Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP ACTIVITY OF DAILY LIVING

PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD


Dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI

Santi Oktafiyaningsih1),Setyawan2),Martina Ekacahyaningtyas3)


1)
Mahasiswa Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
santioktafiya16@gmail.com
2),3)
Dosen Prodi Sarjana Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
etya1025@gmail.com

ABSTRAK

Pasien gagal ginjal kronik memerlukan tindakan hemodialisis seumur hidup akan tetapi
pasien akan mengalami sejumlah permasalahan dan munculnya berbagai komplikasi intradialisis dan
efek hemodialisis kronik berupa fatigue.Fatigue bisa berdampak negatif terhadap kemampuan diri
dalam perawatan. Untuk mengatasi fatigue dapat diberikan aromaterapi lavender karena aromaterapi
lavender mengandung komponen esensial yang dapat menekan saraf simpati,meningkatkan mood dan
mengurangi kelelahan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lavender
terhadap activity of daily livingpasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Dr.
Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

Desain penelitian menggunakan metode desain quasi experimentdengan one-group pretest-


posttest design. Pengukuran dengan lembar observasi untuk menilai activity of daily living sebelum
dan sesudah pemeberian aromaterapi lavender.bPengambilan sampel dengan teknik purposive
sampling, sejumlah 28 responden.

Hasil analisis bivariat didapatkan perbedaan bermakna antara activity of daily living sebelum
dan sesudah pemeberian aromaterapi lavender dengan p value 0,000 (p > 0,05) sehingga dapat
disimpulkan terdapat pengaruh aromaterapi lavender terhadap activity of daily livingpasien gagal
ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri.

Kata Kunci:,Activity of Daily Living, Aromaterapi Lavender, Gagal Ginjal Kronik

1
EFFECT OF LAVENDER AROMATHERAPY ON ACTIVITY OF DAILY LIVING CHRONIC

RENAL FAILURE PATIENTS UNDERGOING HEMODIALYSIS AT Dr. SOEDIRAN

MANGUN SUMARSO LOCAL GENERAL HOSPITAL OF WONOGIRI

Santi Oktafiyaningsih1),Setyawan2),Martina Ekacahyaningtyas3)


1)
Student of Bachelor’s Degree Program in Nursing of Kusuma Husada College of Health Sciences of
Surakarta
santioktafiya16@gmail.com
2),3)
Lecturers of Bachelor’s Degree Program in Nursing of Kusuma Husada College of Health Sciences
of Surakarta
etya1025@gmail.com

ABSTRACT

Chronic renal failure patients require hemodialysis intervention during their life span. Yet,
they will experience a number of problems because the intervention will induce various
intradialytic complications and chronic hemodialysis effects such as fatigue. Fatigue may cause a
negative effect on a patient’s self-care ability. To deal with it can be done through the administration
of lavender aromatherapy because it contains essential components that can suppress sympathetic
nervous system, increase mood, and decrease fatigue. The objective of this research is to investigate
the administration of lavender aromatherapy on the activity of daily living of chronic renal failure
patients undergoing hemodialysis at Dr. Soediran Mangun Sumarso Local General Hospital of
Wonogiri.

This research used the quasi experimental research method with one-group pretest-posttest
design. Activity of daily living prior to and following the administration of lavender aroma therapy
was measured with the aid of observation sheet. Purposive sampling was used to determine its
samples. They consisted of 28 respondents.

The result of bivariate analysis shows that a significant difference was found in the activity of
daily living prior to and following the administration of lavender aromatherapy as indicated by the p-
value = 0.000 which was less than 0.05. Thus, the administration of lavender aromatherapy had an
effect on the activity of daily living of chronic renal failure patients undergoing hemodialysis at Dr.
Soediran Mangun Sumarso Local General Hospital of Wonogiri.

