Anda di halaman 1dari 9

Accelerat ing t he world's research.

KEPEMIMPINAN KARISMATIK
VERSUS KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL
Yaman Nosui

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

T EORI KEPEMIMPINAN
Wahyu Diky

Kepemimpinan dan Isu isu Kont emporer di dalamnya


farah nahdzia

KEPEMIMPINAN T RANSFORMAT IF PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASINYA PADA LEMBAGA PENDIDI…


Jurnal Ta'allum
KEPEMIMPINAN KARISMATIK VERSUS KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL

Hurin In Lia Amalia Qori


Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas 17 Agustus 1945
Banyuwangi

ABSTRAKSI
Ada banyak gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam organisasi, seperti
kepemimpinan karismatik dan kepemimpinan transformasional. Pemimpin karismatik menekankan
tujuan-tujuan idiologis yang menghubungkan misi kelompok kepada nilai-nilai, cita-cita, serta
aspirasi-aspirasi yang berakar dalam yang dirasakan bersama oleh para pengikut. Selain itu
kepemimpinan karismatik juga didasarkan pada kekuataan luar biasa yang dimiliki oleh seorang
sebagai pribadi. Kepemimpinan transformasional membawa perubahan di dalam diri kita sendiri.
orang-orang yang terlibat dalam dan atau seluruh organisasi untuk mencapai tingkat kinerja yang
lebih tinggi. Artikel ini menunjukkan sebuah kerangka alternatif kepemimpinan transformasional
implementasi dalam organisasi yang dapat meningkatkan hasil karyawan (kompetensi-
keterampilan).

Kata kunci : organisasi, kepemimpinan karismatik, kepemimpinan transformasional

ABSTRACT
There are many styles of leadership that can be applied within an organization, such as
charismatic leadership and transformational leadership. Charismatic leader emphasized ideological
goals that connects the group's mission to the values, ideals, and aspirations are rooted in a
perceived shared by the followers. Furthermore the charismatic leadership is also based on the
extraordinary power of which is owned by one as a person. Transformational leadership bring
change to the people who are involved in and or entire organizations to achieve higher levels of
performance. This article suggests an alternative framework of the implementation of
transformational leadership in organizations can improve employee outcomes (competency-skill)

Keywords : organization, charismatic leadership, transformational leadership

1. PENDAHULUAN ke pencapaian dalam tujuan suatu


1.1 Latar Belakang organisasi.
Kepemimpinan merupakan salah Pada era globalisasi dan pasar
satu topik yang selalu menarik untuk dikaji bebas hanya perusahaan yang mampu
dan diteliti, karena paling banyak diamati melakukan perbaikan terus-menerus
sekaligus fenomena yang paling sedikit (continuous improvement) dalam
dipahami. Fenomena kepemimpinan di pembentukan keunggulan kompetitif yang
negara Indonesia juga telah membuktikan mampu untuk berkembang. Organisasi
bagaimana kepemimpinan telah sekarang harus dilandasi oleh keluwesan,
berpengaruh sangat besar terhadap tim kerja yang baik, kepercayaan, dan
kehidupan berpolitik dan bernegara. penyebaran informasi yang memadai.
Dalam dunia bisnis, kepemimpinan Kepemimpinan sebagai salah satu
berpengaruh sangat kuat terhadap penentu arah dan tujuan organisasi harus
jalannya organisasi dan kelangsungan mampu menyikapi perkembangan zaman
hidupnya. ini. Pemimpin yang tidak dapat
Pemimpin memiliki peran sentral mengantisipasi dunia yang sedang
dalam perilaku kelompok, karena berubah ini, atau setidaknya tidak
pemimpin antisipatif terhadap perubahan, memberikan respon, besar kemungkinan
peluang yang ada, memotivasi semua akan memasukkan organisasinya dalam
pengikut untuk tingkat yang lebih tinggi situasi stagnasi dan akhirnya mengalami
serta tingkat produktivitas; tingkat, yang keruntuhan.
memperbaiki kinerja buruk dan pemimpin Di lingkungan masyarakat, dalam
harus bisa memberikan bimbingan menuju organisasi formal maupun nonformal

