ABSTRAK
Halaman | 1
Jurnal Keperawatan
Halaman | 2
Jurnal Keperawatan
yang harus dilakukan pada setiap terapi pasien pasca stroke yang diberikan teknik
farmakologis. Termasuk ke dalam SEFT (Spiritual Emotional Freedom
penanganan nonfarmakologis adalah dengan Technique) terhadap peningkatan kualitas
memberikan terapi komplementer pada hidup?”. Tujuan penelitian ini adalah
pasien (Smeltzer, 2004). Terapi menganalisa efektifitas pemberian terapi
komplementer adalah terapi pengobatan SEFT terhadap peningkatan kualitas hidup
tradisional yang telah diakui dan dapat dipakai pasien pasca stroke.
sebagai pendamping terapi konvensional atau
terapi medis. Pelaksanaannya dapat METODE PENELITIAN
dilakukan bersamaan dengan terapi medis Desain penelitian yang digunakan pada
(Moyad & Hawk, 2009). Dalam Permenkes penelitian ini adalah quasy eksperiment.
nomor 1109 tahun 2007 tentang Lokasi penelitian dilakukan di Kota Mojokerto.
penyelenggaraan pengobatan komplementer- Sampel dalam penelitian ini adalah pasien
anternatif di fasilitas pelayanan kesehatan, pasca stroke yang pernah dirawat dan
yang dimaksud dengan terapi komplementer berkunjung di Poliklinik Saraf Rumah Sakit Dr.
adalah pengobatan nonkonvensional yang Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto yang
ditujukan untuk meningkatkan derajat memenuhi kriteria penelitian. Variabel dalam
kesehatan masyarakat meliputi upaya penelitian ini adalah Pemberian tehnik SEFT
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Spriritual Emotional Freedom Technique)
yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur kepada pasien pasca stroke dan Kualitas
dengan kualitas, keamanan dan efektifitas Hidup pasien pasca stroke (persepsi pasien
yang tinggi berdasarkan ilmu pengetahuan pasca stroke terhadap posisinya dalam hal
biomedik, yang belum diterima dalam mobilitas, perawatan diri, fungsi social, rasa
kedokteran konvensional. Pada dasarnya tidak enak dan masalah psikologis).
terapi komplementer bertujuan untuk Pengolahan data dilakukan dengan tahap
memperbaiki fungsi dari sistem-sistem tubuh, editing, coding, scoring dan tabulating. Data
terutama sistem kekebalan dan pertahanan kualitas hidup pasien pasca stroke diukur dua
tubuh, agar tubuh dapat menyembuhkan kali yaitu sebelum diberikan tehnik SEFT
dirinya sendiri yang sedang sakit, karena (Spriritual Emotional Freedom Technique) dan
tubuh kita sebenarnya mempunyai setelah dilakukan tehnik SEFT (Spriritual
kemampuan untuk menyembuhkan dirinya Emotional Freedom Technique).
sendiri (DEPKES RI, 2007). Salah satu terapi Analisa data pada variabel ini dengan
komplementer adalah tehnik SEFT. SEFT menghitung skor hasil test kualitas hidup
(Spiritual Emotional Freedom dengan tes EuroQol dengan hasil penilaian
Technique) adalah sebuah teknik ilmiah kuantitatif yaitu nilai 5 - 15. Deskripsi data dari
revolusioner dan spektakuler karena dikenal variabel ini dengan cara menghitung nilai
sangat mudah dan cepat untuk dapat mean dan simpangan baku untuk hasil data
dirasakan hasilnya (5 s/d 25 menit) yang dengan distribusi normal. Data dengan
dapat digunakan untuk mengatasi berbagai distribusi tidak normal dapat diidentifikasi nilai
masalah fisik, mengatasi berbagai masalah median, modus dan nilai minimum maksimum.
emosi, mengatasi berbagai masalah keluarga Secara kualitatif analisis kualitas hidup pasien
dan anak-anak serta meningkatkan prestasi. dikategorikan menjadi dua yaitu : kualitas
SEFT terdiri dari 3 tahap yaitu: The Set-Up, hidup kurang / menurun, bila skor EuroQol <
The Tune-in dan The Tapping (Zainuddin, 5, kualitas hidup tetap / tidak ada perubahan
2009). bila skor Euroqol 6-10, dan kualitas hidup baik
Berdasarkan latar belakang / meningkat bila skor EuroQol > 10. Uji
permasalahan tersebut diatas dapat korelasi yang digunakan adalah uji beda
dirumuskan masalah penelitian sebagai wilcoxon
berikut : “Bagaimanakah kemampuan diri
Halaman | 3
Jurnal Keperawatan
Halaman | 4
Jurnal Keperawatan
satupun responden yang memiliki kualitas hidup baik / meningkat (skor euroqol 11-15). Saat
pengukuran post test didapatkan hampir seluruh responden memiliki kualitas hidup tetap / tidak
tidak ada perubahan (skor euroqol 6-10) yaitu sebanyak 32 responden (84,2%), sebagian kecil
memiliki kualitas hidup baik / meningkat (skor euroqol 11-15) yaitu sebanyak 5 responden
(13,2%) dan sebagian kecil memiliki kualitas hidup kurang / menurun (skor euroqol 1-5) yaitu
sebanyak 2 responden (2,6%)
b
Test Statistics
Kualitas Hidup Kelompok
Eksperimen - Post Test - Kualitas
Hidup Kelompok Eksperimen - Pre
Test
a
Z -2.207
Asymp. Sig. (2-tailed) .027
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Dari hasil uji non parametric wilcoxon pada kelompok eksperimen dengan nilai
probabilitas α (0,05) didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,027. Karena nilai signifikasi yang
didapatkan (0,027) < (α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan terapi SEFT
(Spiritual Emotional Freedom Technique) sebagai pendamping terapi farmakologis memiliki
pengaruh terhadap peningkatan kualitas hidup pada pasien pasca stroke.
Analisis bivariate kelompok kontrol
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Kualitas Hidup Kelompok Kontrol -
38 9.0789 1.49561 5.00 10.00
Pre Test
Kualitas Hidup Kelompok Kontrol -
38 9.3421 1.45707 5.00 12.00
Post Test
b
Test Statistics
Kualitas Hidup Kelompok Kontrol -
Post Test - Kualitas Hidup
Kelompok Kontrol - Pre Test
a
Z -1.968
Asymp. Sig. (2-tailed) .049
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Dari hasil uji non parametric wilcoxon pada kelompok kontrol dengan nilai probabilitas α
(0,05) didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,049. Karena nilai signifikasi yang didapatkan
(0,049) < (α = 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terapi farmakologis memiliki pengaruh
terhadap peningkatan kualitas hidup pada pasien pasca stroke
Halaman | 5
Jurnal Keperawatan
Halaman | 6
Jurnal Keperawatan
Halaman | 7
Jurnal Keperawatan
http://stroke.ahajournals.org/content/24/ 5006-T33052-Dewi%20Masytah.pdf ;
2/320 Universitas Indonesia
Haan D.R.J, Limburg M, Meulen V.D, dkk, Nurwahyuni, Titik. 1999. Kualitas Hidup
1995, Quality of life after stroke, Impact Pasien Pasca Stroke Berkaitan Dengan
of stroke type and lesion location, Vol Jenis Stroke dan Letak Lesi.
26, hal 402-408, http://eprints.undip.ac.id/12103/1/1999P
http://stroke.ahajournals.org/ PDS270.pdf
Lipkin, 2006, What Is a Stroke? What Are the Wiebers, David O, Valery L, 2006. Clinical
Causes? What Are the Different Kinds of Anatomy of the Brain and Spinal Cord
Stroke? Dalam Louis R. Caplan, Stroke, Vascular System.Handbook of
Aan Press American Academy of Stroke,2nd Edition, Lippincot Williams &
Neurology, New York, hal 9-20 Wilkins, Copyright;402-04
Halaman | 8