Anda di halaman 1dari 10

Kajian Layout Furniture terhadap Standar Anthropometri pada Perpustakaan Widya Puraya Universitas

Diponegoro

Kajian Layout Furniture terhadap Standar Anthropometri pada Perpustakaan


Widya Puraya Universitas Diponegoro

Oleh: Muhammad Khoirul Anam, Novia Sri Widya Ningrum

Perpustakaan merupakan bagian utama dari sebuah perguruan tinggi negeri sebagai wujud penerapan Tridharma
Perguruan Tinggi. Sebagai pusat keilmuan, perpustakaan merupakan tujuan utama untuk mendapatkan sumber
ilmu. Dalam penggunaannya sebagai tempat untuk keilmuan, perpustaakan harus didesain senyaman mungkin bagi
penggunanya. Kenyamanan tersebut salah satunya berasal dari penataan furniture yang ada didalam perpustakaan.
Penataan furniture tersebut harus berbedoman pada kajian teori tentang kenyamanan antropometrik terhadap
furniture didalam perpustakaan. Hal tersebut untuk mencapai kenyamanan yang sesungguhnya dalam penataan
furniture dalam perpustakaan bagi para penggunanya tanpa merubah jumlah furniture yang ada.

Kata Kunci : Perpustakaan, Layout, Furniture, Antropometrik

1. Pendahuluan yang berfungsi sebagai tempat penyimpan


Menurut Undang-Undang Nomor barang, tempat duduk, tempat tidur,
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan tempat mengerjakan sesuatu dalam
Nasional, pendidikan merupakan usaha bentuk meja atau tempat menaruh barang
sadar dan terencana untuk mewujudkan di permukaannya. Misalnya furniture
suasana belajar dan proses pembelajaran sebagai tempat penyimpan biasanya
agar peserta didik secara aktif dilengkapi dengan pintu, laci dan rak.
mengembangkan potensi dirinya untuk Contoh lemari pakaian, lemari buku dan
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, lainnya.
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta Perabot dan perlengkapan
ketrampilan yang diperlukan dirinya bangsa (furniture) perpustakaan adalah segala
dan negara. jenis barang yang diperlukan di dala ruang
perpustakaan sebaga sarana penunjang
Perpustakaan sering diibaratkan keberhasilan fungsi, tugas dan peran serta
sebagai jantungnya Perguruan Tinggi (the kegiatan perpustakaan yang tidak habis
heart of university), maka keberadaannya dlam suatu pemakaian. Perabot dan
harus ada agar dapat memberikan layanan perlengkapan (furniture) di setiap ruang
kepada sivitas akademika sesuai dengan perpustakaan di sesuaikan dengan fungsi
kebutuhan. Diselenggarakan dengan dan spesifikasi jenis kegiatan yang
tujuan untuk menunjang pelaksanaan dilaksanakan.
program PT sesuai dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan Ruang perpustakaan beserta
pengajaran, penelitian serta pengabdian elemen penting interior didalamnya
kepada masyarakat. sangat berpengaruh terhadap aspek
efektifitas dan efisiensi mahasiswa
Furniture adalah istilah yang menempati ruang tersebut, maka harus
digunakan untuk perabot rumah tangga dilakukan penataan yang baik sesuai

IMAJI No.7 Vol.1 JunI 2018 1


Kajian Layout Furniture terhadap Standar Anthropometri pada Perpustakaan Widya Puraya Universitas
Diponegoro

dengan standar anthropometri. Namun Dilakukan untuk mendapatkan data-data


sebaliknya, jika penataan ruang dan elemen sekunder dengan cara melakukan studi
interior yang kurang baik di dalam pustaka yang bersumber dari buku, jurnal,
perpustakaan akan berakibat menimbulkan majalah pendukung, internet dan yang lain
kesan tidak nyaman di dalam perpustakaan sebagainya yang berkaitan dengan judul
dan kurangnya minat mahasiswa untuk yang diambil dalam menyusun laporan.
berkunjung ke perpustakaan.
3.2 Metode Survey
Maka dari itu diperlukan sebuah Dengan melakukan survey lapangna berupa
kajian layout furniture terhadap standar observasi langsung terhadap obyek
anthropometri pada perpustakaan Widya sehingga penelitian ini dapat bersifat aktual
Puraya Universitas Diponegoro. dan faktual.