Keywords: Activity of daily living, lavender aromatherapy, chronic renal failure

2
1. PENDAHULUAN 28.782 dengan 68,1% kasus baru
Gagal ginjal kroniik (GGK) (PERNEFRI, 2013).
adalah gangguan pada fungsi ginjal Hasil penelitian Agustina (2016),
yang progresif dan irreversible, tubuh penderita gagal ginjal kronis yang menjalani
gagal untuk mempertahankan hemodialisis pada tahun 2016 dalam satu
metabolisme serta keseimbangan cairan tahun terakhir di RSUD Wonogiri sebanyak
dan elektrolit sehingga menyebabkan 3327 pasien.
uremia (Smeltzer & Barre, 2010). Salah satu tindakan dialisis yaitu
Gagal ginjal merupakan penyebab hemodialisis merupakan suatu proses yang
kematian pasien rawat inap di rumah digunakan pada pasien dalam keadaan sakit
sakit dengan presentase sekitar 3,16% akut dan memerlukan terapi dialisis jangka
(Depkes RI, 2007). Angka penyakit pendek atau pasien dengan penyakit ginjal
tidak menular terus mengalami stadium terminal yang membutuhkan terapi
peningkatan. Salah satu penyakit tidak jangka panjang atau permanen (Smeltzer &
menular yang juga mengalami Barre, 2008). Namun demikian hemodialisis
peningkatan adalah Gagal ginjal kroniik tidak menyembuhkan atau memulihkan
(GGK) (Bustan, 2015). Menurut World penyakit ginjal (Smeltzer & Barre, 2008).
Health Organization (WHO), secara Pasien akan tetap mengalami sejumlah
global lebih dari 500 juta orang permasalahan dan munculnya berbagai
mengalami penyakit gagal ginjal kronik komplikasi intradialisis dan efek hemodialisis
(Ratnawati, 2014). kronik berupa fatigue (Armiyati, 2009).
Berdasarkan data dari Riset Fatigue adalah perasaan subyektif
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun yang tidak menyenangkan berupa kelelahan,
2013 prevalensi gagal ginjal kronik di kelemahan, dan penurunan energi dan
Indonesia sekitar 0,2%. Prevalensi merupakan keluhan utama pasien dengan
kelompok umur ≥ 75 tahun dengan dialisis (prevalensinya mencapai 60-97%).
0,6% lebih tinggi dari kelompok umur Kondisi fatigue pada pasien hemodialisis dapat
lainnya. Prevelensi gagal ginjal kronik menyebabkan konsentrasi menurun, malaise,
(GGK) di Sulawesi Utara sebesar 0,4% gangguan tidur, gangguan emosional, dan
dimana lebih tinggi dari prevalensi penurunan kemampuan pasien dalam
nasional (Riskesdas, 2013).Jumlah melakukan aktivitas sehari-harinya, sehingga
penderita gagal ginjal kronis di pada akhirnya dapat menurunkan kualitas
Indonesia pada tahun 2011 tercatat hidup pasien hemodialisis (Jhamb, 2008).
22.304 dengan 68,8% kasus baru dan Lebih lanjut dampak fatigue dapat
pada tahun 2012 meningkat menjadi menyebabkan penurunan fungsi fisik dan

