Anda di halaman 1dari 14

Ciri-ciri dan

Kepribadian
Wirausahawan
Vivin Ariani NIM. 1984202008
Ciri-ciri Wirausahawan
Berwirausaha tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan harapan dan
keinginan wirusahawan, karena tidak sedikit wirausahawan yang mengalami
kerugian dan akhirnya bangkrut. Fenomena sebaliknya, banyak juga
wirausahawan yang sukses bahkan ada juga wirausahawan yang semula hidup
sederhana menjadi sukses dengan ketekunannya.
Ciri-ciri wiraushawan yang sukses adalah sebagai berikut:.
1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas
2. Inisiatif dan selalu proaktif
3. Berorientasi pada prestasi
4. Berani mengambil risiko
5. Bekerja keras
6. Bertanggung jawab
7. Komitmen pada berbagai pihak
8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik
Ciri-ciri lain dari seorang wirausahawan dapat dirumuskan dengan akronim EMAN
SUHERMAN, dengan penjelasannya sebagai berikut Eman, 2008: 18-21):
• E untuk ENERGIK. Energik berarti cekatan alias titik loyo. Seseorang
wirausahawan harus gesit dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.
• M untuk MODERN. Seorang wirausahawan haruslah modern dalam sikap dan
cara berpikir serta tindakan sesuai tuntutan zaman.
• A untuk ANTISIPATIF. Seorang wirausahawan harus memiliki kemampuan
untuk menghadapi situasiyang terjadi, kondisi lingkungan yang ada, dan toleransi
dengan orang-orang yang berbeda disekitarnya.
• N untuk NATURALITATIF. Seorang wirausahawan harus memiliki sifat
naturalitatif agar mampu tampil objektif, jujur, apa adanya dan tidak dibuat-buat
dalam menyikapi dengan bijak berbagai hal yang alami, khususnya dalam
kegiatan bisnis yang dijalankannya.
• S untuk SMART. Seorang wirausahawan harus cerdas yang mengandung arti
sempurna akal budinya, tajam pikirannya, serta sehat dan kuat daya tahan
tubuhnya.
• U untuk URGENT. Seorang wirausahawan harus menganggap siapa pun
terutama mitra kerjanya adalah orang penting.
• H untuk HUMANITY. Seorang wirausahawan harus selalu siap membantu dan
bekerja sama dengan mitranya, penuh pertimbangan tetapi tidak ragu-ragu dalam
mengambil keputusan.
• E untuk EMOATHY. Seorang wirausahawan harus memiliki empati atau
perasaan yang dapat merasakan apa yang sedang dirasakan oleh orang lain,
terutama karyawannya.
• R untuk RATIONAL. Seorang wirausahawan harus rasional dalam melaksanakan
tindakannya, tidak boleh emosional dalam bertindak, karena akan membahayakan
kelangsungan kariernya sebagai wiraushawan.
• M untuk MOTIVATION. Seorang wirausahawan harus memiliki motivasi positif,
dengan cara mengarahkan tujuan untuk mengembangkan karier dan menata
bisnisnya supaya kian hari semakin meningkat.
• A untuk ATTENTION. Seorang wirausahawan harus mampu memberikan
perhatian kepada siapapun secara proporsional, terutama kepada mitra kerjanya,
yang dapat dilakukan dengan bersikap ramah kepada siapa pun.
• N untuk NEED. Seorang wirausahawan tentu membutuhkan orang lain, atau
membutuhkan mitra kerja, karena tanpa mitra kerja maka kegiatan bisnis tidak akan
berlangsung sebagaimana mestinya.
Kepribadian Wirausahawan

Pervin dan john (dalam Umam, 2012: 42) mendefinisikan bahwa kepribadian
mewakili karakteristik individu yang terdiri atas pola-pola pikiran, perasaan, dan
prilaku yang konsisten. Kepribadian terdiri atas trait dan tipe (type). Tipe adalah
pengelompokkan bermacam-macam trait. Trait merupakan disposisi untuk
berprilaku dalam cara tertentu, seperti tercermin dalam perilaku seseorang pada
berbagai situasi.
Kepribadian seseorang wirausahawan yang baik harus meliputi 5 unsur yaitu
sebagai berikut:
1. Sistem
Mencakup kumpulan elemen-elemen sebagai masukan yang saling berkaitan
satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan dalam suatuu proses untuk
menghasilkan keluaran yang berdampak munculnya umpan balik guna
melakukan perbaikan.
2. Sikap dan perilaku
Sikap dapat dimaknai sebagai kecenderungan untuk menghasilkan perilaku atau
melakukan tindakan. Perilaku merupakan ekspresi atau pernyataan dari sikap
berupa tindakan.
3. Struktur kepribadian yang unik
Unsur ini merupakan aspek dasar kepribadian yang membentuk energi
psikologis yang bermuara pada terbentuknya energy kinetis keunikan terjadi
ketika wirausahawan berintekraksi dengan lingkungannya.
4. Tampilan fisik, pintar dan social
Kepribadian seseorang wirausahawan akan nampak maupun tersembunyi dan terlihat
bagus atau terasa jelek, ketika muncul dalam tampilan fisik, mental serta tampilan
social seseorang dan memperoleh penafsiran dari lingkungannya.
Tampilan fisik ini terdiri dari:
a. Penampilan sehari-hari seperti berbusana, berbicara dan lain sebagainya
b. Kesehatan
c. Tinggi, berat, dan bentuk badan
d. Kepemilikan
Tampilan mental terdiri dari:
a. Sikap terhadap orang lain
b. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai
c. Wawasan dan keterampilan atau keahlian yang dimiliki
d. Status, peran, fungsi, dan profesi yang disandang.
Tampilan social umumnya mengenai pelaksanaan dan tanggung jawab
social berkenaan dengan status, peran, fungsi dan profesinya. Tampilan
social juga berkaitan dengan ligkungan social ekonomi, social budaya,
social politik, social keagamaan, dan lingkungan kemasyarakatan
lainnya.

5. Dinamika iteraksi dengan lingkungan


Kepribadian seorang wirausahawan akan berinteraksi secara dinamis
dengan lingkungannya, baik lingkungan internal maupun eksternal.
Seorang wirausahawan harus cepat tanggap terhadap lingkungan,
mampu beradaptasi dan bisa mengantisipasi semua peristiwa yang terjadi
dan yang dihadapinya.
Tipologi manusia yang melekat dalam kepribadian
seseorang wirausahawan

Berwirausahawan atau berbisnis tidak hanya merupakan kegiatan yang bertujuan mencari
keuntungan melalui transaksi jual beli suatu produk berupa barang maupun jasa, tetapi
juga lebih luas lagi pemahamannya yaitu pada upaya untuk saling memahami kebutuhan
penjual dan pembeli sebagai pelaku bisnis. Transaksi bisnis akan tercipka apabila pihak
penjual produk maupun pembeli produk sudah saling memahami kepribadianatau
karakter masing-masing dengan baik. Kepribadian seorang manusia pada dasarnya
tersusun atas dasar vitalitas jasmani dan rohaninya, di samping ada juga faktor
tempramen, karakter, dan bakat.
Tipologi manusia yang didasarkan pada kondisi tubuh manusia antara lain
dikemukakan oleh Lavater dan Galenus, sedangkan tipologi manusia yang
didasarkan pada aspek kejiwaan dikemukakan oleh Gerardus Heymans dan Eduard
Spranger (Widyosiswoyo, 2009: 24-29). Johann Gasper Lavater (1741-1801),
seorang ahli berkebangsaan jerman membedakan tipe manusia berdasarkan tubuh.
Lavater mengatakan bahwa tubuh yang gemuk biasanya mempunyai tipe tenang
dan sabar, sedangkan orang yang bertubuh kecil dan panjang mempunyai tipe
lincah dan kurang sehat.
Heymans juga menyebutkan dua tipe lainnya pada diri manusia, yaitu:
• Tipe semut
Semuat adalah binatang yang kecil ukurannya, dalam kehidupan sehari-hari
nampak selalu sibuk bekerja. Semut yang satu bekerja sam dengan semut
lainnya, yang nampaknya tidak banyak bicara, namun banyak berbuat.
• Tipe jangkrik
Jangkrik adalah binatang yang lebih besar ukurannya, yang dalam gerak sehari-
hari meloncat dari satu tempat ketempat lainnya, menggambarkan suasananya
yang tidak tetap pendiriannya. Jangkrik ketika hinggap disatu tempat, matta
yang besar terlihat membelalak, kakinya yang panjang digerak-gerakkan seperti
memamerkan kekuatannya dan sombong.
Eduard spranger membagi tipe manusia atas dasar nilai-nilai kehidupan.
Spranger membedakan manusia atas enam tipe, yaitu:
• Manusia ekonomi, yaitu orang yang suka bekerja, selalu mempertimbangkan
untung rugi, gemar mengumpulkan harta, dan bersifat kikir atau pelit.
• Manusia politik, yaitu orang yang memiliki sifat-sifat suka berkuasa, tidak
ingin kaya, suka mengatur bahkan menguasai orang lain, dan gemar
memaksakan kehendaknya kepada orang lain.manusia social, yaitu ornag yang
memiliki sifat suka berkorban, tanggap terhadap semua yang terjadi dalam
masyarakat, suka bergaul dan menolong sesama manusia, serta tidak kikir dan
egoisitis.
• Manusia pengetahuan, yaitu orang yang memiliki sifat suka membaca, belajar,
berpikir, serba ingin tahu segala sesuatu, dan bersedia menerima pengetahuan dan
orang lain walaupun memiliki kritik.
• Manusia seni, yaitu orang yang memiliki sifat suka menikmati dan menciptakan
sesuatu yang indah, hidupnya sederhana, suka bergaul, terkadang nyentrik.
• Manusia agama, yaitu orang yang memiliki sifat kurang mementingkan masalah
dunia, tidak ingin kaya, dan dapat memberikan banyak waktunya untuk pemujaan
maupun pengabdian kepada tuhan.

Anda mungkin juga menyukai