Adapun tujuan dari penelitian ini 3.3 Observasi Nonparticipant


Untuk mengetahui apakah sudah sesuai Pada metode ini, penelitian hanya
dan terpenuhinya standar anthropometri mengamati, mencatat apa yang terjadi.
terkait penataan layout furniture pada Metode ini digunakan untuk mengkaji
perpustakaan Widya Puraya Universitas anthropometri dengan pentaan layout yang
Diponegoro terhadap efektifitas tersedia.
pengguna perpustakaan. Manfaat dari
kajian ini adalah Dapat menjadi bahan 5. Kajian Pustaka
acuan bagi pihak Widya Puraya 4.1 Tata Letak
Universitas Diponegoro mengenai Layout atau tata letak furniture di
penataan layout furniture dengan standar dalam ruang perpustakaan sangat
anthropometri. mempengaruhi suasana dan kenyamanan
beraktivitas di dalam ruang perpustakaan.
2. Rumusan Masalah Dalam pengaturan layout perlu
Apakah penataan layout furniture pada diperhatikan masalah pengaturan zoning
interior perpustakaan Widya Puraya dan sirkulasi kegiatan, sehingga penataan
Universitas Diponegoro telah memenuhi antara area menjadi rapi dan teratur serta
standar antropometri? arus gerak kegiatan dalam ruang menjadi
lancar dan tidak ada hambatan.
3. Tujuan
Untuk mengetahui apakah sudah sesuai
dan terpenuhinya standar anthropometri 4.2 Furniture
terkait penataan layout furniture pada Perabot dan perlengkapan
perpustakaan Widya Puraya Universitas perpustakaan (furniture) perpustakaan
Diponegoro terhadap efektifitas pengguna adalah segala jenis barang yang dibutuhkan
perpustakaan. oleh ruang perpustakaan yang berdasarkan
fungsi dan spesifikasi ruang yang
4. Metode Penelitian merupakan komponen yang sangat penting
Metode yang dipakai adalah deskriptif guna menunjang kelancaran kegiatang
kuantitatif penelitian dan pencarian data kerja pegawai dan pengguna perpustakaan.
dilakukan dengan metode berikut: Furniture yang ada di dalam ruangan
perpustakaan disesuaikan dengan
3.1 Studi Literatur

IMAJI No.7 Vol.1 JunI 2018 2


Kajian Layout Furniture terhadap Standar Anthropometri pada Perpustakaan Widya Puraya Universitas
Diponegoro

kebutuhan dan pelayanan serta kegiatan sistem kerja yang akan memerlukan
yang dilaksanakan diruang tersebut. interaksi manusia.

4.3 Perpustakaan 6. Identifikasi


perpustakaan perguruan tinggi Perpustakaan Widya Puraya
adalah perpustakaan yang terdapat pada Universitas Diponegoro menupakan Unit
perguruan tinggi yang berfungsi Palaksana di Universitas Diponegoro yang
menyediakan dan menyebarluaskan meberikan layanan peprpustakaan.
informasi guna membantu perguruan Perpustakaan ini menepati sebuah gedung
tinggi tersebut mencapai tujuannya yakni berlantai lima di Kompleks Widya Puraya.
Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat) Lantai 2 di pergunakan untuk layanan
sirkulasi, berup peminjaman dan
4.4 Tata Letak Furniture perpustakaan pengembalian buku. Pada lantai 2 terdapat
Di dalam suatu perpustakaan ruang pelayanan peminjaman dan
penempatan dan penataan furniture pengembalian, serta terdapat meja
(perabot maupun kelengkapan lainnya) komputer katalog online, rak – rak buku,
serta bahan – bahan bacaan perlu meja baca individu, meja baca lesehan dan
diletakkan dan ditata sedemikian rupa agar area pustakawan dan staf.
apa yang disajikan kelihatan menarik
minat. Hal inilah yang merupakan bagian Dari observasi yang dilakukan
dari tata letak. didapatkan hasil berupa 18 Macam
Furniture berbeda yang tersebar disuluruh
Adapun tujuan dari penempatan dan penjuru ruang. Identifikasi tidak sebatas
penataan furniture perpustakaan lainnya mengetahui macam furniturenya saja, akan
adalah : tetapi juga dengan memperhitungkan
1. Tidak terjadi hambatan lalu lintas jumlah serta pengukuran dimensi dari
pemakai di setiap ruagan atau antar furniture itu sendiri.
ruangan.
2. Wajar dan menarik Jenis perabot yang ada adalah Rak
3. Terdapat keleluasaan bergerak yang Buku Dua Muka dengan Satu Sisi, Rak Buku
wajar dari pemakai perpustakaan Dua Muka dengan Dua Sisi, Lemari Kaca
maupun pelaksana kerja Dua Pintu, Meja Kelompok, Meja Satu
4. Adanya efisiensi pemakaian ruangan Perorangan, Meja Baca, Meja Santai, Meja
Kerja Pelayanan, Kursi 1 Baca Tengah, Kursi
3 Coklat, Meja Komputer Katalog, Loker,
4.5 Anthropometri Sekat Pembatas dan Rak Katalog.
Istilah anthropometry berasal dari
kata “anthropos (man)” yang berarti
manusia dan “metron (measure)” yang
berarti ukuran (Bridger, 2003). Secara
definitif anthropometri dapat dinyatakan
sebagai suatu studi yang berkaitan dengan
pengukuran dimensi tubuh manusia.
Anthropometri secara luas digunakan untuk
pertimbangan ergonomis dalam suatu
perancangan (desain) produk maupun

IMAJI No.7 Vol.1 JunI 2018 3


Kajian Layout Furniture terhadap Standar Anthropometri pada Perpustakaan Widya Puraya Universitas
Diponegoro
4 Area Tidak Tidak
152,4
Sirkulasi 80 cm Memenu 150 cm Memenu
cm
B hi hi
7. Pembahasan 5 Area 60 cm, 85
152,4
Tidak Tidak
Sirkulasi cm dan Memenu 150 cm Memenu
Area Koleksi Buku Kiri 6
C
Area
90 cm
cm
Min
hi hi

Area koleksi buku terbagi atas 2 bagian. Kegiatan


A
285 cm 167,6
cm
Memenu
hi
230 cm
Memenu
hi

Salah satunya bagian sebelah kiri. Pada 7


Area Min Tidak Tidak
area ini terdapat 45 rak buku yang terbagi Kegiatan
B
150 cm 167,6
cm
Memenu
hi
230 cm Memenu
hi
atas 2 ukuran. 44 rak dengan ukuran
8 Area Min Tidak Tidak
185x45x200cm. Sedangkn 1 rak berukuran Kegiatan 140 cm 167,6 Memenu 230 cm Memenu
C cm hi hi
120x 45x200 cm. Perletakan rak dibuat 9 Area Min Tidak Tidak
Kegiatan 80 cm 167,6 Memenu 230 cm Memenu
secara parallel dengan rata rata jarak 10
D
Area
cm
Min
hi
Tidak
hi
Tidak
antara rak untuk zona sirkulasi secara Kegiatan
E
110 cm 167,6
cm
Memenu
hi
230 cm Memenu
hi
horizontal 90 – 110 cm dan jarak untuk 11 Area
Kegiatan 100 cm
Min
167,6
Tidak
Memenu 230 cm
Tidak
Memenu

zona sirkulasi dan kegiatan secara vertikal 12


F
Area
cm
Min
hi
Tidak
hi
Tidak

60-110 cm. Kegiatan


G
90 cm 167,6
cm
Memenu
hi
230 cm Memenu
hi
13 Area Min Tidak Tidak
Kegiatan 95 cm 167,6 Memenu 230 cm Memenu
H cm hi hi
14 Area Min Tidak Tidak
Kegiatan 130 cm 167,6 Memenu 230 cm Memenu
I cm hi hi

Tabel 1. Analisa Area Koleksi Buku Kiri.


Pribadi

Hasil Analisa Tata Layout Koleksi


Kiri dengan perbandingan menggunakan
buku dari Neufert dan Julius Panero, secara
umum pada area kegiatan A dan ketinggian
ra katas memenuhi kriteria dari kedua
buku. Akan tetapi area kegiatan A-B-C-D-E-
F-G-H-I dan Sirkulasi A-B-C B Tidak
memenuhi standar antroprometrik dari
kedua buku.

Area Koleksi Buku Kanan


Area rak buku terbagi atas 2
bagian. Salah satunya bagian sebelah kiri.
Pada area ini terdapat 47 rak buku yang
terbagi atas 2 ukuran. 37 rak dengan
ukuran 185x45x200cm. Sedangkn 10 rak
Gambar 1. Layout Area Koleksi Buku berukuran 120x 45x200 cm. Perletakan rak
Kiri. Pribadi dibuat secara parallel dengan rata rata
jarak antara rak untuk zona sirkulasi secara
Julius Panero Neufert
N
o
Analisis
Ukuran
sebenarn Standar
Ket
Standar
Ket
horizontal 100 – 140 cm dan jarak untuk
ya d Uk. d Uk.
1 Ketinggi zona sirkulasi dan kegiatan secara vertikal
an rak Memenu
bagian
atas
160 cm 172 cm
hi
- -
85-100 cm.
2 Ketinggi Tidak
an rak 200 cm - - 180 cm Memenu
buku hi
3 Area Tidak Tidak
152,4
Sirkulasi 100 cm Memenu 150 cm Memenu
cm
A hi hi

IMAJI No.7 Vol.1 JunI 2018 4


Kajian Layout Furniture terhadap Standar Anthropometri pada Perpustakaan Widya Puraya Universitas
Diponegoro
13 Area Min Tidak Tidak
Kegiatan 140 cm 167,6 Memenu 230 cm Memenu
L cm hi hi
14 Area Min Tidak Tidak
Kegiatan 85 cm 167,6 Memenu 230 cm Memenu
M cm hi hi
15 Area Min
Memenu Memenu
Kegiatan 230 cm 167,6 230 cm
hi hi
N cm

Tabel 2. Analisa Area Koleksi Buku Kanan.


Pribadi

Hasil Analisa Tata Layout Koleksi


Kanan dengan perbandingan
menggunakan buku dari Neufert dan Julius
Panero, secara umum pada ketinggian rak,
area kegiatan A dan N memenuhi kriteria
dari kedua buku. Akan tetapi area kegiatan
D-E-F-G-H-I-M dan Siekulasi A-B dan tinggi
tangga Tidak memenuhi standar
antroprometrik dari kedua buku.

Area Baca Tengah


Area Ruang Baca terdiri atas 3 bagian,
salah satunya bagian tengah. Pada bagian
ini terbagi atas 3 macam area baca.
Gambar 2. Layout Area Koleksi Buku Pertama merupakanarea baca bersama /
Kanan. Pribadi public dengan berbagi meja.
N Analisis Ukuran Julius Panero Neufert
o sebenarn
ya
Standar
d Uk.
Ket Standar
d Uk.
Ket
Pada bagian ini setiap meja yang
1 Ketinggi
an rak
berukuran 100x200 cm digunakan untuk 4
Memenu
bagian
atas
160 cm 172 cm
hi
- -
pengguna dengan total meja 7 untuk 28
untuk
2 Ketinggi Tidak tempat duduk. Kedua merupakan area
an rak 200 cm - - 180 cm Memenu
buku hi lesahan. Pada area ini setiap kelompok
3 Area Tidak Tidak
Sirkulasi
A
100 cm
152,4
cm
Memenu
hi
150 cm Memenu
hi
lesehan memiliki sebuah area cakupan
4 Area
Sirkulasi 80 cm
152,4
Tidak
Memenu 150 cm
Tidak
Memenu
karpet 250 x 250 cm dengan meja pendek
cm
5
B
Area Min
hi hi
berukuran 80x80 cm. Total masing msing
Memenu Memenu
Kegiatan
A
285 cm 167,6
cm
hi
230 cm
hi ada 4 pasang area baca lesehan. Terakhir
6
Area Min Tidak Tidak
merupakan area baca individu. Setiap meja
Kegiatan
D
80 cm 167,6
cm
Memenu
hi
230 cm Memenu
hi
yang berukuran 90x60 cm digunakan hanya
7 Area Min Tidak Tidak
untuk 1 pengguna dengan total meja
Kegiatan
F
100 cm 167,6
cm
Memenu
hi
230 cm Memenu
hi
sebanyak 6 pasang area baca individu.
8 Area Min Tidak Tidak
Kegiatan 90 cm 167,6 Memenu 230 cm Memenu
G cm hi hi
9 Area Min Tidak Tidak
Kegiatan 95 cm 167,6 Memenu 230 cm Memenu
H cm hi hi
10 Area Min Tidak Tidak
Kegiatan 130 cm 167,6 Memenu 230 cm Memenu
I cm hi hi
11 Area Min Tidak Tidak
Kegiatan 115 cm 167,6 Memenu 230 cm Memenu
J cm hi hi
12 Area Min Tidak Tidak
Kegiatan 75 cm 167,6 Memenu 230 cm Memenu
K cm hi hi

