Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL DESAIN INOVATIF

PENGARUH TERAPI KOMBINASI SENAM KAKI DAN RENDAM AIR HANGAT


TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA
DIABETES MELITUS DI GAMPONG DOY KECAMATAN ULEE KARENG ACEH

Oleh :

Puji Indah Lestari

P1337420921217

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
PROGRAM STUFI PROFESI NERS
SEMARANG 2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lansia adalah seseorang yang berusia lebih dari 60 tahun yang berada pada fase
penuaan (Kementerian Kesehatan RI, 2017). Kondisi tersebut menyebabkan lansia
berada pada kelompok berisiko dengan karakteristik risiko biologi atau pun risiko yang
berhubungan dengan usia, risiko sosial dan lingkungan, dan risiko perilaku atau gaya
hidup (Stanhope dan Lancaster, 2016). World Health Organization atau WHO (2016)
memaparkan bahwa penyakit diabetes melitus ditandai dengan manifestasi yang khas,
seperti polyphagia, polydipsia dan polyuria serta beberapa orang mengalami kehilangan
berat badan. Diabetes juga dapat menyebabkan akibat jangka panjang seperti kerusakan
mata, ginjal, pembuluh darah, saraf dan jantung.
Upaya penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diabetes melitus, yaitu
dengan melakukan latihan fisik atau senam. Senam yang sering kali direkomendasikan
untuk penderita DM adalah senam kaki. Senam kaki merupakan latihan pada kaki yang
bertujuan memperlancar sirkulasi darah, menguatkan otot-otot kecil pada ekstremitas
bawah, mencegah timbulnya kelainan pada bentuk kaki, mengontrol kadar gula darah,
mengatasi gangguan sirkulasi darah dan neuropati di kaki pada penderita diabetes
melitus (Taylor, 2010).
Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita DM atau bukan
penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah
bagian kaki (Soebagio, 2011).Sedangkan terapi merendam kaki dengan air hangat yang
bertemperatur 37,7-40,5 C selama 15-25 menit dapat merangsang syaraf yang ada di kaki
untuk bekerja, dan berfungsi memberikan respon lokal terhadap panas melalui stimulasi
ini akan mengirimkan impuls dari perifer ke hipotalamus untuk memperlebar pembuluh
darah sehingga aliran darah menjadi lancar (Asan, Samboring, & Gatum, 2016).
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
1. Diabetes Melitus
2. Terapi Rendam Kaki Air Hangat
2.2 Manajemen
1) Posisikan klien dengan nyaman
2) Kolaborasi dengan keluarga klien
3) Keamanan dan kenyamanan lingkungan
2.3 Teknik dan Cara
1. Senam Kaki
2. Terapi Rendam Kaki Air Hangat
a. Menganjurkan pasien untuk duduk
b. Memasang tensimeter ke lengan pasien
c. Mencatat hasil tekanan darah awal
d. Siapkan ember lalu isi dengan air dingin dan air pana sampai seengah penuh
lalu ukur suhu air (37,7-40,5C) dengan thermometer air
e. Jika kaki tampak kotor, maka disarankan untuk mencuci kaki terlebih dahulu.
f. Celupkan dan rendam kaki sampai betis (10menit)
g. Lakukan pengukuran suhu setiap 5 menit, jika suhu turun maka tambahkan air
panas (kaki diangkat dari ember) dan ukur kembali suhunya dengan
thermometr. Atau bisa dengan langsung menganti ember yang baru dengan suhu
yang sudah diukur dan pindahkan kaki pasien pada ember selanjutnya atau
ember kedua
h. Setelah selesai (10 menit), angkat kaki dan keringkan dengan handuk
i. Mencatat hasil tekanan darah

BAB III
METODOLOGI

A. Topik
Penurunan kadar gula darah
B. Sub Topic
Terapi komplementer: Senam kaki dan terapi rendam kaki air hangat
C. Pelaksana
Puji Indah Lestari
D. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh senam kaki dan terapi rendam kaki air hangat terhadap
penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melittus
E. Tujuan khsus
F. Waktu
G. Tempat
H. Setting
I. Media/alat

Anda mungkin juga menyukai