Anda di halaman 1dari 9

Resume

A. Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya


yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku atau kepribadian. Gaya (Style)
kepemimpinan yang baik adalah suatu gaya yang dapat memaksimumkan produktivitas,
kepuasan kerja, pertumbuhan, & mudah menyesuaikan dengan segala situasi yang
berkembang & ada disekitar kita.

Beberapa defenisi Gaya Kepemimpinan oleh para ahli dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kartini Kartono (2008) :


Gaya kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian yang
membedakan seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain.
2. Miftah Thoha (2010) :
Gaya kepemimpinan merupakan norma prilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat
orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain atau bawahan.
3. Yayat M Herujito (2006) :
Gaya kepemimpinan bukan bakat, oleh karena itu gaya kepemimpinan dipelajari dan
dipraktekan dalam penerapannya harus sesuai dengan situasi yang dihadapi. Gaya (Style)
kepemimpinan yang baik adalah suatu gaya yang dapat memaksimumkan produktivitas,
kepuasan kerja, pertumbuhan, & mudah menyesuaikan dengan segala situasi yang
berkembang & ada disekitar kita.
4. Wijaya Supardo (2006) :
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara dan porses kompleks dimana seseorang
mempengaruhi orang-orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas atau suatu sasaran dan
mengarahkan organisasi dengan cara yang lebih masuk akal.
5. Veithzal Rivai (2004) :
Gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi
bawahan agar sasaran organisasi tercapai.
6. Stephen P. Robbins (2005) :
Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan seseorang untuk mempengaruhi kelompok
menuju tercapainya sasaran.
7. Malayu. S. P Hasibuan (2011) :
Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar
mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.

Dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah kemampuan seseorang pemimpin


dalam mengarahkan, mempengaruhi , mendorong dan mengendalikan orang bawahan untuk
bisa melakukan sesuatu pekerjaan atas kesadarannya dan sukarela dalam mencapai suatu
tujuan tertentu.
Wahjosumidjo (1994)
mengatakan bahwa perilaku pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah sesuai dengan gaya kepemimpinan seseorang.

1.Gaya kepemimpinan Direktif adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang
akan dilakukan diputuskan oleh pimpinan semata-mata. Ciri-ciri pemimpin dengan gaya
direktif:
• Wewenang mutlak berada di tangan pemimpin.
• Hanya pemerintah yang berhak memberikan keputusan. Maksudnya pemimpin yang
membuat perencanaan & keputusan serta memberikan perintah kepada anak buah & anak
buah hanya perlu mematuhi & melaksanakan perintah. Jadi anak buah tidak berhak
memberikan masukan atau perencanaan.
• Keputusan & Kebijakan selalu dibuat oleh.
• Komunikasi berlangsung satu arah dari atasan kepada bawahan.
• Pengawasan terhadap tingkah laku"kegiatan" pekerjaan dilakukan secara ketat.
• Tugas-tugas bawahan diberikan secara intruktif.
• Lebih banyak kritikan daripada pujian "menuntut prestasi" & cenderung adanya
ancaman"paksaan & hukuman kepada anak buah.

2. Gaya kepemimpinan Konsultatif adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar


bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai
kegiatan yang akan dilakukan oleh pemimpin setelah mendengarkan masukan/saran dari
bawahan. Ciri-ciri pemimpin dgn gaya konsultatif:
• Kadar direktif rendah.
• Kadar suportif tinggi.
• Komunikasi dilakukan timbal balik.
•Masih memberikan pengarahan yang spesifik.
•Pimpinan secara bertahap memberikan tanggungjawab kepada pegawai walaupun bawahan
masih dianggap belum mampu.
•Tingkat kematangan bawahan rendah sampai sedang.

3. Gaya kepemimpinan Partisipatif adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar


bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai
kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan & bawahan. Ciri-ciri
pemimpin dengan gaya partisipatif :
•Pemimpin melakukan komunikasi dua arah.
•Secara aktif mendengar & merespon segenap kesukaran bawahan.
•Mendorong bawahan untuk menggunakan kemampuan secara maksimal dalam operasional.
•Melibatkan bawahan dlm pengambilan keputusan.
•Mendorong bawahan untuk berpartisipasi.
•Tingkat kematangan bawahan sedang sampai tinggi
Macam-macam gaya kepemimpinan menurut Stephen. P. Robbins (2005) terdiri dari :

1.Gaya Otokratis
Gaya Otokratis menggambarkan pemimpin yg biasanya cenderung memusatkan wewenang,
mendiktekan metode kerja, membuat keputusan unilateral, & membatasi partisipasi
karyawan. Ciri-ciri pemimpin dengan gaya otokratis:
• Memegang kewenangan mutlak (bersikap adigang, adigung dan adiguna).
• Kuasa dipusatkan pada diri pemimpin (aji mumpung).
• Merumuskan sendiri ide, rencana & tujuan.
• Memilih kebijakan sendiri.
• Menetapkan keputusan sendiri.

2. Gaya Demokratis
Gaya Demokratis menggambarkan pemimpin yang cenderung melibatkan karyawan dalam
mengambil keputusan, mendelegasikan wewenang, mendorong partisipasi dlm memutuskan
metode & sasaran kerja, serta menggunakan umpan balik sebagai peluang utk melatih
karyawan. Ciri-ciri pemimpin dengan gaya demokratis:
• Wewenang pimpinan tidak mutlak.
• Terdapat pelimpahan sebagian wewenang kepada bawahan.
• Keputusan atau Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan & bawahan.
• Komunikasi berlangsung timbal balik.
• Pengawasan dilakukan secara wajar.
• Prakarsa datang dari pimpinan maupun bawahan.
• Penyaluran aspirasi bawahan secara luas.
• Tugas diberikan bersifat permintaan.
• Pujian & kritik seimbang.
• Pimpinan mendorong prestasi bawahan.
• Kesetiaan bawahan secara wajar.
• Memperhatikan perasaan bawahan.
• Suasana saling percaya, menghormati & menghargai.

3. Gaya Laissez Faire; Dlm gaya laisezz faire (bebas), pemimpin umumnya memberi
kelompok kebebasan penuh untuk membuat keputusan & menyelesaikan pekerjaan dengan
cara apa saja yang dianggap sesuai. Ciri-ciri pemimpin dengan gaya Laissez Faire:
• Memberi kebebasan kepada para bawahan.
• Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan.
• Semua pekerjaan & tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan.
• Tidak mempunyai wibawa.
• Tidak ada koordinasi & pengawasan yang baik.

Rensis Likert (1932) berpendapat, Gaya Kepemimpinan dikelompokkan menjadi 4 macam;


1.Eksploitatif; pemimpin yang memeras bawahan, bawahan harus mencapai tujuan yang
ditetapkan, kalau tidak bisa dihukum. Ciri-ciri pemimpin gaya eksploitatif:
- Pemimpin tipe ini sangat otoriter.
-Mempunyai kepercayaan yang rendah terhadap bawahannya.
-Memotivasi bawahan melalui ancaman/hukuman.
-Komunikasi yang dilakukan satu arah ke bawah (top-down).

2.Otoritatif; pemimpin yang keras terhadap bawahan, bawahan tidak boleh memberi
komentar terhadap perintah pemimpin. Ciri-ciri pemimpin gaya otoritatif:
-Pemimpin mempercayai bawahan sampai tingkat tertentu.
-Memotivasi bawahan dgn ancaman/hukuman tetapi tidak selalu & membolehkan
komunikasi ke atas.
-Pemimpin memperhatikan ide bawahan & mendelegasikan wewenang.
-Dlm pengambilan keputusan masih melakukan pengawasan yang ketat.