70
71 ANALISA, Vol. 1, No. 2, Agustus 2013 : 70 – 77

selalu ada seseorang yang dianggap lebih membedakan keduanya adalah apa
dari yang lain. Seseorang yang memiliki “sesuatu” yang diberikan tersebut.
kemampuan lebih tersebut kemudian Pemimpin di Indonesia yang
diangkat atau ditunjuk sebagai orang yang berkarisma salah satunya yakni Soeharto.
dipercayakan untuk mengatur orang Karisma memiliki komponen etika.
lainnya. Biasanya orang seperti itulah Pemimpin yang etis menggunakan
disebut pemimpin atau manajer. Dari kata karisma mereka untuk menguasai para
pemimpin itulah kemudian muncul istilah pengikutnya yang bertujuan untuk
kepemimpinan setelah melalui proses melayani sesama. Sedangkan pemimpin
yang panjang. yang tidak etis menggunakan karisma
Menurut Artitonang (2007) mereka untuk kepuasan diri mereka
menyebutkan pengertian kepemimpinan sendiri.
adalah pada dasarnya berhubungan Banyak tokoh pemimpin
dengan keterampilan, kecakapan, dan transformasional yang lahir di Indonesia.
tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang, Sebut saja, Gadjah Mada, RA Kartini, dan
oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki Soekarno adalah beberapa contoh
oleh orang yang bukan pemimpin. pemimpin transformasional. Dalam skala
Sedangkan menurut Matondang (2008) yang lebih kecil, tokoh seperti Emirsyah
Kepemimpinan adalah suatu proses dalam Satar di BUMN Garuda Indonesia, Dahlan
mempengaruhi orang lain agar mau atau Iskan di PLN, dan Jokowi. Kita masih
tidak melakukan sesuatu yang diinginkan. percaya bahwa tokoh-tokoh pemimpin
Walaupun semua pemimpin memiliki transformasional ini akan dilahirkan oleh
tujuan dasar yang sama, mereka tetaplah zamannya dengan perubahan sebagai
individu yang berbeda.Oleh karena itu bidangnya.
cara mereka memimpin juga berbeda, Seorang pemimpin
inilah yang kita kenal dengan transformasional tidak hanya mampu
Kepemimpinan. Berdasarkan asumsi mengubah organisasi, tetapi juga mampu
tersebut maka dapat dipahami jika ada mengubah para pengikutnya menjadi
seribu pemimpin sejak peradaban sejalan dengan jalan pikirannya. Esensi
manusia dimulai maka akan ada seribu dari seorang pemimpin transformasional
gaya kepemimpinan yang juga ikut adalah membangun dan mentransformasi
terbentuk. Walaupun begitu, para peneliti pemikiran setiap orang sehingga
telah mengelompokkan beragam organisasi atau suatu bangsa dalam skala
kepemimpinan tersebut ke dalam yang lebih luas secara otomatis akan ikut
beberapa kelompok berdasarkan sifat berubah.
maupun ciri umumnya, sehingga lebih Dari latar belakang diatas
mudah bagi kita untuk mempelajarinya. dirumuskan permasalahan bagaimana
Ada banyak gaya kepemimpinan gaya kepemimpinan transformasional,
yang dapat diterapkan dalam organisasi, bagaimana gaya kepemimpinan
seperti kepemimpinan karismatik dan kharismatik, dan kepemimpinan
kepemimpinan transformasional. Kedua transformasional versus kepemimpinan
jenis kepemimpinan ini pertama kali kharismatik?
diungkapkan oleh Burn pada tahun 1978
dalam konteks politik, yang kemudian 1.2 Metode
dikembangkan oleh Bass:1985 serta Berry Metode ini menggunakan metode
dan Houston:1993 yang membawanya penulisan studi pustaka. Metode penulisan
dalam konteks organisasional. studi pustaka adalah metode penulisan
Kepemimpinan karismatik dan karya ilmiah dengan mengumpulkan
Transformasional sering disebutkan bahan-bahan, materi-materi, data-data,
secara berdampingan satu dengan yang dan informasi-informasi yang diperoleh
lainnya ini karena pada dasarnya dari buku-buku atau jurnal yang sudah
keduanya memilki perspektif yang sama tersedia.
dalam hal seorang pemimpin harus
memberikan “sesuatu” agar anggota 2. PEMBAHASAN
bergerak menuju tujuan organisasi, yang 2.1 Gaya Kepemimpinan Karismatik
Qori : Kepemimpinan Karismatik Versus Kepemimpinan Transformasional 72

Karisma berasal dari bahasa keterbatasan teori awal adalah ambiguitas


Yunani yang berarti “anugrah”. Kekuatan tentang proses pengaruh. Shamir, dkk
yang tidak bisa dijelaskan secara logika (1993) telah merevisi dan memperluas
disebut kekuatan karismatik. Karisma teori itu dengan menggabungkan
dianggap sebagai kombinasi dari pesona perkembangan baru dalam pemikiran
dan daya tarik pribadi yang berkontribusi tentang motivasi manusia dan gambaran
terhadap kemampuan luar biasa untuk yang lebih rinci tentang pengaruh
membuat orang lain mendukung visi dan pemimpin terhadap pengikut (dalam Yukl,
juga mempromosikannya dengan 2005:294)
bersemangat (Truskie, 2002). Tipe kepemimpinan karismatik
Pemimpin karismatik menekankan dapat diartikan sebagai kemampuan
tujuan-tujuan idiologis yang menggunakan keistimewaan atau
menghubungkan misi kelompok kepada kelebihan sifat kepribadian dalam
nilai-nilai, cita-cita, serta aspirsi-aspirasi mempengaruhi pikiran, perasaan dan
yang berakar dalam yang dirasakan tingkah laku orang lain, sehingga dalam
bersama oleh para pengikut. Selain itu suasana batin mengagumi dan
kepemimpinan karismatik juga didasarkan mengagungkan pemimpin bersedia
pada kekuataan luar biasa yang dimiliki berbuat sesuatu yang dikehendaki oleh
oleh seorang sebagai pribadi. Pengertian pemimpin. Pemimpin disini dipandang
sangat teologis, karena untuk istimewa karena sifat-sifat kepribadiannya
mengidentifikasi daya tarik pribadi yang yang mengagumkan dan berwibawa.
melekat pada diri seseorang, harus Dalam kepribadian itu pemimpin diterima
dengan menggunakan asumsi bahwa dan dipercayai sebagai orang yang
kemantapan dan kualitas kepribadian dihormati, disegani, dipatuhi dan ditaati
yang dimiliki adalah merupakan anugerah secara rela dan ikhlas. Kepemimpinan
tuhan. Karena posisinya yang demikian kharismatik menginginkan anggota
itulah maka ia dapat dibedakan dari orang organisasi sebagai pengikutnya untuk
kebanyakan, juga karena keunggulan mengadopsi pandangan pemimpin tanpa
kepribadian itu, ia dianggap (bahkan) atau dengan sedikit mungkin perubahan.
diyakini memiliki kekuasan supra natural, Pemimpin karismatik cenderung
manusia serba istimewa atau sekurang- muncul di dunia politik, agama, saat
kurangnya istimewa dipandang perang, atau saat perusahaan masih
masyarakat. dalam tahap awal atau menghadapi krisis
Pemimpin karismatik adalah yang mengancam kelangsungan
pemimpin yang mewujudkan atmosfir hidupnya. Selain ideologi dan
motivasi atas dasar komitmen dan ketidakpastian, faktor situasional lain
identitas emosional pada visi, filosofi, dan membatasi munculnya karisma di suatu
gaya mereka dalam diri bawahannya level organisasi. Tetapi, visi biasanya
(Ivancevich, dkk, 2007:209). berlaku untuk keseluruhan organisasi atau
Pemimpin karismatik mampu divisi-divisi utama.
memainkan peran penting dalam Tidak semua pemimpin yang
menciptakan perubahan. Individu yang karismatik selalu bekerja demi
menyandang kualitas-kualitas pahlawan kepentingan organisasinya. Banyak dari
memiliki karisma. Sebagian yang lain pemimpin ini menggunakan kekuasaan
memandang pemimpin karismatik adalah mereka untuk membangun perusahaan
pahlawan. sesuai citra mereka sendiri. Hal yang
House (1977) mengusulkan paling buruk, karisma yang egois ini
sebuah teori untuk menjelaskan membuat si pemimpin menempatkan
kepemimpinan karismatik dalam hal kepentingan dan tujuan-tujuan pribadi
sekumpulan usulan yang dapat diuji diatas tujuan organisasi.
melibatkan proses yang dapat diamati.
Teori itu mengenai bagaimana para 2.2 Gaya Kepemimpinan
pemimpin karismatik berperilaku, ciri, dan Transformasional
keterampilan mereka, dan kondisi dimana Menurut Keller (1992)
mereka paling mungkin muncul. Sebuah mengemukakan bahwa Kepemimpinan
73 ANALISA, Vol. 1, No. 2, Agustus 2013 : 70 – 77

Transformational adalah sebuah gaya akan tampak apabila seorang pemimpin


kepemimpinan yang mengutamakan itu mempunyai kemampuan untuk:
pemenuhan terhadap tingkatan tertinggi 1. Menstimulasi semangat para kolega
dari hirarki maslow yakni kebutuhan akan dan pengikutnya untuk melihat
harga diri dan aktualisasi diri. pekerjaan mereka dari beberapa
Kepemimpinan transformasional inilah perspektif baru.
yang sungguh-sungguh diartikan sebagai 2. Menurunkan visi dan misi kepada tim
kepemimpinan yang sejati karena dan organisasinya.
kepemimpinan ini sungguh bekerja 3. Mengembangkan kolega dan
menuju sasaran pada tindakan pengikutnya pada tingkat kemampuan
mengarahkan organisasi kepada suatu dan potensial yang lebih tinggi.
tujuan yang tidak pernah diraih 4. Memotivasi kolega dan pengikutnya
sebelumnya. Para pemimpin secara riil untuk melihat pada kepentingannya
harus mampu mengarahkan organisasi masing-masing, sehingga dapat
menuju arah baru (Locke, 1997). bermanfaat bagi kepentingan
Kepemimpinan ini juga didefinisikan organisasinya.
sebagai kepemimpinan yang Sedangkan berdasarkan hasil
membutuhkan tindakan memotivasi para penelitian Devanna dan Tichy (1986)
bawahan agar bersedia bekerja demi karakteristik dari pemimpin
sasaran-sasaran "tingkat tinggi" yang transformasional dapat dilihat dari cara
dianggap melampaui kepentingan pemimpin mengidentifikasikan dirinya
pribadinya pada saat itu (Bass, 1984; sebagai agen perubahan, mendorong
Burns, 1978; Tichy dan Devanna, 1986, keberanian dan pengambilan resiko,
seperti dikutip oleh Locke, 1997). Sarros percaya pada orang-orang, sebagai
dan Butchatsky (1996), bahwa model pembelajar seumur hidup, memiliki
kepemimpinan transformasional kemampuan untuk mengatasi
merupakan konsep kepemimpinan yang kompleksitas, ambiguitas, dan
terbaik dalam menguraikan karakteristik ketidakpastian, juga seorang pemimpin
pemimpin sehingga para pemimpin kita yang visioner.
lebih berkerakyatan dan berkeadilan kepemimpinan transformasional
sosial. Kepemimpinan transformasional (transformational leadership) istilah
membawa perubahan di dalam diri kita transformasional berinduk dari kata to
sendiri serta orang-orang yang terlibat transform, yang bermakna
dalam dan atau seluruh organisasi untuk mentransformasilkan atau mengubah
mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi. sesuatu menjadi bentuk lain yang
Seorang pemimpin dikatakan berbeda. Seorang pemimpin
bergaya transformasional apabila dapat transformasional harus mampu
mengubah situasi, mengubah apa yang mentransformasikan secara optimal
biasa dilakukan, bicara tentang tujuan sumber daya organisasi dalam rangka
yang luhur, memiliki acuan nilai mencapai tujuan yang bermakna sesuai
kebebasan, keadilan dan kesamaan. dengan target yang telah ditentukan.
Pemimpin yang transformasional akan Paradigma baru dari
membuat bawahan melihat bahwa tujuan kepemimpinan transformasional
yang mau dicapai lebih dari sekedar mengangkat tujuh prinsip untuk
kepentingan pribadinya. Sedangkan menciptakan kepemimpinan
menurut Yukl (2005) kepemimpinan transformasional yang sinergis (Erik Rees
transformasional dapat dilihat dari dalam Mulsin Wijaya : 2005 )yaitu :
tingginya komitmen, motivasi dan a. Simplifikasi, keberhasilan dari
kepercayaan bawahan sehingga melihat kepemimpinan diawali dengan sebuah
tujuan organisasi yang ingin dicapai lebih visi yang akan menjadi cermin dan
dari sekedar kepentingan pribadinya. tujuan bersama. Kemampuan serta
Kepemimpinan transformasional keterampilan dalam mengungkapkan
secara khusus berhubungan dengan visi secara jelas, praktis dan tentu saja
gagasan perbaikan. Bass menegaskan transformasional yang dapat
bahwa kepemimpinan transformasional menjawab “Kemana kita akan
Qori : Kepemimpinan Karismatik Versus Kepemimpinan Transformasional 74

melangkah?” menjadi hal pertama mengupayakan pengikut yang penuh


yang penting untuk kita dengan tanggung jawab.
implementasikan. f. Siap Siaga, yaitu kemampuan untuk
b. Motivasi, kemampuan untuk selalu siap belajar tentang diri mereka
mendapatkan komitmen dari setiap sendiri dan menyambut perubahan
orang yang terlibat terhadap visi yang dengan paradigma baru yang positif.
sudah dijelaskan adalah hal kedua g. Tekad, yaitu tekad bulat untuk selalu
yang perlu kita lakukan. Pada saat sampai pada akhir, tekad bulat untuk
pemimpin transformasional dapat menyelesaikan sesuatu dengan baik
menciptakan suatu sinergitas di dalam dan tuntas. Untuk ini tentu perlu pula
organisasi, berarti seharusnya dia didukung oleh pengembangan disiplin
dapat pula mengoptimalkan, spiritualitas, emosi, dan fisik serta
memotivasi dan memberi energi komitmen.
kepada setiap pengikutnya. Praktisnya Pemimpin transformasional
dapat saja berupa tugas atau bertujuan untuk menghasilkan suatu hasil
pekerjaan yang betul -betul menantang yang superior dengan perilaku salah satu
serta memberikan peluang bagi atau lebih faktor-faktor berikut:
mereka pula untuk terlibat dalam suatu a. Stimulasi individu (Individual
proses kreatif baik dalam hal Stimulation). Pemimpin
memberikan usulan ataupun transformasional menstimulasi usaha
mengambil keputusan dalam bawahannya untuk berlaku inovatif dan
pemecahan masalah, sehingga hal ini kreatif dengan mempertanyakan
pula akan memberikan nilai tambah asumsi, pembatasan masalah dan
bagi mereka sendiri. pendekatan dari situasi lama dengan
c. Fasilitasi, dalam pengertian cara yang baru.
kemampuan untuk secara efektif b. Konsiderasi Individual (Individual
memfasilitasi “pembelajaran” yang Consideration). Pemimpin
terjadi di dalam organisasi secara transformasional memiliki perhatian
kelembagaan, kelompok, ataupun khusus terhadap kebutuhan individu
individual. Hal ini akan berdampak dalam pencapaiannya dan
pada semakin bertambahnya modal pertumbuhan yang mereka harapkan
intektual dari setiap orang yang terlibat dengan berperilaku sebagai pelatih
di dalamnya. atau mentor.
d. Inovasi, yaitu kemampuan untuk c. Motivasi Inspirasional (Inspirational
secara berani dan bertanggung jawab Motivation). Pemimpin
melakukan suatu perubahan bilamana transformasional berperilaku dengan
diperlukan dan menjadi suatu tuntutan tujuan untuk memberi motivasi dengan
dengan perubahan yang terjadi. Dalam inspirasi terhadap orang-orang
suatu organisasi yang efektif dan disekitarnya.
efisien, setiap orang yang terlibat perlu d. Pengaruh Idealis (Idealized Influence).
mengantisipasi perubahan dan Pemimpin Transformasional
seharusnya pula mereka tidak takut berperilaku sebagai model bagi
akan perubahan tersebut. Dalam bawahannya. Pemimpin seperti ini
kasus tertentu, pemimpin biasanya dihormati dan dipercaya.
transformasional harus sigap
merespon perubahan tanpa 2.3 Kepemimpinan Karismatik Versus
mengorbankan rasa percaya dan tim Kepemimpinan Transformasional
kerja yang sudah dibangun. Kepemimpinan karismatik dan
e. Mobilitas, yaitu pengerahan semua transformasional hendaknya tidak
sumber daya yang ada untuk dipandang sebagai pendekatan yang
melengkapi dan memperkuat setiap saling bertentangan. Kedua jenis
orang yang terlibat di dalamnya dalam kepemimpinan ini saling melengkapi,
mencapai visi dan tujuan. Pemimpin tetapi tidak berarti keduanya sama
transformasional akan selalu penting. Kepemimpinan transformasional
lebih unggul daripada kepemimpinan
75 ANALISA, Vol. 1, No. 2, Agustus 2013 : 70 – 77

karismatik dan menghasilkan tingkat meningkatkan kebutuhan dari tingkatan


upaya dan kinerja para pengikut yang rendah sampai ke tingkatan yang lebih
melampaui apa yang bisa dicapai kalau tinggi dan ke tingkatan yang lebih mapan.
hanya pendekatan karismatik yang Dengan demikian, apabila dilihat dari
diterapkan. prosesnya, melalui kepemimpinan
Kepemimpinan karismatik, tersebut akan diperoleh bawahan yang
merupakan kepemimpinan yang memiliki kemampuan untuk memimpin
mengembangkan kombinasi hubungan dirinya sendiri, mengambil tanggung jawab
antara bawahan dengan satu atau lebih bagi tindakanya sendiri, dan memperoleh
bawahannya berdasarkan atribut-atribut imbalan melalui kemandirian yang kuat.
pimpinan yang disenangi bawahan. Ciri lain dari hasil kepemimpinan
Kepemimpinan karismatik tidak transformasional adalah bawahan memiliki
mengembangkan pemberian delegasi atau kepercayaan, kebanggaan, loyalitas, dan
wewenang kepada bawahan karena rasa hormat kepada pimpinan, dan
adanya stigma ketakutan ancaman bawahan dapat berbuat melibihi apa yang
kedudukan atau statusnya. Kepemimpinan ditargetkan atau diharapkan. Oleh karena
memiliki sifat lebih dari sekedar keyakinan itu, kepemimpinan pada hakekatnya
terhadap kepercayaan, tetapi mereka merupakan kepemimpinan yang
memiliki kemampuan supranatural. memotivasi bawahan untuk berbuat
Bawahan sebagai bagian dari (kinerja) lebih baik dari apa yang biasanya
kepemimpinan kharismatik tidak hanya dilakukan oleh bawahan.
percaya dan hormat kepada Terdapat beberapa perdebatan
pemimpinannya, tetapi bawahan mengenai kepemimpinan karismatik dan
menjadikan idola dan pujaan sebagai figur kepemimpinan transformasional. Menurut
spiritual. Bernard Bass (1994), menganggap
Kepemimpinan karismatik, dapat karisma merupakan bagian dari
menjalankan misi dan visi mereka melalui kepemimpinan transformasional,
perilaku kepemimpinannya dan dalam kepemimpinan transformasional lebih luas
situasi sosial apapun. Kepemimpinan daripada karisma, dan karisma itu sendiri
karismatik dibutuhkan pada situasi dan tidak memadai untuk menjelaskan proses
kondisi persaingan yang tidak pasti transformasional. Pemimpin yang
dikategorikan sebagai sangat berisiko, karismatik menginginkan pengikutnya
dalam arti bahwa setiap keputusan yang untuk mengikuti pandangannya dan tidak
diambil dapat berdampak buruk dan perlu memikirkan hal yang lain; pemimpin
berisiko bagi perusahaan atau transformasional tidak hanya memberikan
organisasinya. Kondisi yang berisiko visi, akan tetapi mendorong pengikutnya
tersebut akan menimbulkan kecemasan untuk mengimplementasikan visi tersebut.
baik dari pihak pimpinan, terlebih para
bawahan, sehingga dalam kondisi 3. KESIMPULAN
demikian diperlukan kepemimpinan yang Pemimpin karismatik menekankan
karismatik. tujuan-tujuan idiologis yang
Secara sederhana dapat dipahami menghubungkan misi kelompok kepada
bahwa kepemimpinan Transformasional nilai-nilai, cita-cita, serta aspirsi-aspirasi
adalah kepemimpinan yang membawa yang berakar dalam yang dirasakan
organisasi pada sebuah tujuan baru yang bersama oleh para pengikut. Selain itu
lebih besar dan belum pernah dicapai kepemimpinan kharismatik juga
sebelumnya dengan memberikan didasarkan pada kekuataan luar biasa
kekuatan mental dan keyakinan kepada yang dimiliki oleh seorang sebagai pribadi.
para anggota agar mereka bergerak Pengertian sangat teologis, karena untuk
secara sungguh-sungguh menuju tujuan mengidentifikasi daya tarik pribadi yang
bersama tersebut dengan melekat pada diri seseorang , harus
mengesampingkan kepentingan dengan menggunakan asumsi bahwa
personalnya. kemantapan dan kualitas kepribadian
Kepemimpinan transformasional, yang dimiliki adalah merupakan anugerah
merupakan kepemimpinan yang mencoba Tuhan. Karena posisinya yang demikian
Qori : Kepemimpinan Karismatik Versus Kepemimpinan Transformasional 76

itulah maka ia dapat dibedakan dari orang melihat bahwa tujuan yang mau dicapai
kebanyakan, juga karena keunggulan lebih dari sekedar kepentingan pribadinya.
kepribadian itu, ia dianggap (bahkan) Kepemimpinan transformasional
diyakini memiliki kekuasan supra natural, lebih unggul daripada kepemimpinan
manusia serba istimewa atau sekurang- karismatik dan menghasilkan tingkat
kurangnya istimewa dipandang upaya dan kinerja para pengikut yang
masyarakat. melampaui apa yang bisa dicapai kalau
Seorang pemimpin dikatakan hanya pendekatan karismatik yang
bergaya kepemimpinan transformasional diterapkan. Pemimpin yang karismatik
apabila dapat mengubah situasi, menginginkan pengikutnya untuk
mengubah apa yang biasa dilakukan, mengikuti pandangannya dan tidak perlu
bicara tentang tujuan yang luhur, memiliki memikirkan hal yang lain; pemimpin
acuan nilai kebebasan, keadilan dan transformasional tidak hanya memberikan
kesamaan. Pemimpin yang visi, akan tetapi mendorong pengikutnya
transformasional akan membuat bawahan untuk mengimplementasikan visi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
B Bass, B.M. and Avolio, B.J., 1994,
Improving Organizational Ivancevich, John M, 2007, Human
Effectiveness through Resource Management, New York:
Transformational Leadership, Mc Graw-Hill, Tenth Edition.
Sage, Thousand Oaks.
J. Winardi, 2006, Teori Organisasi Dan
Bennis, W.G. and Nanus, B., 1985, Pengorganisasian, Jakarta : PT
Leaders: The Strategies for Taking RajaGrafindo Persada.
Charge, Harper and Row, New
York. Locke, E, A, 1997, Esensi Kepemimpinan,
Jakarta : Spektrum.
Burns, J.M., Leadership, Harper & Row,
New York, 1978. Rivai, Veithzal, 2004, Kepemimpinan dan
Perilaku Organisasi, Jakarta: PT.
Didik Muksin Wijaya, M.Pd., M.M., 2005, Raja Grafindo Persada
Kepemimpinan Transformasional di
Sekolah dalam Meningkatkan Stogdill M Ralph,1974, Handbook of
Outcomes Peserta. Leadership: A Survey of Theory
http://www.google.com and Research, New York. The
FreePress.
Dydiet Hardjto, 1997,Teori Organisasi Dan
Teknik Pengorganiasian, Jakarta: Tichy, N.M. and Devanna, M.A., 1986, The
PT Raja Grafindo Persada. Transformational Leader ,
JohWiley, New York.
Hater, J.J. and Bass, B., 1988,
Supervisors' evaluations and and Wijaya, Muksin, 2005, Kepemimpinan
subordinates' perceptions of Transformasional di Sekolah dalam
transformational and transactional Meningkatkan Outcomes Peserta
leadership, Journal of Applied Didik,Jurnal Pendidikan Penabur -
Psychology, 73, p. 695-702. No.05, hal 118-127.

Hersey Paul & Kenneth H. Blanchard., Yammarino, F.J. and Bass, B.M.,1990,
1990, Manajemen Perilaku Longterm forecasting of
Organisasi Pendayagunaan transformational leadership and its
Sumber Daya Manusia, Jakarta : effects among naval officers:some
Penerbit Erlangga. preliminary findings, in K.E.Clark
and M.B. Clark (eds.),Measures of
77 ANALISA, Vol. 1, No. 2, Agustus 2013 : 70 – 77

Leadeship, LeadershipLibrary of http://herube.wordpress.com/2010/02/11/k


America, West Orange. epemimpinan-transformasional-
dalam-reformasi/
Yukl .A. Gary ,2010, Leadership In (http://muharamtuhalal.wordpress.com/20
Organizations, Seventh Edition, 11/12/05/kepemimpinan-
New Yersey, Prentice Hall. transformasional/

http://www.majalahpendidikan.com/2011/0
4/pengertian-kepemimpinan.html

Anda mungkin juga menyukai