Anda di halaman 1dari 22

5.

Teknik Networking Dan Lobbying

Teknik Networking

“The richest people in the world look for and build networks. Everyone else looks
for work.” — Robert Kiyosaki

Tidak dapat dipungkiri, bahwa setiap makhluk di dunia ini memerlukan satu sama
lain untuk dapat berprestasi dan hidup bahagia. Meskipun kita berada di era
modern, dimana segala sesuatu dapat dikendalikan dengan teknologi mutakhir,
tetapi kesuksesan berprestasi dan kebahagiaan kita masih sangat bergantung
terhadap keberhasilan menciptakan networking. Menjalin hubungan sosial
dengan siapa pun menjadi bagian penting dalam segala aktivitas kehidupan,
entah di tempat kerja, rumah, kampus, tempat umum, lainnya. Apa sebenarnya
arti networking sehingga berdampak sangat besar terhadap kehidupan kita?

Networking adalah membangun hubungan dengan orang lain atau organisasi


yang berpengaruh terhadap kesuksesan profesional maupun personal.
Karena networking lebih dari sekadar berkenalan, melainkan berbagi potensi dan
informasi, mendapatkan integritas dan mempengaruhi, dan menciptakan visi yang
mengarahkan kemampuan masing-masing individu untuk melakukan sesuatu
terhadap orang lain.

Menurut Dr. Frank Minirth dalam bukunya berjudul You Can, beliau
mengungkapkan bahwa networking adalah seni berkomunikasi satu sama lain,
berbagi ide, informasi dan sumberdaya untuk meraih kesuksesan individu
ataupun kelompok.

“Networking is a process of getting together to get ahead. It is the building of


mutually beneficial relationship.” — Dr. Frack Minirth
Secara garis besar dalam membangun networking haruslah berlandaskan prinsip
saling menguntungkan dan komunikasi dua arah. Bila banyak orang merasa
kurang berhasil membangun networking karena mereka hanya berkenalan atau
bertukar kartu nama. Membangun kekuatan networking hanya dapat dikerjakan
dengan cara yang terorganisasi dan yang paling penting adalah memiliki tujuan
dan nilai-nilai yang sama, inilah yang disebut sebagai budaya kerja
dalam networking. Budaya Kerja inilah yang akan menjadi katalisator yang ampuh
dalam pencapaian tujuan sesuai nilai-nilai yang disepakati bersama. Jadi, tidak
semua “perkumpulan” itu akan membuahkan hasil yang maksimal, karena jika
hanya berkumpul tanpa memiliki nilai yang sama, maka kecenderungan untuk
saling menonjolkan diri menjadi sangat tinggi.

Networking setara pentingnya dengan kemampuan komunikasi. Syarat utama


membangun networking terletak pada kemampuan komunikasi. Mulailah dengan
membuka komunikasi dengan orang lain. Gunakan inisiatif untuk berkenalan
dengan seseorang atau beberapa orang dalam sebuah kesempatan. Setiap orang
yang anda temui adalah pintu menuju kesuksesan. Syarat lain yang tak kalah
penting yaitu memiliki dan menerapkan sikap giving and sharing, serta
menciptakan tujuan.

Networking sering diperantarai oleh kegiatan lobbying, dan


sebaliknya lobbying sering dipermudah jika memiliki networking yang kuat dan
luas. Lobbying pada dasarnya merupakan usaha yang dilaksanakan untuk dapat
mempengaruhi pihak-pihak tertentu dengan tujuan memperoleh hasil
yang favorable. Favorable tidak berarti harus mencapai sasaran yang diinginkan
atau selalu menguntungkan, tetapi lebih pada pembentukan sudut pandang positif
terhadap topik lobbying dari pandangan pihak-pihak yang menjadi target lobbying.

Pengertian lobbying menurut Anwar (1997) adalah suatu upaya informal dan


persuasif yang dilakukan oleh satu pihak (perorangan, kelompok, swasta,
pemerintah) yang memiliki kepentingan tertentu untuk menarik dukungan dari
pihak pihak yang dianggap memiliki pengaruh atau wewenang, sehingga target
yang diinginkan tercapai. Pendekatan secara persuasif menurut pendapat ini lebih
dikemukakan pada pihak pelobi dengan demikian dibutuhkan keaktifan untuk
pelobi untuk menunjang kegiatan tersebut

Manfaat networking 

Meski dalam pengertiannya, networking adalah jaringan yang dibangun dari satu
kesamaan, namun saat ini jaringan relasi makin luas dan tanpa batas. Banyak
manfaat positif yang bisa kamu dapatkan dari membangun relasi ini. 

Begini manfaat dari networking, antara lain: 

Kesempatan mendapat pekerjaan baru 

Menjalin relasi dengan banyak profesi bisa menguntungkan kamu dalam hal karier.
Apa pasal? Sebab, dengan luasnya pergaulan kamu maka citra positif yang
dibangun pun bisa dilihat oleh relasi atau rekan kerja. Dari sinilah peluang untuk
mendapat pekerjaan baru muncul. 

Selain informasi adanya lowongan yang sesuai dengan keahlianmu, circle kamu


juga otomatis akan merekomendasikan kamu sebagai kandidat yang tepat. 