3.Konsultatif; pemimpin yg selalu meminta pendapat dari bawahan , perintah biasanya


dikeluarkan setelah diskusi dgn bawahan. Ciri-ciri pemimpin gaya konsultatif:
-Pemimpin mempunyai kekuasaan terhadap bawahan yang cukup besar.
-Pemimpin menggunakan balasan (insentif) untuk memotivasi bawahan.
-Memmotivasi bawahan kadang-kadang menggunakan ancaman/hukuman.
-Komunikasi 2 arah & menerima keputusan spesifik yang dibuat oleh bawahan.

4.Partisipatif; pemimpin yang selalu mengambil keputusan sesuai kesepakatan bawahan. Ciri-
ciri pemimpin gaya partisipatif:
-Pemimpin mempunyai kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahan.
-Menggunakan insentif ekonomi utk memotivasi bawahan.
-Komunikasi 2 arah & menjadikan bawahan sebagai kelompok kerja.

B. Tipe Kepemimpinan

Tipe tipe kepemimpinan dpt diartikan sbg cara seseorang dlm memimpin orang lain. Cara
memimpin yg paling tepat bergantung pada fungsi sang pemimpin, orang-orang yang
dipimpinnya , serta situasi dlm ling. kerja. Ada banyak faktor yang dpt memengaruhi fungsi
pemimpin & kelompoknya. Oleh sebab itu, tipe-tipe kepemimpinan juga bervariasi.

1. Otoriter
Kepemimpinan otoriter terpusat pada bos sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Pada tipe
kepemimpinan ini, para pemimpin membuat keputusan, peraturan, dan prosedur berdasarkan
pemikiran sendiri. Mereka jugalah yang bertanggung jawab. Lingkungan kerja yang otoriter
tidak memberikan keleluasaan kepada orang-orang yang bekerja di dalamnya. Akan tetapi,
tipe kepemimpinan ini sangat berguna dalam situasi genting ketika keputusan harus diambil
dengan cepat.
2. Demokratis
Berkebalikan dengan otoriter, tipe kepemimpinan demokratis mengutamakan kontribusi
orang-orang di lingkungan kerja. Pemimpin kemudian menentukan keputusan akhir, tapi ia
akan mendelegasikan wewenangnya kepada orang lain. Tipe kepemimpinan ini sangat cocok
diterapkan dalam bidang medis atau teknologi. Pasalnya , bidang-bidang ini membutuhkan
kolaborasi antara tiap anggotanya agar bisa berfungsi secara optimal.

3. Delegatif
Para pemimpin yg menerapkan tipe-tipe kepemimpinan delegatif memberikan wewenang
bagi anggotanya untuk mengambil keputusan. Tipe kepemimpinan ini sangat berguna bila
dijalankan oleh orang-orang berpengalaman. Meski begitu, tipe kepemimpinan delegatif
jarang diterapkan karena lebih banyak kelemahannya. Kelemahan tersebut di antaranya
motivasi yg rendah, kecenderungan anggota untuk saling menyalahkan, & kurangnya
produktivitas.

4. Transformasional
Berbeda dengan tipe lainnya, tipe kepemimpinan transformasional berfokus pada perubahan
dalam organisasi, kelompok, & unsur lain yg terlibat di dalamnya. Sang pemimpin mampu
memotivasi kelompok & mengarahkannya pada perubahan yang baik. Para pemimpin
transformasional biasanya cerdas, enerjik, & penuh semangat. Mereka mendorong orang-
orang yang dipimpinnya untuk melakukan beragam hal di luar target awal sehingga
pencapaian yang dihasilkan juga tinggi.

5. Transaksional
Tipe kepemimpinan transaksional berfokus pada status pemimpin & orang-orang yang
dipimpinnya. Terdapat garis komando jelas yang harus dipatuhi sehingga semua orang
memahami perannya masing-masing. Sebagai gantinya, para pemimpin memberikan reward
bagi anggota kelompok yg memiliki performa baik. Kekurangannya adalah tidak adanya
ruang untuk berkreasi & berpikir di luar tatanan yang telah ada.

