Anda di halaman 1dari 14

Materi Kepemimpinan Dalam

Kewirausahaan

FAJAR ASTUTI
(1984202005)
A. Hakikat dan pentingnya kepemimpinan dalam
wirausaha
Kepemimpinan (leadership) adalah fakto kunci dalam
kesuksesan organisasi dan manajemen. Kepemimpinan

untuk

adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota
organisasi mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan yang baik diyakini maupun mengikat,
mengharmonisasi, dan mendorong potensi sumber daya
organisasi agar dapat bersaing dengan baik. Kepemimpinan
juga mengaitkan aspek individu seorang wirausahawan
dengan konteks situasi tempat wirausahawan menerapkan
kepemimpinan. Kepemimpinan juga memiliki sifat kolektif
dalam arti sebagai perilaku yang diterapkan oleh
wirausahawan sebagai pemimpin yang akan memiliki
dampak luas, tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi
seluruh karyawan dalam perusahaannya.
Pemimpin dan kepemimpinan sering diartikan sama,
padahal kedua pengertian tersebut berbeda. Pemimpin adalah
orang yang tugasnya memimpin sedangkan kepemimpinan
adalah bakat dan atau sifat yang harus dimiliki seorang
pemimpin. 
Kepemimpinan adalah kekuasaan
memengaruhi seseorang untuk mengerjakan atau tidak
untuk

mengerjakan sesuatu. Kepemimpinan membutuhkan


penggunaan kemampuan secara aktif untuk memengaruhi
pihak lain dan dalam mewujudkan tujuan organisasi yang
telah ditetapkan. Kepemimpian dalam artian yang lebih luas
adalah kegiatan untuk memengaruhi orang lain, atau seni
memengarhi perilaku manusia, baik prorangan meupun
kelompok.
Esensi kepemimpinan pada hakikatnya mengandung unsur-
unsur berikut:
1. Seseorang atau lebih berfungsi untuk memimpin
2. Adanya orang lain yang dipimpin atau pengikut

3. Adanya kegiatan menggerakan orang lain yang dilakukan
dengan memengaruhi dan mengarahkan perasaan, pikiran,
dan tingkah laku
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai yang dirumuskan secara
sistematis, dan
5. Berlangsungnya berupa proses di dalam institusi, organisasi
atau kelompok
Istilah pemimpin juga harus dibedakan dengan penguasa.
Perbedaan antar pemimpin dan penguasa adalah sebagai berikut.
Pemimpin :
 Memberikan inspirasi kepada bawahan
 Menyelesaika pekerjaan dan mengembangkan bawahanya
 Memberikan contoh kepada bawahan cara melakukan
pekerjaan 
 Menerima kewajiban-kewajiban
 Memperbaiki segala kesalahan atau kekeliruan
Penguasa :
 Memberikan dorongan kepada bawahan
 Menyelesaikan pekerjaan dan mengorbankan bawahan
 Menanamkan perasaan takut pada bawahan dan memberikan
ancaman
 Melimpahkan kewajiban kepada orang lian
 Melimpahkan kesalahan kepada orang lain apabila terdapat
kekeliruan atau penyimpangan-penyimpangan
B. Tiga pendekatan utama kepemimpinan
1. Pimpinan Oteriter
Dalam kelompok pimpinan oteriter, pegawai bawahan ada yang
agresif dan ada pula yang pasif. Perlakuan agresif ditunjukan kepada
semua sesama amggotanya, bukan kepada pemimpinannya. Suasana
yang tercipta adalah seling  mengkambing-hitamkan dan saling
menjerumuskan. Sesuatu kelompok yang apatis,terkadang juga
melahirkan pemimpin yang oteriter, jika pimpinan tidak ada dalam
kelompok ini timbul kegaduhan dan hasil kerja pun menurun.
Ciri-ciri perilaku kepemimpinan oteriter :
 Kebijaksanaan semuannya ditentukan oleh pimpinan
 Langkah kegiatan teknis tertentu oleh pimpinan , pada saat tertentu
biasanya langkah-langkah berikutnya tidak ada kepastian
 Pimpinan mendiktekan tugas-tugas khusus dan para anggota adalah
pelaksananya
 Pemimpin cenderung mencela atau memuji secara personal, dan
tetap menjatuhkan diri dari kegiatan kelompok kecuali dalam hal
berdemostrasi
2. Pemimpin demokrasi
Suasana dalam kelompok ini lebih akrab dan saling menghormati.
Hubungan dengan pemimpin lebih bersahabat dan berlandaskan
hubungan tugas kedinasan. Jika pimpinan dan kebetulan tidak ada,
keryawan bawahan bekerja terus secara normal dan tidak dibuat-buat.

