam.
dibuat scets seperti diatas sebelum tulang kaki dan tengkorak
dibersihkan dari daging dll.
Tulang kaki dan tengkorak ini disimpan karena penting untuk opzets
dikemudian hari.

PENGAWETAN
Kulit ditaburi dengan tawas dan digosok-gosokkan dengan rata.
Diangin-anginkan sampai kering, ini kadang-kadang memerlukan waktu
beberapa hari menurut tebal tipisnya kulit dan baik buruknya cuaca
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

Bila terlalu tebal kulit nya atau masih banyak lemaknya maka obat
pengawet tak dapat merasuk ke dalam dan perlulah kulit ditipiskan dahulu
dengan pisau biasa atau pisau penipis yang khusus.

TIDAK DICETAK

BINATANG BERKAKI EMPAT DAN BERTANDUK


Kijang, rusa jantan, banteng
- Pengulitan seperti hal-hal diatas
- Lihat pada contoh
- Pada tengkuk dibuat irisan memanjang hampir pada tempat diantara
tanduknya.
- Kulit dipisahkan dari tengkoraknya dan tanduk dengan pertolongan
pisau tumpul atau obeng disekitarnya.
- Pengulitan pada mata harus hati-hati juga pada apa yang dikatakan
orang mata malam yaitu celah kelenjar air mata petunjuk lainnya sama
dengan yang lain.

PENGAWETAN

Juga dalam hal ini sama saja dengan yang telah disebut diatas,yaitu tawas
sebagai yang umum ada kalanya tawas ini dicampur dengan garam sedikit

BINATANG KAKI EMPAT YANG ISTIMEWA

Bangsa kera monyet lutung dll sering dikuliti dari sebelah punggung karena
biasanya binatang ini di opzet bagian perut didepan berdiri atau duduk
agar jahitanya tidak kelihatan.bila binatang ini dimasukkan dalam opzet
dengan cara herd and neck skin method, yaitu kepala berikut lehernya
sesukar dan selama seperti yang di uraikan tadi juga obat pengawet tak
sebanyak itu Lihat Gbr.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

ULAR DAN LAIN LAINNYA

Dalam hal ini bekerja lebih sederhana dari pada binatang lainnya seperti
yang telah diuraikan diatas.
Ular yang telah mati diletakkan memanjang pada punggungnya pada perut
disebelah atas irisan satu-satunya yang dibuat dari leher yaitu dibawah
sedikit dibelakang tulang tengkorak sampai pada ujung ekor perhatikan
agar irisan ini lurus betul kemudian biasa kulit dipisahkan dari tubuh. Hati-
hati bila sudah sampai pada kepala ,lebih pada matanya.
Kulit dibersihkan dari otot-ototnya dengan hati-hatilebih lebih pada
rahangnya untuk coleksi (study collection) gigi pada rahang jangan ada
yang hilang.

Bila untuk opzets dikemudian hari perlulah dicatat ukuran tubuhnya


panjangnya lingkarnya.

Peringatan tambahan
Dalam pekerjaan ini perlu pisau harus tajam.