3
kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari- menjalani hemodialisis meningkat oleh karena
hari, kualitas hidup yang lebih buruk, dan itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengurangi kelangsungan hidup (Bonner, tentang “pengaruh aromaterapi lavender
Wellard, & Caltabiano, 2010). terhadap activity of daily living pasien gagal
Hasil penelitian Zeinab et al (2016) ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di
mengatakan terdapat hubungan antara RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso
kelelahan dan aktivitas hidup sehari-hari, saat Wonogiri.”
kelelahan meningkat, aktivitas kehidupan
sehari-hari menurun dan saat keletihan 2. METODOLOGI PENELITIAN
menurun aktivitas kehidupan sehari-hari Penelitian ini dilaksanakan di ruang
meningkat. Temuan ini sejalan dengan hasil hemodialisa RSUD Dr. Soediran Mangun
penelitian Kazemi (2011) yang melaporkan Sumarso Wonogiri pada bulan Oktober 2017
bahwa ada korelasi negatif antara kelelahan sampai dengan Juli 2018.Jenis penelitian ini
dan aktivitas hidup sehari-hari. yaitu penelitian kuantitatif, desain quasi
Intervensi yang dilakukan untuk experiment rancangan penelitian yang
meningkatkan activity of daily living pada digunakan adalah one-group pretest-posttest
pasien CKD yang mengalami fatigue salah design.Populasi dalam penelitian ini adalah
satu tindakan yaitu dengan terapi jumlah pasien hemodialisis rawat jalan pada
komplementer (Bicer & Demir, 2017). bulan Maret 2018 sebanyak 566 pasien.
Penggunaan aromaterapi dapat diberikan Jumlah pasien selama satu hari yang
melalui beberapa cara, antara lain inhalasi. melakukan hemodialisa sebanyak 26
Berbagai macam aromaterapi yang dapat pasien.Pada penelitian ini tehnik sampling
digunakan antara lain cendana, kemangi, yang digunakan adalah non
kayumanis, kenanga, sitrus, melati, cengkih, probabilitysampling dengan tehnik purposive
lavender yang sering digunakan untuk sampling. Jumlah sampel 28 responden yang
mengurangi rasa nyeri yaitu terapi memiliki kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa
komplementer aromaterapi dengan minyak data menggunakan uji Wilcoxon.
essensial lavender, karena lavender
mempunyai sifat-sifat antikonvulsan, 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
antidepresi, anxiolytic, dan bersifat a. Analisa Univariat
menenangkan (Koensoemardiyah, 2009). 1) Karakteristik Responden
Berdasarkan latar belakang tersebut Tabel 1. Distribusi frekuensi responden
dapat disimpulkan bahwa aromaterapi menurut usia dan jenis kelamin.
merupakan salah satu intervensi yang dapat ( n=28 )
mengurangi fatigue sehingga activity of daily
living pada pasien gagal ginjal kronik yang

4
1. Karakteristik Responden dewasa tengah (41-65 tahun) sebanyak 72
Berdasarkan Usia orang (68,6%). Gagal ginjal kronik adalah
Usia f % suatu sindrom klinis yang disebabkan oleh
26-35 2 7,1%
36-45 12 42,9% penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun
46-55 11 39,3% dan berlangsung progresif (Suyono, 2010).
56-65 3 10,7%
Total 54 100 Penurunan fungsi ginjal yang terjadi
pada usia lebih dari 40 tahun merupakan salah
satu bentuk proses degeneratif yang dialami
Jenis Kelamin f %
Perempuan 13 46,4 % manusia. Setiap ginjal memiliki sekitar 1 juta
Laki-laki 15 53,6%
nefron saat lahir. Memasuki usia 40 tahun,
Total 28 100
mulai terjadi penurunan sedikit demi sedikit
Didapatkan hasil bahwa ukuran ginjal dan jumlah nefron. Hal inilah
mayoritas responden berusia 36-45 yang dapat menyebabkan penurunan fungsi
tahun sebanyak 12 responden (42,9%) ginjal, sehingga dapat dikatakan seseorang
dan karakteristik responden berdasarkan yang berusia diatas 40 tahun berisiko terjadap
jenis kelamin diketahui bahwa kejadian gagal ginjal kronik (Roach, 2010).
mayoritas responden berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 15 responden Hasil penelitian ini menunjukkan
(53,6%). bahwa mayoritas responden berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 15 responden (53,6%).
Hasil penelitian ini menunjukkan Menurut pengamatan peneliti bahwa pasien
mayoritas responden berusia 36-45 gagal ginjal yang menjalani hemodialisa di
tahun sebanyak 12 responden (42,9%). rumah sakit umumnya memang paling banyak
Usia merupakan faktor yang dapat berjenis kelamin laki-laki dibanding dengan
menggambarkan kondisi dan perempuan.
mempengaruhi kesehatan seseorang,
dimana diketahui setelah usia 40 tahun Jenis kelamin responden gagal ginjal
akan terjadi penurunan laju filtrasi kronis yang dilakukan hemodialisis lebih
glomerulus secara progresif hingga usia banyak laki – laki 50 orang (69%) (Pranandari,
70 tahun kurang lebih sekitar 50% dari et al.,2015), demikian juga dengan hasil
normalnya (Smeltzer & Bare, 2010). penelitian Sodikin & Suparti (2015) yang
Hasil penelitian ini sesuai dengan menyebutkan bahwa pasien penyakit gagal
penelitian yang dilakukan oleh Zurmeri ginjal kronik yang berjenis kelamin laki-laki
(2015), yang menyatakan bahwa adalah 56 orang (54,4%). Hal ini dikarenakan
mayoritas responden yang mengalami beberapa responden mengatakan sebelum sakit
gagal ginjal dan menjalani terapi sering mengkonsumsi minuman berenergi.
hemodialisis berada pada rentang umur Karsinogen alkohol yang disaring keluar dari
5
tubuh melalui ginjal juga mengubah sel DNA penurunan jumlah eritrosit yang dapat
dan merusak sel-sel ginjal. Perubahan ini berakibat pada penurunan suplay oksigen ke
mempengaruhi fungsi ginjal dan memicu GGK jaringan tubuh. Hal tersebut yang
(Agustini, 2010) menyebabkan pasien salah satunya mengalami
kelelahan yang ekstrem atau fatigue (Septiwi,
2) Activity Of Daily Living Sebelum 2013). Hasil penelitian Zeinab et al (2016)
Pemberian Aromaterapi Lavender mengatakan terdapat pengaruh fatigue
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat ADL terhadap activity of daily living pada orang
Sebelum Aromaterapi Lavender dewasa yang menjalani hemodialisis.
(n=28)
ADL n % Tingkat aktivitas kehidupan sehari-