IMAJI No.7 Vol.1 JunI 2018 5


Kajian Layout Furniture terhadap Standar Anthropometri pada Perpustakaan Widya Puraya Universitas
Diponegoro

Area Baca Kiri


Area baca bagian kiri merupakan area
baca individu. Pada area ini terdapat 11
meja baca individu/private. Meja yang
memiliki ukuran 90x60 cm diletakan
mengelilingi area baca dengan disusun
secara berjajar diarea dinding.

Gambar 3. Layout Area Baca Tengah.


Pribadi
Ukuran Julius Panero Neufert
N Analisi
sebenarn Standar Standar
o s Ket Ket
ya d Uk. d Uk.
1 Area
152,4 Memenu Memenu
Sirkulas 180 cm 140 cm
cm hi hi
iA
2 Area Tidak Tidak
Kegiata 65 cm 76,2 cm Memenu 180 cm Memenu
nB hi hi
3 Area Tidak Tidak
Kegiata 40 cm 76,2 cm Memenu 80 cm Memenu
nC hi hi
4 Area
152,4 Memenu
Kegiata 170 cm - -
cm hi
nD
5 Area
152,4 Memenu Memenu
Sirkulas 210 135 cm
cm hi hi
iE
6 Area Min
Memenu Memenu
Kegiata 180 cm 167,6 150 cm
hi hi
nF cm
7
Area Min Tidak Tidak
Kegiata 140 cm 167,6 Memenu 150 cm Memenu
nG cm hi hi

8 Area Min
Memenu Memenu
Sirkulas 190 cm 152,4 135 cm
hi hi
iH cm
9 Area
152,4 Memenu Memenu
Sirkulas
iI
190 cm
cm hi
120 cm
hi Gambar 4. Layout Area Baca Kiri. Pribadi
Ukuran Julius Panero Neufert
Tabel 3. Analisa Area Koleksi Buku Tengah. N
o
Analisis sebena Standar
Ket
Standar
Ket
rnya d Uk. d Uk.
Pribadi 1 Area
Sirkulasi A
180 cm
152,4
cm
Memenu
hi
140 cm Memenuhi
2 Tidak
Area Tidak
65 cm 76,2 cm Memenu 180 cm
Kegiatan B Memenuhi
Hasil Analisa Tata Layout Area Baca 3
hi
Tidak
Area Tidak
Tengah dengan perbandingan Kegiatan C
40 cm 76,2 cm Memenu
hi
80 cm
Memenuhi

menggunakan buku dari Neufert dan Julius 4 Area


Kegiatan 170 cm
152,4
cm
Memenu
hi
- -

Panero, secara umum pada area kegiatan 5


D
Area
210
152,4 Memenu
135 cm Memenuhi
Sirkulasi E cm hi
D-E-F-H-I serta sirkulasi A memenuhi 6
Area
Min
Memenu
180 cm 167,6 150 cm Memenuhi
kriteria dari kedua buku. Akan tetapi area Kegiatan F
cm
hi
7
sirkulasi B dan area kegiatan C dan G Tidak Area Min Tidak
Tidak
Kegiatan 140 cm 167,6 Memenu 150 cm
memenuhi standar antroprometrik dari G cm hi
Memenuhi

kedua buku. 8
Area
Min
Memenu
190 cm 152,4 135 cm Memenuhi
Sirkulasi H hi
cm

IMAJI No.7 Vol.1 JunI 2018 6


Kajian Layout Furniture terhadap Standar Anthropometri pada Perpustakaan Widya Puraya Universitas
Diponegoro
9 Area 152,4 Memenu 3 Area
190 cm 120 cm Memenuhi 121,9 Memenu Memenu
Sirkulasi I cm hi Kegiata 170 cm 130 cm
cm hi hi
nC
4 Area
121,9 Memenu Memenu
Kegiata 100 cm 130 cm
Tabel 4. Analisa Area Baca Kiri. Pribadi nD
cm hi hi

Hasil Analisa Tata Layout Area Baca Tabel 4. Analisa Area Baca Kanan. Pribadi
Kiri dengan perbandingan menggunakan
buku dari Neufert dan Julius Panero, secara Hasil Analisa Tata Layout Area Baca
umum pada area kegiatan A dan B Kanan dengan perbandingan
memenuhi kriteria dari kedua buku. menggunakan buku dari Neufert dan Julius
Panero, secara umum pada area kegiatan
Area Baca Kanan A-C-D memenuhi kriteria dari kedua buku.
Area baca bagian kanan merupakan Akan tetapi area kegiatan B Tidak
area baca individu. Pada area ini terdapat memenuhi standar antroprometrik dari
20 meja baca individu/private. Meja yang kedua buku.
memiliki ukuran 90x60 cm diletakan
mengelilingi area baca dengan disusun Area Peminjaman
secara berjajar. Pada area ini terjadi aktivitas antara
mahasiswa dengan pengawai
perpustakaan untuk melakukan
peminjaman dan pengembalian. Secara
umum terdapat meja bagian pinggir
sebagi pembatas maupun pelayanan
dengan ukuran 120x80 cm sebanyak 10
unit. Sedangkan untuk ukuran 160x80 cm
sebanyak 2 buah. Untuk bagian tengah
meja dengan ukuran 200x100 cm
sebanyak 2 buah

Gambar 5. Layout Area Baca Kanan. Pribadi


Gambar 6. Layout Area Peminjaman.
N Analisi
Ukuran Julius Panero Neufert Pribadi
sebenarn Standar Standar
o s Ket Ket
ya d Uk. d Uk.
1 Area Ukuran Julius Panero Neufert
121,9 Memenu Memenu N Analisi
Kegiata 170 cm 130 cm sebenarn Standar Standar
cm hi hi o s Ket Ket
nA ya d Uk. d Uk.
2 Area Tidak Tidak 1 Area Tidak Tidak
121,9
Kegiata 95 cm Memenu 130 cm Memenu Kegiata 70 cm 91,4 cm Memenu 85 cm Memenu
cm
nB hi hi nA hi hi

IMAJI No.7 Vol.1 JunI 2018 7


Kajian Layout Furniture terhadap Standar Anthropometri pada Perpustakaan Widya Puraya Universitas
Diponegoro
2 Area
Kegiata 120 cm
121,9
cm
Tidak
Memenu 130 cm
Tidak
Memenu 9. Saran
nB hi hi
3 Area
172,7 Memenu Memenu
Tata Layout furniture belum
Sirkulas 240 cm 160 cm

4
iC
Area
cm hi hi
memperhatikan kajian antropometrik
Kegiata
nD
145 cm 76,2 cm
Memenu
hi
80 cm
Memenu
hi secara baik agar terciptanya keleluasaan
5 Area
Sirkulas 230 cm
172,7 Memenu
160 cm
Memenu gerak dalam aktivitas dan sirkulasinya agar
cm hi hi
iE
meminimalisir bahkan meniadakan
ganguandari hal hal sekitar baik dari
Tabel 6. Analisa Area Peminjaman. Pribadi furniture itu sendiri maupun aktivitas orang
lain. Jadi, hal ini akan mengingkatkan
Hasil Analisa Tata Layout efektifitas dan efisiensi dalam berkegiatan.
Peminjaman dengan perbandingan Dalam kaitannya dengan objek studi, tak
menggunakan buku dari Neufert dan Julius hanya pengunjung perpustakaan yang
Panero, secara umum pada area kegiatan D merasa lebih efektif dan efisien dalam
dan sirkulasi C-E memenuhi kriteria dari aktifitas dari mencari buku, membaca serta
kedua buku. Akan tetapi area kegiatan A- B pelayanan perpustakaan, namun halnya
Tidak memenuhi standar antroprometrik dengan pustakawan serta staf akan
dari kedua buku. merasakan hal yang sama dalam melayani
dan mengelola koleksi pustaka. Saran yang
8. Kesimpulan dapat dialakukan dalam layout furniture
Kesimpulan yang dapat diangakat diruang perpustakaan lantai 2 untuk
dari “Kajian Layout Furniture terhadap mengoptimalkan kegiatan kinerja aspek
Standar Anthropometri pada Perpustakaan efektifitas dan efisiensi antara lain adalah :
Widya Puraya Universitas Diponegoro” 1. Menata kembali layout rak buku
adalah ruang pada lantai 2 perpustakaan diruang koleksi seefektif dan efisien
menggunakan penataan layout furniture mungkin mengingat rak yang cukup
terhdaap antropometrik secara banyak dan ruangan yang tidak dapat
keseluruhan belum memenuhi standar diubah.
yang disandarkan oleh sumber. Tata layout 2. Menata kembali layout furniture meja
furniture belum tertata secara optimal baca pada area baca seefektif dan
dalam memenuhi aspek efektifitas dan efisien mungkin serta nyaman.
efisiensi dalam ruangan perpustakaan 3. Menata kembali layout ruang
terhadap pengguna perpustakaan kerjaseefektif dan efisien mungkin
khususnya mahasiswa. serta nyaman.
4. Jika tidak memungkinkan, furniture
dapat dipindah di area lain dalam
ruangan.

IMAJI No.7 Vol.1 JunI 2018 8


Kajian Layout Furniture terhadap Standar Anthropometri pada Perpustakaan Widya Puraya Universitas
Diponegoro

10. Rekomendasi Desain


Berikut merupakan rekomendasi desain yang di buat untuk mengatasasi permasalahan
diatas.

Gambar 7. Rekomendasi Layout Perpustakaan Widya Puraya. Pribadi

11. Daftar Pustaka


Antropometri Indonesia. (2013). The
Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan
Largest Anthropometri Data in Indonesia.
Tinggi. Ditjen Dikti. Depdiknas. 2004.
Diakses dari:
http://antropometriindonesia.com. Pada Ching D.K, Francis. (2008). Arsitektur:
tanggal 7 April 2018, Pukul 18.30 WIB. Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta:
Erlangga.
Basuki, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu
Perpustakaan. PT Gramedia Pustaka Depdiknas. (2003). Undang-Undang
Utama: Jakarta. Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Bridger, R.S. (2003). Introduction to
Haryanto, Eko. 2007. Sawi dan Selada.
Ergonomics 2nd Edition. London and New
Jakarta : Penebar Swadaya. 112 hal.
York: Taylor & Francis.

IMAJI No.7 Vol.1 JunI 2018 9


Kajian Layout Furniture terhadap Standar Anthropometri pada Perpustakaan Widya Puraya Universitas
Diponegoro

Hasugian, Jonner. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tahun 2007 tentang Perpustakaan.


Perpustakaan dan Informasi. Medan: USU Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. Diambil
Press dari http://www.files.pnri.go.id/homepag
Indonesia, Perpustakaan Nasional RI. 1992. e_folders/activities/high-
Pedoman Umum Penyelenggaraan Soedibyo, Noerhayati, Pengelolaan
Perpustakaan Umum. Perpustakaan, Bandung: PT. Alumni, 1987.
Lasa HS. 2007. Manajemen Perpustakaan. Suptandar, Pramudji. (1999). Disain
Yogyakarta : Gama Media. Interior: Pengantar Merencana Interior
Mark S. Sanders, Ernest McCormick.1993, untuk Mahasiswa Arsitektur. Jakarta:
Human Factors In Engineering and Design, Djambatan.
7 th.ed.,McGraw-Hill, Inc. Sutarno NS. 2006. Perpustakaan dan
Neufert, Ernst. (2002). Data Arsitek Jilid 1. Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto
Jakarta: Erlangga. Swasty, Wirania. (2010). Merancang Rak
Panero, Julius & Zelnik, Martin. (1979). Buku Kreatif. Jakarta: Griya Kreasi
Dimensi Manusia & Ruang Interior. Jakarta: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Erlangga. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan (LNRI
Tahun 2007 No.129.TLNRI No.4774).
Qalyubi, Syihabuddin. 2007. Dasar-Dasar Wiranto dkk., 1997,
Ilmu Perpustakaan dan Informasi. http://warintek08.wordpress.com/tes/.,
Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan diakses tanggal 30 April 2018
Informasi (IPI), Fakultas Adab UIN Sunan
Kalijaga.
Republik Indonesia. 2007. Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 43

IMAJI No.7 Vol.1 JunI 2018 10

Anda mungkin juga menyukai