PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENJALANI HEMODIALISA
PROPOSAL
KARYA ILMIAH AKHIR NERS
Disusun Oleh :
PUJI INDAH LESTARI
NIM. P1337420921214
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2022 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penyakit ginjal kronis merupakan gangguan fungsi ginjal yang proresif dan irrvesible yang menyebabkan tubuh gagal mempertahakan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga menyebabkan uremia (Wilkinson et al. 2019). Gagal Ginjal Kronis (CRF) berubah menjadi penyakit global epidemiologis, yang menunjukkan ancaman serius bagi kesehatan secara keseluruhan. Gagal Ginjal Tahap Akhir (End-stage Renal Failure/ESRF) adalah akhir dramatis dari gagal ginjal yang berhubungan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus dan menimbulkan dorongan untuk terapi pengganti buatan. Sekitar 5,1 juta pasien ESRF di seluruh dunia mengandalkan terapi pengganti ginjal untuk kelangsungan hidup yang lebih baik, baik itu dialysis peritoneal, hemodialisis, atau transplantasi ginjal, dan jumlah ini diperkiran akan berlipat ganda pada dekade berikutnya (Lew et al, 2016 dalam Laila, 2020). Menurut data World Health Organization (WHO), penyakit ginjal kronis telah menyebabkan kematian 850.000 orang setiap tahun (WHO, 2017). Menurut pasien ESRD (End-stage Renal Disease), prevalensi penyakit ginjal kronis di dunia menurut pasien ESRD (End- stage Renal Disease) pada tahun 2018 adalah 2.303.354 orang dan tahun 2019 sebanyak 2.372.697 orang. Data tersebut menunjukkan peningkatan morbiditas pasien penyakit ginjal kronis setiap tahun sebesar 3% (Adiyati, 2022). Hasil Riset Kesehatan Dasar (2013) sebanyak 2 per 1000 penduduk atau 499.800 penduduk Indonesia menderita Penyakit Gagal Ginjal. Prevalensi gagal ginjal kronis berdasar diagnosis dokter sebesar 2% di Indonesia. Di Aceh sendiri prevalensi gagal ginjal kronis berdasar diagnosis dokter sebesar 4% (Riskesdas, 2013). Pada tahun 2018, prevalensi gagal ginjal kronis berdasar diagnosis dokter di Indonesia meningkat menjadi 3,8% atau 713.783 penduduk di Indonesia, sedangkan di Aceh sendiri prevalensi gagal ginjal kronis berdasar diagnosis dokter juga meningkat sebesar 4,9%. Proporsi hemodialisa berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia sebanyak 19,33% atau 2.850 penduduk di Indonesia. Sedangkan proporsi hemodialisa berdasar diagnosis dokter di Aceh sebanyak 14,09% atau 67 penduduk di Aceh. Fatigue adalah salah satu gejala paling umum yang dialami pasien dengan Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang bersifat subjektif dengan prevalensi 60-97% pasien PGK yang belum menjalani hemodialisis dan 84% pada pasien PGK yang melakukan hemodialisis. Pasien dengan PGK yang menerima hemodialisis mengalami tingkat kelelahan yang tinggi serta ketidakmampuan dalam melaukan akvitas sehari-hari (Black & Jane, 2014 dalam Feby A Metekohy 2021). Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani hemodialisis mengalami kelelahan dari berbagai tingkatan baik ringan, sedang dan berat. Untuk mengukur tingkat kelelahan pada responden menggunakan kuesioner FACIT (Functional Assesment of Chronic Illness Therapy) (Edi Darmawan et al, dalam Astika A Wijayanti , 2021) Progressive Muscle Rekaxation (PMR) adalah salah satu bagian dari Nursing Intervention Classification (NIC) yang berada pada level 1 domain basic: physiological dengan kelas physicalcomfort promotion memiliki peran dalam menurunkan fatigue pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa dikaitkan dengan faktor psikologis yaitu depresi dan cemas yang pemicunya adalah stress (Haryati & Sitorus 2015 dalam Feby A Metekohy 2021). Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh choline Trisa Siregar dan Rizki Annisa Nasution, 2016 ada pengaruh tingkat fatigue pada pasien yang menjalani hemodialisa sesudah diberikan intervensi. Tingkat kelelahan pasien sebelum diberikan tindakan yaitu kelelahan ringan sebanyak 4 responden (20%), sedang sebanyak 6 responden (30%) dan berat sebanyak 10 responden (50%). Tingkat kelelahan pasien sesudah diberikan tindakan yaitu tidak kelelahan sebanyak 4 responden (20%), ringan sebanyak 6 responden (30%) dan sedang sebanyak 10 responden (50%). Artinya ada perbedaan yang signifikan antara rerata tingkat kelelahan sebelum dan sesudah diberikan teknik Progressive Muscle Relaxation ( p < 0,0000).
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum Mengetahui Penerapan Progressive Muscle Relaxation (PMR) untuk mengatasi tingkat Fatigue pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani hemodialisa 1.2.2 Tujuan Khusus 1.2.2.1 Memaparkan hasil pengkajian pada kasus 1.2.2.2 Memaparkan hasil analisa data pada kasus 1.2.2.3 Memamparkan hasil intervensi keperawatan pada kasus 1.2.2.4 Memaparkan hasil implementasi keperawatan pada kasus 1.2.2.5 Memaparkan hasil evaluasi keperawatan pada kasus 1.2.2.6 Memaparkan hasil analisis inovasi keperawatan sebelum dan sesudah diberikan Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap tingkat Fatigue pada pasien yang menjalani hemodialisa
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan Pustaka, wawasan dan sumber informasi dibidang Kesehatan khususnya dibidang ilmu keperawatan dalam memahami Penerapan Progressive Muscle Relaxation (PMR) untuk mengatasi tingkat Fatigue pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani hemodialisa 1.3.2 Manfaat Praktis 1.3.2.1 Penulis Hasil penelitian ini dapat dijadikan penulis sebagai sarana untuk memperoleh pengalaman dalam melaksanakan asuhan keperawatan fatigue pada pasien Chronic Kidney Disease 1.3.2.2 Rumah Sakit Hasil penulisan karya ilmiah akhir ners (KIAN) ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam pemberian intervensi Progressive Muscle Relaxatin (PMR) sebagai upaya penurunan tingkat Fatigue pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang menjalani hemodialisa 1.3.2.3 Masyarakat/Pasien Hasil penelitian ini diharapkan pasien dengan Chronic Kidney Disease yang menjalani hemodialisa dapat melakukan Progressive Muscle Relaxation (PMR) secara mandiri untuk menurunkan tingkat Fatigue.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis