SPIRITUAL
MENGGUGAT AGAMA/TUHAN
Disusun Oleh:
Dengan do’a dan ikhtiar makalah ini telah kami susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan memberikan
pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.Walaupun makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan.
Bandung, 19 September2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................2
A. Definisi...........................................................................................................2
E. Terapi Psikoreligius........................................................................................4
B. Saran...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menggugat agama yaitu sikap tidak menyenangi bahkan memusuhi
terhadap agama,tuhan ,kepercayaan dan hal hal terkait spiritual.yang
disebabkan karena merasakan kehampaan,ketidakyakinan atau karena
semakin banyak masalah yang dihapinya dan tidak ada solusi yang
diberikan oleh agama atau tuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari pasien berkebutuhan khusus?
2. Bagaimana klasifikasi pasien berkebutuhan khusus?
3. Apa saja masalah psikoreligius pada pasien berkebutuhan khusus?
4. Apa penyebab masalah psikoreligius pada pasien berkebutuhan
khusus?
5. Bagaimana terapi psikoreligius?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pasien berkebutuhan khusus.
2. Untuk mengetahui klasifikasi dari pasien berkebutuhan khusus.
3. Untuk mengetahui masalah psikoreligius pada pasien berkebutuhan
khusus.
4. Untuk mengetahui penyebab masalah psikoreligius.
5. Untuk mengetahui apa saja terapi psikoreligius.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
1. Pengertian Pasien Berkebutuhan Khusus
The Commission on Dental Accreditation (CODA) mendefinisikan
Special Need Patient sebagai setiap individu dengan kondisi medis,
fisik, psikologis dan / atau sosial yang membutuhkan pengkhususan
perawatan gigi.
Anak berkebutuhan khusus (ABK) diartikan sebagai individu-
individu yang mempunyai karakteristik yang berbeda dari individu
lainnya yang dipandang normal oleh masyarakat pada umumnya.
Secara lebih khusus anak berkebutuhan khusus menunjukkan
karakteristik fisik, intelektual, dan emosional yang lebih rendah atau
lebih tinggi dari anak normal sebayanya atau berada di luar standar
normal yang berlaku di masyarakat. Sehingga mengalami kesulitan
dalam meraih sukses baik dari segi sosial, personal, maupun aktivitas
pendidikan.
2
3
E. Terapi Psikoreligius
Terapi psikoreligius adalah terapi yang biasanya melalui
pendekatan keagamaan yang dianut oleh klien dan cenderung untuk
menyentuh sisi spiritual manusia.
Salah satu bentuk terapi psikoreligius antara lain Terapi Shalat dan
Zikir. Dalam terapi shalat ini semua gerakan, sikap dan perilaku dalam
shalat dapat melemaskan otot yang kaku, mengendorkan tegangan
sistem saraf, menata dan mengkonstrusi persendian tubuh, sehinga
dapat meningkatkan dampak positif terhadap kesehatan syaraf dan
tubuh. Zikir yang dihafalkan secara baik dan benar sesuai aturan dalam
ilmu tajwid dan dipahami arti dan dihayati maknanya disertai dengan
kesungguhan.
1. Terapi Shalat
5
A. Kesimpulan
B. Saran
Diharapkan perawat dan keluarga membantu mendukung klien atau pasien
dalam proses penyebuhan sehingga tidak ada masalah keperawatan yang akan
dialami pasien khususnya spiritual klien sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup pasien.
7
8
DAFTAR PUSTAKA
Hawari. Dadang. 2008. Integrasi Agama Dalam Pelayanan Medik. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI