Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan: 10 LEMBARAN KERJA 8 SKS : 2

Dosen: Dr. Darwin MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :


Hari/ Tanggal: Prodi S2 Pendidikan Matematika Waktu : 10’
Senin, 12 April 2021 Fakultas Pascasarjana – Unimed Paraf Dosen
Nama Mhs: Kurnia Mildawati Gea Nilai :
Materi: Implementasi gaya-gaya kepemimpinan dalam penyelesaian permasalahan organisasi.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mereview dan memvalidasi gaya-gaya
kepemimpinan yang dalam penyelesaian masalah organisasi (rekayasa ide).

Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang implementasi gaya-gaya kepemimpinan
dalam penyelesaian permasalahan organisasi beserta rujukannya?
2. Simpulkan bentuk-bentuk implementasi gaya-gaya kepemimpinan dalam penyelesaian
permasalahan organisasi menurut Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di
atas (no.1)!

Jawaban:

1. Beberapa pendapat ahli tentang implementasi gaya-gaya kepemimpinan:


a. Menurut Likert dalam Morissan (2009: 71-72)
Likert mengelompokkan gaya kepemimpinan dalam empat sistem yaitu:
1) Sistem Otoriter-Eksploitatif Pemimpin tipe ini sangat otoriter, mempunyai
kepercayaan yang rendah terhadap bawahannya, memotivasi bawahan melalui
ancaman atau hukuman. Komunikasi yang dilakukan satu arah ke bawah (top-
down).
2) Sistem Benevolent-Authoritative Pemimpin mempercayai bawahan sampai
tingkat tertentu, memotivasi bawahan dengan ancaman atau hukuman tetapi tidak
selalu dan membolehkan komunikasi ke atas. Pemimpin memperhatikan ide
bawahan dan mendelegasikan wewenang, meskipun dalam pengambilan
keputusan masih melakukan pengawasan yang ketat.
3) Sistem Konsultatif Pemimpin mempunyai kekuasaan terhadap bawahan yang
cukup besar. Pemimpin menggunakan balasan (insentif) untuk memotivasi
bawahan dan kadang-kadang menggunakan ancaman atau hukuman. Komunikasi
dua arah dan menerima keputusan spesifik yang dibuat oleh bawahan.
4) Sistem Partisipatif
Pemimpin mempunyai kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahan,
memnggunakan insentif ekonomi untuk memotivasi bawahan. Komunikasi dua
arah dan menjadikan bawahan sebagai kelompok kerja.

b. Menurut Tannenbau dan Warrant H. Schmitdt dalam (Harbani, 2008:46)


Menurut Lippits dan White, terdapat tiga gaya kepemimpinan yaitu otoriter,
demokrasi, dan liberal.
1) Otoriter. Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Wewenang mutlak berada pada pimpinan
b) Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan
c) Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan
d) Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan
e) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para
bawahan dilakukan secara ketat
f) Prakarsa harus selalu berasal dari pimpinan
g) Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan
atau pendapat
h) Tugas-tugas dari bawahan diberikan secara instruktif
i) Lebih banyak kritik daripada pujian
j) Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat
k) Pmpinan menuntut kesetiaan tanpa syarat
l) Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman
m) Kasar dalam bersikap
n) Tanggung jawab dalam keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh pimpinan
2) Demokratis
Kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan dalam mempengaruhi
orang lain agar besedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara
pimpinan dan bawahan.
Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Wewenang pimpinan tidak mutlak
b) Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
c) Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
d) Komunikasi berlangsung timbal balik
e) Pengawasan dilakukan secara wajar
f) Prakarsa datang dari bawahan
g) Banyak kesempatan dari bawahan untuk menyampaikan saran dan
pertimbangan
h) Tugas-tugas dari bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan
daripada instruktif
i) Pujian dan kritik seimbang
j) Pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam batas masing-
masing
k) Pimpinan kesetiaan bawahan secara wajar
l) Pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak
m) Terdapat suasana saling percaya saling hormat menghormati, dan saling
menghargai
n) Tanggung jawab keberhasilan organisasi ditanggung secara bersama-sama
3) Liberal atau Laissez Faire
Kepemimpinan gaya liberal atau Laisssez Faire adalah kemampuan
mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan
dengancara berbagai kegiatan dan pelaksanaanya dilakukan lebih banyak
diserahkan kepada bawahan.
Gaya kepemimpinan ini bercirikan sebagai berikut:
a) Pemimpin melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan
b) Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan
c) Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh bawahan
d) Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahan
e) Hampir tiada pengawasan terhadap tingkah laku
f) Prakarsa selalu berasal dari bawahan
g) Hampir tiada pengarahan dari pimpinan
h) Peranan pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok
i) Kepentingan pribadi lebih penting dari kepentingan kelompok
j) Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh perseorangan

c. Menurut Berdasarkan Robert House dalam Wirjana dan Supardo (2005:49)


Teori motivasi pengharapan, Robert House bahwa seseorang pemimpin
menggunakan suatu gaya kepemimpinan yang tergantung dari situasi:
1) Kepemimpinan Direktif
Pemimpin memberikan nasihat spesifik kepada kelompok dan memantapkan
peraturan-peraturan pokok.
2) Kepemimpinan Suportif
Adanya hubungan yang baik antara pemimpin dengan kelompok dan
memperlihatkan kepekaan terhadap kebutuhan anggota.
3) Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin mengambil keputusan berdasarkan konsultasi dengan kelompok, dan
berbagi informasi dengan kelompok.
4) Kepemimpinan Orientasi Prestasi
Pemimpin menghadapkan anggota-anggota pada tujuan yang menantang, dan
mendorong kinerja yang tinggi, sambil menunjukkan kepercayaan pada
kemampuan kelompok.

2. Menurut saya gaya kepemimpinan dalam penyelesaian permasalahan organisasi adalah


pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan
tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan. Dasar yang dipakai untuk menentukan gaya
kepemimpinan:
1) Tugas yang harus dilakukan oleh pemimpin
2) Kewajiban pemimpin
3) Falsafah yang dianut pemimpin
Gaya kepemimpinan dipengaruhi oleh sifat dan perilaku yang dimiliki oleh pemimpin.
Karena sifat dan perilaku antara seorang dengan orang lainnya tidak persis sama, maka
gaya kepemimpinan ( leadership style ) yang diperlihatkanpun juga tidak sama. Selain itu
gaya kepemimpinan yang digunakan juga bergantung pada situasi bagaimana
permasalahan yang sedang dihadapi. Oleh karena itu, tidak dapat dimutlakkan salah satu
dari berbagai gaya kepemimpinan yang telah dibahas pada soal 1 sebagai gaya
kepemimpinan yang paling tepat.

Daftar Pustaka:
1. M.A, Morissan. 2009. Teori Komunikasi Organisasi. Bandung : Ghalia Indonesia
2. Harbani, Pasolong. 2008. Kepemimpinan Birokrasi, Bandung : CV.Alfabeta
3. Wirjana, Bernadine R., dan Susilo Supardo. 2005. Kepemimpinan, Dasar-Dasar dan
Pengembangannya. Yogyakarta, CV. Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai