Anda di halaman 1dari 10

Rangkuman Sekolah Pemimpin 10 hari

Day 1 Strength Based Leadership

1. Kekuatan tidak relevan bila salah tempat.

Seorang pemimpin akan memberikan value yang lebih besar jika bekerja sesuai dengan
kekuatannya

2. Kemimpinan adalah sebuah Simponi

Tidak mungkin menemukan satu orang yang lengkap. Pemimpin harus mengenal kekuatannya,
dan mengelilingi diri dengan orang yang dapat menghandle kekurangannya.

3. Lima area leadership strength


a. Visioning
Keunggulan yang menonjol adalah proaktif memulai sesuatu, dominan dalam koordinasi,
semangat untuk bersaing, mengoptimalkan sumber daya, self-assurance.
b. Relationship building
Keunggulan yang menonjo adalah membangun keterhubungan, merasakan kondisi orang
lain, membangun keselarasan, mengajak orang untuk terlibat, membangun kesamaan
dan konteks;
c. Execution
Keunggulan yang menonjol adalah senang mencapai prestasi, teliti mengkoordinasikan
tugas, focus, konsisten, dan disiplinm terstruktur dalam bekerja, tangkas menyelesaikan
masalah;
d. Stractegic Thinking
Keunggulan yang menonjol adalah Akurat menganalisa data dan fakta, mampu melihat
gambaran besar, berpemikiran masa depan, menghubungkan serpihan fakta, senang
belajar dan berbagi ilmu;
e. Orchestrating
Keunggulan yang menonjol adalah kemampuan untuk mengelili diri dengan orang-orang
yang mampu untuk menutupi kekurangnnya.
Day 2 Kecerdasan 4 dimensi

Ada empat level dalam kepimpinan

1. Leading self
Kemampuan untuk memimpin diri sendiri. Ini adalah yang paling susah.
2. Leading up
Kemampua memimpin seseorang yang memiliki jabatan/posisi yang lebih tinggi dari kita
3. Leading side
Kemampuan memimipin orang yang jabatannya setara dengan kita
4. Leading down
Kemampuan untuk memimpin bawahan Ini adalah tahap paling rendah

Ada 4 jenis kecerdasarakan steven covey dibuku 8 habits

1. Physical Quotient (PQ) – kecerdasan fisik


Seberapa kaya atau hebatnya kita, kita tidak akan bisa menganti tubuh kita. Oleh sebab itu
selayaknya kita menjaga tubuh kita dengan makan yang sehat, olahraga secara rutin, istirahat
yang cukup, dan mengendalikan pikiran/mood kita. PQ berpengaruh sebesar 20% dalam
kesuksesan kita memimpin.
2. Intellectual Quotient (IQ) – kecerdasan intelektual
IQ didapatkan dari lahir namun dapat dikembangkan jika diasah. Seorang pemimpin tidak
wajib tahu semua, namun harus memiliki kualitas intelektual yang baik. IQ berpengaruh
sebesar 20% dalam kesuksesan kita dalam memimpin.
3. Emotional Quotient (EQ) – kecerdasan emotional
EQ memiliki dampak yang signifikan terhadap efektivitas kepemimpinan kita. Sebagai
ilustrasi, saat suasana hati kita positif, kita cenderung memberikan kontribusi lebih besar
dalam pekerjaan; namun, pada saat suasana hati kurang baik, tingkat kontribusi kita
cenderung menurun. Cara mengaktifkan sisi diri kita yang penuh potensi adalah dengan cara
mengajak berinteraksi sisi ciptaan ilahi kita melalui visualisasi dan affirmation. Apa yang kita
katakan kepada diri kita sendiri akan menjadi belief bagi kita.
4. Spiritual Quotient (SQ)
Bekerja adalah ibadah. Saat selesai beribadah biasanya akan memberikan efek serasa ada
beban yang terangkat.
Day 3 Memahami Followers

Ada empat kebutuhan dasar followers

1. Trust
Sebagai seorang pemimpin apa yang kita katakan, apa yang kita lakukan dan apa yang kita
pikirkan haruslah sama atau sejalan. Jika di ibaratkan harus seperti segitiga sama sisi yang
miliki nilai sudut 60 derajat.
2. Compassion
Yang dibutuhkan pemimpin bukanlah seorang pemimpin yang ramah, melainkan seorang
pemimpin yang peduli.
3. Stability
Seorang follower akan menjadi lebih produktif jika ia yakin akan kestabilan masa depannya.
Cara cepat untuk mencapai stabilitas adalah dengan transparansi
4. Hope
Memberikan harapan adalah ciri seorang pemimpin yang proaktif. Pemimpin harus mampu
menumbuhkan harapan, karna tanpa harapan, followers cenderung merasa tidak berdaya

Day 4 Practical Coaching Skill

Seorang coach membangun SDM di 3 area

1. Be: karakter/ cara sesorang berprilaku


2. Do: tindakan
3. Knowledge

Ciri-ciri seorang Coach unggulan

1. Bekerja sepenuh hati


2. Fokus, konsisten, dan displin
3. Paham manusia tapi menuntut hasil nyata
4. Giat belajar
5. Selelu berpikir jernih dan tidak memihak
6. What you think, what you do, what you sas harus sama (Total congruency)

Coaching presuppositions

1. Kalau kamu ingin mengerti, kerjakan


2. Tidak ada yang namanya kegagalan, hanya umpan balik
3. Kita telah memiliki sumber daya yang dibutuhkan, atau bisa menciptakannya
4. Semua perilaku selalu berdasarkan niat baik
5. Anda menciptakan kenyataanmu sendiri
6. Klient sudah memiliki jawaban mereka

The GROW model: Goal, Reality, Options, Wrap up


Day 5 problem solving skill

Formula for change (D x V) + F > R

Dis-satisfaction dikali Vision ditambah First step harus lebih besar dari Resistence

tipe titik motivasi seseorang

1. Produceral: orang yang berpikir step by step


2. Optional: orang yang perkiri to the point
3. Internal: orang yang mengantungkan pendapatnya sendiri saat menilai sesuatu
4. External: orang yang mengantungkan pendapat pihak luar
5. Reward: orang yang suka mengejar prestasi/pujian
6. Punishment: orang yang menghindari kekalahan/hukuman

Day 6 Merekrut SDM terbaik

Sebelum memuai recruiting pahami

1. Bahwa ini adalah lomba marathon bukan sprint


2. Consistency is more important than brilliance
3. Siapkan jalur karir bukan sekedar “job”
4. Siapkan kebutuhan dan spesifikasi kandidat secara detail sebelum memulai wawancara

The Golden rules of hiring

1. Hire slow and take your time


2. Never hire on first interview
3. Involve multiple interviewer
4. Always hiring
5. Determine the job description
Day 7 keep and engage best people

Do and don’t’s

1. Hindari overmanaging
2. Jangan folus kepada kelemahan
3. Fokus kepada kekuatan dan kemenangan, dan sukses
4. Konsentrasi mengembangkan SDM terbaik anda
5. Perilakukan SDM sebagai pelanggan terbaikmu

Tanda bahhwa seorang hendak resign adalah menjadi disengaged: komitment rendah, tidak
produktif. Hal ini dapat menghambat kepentingan perusahaan dan merusak moral karyawan lain

7 alasan tersembunyi yang menyebabkan SDM Resign

1. Pekerjaan dan tempat kerjannya tida sesuai ekspetasi


2. Miss match antara jobdecs
3. Terlalu sedikit coaching dan feed back
4. Kecilnya peluang pengembangan diri dan karir
5. Merasa kurang dihargai dan tidak diakui
6. Stress karena overwork dan ketikdakseimbangan hidup akibat kerja
7. Hilangnya kepercayaan Leaders

Day 8 handling difficult people

Sebagai pemimpin kita harus dapat membedakan SDM buruk dan SDM baik dengan
kebiasaan buruk. Seorang SDM yang buruk sebaiknya tidak dipertahankan, namun seorang SDM
baik dengan kebiasaan buruk dapat dilatih.

Ada 10 kendala yang

1. Bulletproff - terlalu percaya diri


Cara handling jika kita adalah seorang bulletproof:
 biasakan mencari masukan dari orang yang berkepribadian kuat
 belajar mendengarkan untuk benar-benar paham perasaan & pendapat orang lain
 biasakan bertanya... hentikan memberikan jawaban
 lebih proaktif meminta feedback dari orang lain, terutama mereka yg memiliki
pandangan yang berbeda

Cara handling seseorang yg bulletproof:

 Buatlah seolah-olah ide/keputusan mereka... dengan menggunakan leading


questions untuk mendapat jawaban yang anda arahkan
 Dengarkan, setujui, baru tambahakan pendapat anda
 Hindari mengatakan "Nggak bisa gitu" atau "kamu salah"
2. Ostrich - Very low confidence
Cara handling jika kita adalah seorang Ostrich:
 Mulai menghargai kelebihan anda dengan cara menulis sebuah daftar yang anda
baca setiap hari
 Mulai menghargai kelebihan anda dengan cara menulis sebuah daftar yang anda
baca setiap hari
 Gantikan pemikiran negatif dengan yang lebih membangun dan pahami
kesalahan adalah hal manusiawi
 Perbanyak afirmasi diri

Cara handling seseorang yg Ostrich:

 Jadilah lebih sensitif saat berkomunikasi dengan mereka


 Jika ingin menantang pastikan mereka sudah percaya pada anda
 Berikan motivasi dan afirmadi positif
 Dengarkan dan pahami perasaan mereka

3. Marshmellow - terlalu baik


Cara handling jika kita adalah seorang Marshmellow:
 Belajar menjadi tegas terutama dalam menerapkan hukuman/konsekuensi
kesalahan
 Pahami bahwa care dilakukan dengan menjaga disiplin mereka, bukan menutupi
kesalahan mereka
 Belajar berkata tidak
 Mulai memberikan feedback atas kesalahan mereka

Cara handling seseorang yg Marshmellow:

 Pahami alasan dibalik sifat ngemong mereka


 Berikan ruang untuk menuangkan kecenderungan alamiah mereka tsb. Berikan
tempat pelampiasan mereka ditempat lain seperti tunjuk ia menjadi PIC acara
makan-makan kantor
 Minta mereka bertahap belajar lebih tegas, jangan tiba-tiba diminta berubah

4. Critics - terlalu demanding dan harsh


Cara handling jika kita adalah seorang Critics:
 Berhenti menharapkan terlalu banyak dari orang lain
 Berhenti mengeluh, fokus kepafa hal yang baik
 Berhenti memberikan masukan yang tidak diminta
 Perhatikan body language anda, coba lebih ekspresif, hindari silangkan tangan,
SENYUM
Cara handling seseorang Critics:
 Setujui dulu, baru tambahkan pendapat anda
 Kritik mereka jangan diambil hati dan dianggap pribadi, kemungkinan besar itu
bukan tentang anda
 Speak up dan beritahu mereka jika anda tersinggung, mereka justru
menghargainya
5. Iceberg – kepudulian rendah
Cara handling jika kita adalah seorang Iceberg:
 Belajar ingin tahu tentang rekan sekerja anda, terutama yang sering ketemu
 Biasakan memberikan semangat, pujian, affirmasi positif kepada orang lain
 Belajar terlibat dengan orang lain, hentikan yang sedang kamu kerjai dan
tersenyum kepada mereka
Cara handling seseorang Iceberg:
 Jadi proaktif mencari sisi hangat mereka
 Jangan ragu untuk bicara langsung ke mereka dan minta masukan dari mereka.
Bantu mereka untuk paham bahwa menambahkan elemen emosional justru bisa
meningkatkan kekompakan dan produktifitas kerja.

6. Flatliner - low passion, vision, or drive


Cara handling jika kita adalah seorang Flatliner:
 Hentikan memuji diri dan merasa puas sebelum benar-benar mencapai target
prestasi
 Rapikan to do list dan skala prioritas
 Belajar datang lebih awal, hentikan beralasan ketika terlambat atau lewat
deadline
Cara handling seseorang Flatliner:
 Berikan tugas menjadi pecahan yang lebih kecil Jangan ragu untuk bicara
langsung ke mereka dan minta masukan dari mereka. Bantu mereka untuk
paham bahwa menambahkan elemen emosional justru bisa meningkatkan
kekompakan dan produktifitas kerja.
 Rayakan pencapaian, bentu mereka merasakan nikmatnya sukses
 Sediakan panduan produktifitas untuk mereka dan sabarlah saat mencoba
membangkitkan semangat mereka

7. Bulldozer – terlalu dominan


Cara handling jika kita adalah seorang Bulldozer:
 Tahan dulu hasrat bicara dan tunggu siapa tahu ada orang lain step up dan
memberikan pendapat.
 Hindari interupsi orang lain
 Belajar minta pendapat
Cara handling seseorang Bulldozer:
 Lebih banyak bertanya tentang pikiran dan perasaan mereka, tekankan bahwa
anda menghargai pendapat mereka
 Beritahu bahwa anda mengharapkan perlakuan sama dari mereka
 Jelaskan guidelines tentang jalannya diskusi didepan, sebelum memulai
pembicaraan

8. Turtle - takut berubah


Cara handling jika kita adalah seorang Turtle:
 Belajar terbuka terhadap ide baru
 Saat merasa penolakan ubah mood menjadi positif
 Mencoba hal baru
 Terima pandangan orang lain dari teman-teman yang berpikiran berbeda
Cara handling seseorang Turtle:
 Pahami bahwa mereka perlu stabilitas
 Tinggalkan dulu sementara jika merasakan penolakan
 Hindari memaksa mereka untuk cepat memutuskan

9. Volcano - aggresive angry


Cara handling jika kita adalah seorang Volcano:
 Saat merasa penolakan ubah mood menjadi positif
 melatih diri untuk mengucapkan "kayaknya anda benar" Terima pandangan
orang lain dari teman-teman yang berpikiran berbeda
 hindari bersikap defensif, hindari nada tinggi saat menyampaikan pendapat
Cara handling seseorang Volcano:
 Hindari pertanyaan yang memojokan
 Hindari kata-kata pemicu
 Sensitif terhadap perubahan nada bicara dan bahasa tubuh

10. Quick Draw – low seft control, impulsive


Cara handling jika kita adalah seorang Quick Draw:
 selesaikan apa yg dimulai, berhenti mengambil keputusan spontan
 Kalau punya ide tuliskan renaca pengerjaannya
 Hentikan interupsi pembicaraan
Cara handling seseorang Quick Draw:
 Saat berbagi ide, validasi dan bila perlu tunda beberapa saat sebelum
menanggapi
 Saat mereka bertindak spontan, jangan ragu
Day 9 Kritik, Debat, dan berita negatif

Saat memberi kritik

1. Fokus kepada kesalahan dan tindakan yang ingin dikoreksi


2. Hindari memojokan secara personal
3. Hindari mengungkit kesalahan masa lalu
4. Bila perlu mengungkit kesalahan masa lalu sebagai referensi, tidak perlu terlalu detail

Debat: pertukaran pendapat dengan saling memberikan alasan dan fakta untuk mempertahankan
pendapat masing-masing. Bukan untuk ngotot untuk mencari pembenaran tapi menemukan fakta

Tip saat hendak menyampaikan Berita negatif

1. Bicara langsung, jangan berbelit-belit dan segera


2. Harus 100% tranparant dan disampaikan dengan hormat
3. Beri kesempatan pihak penerima untuk menyampaikan perasaan/pendapatnya
4. Fokus kepada hal positif dan jelaskan action plan untuk mengatasi situasi negatif\

Day 10 from planning to results

Semua pembelajaran kita mengerucut kepada ujian sebenarnya bagi seorang pemimpin yaitu
EXECUTION (penerapan)

Pemimpin yang produktif memiliki

1. Vision dan self mastery


2. Time mastery: mampu mengerjakan semua tugas dalam kurun waktu yang ditentukan
3. SWOT mastery (strength, weakness, opportunities and threats
4. Recruitement mastery
5. Training and culture mastery

Setelah kita menjadi seorang yang produktif baru kita dapat mengelola produktifitas team yang kita
pimpin dengan cara tetapkan goal (tujuan), control (pengendalian) dan action plan
Siklus PDCA (Plan, Do, Check, Adjust)

 Plan: tentukan sasaran dan hasil


 Do: implementasi rencana kerja
 Check: mengevaluasi hasil yang terjadi kemudian mencatat dan dilaporkan
 Adjust: menindak lanjuti laporan dan menetapkan langkah perbaikan. Kemudia kembali ke
PLAN

Manfaat langsung PDCA:

1. Membentuk mentalitas continuous improvement


2. Memperpendek siklus kerja
3. Menghapuskan pemborosan
4. Meningkatkan produktifitas
5. Kestabilan mutu produksi

Anda mungkin juga menyukai