Teknik Networking
“The richest people in the world look for and build networks. Everyone else looks
for work.” — Robert Kiyosaki
Tidak dapat dipungkiri, bahwa setiap makhluk di dunia ini memerlukan satu sama
lain untuk dapat berprestasi dan hidup bahagia. Meskipun kita berada di era
modern, dimana segala sesuatu dapat dikendalikan dengan teknologi mutakhir,
tetapi kesuksesan berprestasi dan kebahagiaan kita masih sangat bergantung
terhadap keberhasilan menciptakan networking. Menjalin hubungan sosial
dengan siapa pun menjadi bagian penting dalam segala aktivitas kehidupan,
entah di tempat kerja, rumah, kampus, tempat umum, lainnya. Apa sebenarnya
arti networking sehingga berdampak sangat besar terhadap kehidupan kita?
Menurut Dr. Frank Minirth dalam bukunya berjudul You Can, beliau
mengungkapkan bahwa networking adalah seni berkomunikasi satu sama lain,
berbagi ide, informasi dan sumberdaya untuk meraih kesuksesan individu
ataupun kelompok.
Manfaat networking
Meski dalam pengertiannya, networking adalah jaringan yang dibangun dari satu
kesamaan, namun saat ini jaringan relasi makin luas dan tanpa batas. Banyak
manfaat positif yang bisa kamu dapatkan dari membangun relasi ini.
Menjalin relasi dengan banyak profesi bisa menguntungkan kamu dalam hal karier.
Apa pasal? Sebab, dengan luasnya pergaulan kamu maka citra positif yang
dibangun pun bisa dilihat oleh relasi atau rekan kerja. Dari sinilah peluang untuk
mendapat pekerjaan baru muncul.
Saling membantu
Membangun dan menjaga jaringan relasi dengan baik dapat menutupi kekurangan
antar sesama profesi. Bahkan, permasalahan salah satu rekan bisa juga
diselesaikan dan dicarikan solusinya.
Misalnya, salah satu rekan dalam circle kamu tengah kesulitan mencari jasa trainer
untuk training di kantornya. Kamu bisa mengusulkan jasa trainer yang sudah pernah
digunakan kantor kamu.
Dengan begitu, testimoni yang diberikan pun sesuai dengan fakta karena kamu
pernah mengalaminya.
Sambil saling membantu teman, kamu juga bisa bertukar informasi mengenai hal-hal
penting lain di luar pekerjaan, seperti informasi mengenai asuransi, investasi, dan
lain sebagainya.
Berbagai ide
Bertemu banyak orang dari berbagai latar belakang pastinya membuka kesempatan
munculnya ide-ide baru. Bukan tak mungkin dari obrolan dalam jaringan bisa kamu
realisasikan dalam proyek kerja yang berhubungan dengan ide tersebut.
Tak hanya bertukar ide, tapi kamu juga mendapat solusi sekaligus dalam networking
yang baik.
Tak berbeda jauh dengan manfaat mendapat pekerjaan baru, networking membuka
peluang kamu untuk naik jabatan. Referensi dari rekan dalam jaringan yang kamu
bangun, sangat membantu membuka kualitas diri.
Dan ini sangat berpengaruh untuk promosi jabatan. Terlebih jika referensi tersebut
sesuai dengan kualifikasi jabatan yang sedang dipromosikan.
Bertukar perspektif
Banyak orang maka banyak pengetahuan yang akan kamu dapatkan dalam sebuah
networking. Manfaat ini akan sangat terasa bila kamu juga aktif di jaringan yang
dibangun ini.
Sudah pasti, kepercayaan diri tinggi membuat kamu mudah beradaptasi dengan
lingkungan baru. Dan berimbas dengan makin luasnya networking pertemanan.
Dengan jaringan pertemanan yang luas, secara tak langsung mengasah skill
berkomunikasi. Sebab, jaringan yang luas dari berbagai macam latar belakang, usia,
jenis kelamin bahkan perspektif, membuat kamu belajar bagaimana berbicara
dengan mereka.
Gaya bicara dan gaya bahasa pun otomatis kamu sesuaikan dengan lawan bicara,
apakah menggunakan bahasa formal atau informal. Dari jaringan relasi inilah kamu
bisa mengasah kemampuan berbicara atau komunikasi.
Percaya diri
Agar bisa dikenal dalam lingkungan yang baru, kamu harus punya percaya diri yang
tinggi. Tapi bukan berarti harus menyombongkan diri.
Percaya diri di sini artinya mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Bila
perlu, keluarkan kemampuan diri untuk membuat kamu jadi unik dan berbeda dari
yang lain.
Melalui seminar atau training akan membuka peluang mendapatkan kenalan relasi
dari berbagai latar belakang.
Cara ini menjadi langkah yang efektif untuk membangun networking. Selain seminar
atau training, kamu juga bisa ikut dalam komunitas atau organisasi sejenis. Dari
acara ini akan banyak kenalan relasi yang bisa kamu dapatkan.
Selalu siapkan kartu nama dimanapun kamu berada. Kartu nama menjadi
“perwakilan” kamu dalam membangun impresi pada kenalan baru.
Jangan lupa untuk memberikan kartu nama pada kenalan baru. Meski terlihat
sepele, namun kartu nama bisa memberi efek yang besar di kemudian hari. Sebab,
dengan kartu nama tersebut relasi baru akan mudah untuk menghubungi kamu.
Ini kelanjutan dari percaya diri, mampu beradaptasi di lingkungan baru. Jangan
pernah malu untuk memulai menyapa atau memulai pembicaraan. Keluarlah dari
zona nyaman. Bagi golongan introvert, pastinya merupakan langkah yang berat.
Tapi ingat, kamu punya target membangun networking untuk masa depan impian.
Dengan terbiasa berbicara dengan orang baru, skill komunikasi kamu pun akan
makin baik.
Usahakan jangan hanya satu dua kali saja bertemu dengan relasi baru. Perkenalan
pertama merupakan langkah awal dalam membangun networking.
Buat pertemuan susulan untuk mengenal lebih dekat. Kamu bisa mengajaknya
makan siang atau sekedar membahas hobi. Terpenting, jangan hanya cukup
berhenti di perkenalan awal saja.
Hidup di era digital sangat memudahkan kamu dalam membangun networking yang
solid. Karena banyak alat pendukung untuk itu, salah satunya media sosial. Linkedin
bisa jadi salah satu contoh membangun relasi di media sosial.
Melalui media sosial ini kamu dengan mudah menemukan orang-orang baru yang
seprofesi atau minat yang sama.
Bersikap apa adanya
Salah satu dasar penting membangun networking yang solid adalah bersikap apa
adanya dan jujur. Kamu nggak perlu bersusah payah agar disukai relasi.
Bersikaplah apa adanya, jangan pernah dilebih-lebihkan. Bukan nggak mungkin satu
saat malah menjadi bumerang untuk kamu.
Kenapa? Sebab ini bisa menjadi bahan pembicaraan kamu dalam mengenal lebih
dekat dengan relasi baru.
Buka diskusi dengan tren terkini, sehingga perbincangan bisa lebih luwes dan
santai. Cara ini bisa dilakukan untuk memperdalam hubungan dengan orang baru.
Support relasi
Networking yang baik pastinya akan selalu saling mendukung antara relasi. Karena,
adakalanya permasalahan tak bisa diselesaikan sendiri. Adanya networking bisa jadi
opsi lain menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapi. Luangkan waktu untuk
memberi support pada rekan kerja. Support ini bisa jadi awal untuk mengenal lebih
dekat relasi kamu.
Tujuan dari networking adalah menguntungkan semua pihak yang terlibat. Selain itu,
dengan jaringan relasi bisa menutupi kekurangan antar relasi.
Bagi orang yang biasa terjun pada dunia bisnis pasti sudah memahami betapa
pentingnya membangun jaringan (networking) di masyarakat luas. Bahkan sekarang
ini, networking yang luas menjadi salah satu tolok ukur bagi kesuksesan bisnis atau
perusahaan Anda.
Jika Anda membutuhkan tempat atau wadah untuk menambah networking secara
signifikan, Anda dapat bergabung dengan organisasi profesional, seperti contohnya
persatuan wartawan atau persatuan insinyur Indonesia.
Hadirilah acara-acara sosial seperti ulang tahun kantor, kegiatan amal, atau acara
olahraga antar kantor. Meskipun terkesan santai, kegiatan tersebut dapat membantu
Anda dalam membangun jaringan dan relasi.
Manfaatkanlah suasana acara tersebut yang jauh lebih santai dan informal untuk
berbincang-bincang dengan orang lain, apabila Anda beruntung, Anda bisa saja
menemukan rekanan bisnis baru.
3. Rajin mengikuti seminar
Selain membekali diri Anda dengan berbagai ilmu dan keterampilan baru, dengan
mengikuti acara seminar dan forum, Anda bisa memiliki kesempatan untuk menjalin
relasi dengan orang-orang baru dan memiliki minat yang sama dengan Anda.
Cukup beranikan diri Anda untuk berkenalan dengan peserta lain, setelah itu jangan
ragu untuk menggali keahlian dan pengetahuan dari kenalan baru Anda.
Bergaul dan berinteraksi dengan kelompok atau komunitas yang memiliki minat
sama dengan Anda memang menyenangkan. Namun tidak ada salahnya jika Anda
mencoba untuk menjalin relasi dengan komunitas yang memiliki kesukaan berbeda
dengan Anda.
Jika Anda menyadari, mereka yang memiliki pemikiran berbeda dengan Anda pasti
memiliki perspektif yang berbeda juga hal ini sangat penting untuk memperkaya pola
pikir, kreativitas, dan ide-idemu.
5. Memanfaatkan internet
Jika Anda menganggap internet hanya berguna sekadar hobi semata, Anda salah!
Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini Anda bisa membuat profil karier
atau bisnis di internet.
Gunakanlah media sosial yang berorientasi pada karier dan bisnis seperti LinkedIn,
kemudian tambahkan orang-orang yang Anda sudah kenal sebelumnya, siapa tahu
mereka bisa mengarahkan Anda pada jaringan yang lebih luas lagi.
Buatlah juga profil Anda secara menarik, lugas, dan jelas untuk mempromosikan
pengalaman karier Anda. Percayalah, Anda dapat dengan mudah mendapatkan
rekan dengan bidang kerja serupa di sana.
6. Menentukan target
Salah satu faktor krusial untuk menjamin jaringan kerja Anda semakin meningkat
hari demi hari adalah dengan menentukan target.
Anda bisa menentukan target jangka pendek untuk memberikan dan menerima satu
atau dua kartu nama setiap minggunya. Dengan menentukan target yang harus
dikejar dalam waktu tertentu, Anda akan terpacu untuk memperluas jaringan bisnis
Anda lebih luas lagi.
Dalam membangun jaringan bisnis dan pekerjaan Anda, salah satu poin yang paling
penting adalah membangun komunikasi yang baik dengan rekan bisnis Anda. Untuk
itu, jangan malas untuk melakukan basa-basi sebagai awal komunikasi, seperti hobi,
profesi, ataupun keluarga.
Yang terpenting, Anda menjalin komunikasi dengan sabar untuk menjaga hubungan
baik dengan rekan Anda.Berdasarkan poin-poin yang sudah dijabarkan di atas,
semakin jelas mengapa memperluas jaringan atau network sangat penting untuk
dilakukan.
Teknik lobbying
Dalam advokasi terdapat dua bentuk, yaitu formal dan informal. Bentuk
formalnya,negosiasi sedangkan bentuk informalnya disebut lobi. Proses lobi tidak
terikat oleh waktu dan tempat, serta dapat dilakukan secara terus-menerus dalam
jangka waktu panjang sedangkan negosiasi tidak, negosiasi terikat oleh waktu dan
tempat.
Lobi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok
dengan tujuan mempengaruhi pimpinan organisasi lain maupun orang yang memiliki
kedudukan penting dalam organisasi dan pemerintahan sehingga dapat memberikan
keuntungan untuk diri sendiri ataupun organisasi dan perusahaan pelobi.
Lobi dalam konteks bisnis adalah upaya melakukan pemasaran atau penjualan
dalam melakukan pendekatan kepada calon pembeli, baik perorangan maupun
instansi. Dalam lobi bisnis ini biasanya dikemukakan, maksud, tujuan, dan
penjelasan produk.
Dalam politik, pelobian diartikan sebagai bentuk partisipasi politik yang mencakup
usaha individu atau kelompok untuk menghubungi pejabat pemerintah atau
pemimpin politik dengan tujuan mempengaruhi keputusan tentang suatu masalah
yang dapat menguntungkan sejumlah orang.
Lobi juga dilihat sebagai sebuah (bentuk) tekanan oleh sekelompok orang yang
mempraktekkan seni mendapatkan teman yang berguna dan mempengaruhi orang
lain
Pihak-pihak yang terlibat dalam lobi
Pelobi
– Pelobi melakukan kegiatan lobi dengan tujuan mempengaruhi mereka yang
menjadi sasaran lobi. Dalam melakukan kegiatannya pelobi bisa dilakukan oleh
individual atau kelompok.
– Pelobi biasanya melakukan tekanan pada saat kegiatan lobi tengah
berlangsung, kepada sasaran lobi, untuk memperoleh hal-hal yang diinginkan
secara halus.
– Pihak yang dilobi, atau sering juga disebut sebagai sasaran lobi, biasanya
merupakan individu berpengaruh, kelompok, lembaga pemerintahan, maupun
lembaga/ organisasi pemerintah, ataupun pihak swasta.
– Pihak yang dilobi juga bisa jadi merupakan bagian dari usaha untuk
memperoleh teman yang berguna, bagi pelobi, maupun organisasi/ perusahaan
tempat pelobi bergabung/ bekerja.
Contoh
– Golongan masyarakat yang memiliki wawasan dan pengetahuan cukup luas
dengan reputasi baik pada kecakapannya di bidang tersebut.
– Anggota organisasi yang memiliki kontak yang paling penting dengan pihak-
pihak legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.
– Memusatkan debat pada isi kunci, fakta, dan bukti-bukti yang mendukung
organisasi.
Lobi di kalangan bisnis berguna untuk memastikan kelancaran usaha dan dalam
mengupayakan tindakan saling menguntungkan. Tujuan lain dari pelobian di dalam
bisnis adalah untuk mendapatkan kepercayaan dari berbagai mitra bisnis. Bermitra
dilakukan dengan pelanggan, pemasok, distributor ataupun pemegang otoritas
kebijakan secara individu/ kelompok/ kelembagaan.
Walaupun begitu lobi dikalangan bisnis tidak saja dilakukan dengan mitra bisnis,
tetapi juga dengan kompetitor.
– Contoh: lobi yang dilakukan Telkom terhadap Indosat dalam menentukan
penggunaan frekwensi, penempatan dan pengaturan wilayah BTS (Base
Transceiver Station).
Masalah lobi
Keberhasilan lobi pada satu pihak sama artinya dengan kerugian pada pihak lain.
Pihak lain disini bisa jadi: kompetitor, masyarakat, ataupun mitra bisnis.
Sebagai profesi, pelobi masih dianggap negatif bagi sebagian masyarakat kita
karena ada anggapan bahwa fungsi lobi untuk mewujudkan kepentingan pelobi saja
dan bukan untuk kepentingan masyarakat banyak. Menurut Tarmudji (1993), karena
sasaran pelobi sebagian besar adalah pejabat pemerintah, hal ini membuka peluang
pejabat tersebut melakukan penyalahgunan wewenang, dimana satu pihak
diuntungkan dan pihak lain dikalahkan dengan mendapatkan imbalan atau
kompensasi tertentu berupa fasilitas, kemudahan, dan kemewahan.
1. Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak – pihak yang terlibat
berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan
Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu
kesepakatan melalui diskusi formal.
Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat
memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen
kerjasama dan kompetisi. Termasuk di dalamnya, tindakan yang dilakukan ketika
berkomunikasi, kerjasama atau mempengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu.
Contoh kasus mengenai negosiasi, seperti Christopher Columbus meyakinkan Ratu
Elizabeth untuk membiayai ekspedisinya saat Inggris dalam perang besar yang
memakan banyak biaya atau sengketa Pulau Sipadan-Ligitan – pulau yang berada
di perbatasa Indonesia dengan Malaysia – antara Indonesia dengan Malaysia
v Kita tidak mempunyai kekuasaan untuk memaksakan suatu hasil yang kita
inginkan.
v Terjadi konflik antar para pihak, yang masing-masing pihak tidak mempunyai
cukup kekuatan atau mempunyai kekuasaan yang terbatas untuk menyelesaikannya
secara sepihak.
v Keberhasilan kita dipengaruhi oleh kekuasaan atau otoritas dari pihak lain.
v Kita tidak mempunyai pilihan yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah
yang kita hadapi atau mendapatkan sesuatu yang kita inginkan.
v Apakah alternatif terbaik untuk menerima atau menolak kesepakatan dalam
negosiasi?
v Berapa besar nilai atau penawaran minimum yang akan dapat diterima sebagai
sebuah kesepakatan?
v Seberapa lentur proses negosiasi akan dilakukan dan seberapa akurat
pertukaran yang ingin dilakukan?
Untuk membangun kerangka dasar tersebut di atas, ada 3 konsep penting yang
harus dipahami oleh seorang negosiator, yaitu :
v BATNA ( Best Alternative to a Negotiated Agreement) , yaitu langkah-langkah
atau alternatif-alternatif yang akan dilakukan oleh seorang negosiator bila negosiasi
tidak mencapai kesepakatan.
v Reservation Price, yaitu nilai atau tawaran terendah yang dapat diterima
sebagai sebuah kesepakatan dalam negosiasi.
v ZOPA ( Zone of Possible Agreement), yaitu suatu zona atau area yang
memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam proses negosiasi.
Dengan pemahaman yang baik terhadap 3 konsep dasar tersebut diatas , maka
para perunding diharapkan dapat menentukan hal-hal yang ingin dicapainya dalam
negosiasi, menentukan besarnya konsesi yang ingin didapat dan dapat diberikan,
menentukan perlu tidaknya melanjutkan negosiasi, dan melakukan langkah lain yang
lebih menguntungkan.
Taktik memiliki beberapa tujuan. Taktik akan membantu untuk melihat permasalahan
sebenarnya yang sedang diperdebatkan di meja perundingan. Taktik juga dapat
menguraikan kemandekan. Dan, dapat membantu untuk melihat dan melindungi diri
dari kebohongona negosiator. Berikut ini, sembilan strategi negosiasi yang dapat
digunakan dan dihindari :
Jika Anda tidak menyukai apa kata seseorang, atau jika Anda baru saja membuat
tawaran dan Anda sedang menunggu jawaban, diam bisa menjadi pilihan terbaik
Anda. Kebanyakan orang tidak bisa bertahan dalam kesunyian panjang ( ” Dead Air
Time” ). Mereka menjadi tidak nyaman jika tidak ada percakapan untuk mengisi
kekosongan antara Anda dan pihak lain. Biasanya, pihak lain akan merespon
dengan konsesi atau memberikan kelonggaran.
Istilah ini diambil dari kompetisi tua di Inggris, Berburu Rubah ( Fox Hunting
Competition ). Dalam kompetisi ini, tim lawan akan menyeret dan membaui jejak
rubah ke arah lain dengan ikan. Sehingga, anjing lawan akan terkecoh dan
kehilangan jejak. Sama halnya saat negosiator membawa “ikan amis” atau isu lain
ke meja perundingan untuk mengalihkan perhatian dari isu utama bahasan.
Segala bentuk perilaku – biasanya dianggap kurang bermoral dan tidak dapat
diterima oleh lingkungan- dengan tujuan memaksa pihak lain untuk setuju. Seperti
pihak manajemen muak dengan tuntutan yang dianggap tidak masuk akal dan
terpaksa menandatangi kontrak dengan air mata kemudian membuangnya secara
ganas dan dramatis seolah – olah diliput oleh media. Tujuan dari taktik ini adalah
untuk menggertak orang – orang yang terlibat dalam negosiasi.
Adalah persyaratan ditulis dalam perjanjian yang tidak dapat diganggu gugat.
Perjanjian, sewa guna usaha ( leasing ), atau harga di atas pahatan batu dan
sekarang di kertas ( uang ) adalah contoh – contoh Yang Tertulis.
Pada beberapa situasi, berjalan keluar dapat digunakan sebagai strategi untuk
memberikan tekanan pada pihak lain.
Sebuah taktik memegang peran sangat penting dalam segala macam strategi
negosiasi dan cara menyampaikannya secara tepat. Pertama dan paling dasar untuk
mempelajari taktik ini adalah bahwa apa pun bila mengatakan ‘tidak’ secara
langsung, diterjemahkan oleh pihak lain sebagai ‘ya’.
Dalam melakukan negosiasi, kita perlu memilih strategi yang tepat, sehingga
mendapatkan hasil yang kita inginkan. Strategi negosiasi ini harus ditentukan
sebelum proses negosiasi dilakukan. Ada beberapa macam strategi negosiasi yang
dapat kita Pilih, sebagai berkut :
– Membuat agenda. Taktik ini harus digunakan karena dapat memberikan
waktu kepada pihak-pihak yang berselisih setiap masalah yang ada secara
berurutan dan mendorong mereka untuk mencapi kesepakatan atas keseluruhan
paket perundingan.
– Bluffing. Taktik klasik yang sering digunakan oleh para negosiator yang
bertujuan untuk mengelabui lawan berundingnya dengan cara membuat distorsi
kenyataan yang ada dan membangun suatu gambaran yang tidak benar.
– Membuat tenggat waktu (deadline). Taktik ini digunakan bila salah pihak yang
berunding ingin mempercepat penyelesaian proses perundingan dengan cara
memberikan tenggat waktu kepada lawannya untuk segera mengambil keputusan.
– Good Guy Bad Guy .Taktik ini digunakan dengan cara menciptakan tokoh
“jahat’ dan “baik” pada salah satu pihak yang berunding. Tokoh “jahat” ini berfungsi
untuk menekan pihak lawan sehingga pandangan-pandangannya selalu ditentang
oleh pihak lawannya , sedangkan tokoh “baik” ini yang akan menjadi pihak yang
dihormati oleh pihak lawannya karena kebaikannya. Sehingga pendapat-pendapat
yang dikemukakannya untuk menetralisir pendapat Tokoh “jahat”, sehingga dapat
diterima oleh lawan berundingnya.
– The art of Concesión .Taktik ini diterapkan dengan cara selalu meminta
konsesi dari lawan berunding atas setiap permintaan pihak lawan berunding yang
akan dipenuhi .
– Intimidasi. Taktik ini digunakan bila salah satu pihak membuat ancaman
kepada lawan berundingnya agar menerima penawaran yang ada, dan menekankan
konsekuensi yang akan diterima bila tawaran ditolak.
Menurut Leight L. Thompson dalam bukunya “The Mind and the Heart of
Negotiation”, para perunding sering terperangkap pada 4 (empat) perangkap utama ,
yaitu :
Leaving money on table (dikenal juga sebagai “lose-lose” negotiation, yang terjadi
saat para perunding gagal mengenali dan memanfaatkan potensi yang ada untuk
menghasilkan “win-win” solution.
Setting for too little ( atau dikenal sebagai “kutukan bagi si pemenang”), yang terjadi
saat para perunding memberikan konsesi yang terlalu besar, kepada lawan
berundingnya dibandingkan dengan yang mereka peroleh.
Meninggalkan meja perundingan , yang terjadi saat para perunding menolak tawaran
dari pihak lain yang sebenarnya lebih baik dari semua pilihan yang tersedia bagi
mereka. Biasanya hal ini terjadi karena terlalu mempertahankan harga diri atau
salah perhitungan.
Setting for terms that worse than the alternative terjadi saat para perunding merasa
berkewajiban untuk mencapai kesepakatan, padahal hasil kesepakatan yang dibuat
tidak sebaik alternatif yang lain.