Anda di halaman 1dari 6

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sebagaimana dikutip oleh PINHOME, kontemporer

adalah sebagai pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini. Merujuk
pada artian tersebut, maka contemporer (kontemporer) adalah sebagai segala sesuatu yang
mengacu pada hal-hal ‘saat ini.’ Dengan demikian Kepemimpinan kontemporer adalah
kepeminpinan yang ada saat ini. Berdasarkan materi perkuliahan sebelumnya yang telah
disampaikan Dr. Erfi Ilyas, kepeminpinan kontemporer terdapat 8 macam, yaitu Entrepreneur
Leadership, Situational Leadership, Quranic Leadership, Servant Leadership, Transactional
Leadership, Transformational Leadership, Sinergistic Leadership, Visioner Leadership. Dalam
tulisan ini akan dijelaskan 3 dari 8 jenis kepemimpinan kontemporer.

Leadership jika diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia artinya adalah kepemimpinan. Menurut
James M. Black (1961) sebagaimana yang dikutip oleh GURUPENDIDIKAN.COM
Kepemimpinan adalah kemampuan yang mampu meyakinkan orang lain yang bersedia bekerja di
bawah arahannya dalam kesatuan tim untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

1. Entrepeneur Leadership
Entrepeneur Leadership terdiri dari 2 kata, yang dapat diartikan yaitu entrepreneur dan
leadership. Yang dapat diartikan kepemimpinan pengusaha. Menurut Zimmerer,
Scarborough, (2002) sebagaimana yang dikutip oleh DOSENPENDIDIKAN.COM
entrepreneur adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru ditengah banyaknya resiko dan
ketidakpastian sebagai sebuah tujuan untuk mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan
mengidentitikasi peluang dan mengumpulkan sumber daya yang penting sebagai modal
utama. Pendapat lain dikemukakan Thomberry, (2006) sebagaimana yang dikutip oleh
DOSENPENDIDIKAN.COM entrepreneur adalah seseorang yang mempunyai ide yang
inovatif, dapat melihat peluang yang ada dipasar dan merubah mimpi mereka menjadi
kenyataan yang bersinar.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat dikatakan Entrepeneur Leadership adalah
kepemimpinan yang dijalankan seseorang yang berani mengambil risiko dan mampu melihat
peluang disetiap keadaan yang terjadi yang bertujuan untuk keberhasilan bersama dalam
usahanya. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Goosen sebagaimana yang dikutip
oleh AHMADFATONI, Entrepreneur Leadership adalah kemampuan baik individu maupun
organisasi menciptakan kebudayaan entrepreneur dengan mengembangkan pelatihan budaya
kewirausahaan dan penggabungan proses-proses entrepreneur, serta inisiatif-inisiatif baru
yang brilian. Pendapat yang serupa juga dikemukakan oleh Thornberry Entrepreneurial
Leadership adalah lebih sebagai pengusaha yang biasa menciptakan perubahan daripada
bertransaksi dengan perusahaan lain, karena dengan adanya perubahan akan menjadikan
perubahan lebih berkembang dan berjalan mengikuti tren pasar yang berlaku.

Dari kedua pendapat tersebut mengenai entrepeuner leadership dapat dikatakan


entrepreneur leadership adalah kepemimpinan yang dilakukan seseorang layaknya seperti
sedang menjalani usaha atau pengusaha, dalam menjalankan bisnis nya yang dituntut
berkarakter inovatif, kreatif, mampu bersaing, mampu melihat peluang disetiap keadaan,
mampu mengikuti perkembangan, berani mengambil risiko, dan kemampuan analisa yang
tepat dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan. Pernyataan tersebut diperkuat dengan
pendapat Kuratko dan Hodgetts (2008) sebagaimana yang dikutip oleh
DOSENPENDIDIKAN.COM Ciri – ciri seorang Entrepreneur Leadership adalah
Komitmen, kepastian, dan ketekunan (tekun dalam usahanya). Kemampuan untuk mencapai,
Orientasi peluang, Inisiatif dan tanggung jawab, Penetapan penyelesaian masalah, Pencarian
umpan balik, Internal locus of control. Toleransi terhadap ambiguitas, Penghitungan
pengambilan resiko, Integritas dan dapat diandalkan. Toleransi terhadap kegagalan, Penuh
semangat, Kreatifitas dan berinovasi, Visi, Self-confidence dan optimisme, Kemerdekaan,
Pembentukan team.

Dalam pelaksanaannya Entrepeneur Leadership memiliki kekurangan dan kelebihan.


