Diponegoro
Perpustakaan merupakan bagian utama dari sebuah perguruan tinggi negeri sebagai wujud penerapan Tridharma
Perguruan Tinggi. Sebagai pusat keilmuan, perpustakaan merupakan tujuan utama untuk mendapatkan sumber
ilmu. Dalam penggunaannya sebagai tempat untuk keilmuan, perpustaakan harus didesain senyaman mungkin bagi
penggunanya. Kenyamanan tersebut salah satunya berasal dari penataan furniture yang ada didalam perpustakaan.
Penataan furniture tersebut harus berbedoman pada kajian teori tentang kenyamanan antropometrik terhadap
furniture didalam perpustakaan. Hal tersebut untuk mencapai kenyamanan yang sesungguhnya dalam penataan
furniture dalam perpustakaan bagi para penggunanya tanpa merubah jumlah furniture yang ada.
kebutuhan dan pelayanan serta kegiatan sistem kerja yang akan memerlukan
yang dilaksanakan diruang tersebut. interaksi manusia.
8 Area Min
Memenu Memenu
Sirkulas 190 cm 152,4 135 cm
hi hi
iH cm
9 Area
152,4 Memenu Memenu
Sirkulas
iI
190 cm
cm hi
120 cm
hi Gambar 4. Layout Area Baca Kiri. Pribadi
Ukuran Julius Panero Neufert
Tabel 3. Analisa Area Koleksi Buku Tengah. N
o
Analisis sebena Standar
Ket
Standar
Ket
rnya d Uk. d Uk.
Pribadi 1 Area
Sirkulasi A
180 cm
152,4
cm
Memenu
hi
140 cm Memenuhi
2 Tidak
Area Tidak
65 cm 76,2 cm Memenu 180 cm
Kegiatan B Memenuhi
Hasil Analisa Tata Layout Area Baca 3
hi
Tidak
Area Tidak
Tengah dengan perbandingan Kegiatan C
40 cm 76,2 cm Memenu
hi
80 cm
Memenuhi
kedua buku. 8
Area
Min
Memenu
190 cm 152,4 135 cm Memenuhi
Sirkulasi H hi
cm
Hasil Analisa Tata Layout Area Baca Tabel 4. Analisa Area Baca Kanan. Pribadi
Kiri dengan perbandingan menggunakan
buku dari Neufert dan Julius Panero, secara Hasil Analisa Tata Layout Area Baca
umum pada area kegiatan A dan B Kanan dengan perbandingan
memenuhi kriteria dari kedua buku. menggunakan buku dari Neufert dan Julius
Panero, secara umum pada area kegiatan
Area Baca Kanan A-C-D memenuhi kriteria dari kedua buku.
Area baca bagian kanan merupakan Akan tetapi area kegiatan B Tidak
area baca individu. Pada area ini terdapat memenuhi standar antroprometrik dari
20 meja baca individu/private. Meja yang kedua buku.
memiliki ukuran 90x60 cm diletakan
mengelilingi area baca dengan disusun Area Peminjaman
secara berjajar. Pada area ini terjadi aktivitas antara
mahasiswa dengan pengawai
perpustakaan untuk melakukan
peminjaman dan pengembalian. Secara
umum terdapat meja bagian pinggir
sebagi pembatas maupun pelayanan
dengan ukuran 120x80 cm sebanyak 10
unit. Sedangkan untuk ukuran 160x80 cm
sebanyak 2 buah. Untuk bagian tengah
meja dengan ukuran 200x100 cm
sebanyak 2 buah
4
iC
Area
cm hi hi
memperhatikan kajian antropometrik
Kegiata
nD
145 cm 76,2 cm
Memenu
hi
80 cm
Memenu
hi secara baik agar terciptanya keleluasaan
5 Area
Sirkulas 230 cm
172,7 Memenu
160 cm
Memenu gerak dalam aktivitas dan sirkulasinya agar
cm hi hi
iE
meminimalisir bahkan meniadakan
ganguandari hal hal sekitar baik dari
Tabel 6. Analisa Area Peminjaman. Pribadi furniture itu sendiri maupun aktivitas orang
lain. Jadi, hal ini akan mengingkatkan
Hasil Analisa Tata Layout efektifitas dan efisiensi dalam berkegiatan.
Peminjaman dengan perbandingan Dalam kaitannya dengan objek studi, tak
menggunakan buku dari Neufert dan Julius hanya pengunjung perpustakaan yang
Panero, secara umum pada area kegiatan D merasa lebih efektif dan efisien dalam
dan sirkulasi C-E memenuhi kriteria dari aktifitas dari mencari buku, membaca serta
kedua buku. Akan tetapi area kegiatan A- B pelayanan perpustakaan, namun halnya
Tidak memenuhi standar antroprometrik dengan pustakawan serta staf akan
dari kedua buku. merasakan hal yang sama dalam melayani
dan mengelola koleksi pustaka. Saran yang
8. Kesimpulan dapat dialakukan dalam layout furniture
Kesimpulan yang dapat diangakat diruang perpustakaan lantai 2 untuk
dari “Kajian Layout Furniture terhadap mengoptimalkan kegiatan kinerja aspek
Standar Anthropometri pada Perpustakaan efektifitas dan efisiensi antara lain adalah :
Widya Puraya Universitas Diponegoro” 1. Menata kembali layout rak buku
adalah ruang pada lantai 2 perpustakaan diruang koleksi seefektif dan efisien
menggunakan penataan layout furniture mungkin mengingat rak yang cukup
terhdaap antropometrik secara banyak dan ruangan yang tidak dapat
keseluruhan belum memenuhi standar diubah.
yang disandarkan oleh sumber. Tata layout 2. Menata kembali layout furniture meja
furniture belum tertata secara optimal baca pada area baca seefektif dan
dalam memenuhi aspek efektifitas dan efisien mungkin serta nyaman.
efisiensi dalam ruangan perpustakaan 3. Menata kembali layout ruang
terhadap pengguna perpustakaan kerjaseefektif dan efisien mungkin
khususnya mahasiswa. serta nyaman.
4. Jika tidak memungkinkan, furniture
dapat dipindah di area lain dalam
ruangan.