Penuh 0 0 hari dalam penelitian Kamal (2001) mencatat


Berat/Sangat 3 10.7 bahwa sekitar tiga perempat pasien
Moderat 13 46.4
Ringan 12 42.9 membutuhkan bantuan dalam aktivitas sehari-
Total 28 100 hari. Penelitian ini berbeda dengan Mokabel
(2000) mencatat bahwa pasien hemodialisis
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa
melakukan kegiatan sehari-hari lebih baik
mayoritas tingkat activity of daily living
daripada pasien menggunakan metode dialisis
respondensebelum pemberian aromaterapi
lainnya. Hasil penelitian Jhamb. (2009) dan
lavender menunjukkanketergantunganmoderat
Kazemi (2011) melaporkan bahwa ada
sebanyak 13 responden (46,4%).
korelasi negatif antara kelelahan dan aktivitas
Hasil penelitian ini menunjukkan kehidupan sehari-hari.
bahwa mayoritas tingkat activity of daily living
3) Activity Of Daily Living Sesudah
responden sebelum pemberian aromaterapi
Pemberian Aromaterapi Lavender
lavender menunjukan ketergantungan moderat
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat
sebanyak 13 responden (46,4%).
ADLSesudah Aromaterapi Lavender
Ketergantungan moderat pada pasien
(n=28)
hemodialisis disebabkan oleh fatigue. Fatigue
ADL n %
menyebabkan gejala-gejala subjektif dari rasa
Penuh 0 0
tidak enak dan keengganan terhadap aktivitas Berat/Sangat Bergantung 0 0
atau secara objektif terlihat kinerja terganggu Moderat 4 14.3
Ringan 24 85.7
ditandai oleh kurangnya energi, perasaan
Total 28 100
lemah otot, dan gerakan yang melambat
(Eman, 2010). Kerusakan fungsi ginjal juga Berdasarkan Tabel 4diketahui bahwa
menyebabkan penurunan produksi mayoritas tingkat activity of daily living
eritropoeitin oleh ginjal yang berperan dalam responden sesudah pemberian aromaterapi
pembentukan eritrosit sehingga terjadi
6
lavender menunjukkanketergantunganringan (neuron yang menyekresi bahan transmitter)
sebanyak 24 responden (85,7%). dan hambatan post sinaptik (tempat transmitter
bekerja) di kornu dorsalis. Proses tersebut
Hasil penelitian ini menunjukkan mencapai inhibisi oleh enkefalin yaitu
bahwa mayoritas tingkat activity of daily living penghambatan substansi P sehingga nyeri
responden sesudah pemberian aromaterapi tidak atau berkurang diteruskan menuju otak
lavender menunjukan ketergantungan ringan (Guyton & Hall, 2007).
sebanyak 24 responden (85,7%). Hal ini
menunjukkan terjadi peningkatan dalam Aromaterapi pada pasien gagal ginjal
activity of daily living. Tingkat activity of daily kronik dapat menurunkan gejala seperti
living meningkat ditandai dengan penilaian fatigue, insomnia, pruritus, kecemasan dan
skor barthel indeks. stres (Shahgloian et al, 2010 ; Hsu et al, 2009
;Kang & Kim, 2008 ; Ro et al, 2002; Itai et al,
Menerapkan beberapa tetes minyak 2000). Minyak esensial lavender berperan
esensial Lavender pada sapu tangan dan dalam menurunkan tingkat fatigue, selain itu
menghirupnya berguna untuk mengobati dengan kandungan linaloolnya dapat berperan
insomnia, kelelahan, stres, dan ketakutan. pada efek relaksasi (Dewi & Prima, 2013).
Kompres hangat digunakan dalam kram Hasil penelitian Bahraini et al (2011)
menstruasi, sakit perut, radang sendi, migrain mengatakan minyak esensial lavender
dan kram otot (Armaiti, 2017). Minyak meningkatkan tingkat konsentrasi selama
esensial lavender meningkatkan tingkat bekerja, dan lavender menekan simpatetik
konsentrasi selama bekerja, dan lavender sistem, meningkatkan suasana hati dan
menekan sistem saraf simpati, meningkatkan mengurangi kelelahan. Lavender dianggap
mood dan mengurangi kelelahan. Lavender sebagai aroma yang menenangkan dan dapat
dianggap sebagai aroma yang menenangkan mengurangi fatigue. Fatigue dapat
dan bisa mengurangi kelelahan (Bahraini et al, mempengaruhi kemampuan perawatan diri dan
2011). kualitas hidup secara negatif bagi pasien dan
perawat (19-21). Tergantung pada tingkat
Bau yang menyenangkan akan
keparahan fatigue, terkadang pasien tidak
menstimulasi thalamus untuk mengeluarkan
dapat melakukan aktivitas sehari-harinya
enkefalin yang berfungsi sebagai penghilang
seperti; makan, mandi, berpakaian,
rasa sakit alami dan menghasilkan perasaan
menyemprotkan, berpindah (berjalan), atau
sejahtera. Enkefalin sama halnya dengan
hanya bisa melakukannya pada tingkat yang
endorphin, yaitu zat kimiawi endogen
lebih rendah (Winningham, 2007). ketika
(diproduksi oleh tubuh) yang berstruktur
kelelahan meningkatkan aktivitas kehidupan
serupa dengan opioid. Enkefalin dianggap
sehari-hari berkurang dan ketika kelelahan
dapat menimbulkan hambatan presinaptik