Menurut saya kekurangan dan kelebihan nya serupa layaknya menjadi entrepreneur, seperti
yang dinyatakan Alma(2008) sebagaimana yang dikutip oleh DOSENPENDIDIKAN.COM
kelebihan entrepreneur adalah Membuka peluang untuk mencapai tujuan pribadi, Membuka
peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan pribadi, Memiliki peluang untuk
mendapatkan keuntungan secara maksimal, dan Membuka peluang untuk membantu
masyarakat. Sedangkan kelemahan menjadi entrepreneur adalah Memperoleh pendapatan
yang tidak pasti dan memikul resiko. Bekerja keras tanpa batasan waktu, dan Tanggung
jawabnya bcsar.
Berdasarkan pernyataan tersebut, mengenai kelebihan dan kekurangan entrepeuneur,
menurut saya kelebihan dan kekurangan entrepreneur leadership tidak jauh berbeda.
Kelebihan diantaranya adalah peluang tercapainya goals suatu organisasi lebih banyak, dapat
memotivasi diri sendiri dan seluruh anggota organisasi, dan memiliki daya saing yang tinggi,
sehingga organisasi yang dipimpinya akan lebih unggul. Sedangkan kelemahan diantaranya
adalah memikul risiko yang besar, dan memerlukan tenaga yang ekstra. Entrepeneur
leadership biasa diterapkan oleh para pengusaha, contohnya adalah Mark Zuckerberg.

2. Situational Leadership
Situational Leadership terdiri dari 2 kata, yaitu Situational dan Leadership. Seperti yang
telah diketahui bahwa leadership adalah kepemimpinan, sedangkan situational secara singkat
dapat dikatakan tergantung dengan keadaan atau situasi yang sedang terjadi. Sebagaimana
yang ditulis DICTIO.ID Teori kepemimpinan situasional adalah suatu pendekatan terhadap
kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya, sifat-sifat
bawahannya, dan situasi sebelum menggunakan gaya kepemimpinan tertentu. Pendekatan ini
menyaratkan pemimpin untuk memiliki keterampilan diagnostik dalam perilaku manusia.
Pendapat yang agak berbeda dituliskan oleh THEBALANCESMALLBUSINESS
Situational leadership involves adapting a leadership style to best motivate team members
and meet the needs of the organization. This style is fluid, always changing as the environment
dictates. It requires the leader to be able to assess the needs of his team and the business, and
adjust his management style accordingly at any given time. Jika diterjemahkan adalah
Kepemimpinan situasional melibatkan mengadaptasi gaya kepemimpinan untuk memotivasi
anggota tim dan memenuhi kebutuhan organisasi. Gaya ini cair, selalu berubah sesuai
lingkungan. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk dapat menilai kebutuhan tim dan
bisnisnya, dan menyesuaikan gaya manajemennya pada waktu tertentu.

Dari kedua pernyataan tersebut terdapat persamaan dalam konteks perilaku, mengapa
perilaku, karena pada dasarnya perilaku manusia tidaklah statis, melainkan terus terjadi
perubahan. Perubahan itulah yang menjadi dasar kepemimpinan situasional. Pernyataan ini
diperkuat oleh pernyataan yang ditulis oleh THEBALANCESMALLBUSINESS The
paradigm of situational leadership was developed in the 1960’s by management professor
Paul Hersey at Ohio State University. He later teamed up with Ken Blanchard, author of the
best-selling book The One-Minute Manager, to outline the leadership style in their 1969 book,
Management of Organizational Behavior. The theory is based in behavioral psychology,
taking into account leadership styles as well as the “maturity level,” which considers the level
of ability and willingness of the team or individual member to complete a task.
Jika diterjemahkan adalah Paradigma kepemimpinan situasional dikembangkan pada tahun
1960-an oleh profesor manajemen Paul Hersey di Ohio State University. Dia kemudian
bekerja sama dengan Ken Blanchard, penulis buku terlaris The One-Minute Manager, untuk
menguraikan gaya kepemimpinan dalam buku mereka tahun 1969, Management of
Organizational Behavior. Teori ini didasarkan pada psikologi perilaku, dengan
mempertimbangkan gaya kepemimpinan serta "tingkat kedewasaan", yang
mempertimbangkan tingkat kemampuan dan kemauan tim atau anggota individu untuk
menyelesaikan tugas.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dianalisa bahwa yang dimaksud dengan situational
leadership adalah kepemimpinan yang bergantung dengan bagaimana perilaku dari
anggotanya dan akan terus terjadi perubahan untuk menyesuaikan tingkah laku anggotanya
dan keadaan yang terjadi. Sehingga berdasarkan analisa dalam pelaksanaanya situational
leadership diharuskan berkarakter sebagai pendengar yang baik, kemampuan beradaptasi
yang tinggi, dan cepat dalam menentukan tindakan. Dalam pelaksanaannya situational
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan diantaranya adalah fleksibelitas, terdapat
banyak saran ataupun masukan, dan kepemimpinan tidak membosankan. Sedangkan untuk
kekurangannya adalah management organisasi terkesan labil atau tidak punya pendirian, akan
banyak kemauan dari anggota nya. Contoh penerapan situational leadership adalah seorang
ketua kelas disuatu kelas.

3. Quranic Leadership
Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, leadership adalah kepemimpinan. Sehingga
Quranic Leadership menurut saya secara singkat adalah kepemimpinan Al - Quran dapat juga
dikatakan seni memimpin gaya Al – Quran atau memimpin yang berlandaskan Al – Quran.
Seperti yang telah diketahui bahwa Al – Quran merupakan salah satu kitab – kitab Allah SWT.
Dan Al – Quran adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah, surat Al – Maidah ayat 48 sebagaimana yang
dikutip oleh SUMBERBELAJARKEMENDIKBUD yang jika diterjemahkan adalah Dan
kami telah menurunkan kitab ( Al – Quran ) kepadamu ( Muhammad ) dengan kebenaran,
yang membenarkan kitab – kitab yang diturukan sebelumnya dan menjaganya, maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah SWT dan janganlah engkau
mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.
Dari firman Allah SWT tersebut dapat dikatakan bahwa sebelum diturunkannya Al – Quran
terdapat kitab – kitab lain, yang pada dasarnya adalah mengajarkan hal – hal baik. Dan dapat
dikatakan Al – Quran adalah penyempuran kitab – kitab sebelumnya dan jalan keluar dari
perkara yang terjadi, ini lah yang menjadi dasar Quranic Leadership. Penulis sebuah blog,
yaitu MENJADIHEBAT mengatakan gambaran dari Quranic Leadership itu menjunjung
tinggi nilai syariat sehingga kebijakan yang dibuat sarat dengan kebajikan dan bukan atas
dasar kepentingan pribadi tetapi kepentingan jam’iyah terhadap kesejahteraan umat dunia dan
akhirat. Menghidupkan jam’iyah dan umat, bukan ikut hidup di dalam jam’iyah. Demikian
esensinya. Dengan demikian, Quranic Leadership akan sangat berkaitan dengan keyakinan
agama Islam. Perihal kepemimpinan, dalam sebuah jurnal Kepemimpinan Al-Adyan,
Volume 13, No. 1, dijelaskan Islam memberi gambaran tentang sosok pemimpin yang benar-
benar layak memimpin umat menuju kemaslahatan dan Aspek-aspek Filosofis Januari-Juni,
2018 121 keselamatan dunia dan akhirat, baik dari Al-Qur‟an, Hadist, maupun keteladanan
Rasul SAW dan para sahabat sebagai sosok pemimpin ideal bagi umat Islam.
Oleh karena itu, yang dimaksud dengan Quranic Leadership adalah kepemimpinan yang
dalam penerapanya meyakini isi dari Al – Quran. sehingga berdasarkan analisa karakter
Quranic Leadership ini diantaranya adalah Takwa kepada Tuhan, Kemampuan Mengkaji Al
– Quran, dan Tidak Memaksa. Dalam penerapanya berdasarkan analisa, kelebihan
kepemimpinan ini ialah menjadi amalan baik dalam mengkaji Al – Quran, dan kekurangan
salah satunya adalah perbedaan penafsiran dalam mengkaji Al – Quran dan tidak semua umat
manusia saat ini meyakini Al – Quran. contoh dari penerapan Quranic Leadership ini ialah
pada zaman dakwah Rasulullah Muhammad SAW.
DAFTAR PUSTAKA

Apa itu kontemporer, (n.d), Retrived from https://www.pinhome.id/kamus-istilah-


properti/kontemporer/

Beriman Kepada Allah SWT, (n.d) Retrived from


https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Beriman%20kepada%20Kitab%20
Allah%20swt/topik1.html

Enterpeneur adalah, (n.d) Retrived from https://www.dosenpendidikan.co.id/entrepreneur-


adalah/

Fathoni, Ahmad. (n.d) Kepemimpinan Entrepreneur Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Jombang.
Surabaya

Hafniati. (2018). Aspek – aspek filosofi kepemimpinan dalam Al – Quran dan As – Sunah .
Jakarta:Universitas Ibnu Chaldun

How to Develop Situational Leadership Skills, (n.d) Retrived from


https://www.thebalancesmb.com/how-to-develop-situational-leadership-skills-4588341

Situational Leadership, (n.d) Retrived from https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-


teori-kepemimpinan-situasional-atau-situational-leadership/117893/2

Anda mungkin juga menyukai