Anda di halaman 1dari 10

Gaya Pengambilan Keputusan

Pemimpin, Kepemimpinan Dan


Kekuasaan, Interaksi Kepemimpinan
Asep Jamaludin, SE., MSi.
Gaya Pengambilan Keputusan Pemimpin
Tugas utama seorang pemimpin adalah
mengambil/membuat keputusan. Dan setiap
pemimpin memiliki gaya pengambilan keputusan
tersendiri. Bahakan seorang pemimpin dapat
menggunakan berbagai gaya pengambilan keputusan
yang berbeda dalam menyelesaikan masalah yang
dihadapinya.
Gaya pengambilan keputusan berkaitan dengan
bagaimana/how seorang pemimpin memutuskan.
Elemen terpentingnya adalah; 1) apakah pemimpin
melibatkan orang lain dalam proses pengambilan
keputusannya atau 2) tidak melibatkan orang lain.
Gaya ini merupakan kontinum dari High
follower control ke high leader control,
yaitu bergerak dari

Delegative Facilitative Consultative Autocratic


style style style style

High Low
follower follower
control control
1. Autocratic style, Pemimpin membuat keputusannya
sendiri tanpa meminta pendapat atau saran dari
pegawai/bawahan dalam unit kerjanya. Pegawai mungkin
memberikan informasi yang diperlukan pemimpin, tetapi tidak
diminta untuk mengevaluasi solusi yang potensial. Bahkan,
mungkin mereka tidak diberi tahu tentang keputusan yang
perlu dibuat, hanya mengetahui bahwa pemimpin
menginginkan informasi untuk berbagai alasan.
2. Consultative style, Pemimpin menunjukkan masalah
kepada bawahannnya baik secara individu, maupun kelompok,
minta pendapat atau saran mereka sebelum akhirnya
membuat keputusan sendiri. Dengan gaya ini pegawai
mempunyai kesempatan menyampaikan informasi dalam
proses, walaupun akhirnya kewenangan tetap berada pada
pemimpin.
3. Facilitataive style, pemimin menyampaikan masalah
kepada sekelompok bawahannya dan mencari konsensus
tentang solusi atas masalah yang dihadapi, dan
memastikan bahwa pendapatnya sendiri tidak menerima
bobot yang lebih dari pada setiap bawahannya. Dengan
gaya ini pemimpin merupakan fasilitator daripada
pengambilan keputusan.
4. Delegative style, Pemimpin memberi pegawai/
bawahannya baik secara individu atau kelompok untuk
membuat keputusan dengan serangkaian batasan kondisi
spesifik. Pemimpin tidak menjalankan peran dalam
pertimbangan kecuali kalau ditanya, meskipun ia
mungkin menawarkan dorongan dan menyediakan
sumber daya yang diperlukan di belakang layar .
Kepemimpinan dan Kekuasaan
Kekuasaan dapat didifinisikan kemampuan
mempengaruhi perilaku orang lain dan sebaliknya
menolak pengaruh yang tidak diinginkan (Colquitt, LePine
dan Wesson, 2015:431)
Dalam definisi ini terdapat kata kunci yang perlu
diperhatikan; pertama, seseorang memiliki kekuasaan
untuk mempengaruhi orang lain, tetapi tidak berarti
mereka akan benar-benar memilih untuk melakukanya.
Dalam banyak kasus, pegawai sangat kuat bahkan mereka
tidak menyadari besarnya pengaruh mereka. Kedua,
kekuasaan juga bisa dalam bentuk menolak usaha
mempengaruhi dari orang lain.
Interaksi Kepemimpinan
Untuk memahami kepemimpinan, diperlukan
bayak energi dalam mempelajarinya, diataranya
harus memahami pemimpin yang baik sebagai
kelompok maupun sebagai individu. Namun,
mempelajari kepemimpinan hanya melihat pemimpin
itu sendari hanya akan menghasilkan pandangan
parsial dari proses kepemimpinan. Bgaimana
keperibadian, kecerdasan, keterampilan
interpersonalnya, pelatihan teknis, atau motivasi.
Kerangka Kerja Interaksional Kepemimpinan
Hughes, Ginnett, dan Curphy mengemukakan
“interactional framework-Leadership”
melalui tiga lensa (dimensi) x, yaitu:
pemimpin,
pengikut, dan
situasi.
Menurut pendekatan ini, Kepemimpin
merupakan fungsi dari 3 elemen: the leader,
the follower, dan the situation.
Leader menyangkut; keperibadian, posisi,
keahlian, dan lainnnya
Follower menyangkut; nilai-nilai, norma,
kohesivitas, dan lainnnya
Situation menyangkut; tugas, stres,
lingkungan dan sebagainya.
Dengan demikian, kepemimpinan merupakan
hasil dari serangkaian interaksi yang
kompleka antara pemimpin, pengikut dan
situasi.
Interaksi antara pemimpin dan pengikut
merupakan kenyataan yang dinamakan in-
group, dalam kelompok dan out group, di luar
kelompok.
Kadang-kadang terdapat saling mempengaruhi
dan daya tarik menarik diantra pemimpin dan
beberapa bawahan.
Bawahan ini termasuk dalam in-group dan
dapat dibedakan oleh tingginya tingkat
loyalitas, komitmen dan kepercayaan yang
dirasakan pada pemimpin. Bawahan lain
termasuk out-group.

Anda mungkin juga menyukai