Anda di halaman 1dari 3

Nama : Catje Berhitu

TUGAS 2

5 AJARAN UTAMA TUHAN YESUS

1. Kasih
Pokok ajaran Yesus yang pertama adalah kasih. Kasih itu terdiri dari 2 bagian,
yakni kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Tuhan Yesus mengatakan bahwa
kedua hukum itulah yang terutama dari hukum taurat dan bahwa seluruh hukum taurat
dan kitab para nabi tergantung kepadanya (Matius 22 : 34 – 40).
Kasih kepada Allah adalah yang utama dan menyangkut seluruh aspek hidup kita,
yakni dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan. Kasih kepada Allah harus
melebihi kasih kita kepada siapapun dan apapun.
Kasih yang kedua adalah mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Matius
7 : 12 – Apapun yang kita inginkan untuk dilakukan orang lain kepada kita, hendaknya
demikian juga kita memperlakukan orang lain. sebaliknya, apa yang tidak kita inginkan
untuk dilakukan orang lain kepada kita, maka hendaknya juga kita tidak melakukannya
kepada orang lain. artinya kita membuat standart yang sama kepada diri kita sendiri dan
kepada orang lain/sesama.

2. Kekudusan hidup
Pokok ajaran Yesus yang kedua adalah kekudusan hidup. Dalam pengajaran-Nya
yang terkenal kepada para murid-Nya dan banyak orang yang dikenal sebagai Khotbah di
bukit, Tuhan Yesus menegaskan pentingnya kekudusan hidup dan menjauhi dosa. Dalam
khotbah-Nya tersebut, beberapa pokok ajaran dalam hukum taurat Yahudi diperdalam
Tuhan Yesus.

Contoh :

- Bagi orang Yahudi pada masa itu, pembunuhan dipahami sebagai menghilangkan
nyawa orang lain. teapi bagi Tuhan Yesus, marah terhadap sesama dan menyebutnya
kafir sudah diangap pembunuhan sehingga termasuk dosa yang harus dihukum berat
(Matius 5 : 21-22)
- Demikian juga dengan perzinahan, yang pada masa itu dipahami sebagai hubungan
seksual antara seseorang dengan yang bukan pasangannya. Tetapi Tuhan Yesus
mengatakan bahwa orang yang melihat seorang perempuan (demikian juga
sebaliknya) dan menginginkannya sudah termasuk ke dalam perzinahan (Matius 5 :
27-28)

3. Kerendahan hati

Pokok ajaran Yesus yang ketiga adalah kerendahan hati. Tuhan Yesus adalah
seorang yang rendah hati, karena itu Ia juga banyak mengajar tentang kerendahan hati.

Contoh :

- Perumpamaan tentang seorang Farisi dan seorang pemungut cukai yang sama-sama
berdoa di bait Allah (Lukas 18 : 9 – 14). Orang Farisi berdoa dengan
menyombongkan dirinya yang rajin beribadah dan beramal serta merendahkan si
pemungut cukai, sementara pemungut cukai tersebut karena sadar akan dosa-dosanya
merendahkan diri di hadapan Tuhan serta memohon belas kasihan dan pengampunan
Tuhan. Doa pemungut cukai itu dikabulkan tuhan sedangkan doa orang Farisi tersebut
tidak. Disini ada ungkapan Tuhan Yesus yang terkenal “Barangsiapa meninggikan
diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan”.

4. Pengampunan
Pokok ajaran Yesus yang keempat adalah pengampunan. Allah melalui
pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib telah mengampuni dosa manusia. Karena itu
Allah menuntut agar mereka yang telah mengalami pengampunan Allah bersedia
mengampuni sesamanya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengajar kita untuk mengampuni
dosa sesama kita (Matius 6 : 12). Jika ia tidak mengampuni dosa sesamanya, maka Tuhan
pun tidak akan mengampuni dosanya (Matius 6 : 14 -15). Dalam perumpamaan-Nya
tentang pengampunan, Tuhan Yesus menegaskan kembali bahwa seorang yang telah
diampuni Tuhan namun tidak mengampuni sesamanya akan Tuhan hukum (Matius 18 :
21-35).
5. Doa
Pokok ajaran Yesus yang kelima adalah doa. Tuhan Yesus senang berdoa dan
senang menjadikan doa sebagai gaya hidup-Nya sehari-hari. Tetapi Dia juga dalam
berbagai kesempatan mengajar murid-murid-Nya untuk berdoa, sehingga tidak heran doa
menjadi salah satu dari pokok ajaran Tuhan Yesus. Tuhan Yesus pernah mengajar murid-
murid-Nya untuk berdoa, yaitu yang kita kenal sebagai “Doa Bapa kami”. Ia juga
mengajar murid-murid-Nya untuk berdoa secara pribadi di dalam kamar mereka, tanpa
dilihat orang dan tanpa bertele-tele (Matius 6). Dalam Lukas 18 : 1 – 8 (perumpamaan
tentang hakim yang lalim), Tuhan Yesus menekankan pentingnya berdoa secara bertekun
dan tidak jemu-jemu.

Anda mungkin juga menyukai