Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPEMIMPINAN DAN ETIKA BISNIS

ANALISA GAYA KEPEMIMPINAN DI PT. WIJAYA MAKMUR SENTOSA


Oleh : Margareth Wilhelmina Wijaya
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra

Pendahuluan

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan dalam


sebuah perusahaan memegang kunci penting keberhasilan perusahaan. Karena di
tangan pemimpin maka anggota dapat memahami arah gerak perusahaan dan
bagaimana perusahaan akan dijalankan. Berdasarkan penelitian pula, ditemukan
pola-pola dan gaya kepemimpinan yang mendukung kinerja perusahaan serta
performa karyawan dalam mencapai keberhasilan. Kepemimpinan yang positif
berpengaruh pada pembelajaran dan situasi kerja dari seluruh sumberdaya
perusahaan yang dipimpinnya. Keterbukaan dan pengetahuan pemimpin dalam
menerapkan teori-teori kepemimpinan akan menciptakan model kinerja tim yang
berbeda dalam mencapai tujuan perusahaan. Pemimpin yang mengedepankan
masukan anggota tim kan menghasilkan model kinerja tim yang berbeda dari gaya
kepemimpinan yang mengedepankan feed back anggotanya. Kesadaran pemimpin
akan pentingnya gaya kepemimpinan dalam interaksi pimpinan dan karyawan akan
menjaga stabilitas jalannya perusahaan. Dalam tulisan Analisis Gaya Kepemimpinan
di PT Wijaya Makmur Sentosa yang dibuat oleh Margareth Wilhelmina Wijaya diulas
beberapa pendekatan gaya kepemimpinan untuk menelaah permasalahan di
perusahaan tersebut serta solusi yang dapat dilakukan.
PT. Wijaya Makmur Sentosa merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dibidang pendistribusian rokok, rokok yang didistribusikan adalah brand dari
Sampoerna. Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah PT. Wijaya Makmur
Sentosa, sedangkan subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah owner dan
dua karyawan, terdiri dari satu supervisor dan satu karyawan senior.

Tugas Kepemimpinan dan Etika Bisnis 1


Latar belakang penelitian ini adalah adanya kondisi kinerja karyawan yang
kurang maksimal, pemimpin merasa karyawan sulit diatur dan karyawan tidak
menunjukkan profesionalismenya dalam bekerja.
Data awal dari hasil wawancara ditemukan beberapa permasalahan
berupa;
- Ketidakjelasan visi dan misi pimpinan dalam menjalankan perusahaan
- Ketidakjelasan visi dan misi perusahaan.
- Ketidaktegasan pimpinan menghadapi ketidakdisiplinan karyawan
Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan melakukan pendekatan pada
gaya kepemimpinan pimpinan perusahaan agar dapat menjadi masukan dan saran
untuk memperbaiki permasalahan tersebut sehingga perusahaan dapat berjalan lebih
baik.
Metode Penelitian yang diterapkan adalah studi kasus. Jenis penelitian
yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif berdasarkan wawancara resmi
terstruktur. Teknik penetapan narasumber yang digunakan adalah teknik
nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Dalam hal ini yaitu pemimpin perusahaan sendiri, satu supervisor
dan stu karyawan senior. Teknik sampel nonprobability sampling yang dipakai oleh
peneliti adalah jenis purposive sampling. Purposive samping adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, Sugiyono 2010, p. 120-122).
Sumber data yang digunakan ada dua, yaitu Sumber data primer adalah sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, Sugiyono (2010, p. 402),
dan sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen,
Sugiyono (2010, p. 402). Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis wawancara
semiterstruktur. Tujuan menggunakan wawancara jenis ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta
pendapat dan ide-idenya.

Profil perusahaan

Tugas Kepemimpinan dan Etika Bisnis 2


PT. Wijaya Makmur Sentosa, selanjutnya disebut WMS berlokasi
Kotabaru, Kalimantan Selatan, kabupaten Pulau Laut. Kota Banjarmasin. WMS
sudah menjalankan usahanya sekitar 30 tahun, bergerak dibidang distributor rokok,
rokok yang didistribusikan adalah brand yang terkenal di Indonesia yaitu Sampoerna.
Bermulai dari toko kelontong, kemudian menjadi Agen, hingga sampai saat ini sudah
menjadi PT sendiri. WMS merupakan usaha generasi pertama yang dimiliki oleh
Rudyanto Wijaya dan isteri Angela Relia. Usaha distributor ini bersifat sistem kontrak
dengan PT. HM Sampoerna, Tbk. Sistem kerja yang diterapkan bekerjasama dengan
Sampoerna. PT. Wijaya Makmur Sentosa dari dari awal berdiri mempunyai 17
karyawan, yang terdiri dari 1 (satu) supervisor, 2 (dua) admin, 6 (enam) salesman, 6
(enam) asisten sales, dan 1 (satu) helper. Dari PT. HM Sampoerna, Tbk sendiri,
mereka memberikan 1 (satu) supervisor sebagai tamu disetiap distributornya,
gunanya untuk memantau dan memastikan target dari Sampoerna terpenuhi dan
pendistribusiannya tersebar dengan baik.

Tinjauan Pustaka
Menurut Heidjrachman dan Husnan (2002, p.224) gaya kepemimpinan
mewakili filsafat, ketrampilan, dan sikap pemimpin dalam politik. Gaya kepemimpinan
adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi
dengan tujuan individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pendapat lain menyebutkan
bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku (baik kata-kata maupun
tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain (Hersey,
2004, p. 29). Sedangkan menurut Rivai (2004, p. 64) gaya kepemimpinan adalah
pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang
tidak tampak oleh bawahannya. Menurut Robbins and Judge (2007) ada 4 jenis gaya
kepemimpinan, yaitu:
1. Gaya Kepemimpinan Kharismatik
Terdapat 5 kareakteristik, yaitu;
a. Visi dan Artikulasi Pemimpin dengan gaya ini mempunyai visi yang jelas dan
mempunyai kemampuan baik untuk bisa membagikan visinya kepada para
pengikutnya.

Tugas Kepemimpinan dan Etika Bisnis 3


b. Rasio personal
Pemimpin biasanya memiliki kemampuan untuk menilai secara realistis
tentang kendala-kendala yang
akan dihadapi.
c. Peka Terhadap lingkungannya
Pemimpin biasanya memiliki kemampuan untuk menilai secara realistis
tentang kendala-kendala yang akan dihadapi.
d. Kepekaan terhadap kebutuhan pengikut
Pemimpin biasanya pengertian terhadap kemampuan orang lain dan terhadap
kebutuhan mereka.
e. Perilaku tidak konvensional
Pemimpin terlibat dalam perilaku yang dianggap baru dan melawan norma.

2. Gaya Kepemimpinan Transaksional


Menurut Yukl, Gary (2010, p. 312) kepemimpinan transaksional adalah
sebuah pertukaran imbalan-imbalan untuk mendapatkan kepatuhan.
Sedangkan Robbins dan Judge mengatakan (2007, p. 387) pemimpin
transaksional adalah pemimpin yang memadukan atau memotivasi pengikut
mereka dalam arah tujuan yang ditegakkan dengan memperjelas peran dan
tuntutan tugas. Terdapat 4 karakteristik dari pemimpin transaksional, yaitu:

a. Imbalan kontingen
b. Manajemen berdasar pengecualian aktif
c. Manajemen berdasar pengecualian Pasif
d. Kendali Bebas

3. Gaya Kepemimpinan Transformasional


Kepemimpinan transformasional adalah suatu keadaan dimana para pengikut
merasa adanya kepercayaan, kekaguman, kesetiaan dan hormat terhadap
pemimpin tersebut. Mereka termotivasi untuk melakukan lebih dari pada
awalnya yang diharapkan, Yukl, Gary (2010, p. 303). Kepemimpinan

Tugas Kepemimpinan dan Etika Bisnis 4


trasnformasional sebagai proses para pemimpin dan pengikut saling
menaikkan diri ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Karakteristik
dari pemimpin transformsional adalah :
a. Pengaruh ideal
b. Inspirasi
c. Stimulasi Intelektual
d. Pertimbangan Individual

4. Gaya Kepemimpinan Visioner


Kemauan untuk menciptakan mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel
dan menarik mengenai masa depan organisasi. Visi ini jika diseleksi dan
diimplementasikan secara tepat, mempunyai kekuatan besar sehingga bisa
mengakibatkan kesuksesan dari sebuah organisasi yang tentunya harus
ditunjang dengan ketrampilan, bakat dan sumber daya untuk mewujudkannya.
Karakteristik dari gaya kepemimpinan ini, yaitu :
a. Visi yang realistis
b. Visi yang kredibel
c. Visi yang menarik mengenai masa depan organisasi

Kesimpulan

1. Gaya kepemimpinan di PT WMS menganut lebih dai satu gaya kepemimpinan


yaitu gaya kepemimpinan transaksional, kepemimpinan kharismatik dan
transformasional. Dari ketiga gaya tersebut yang paling dominan adalah gaya
kepemimpinan transaksional dan belum menerapkan kepemimpinan Visioner.
2. Gaya kepemimpinan transaksional terlihat dari apresiasi yang diberikan
pimpinan kepada karyawan dalam bentuk insestif dan hadiah lainnya. Imbalan
dan hadiah tersebut menjadi motivasi bagi karyawan dan bersikap loyal dalam
pekerjaanya. Dengan memberikan contoh agar menjaga performa kerja,
karyawan dapat menghindari kesalahan-kesalah yang mungkin terjadi
sehinggal tidak merugikan karyawan dalam hal pemberian apresiasi yang
telah ditentukan. Dalam hal ini tugas controlling dan evaluating telah
dijalankan oleh pimpinan perusahaan.
3. Perusahaan cenderung mempertahankan karyawan yang tidak memberikan
kontribusi positif bagi perusahaan. Sehingga dalam hal ini, pimpinan belum
menunjukkan visi dan misi perusahaan dalam mencapai keberhasilan yang
lebih baik. Pimpinan belum menunjukan secara tertulis pandangan-pandangan
perusahan ke depan untuk menjadi perusahaan yang lebih maju.

Tugas Kepemimpinan dan Etika Bisnis 5

Anda mungkin juga menyukai