Anda di halaman 1dari 9

Laporan Responsi Hari/Tanggal : Selasa, 02 April 2019

Manajemen Laboratorium Dosen : Rianti Dyah H., STP, MSc


Mutu Pangan

INSTRUKSI KERJA
(HPLC DAN SOXHLET)

Kelompok 12 / AP2
Dhea Laily Dzikriya J3E117110
Chairunnisa Napitupulu J3E217187

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PENDAHULUAN

Setiap tempat kerja atau sektor industri perlu adanya pengembangan dan
peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka menekan serendah
mungkin angka risiko kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat hubungan
kerjam serta meningkatakan produktivitas dan efisiensi. Banyak pekerja yang
mengganggap sebelah mata risiko kerjam sehingga tidak menggunakan alat-alat
pengaman walaupun sudah tersedia seperti menggunakan alat pelindung diri
terhadap bahaya-bahaua kercelakan kerja, (Rara, 2008).

Laboratorium adalah suatu tempat yang didalamnya terdapat alat dan bahan
yang dapat digunakan untuk memperjelas sebuah teori. Laboratorium memegang
fungsi layanan, fungsi pengadaan, fungsi penelitian dan pengembangan serta
banyak lagi fungsi lainnya. Belakangan ini sering dijumpai kesalahan-kesalahan
baik dalam penggunaan laboratorium maupun pengelolaannya. Contohnya yaitu,
penggunaan alat-alat laboratorium tanpa mengetahui peraturan penggunaannya
dengan baik sehingga hal itu menimbulkan berbagai masalah, diantaranya
kerusakan alat atau terjadinya kecelakan dalam melakukan percobaan. Oleh
karena itu, kejadian ini dapat diminimalisir apabila para penggunaan memahami
sekaligus menerapkan peraturan sesuai standarnya sehingga perlu adanya
pembuatan Standar Operational Procedur maupun Instruksi Kerja.
INSTRUKSI KERJA Dokumen No : IK-IZN-001
Tanggal berlaku: 02 April
INSTRUKSI KERJA 2019
PENGGUNAAN ALAT HPLC Revisi ke :0
(HIGH PERFORMANCE
LIQUID CROMATOGRAPH) Halaman : 1 dari 2

I. Tujuan
Instruksi kerja ini dibuat untuk memberikan panduan operasional penggunaan alat HPLC.
II. Ruang Lingkup
Penerapan instruksi kerja ini berlaku untuk seluruh personel yang bertugas melakukan
pengujian.
III. Pelaksana
Analis
IV. Peralatan
 HPLC
 Syringe
 Komputer
 Printer
V. Bahan
 Eluen metanol : air (70 : 30)
VI. Cara kerja
1. Tekan tombol ON pada seluruh instrumen (monitor →pompa → detector UV → detector
fluoresensi).
2. Tekan tombol ON pada komputer :
 Klik icon : LC Solution.
 Double klik icon : Instrumen 1.
 Ketik user ID : admin, klik : OK.
 Tunggu sampai terdengar bunyi (Beep) dari alat HPLC.
3. Setting sistem HPLC seperti yang diinginkan (flow rate, komposisi eluen, end time,
panjang gelombang, UV-Vis).
4. Klik : File → Save Method File As → beri nama file → Save.
5. Klik : Download.
6. Klik icon : Instrumen ON/OFF.
7. Biarkan sistem berjalan selama miniman 15 menit dengan komposisi eluen metanol : air
(70 : 30).
8. Lihat kestabilan instrumen : klik icon : Baseline check (dibagian atas sub display bar).
9. Biarkan sistem berkerja hingga kolom Result : pass.
10. Klik : Close.
11. Klik icon : Top (dibagian kiri display bar).
12. Klik icon : Data acquisition.
13. Klik icon : Single start.
14. Ketik : Nama sampel , data file, dsb → klik OK.
15. Siap inject
 Masukkan syringe yang berisi larutan sampel ke lubang injektor.
 Putar knop kearah Load.
 Injeksikan sampel.
 Putar dengan segera knop ke arah Inject.
 Keluar grafik (output data).
16. Selesai pemeriksaan, cuci instrumen dengan fase gerak yang sesuai untuk pencucian
kolom.
17. Klik icon : Instrumen ON/OFF.
18. Klik : Close intuk semua windows.
19. Matikan semua instrumen (detector fluorensensi → detector UV → pompa → monitor)
dengan menekan tombol OFF.
20. Cabut semua koneksi kealiran listrik.
VII. Dokumen Terkait
Form-IZN-01 (Formulir Keadaan Alat)

Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disahkan oleh:

Dheannisa, S.Si Laily Napitupulu, S.Si, Msi Prof. Dr. Charun Dzikry
Supervisor Manajer Laboratorium Presdiren Direktur
INSTRUKSI KERJA Dokumen No : IK-IZN-002
Tanggal berlaku: 02 April
2019
INSTRUKSI KERJA
PENGGUNAAN ALAT Revisi ke :0
SOXHLET
Halaman : 1 dari 2

I. Tujuan
Instruksi kerja ini dibuat untuk memberikan panduan operasional penggunaan soxhlet dan
untuk mengetahui kadar lemak pada bahan pangan.
II. Ruang Lingkup
Penerapan instruksi kerja ini berlaku untuk seluruh personel yang bertugas melakukan
pengujian.
III. Pelaksana
Analis
IV. Peralatan
 Neraca Analitik sampai ketelitian 0,1g
 Labu Lemak 250ml
 Alat Soxhlet
 Oven Listrik
 Penangas Air
V. Bahan dan Pereaksi
 Petroleum Benzene
 Thimble Bebas Lemak
 Kapas Bebas Lemak
 Batu Didih
VI. Cara Kerja :
1. Siapkan labu lemak yang sesuai dengan alat ekstraksi soxhlet.
2. Keringkan labu lemak dalam oven pada suhu 105°C selama 30 menit.
3. Dinginkan labu lemak selama 15 menit dalam desikator dan ditimbang.
4. Timbang sampel yang akan diuji.
5. Bungkus sampel atau tempatkan dalam “Thimble” (selongsong tempat sampel) dan
tempatkan kapas di atasnya.
6. Pelarut lemak dimasukkan delam labu lemak secukupnya.
7. Thimble dimasukkan ke alat ekstraksi soxhlet dan dipasangkan.
8. Labu lemak dipanaskan dan diekstraksi 3-4jam (5-6 kali siklus).
9. Pelarut disulingkan, labu lemak diangkat dan dikeiringkan dalam oven pada suhu 105°C
sampai berat konstan.
10. Dingin dalam desikator selama 30 menit dan timbang.
VII. Dokumen Terkait
Form-IZN-02 (Formulir Keadaan Alat)

Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Disahkan oleh:

Dheannisa, S.Si Laily Napitupulu, S.Si, Msi Prof. Dr. Charun Dzikry
Supervisor Manajer Laboratorium Presdiren Direktur
PEMBAHASAN

Instruksi Kerja adalah dokumen mekanisme kerja yang mengatur secara rinci dan jelas urutan suatu
aktifitas yang hanya melibatkan satu fungsi saja sebagai pendukung Prosedur Mutu atau Prosedur Kerja (ISO
9001 :2015). Secara prinsip instruksi kerja menguraikan bagaimana satu langkah dalam suatu prosedur
dilakukan. Menurut Tathagati (2013) instruksi kerja adalah dokumen yang mengatur secara
rinci dan jelas suatu urutan pekerjaan, dan didalamnya merinci langkah-langkah urutasn
sebuah aktivitas yang lebih spesifik atau bersifat teknis. Teknologi penulisan prosedur sangat
panjang sehingga tidak rinci peguraiannya dan memerlukan penjelasan yang lebih detail dan rinci dengan
menggunakan instruksi kerja.

Instruksi kerja berfungsi sebagai panduan pekerjaan dan inspeksi di lapangam yang mencakup
sequence pekerjaan, tahapan inspeksi, peralatan yang digunakan dan persyaratan mutu yang harus dipenuhi.,
menghindari resiko kesalahan mekanisme kerja, menghindari kesalahan operasional
peralatan, menghinadari kerusakan peralatan, menghindari kesalahan pengujian/pengukuran,
meningkatkan kualitas pengujian/pengukuran.

Instruksi kerja untuk operasional peralatan dapat disusun dengan mempergunakan


bantuan buku pedoman (manual book) yang terdapat pada peralatan, tetapi beberapa buku
panduan terkadang sulit untuk diterjemahkan bahkan terkadang sudah tidak tersedia sehingga
dibutuhkan penyusunan instruksi kerja baru.

Dalam penyusunan Instruksi Kerja, terdapat empat (4) hal yang perlu mendapatkan
perhatian yaitu :

1. Credible (dipercaya), Instruksi kerja harus dapat dipercaya oleh pelaksana.


2. Clear (dipahami), Instruksi kerja harus dapat dimengerti oleh pelaksana.
3. Accessible (dapat diakses), Instruksi kerja dapat ditemukan dengan cepat dan mudah oleh
pelaksana.
4. Consistent, Instruksi kerja harus memiliki konsistensi terminology yang baku sehingga
kata yang sama mempunyai arti yang sama, tidak mengandung singkatan terdefinisi dan
istilah yang membingungkan.

Dalam pembuatan instruksi kerja memuat beberapa informasi diantaranya, pada kop
instruksi kerja terdapat logo perusahaan yang berfungsi sebagai simbol dari instalsi yang
mengeluarkan intstruksi kerja tersebut, judul instruksi kerja yang berfungsi sebagai pokok
bahasan yang akan dijelaskan pada instruksi kerja, nomor dokumen berfungsi sebagai
identitas nomor urut pengeluaran instruksi kerja, tanggal berlaku sebagai tanggal
diberlakukannya instruksi kerja tersebut, revisi menunjukan catatan perubahan yang pernah
terjadi pada instruksi kerja. Selanjutnya pada bagian isi terdapat poin yaitu :

1. Tujuan: Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan instruksi kerja.


2. Ruang Lingkup: Lingkup penggunaan instruksi kerja.
3. Pelaksana : Siapa yang melaksanaakan instruksi kerja.
4. Peralatan : Alat-alat yang diperlukan dalam intruksi kerja terkait.
5. Bahan dan Pereaksi: Bahan-bahan yang diperlukan dalam intruksi kerja terkait.
6. Bagan alir dan uraian IK: Bagan alir, uraian kegiatan, dan siapa yang melakukan.
7. Dokumen Terkait: Formulir yang digunakan dalam instruksi kerja.

Anda mungkin juga menyukai