Anda di halaman 1dari 33

Nama: Nelci Oktavianti, M.

M. Kuliah: Kepemimpinan Kristen


Dosen : Dr. Sutrisno
HAMBATAN-HAMBATAN
DALAM KEPEMIMPINAN
KRISTEN
Hambatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah halangan atau rintangan. Hambatan memiliki
Pengertian Hambatan
arti yang sangat penting dalam setiap melaksanakan
suatu tugas atau pekerjaan. Suatu tugas atau
pekerjaan tidak akan terlaksana apabila ada suatu
hambatan yang mengganggu pekerjaan tersebut.

Hambatan merupakan keadaan yang dapat


menyebabkan pelaksanaan terganggu dan tidak
terlaksana dengan baik. Setiap manusia selalu
mempunyai hambatan dalam kehidupan sehari-hari,
baik dari diri manusia itu sendiri ataupun dari luar
manusia.
• Hambatan adalah usaha yang ada dan berasal
dari dalam diri sendiri yang memiliki sifat
atau memiliki tujuan untuk melemahkan dan
menghalangi secara tidak konsepsional.

Hambatan cenderung bersifat negatif yaitu memperlambat laju


suatu hal yang dikerjakan oleh seseorang.

Dalam melakukan kegiatan seringkali ada beberapa hal yang menjadi


penghambat tercapainya tujuan, baik itu hambatan dalam pelaksanaan
program maupun dalam hal pengembangannya
HAMBATAN
-HAMBATA
KEPEMIMP N DA L AM
INAN UMUM
Menurut Ruth Mayhew, factor internal bisa menjadi factor eksternal
Pemimpin bisnis, sebagai perwakilan perusahaan, dipengaruhi oleh
faktor yang sama, yang mempengaruhi organisasi secara
keseluruhan.

1. Pelatihan
Semua pengawas dan manajer harus menerima pelatihan,
bahkan jika itu murni taktis dalam alam, seperti bagaimana
melakukan evaluasi kinerja. Pelatihan pada hal-hal praktis
dan tugas manajemen mendorong supervisor dan manajer
untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab. Tanpa
kepemimpinan dan pelatihan manajemen, pengawas dan
manajer hilang pada aspek-aspek dasar prinsip-prinsip
kepemimpinan dan praktek.
2. Nilai Perusahaan
Organisasi yang dihormati cenderung untuk
menunjukkan kebanggaan dan komitmen
untuk posisi resmi mereka, serta dalam
kapasitas resmi mereka sebagai duta besar
organisasi. Menunjukkan prinsip-prinsip
yang sesuai dengan nilai-nilai inti organisasi
adalah tanda-tanda pemimpin bisnis yang
efektif.
LANJUTAN

3. Teknologi
Solusi teknologi memungkinkan produktivitas dan
efisiensi yang lebih besar. Teknologi adalah factor
penting yang mempengaruhi pemimpin bisnis
karena dapat berdampat pada kinerja atasan atau
manajer. Teknologi saat ini mempengaruhi hamper
setiap aspek bisnis, jadi pemimpin yang
mendorong karyawan mereka untuk menggunakan
teknologi untuk meningkatkan kinerja adalah
dalam langkah dengan bisnis yang berkontribusi
terhadap kesuksesan keseluruhan.
4. Dukungan
Pemimpin bisnis tidak bisa bertahan tanpa dukungan organisasi.
Dukungan perusahaan dari Keputusan Departemen mereka dan
aspirasi karir mereka sangat penting untuk pengembangan
profesional pemimpin bisnis. Pengawas dan manajer yang
tindakannya diakui dan dipuji oleh Direktur Eksekutif dan
pemilik perusahaan adalah tepat untuk tampil baik sebagai
pemimpin bisnis.

5. Kinerja Karyawan
Bakat dan minat karir para anggota staf membentuk dasar
keputusan yang dibuat oleh pemimpin bisnis dalam
mendelegasikan tugas dan tanggung jawab kepada para
karyawan, tetapi para pemimpin yang mendelegasikan dan
menetapkan pekerjaan bertanggung jawab pada hasil tersebut.
Ini berarti bahwa kinerja karyawan penting untuk keberhasilan
pemimpin bisnis.
Serta menurut Nindi Sabrina ada beberapa faktor-faktor penting yang
mempengaruhi kepemimpinan tersebut, diantaranya adalah :

