Anda di halaman 1dari 9

Bioetika dalam Ilmu Kedokteran

Niko Julian

102016052 / B

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida

Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat

Email : Niko.2016fk052@civitas.ukrida.ac.id

Tutor : dr. Mirza

Abstrak

Dalam ilmu kedokteran, dokter mengambil keputusan didasarkan pada bioetika untuk

memastikan dirinya memberikan tindakan yang terbaik untuk pasiennya. Dengan

menggunakan prinsip-prinsip bioetika seorang dokter dapat apa yang baik dan apa yang

buruk dalam melakuan pengobatan. Prinsip-prinsip bioetika adalah beneficence, non-

maleficence, justice, dan autonomi. Prinsip-prinsip bioetika ini adalah prinsip yang harus

dimiliki dan dipahami oleh semua dokter tanpa terkecuali. Bioetik merupakan pengetahuan

yang akan selalu digunakan oleh seorang dokter dalam mengobati pasien dimanapun dan

kapanpun mereka berada.

Abstract

In medicine, doctors make decisions based on bioethics to make sure they give the

best action for their patients. Using the principles of bioethics doctor can find what is good

and what is bad in undergo treatment. Bioethical principles are beneficence, non-

1
maleficence, justice, and autonomy. The principles of bioethics are the principles that must

be owned and understood by all doctors without exception. Bioethics is knowledge that will

always be used by a physician to treat patients wherever and whenever they are.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di zaman dimana akses informasi dapat diperoleh dengan mudah oleh setiap orang.

Pemikiran setiap orang menjadi semakin luas dan terarah sehingga mereka menjadi lebih

mandiri dalam berbagai hal. Para dokter pun tidak terlepas dari jeratan perkembangan zaman

ini. Dalam menghadapi kemajuan teknologi dan pasien yang menjunjung tinggi haknya, para

dokter sudah harus mampu dan mengerti bagaimana caranya melakukan pengobatan dengan

mengikuti etika kedokteran (Bioetika).

Penggunaan prinsip bioetika merupakan prinsip dasar seorang dokter dalam

melakukan setiap pengambilan dan tindakan dalam menanggapi pasiennya. Ketidakmampuan

seorang dokter dalam menguasai bioetika dapat merugikan pasien dan dokter sendiri. Oleh

karena itulah sudah menjadi kewajiban seorang dokter untuk memahami cara kerja bioetika

agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pengobatan dan juga malpraktik. Dokter sebagai

seseorang yang memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan setiap pasiennya haruslah

memiliki etika dan menerapkan setiap prinsipnya selama proses pelayanannya terhadap

pasiennya.

2
Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini merupakan bagian dari skenario

yaitu, seorang laki-laki berusia 21 tahun dengan keluhan demam serta nyeri setiap buang air

kecil. Dalam pemeriksaan fisik menunjukkan hasil negatif, namun sesuai anjuran dokter

dengan pemeriksaan laboratorium dokter mendiagnosis positif pasien terkena infeksi saluran

kemih biasa dan dengan terapi antibiotika pasien tersebut sembuh sempurna.

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa kedokteran yang merupakan

calon dokter di masa depan memahami dan dapat menerapkan prinsip-prinsip bioetik seperti

beneficence, non-malificence, justice, dan autonomi dalam pelayanannya sebagai seorang

dokter.

PEMBAHASAN

Bioetika

Dalam perjalananya, pendefinisian bioetik telah dilakukan oleh banyak ahli dari

berbagai kalangan dan waktu. Bioetika itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari

dua kata, yaitu bios yang berarti kehidupan dan ethos yang berarti nilai-nilai moral. Sehingga

dapat diartikan bahwa bioetika adalah nilai-nilai moral dalam kehidupan. Bioetika merupakan

studi interdisipliner tentang masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan di bidang biologi

dan ilmu kedokteran baik skala mikro maupun makro. 1 Bioetika terdiri dari 4 prinsip yang

tidak lain adalah beneficence, non-maleficence, justice, dan autonomi.

3
Beneficence (Tindakan Baik)

Beneficence merupakan salah satu prinsip bioetika yang didasarkan oleh tindakan baik

dalam mengobati pasien dan digunakan dalam keadaan normal (tidak darurat). Artinya

seorang dokter diwajibkan untuk selalu memberikan solusi terbaik bagi pasiennya.

Beneficence membawa arti menyediakan kemudahan dan kesenangan kepada pasien

mengambil langkah positif untuk memaksimalisasi akibat baik daripada hal yang buruk. 2

Dalam prinsip beneficence, seorang dokter akan berusaha memberi pasien tindakan yang

menguntungkan pasien dan meminimalisir kerugian yang didapat pasien.

Kaidah-kaidah yang terdapat dalam prinsip beneficence antara lain :

Mengutamakan Alturisme

Menjamin nilai ppokok harkat dan martabat manusia

Memandang pasien atau keluarga bukanlah suatu tindakan tidak hanya

menguntungkan seorang dokter

Mengusahakan agar kebaikan atau manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan

suatu keburukannya

Paternalisme bertanggung jawab atau kasih sayang

Menjamin kehidupan baik-minimal manusia

Tidak membatasi goal based

Kewajiban menolong pasien gawat darurat.

Memaksimalisasi hak-hak pasien secara keseluruhan

Meenerapkan Golden Rule Principle, yaitu melakukan hal yang baik seperti yang

orang lain inginkan

4
Dalam kasus yang terdapat dalam scenario terdapat berbagai unsur beneficence,

antara lain :

Penggunaan prinsip beneficence yang tampak pada skenario yaitu, dokter

menganjurkan pemeriksaan lab berdasarkan indikasi. Dalam skenario ini dokter tidak

membatasi goal based untuk memerika pasien demi kebaikan pasien itu sendiri.

Penggunaan prinsip beneficence lainnya dalam skenario terdapat pada saat dokter

memberikan terapi dengan antibiotika dan pasien sembuh sempurna, yang membuktikan

bahwa dokter memaksimalisasi kepuasan dan keuntungan yang didapat oleh pasien.

Non-Maleficence (Tidak Merugikan)

Non-Maleficence merupakan prinsip yang digunakan di saat darurat. Dalam prinsip

ini, seorang dokter memiliki kewajiban untuk melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan

kerugian, dalam etika kedokteran terdapat pepatah First, do no harm.3

Kaidah-kaidah dalam prinsip non-maleficence antara lain :

Menolong pasien emergensi

Mengobati pasien yang luka

Tidak membunuh pasien

5
Tidak memandang pasien sebagai objek

Melindungi pasien dari serangan

Manfaat pasien lebih banyak daripada kerugian

Tidak membahayakan pasien karena kelalaian

Tidak melakukan White Collar Crime

Di dalam skenario tidak ditemukan penggunaan prinsip non-maleficence karena pasien yang

dirawat tidaklah dalam keadaan yang darurat atau dalam keadaan yang membahayakan.

Sehingga prinsip non-maleficence tidak digunakan.

Justice (Keadilan)

Prinsip justice merupakan prinsip digunakan saat ada pihak ketiga contohnya pasien

lain dan keluarga pasien itu sendiri. Seperti apa yang dikatakan oleh Aristoteles, Berikan

pada setiap orang apa yang telah menjadi haknya.4 Yang dapat diartikan dengan memberikan

perlakuan yang sama (adil) pada tiap orang dengan kondisi dan posisi yang sama.

Kaidah-kaidah yang terdapat dalam prinsip justice antara lain :

Memberlakukan segala sesuatu secara universal

Mengambil porsi terakhir dari proses membagi yang telah ia lakukan

Menghargai hak sehat pasien

Menghargai hak hukum pasien

Menghargai hak orang lain

Menjaga kelompok rentan

Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA

Tidak melakukan penyalahgunaan

6
Memberikan kontribusi yang relatif sama dengan kebutuhan pasien

Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuannya

Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian dengan adil

Dalam skenario yang disampaikan, tidak terdapat pihak ketiga dalam proses pelayanan

sehingga tidak memungkinkan untuk penggunaan prinsip justice selain dengan pemberian

perlakuan yang sama pada setiap pasien dengan penyakit yang sama dengan lelaki dalam

skenario tersebut.

Autonomi

Autonomi prinsip yang digunakan di saat pasien telah dianggap dewasa dan mampu

menentukan jalan hidupnya sendiri. Autonomi merupakan prinsip yang menghormati hak

pasien sebagai seseorang yang dapat bertanggung jawab atas keputusan dan dirinya sendiri.5

Prinsip autonomi membuat seorang dokter tidak dapat membuat keputusan secara sepihak

tanpa persetujuan pasien.

Kaidah-kaidah yang terdapat dalam prinsip autonomi antara lain :

Menghargai hak menentukan nasib sendiri

Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan

Berterus terang menghargai privasi

Menjaga rahasia pasien

Menghargai rasionalitas pasien

Melaksanakan Informed Consent

Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri

7
Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien

Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam membuat keputusan, termasuk

keluarga pasien sendiri

Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi

Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikann pasien

Mejaga hubungan atau kontrak

Dalam skenario ini tidak dijelaskan proses pasien dalam mengambil keputusan sehingga

penggunaan prinsip autonomi tidak dapat ditemukan. Kemungkinan terjadinya proses

kesehatan yang menggunakan prinsip autonomi adalah disaat dokter menganjurkan

pemeriksaan laboratorium dan pasien memiliki hak untuk mengikuti anjuran dokter tersebut

atau tidak.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan masalah pada makalah di atas, dapat disimpulkan

bahwa seorang dokter harus selalu memegang teguh prinsip-prinsip bioetik sebagai

kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai seorang dokter yang melayani masyarakat. Dari

setiap perinsip yang terdiri dari beneficence, non-maleficence, justice, dan autonomi. Primsip

yang paling menonjol adalah prinsip beneficence yang ditunjukkan dengan keputusan dokter

untuk memberikan yang terbaik bagi pasiennya.

8
Daftar Pustaka

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Bioetika
2. https://worldmeister.wordpress.com/2011/05/27/euthanasia-dan-bioetika-kedokteran/
3. https://www.nwabr.org/sites/default/files/Principles.pdf
4. https://depts.washington.edu/bioethx/tools/princpl.html
5. http://www.berbagimanfaat.com/2011/04/bioetika-kedokteran.html

Anda mungkin juga menyukai