bawahan menikmati

Produktivitas meskipun tidak mencapai puncak, namun para karyawan
kegembiraan kerja dan memanfaatkan
pengalamannya.
Ciri-ciri perilaku kepemimpinan demoksari
Semua kebijakan dibahas dan ditentukan bersama oleh kelompok
dengan dorongan bantuan pemimpin
Perspektif kegiatan diperoleh selama masa pembahasan. Langkah-
langkah umum kebijakan kelompok digariskan terlebih dahulu dan jika
diperlukan dapat meminta nasihat teknis. Pimimpin memberikan saran
beberapa alternative prosedur yang dapat dipilih
Para karyawan bawahan bebas untuk bekerja sama dengan siapa saja
yang disenangi.
Pemimpin selalu objektif dan berpikir serba fakta dalam memberikan
pujian atau kritik, serta berusaha memberikan semangt kepada
kelompok, tanpa banyak mencampuri urusan pekerjaan.
3. Pimpinan Laissez-Faire
Ciri-ciri kepemimpinan laessez-faire adalah:
 Kebebasan sepuasnya untuk mengambil keputusan diberikan


kepada kelompok maupun individu, tanpa banyak campur
tangan pemimpin
 Bermacam bahan/data diberikan. Pemimpin dengan jelas
menyatakan hanya akan memberikan bahan informasi bila
diminta saja. Pemimpin tidak mengambil keaktifan dalam
pembahasan bersama kelompok
 Sama sekali tanpa partisipasi pemimpin
 Pemimpin jarang memberikan komentar secara spontan,
terhadap kegiatan bawahanya. Kecuali bila ditanya, dan
tidak ada usaha-usaha untuk menilai atau mengatur jalanya
pekerjaan organisasi
C. Sifat-sifat pemimpin
Seorang wirausahawan dalam menjalankan usahanya harus
memiliki sifat-sifat pemimpin yang akan dicontoh oleh para
karyawanya. sifat-sifat pemimpin ini diajarkan dalam dunia


pewayangan yang dikenal sebagai ajaran “astra brata” yaitu
“delapan ajaran kepemimpinan” adalah :
1. Watak matahari
2. Watak bulan
3. Watak bintang
4. Watak angin
5. Watak mendung
6. Watak api
7. Watak samudra
8. Watak bumi
D. Tipe-tipe kepemimpinan
Para pemimpin dan setiap organisasi dapat diklasifikasikan
menjadi lima tipe utama, yaitu :
1. Tipe kepemimpinan otoriter

Tipe kepemimpinan ini menganggap bahwa pemimpin
merupakan suatu hak. Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah:
 Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
 Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
 Menganggap bahwa bawahannya adalah alat semata
 Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat dari orang
lain karena menganggap dirinya yang paling benar
 Selalu bertanggung kepada kekuasaan formal
 Dalam mengerkan bawahanya sering menggunakan pendapat
yang mengandung unsur paksaan dan ancaman
2. Tipe kepemimpinana militeristis
Seorang pimpinan tipe militeristis ini tidak sama dengan
pemimpin dalam organisasi militer, artinya tidak semua
pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis. Seorang


pemimpin bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat berikut:
 Dalam menggerakan bawahanya, perintah mencapai tujuan
digunakan sebagai alat utama
 Sangat suka menggunkan pangkat dan jabatanya dalam
menggerakan bawahanya
 Senang pada formalitas yang berlebihan
 Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari
bawahan
 Tidak mau menerima kritik dari bawahanya
3. Tipe kepemimpinan peternalitis
Tipe kepemimpinan ini menpunyai ciri tertentu yaitu bersifat
fathernal atau kebapakan. Sifat-sifat dari tipe kepemimpinan ini
adalah:


 Menganggap bawahannya sebagai manusi yang tidak dewasa
 Bersikap terlalu melindungi bawahan
 Jarang memberikan kesempatan kepada bawahanya untuk
mengambil keputusan
 Sering menganggap dirinya maha tahu
4. Tipe kepemimpinan karismatis
Tipe pemimpin seperti ini mempunyai daya tarik yang amat besar,
oleh karena itu mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan
pengikut menjelaskan alas an mengapa menjadi pengikut pemimpin
seperti ini. Jumlah yang minim pemimpin karismatis membuat
pimpinan seperti ini diberkahi dengan kekuatan gaib. Kekayaan,
umur kesehatam, profil pendidikan, dan sebagainya, tidak dapat
digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.
5. Tipe kepemimpinan demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis diagap sebagai tipe
kepemimpinan yang terbaik. Hal ini karena tipe kepemimpinan
ini selalu mendahulukan kepentingan kelompok dari pada


kepemimpian individu. Ciri-cirinya yaitu:
 Selalu berusaha menyelaraskan kepentingan dan tujuan
pribadi dengan kepentingan organisasi.
 Senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari
bawahanya
 Mentolerir bahwa yang membuat kesalahan dan memberikan
pendidikan kepada bawahan agar berbuat keslahan dengan
tidak mengurangi daya kreativitas, inisiatif, dan prakarsa dari
bawahan
 Selau berusaha untuk menjadikan bawahanya lebih sukses dari
padanya
 Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai
pemimpin

SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai