Anda di halaman 1dari 1

Nama: Mohammad Mirza Rafiudin

NPM: 21013010198
Mata Kuliah: Etika Bisnis & Profesi
Kelas: F

KUIS TEMU 2
1. Apakah orang yang beritika dapat dikatakan bahwa dia berarti beragama ? Berikan
pendapat dan alasannya.
 Jawaban: Belum tentu, Karena etika hanya mencoba menjelaskan perilaku manusia
dalam konteks sebatas makna hidup duniawi umat manusia dengan mengabaikan
sama sekali aspek kesadaran spiritual dalam diri manusia dan dianggap manusia
hidup masih memerlukan pemenuhan tujuan hidup yang bersifat duniawi untuk
menyeimbangkan antara spiritual dan duniawi diperlukan kesimbangan aspek, fisik,
mental, dan spriritual. Namun, alangkah baiknya antara etika dan agama membangun
sinergi yakni saling mengisi agar sama-sama menyelidiki dan menentukan ukuran
baik dan buruk. Kualitas keimanan seseorang ditentukan bukan saja oleh kualitas
peribadatan (hubungan manusia dengan tuhan), tetapi juga oleh kualitas moral/etika.

2. Auditor melaksanakan pekerjaan audit demi untuk memenuhi tujuan dari pemberi
pekerjaan. Berikan pendapat.
 Jawaban: Salah, Karena seorang profesi auditor tidak hanya bekerja untuk memenuhi
tujuan dari pemberi pekerjaan, namun ia juga harus bertanggung jawab menjalankan
kode etik yang sudah ditetapkan oleh profesi karena sudah membuat keputusan atau
mengikatkan diri pada aturan yang berlaku. Selain itu dalam menjalankan praktik
keprofesiannya auditor harus menerapkan prinsip-prinsip yang diatur dalam etika
profesi, seperti: Kompetensi, kerahasian, integritas, dan objektivitas. Penerapan
profesi ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat

3. Apa yang menjadi latar belakang terbentuknya filsafat Hukum ? Berikan pendapat,
jelaskan
 Jawaban: Pertama: Adanya ketegangan jiwa dalam pikiran, kebimbangan tentang
kebenaran, tentang keadilan dari hukum yang berlaku dan merasa tidak puas tentang
hukum yang berlaku itu. Hukum yang berlaku tidak sesuai dengan keadaan
masyarakat dan mereka berusaha untuk mencari hukum yang lebih adil dan lebih
baik dari hukum yang berlaku.Kedua: Adanya ketegangan antara kepercayaan atau
agama dengan hukum yang berlaku yang memiliki weltanschauung den
lebenschauung (pandangan dunia dan pandangan hidup) tertentu. Mereka melihat
suatu pertentangan peraturan-peraturan yang berlaku dengan peraturan agama atau
pandangan hidup yang mereka anut. Timbullah suatu perang batin dalam pikirannya
maka berusaha untuk mengatasinya dari sini timbul beberapa aliran filsafat hukum.
Ketiga: Filsafat hukum timbul disebabkan kesangsian tentang kebenaran dan
keadilan dari hukum yang berlaku terlepas dari sistem agama atau filsafat umum. Di
sini yang dinilai adalah hukum positif. Apakah keberadaan hukum positif itu adalah
hukum yang adil, kesangsian ditujukan pada nilai-nilai peraturan tertentu yang berlaku
pada waktunya? Hal ini berarti bahwa "isi" peraturan yang ada pada waktu itu tidak
dianggap sebagai peraturan yang adil dan disangsikan kebenarannya.

Anda mungkin juga menyukai