Saling membantu 

Membangun dan menjaga jaringan relasi dengan baik dapat menutupi kekurangan
antar sesama profesi. Bahkan, permasalahan salah satu rekan bisa juga
diselesaikan dan dicarikan solusinya.

Misalnya, salah satu rekan dalam circle kamu tengah kesulitan mencari jasa trainer
untuk training di kantornya. Kamu bisa mengusulkan jasa trainer yang sudah pernah
digunakan kantor kamu.

Dengan begitu, testimoni yang diberikan pun sesuai dengan fakta karena kamu
pernah mengalaminya. 
Sambil saling membantu teman, kamu juga bisa bertukar informasi mengenai hal-hal
penting lain di luar pekerjaan, seperti informasi mengenai asuransi, investasi, dan
lain sebagainya.

Berbagai ide 

Bertemu banyak orang dari berbagai latar belakang pastinya membuka kesempatan
munculnya ide-ide baru. Bukan tak mungkin dari obrolan dalam jaringan bisa kamu
realisasikan dalam proyek kerja yang berhubungan dengan ide tersebut. 

Tak hanya bertukar ide, tapi kamu juga mendapat solusi sekaligus dalam networking
yang baik. 

Peluang naik jabatan 

Tak berbeda jauh dengan manfaat mendapat pekerjaan baru, networking membuka
peluang kamu untuk naik jabatan. Referensi dari rekan dalam jaringan yang kamu
bangun, sangat membantu membuka kualitas diri. 

Dan ini sangat berpengaruh untuk promosi jabatan. Terlebih jika referensi tersebut
sesuai dengan kualifikasi jabatan yang sedang dipromosikan. 

Bertukar perspektif 

Banyak orang maka banyak pengetahuan yang akan kamu dapatkan dalam sebuah
networking. Manfaat ini akan sangat terasa bila kamu juga aktif di jaringan yang
dibangun ini. 

Misalnya, dalam diskusi jaringan tengah membahas investasi, akan banyak


perspektif yang bisa kamu pelajari dari sini. Sebab, banyak orang dengan
pandangannya sendiri memandang suatu masalah seperti investasi tadi. 

Tahu cara memposisikan diri 

Melalui networking pula kamu bisa mengasah kemampuan dalam beradaptasi di


lingkungan yang baru. Jaringan relasi dengan banyak profesi dan pastinya level
jabatan, akan membuat kamu terbiasa menempatkan diri. 
Paham kondisi dimana harus berbicara dengan rekan relasi dengan jabatan lebih
tinggi, dan bagaimana bersikap dengan yang lebih junior. 

Memperkuat personal branding 

Personal branding merupakan cara mempromosikan diri kamu ke orang


lain. Personal branding yang baik akan membentuk kepercayaan orang lain pada
kamu. Setelah itu, kredibilitas pun makin kuat, sehingga kamu lebih pede
dalam circle tersebut. 

Sudah pasti, kepercayaan diri tinggi membuat kamu mudah beradaptasi dengan
lingkungan baru. Dan berimbas dengan makin luasnya networking pertemanan. 

Mengasah kemampuan berkomunikasi 

Dengan jaringan pertemanan yang luas, secara tak langsung mengasah skill
berkomunikasi. Sebab, jaringan yang luas dari berbagai macam latar belakang, usia,
jenis kelamin bahkan perspektif, membuat kamu belajar bagaimana berbicara
dengan mereka. 

Gaya bicara dan gaya bahasa pun otomatis kamu sesuaikan dengan lawan bicara,
apakah menggunakan bahasa formal atau informal. Dari jaringan relasi inilah kamu
bisa mengasah kemampuan berbicara atau komunikasi. 

Tips membangun networking

Networking adalah jaringan relasi yang menjadi faktor penting untuk


mengembangkan karier. Hal ini tak bisa dibantah, bahkan kalangan profesional pun
menganggap networking sangat berpengaruh penting dalam peningkatan kariernya.
Sedangkan di dunia bisnis, berfungsi untuk pengembangan bisnis di masa depan. 

Fungsi jaringan pertemanan tak hanya sebatas bagaimana berhubungan dengan


rekan kerja atau rekan seprofesi saja. Tapi bagaimana menjaga dan merawat relasi
tersebut. 
Tak hanya berfungsi bagi diri sendiri, tapi networking juga punya manfaat saling
membantu dalam hal positif. Seperti untuk referensi kenaikan jabatan atau
mendapat pekerjaan baru. 

Lalu, bagaimana cara membangun networking dan menjaga hubungan tersebut?


Yuk, simak tips membina koneksi kerja berikut ini! 

Fokus pada target 

Membangun networking tidak cukup sebentar. Butuh proses yang pastinya


membutuhkan waktu yang cukup lama. Melihat kondisi ini, kamu harus tetapkan
tujuan berapa lama kamu bisa dikenal dalam perkumpulan yang ingin kamu masuki. 

Percaya diri

Agar bisa dikenal dalam lingkungan yang baru, kamu harus punya percaya diri yang
tinggi. Tapi bukan berarti harus menyombongkan diri. 

Percaya diri di sini artinya mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Bila
perlu, keluarkan kemampuan diri untuk membuat kamu jadi unik dan berbeda dari
yang lain. 