TIDAK DICETAK
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

PENGAWETAN BIOTA LAUT

Hewan laut mempunyai bentuk yang beraneka ragam ada yang


bentuknya seperti semula ada yang berubah-ubah. Oleh sebabitu intuk
mendapatkan koleksi dan awetan yang indah memerlukan perlakuan
khusus hewan hewan yang sudah berubah bentuknya setelah mati atau
sesaat ditangkap diantaranya, lililaut (crinoide) bintang laut asteroide bulu
babi (echiniidae) dan jenis hewan berongga (colenterata)
Untuk hewan berkulit duri atau econodermata yang sebagian
kerangkanya terdidi zat kapurmaka binatang ini diawetkan dalam larutan
alcohol 70% agar bahan kapurnya tidak larut. Untuk mengkoleksi teripang
agar seperti semula lakukan dengan cara sebagai berikut:
- pertama teripang ditampung didalam ember atau bak ember kita isi
dengan air laut secukupnya, bila dianggap perlu air laut bisa diganti
beberapa kali .
- sesudah sampai dilaboratorium, teripanteripang dibiarkan sementara
agar mengembang mengeluarkan tentakel-tentakelnya dan dibiarkan
bergerak-gerak.
- Kemudian tetesi laruran mentol atau larutan Magnesium sulfat (Mg So 4)
sedikit demi sedikit dan hati-hati sekali sehingga teripang terbius dalam
posisi mengembang, kemudian kita masukkan dalam larutan Alkohol
70% sebagai larutan pengawetnya. Perbandingan volumenya 1:4.

PENGAWETAN BINTANG LAUT

Bintang laut harus ditempat kan disuatu tempat yang berisi air laut
dan dijaga tetap hidut. Letakkan bintang laut ke tempat yang datar,
sehingga mempunyai bentuk yang yang normal, setelah mencapai
bentuk yang normal cepat-cepat kita pindahkan ke tempat
yanglain.yang berisi air tawar sehingga bintang laut mati dalam
bentuk mengembang dan kaku
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

. Kemudian kita pindahkan ke tempat yang berisi larutan formalin 4


% selama kurang lebih 3 Jam sampai 4 jam.
Baru dikeringkan dalam sinar mata hari atau dengan oven .

Penyimpana Setelah Diawetkan.


Bintang laut dapat disimpan di kotak-kotak yang bagian atasnya
diberi kaca, dan diatur ditaruh pada rak-rakmseperti pada
herbarium.

PENGAWETAN LILILAUT

Lililaut lengan nya beruas-ruas dan bercabang-cabang


Untuk mendapatkan lililaut yang utuh caranya sebagai berikut :
- Usahakan lililaut masuk dalam botol yang telah kita isi dengan air laut
kemudian dengan cara mendekatkan mulut botol kedalam lililaut
setelah lililaut masuk kedalam botol seluruhnya, baru kita tetesi dengan
menthol atau Magnesium Sulfat. Sedikit demi sedikit hingga lililaut mati
- Selanjutnya kita pindahkan ke dalam botol yang berisi Alkohol 70%
untuk kita awetkan
Perawatan dan pemeliharaan selanjutnya , tidak jauh dengan
pengawetan herbarium , jika pengawetnya berkurang larutan bias
ditambah lagi.
Untuk memudahkan mengontrol koleksi lebih baik dibuat kartu
koleksi, karena koleksi makin lama makin banyak.
BAGAIMANA MEMBUAT HERBARIUM KERING ?

Untuk mebuat herbarium kering yang baik adalah diperlukan alat-


alat/ bahan-bahan sebagai berikut.
- Kantong plastik berbagai ukuran, guna kantong plastik ini untuk
mengumpulkan berbagai macam species tumbuhan yang akan dibuat
herbarium disamping kantong plastik kita juga bisa menggunakan
fasculum yang terbuat dari aluminium dengan ukuran 45-50 cm.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

