KEPEMIMPINAN KARISMATIK
VERSUS KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL
Yaman Nosui
T EORI KEPEMIMPINAN
Wahyu Diky
ABSTRAKSI
Ada banyak gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam organisasi, seperti
kepemimpinan karismatik dan kepemimpinan transformasional. Pemimpin karismatik menekankan
tujuan-tujuan idiologis yang menghubungkan misi kelompok kepada nilai-nilai, cita-cita, serta
aspirasi-aspirasi yang berakar dalam yang dirasakan bersama oleh para pengikut. Selain itu
kepemimpinan karismatik juga didasarkan pada kekuataan luar biasa yang dimiliki oleh seorang
sebagai pribadi. Kepemimpinan transformasional membawa perubahan di dalam diri kita sendiri.
orang-orang yang terlibat dalam dan atau seluruh organisasi untuk mencapai tingkat kinerja yang
lebih tinggi. Artikel ini menunjukkan sebuah kerangka alternatif kepemimpinan transformasional
implementasi dalam organisasi yang dapat meningkatkan hasil karyawan (kompetensi-
keterampilan).
ABSTRACT
There are many styles of leadership that can be applied within an organization, such as
charismatic leadership and transformational leadership. Charismatic leader emphasized ideological
goals that connects the group's mission to the values, ideals, and aspirations are rooted in a
perceived shared by the followers. Furthermore the charismatic leadership is also based on the
extraordinary power of which is owned by one as a person. Transformational leadership bring
change to the people who are involved in and or entire organizations to achieve higher levels of
performance. This article suggests an alternative framework of the implementation of
transformational leadership in organizations can improve employee outcomes (competency-skill)
70
71 ANALISA, Vol. 1, No. 2, Agustus 2013 : 70 – 77
selalu ada seseorang yang dianggap lebih membedakan keduanya adalah apa
dari yang lain. Seseorang yang memiliki “sesuatu” yang diberikan tersebut.
kemampuan lebih tersebut kemudian Pemimpin di Indonesia yang
diangkat atau ditunjuk sebagai orang yang berkarisma salah satunya yakni Soeharto.
dipercayakan untuk mengatur orang Karisma memiliki komponen etika.
lainnya. Biasanya orang seperti itulah Pemimpin yang etis menggunakan
disebut pemimpin atau manajer. Dari kata karisma mereka untuk menguasai para
pemimpin itulah kemudian muncul istilah pengikutnya yang bertujuan untuk
kepemimpinan setelah melalui proses melayani sesama. Sedangkan pemimpin
yang panjang. yang tidak etis menggunakan karisma
Menurut Artitonang (2007) mereka untuk kepuasan diri mereka
menyebutkan pengertian kepemimpinan sendiri.
adalah pada dasarnya berhubungan Banyak tokoh pemimpin
dengan keterampilan, kecakapan, dan transformasional yang lahir di Indonesia.
tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang, Sebut saja, Gadjah Mada, RA Kartini, dan
oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki Soekarno adalah beberapa contoh
oleh orang yang bukan pemimpin. pemimpin transformasional. Dalam skala
Sedangkan menurut Matondang (2008) yang lebih kecil, tokoh seperti Emirsyah
Kepemimpinan adalah suatu proses dalam Satar di BUMN Garuda Indonesia, Dahlan
mempengaruhi orang lain agar mau atau Iskan di PLN, dan Jokowi. Kita masih
tidak melakukan sesuatu yang diinginkan. percaya bahwa tokoh-tokoh pemimpin
Walaupun semua pemimpin memiliki transformasional ini akan dilahirkan oleh
tujuan dasar yang sama, mereka tetaplah zamannya dengan perubahan sebagai
individu yang berbeda.Oleh karena itu bidangnya.
cara mereka memimpin juga berbeda, Seorang pemimpin
inilah yang kita kenal dengan transformasional tidak hanya mampu
Kepemimpinan. Berdasarkan asumsi mengubah organisasi, tetapi juga mampu
tersebut maka dapat dipahami jika ada mengubah para pengikutnya menjadi
seribu pemimpin sejak peradaban sejalan dengan jalan pikirannya. Esensi
manusia dimulai maka akan ada seribu dari seorang pemimpin transformasional
gaya kepemimpinan yang juga ikut adalah membangun dan mentransformasi
terbentuk. Walaupun begitu, para peneliti pemikiran setiap orang sehingga
telah mengelompokkan beragam organisasi atau suatu bangsa dalam skala
kepemimpinan tersebut ke dalam yang lebih luas secara otomatis akan ikut
beberapa kelompok berdasarkan sifat berubah.
maupun ciri umumnya, sehingga lebih Dari latar belakang diatas
mudah bagi kita untuk mempelajarinya. dirumuskan permasalahan bagaimana
Ada banyak gaya kepemimpinan gaya kepemimpinan transformasional,
yang dapat diterapkan dalam organisasi, bagaimana gaya kepemimpinan
seperti kepemimpinan karismatik dan kharismatik, dan kepemimpinan
kepemimpinan transformasional. Kedua transformasional versus kepemimpinan
jenis kepemimpinan ini pertama kali kharismatik?
diungkapkan oleh Burn pada tahun 1978
dalam konteks politik, yang kemudian 1.2 Metode
dikembangkan oleh Bass:1985 serta Berry Metode ini menggunakan metode
dan Houston:1993 yang membawanya penulisan studi pustaka. Metode penulisan
dalam konteks organisasional. studi pustaka adalah metode penulisan
Kepemimpinan karismatik dan karya ilmiah dengan mengumpulkan
Transformasional sering disebutkan bahan-bahan, materi-materi, data-data,
secara berdampingan satu dengan yang dan informasi-informasi yang diperoleh
lainnya ini karena pada dasarnya dari buku-buku atau jurnal yang sudah
keduanya memilki perspektif yang sama tersedia.
dalam hal seorang pemimpin harus
memberikan “sesuatu” agar anggota 2. PEMBAHASAN
bergerak menuju tujuan organisasi, yang 2.1 Gaya Kepemimpinan Karismatik
Qori : Kepemimpinan Karismatik Versus Kepemimpinan Transformasional 72
itulah maka ia dapat dibedakan dari orang melihat bahwa tujuan yang mau dicapai
kebanyakan, juga karena keunggulan lebih dari sekedar kepentingan pribadinya.
kepribadian itu, ia dianggap (bahkan) Kepemimpinan transformasional
diyakini memiliki kekuasan supra natural, lebih unggul daripada kepemimpinan
manusia serba istimewa atau sekurang- karismatik dan menghasilkan tingkat
kurangnya istimewa dipandang upaya dan kinerja para pengikut yang
masyarakat. melampaui apa yang bisa dicapai kalau
Seorang pemimpin dikatakan hanya pendekatan karismatik yang
bergaya kepemimpinan transformasional diterapkan. Pemimpin yang karismatik
apabila dapat mengubah situasi, menginginkan pengikutnya untuk
mengubah apa yang biasa dilakukan, mengikuti pandangannya dan tidak perlu
bicara tentang tujuan yang luhur, memiliki memikirkan hal yang lain; pemimpin
acuan nilai kebebasan, keadilan dan transformasional tidak hanya memberikan
kesamaan. Pemimpin yang visi, akan tetapi mendorong pengikutnya
transformasional akan membuat bawahan untuk mengimplementasikan visi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
B Bass, B.M. and Avolio, B.J., 1994,
Improving Organizational Ivancevich, John M, 2007, Human
Effectiveness through Resource Management, New York:
Transformational Leadership, Mc Graw-Hill, Tenth Edition.
Sage, Thousand Oaks.
J. Winardi, 2006, Teori Organisasi Dan
Bennis, W.G. and Nanus, B., 1985, Pengorganisasian, Jakarta : PT
Leaders: The Strategies for Taking RajaGrafindo Persada.
Charge, Harper and Row, New
York. Locke, E, A, 1997, Esensi Kepemimpinan,
Jakarta : Spektrum.
Burns, J.M., Leadership, Harper & Row,
New York, 1978. Rivai, Veithzal, 2004, Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi, Jakarta: PT.
Didik Muksin Wijaya, M.Pd., M.M., 2005, Raja Grafindo Persada
Kepemimpinan Transformasional di
Sekolah dalam Meningkatkan Stogdill M Ralph,1974, Handbook of
Outcomes Peserta. Leadership: A Survey of Theory
http://www.google.com and Research, New York. The
FreePress.
Dydiet Hardjto, 1997,Teori Organisasi Dan
Teknik Pengorganiasian, Jakarta: Tichy, N.M. and Devanna, M.A., 1986, The
PT Raja Grafindo Persada. Transformational Leader ,
JohWiley, New York.
Hater, J.J. and Bass, B., 1988,
Supervisors' evaluations and and Wijaya, Muksin, 2005, Kepemimpinan
subordinates' perceptions of Transformasional di Sekolah dalam
transformational and transactional Meningkatkan Outcomes Peserta
leadership, Journal of Applied Didik,Jurnal Pendidikan Penabur -
Psychology, 73, p. 695-702. No.05, hal 118-127.
Hersey Paul & Kenneth H. Blanchard., Yammarino, F.J. and Bass, B.M.,1990,
1990, Manajemen Perilaku Longterm forecasting of
Organisasi Pendayagunaan transformational leadership and its
Sumber Daya Manusia, Jakarta : effects among naval officers:some
Penerbit Erlangga. preliminary findings, in K.E.Clark
and M.B. Clark (eds.),Measures of
77 ANALISA, Vol. 1, No. 2, Agustus 2013 : 70 – 77
http://www.majalahpendidikan.com/2011/0
4/pengertian-kepemimpinan.html