Anda di halaman 1dari 8

PAPER KEWIRAHUSAHAAN

FIGUR CHAIRUL TANJUNG YANG SUKSES

Dosen Penanggung Jawab :


Ryan Suarantalla S.Kom. M.M

Disusun Oleh :
M.zaky ayyasy januardha
07/03/2023

PROGRAM STUDI :
Bisnis Digital
Universitas Teknologi Sumbawa
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Chairul Tanjung lahir tanggal 16 Juni 1962 di Jakarta, dalam keluarga
yang sederhana. Meskipun begitu, beliau berani mengambil jurusan Kedokteran
Gigi yang biayanya tidak murah. Beliau ialah Chairul Tanjung, anak dari seorang
wartawan waktu masa orde lama yang menerbitkan lima surat kabar beroplah
kecil, tetapi akibat perubahan menjadi orde baru yang berseberangan secara
politik dengan penguasa akhirnya sang ayah dipaksa menutup usaha persnya,
beliau pun bangkrut serta menjual seluruh harta benda miliknya termasuk
rumahnya untuk melunasi hutang-hutang yang menumpuk. Beliau sekeluarga
akhirnya pindah dan tinggal di kamar losmen yang sempit.
Beliau dan keenam saudaranya hidup berkecukupan. Ia pun mulai
berbisnis dari dasar sekali, berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di
kampusnya. Selanjutnya, ia membuka sebuah toko peralatan kedokteran dan
laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat tapi pada akhirnya mengalami
kebangkrutan.
Setelah itu beliaupun bersekolah di SD Van Lith Jakarta dan lulus pada
tahun 1975. Beliaupun melanjutkan ke SMP Van Lith Jakarta yang satu atap
dengan SD nya terdahulu dan akhirnya lulus pada tahun 1978. Beliau melanjutkan
ke SMA Negeri 1 Budi Utomo yang berada di Jakarta dan akhirnya Lulus pada
tahun 1981. Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada
1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Ketika
kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia mendapat
penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.
Kegiatan disamping pendidikan diatas yang dijalaninya ialah
sebagai Anggota Komite Penasihat Prakarsa Jakarta yaitu Restrukturisasi
Perusahaan, Delegasi Indonesia untuk Asia-Europe Business Forum, Anggota
Pacific Basin Economic Council, Pengurus Yayasan Kesenian Jakarta, Ketua
Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia, Anggota
Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, dan Ketua Yayasan Indonesia
Forum.
Ia membangun relasi dengan berbagai perusahaan, baik yang sudah
ternama bahkan dengan perusahaan yang tidak terkenal sekalipun. Ia
mengarahkan bisnisnya ke konglomerasi (perusahaan yang punya beragam bisnis
dan memungkinkan tidak ada kaitan antara satu sama lain) dengan mereposisikan
dirinya kepada tiga bisnis inti, yaitu Keuangan, Properti dan Multimedia.
Chairul Tanjung saat ini melejit namanya bahkan kariernya semakin
menanjak. Namanya semakin dikenal. Bagaimana tidak, selain menjadi bos dari
CT Corp, ia juga mengembangkan sayapnya dengan mereposisi bisnis penyiaran
Trans Corp dan Trans TV.
Tidak hanya sampai di situ, pengusaha sukses yang memiliki Bank Mega
ini juga sempat ditunjuk sebagai Menko Perekonomian oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono pada tanggal 16 Mei 2014 dimana saat itu ia sedang
menjabat sebagai Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN).
Chairul Tanjung saat itu menggantikan Hatta Rajasa yang mengundurkan
diri oleh karena ia mencalonkan diri untuk maju menjadi calon wakil presiden dari
Prabowo Subianto dalam Pilpres tahun 2014 melalui dukungan dari Partai
Gerindra, PKS, Golkar dan PPP.
Chairul Tanjung yang kini dikenal sebagai orang terkaya urutan ke-937 di
dunia versi majalah Forbes ini sempat berdagang kecil-kecilan untuk membayar
uang kuliahnya karena kondisi finansial yang tidak menguntungkan pada saat itu.
Demi membiayai kebutuhan kuliahnya, ia pernah berdagang buku-buku kuliah,
fotokopi hingga jasa pembuatan kaos.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja prestasi dan keberhasilan Chairul Tanjung dalam wirausaha
2. Apa kiat kiat – kiat sukses Chairul Tanjung dalam wirausaha
3. Apa tantangan dan upaya Chairul Tanjung dalam wirausaha
1.3 Tujuan
Agar mahasiswa dapat menjadikan Chairul Tanjung sebagai contoh untuk
menambah wawasan tentang perjuangan hidup dan untuk dapat mencontoh
sikapnya dalam berwirausaha, hingga usahanya menjadi sukses dan berkembang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Prestasi dan Keberhasilan Chairul Tanjung


Karir beliau dimulai saat di bangku perkuliahan. Demi memenuhi
kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah
stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di
kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran
dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi pada akhirnya
mengalami kebangkrutan.
Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama
bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim,
mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak
padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang
sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha,
Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat
bisnisnya semakin berkembang. Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki
sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega,
Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital
Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti
dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para
Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo.
Dibidang penyiaran dan multimedia pun CT Corp memiliki sebuah stasiun
TV ternama meliputi Trans TV, Trans 7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion,
Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Seperti diketahui, Chairul Tanjung melalui kelompok usahanya yaitu Para
Group mengakuisisi 40% saham PT Carrefour Indonesia senilai lebih dari Rp 3
triliun. Setelah akuisisi oleh Trans Corp ini, maka komposisi pemegang saham PT
Carrefour Indonesia adalah Trans Ritel (40%), Carrefour SA 39%, Carrefour
Netherland BV9,5%, dan Onesia BV 11,5%.
Beliaupun akhirnya menandatangani dan membeli sebagian besar saham
Carrefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour,
MOU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour
ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.

2.2 Kiat - Kiat Kesuksesan Chairul Tanjung dalam Wirausaha


Chairul Tanjung berbagi rahasia suksesnya menjadi pengusaha. Menurut
pria yang masuk dalam daftar 1.000 orang terkaya di dunia versi Majalah Forbes
tersebut, modal utama untuk menjadi seorang pengusaha bukanlah modal yang
besar.
Namun yang terpenting, seorang calon pengusaha tidak boleh cengeng dan
mudah menyerah. Apa yang disampaikannya bukanlah omong kosong belaka.
Namun lebih berdasarkan pada pengalamannya sebagai seorang pengusaha
sukses. Ia mengaku saat memulai membangun kerajaan bisnisnya, ia sudah
terbiasa bekerja lebih dari 18 jam per hari.
Menurut Chairul, itu dilakukan untuk mewujudkan impiannya, yang sering
dianggap terlalu. Selain kerja keras, hal lain yang harus diingat adalah kerja
ikhlas. Setelah itu, imbuh dia, baru menyerahkan segala hasil kerja keras yang
dilakukannya kepada Tuhan.
Tips lainnya untuk menjadi seorang pengusaha sukses di tanah air yaitu
harus mampu menciptakan bisnis yang tidak biasa (unusual). Dirinya
mencontohkan bagaimana seorang pengusaha air mineral, AQUA, menciptakan
peluang yang tidak dipikirkan orang kebanyakan sebelumnya. Dan akhirnya
AQUA diikuti oleh banyak pengusaha lain untuk terjun di bisnis air kemasan.
Kegigihan Chairul Tanjung dalam memperoleh pendidikan. Bagi Chairul
Tanjung “Bahwa Pertemanan yang baik dapat membantu proses Perkembangan
Bisnis”. Semangat Chairul Tanjung untuk Bangkit dalam Keterpurukan dan Sifat
Pantang Menyerah. Dapat diambil dari cerita singkat Chairul Tanjung bahwa
suatu kesuksesan itu dapat dicapai dengan tanggung jawab, merupakan sikap dan
perilaku yang menanggung segala akibat dari perbuatan atau tindakan yang telah
dilakukannya. Ini diwujudkan dalam perilaku yang konsekuen dan tuntasdalam
melaksanalkan sesuatu, konsisten, dan diharapkan penyelesaiannya dapat
dilakukan sampai akhir. Perilaku ini diwujudkan dalam hubungannya dengan diri
sendiri.
“Wahai teman-teman, dunia yang penuh dosa dan penuh duka ini berlalu bagaikan
sebuah sungai yang alirannya di rintangi oleh batu besar (yang dimakan arus air)
yang berat. Tekunlah, bangkitlah, dan seberangilah ia. Tinggalkanlah
persahabatan dengan orang-orang tercela dan tidak bertanggung jawab.
Sebrangilah sungai kehidupan untuk pencapaiannya.”

2.3 Tantangan dan Upaya Chairul Tanjung dalam Wirausaha


Chairul juga pernah beberapa kali mengalami jatuh bangun dalam merintis
usahanya. Saat ia mencoba merintis usaha penjualan alat-alat kedokteran, Chairul
mengalami kebangkrutan karena lebih banyak yang datang hanya untuk sekedar
nongkrong ketimbang membeli. Tapi kegagalannya tersebut tidak membuatnya
jera.
Ia pun mencoba peruntungan dengan berbisnis di bidang kontraktor. Benar
saja, dalam waktu yang relatif singkat Chairul mendapat order membangun pabrik
sumpit. Namun sayang, di tengah jalan si pengordernya malah mengalami
kesulitan keuangan yang membuat proyek ini makrak. Padahal demi proyek ini,
Chairul rela menjual mobilnya. Kegagalannya kali ini membuatnya harus rela
naik-turun bus.
Tidak lama berselang, Chairul bertemu dengan Chiam, seorang warga
Negara Singapura yang tertarik dengan pelayanan sempurna yang di berikan oleh
Chairul. Lalu ia mendapatkan order darinya untuk membangun pabrik sepatu.
Namun, Chairul mengalami kondisi ekonomi yang cukup memprihatinkan pada
saat itu. Ia sama sekali tidak memiliki uang untuk modal dalam menjalani proyek
pembangunan tersebut.
Setelah mendengar penjelasan dari Chairul akhirnya Chiam mengerti.
Namun, dengan usaha yang cukup keras akhirnya Chiam berhasil membujuk
Chairul untuk membangun pabrik sepatu tersebut dengan menggandeng seorang
temannya. Di proyek kali ini Chairul tidak mengeluarkan uang sama sekali,
karena Chairul memberikan bangunan pabrik sumpit yang mangkrak sebagai
modal usaha. Bangunan didapatkan Chairul dari pengorder pabrik sumpit yang
tidak sanggup membayar semua biaya bangunan yang telah setengah jalan.
Berkat kerja keras dan semangat juangnya, dewi fortuna tak pernah rela
berjauhan dengan si Anak Singkong ini. Pembangunan pabrik sepatu yang telah
terbangun itu menghabiskan seluruh modal yang dimiliki Chairul dan teman-
temannya. Masih ada keperluan lain yang harus segera dipenuhi oleh Chairul dkk
untuk dapat menjalankan usaha ini. Kemudian seorang partner mengenalkan
Chairul dengan direktur Bank Exim. Inilah pertama kalinya Chairul meminjam
uang dengan nominal yang terbilang besar yaitu 1,5 milyar — pada saat itu
Chairul baru berumur 25 tahun. Langkah yang terlalu berani untuk anak seusia dia
saat itu.
Mereka pun menggunakan uang tersebut untuk membeli peralatan kerja
dan segala perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk membuat sepatu. Namun
setelah sample sepatu dikirim, tak ada satupun order yang mereka dapatkan.
Untuk pertama kalinya Chairul mengalami krisis percaya diri karena mengetahui
bahwa mereka telah kehabisan uang.
Tapi, berkat semangat juang dan kerja kerasnya, keberuntungan tak mau
jauh-jauh dari Chairul. Seorang teman lama Chiam datang dan membantu mereka
dalam mencari order. Berkat bantuan itu, Chairul dan teman-temannya dibanjiri
orderan sepatu yang siap untuk mereka kirim dan dipasarkan ke Eropa. Usaha ini
mengalami kemajuan sangat pesat hingga usianya mencapai angka 32 tahun, dan
ia pun menikahi seorang wanita cantik bernama Anita dan dikaruniai 2 orang
anak.
Chairul Tanjung percaya bahwa mimpi-mimpi besarnyalah yang
membuatnya sukses seperti sekarang. Kesuksesannya tak lepas dari mimpi-mimpi
besarnya. Dalam setiap keputusan yang di ambil oleh Chairul, semua tidak pernah
lepas dari mimpi-mimpi besarnya. Saat ini dia telah memiliki 3 bisnis inti, jasa
keuangan, media (Trans TV dan Trans 7), dan bisnis perkebunan. Kalau saja pada
saat itu ayahnya tidak pernah mengalami kebangkrutan mungkin Chairul tidak
akan pernah menjadi seperti sekarang ini. Dia hanya seorang pemuda yang
menggunakan segenap kekuatannya untuk menjadikan semua mimpinya menjadi
kenyataan.
BAB III
PENUTUP.

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari uraian di atas adalah, bahwa Chairul
Tanjung dapat meraih kesuksesan bukan saat ia berada dalam keluarga yg
bercukupan, tetapi ia sukses pada saat keluarganya jatuh miskin. Dia berjuang
untuk dapat membiayai kuliahnya dengan berbagai cara seperti berjualan buku
kuliah stensilan, kaos dan lainya. Ia juga bekerja keras untuk membantu kedua
orang tuanya. Setelah lulus kuliah, ia mencoba berbagai bidang pekerjaan. Dan
dengan semangat dan kegigihannya ia dapat memperoleh kesuksesan seperti saat
ini. Oleh karena itu kita sebagai siswa dapat meneladani sifat pantang menyerah
beliau.

3.2 Saran
Sebagai pengusaha yang sukses Chairul Tanjung harus tetap rendah hati,
agar menjadi teladan yang baik bagi pelajar di seluruh Indonesia. Dan untuk
seluruh mahasiswa agar mencontoh sikap dari Chairul Tanjung dalam bekerja
keras dan berusaha, agar tidak menyesal di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai