Oleh :
Restu Nur Rasyiidah Ihwan
125020307111056
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2015
3. Kisi-kisi Manajerial
Kisi-kisi manajerial ini berupa matriks sembilan-kali-sembilan yang menjabarkan
delapan puluh satu gaya kepemimpinan yang berbeda. Kisi-kisi ini berdasarkan
pada gaya kepedulian akan orang dan kepedulian akan produksi yang pada
hakikatnya mewakili dimensi pertimbangan dan struktur prakarsa dari Ohio atau
dimensi berorientasi-karyawan dan dimensi-produksi dari Michigan.
4. Penelitian Skandinavia
Pendekatan ini berkembang kerika dunia sudah menjadi tempat yang jaih stabul
dan dapat diperkirakan. Para peneliti meneliti bahwa tidak hanya ada dua dimensi
yang menyangkut hakikkat perilaku kepemimpinan. Premis dasar mereka adalah
bahwa dalam dunia yang berubah, pemimpin yang efektif akan menampakkan
perilaku yang berorientasi pengembangan. Yaitu mereka yang menghargai
eksperimentasi,
mencari
ide-ide
baru
serta
menciptakan
dan
mengimplementasikan perubahan.
C. TEORI KONTINJENSI
Model Fiefler
Model kepemimpinan kontingensi dikembangkan oleh Fiedler. Model kepemimpinan
kontingensi mengemukakan bahwa prestasi kelompok tergantung interaksi antara
gaya kepemimpinan dengan kadar menguntungkan/tidaknya situasi. Kepemimpinan
dipandang sebagai suatu hubungan yang didasarkan atas kekuasaan dan pengaruh.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : pertama,pada tingkat manakah situasi
menyediakan kekuasaan dan pengaruh yang diperlukan pemimpin agar efektif,dan
seberapa menguntungkan faktor situasi tersebut;kedua,sejauh mana pemimpin dapat
meramalkan dampak gayanya atas perilaku dan prestasi bawahnya.
Tiga factor penting dalam pendekatan ini adalah hubungan pemimpin dengan
anggota,struktur tugas dan otoritas pada suatu situasi. Faktor hubungan pemimpinanggota mengacu pada kadar keyakinan,kepercayaan,rasa hormat para pengikut
terhadap pemimpinyang bersangkutan. Variabel situasional ini mencerminkan
penerimaan pengikut kepada pemimpin. Struktur tugas mencakup masalah untuk
mencapai tujuan,kesahihan keputusan,kerincian keputusn. Otoritas pada suatu posisi
menunjukan kekuasaan yang melekat pada posisi kepemimpinan untuk melakukan
pekerjaan tertentu. Fiedler telah meneliti keefektifan orientasi kepemimpinan
seseorang dihubungkan dengan menguntungkan/tidaknya situasi. Orientasi
kepemimpinan seseorang dibedakan antara berorientasi tugas atau kepemipinan
seseorang yang mengendalikan dengan berorientasi hubungan manusiawi atau
kepemimpinan pasif.
Teori Pertukaran Pemimpin-Anggota
Teori-teori ini menjelaskan bahwa para pemimpin menciptakan kelompok dalam dan
kelompok luar, dan bawahan dengan status kelompok dalam akan berkinerja lenih
tinggi, memiliki tingkat pengunduran diri lebih rendah dan tingkat kepuasan kerja
lebih tinggi.
2.
MENTORING
Seorang mentor adalah karyawan senior yang membantu dan mendukung karyawan yang masih
kurang berpengalaman (sebagai seorang anak didik). Hubungan mentoring dijelaskan dalam 2
kategori fungsi umum fungsi karier dan fungsi psikososial.
Fungsi-fungsi karier
Fungsi-fungsi psikososial
Beberapa organisasi memiliki program mentoring formal dengan mentor yang secara resmi
bertugas membantu karyawan baru atau yang berpotensi tinggi. Namun, banyak organisasi
memiliki cara mentoring yang informal, dimana para manajer senior secara pribadi memilih
seorang karyawan dan menjadikannya sebagai anak didik. Hal ini akan memberi keuntungan
pribadi bagi pemimpin maupun organisasi, karena :
1. Anak didik bisa menjadi sumber yang baik untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang
mungkin timbul sehingga memungkinkan mentor mengetahui masalah-masalah yang ada
sebelum masalah tersebut diketahui manajemen yang lebih tinggi.
2. Memberikan kepuasan pribadi bagi eksekutif senior, karena memberi peluang kepada
mereka untuk berbagi dengan orang lain mengenai pengetahuan dan pengalaman yang telah
mereka bangun selama bertahun-tahun.
Biasanya mentor cenderung memilih anak didik yang memiliki kriteria mirip dengan dirinya,
seperti latar belakang, pendidikan, jenis kelamin, ras, etnik, dan agama. Organisasi telah
menanggapi dilema ini dengan meningkatkan program mentoring formal dan memberikan
pelatihan bagi mentor potensial dari kelompok-kelompok khusus seperti kaum minoritas dan
perempuan. Dua penelitian berskala besar menunjukkan bahwa manfaat mentoring lebih
bersifat psikologis daripada nyata, manfaat mentoring bagi kesuksesan karier (kompensasi,
kinerja pekerjaan) sangat kecil.
D. KEPEMIMPINAN MANDIRI
Karakteristik Penentu
Individual
Pengalaman/pelatihan
Profesionalisme
Ketidakpedulian
terhadap
penghargaan
Pekerjaan
Tugas berstruktur tinggi
Memberikan umpan balik sendiri
Secara intrinsik memuaskan
Kepemimpinan
Berorientasi
Hubungan
Kepemimpinan
Berorientasi
Tugas
Menggantikan
Menggantikan
Menetralkan
Menggantikan
Menggantikan
Tidak
ada
pengaruh
Organisasi
Tujuan-tujuan
eksplisit
yang Tidak ada pengaruh
diformalisasi
Aturan dan prosedur yang ketat
Tidak ada pengaruh
Kelompok kerja yang kompak
Menggantikan
Menggantikan
Menggantikan
Menggantikan
akan berhasil pada individu-individu yang memiliki kontrol diri yang tinggi dan
memiliki kelenturan untuk mengubah perilaku mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Erik. 2012. Kepemimpinan Kontemporer. Diakses pada 9 Mei 2015.
http://lewokedaerik.blogspot.com/2012/10/kepemimpinan-kontemporer.html
Oktarina, Alvani. 2012. Teori Kepemimpinan. Diakses pada 9 Mei 2015.
http://tugaskuliahanakmenej.blogspot.com/2011/09/kepemimpinan-perilakuorganisasi.html
Robbins, Stephen. P, 2006, Perilaku Organisasi Edisi Kesepuluh.Indeks