Aktif mengikuti banyak kegiatan 

Melalui seminar atau training akan membuka peluang mendapatkan kenalan relasi
dari berbagai latar belakang. 

Cara ini menjadi langkah yang efektif untuk membangun networking. Selain seminar
atau training, kamu juga bisa ikut dalam komunitas atau organisasi sejenis. Dari
acara ini akan banyak kenalan relasi yang bisa kamu dapatkan. 

Selain membangun relasi, jangan lupa sisihkan sebagian gaji kamu buat asuransi


kesehatan. Dengan premi murah yang kamu dapatkan di Lifepal, biaya medis hingga
puluhan dan bahkan ratusan juta akan ditanggung asuransi.
Siapkan kartu nama 

Selalu siapkan kartu nama dimanapun kamu berada. Kartu nama menjadi
“perwakilan” kamu dalam membangun impresi pada kenalan baru. 

Jangan lupa untuk memberikan kartu nama pada kenalan baru. Meski terlihat
sepele, namun kartu nama bisa memberi efek yang besar di kemudian hari. Sebab,
dengan kartu nama tersebut relasi baru akan mudah untuk menghubungi kamu. 

Keluar dari zona nyaman 

Ini kelanjutan dari percaya diri, mampu beradaptasi di lingkungan baru. Jangan
pernah malu untuk memulai menyapa atau memulai pembicaraan. Keluarlah dari
zona nyaman. Bagi golongan introvert, pastinya merupakan langkah yang berat.
Tapi ingat, kamu punya target membangun networking untuk masa depan impian.
Dengan terbiasa berbicara dengan orang baru, skill komunikasi kamu pun akan
makin baik. 

Mengenal lebih dekat 

Usahakan jangan hanya satu dua kali saja bertemu dengan relasi baru. Perkenalan
pertama merupakan langkah awal dalam membangun networking. 

Buat pertemuan susulan untuk mengenal lebih dekat. Kamu bisa mengajaknya
makan siang atau sekedar membahas hobi. Terpenting, jangan hanya cukup
berhenti di perkenalan awal saja. 

Manfaatkan media sosial 

Hidup di era digital sangat memudahkan kamu dalam membangun networking yang
solid. Karena banyak alat pendukung untuk itu, salah satunya media sosial. Linkedin
bisa jadi salah satu contoh membangun relasi di media sosial. 

Melalui media sosial ini kamu dengan mudah menemukan orang-orang baru yang
seprofesi atau minat yang sama. 
Bersikap apa adanya 

Salah satu dasar penting membangun networking yang solid adalah bersikap apa
adanya dan jujur. Kamu nggak perlu bersusah payah agar disukai relasi. 

Bersikaplah apa adanya, jangan pernah dilebih-lebihkan. Bukan nggak mungkin satu
saat malah menjadi bumerang untuk kamu. 

Update informasi dan tren terkini 

Kenapa? Sebab ini bisa menjadi bahan pembicaraan kamu dalam mengenal lebih
dekat dengan relasi baru. 

Buka diskusi dengan tren terkini, sehingga perbincangan bisa lebih luwes dan
santai. Cara ini bisa dilakukan untuk memperdalam hubungan dengan orang baru.

Support relasi 

Networking yang baik pastinya akan selalu saling mendukung antara relasi. Karena,
adakalanya permasalahan tak bisa diselesaikan sendiri. Adanya networking bisa jadi
opsi lain menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapi. Luangkan waktu untuk
memberi support pada rekan kerja. Support ini bisa jadi awal untuk mengenal lebih
dekat relasi kamu. 

Membangun dan mempertahankan networking merupakan salah satu upaya yang


bisa dilakukan untuk mengembangkan karir atau bisnis di masa depan. 

Tujuan dari networking adalah menguntungkan semua pihak yang terlibat. Selain itu,
dengan jaringan relasi bisa menutupi kekurangan antar relasi. 

Semoga informasi di atas bisa menambah pengetahuan kamu bagaimana


membangun networking di dunia kerja.  Buat kamu yang punya pertanyaan lain
seputar keuangan, silakan tanyakan langsung kepada para ahli yang
berpengalaman di bidangnya lewat fitur Tanya Lifepal!
 Cara Bangun Network demi Kesuksesan Bisnis dan Karier

Bagi orang yang biasa terjun pada dunia bisnis pasti sudah memahami betapa
pentingnya membangun jaringan (networking) di masyarakat luas. Bahkan sekarang
ini, networking yang luas menjadi salah satu tolok ukur bagi kesuksesan bisnis atau
perusahaan Anda.

Jika Anda masih bertanya-tanya apa untungnya memiliki banyak network,


jawabannya sederhana saja. Dengan bertambahnya network berarti bertambahnya
koneksi dalam bidang bisnis Anda, bertambahnya rekan untuk bertukar pikiran
terkait perkembangan dan kemajuan bisnis masa kini, bertambahnya peluang untuk
mengembangkan diri, menambah pengetahuan, juga memberikan kepercayaan diri
Anda dalam berbisnis dan bekerja.

Dikutip dari Swara Tunaiku, ini dia 7 cara memperluas network demi kesuksesan


bisnis dan karier.

1. Bergabung dengan organisasi profesional

Jika Anda membutuhkan tempat atau wadah untuk menambah networking secara
signifikan, Anda dapat bergabung dengan organisasi profesional, seperti contohnya
persatuan wartawan atau persatuan insinyur Indonesia.

Ketika kamu bergabung dengan organisasi profesional tertentu, cobalah


membangun relasi dengan anggota-anggota organisasi yang lain, kamu bisa
mencari orang lain yang memiliki ketertarikan yang sama dengan Anda, ke
depannya bisa saja dia menjadi mitra bisnis Anda.

2. Menghadiri acara sosial

Hadirilah acara-acara sosial seperti ulang tahun kantor, kegiatan amal, atau acara
olahraga antar kantor. Meskipun terkesan santai, kegiatan tersebut dapat membantu
Anda dalam membangun jaringan dan relasi.

Manfaatkanlah suasana acara tersebut yang jauh lebih santai dan informal untuk
berbincang-bincang dengan orang lain, apabila Anda beruntung, Anda bisa saja
menemukan rekanan bisnis baru. 
3. Rajin mengikuti seminar

Selain membekali diri Anda dengan berbagai ilmu dan keterampilan baru, dengan
mengikuti acara seminar dan forum, Anda bisa memiliki kesempatan untuk menjalin
relasi dengan orang-orang baru dan memiliki minat yang sama dengan Anda.

Cukup beranikan diri Anda untuk berkenalan dengan peserta lain, setelah itu jangan
ragu untuk menggali keahlian dan pengetahuan dari kenalan baru Anda.

4. Berinteraksi dengan kelompok dan komunitas lain

Bergaul dan berinteraksi dengan kelompok atau komunitas yang memiliki minat
sama dengan Anda memang menyenangkan. Namun tidak ada salahnya jika Anda
mencoba untuk menjalin relasi dengan komunitas yang memiliki kesukaan berbeda
dengan Anda.

Jika Anda menyadari, mereka yang memiliki pemikiran berbeda dengan Anda pasti
memiliki perspektif yang berbeda juga hal ini sangat penting untuk memperkaya pola
pikir, kreativitas, dan ide-idemu.

5. Memanfaatkan internet

Jika Anda menganggap internet hanya berguna sekadar hobi semata, Anda salah!
Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini Anda bisa membuat profil karier
atau bisnis di internet.

Gunakanlah media sosial yang berorientasi pada karier dan bisnis seperti LinkedIn,
kemudian tambahkan orang-orang yang Anda sudah kenal sebelumnya, siapa tahu
mereka bisa mengarahkan Anda pada jaringan yang lebih luas lagi.

Buatlah juga profil Anda secara menarik, lugas, dan jelas untuk mempromosikan
pengalaman karier Anda. Percayalah, Anda dapat dengan mudah mendapatkan
rekan dengan bidang kerja serupa di sana.
6. Menentukan target

Salah satu faktor krusial untuk menjamin jaringan kerja Anda semakin meningkat
hari demi hari adalah dengan menentukan target.

Anda bisa menentukan target jangka pendek untuk memberikan dan menerima satu
atau dua kartu nama setiap minggunya. Dengan menentukan target yang harus
dikejar dalam waktu tertentu, Anda akan terpacu untuk memperluas jaringan bisnis
Anda lebih luas lagi.

7. Mengasah kemampuan berkomunikasi

Dalam membangun jaringan bisnis dan pekerjaan Anda, salah satu poin yang paling
penting adalah membangun komunikasi yang baik dengan rekan bisnis Anda. Untuk
itu, jangan malas untuk melakukan basa-basi sebagai awal komunikasi, seperti hobi,
profesi, ataupun keluarga.

Yang terpenting, Anda menjalin komunikasi dengan sabar untuk menjaga hubungan
baik dengan rekan Anda.Berdasarkan poin-poin yang sudah dijabarkan di atas,
semakin jelas mengapa memperluas jaringan atau network sangat penting untuk
dilakukan.

Teknik lobbying
Dalam advokasi terdapat dua bentuk, yaitu formal dan informal. Bentuk
formalnya,negosiasi sedangkan bentuk informalnya disebut lobi. Proses lobi tidak
terikat oleh waktu dan tempat, serta dapat dilakukan secara terus-menerus dalam
jangka waktu panjang sedangkan negosiasi tidak, negosiasi terikat oleh waktu dan
tempat.

Lobi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok
dengan tujuan mempengaruhi pimpinan organisasi lain maupun orang yang memiliki
kedudukan penting dalam organisasi dan pemerintahan sehingga dapat memberikan
keuntungan untuk diri sendiri ataupun organisasi dan perusahaan pelobi.

Lobi dalam konteks bisnis adalah upaya melakukan pemasaran atau penjualan
dalam melakukan pendekatan kepada calon pembeli, baik perorangan maupun
instansi. Dalam lobi bisnis ini biasanya dikemukakan, maksud, tujuan, dan
penjelasan produk.

Macam-macam istilah lobi

Pelobi adalah orang yang berusaha mempengaruhi pembuat undang-undang


(legislasi) maupun pendapat umum. Biasanya mereka dibayar untuk melakukan
pekerjaan ini. Dalam istilah yang lebih halus, pelobi adalah orang yang terlibat dalam
hubungan masyarakat.

Dalam politik, pelobian diartikan sebagai bentuk partisipasi politik yang mencakup
usaha individu atau kelompok untuk menghubungi pejabat pemerintah atau
pemimpin politik dengan tujuan mempengaruhi keputusan tentang suatu masalah
yang dapat menguntungkan sejumlah orang.

Melobi adalah bentuk aktif dari kegiatan lobi, dimana pendekatan-pendekatan


dilakukan secara tidak resmi. Melobi pada dasarnya merupakan usaha yang
dilaksanakan untuk mempengaruhi pihak-pihak yang menjadi sasaran agar
terbentuk sudut pandangan positif terhadap topik lobi, dengan demikian diharapkan
memberikan dampak positif bagi pencapaian tujuan.

Lobi juga dilihat sebagai sebuah (bentuk) tekanan oleh sekelompok orang yang
mempraktekkan seni mendapatkan teman yang berguna dan mempengaruhi orang
lain
Pihak-pihak yang terlibat dalam lobi

Pelobi

–         Pelobi melakukan kegiatan lobi dengan tujuan mempengaruhi mereka yang
menjadi sasaran lobi. Dalam melakukan kegiatannya pelobi bisa dilakukan oleh
individual atau kelompok.

–         Pelobi biasanya melakukan tekanan pada saat kegiatan lobi tengah
berlangsung, kepada sasaran lobi, untuk memperoleh hal-hal yang diinginkan
secara halus.

Pihak yang dilobi

–         Pihak yang dilobi, atau sering juga disebut sebagai sasaran lobi, biasanya
merupakan individu berpengaruh, kelompok, lembaga pemerintahan, maupun
lembaga/ organisasi pemerintah, ataupun pihak swasta.

–         Pihak yang dilobi juga bisa jadi merupakan bagian dari usaha untuk
memperoleh teman yang berguna, bagi pelobi, maupun organisasi/ perusahaan
tempat pelobi bergabung/ bekerja.

Contoh

–         Golongan masyarakat yang memiliki wawasan dan pengetahuan cukup luas
dengan reputasi baik pada kecakapannya di bidang tersebut.

–         Anggota organisasi yang memiliki kontak yang paling penting dengan pihak-
pihak legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.

–         Tokoh masyarakat/ LSM yang sudah dikenal.

–         Kalangan jurnalis (wartawan, reporter, redaktur) yang berpengaruh dan


memiliki kekuatan untuk membentuk opini

–         Pembuat undang-undang, pejabat pemerintahan, pimpinan partai politik, dan


lain sebagainya.

Kegiatan-kegiatan dalam melobi


–         Melakukan pertemuan-pertemuan guna menggalang koalisi dengan
organisasi-organisasi lain, dimana koalisi ini membawa berbagai kepentingan dan
tujuan-tujuan dalam mengintegrasikan langkah menghadap wakil-wakil legislatif.

–         Mengumpulkan informasi dan mempersiapkan laporan untuk legislator yang


mewakili posisi organisasi dalam isu-isu kunci.

–         Melakukan kontak dengan individu-individu yang berpengaruh dan wakil-wakil


dari badan-badan yang menyatu.

–         Mempersiapkan pengamat dan pembicara ahli untuk mewakili posisi


organisasi terhadap legislator.

–         Memusatkan debat pada isi kunci, fakta, dan bukti-bukti yang mendukung
organisasi.

Lobi di kalangan bisnis

Lobi di kalangan bisnis berguna untuk memastikan kelancaran usaha dan dalam
mengupayakan tindakan saling menguntungkan. Tujuan lain dari pelobian di dalam
bisnis adalah untuk mendapatkan kepercayaan dari berbagai mitra bisnis. Bermitra
dilakukan dengan pelanggan, pemasok, distributor ataupun pemegang otoritas
kebijakan secara individu/ kelompok/ kelembagaan.

Walaupun begitu lobi dikalangan bisnis tidak saja dilakukan dengan mitra bisnis,
tetapi juga dengan kompetitor.

–         Contoh: lobi yang dilakukan Telkom terhadap Indosat dalam menentukan
penggunaan frekwensi, penempatan dan pengaturan wilayah BTS (Base
Transceiver Station).

Di kalangan bisnis, lobi juga dilakukan dengan orang-orang perbankan, diantaranya


untuk pertambahan modal kerja dalam mengembangkan usaha mereka dan untuk
mendapatkan kepercayaan sehingga organisasi mendapatkan kucuran kredit.

Masalah lobi
Keberhasilan lobi pada satu pihak sama artinya dengan kerugian pada pihak lain.
Pihak lain disini bisa jadi: kompetitor, masyarakat, ataupun mitra bisnis.

Sebagai profesi, pelobi masih dianggap negatif bagi sebagian masyarakat kita
karena ada anggapan bahwa fungsi lobi untuk mewujudkan kepentingan pelobi saja
dan bukan untuk kepentingan masyarakat banyak. Menurut Tarmudji (1993), karena
sasaran pelobi sebagian besar adalah pejabat pemerintah, hal ini membuka peluang
pejabat tersebut melakukan penyalahgunan wewenang, dimana satu pihak
diuntungkan dan pihak lain dikalahkan dengan mendapatkan imbalan atau
kompensasi tertentu berupa fasilitas, kemudahan, dan kemewahan.

Asesoris tradisional dengan kecenderungan negatif lobi didalamnya termasuk “uang


suap”, “uang semir”, pertemuan di hotel mewah dengan wanita cantik sebagai
pendamping lobi, fasilitas seperti mobil, dan lainnya. Walaupun begitu lobi kini juga
sudah bergeser ke dalam wujud yang lebih abstrak seperti “peluang”, janji
keuntungan, kepercayaan, dan bahkan segala sesuatu yang masih bersifat potensi
dan belum nyata.

Lobi kadang-kadang dilakukan oleh organisasi yang juga memberikan sumbangan


kampanye. Hal demikian telah menyebabkan kecurigaan atas dugaan korupsi dari
pihak yang menentang lobi.

Beberapa politikus sering diketahui menghasilkan keputusan yang buruk. Ada


beberapa yang juga diketahui melakukan posisi tawar-menawar karena mereka
membutuhkan sokongan dana dari pihak yang melobi. Pengkritik pun menganggap
bahwa politikus bertindak atas dasar kepentingan pihak-pihak yang memberikan
sumbangan untuk mereka, dan meningkatkan persepsi publik atas kecurigaan tindak
korupsi.

Kebanyakan perusahaan besar dan kelompok kepentingan politik mempunyai pelobi


atau menyewa pelobi profesional untuk mempromosikan kepentingan-kepentingan
mereka. Yang lainnya lagi membentuk kantor-kantor khusus atau kantor hubungan
masyarakat untuk tugas tersebut.

1. Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak – pihak yang terlibat
berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan
Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu
kesepakatan melalui diskusi formal.

Negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat
memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen
kerjasama dan kompetisi. Termasuk di dalamnya, tindakan yang dilakukan ketika
berkomunikasi, kerjasama atau mempengaruhi orang lain dengan tujuan tertentu.
Contoh kasus mengenai negosiasi, seperti Christopher Columbus meyakinkan Ratu
Elizabeth untuk membiayai ekspedisinya saat Inggris dalam perang besar yang
memakan banyak biaya atau sengketa Pulau Sipadan-Ligitan – pulau yang berada
di perbatasa Indonesia dengan Malaysia – antara Indonesia dengan Malaysia

Kemampuan-kemampuan dasar bernegosiasi

Faktor yang paling berpengaruh dalam negosiasi adalah filosofi yang


menginformasikan bahwa masing-masing pihak yang terlibat. Ini adalah
kesepakatan dasar kita bahwa “semua orang menang”, filsafat ini menjadi dasar
setiap negosiasi. Kunci untuk mengembangkan filsafat supaya “semua orang
menang” adalah dengan mempertimbangkan setiap aspek negosiasi dari sudut
pandang pada pihak lain dan pihak negosiator.

Menurut Stephen Robbins dalam bukunya “ Organizational Behavior” ( 2001),


negosiasi adalah proses pertukaran barang atau jasa antara 2 pihak atau lebih, dan
masing-masing pihak berupaya untuk menyepakati tingkat harga yang sesuai untuk
proses pertukaran tersebut. Sedang dalam komunikasi bisnis, negosiasi adalah
suatu proses dimana dua pihak atau lebih yang mempunyai kepentingan yang sama
atau bertentangan, bertemu dan berbicara untuk mencapai suatu kesepakatan.

Kapan sebenarnya diperlukan upaya negosiasi ? Upaya negosiasi diperlukan


manakala :

v     Kita tidak mempunyai kekuasaan untuk memaksakan suatu hasil yang kita
inginkan.
v     Terjadi konflik antar para pihak, yang masing-masing pihak tidak mempunyai
cukup kekuatan atau mempunyai kekuasaan yang terbatas untuk menyelesaikannya
secara sepihak.

v     Keberhasilan kita dipengaruhi oleh kekuasaan atau otoritas dari pihak lain.

v     Kita tidak mempunyai pilihan yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah
yang kita hadapi atau mendapatkan sesuatu yang kita inginkan.

Kapan upaya negosiasi sebenarnya tidak diperlukan ? Menurut Arbono Lasmahadi


(2005), upaya negosiasi tidak diperlukan manakala :

1. Persetujuan atau kesepakatan bukanlah tujuan yang ingin


dicapai oleh para pihak,
2. Salah satu atau kedua belah pihak berniat untuk merugikan atau
menghancurkan pihak lain.
3. Negosiator dari salah satu pihak mempunyai kekuasaan yang
terbatas atau tidak mempunyai kekuasaan sama sekali untuk
mewakili kelompoknya dalam negosiasi.

Menurut Marjorie Corman Aaron dalam tulisannya tentang negosiasi di Harvard


Review , dalam melakukan negosiasi, seorang perunding yang baik harus
membangun kerangka dasar yang penting tentang negosiasi yang akan
dilakukannya agar dapat berhasil menjalankan tugasnya tersebut. Kerangka dasar
yang dimaksud antara lain :

v     Apakah alternatif terbaik untuk menerima atau menolak kesepakatan dalam
negosiasi?

v     Berapa besar nilai atau penawaran minimum yang akan dapat diterima sebagai
sebuah kesepakatan?

v     Seberapa lentur proses negosiasi akan dilakukan dan seberapa akurat
pertukaran yang ingin dilakukan?

Untuk membangun kerangka dasar tersebut di atas, ada 3 konsep penting yang
harus dipahami oleh seorang negosiator, yaitu :
v     BATNA ( Best Alternative to a Negotiated Agreement) , yaitu langkah-langkah
atau alternatif-alternatif yang akan dilakukan oleh seorang negosiator bila negosiasi
tidak mencapai kesepakatan.

v     Reservation Price, yaitu nilai atau tawaran terendah yang dapat diterima
sebagai sebuah kesepakatan dalam negosiasi.

v     ZOPA ( Zone of Possible Agreement), yaitu suatu zona atau area yang
memungkinkan terjadinya kesepakatan dalam proses negosiasi.

Dengan pemahaman yang baik terhadap 3 konsep dasar tersebut diatas , maka
para perunding diharapkan dapat menentukan hal-hal yang ingin dicapainya dalam
negosiasi, menentukan besarnya konsesi yang ingin didapat dan dapat diberikan,
menentukan perlu tidaknya melanjutkan negosiasi, dan melakukan langkah lain yang
lebih menguntungkan.

Keterampilan – keterampilan dasar

Berikut ini, adalah keterampilan -keterampilan dasar dalam bernegosiasi

1. Ketajaman pikiran / kelihaian


2. Sabar
3. Kemampuan beradaptasi
4. Daya tahan
5. Kemampuan bersosialisasi
6. Konsentrasi
7. Kemampuan berartikulasi
8. Memiliki selera humor

Taktik – taktik umum digunakan

Taktik memiliki beberapa tujuan. Taktik akan membantu untuk melihat permasalahan
sebenarnya yang sedang diperdebatkan di meja perundingan. Taktik juga dapat
menguraikan kemandekan. Dan, dapat membantu untuk melihat dan melindungi diri
dari kebohongona negosiator. Berikut ini, sembilan strategi negosiasi yang dapat
digunakan dan dihindari :

–         Mengeryit ( The Wince )


Taktik ini dikenal juga dengan istilah Terkejut ( Flinch ) merupakan reaksi negatif
terhadap tawaran seseorang. Dengan kata lain, bertindak terkejut saat negosiasi
yang diadakan pihak negosiator berjalan dengan keinginan pihak lain.

–         Berdiam ( The Silence )

Jika Anda tidak menyukai apa kata seseorang, atau jika Anda baru saja membuat
tawaran dan Anda sedang menunggu jawaban, diam bisa menjadi pilihan terbaik
Anda. Kebanyakan orang tidak bisa bertahan dalam kesunyian panjang ( ” Dead Air
Time” ). Mereka menjadi tidak nyaman jika tidak ada percakapan untuk mengisi
kekosongan antara Anda dan pihak lain. Biasanya, pihak lain akan merespon
dengan konsesi atau memberikan kelonggaran.

–         Ikan Haring Merah ( Red Herring )

Istilah ini diambil dari kompetisi tua di Inggris, Berburu Rubah ( Fox Hunting
Competition ). Dalam kompetisi ini, tim lawan akan menyeret dan membaui jejak
rubah ke arah lain dengan ikan. Sehingga, anjing lawan akan terkecoh dan
kehilangan jejak. Sama halnya saat negosiator membawa “ikan amis” atau isu lain
ke meja perundingan untuk mengalihkan perhatian dari isu utama bahasan.

–         Kelakuan Menghina ( Outrageous Behaviour )

Segala bentuk perilaku – biasanya dianggap kurang bermoral dan tidak dapat
diterima oleh lingkungan- dengan tujuan memaksa pihak lain untuk setuju. Seperti
pihak manajemen muak dengan tuntutan yang dianggap tidak masuk akal dan
terpaksa menandatangi kontrak dengan air mata kemudian membuangnya secara
ganas dan dramatis seolah – olah diliput oleh media. Tujuan dari taktik ini adalah
untuk menggertak orang – orang yang terlibat dalam negosiasi.

–         Yang Tertulis ( The Written Word )

Adalah persyaratan ditulis dalam perjanjian yang tidak dapat diganggu gugat.
Perjanjian, sewa guna usaha ( leasing ), atau harga di atas pahatan batu dan
sekarang di kertas ( uang ) adalah contoh – contoh Yang Tertulis.

–         Pertukaran ( The Trade-off )


Taktik ini digunakan untuk tawar – menawar. Pertukaran hanya menawarkan
konsesi, sampai semua pihak setuju dengan syarat – syarat. Sebenarnya, taktik ini
dipakai untuk kompromi.

–         Ultimatum ( The Ultimatum )

Penggunaan ultimatum kadang-kadang ( seldom ) efektif sebagai taktik pembuka


dalam negosiasi. Namun, suatu saat dalam sebuah negosiasi yang panjang saat
Anda merasa Anda perlu menggunakan taktik ini.

–         Berjalan Keluar ( Walking Out )

Pada beberapa situasi, berjalan keluar dapat digunakan sebagai strategi untuk
memberikan tekanan pada pihak lain.

–         Kemampuan untuk Mengatakan “Tidak” ( The Ability to Say “No” )

Sebuah taktik memegang peran sangat penting dalam segala macam strategi
negosiasi dan cara menyampaikannya secara tepat. Pertama dan paling dasar untuk
mempelajari taktik ini adalah bahwa apa pun bila mengatakan ‘tidak’ secara
langsung, diterjemahkan oleh pihak lain sebagai ‘ya’.

Strategi Dalam Bernegosiasi

Dalam melakukan negosiasi, kita perlu memilih strategi yang tepat, sehingga
mendapatkan hasil yang kita inginkan. Strategi negosiasi ini harus ditentukan
sebelum proses negosiasi dilakukan. Ada beberapa macam strategi negosiasi yang
dapat kita Pilih, sebagai berkut :

1. Win-win. Strategi ini dipilih bila pihak-pihak yang berselisih


menginginkan penyelesaian masalah yang diambil pada
akhirnya menguntungkan kedua belah pihak. Strategi ini juga
dikenal sebagai Integrative negotiation.
2. Win-lose. Strategi ini dipilih karena pihak-pihak yang berselisih
ingin mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari
penyelesaian masalah yang diambil. Dengan strategi ini pihak-
pihak yang berselisih saling berkompetisi untuk mendapatkan
hasil yang mereka inginkan.
3. Lose-lose. Strategi ini dipilih biasanya sebagai dampak
kegagalan dari pemilihan strategi yang tepat dalam
bernegosiasi. Akibatnya pihak-pihak yang berselisih, pada
akhirnya tidak mendapatkan sama sekali hasil yang diharapkan.
4. Lose-win. Strategi ini dipilih bila salah satu pihak sengaja
mengalah untuk mendapatkan manfaat dengan kekalahan
merek

Taktik Dalam Negosiasi

Dalam proses negosiasi, pihak-pihak yang berselisih seringkali menggunakan


berbagai taktik agar dapat memperoleh hasil negosiasi yang diinginkan. Ada
beberapa taktik yang umum dilakukan oleh para negosiator.

–         Membuat agenda. Taktik ini harus digunakan karena dapat memberikan
waktu kepada pihak-pihak yang berselisih setiap masalah yang ada secara
berurutan dan mendorong mereka untuk mencapi kesepakatan atas keseluruhan
paket perundingan.

–         Bluffing. Taktik klasik yang sering digunakan oleh para negosiator yang
bertujuan untuk mengelabui lawan berundingnya dengan cara membuat distorsi
kenyataan yang ada dan membangun suatu gambaran yang tidak benar.

–         Membuat tenggat waktu (deadline). Taktik ini digunakan bila salah pihak yang
berunding ingin mempercepat penyelesaian proses perundingan dengan cara
memberikan tenggat waktu kepada lawannya untuk segera mengambil keputusan.

–         Good Guy Bad Guy .Taktik ini digunakan dengan cara menciptakan tokoh
“jahat’ dan “baik” pada salah satu pihak yang berunding. Tokoh “jahat” ini berfungsi
untuk menekan pihak lawan sehingga pandangan-pandangannya selalu ditentang
oleh pihak lawannya , sedangkan tokoh “baik” ini yang akan menjadi pihak yang
dihormati oleh pihak lawannya karena kebaikannya. Sehingga pendapat-pendapat
yang dikemukakannya untuk menetralisir pendapat Tokoh “jahat”, sehingga dapat
diterima oleh lawan berundingnya.
–         The art of Concesión .Taktik ini diterapkan dengan cara selalu meminta
konsesi dari lawan berunding atas setiap permintaan pihak lawan berunding yang
akan dipenuhi .

–         Intimidasi. Taktik ini digunakan bila salah satu pihak membuat ancaman
kepada lawan berundingnya agar menerima penawaran yang ada, dan menekankan
konsekuensi yang akan diterima bila tawaran ditolak.

Perangkap Dalam Negosiasi

Menurut Leight L. Thompson dalam bukunya “The Mind and the Heart of
Negotiation”, para perunding sering terperangkap pada 4 (empat) perangkap utama ,
yaitu :

Leaving money on table (dikenal juga sebagai “lose-lose” negotiation, yang terjadi
saat para perunding gagal mengenali dan memanfaatkan potensi yang ada untuk
menghasilkan “win-win” solution.

Setting for too little ( atau dikenal sebagai “kutukan bagi si pemenang”), yang terjadi
saat para perunding memberikan konsesi yang terlalu besar, kepada lawan
berundingnya dibandingkan dengan yang mereka peroleh.

Meninggalkan meja perundingan , yang terjadi saat para perunding menolak tawaran
dari pihak lain yang sebenarnya lebih baik dari semua pilihan yang tersedia bagi
mereka. Biasanya hal ini terjadi karena terlalu mempertahankan harga diri atau
salah perhitungan.

Setting for terms that worse than the alternative terjadi saat para perunding merasa
berkewajiban untuk mencapai kesepakatan, padahal hasil kesepakatan yang dibuat
tidak sebaik alternatif yang lain.

Anda mungkin juga menyukai