- Kertas marang atau kertas Koran yang mempunyai merang atau daya
serap air yang cukup baik .
- Tali untuk mengikat pres herbarium
- Buku lapangan untuk mencatat keterangan-keterangan yang diperoleh
saat bekerja dilapangan, keterangan yang perlu dicatat meliputi :
a. Tinggi tanaman, penampangnya bau bunga, rasa buah, dan
lain-lain yang sekiranya nanti akan saat dibuat herbarium.
Manfaat tumbuhan bagi kehidupan kita misal untuk obat,
makanan ternak, dan sebagainya.
b. Nama daerah, sebab nama daerah yang satu dengan yang
lain tidak sama tempat tumbuh, habitat yaitu tempat dimana
tumbuhan ditemukan di sawah, pantai, gunung , sungai,
rawa dsb.
c. Tinggi tempat dimana tumbuhan ditemukan tinggi tempat
dapat dicatat dengan alat yang namanya ALTIMETER..
Atau dapat mencatat di setasiun terdekat tempat ditemukan
tumbuhan tersebut bisa nama desa, Kecamatan,
Kabupaten, Propinsi.
d. Tanggal koleksi yaitu waktu kita mengambil tumbuhan,
misalnya 31-12-85,
e. Nama kolektor yaitu nama yang mengoleksi atau yang
mengumpulkan diberi nomor urut atau nomor koleksi ditulis
dalam etiket gantung juga nama yang mengoleksi.
f. Etiket gantung yang dibuat dari kertas pada larang dengan
ukuran 3x5 cm dan dilobangi pada sebelah sisinya untuk
mengikat benang.
g. Pensil untuk mencatat pada etiket, dipakai pensil supaya
tidak luntur terkena air.
h. Gunting pemotong samak/ dahan pecok garpu untuk
mencabut tanaman.
i. Kompas untuk mengetahui dimana arah dimana kita
berada.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

j. Botol plastik untuk tempat alcohol Altimeter untuk


mengetahui tinggi tempat.
k. Sublimat ( Hg Cl2 ) aklohol, sasakan bisa dibuat dari
bamboo atau triplek.

LANGKAH KERJA

Kita ambil tumbuhan yang akan kita buat herbarium usahakan


lengkap dengan akar, batang, bunga, buah,. Ada tumbuhan yang
tidak lengkap karena terlalu besar ukurannya atau karena alasan
lain maka untuk mendapatkan herbarium yang memenuhi syarat
perlu kita perhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Kalau mungkin ambil seluruh tumbuhan lengkap dengan
bunga, buah untuk tumbuhan yang berbunga dan berbuah
hal ini cukup untuk identifikasi.
b. Materi untuk specimen buah tanpa bunga umumnya kurang
berbobot, tanpa bunga untuk mendeterminerminasi.
c. Lebih baik mempunyai koleksi sedikit lengkap daripada
banyak tidak lengkap.
d. Jangan sekali-kali mencampur specimen dari tumbuhan
yang berbeda tempatnya apa lagi yang dikumpulkan
tanggalnya berbeda-beda.

Setelah langkah-langkah diatas terpenuhi, bersihkan bahan-bahan


tumbuhan kita atur sedemikian rupa lipatan kertas Koran atau kertas
marang.
Sebagian ditampakkan diatas, sebagian ditaruh dibawah setelah banyak
herbarium kita pres dengan sasak untuk mempercepat pengeringan .
Usahakan tiap pengepresan 10 exemplar.
Kemudian kita jemur supaya keringnya bersamaan dan merata. Herbarium
sering dibalik yang tengah ditaruh keatas dan sebagainya.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

Apabila sinar matahari tidak cukup (musim penghujan) pengeringan dapat


dilakukan dengan oven listrik atau dipanggang diatas bara, bila memakai
oven listrik bisa dengan suhu 60-70 derajad setelah betul-betul kering
herbarium siap untuk di tempelkan pada kertas herbarium tetapi sebelum
ditempelkan harus mendapat perlakuan supaya tidak dimakan oleh
insecta , yaitu dengan sublimat Mercury klorida (Hg Cl2 ) sublimat dilarutkan
dalam alcohol dengan perbandingan 1000 cc Alkohol dan 40 gram
sublimat.
Larutan ini dimasukan dalam botol dan ditulisi awas racun. Racun ini
sangat berbahaya, dapat masuk melalui saluran pernafasan, dapat
mengakibatkan kematian karena kerusakan ginjal.
Selama bekerja racun ini dapat merangsang sel-sel lendir maka jangan
menggosok mata saat bekerja.

bahan tersebut dipanaskan dan di aduk-aduk sampai rata dan didinginkan


untuk siap dipakai akan lebih praktis lagi kita gunakan plester yang terbuat
dari kertas yang banyak dijual ditoko alat tulis.

Setelah kita selesai menempelkan kita tempelkan etiket herbarium dengan


lem yang baru kita buat cukup pada ujung kanan atas saja yang dibaeri lem
jadi gak usah ditempel kuat-kuat. Etiket ini memuat keterangan Famili,
genus, species nama lokal nama kolektor nama determinator dan tinggi
tempat di temukan.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

HERBARIUM BASAH
Untuk herbarium basah prinsipnya sama dengan herbarium kering, hanya
pengawetan direndam dalam larutan dan tidak perlu dikeringkan jadi
langsung bias diawetkan tetapi herbarium basah sebagian besar digunakan
untuk jenis tumbuhan BRYOPHYTA
Adapun larutan yang digunakan sebagai berikut :
- 900 cc alcohol 50 cc formalin 40% 50cc asam acetat (cuka).
- 1000 cc aquades 25 cc formalin 40% 1cc asam acetat 15 gram terusi
(Cu SO4) .
Disamping cara diatas ada cara lain yang untuk mempertahankan warna ,
yaitu dengan cara digodog dulu dengan larutan kalhe atau larutan induk.
Pertama membuat larutan induk dengan bahan 50% asam acetat ditambah
terusi ( Cu SO4) langkah kedua bila larutan jenuh akan digunakan terlebih
dahulu dengan perbandingan 1 : 4 (1bagian induk 1 bagian air) langkah
ketiga specimen di larutan dalam yang sudah diencerkan kemudian
panaskan sampai mendidih sampai sepecimen berubah hijaukekuning-
kuningan, dinginkan sehingga garam tembaga menjadi warna hijau seperti
semula.
Langkah keempat specimen baru diawetkan langkah kelima diawetkan
dengan larutan sebagai berikut :
Pilih salah satu saja.
a. Etil alcohol 96% 100cc aquades 100cc formalin40% 15cc
asam acetat 5%
b. Etyl alkoho 96% 15 cc aquades 35 cc formalin40% 5cc
asam acetat.
Specimen yang akan diawetkan dimasukkan kedalam botol dan
larutan dituangkan kedalam dan sampai terendam larutan
pengawet.
Museum Biologi Fakultas Biologi UGM

PERAWATAN SELANJUTNYA
Semua herbarium yang kita kumpulkan, harus kita simpan sebaik-
baiknya supaya tidak lekas rusak untuk herbarium kering kita
simpan dalam kotak herbarium dengan ukuran 41,25 x 28,75x20
cm. Dalam mengisi kotak-kotak herbarium dalam mengisi kotak
berisi satu familia, jangan lupa urutkan berdasarkan abjad Familia
maupun abjad species , walaupun herbarium sudah disublimat
tidak ada jeleknya setiap kotak diisi kapur barus, fungsi kapur barus
ini untuk mencegah masuknya jasad renik perusak , dan akan
memberi bau yang harum, kotak-kotak ditaruh pada rak rak
bertingkat yang mana akan menghemat tempat berhubung satu
kotak blek berisi satu famili dan berdasarkan abjad dari arah kiri ke
kananmemudahkan kita mengontrol.
Secara pereodik herbarium harus di kontrol paling tidak 4-6 bulan
sekali ada atau tidaknya kerusakan bila perlu disublimat lagi bila
ada yang rusak sebaiknya diganti dengan yang baru agar herbarium
tetap ada.
Sedang herbarium basah disusun dalam almari bertingkat disusun
dari kiri ke kanan berdasarkan abjad juga.

SISTIM KARTU
Untuk mengurangi masalah yang timbul, karena banyaknya koleksi
maka perlu dibuat kartu herbarium yaitu kartu famili dan kartu
species. Kartu kartu tadi disimpan dalam almari khusus.

Anda mungkin juga menyukai