menurun, aktivitas kehidupan sehari-hari
7
meningkat (Zeinab et al, 2016). Hasil dan tidak sepenuhnya membutuhkan bantuan
penelitian Kazemi (2011) yang melaporkan keluarga karena responden merasakan
bahwa ada korelasi negatif antara kelelahan kelelahannya menurun, sebelumnya responden
dan aktivitas hidup sehari-hari. mudah lelah dalam melakukan aktivitas. Selain
itu dari hasil pengisian kuesioner barthel
b. Analisa Bivariat indeks dapat penurunan nilai sebelum dan
Tabel 4. Hasil uji pengaruh aromaterapi sesudah pemberian aromaterapi. Sebagian
lavender terdahap activity of daily living besar responden dapat makan dan berpakaian
pada pasien gagal ginjal kronik yang secara mandiri sedangkan untuk pergerakan
menjalani hemodialisis sebagian besar responden membutuhkan
Pre-Post
bantuan dan alat. Pasien sangat kooperatif saat
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000
pemberian aromaterapi lavender dan
Hasil penelitian ini menunjukkan hasil mengatakn merasakan nyaman serta rileks.
uji wilxoconnilai P value = 0,000 sehingga P
value< 0,05 maka H0 di tolak dan Ha di terima Ketika minyak essensial dihirup,
bahwa terdapat pengaruh aromaterapi lavender molekul masuk ke rongga hidung dan
terhadap activity of daily livingpasien gagal merangsang sistem limbik di otak. Sistem
ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di limbik adalah daerah yang mepengaruhi emosi
RSUD Dr. Soediran Mangun Sumarso dan memori serta secara langsung terkait
Wonogiri. dengan adrenal, kelenjar hipofisis,
hipotalamus, bagian-bagian tubuh yang
Hal ini menunjukkan sebelum mengatur denyut jantung, tekanan darah, stess,
pemberian aromaterapi lavender mayoritas memori, keseimbangan hormon, dan
tingkatactivity of daily living responden pernafasan Runiari (2010).
sesudah pemberian aromaterapi lavender
menunjukan ketergantungan ringan sebanyak Mekanisme aromaterapi dapat
24 responden (85,7%) sedangkan sesudah mempengaruhi orang-orang, bahwa aroma
pemberian aromaterapi lavender mengaktifkan neuron dan menstimulasi sistem
tingkatactivity of daily living responden limbik. Tergantung pada jenis aromanya,
sesudah pemberian aromaterapi lavender neurotransmitter yang berbeda-beda.
menunjukan ketergantungan ringan sebanyak Neurotransmitter ini termasuk enkephalin,
24 responden (85,7%). noradrenalin, dan serotonin. Oleh karena itu,
aroma dan aroma dapat mengubah perasaan
Beberapa responden mengatakan manusia (Buckle, 2003). Studi penelitian
sebelumnya melakukan aktivitas dibantu tentang manfaat lavender untuk mengurangi
sepenuhnya oleh keluarga menjadi dapat fatigue telah menunjukkan bahwa linalool dan
melakukan beberapa aktivitas secara mandiri linalyl acetate yang ditemukan di tanaman ini
8
dapat merangsang sistem saraf parasimpatik. Penurunan fatigue diikuti dengan
Selain itu, linalyl acetate memiliki efek perbaikan parameter psikologis seperti tekanan
narkotika dan linalool juga memiliki efek darah dan nadi (Nugraha dkk, 2017). Hasil
relaksasi. Beberapa dari studi penelitian penelitian Zeinab et al (2016) mengatakan
mengatakan lavender memiliki beberapa efek fatigue mempengaruhi activity of daily
seperti benzodiazepin sehingga dapat livingpasien gagal ginjal kronik yang
meningkatkan efek gamma-asam aminobutyric menjalani hemodialysis. Berdasarkan
sehingga bertindak sebagai obat penenang penelitian ini aromaterapi lavender dapat
(Goncalves, 2013) menurunkan fatigue pasien gagal ginjal yang
menjalani hemodialisis sehingga activity of
Kondisi fatigue pada pasien daily livingmeningkat.
hemodialisis dapat menyebabkan konsentrasi
menurun, malaise, gangguan tidur, gangguan Menurut asumsi peneliti saat
emosional, dan penurunan kemampuan pasien responden menghirup aromaterapi lavender,
dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, aroma lavender mempengaruhi kerja otak
sehingga pada akhirnya dapat menurunkan sehingga merangsang keluarnya hormon
kualitas hidup pasien hemodialisis (Jhamb, endorpin, hormon endorpin menyebabkan
2008). Lebih lanjut dampak fatigue dapat pasin merasakan rileks dan nyaman sehingga
menyebabkan penurunan fungsi fisik dan merubah perasaan responden menjadi tidak
kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari- merasakan kelelahan. Ketika kelelahan
hari, kualitas hidup yang lebih buruk, dan menurun responden dapat beraktivitas sehari
mengurangi kelangsungan hidup. Pasien hari terjadi peningkatan.
dengan penyakit ginjal kronis yang melakukan
hemodialisis mengalami tingkat kelelahan
yang tinggi dan hanya mampu melakukan 4. KESIMPULAN

kegiatan sehari-hari yang lebih sedikit (Bonner Hasil penelitian mayoritas responden

et al, 2010). berusia 36-45 tahun dan berjenis kelamin


laki – laki sebanyak 15 responden. Hasil
Hasil penelitian Bicer & Demir (2017) postestActivity of daily living sesudah
mengatakan kelompok intervensi yang pemberian aromaterapi lavender mayoritas
diberikan aromaterapi inhalasi memiliki responden menunjukan ketergantungan
fatigue yang lebih rendah dibanding kelompok ringan sebanyak 24 responden. Hasil analisa
kontrol. Sejalan dengan hasil penelitian Riana uji wilcoxon menunjukan nilai P value =
& Cherly (2014) mengatakan terdapat 0,000 sehingga P value< 0,05 maka H0 di
pengaruh aromaterapi terhadap penurunan tolak dan Ha di terima bahwa terdapat
kelelahan kerja di Rumah Mode Widuri. pengaruh aromaterapi lavender terhadap
activity of daily livingpasien gagal ginjal
9
kronik yang menjalani hemodialisis di RSUD Bahraini S, Mannani R, Bekhradi R, Naji S.
Dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. (2011).Quarterly Journal of
5. SARAN Sabzevar University of Medical
Hasil penelitian ini menjadi bahan Sciences.2011;18(3):172-8.
kajian dan rujukan dalam melakukan
penelitian dengan menggunakan variabel Bonner, A., Wellard, S., & Caltabiano, M.

berbeda seperti menggunakan aromaterapi (2010). The impact of fatigue on

yang berbeda yang dapat meningkatkan daily activity inpeople with chronic

activity of daily living kidney disease. Journal of Clinical


Nursing, 19(21/22), 3006-3015.

6. DAFTAR PUSTAKA
Bustan, (2015). Manajemen pengendalian

Agustina Merdekawati(2017).Pengalaman penyakit tidak menular. Jakarta :

Komunikasi Terapeutik Non Rineka Cipta.

Verbal Perawat Dalam Melakukan


Departmen Kesehatan RI. (2007). Profil
Resusitasi Jantung Paru (RJP) di
Kesehatan dan Kualitas Hidup
ICVCU RSUD Dr.Moewardi.
Program Studi Sarjana Dharma, K.K. (2011). Metodologi
Keperawatan STIKes Kusuma Penelitian Keperawatan, Trans
Husada Surakarta Info Media : Jakarta

Armaiti Salamati, Soheyla Mashouf,and Eman M.(2010).Psychiatric morbidity


Faraz Mojab.(2017).Effect of among non organic fatigue patient.
Inhalation of Lavender Essential Published Master Thesis . faculty
Oil on Vital Signs in Open Heart of medicine . University of Ain
Surgery ICU.Iran J Pharm Res. shams
2017 Winter; 16(1): 404–409
Guyton, A.C. and Hall, J.E. (2007)
Agustini, R. 2010. Dampak dukungan Textbook of medical physiology.
keluarga dalam mempengaruhi W.B. Saunders Company,
kecemasan pada pasien penderita Philadelpia, Pensylvania.
gagal ginjal kronik di RS Panti
Rapih Yogyakarta.http://skripsi- Jhamb, M., Weisbord, S. D., Steel, J. L., &
indonesia.com. Diakses pada Unruh, M. (2008). Fatigue in
tanggal 22 Maret 2018. patients receiving maintenance
dialysis: a review of definitions,
measures, and contributing factors.

10
American Journal of Kidney (Diakses tanggal 20 Desember
Diseases, 52(2), 353-365. 2018)

Kamal A.(2001). Quality of life of patients Smeltzer et al,( 2008). Buku Ajar
with end stage renal disease. Keperwata Medikal Bedah. Jakarta
Published Master Thesis faculty of : Buku Kedokteran EGC
Nursing. University of Ain shams
Sugiyono (2011). Metode penelitian
Kazemi M, Nasrabadi A, Hasanpour M, kuntitatif kualitatif dan R&D.
Hassankhani H & Mills J. Alfabeta
(2011).Experience of Iranian
persons receiving hemodialysis: a Suyono. (2010). Ilmu kesehatan

descriptive, exploratory study. masyarakat. Jakarta. EGC

Koensomardiyah. (2009) A-ZAromaterapy Sodikin dan Sri Suparti (2015). Fatigue

untuk kesehatan, kebugaran dan Pada Pasien Gagal Ginjal Terminal

kecantikan. Yogyakarta:Lily (Ggt) Yang Menjalani

Publiser. h. 2-4,13-22. Hemodialisis Di RSUD Prof. Dr.


Margono Soekardjo Purwokerto.
Mokabel F .(2000).The Quality of life of Skripsi. Program Studi Ilmu
women with End-Stage Renal Keperawatan,Universitas
Disease in Egypt. Published in The Muhammadiyah Purwokerto
7th ed., International scientific
conference Toward The Pranandari R, Supadmi W. (2015) Faktor

Advancement of The Nursing Risiko Gagal Ginjal Kronik Di Unit

Profession in The Third Hemodialisi RSUD wates Kulon

Millennium. Progo [Artikel Penelitian]. Majalah


Farmaseutik [serial online] 2015;
Nursalam. (2013). Metodologi penelitian: 11(2) [cited February 01, 2018].
pendekatan praktis (edisi 3). Available from:
Jakarta: Salemba Medika http://mf.farmasi.ugm.ac.id/files/33
4._bu_woro.pdf
Ratnawati. (2014). Efektifitas Dialiser
Proses Ulang (DPU) Pada Runiari, Nengah. (2010). Asuhan
Penderita Gagal Ginjal Kronik keperawatan pada klien dengan
(Hemodialisa). Jurnal.Ilmiah hiperemesis gravidarum :
WIDYA Volume 2 Nomor 1. penerapan konsep dan teori

11
keperawatan. Jakarta ; Salemba Kualitas Hidup Pasien
Medika Hemodialisis di Unit Hemodialisis
RS Prof. Dr. Margono Soekarjo
Dewi, N. & Prima, P. P. (2013) The effect Purwokerto. [Tesis]. Depok:
ofinhalation aromatherapy on Universitas Indonesia.
decrease anxiety levelsof patients
with chronic renal failure Roach, E.C,.(2010). Impact of sex hormone
undergoinghemodialysis in metabolism on the vascular effects
Wangaya District of menopausal hormone therapy in
Hospital.Community of Publishing cardiovascular disease. Current
in Nursing 1: 24-30. Drug Metabolism 11, 693-714. doi:
10.2174/138920010794233477
Winningham, A.G., Crane, P. B. & Kring,
D. (2007)Fatigue in African Zeinab Faried Bahgat ; Rahma Soliman
American women onhemodialysis. Bahgat ; Hend Mohamed El-
Nephrology Nursing Journal azazy.(2016). the effect of fatigue
34:610-618 on daily living activities for adults
undergoing hemodialysis.IOSR
Bicer, S., Unsal, A. & Demir, G. (2017) Journal of Nursing and Health
The Effect ofAromatherapy Science (IOSR-JNHS) e-ISSN:
massage applied to facial area 2320–1959.p- ISSN: 2320–1940
uponheadache severity among Volume 5, Issue 3 Ver. VI (May. -
patients who sufferedfrom Jun. 2016), PP 82-
headache during hemodialysis. 89.www.iosrjournals.org
InternationalJournal of Caring
Sciences September-December3: Zurmeli., Bayhakki., & Utami,G.T. 2015.
722-728. Hubungan Dukungan Keluarga
Dengan Kualitas Hidup Pasien
Ro, Y. J., Ha, H. C., Kim, C. G. Yeom, H. Gagal Ginjal Kronis Yang
A. (2002) The Effects Of Menjalani Terapi Hemodialisis Di
Aromatherapy On Pruritus RSUD Arifin Achmad
InPatients Under Going Pekanbaru.Portal Garuda. 670-681
Hemodialysis. DermatolNurs 4:
231-256.

Septiwi, C. (2010). Hubungan Antara


Adekuasi Hemodialisis dengan

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai