Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik
Dosen Pengampu:
Nandang Jamiat Nugraha, M.Kep, Sp.Kep.Kom
Disusun oleh:
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena anugerah dari-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Stroke Pada Lansia dan Perawatannya”
ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar kita, yaitu
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh
alam semesta.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan mengenai stroke pada lansia dan perawatannya. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat di pahami oleh siapa saja yang
membacanya, dan semoga dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya
bagi siapa saja yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika ada kata yang
kurang berkenan, dan Kami mohon adanya kritik dan saran agar dapat memperbaiki
di saat yang akan datang.
Kelompok
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Definisi...............................................................................................................3
B. Etiologi...............................................................................................................3
C. Faktor Resiko Stroke..........................................................................................5
D. Manifestasi Klinis...............................................................................................5
E. Klasifikasi...........................................................................................................6
F. Pathway..............................................................................................................8
G. Saraf Kranial Pada Pasien Stroke.....................................................................10
H. Pemeriksaan Diagnostik...................................................................................11
I. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul...............................................12
J. Rencana Tindakan Keperawatan......................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lanjut usia merupakan suatu periode dari rentang kehidupan yang
ditandai dengan perubahan atau penurunan fungsi tubuh. Secara umum,
populasi penduduk lansia 60 tahun keatas pada saat ini di negara-negara dunia
diprediksikan akan mengalami peningkatan. Jumlah penduduk usia lanjut di
dunia saat ini diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan
diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar (Meiner, 2011).
Berdasarkan data WHO (World Health Organization) memperkirakan
sekitar 15 juta orang terkena stroke setiap tahunnya. Stroke merupakan
penyebab kematian utama urutan kedua pada kelompok usia diatas 60 tahun.
Penyakit stroke telah menjadi masalah kesehatan yang menjadi penyebab
utama kecacatan pada usia dewasa dan merupakan salah satu penyebab
terbanyak di dunia (WHO, 2016).
Di Indonesia belum ada data epidemologi stroke yang lengkap tetapi
dari tahun ke tahun cenderung meningat. Penderita stroke, diperkirakan setiap
tahunnya terjadi 500.000 penduduk terkena serangan stroke, sekitar 50% atau
250.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat (Yayasan
Stroke Indonesia, 2011).
Stroke merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan
subarachnoid, yang disebabkan oleh ecahnya pembuluh darah otak pada
daerah otak tertentu. Biasanya kejadian tersebut sedang melakukan aktivitas
atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat (Andra & Yessie, 2013).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari stroke?
2
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan definisi stroke
2. Untuk menyebutkan etiologi stroke
3. Untuk menjelaskan faktor resiko stroke
4. Untuk menyebutkan manifestasi klinis dari stroke
5. Untuk menjelaskan klasifikasi dari stroke
6. Untuk mengetahui mekanisme stroke
7. Untuk mengetahui kondisi saraf kranial penderita stroke
8. Untuk menjelaskan penatalaksanaan medis stroke
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang
disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi
pada siapa saja dan kapan saja (Muttaqin, 2012).
Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang
berkembang cepat akibat fungsi otak fokal (global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa ada
penyebab lain yang jelas selain vaskular. Stroke merupakan penyakit yang
paling sering menyebabkan cacat berupa kelumpuhan anggota gerak,
gangguan bicara, proses berpikir daya ingat, dan bentuk-bentuk kecacatan
yang lain sebagai akibat gangguan fungsi otak.
Stroke didefinisikan sebagai suatu manifestasi klinik gangguan
peredaran darah otak yang menyebabkan defisit neurologik yang berlangsung
lebih lama dari 24 jam (Boedhi Darmojo, 2015).
B. Etiologi
Menurut Muttaqin (2012) penyebab stroke yaitu:
1. Trombosis Serebral
Trombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi
sehingga meyebabkan iskemia jaringan otak yang dapat menimbulkan
edema dan kongesti disekitarnya. Trombosis bisanya terjadi pada orang
tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena
penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat
4
5
4. Hipoksia Lokal
Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia setempat adalah:
a. Spasme arteri serebri yang disertai perdarahan subaraknoid
b. Vasokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migren
D. Manifestasi Klinis
Menurut Amin Hardhi (2015) manifestasi stroke meliputi:
1. Tiba-tiba mengalami kelemahan atau kelumpuhan separuh badan
2. Bicara cadel atau pelo
3. Gangguan bicara dan bahasa
4. Gangguan penglihatan
7
E. Klasifikasi
Menurut Boedhi Darmojo (2015) klasifikasi stroke dibagi menjadi:
1. Stroke Hemoragik
Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subaraknoid.
Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada area otak tertentu.
Kesadaran klien umumnya menurun.
a. Perdarahan Intraserebral (PIS)
Pecahnya pembuluh darah (mikroaneurisma) terutama karena
hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak,
membentuk massa yang menekan jaringan otak, dan menimbulkan
edema otak. Peningkatan TIK yang terjadi cepat, dapat mengakibatkan
kematian mendadak karena herniasi otak. Perdarahan intraserebral
yang disebabkan hipertensi sering dijumpai di daerah putamen,
thalamus,pons dan serebelum.
b. Perdarahan Subaraknoid
Perdarahan ini berasal dari pecahnya aneurisma berry atau AVM.
Aneurisma yang pecah ini berasal dari pembuluh darah sirkulasi
Willisi dan cabang-cabangnya yang tedapat diluar parenkim otak.
Pecahnya arteri dan keluarnya keruang subaraknoid menyebabkan TIK
meningkatkan mendadak, meregangnya struktur peka nyeri sehingga
timbul nyeri kepala hebat, dan vasospasme pembuluh darah serebri
yang berakibat disfungsi otak global (nyeri kepala, penurunan
8
F. Pathway
Defisit neurologis
Kelemahan
neuromuskular
10
Menurtunnya
kekuatan
Kelemahan
untuk ADL
5. Defisit
perawatan
diri
Biasanya pada klien stroke tidak ada kelainan pada fungsi penciuman
2. Saraf II (Optikus)
Disfungsi persepsi visual karena gangguan jaras sensori primer di antara
mata dan korteks visual. Kilen mungkin tidak dapat memakai pakaian
tanpa bantuan karena ketidakmampuan untuk mencocokan pakaian ke
bagain tubuh.
3. Saraf III, IV, VI (Okulomotor, Troklearis, Abdusens)
Jika akibat stroke mengakibatkan paralisis, pada satu sisi otot-otot okularis
didapatkan penurunan kemamouan gerakan konjugat unilateral di sisi
yang sakit
4. Saraf V (Trigeminus)
Pada beberapa keadaan stroke menyebabkan paralisis saraf trigeminus,
penurunan kemampuan koordinasi gerakan mengunyah, penyimpangan
rahang bawah ke sisi ipsilateral, serta kelumpuhan satu sisi otot
pterigoideus internus dan eksternus.
5. Saraf VII (Fasialis)
Persepsi pengecapan dalam batas normal, wajah asimetris, dan otot wajah
tertarik ke bagian sisi yang sehat
6. Saraf VIII (Koklearis)
Tidak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli persepsi
7. Saraf IX dan X (Glosofaringeus dan Vagus)
Kemampuan menelan kurang baik dan kesulitan membuka mulut
8. Saraf XI (Asesorius)
Tidak ada atrofi otot sternoklidomastoideus dan trapezius
9. Saraf XII (Hipoglosus)
Lidah simetris, terdapat deviasi pada satu sisi dan fasikulasi, serta indra
pengecapan normal.
12
H. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Muttaqin (2012)
1. Angiografi serebral
Membantu menentukan penyebab dari stroke secara spesifik seperti
perdarahan arteriovena atau adanya rupture dan untuk mencari sumber
perdarahan seperti aneurisma atau malformasi vascular.
2. Lumbal Pungsi
Tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan lumbal
enunjukan adanya hemoragi pada subaraknoid atau perdarahan pada
intracranial. Pengingkatan jumlah protein menunjukkan adanya proses
inflamasi.
3. CT Scan
Pemindaian ini memperlihatkan secara spesifik letak edema, posisi
hematoma, adanya jaringan otak yang infark atau iskemia, dan posisinya
secara pasti.
4. MRI
Magnetic Imaging Resonance menggunakan gelombang magnetic untuk
menentukan posisi dan besar/luas terjadinya perdarahan otak.
5. USG Doppler
Untuk mengidentifikasi adanya penyakit arterioena (masalah sistem
karotis)
6. EEG
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak
dari jaringan yang infark sehingga menurunnya impuls listrik dalam
jaringan otak.
13
kerusakan.
2. Ubah posisi klien tiap 2 jam. 2. Menurunkan resiko terjadinya
iskema jaringan akibatsirkulasi
darah yang jelek pada daerah
yang tertekan.
3. Ajarkan klien untuk melakukan 3. Gerakan aktif memberikan massa,
latihan gerak aktif pada tonus dan kekuatan otot serta
ekstremitas yang tidak sakit. memperbaiki fungsi jantung dan
pernapasan.
4. Lakukan gerakan pasif pada 4. Otot volunteer akan kehilangan
ekstremitas yang sakit tonus dan kekuatannya bila tidak
dilatih untuk digerakan.
5. Bantu klien melakukan latihan
5. Untuk memelihara fleksibilitas
ROM, perawatan diri sesuai
sendi sesuai kemampuan.
toleransi.
Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuscular,
menurunnya kekuatan dan kesadaran, kehilangan kontrol
otot/koordinasi ditandai oleh kelemahan untuk ADL, seperti makan,
mandi, mengatur suhu air, melipat atau memakai pakaian.
Intervensi Rasional
Kaji kemampuan dan tingkat Membantu dalam mengantisipasi dan
penurunan dalam skala 0-4 untuk merencanakan pertemuan kebutuhan
melakukan ADL individual.
Hindari apa yang tidak dapat Klien dalam keadaan cemas dan
dilakukan klien dan bantu bila perlu terganggu hal ini dilakukan untuk
mencegah frustasi dan harga diri
klien.
Rencanakan tindakan untuk deficit Klien akan mampu melihat dan
penglihatan seperti tempatkan memakan makanan, akan mampu
makanan dan peralatan dalam suatu melihat keluar masuknya orang ke
18
Andra, & Yessie. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika.
Boedhi Darmojo. (2015). Buku Ajar Boedhi-Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia
Lanjut). Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
21