1. Faktor Kemampuan Personal


Pengertian kemampuan personal adalah kombinasi antara potensi sejak
pemimpin dilahirkan ke dunia sebagai manusia dan faktor pendidikan
yang ia dapatkan. Jika seseorang lahir dengan kemampuan dasar
kepemimpinan, ia akan lebih hebat jika mendapatkan perlakuan edukatif
dari lingkungan, jika tidak, ia hanya akan menjadi pemimpin yang biasa
dan standar. Sebaliknya jika manusia lahir tidak dengan potensi
kepemimpinan namun mendapatkan perlakuan edukatif dari
lingkunganya akan menjadi pemimpin dengan kemampuan yang standar
pula. Dengan demikian antara potensi bawaan dan perlakuan edukatif
lingkungan adalah dua hal tidak terpisahkan yang sangat menentukan
hebatnya seorang pemimpin.
2. Faktor Jabatan
Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang
pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat dihindari
terlebih dalam kehidupan modern saat ini,
semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua orang
mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama
tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak
maka akan kalah pengaruh. sama-sama mempunyai
jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan
mempunya pengaruh yang berbeda.
3. Faktor Situasi dan Kondisi
Pengertian situasi adalah kondisi yang melingkupi perilaku
kepemimpinan. Disaat situasi tidak menentu dan kacau akan
lebih efektif jika hadir seorang pemimpin yang karismatik.
Jika kebutuhan organisasi adalah sulit untuk maju karena
anggota organisasi yang tidak berkepribadian progresif
maka perlu pemimpin transformasional. Jika identitas yang
akan dicitrakan oragnisasi adalah religiutas maka kehadiran
pemimpin yang mempunyai kemampuan kepemimpinan
spiritual adalah hal yang sangat signifikan. Begitulah situasi
berbicara, ia juga memilah dan memilih kemampuan para
pemimpin, apakah ia hadir disaat yang tepat atau tidak.
Menurut Keith Davis ada 4 ciri utama yang
mempengaruhi kesuksesan kepemimpinan dalam
organisasi :

Kedewasaan sosial dan


hubungan sosial yang luas Motivasi diri dan Hubungan
Kecerdasan dorongan manusiawi
berprestasi
Lanjutan

1. Kecerdasan, dimana artinya seorang


pemimpin harus memiliki kecerdasan 3. Motivasi diri dan dorongan
agar organisasi bisa cepat mencapai berprestasi, seorang pemimpin harus bisa
tujuan dengan strategi yang ia pilih. memotivasi diri agar bisa berprestasi agar
mudah mencapai tujuan. 
2. Kedewasaan sosial dan hubungan 4. Hubungan manusiawi, pemimpin itu
sosial yang luas, tanpa kedewasaan sosial
juga mempunyai hubungan manusiawi
bagaimana pemimpin bisa memimpin
anggotanya dan tanpa hubungan sosial antara bawahan dan pimpinan agar tidak
yang luas bagaimana pemimpin bisa ada jarak antara pimpinan dan bawahan,
mengatur strateginya, jadi menurut saya dan agar tidak ada diskriminasi diantaranya.
kedewasaan sosial dan hubungan sosial
yang luas ini termasuk kedalam faktor
yang mempengaruhi kepemimpinan
Menurut JuwitaYulainto,
hambatan seorang
pemimpin adalah:
•Tidak berhasil memotivasi. Keberhasilan seorang pemimpin
bergantung pada kemampuannya menggerakkan orang yang
dipimpinnya ke arah yang diinginkan.
•Menghindari tanggung jawab. Pemimpin yang ingin meraih
kesuksesan adalah pemimpin yang berani mengambil resiko. Tidak
ada pemimpin yang tidak memiliki tanggung jawab. Pemimpin
harus sadar bahwa kegagalan kelompoknya adalah kegagalannya,
dan sukses yang diraih kelompoknya adalah suksesnya
•Tidak memberi teladan yang baik . Pemimpin yang bekerja
dengan giat dan teliti akan memberikan teladan yang baik dan
membangkitkan semangat orang lain untuk berbuat yang sama.
Jika dari perilaku pemimpin itu sendiri tidak baik, tetapi dia
mengharapkan bawahannya berperilaku baik saat bekerja,ini
adalah contoh pemimpin yang gagal.
LANJUTAN

• Sibuk dengan kegagalan kecil. Pemimpin yang


mencurahkan perhatian pada kegagalan-kegagalan kecil
akan kehilangan waktu untuk merencanakan program
yang besar dan bermanfaat. Memusatkan perhatian pada
sukses yang kecil dan mengembangkannya menjadi
sukses yang besar akan jauh lebih berguna.
• Bekerja terburu-buru. Orang yang bekerja keras
sering beranggapan bahwa segala sesuatu akan menjadi
baik bila dikerjakan dengan cepat. Mereka tidak siap
menghadapi kekeliruan dan kesalahan yang mungkin
terjadi karena ketegasan.
Faktor-factor penghambat
lainnya
1. Gaya Kepemimpinan
2. Kurang visi dan arahan
yang jelas
3. Komunikasi yang buruk 

7 sifat ne • Bangga.
gative
pemimpi • Sifat malas
n yang
menjadi • Perfeksionis.
pengham • Bernafsu Tinggi
bat •
kesukses Iri hati.
an team
• Mudah Marah
• Serakah.
Hambatan-Hambatan dalam
Kepemimpinan Kristen
Menurut Yakob Tomatala, bahwa
hambatan-hambatan yang
mempengaruhi sebuah
kepemimpinan adalah sebagai
berikut:
1. Kebiasaan diri yang negative. Kebiasaan negative ataupun
positif biasanya berkembang sepanjang hidup. Kebiasaan
negative harus sadari dan diatasi dengan tekun dengan berbagai
macam cara.

2. Sifat angkuh dan kesombongan (Amsal 16:18; dan 4:33; I Kor.


4:7; Yer. 17:5-8; Amsal 16:5). Sifat ini sering terlihat alamiah bagi
kebanyakan orang, sehingga ada kecenderungan menyepelekan
pengaruhnya.

Salah satu bahaya terbesar dari sifat angkuh adalah seseorang


terlalu percaya terhadap dirinya sendiri dan yang pada waktu
berkembang menjadi sikap yang mengabaikan atau menyepelekan hal-
hal rohani.

Padahal keangkuhan/kesombongan pada dasarnya akan meruntuhkan


diri serta memisahkannya dari banyak orang. Keangkuhan membuat
seseorang tidak disukai oleh orang lain dan hal ini akan sangat
merugikan dalam hubungan dengan kepemimpinan.
3. Sifat Kemalasan

Sifat kemalasan (Amsal 18:9;


20:13). Sifat ini membuat seseorang
dapat menganggap diri sebagai tuhan
yang berkuasa. Sifat ini dengan
sendirinya akan mendorong
seseorang memperlakukan orang lain
dengan tidak wajar. Orang malas
menghancurkan apa yang
dimilikinya.
Menurut J. Oswald Sanders, Hambatan-
hambatan bagi seorang pemimpin
1. Kesombongan. Kenyataan bahwa seseorang ketika naik sampai pada kedudukan
pemimpin dan menjadi terkemuka, menyebabkan timbulnya rasa puas akan dirinya
sendiri dan kebanggaan yang terselubung, dan jika dibendung akan menghalangi
perkembanganya selanjutnya di dalam pelayanan.
2. Mementingkan Diri Sendiri. Mementingkan diri sendiri merupakan salah satu
pernyataan yang menjijikkan dari kesombongan, yaitu berpikir dan berbicara banyak
mengenai diri sendiri, kebiasaan untuk membesar-besarkan prestasi dan kepentingan
diri sendiri.
3. Iri hati, iri hati erat hubungannya dengan kesombongan. Orang yang iri hati
bersikap kuatir dan curiga terhadap saingannya. Pemimpin yang mengutamakan
kemuliaan Tuhan tidak perlu kuatir tentang nama baik dan hak-haknya. Semua itu
aman di dalam pemeliharaan tanganNya
4. Kepopuleran, (1 Kor 3:4-6,9) adalah keadaan rohani yang paling berbahaya yang
dapat dibayangkan, oleh karena dengan mudah membawa pada kesombongan rohani
yang akan menyeret orang ke dalam kehancuran, Ini adalah suatu gejala yang harus
benar-benar dijaga, karena seringjkali harus dibayar begitu mahal, yaitu kompromi
dengan dunia.
Lanjutan 5. Tidak bersalah. Orang yang rohani tidak berarti tidak dapat
berbuat salah. Seorang pemimpin yang mengenal Allah, dan
mengenal Dia lebih baik dari rekan-rekannya, berada dalam bahaya
untuk jatuh secara tidak disadari ke dalam bahaya ini.
6. Merasa sangat diperlukan. Banyak pemimpin yang tetap
memegang kekuasaan dan berpendirian teguh bahwa mereka tidak
dapat digantikan oleh lain dan menganggap mereka masih mampu
dalam memimpin, padahal ini merupakan hambatan bagi gereja
dalam perkembangannya, contohnya pemimpin yang lanjut usia. 7.
Kegirangan dan kemurugan. Dalam setiap perkerjaan melayani
Allah mau tidak mau ada waktu-waktu dimana kita mengalami
kemurungan dan kekecewaan, maupun hari-hari dimana kita
menanjak dan membuat prestasi. Seorang pemimpin mungkin sering
murung karena yang satu dan terlalu girang karena lainnya. Samuel
Chadwick mengatakan “kalau berhasil jangan berkokok; kalau
tidak berhasil jangan berkeok-keok”
8. Penolakan. Seorang pemimpin akan mengalami penolakan jika
ia tidak memiliki integritas dalam dirinya.
Menurut James M. Kouzes & Barry
Z. Posemer dalam buku yang Lead by
Heart, mengatakan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi atau
menghambat kepemimpinan ada dua
wilayah yaitu:
1. Wilayah internal yang terdiri dari hati (motivasi)
dan kepala (keyakinan atau pandangan
kepemimpinan)
2. Wilayah Eksternal yaitu tangan (perilaku dan
tindakan), serta kebiasaan (displin dan Komitmen)
4 faktor penghambat yaitu:

