KEJADIAN 26:1-33
Sekalipun Ishak adalah seorang anak Tuhan, dan ia tinggal di tanah yang
dijanjikan Tuhan kepadanya, tetapi ia toh terkena bencana kelaparan ini.
Penerapan:
· sekalipun kita adalah orang kristen yang hidup sesuai kehendak Allah, bisa
saja kita terkena penderitaan / bencana! Dan karena itu, kalau saudara /
orang kristen lain terkena penderitaan / bencana, jangan terlalu cepat
menarik kesimpulan bahwa saudara / orang itu telah berbuat dosa!
b) Tuhan menyuruh Ishak tinggal di Gerar sebagai orang asing (ay 2b,3a).
Catatan: dalam ay 3 ada 2 x kata-kata ‘negeri ini’. Kata-kata ‘negeri ini’ yang
pertama (ay 3a) menunjuk pada tanah Gerar. Tetapi kata-kata ‘negeri ini’
yang kedua (ay 3b) menunjuk pada Kanaan.
c) Tuhan mengulangi janjiNya yang pernah Ia berikan kepada Abraham (ay 3b-
4).
Penerapan:
Di sini Tuhan menyatakan hal itu kepada Ishak untuk memotivasi Ishak untuk
meniru ketaatan Abraham.
3) Ishak mentaati Firman Tuhan itu. Ia tidak pergi ke Mesir, tetapi ke Gerar yang
merupakan wilayah dari Abimelekh (ay 1b,6).
Adalah sesuatu yang menarik bahwa Ishak mau taat tanpa bertanya: ‘Mengapa
tak boleh ke Mesir? Mengapa harus ke Gerar?’.
Penerapan:
Kitapun harus belajar untuk taat tanpa membantah / bertanya. Memang ada
banyak perintah dalam Kitab Suci yang disertai alasan mengapa kita harus
melakukan hal itu. Misalnya: kita harus memberitakan Injil supaya orang-orang
yang kita injili itu bisa selamat (Ro 10:13-15). Tetapi sering juga Tuhan
memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu tanpa memberikan alasan
mengapa kita harus melakukan hal itu. Dalam hal ini kita harus taat karena
Tuhanlah yang memberikan perintah itu kepada kita! Itulah alasan untuk taat!
A) Ay 7-11:
1) Ada 3 buah peristiwa yang serupa dalam Kitab Suci, yaitu Kej 12:10-20, Kej
20:1-18 dan Kej 26:7-11. Sekalipun 3 peristiwa ini serupa, tetapi mereka jelas
berbeda satu dengan yang lain.
Perbedaan-perbedaannya:
-ada tulah -ada tulah & mimpi -tidak ada tulah / mimpi
Dari semua perbedaan ini, dan juga dari fakta bahwa Kitab Suci
membedakan 3 peristiwa ini, maka jelaslah bahwa orang-orang yang
menganggap bahwa 3 peristiwa ini menunjuk pada satu peristiwa yang sama,
adalah orang-orang yang tidak menghargai otoritas dari Kitab Suci sebagai
Firman Allah!
b) Dalam ay 5 tadi telah kita lihat bahwa Allah menghendaki Ishak meniru
ketaatan Abraham. Tetapi sekarang ternyata bahwa yang ia tiru adalah
dustanya / dosanya!
Penerapan:
Penerapan:
3) Ay 8-11:
Penerapan:
b) Dusta Ishak ketahuan, dan ia ditegur oleh raja kafir! Ini betul-betul
peristiwa yang memalukan. Memang dusta bisa membuat kita menjadi
sangat malu.
Illustrasi: ada seseorang yang pergi kepada seorang penjual ayam untuk
membeli ayam. Penjual ayam lalu mengeluarkan seekor ayam yang
beratnya 1 kg. Tetapi pembeli itu berkata: “Kok kecil sekali? Apakah ada
yang lebih besar?”. Penjual ayam itu masuk kembali ke dalam, tetapi ia
mendapati bahwa ayam tadi adalah ayam yang terakhir yang ia miliki.
Tetapi ia tidak mau mengecewakan pembelinya, dan karena itu ia keluar
dengan ayam yang sama dan berkata: “Yang ini beratnya 1,2 kg”. Tetapi
pembeli itu berkata: “Kok juga kecil ya? Saya beli saja kedua-duanya!”.
Bisakah saudara pikirkan dimana penjual ayam itu harus
menyembunyikan mukanya? Kalau saudara tidak mau mengalami
peristiwa yang memalukan seperti ini, jangan berdusta!
B) Ay 12-22:
1) Dari ay 12-14, terlihat bahwa Ishak adalah seorang pekerja keras dan rajin!
Sekalipun Tuhan berjanji menyertai dan memberkatinya, tetapi ia tetap
bekerja dengan keras!
Penerapan:
Dalam hal apa saudara malas? Dalam menghadiri kuliah, belajar, bekerja,
melayani Tuhan? Sadarkah saudara bahwa malas itu merupakan dosa?
Bertobatlah dari segala kemalasan, dan jadilah orang yang rajin seperti Ishak,
dan rajinlah dalam hal jasmani / duniawi (seperti study, bekerja), maupun
dalam hal rohani (pergi ke gereja, pelayanan, saat teduh, berdoa).
Ay 12b mengatakan bahwa ‘ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia
diberkati TUHAN’.
Ini bukan hanya berlaku pada diri Ishak, tetapi juga pada diri saudara. Kalau
saudara bisa berhasil, baik dalam study, pekerjaan, pelayanan dsb, maka itu
adalah karena berkat Tuhan! Karena itu, janganlah kesuksesan itu
menyebabkan saudara menjadi sombong, lupa kepada Tuhan,
mengutamakan pekerjaan lebih dari Tuhan dsb. Sebaliknya, saudara harus
bersyukur kepada Tuhan atas kesuksesan yang Ia berikan itu, dan
menggunakan apa yang ada pada saudara untuk kemuliaanNya!
Ini mengajar kita bahwa selama kita ada di dalam dunia ini, maka semua
berkat Tuhan selalu akan bercampur dengan kesukaran. Tetapi sebetulnya
kalau kita mau memperhatikan dengan teliti, maka akan terlihat bahwa bagi
Ishak kesukaran itu sebetulnya juga adalah berkat (yang terselubung).
Bagaimana bisa demikian? Karena kalau tidak ada kesukaran / pengusiran
maka bisa saja ia lalu krasan hidup di sana dan tidak lagi kembali ke Kanaan.
Tetapi dengan adanya kesukaran itu, maka ia selalu akan ingat bahwa ia
adalah seorang asing, dan bahwa tanah Kanaanlah tempat tinggalnya yang
sebenarnya.
Jadi dari sini kita lihat bahwa Ro 8:28 memang benar!
Penerapan:
Apakah saudara adalah orang yang sabar dan suka mengalah dalam
hubungan saudara dengan keluarga saudara, teman sekerja / sekolah
saudara, tetangga saudara, bahkan dengan orang-orang di jalanan yang
tidak saudara kenal? Atau sebaliknya saudara sering marah dan
bertengkar dengan seadanya orang?
Ketekunan Ishak ini haruslah saudara tiru, baik dalam belajar, bekerja,
belajar firman Tuhan, bersaat teduh, berdoa, melayani Tuhan, khususnya
dalam memberitakan Injil dan mengajak orang pergi ke gereja!
5) Pada waktu Ishak akhirnya mendapat sumur yang tidak menjadi bahan
rebutan, Ia menganggapnya bahwa Tuhanlah yang memberinya kelonggaran
(ay 22).
Penerapan:
Jadilah orang seperti Ishak yang pada waktu mendapatkan berkat, selalu
menyadari bahwa itu datang dari Tuhan!
1) Ini adalah tempat tinggalnya sebelum ada kelaparan (bdk. 22:19 24:62 25:11).
Penerapan:
Dalam keadaan takut / kuatir, putus asa, janganlah menjauhi Firman Tuhan, baik
dalam Kebaktian, Pemahaman Alkitab, Saat Teduh pribadi, dsb. Sebaliknya
tetaplah mau mendengar Firman Tuhan!
a) Ini lagi-lagi pasti merupakan pekerjaan Tuhan, sehingga raja kafir ini bisa
takut kepada Ishak dan mau merendahkan diri untuk datang kepada Ishak
untuk berdamai.
Penerapan:
Ini adalah hal yang tidak boleh kita tiru. Kalau memang kita bersalah, maka
kita harus cukup rendah hati untuk mengakui kesalahan kita dan minta maaf!
d) Ay 30-31 menunjukkan bahwa Ishak tetap mau berdamai sekalipun tadi kita
lihat bahwa Abimelekh tidak mengakui kesalahannya / minta maaf.
Penerapan:
Kalau ada seorang ‘musuh’ yang ingin berdamai dengan saudara, sekalipun
ia tidak mau mengakui kesalahannya / minta maaf, saudara harus mau
berdamai dengan dia!
-AMIN-