Hati Hand

Kepala Kebiasaan
• Dalam bahasa Ibrani “hati” adalah Leb • Kepala mewakili pandangan berpikir secara
dan dalam bahasa Yunani adalah Kardia intelektual dan derajat visioner dari seorang
yang merupakan pusat dimana manusia pemimpin
mengambil keputusan spiritual. Hati juga
menjadi pusat hikmat (Amsal1:7). Hati • Yang dimaksud dengan “kepala” di sini
mewakili dorongan memimpin dengan adalah ukuran tingkatan intelligence
nilai-nilai moral yang dianut, sejauh dan quotient (IQ) seseorang
setebal nilai-nilai keimanan seorang • Sejauh mana seseorang dapat berpikir,
pemimpin. mengolah dan menerjemahkan apa yang
• Hati dikatakan sebagai suatu ukuran ada dalam hatinya.
tingkatan spiritual quotient (SQ)
seseorang. Hati adalah sumber semua
perwujudan model kepemimpinan
seseorang yang muncul melalui
komitmen, pikiran dan gerakan.
• Kebiasaan merupakan faktor
• Tangan merupakan tindakan
attitude kepemimpinan yang turut
seorang pemimpin dilakukan secara
mewarnai pola tingkah laku.
motoris, dalam aktivitas
kepemimpinannya. • Ini merupakan kemampuan
• Itu merupakan kemampuan emosional (emotional quotient
seseorang dalam mengaplikasikan (EQ)) yang muncul dalam pola
hal yang dipikirkan oleh otak dalam tingkah laku, perpaduan antara
gerakan nyata dan perwujudan yang ada dalam hati, dipikirkan dan
keterampilan psikologi motoris dimunculkan dalam dalam gerakan
motoris yang bersifat dan berpola.

Keempat faktor diatas, berkerja secara berkesinambungan, berhubungan


secara sinergis, dan sangat mempengaruhi pola dan gaya kepemimpinan
seseorang. Walaupun keempat faktor diatas berkerjasama memunculkan gaya
kepemimpinan seseorang, tetapi hati merupakan faktor yang paling dominan
dan memiliki pengaruh yang besar.
Menurut Robby ada 7 factor penyebab gagalnya
seorang pemimpin
• Seorang pemimpin tidak memiliki kemahiran
• Persepsi bahwa tidak ada orang yang mengandeng anggotanya atau pemimpin lainnya,
memahaminya dan karena ia memikul beban bahkan mereka lebih handal untuk memusuhi
yang berat. rekannya.
• Kebiasaan pemimpin untuk berkerja sendiri • kegagalan menjaga tongkat komitmen dalam
karena keleluasaan yang ia dapatkan. penerapan kerja. Dimana tingkat komitmenya suka
berubah-rubah.
• Pemimpin menganggap orang lain sebagai
beban. Biasanya pemimpin yang cerdas dan • Pemimpin yang sibuk adu kekuasaan, kecurigaan,
sangat kompeten merasakan orang lain sebagai persaingan yang kotor dan komunikasi yang
beban. tersendat. Sebagian pemimpin malah sibuk dengan
adu kekuasaan, kecurigaan, persaingan kotor antar
• Kepribadian sang pemimpin. Ada pemimpin bagian dan komunikasi yang tersendat sehingga
yang memiliki kepribadian yang membuat orang potensi-potensi yang sebenarnya dibutuhkan di
lain merasa tidak nyaman atau mungkin juga organisasi mereka menjadi terhalang untuk bias
sikap pemimpin menunjukkan bahwa ia sulit menjadi modal dalam mencapai prestasi
percaya kepada orang lain
Menurut Dr. B. S. Sidjabat, Hambatan dalam kepemimpinan
Kristen adalah:

• Komunikasi Yang Kurang Baik. Komunikasi dalam kepemimpinan melibatkan minimal dua pihak:
Pihak yang memimpin dan pihak yang dipimpin. Komunikasi antara keduanya sangat menentukan
dalam hal ini.  Dalam pelayanan, kita berhadapan dengan orang-orang yang bekerja dengan sukarela.
Bukan bawahan yang berusaha untuk mengerti. Tetapi, pemimpinlah yang berusaha untuk
memahami bawahan, dan selanjutnya mengomunikasikan dengan jelas dan menarik apa yang
menjadi keinginan atau visinya.

• Kurangnya Pemahaman Mengenai Proses Komunikasi. Proses komunikasi berjalan melalui dua
jalur, yakni jalur formal (resmi) dan jalur informal (tidak resmi). Dengan kata lain, komunikasi
terjadi melalui apa yang Anda katakan atau tulis, dan apa yang Anda perlihatkan (sikap, perasaan,
nilai yang dianut). Yang justru lebih besar pengaruhnya adalah pesan yang diterima secara formal.
Kesan yang ditampilkan seperti kedudukan, sikap, perhatian, kredibilitas, kesaksian hidup, jauh lebih
memengaruhi orang lain ketimbang apa yang kita bicarakan.
LANJUTAN

• Ketegangan (Stres). Seorang pemimpin harus cepat tanggap terhadap stres yang dialaminya sendiri maupun
oleh anak buahnya. Dalam tahap tertentu, stres itu berguna bahkan diperlukan. Tetapi, stres yang berlebihan
akan membuat segalanya kacau balau.

• Tidak memunyai Teman. Orang yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain akan mengalami kesulitan
dalam pelayanan. Seorang pemimpin harus diakui bahwa ia adalah seorang yang telah menapaki sekian anak
tangga untuk mencapai kariernya. Tetapi, jangan lupa, setelah ia mencapai puncak kepemimpinannya itu, ia
pun sampai pada suatu keadaan sendirian.

• Kurang Siap Dalam Menghadapi Arus Perubahan. Memang ada suatu bahaya besar, bahwa suatu lembaga
rohani akan tetap meneruskan cara-cara kerja yang sebenarnya sudah ketinggalan zaman, dan kurang
menyadari bahwa perubahan situasi seharusnya dihadapi dengan cara-cara yang berlainan. Metode hari ini
belum tentu cocok untuk yang akan datang. Kita harus peka terhadap perubahan.
1. Hambatan adalah suatu keadaan yang
menghalangi seorang pemimpin dalam
mencapai tujuan.
2. Hambatan dapat dipengaruh oleh factor internal
(diri sendiri Si pemimpin) dan eksternal
(lingkungan, bawahan dan lain-lain)
3. Hambatan dapat dialami oleh kepemimpinan
umum maupun kepemimpinan Kristen.
BUKU

1. KEPEMIMPINAN ROHANI, J.Oswald Sanders, Yayasan Kalam Hidup,


Bandung. 2006
2. Kepemimpinan yang dinamis, Yakob Tomatala, YT Leadership Foundation,
Gandum Mas, Malang. 2007
3. Lead By Heart, Jonathan Willy S. Andi Publisher, Yogyakarta, 2009
4. Kamu juga bias meraih, Robby, I. Chandra. YLI, Jakarta, 2011
5. Kepemimpinan: teori & praktek, Peter G. Northouse, Indeks, Jakarta 2013
6. Pemimpin Adalah Pemimpi, Samuel H. Tirtamihardja, Yayasan Yaski,
Jakarta, 2007
7. Perilaku Dalam Organisasi, Davis Keith, Erlangga, Jakarta, 2001
INTERNE
T

1. https://kbbi.web.id/
2. https://nindisabrina.wordpress.com/2015/06/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kepemim
pinan/
3. https://www.slideshare.net/JuwitaYulainto/makalah-leadership-80387285
4. https://smallbusiness.chron.com/factors-affect-business-leadership-48565.html, by Ruth
Mayhew
5. https://
www.studilmu.com/blogs/details/7-sifat-negatif-pemimpin-yang-menjadi-penghambat-kesuk
sesan-tim
6. https://lead.sabda.org/mengatasi_hambatan_dalam_kepemimpinan.

Anda mungkin juga menyukai