6. Situasional
Ini merupakan tipe kepemimpinan yg unik, sebab para pemimpin bertindak berdasarkan
lingkungan kerja & orang yang dihadapi. Teorinya mengatakan bahwa seorang pemimpin
bisa berfungsi dgn optimal bila perannya sesuai dgn situasi kerja. Ada empat cara yang
dilakukan dalam tipe-tipe kepemimpinan situasional. Di antaranya:
• Mengarahkan langsung (directing): pemimpin memberikan seluruh instruksi secara spesifik.
• Melatih (coaching): pemimpin memberikan sebagian besar instruksi disertai sedikit
dorongan.
• Mendukung (supporting): pemimpin memberikan sebagia kecil instruksi, tapi banyak
menawarkan bantuan.
• Delegasi (delegating): pemimpin tidak lagi memberikan instruksi maupun bantuan karena
anggota kelompoknya telah mampu melakukan tugas tersebut.
7. Karismatik
Pada tipe kepribadian karismatik, pemimpinnya adalah para sosok yang memiliki kepribadian
kuat. Ini merupakan sumber kekuatan yang membuat banyak orang menghargai nilai yang
mereka anut. Para pemimpin karismatik tidak sekadar terkenal karena posisi atau kepemilikan
terhadap suatu hal. Mereka mampu mengubah arah pandang pengikutnya yg sudah mengakar
menjadi suatu hal yang lebih baik lagi.

8. Melayani / Servant leadership


Tipe kepemimpinan selanjutnya yakni para pemimpin yang tak sungkan melayani. Tipe
kepemimpinan ini percaya bahwa, ketika anggota tim merasa terpenuhi secara pribadi &
profesional maka mereka akan mampu menghasilkan pekerjaan yang hebat bagi perusahaan.
Pemimpin ini mengutamakan kepuasan bagi karyawan, sehingga tidak mungkin bila mereka
tidak dihormati oleh tiap karyawan. Mereka adalah tipe kepemimpinan yang baik & terampil
dalam membangun moral karyawan serta mampu membuat karyawan betah bekerja lama di
perusahaan.

9. Birokrasi
Pemimpin dengan tipe birokrasi mengharapkan anggota tim untuk mengikuti aturan dan
prosedur yang tepat, sesuai yang sudah ditulis. Tipe kepemimpinan ini fokus pada tugas
dalam hierarki di mana setiap karyawan sudah memiliki daftar tanggung jawab masing-
masing. Tipe kepemimpinan ini paling cocok bekerja dalam industri atau departemen yang
sangat diatur seperti keuangan, kesehatan dan pemerintah.

10. Visioner
Tipe kepemimpinan terakhir adalah tipe visioner. Pemimpin yg memiliki tipe ini biasanya
memiliki visi yang jelas dgn selalu berinovasi dalam rangka mencapai target yang ditentukan.
Mereka yang memiliki tipe kepemimpinan ini, selalu mendorong anggota timnya untuk selalu
memacu dan mencoba hal-hal baru dalam meningkatkan kinerja & menemukan metode yang
ideal dalam proses pencapaian tujuan. Tipe ini juga memberikan kepercayaan penuh kepada
anggota timnya untuk berkembang. Dgn kepemimpinan ini, anggota tim dapat berkembang
secara cepat dengan belajar dari pengalaman sebelumnya & menemukan solusi secara
mandiri.
C. Teknik Kepemimpinan

Terdapat beberapa teknik-teknik kepemimpinan yang digunakan oleh para pemimpin dalam
menyelenggarakan organisasi, baik organisasi pemerintah (non provit) maupun swasta
(provit). Dalam pelaksanaan kepemimpinan, seorang pemimpin harus berusaha untuk
meningkatkan kecakapan, kemampuan serta pengetahuan para pegawai, sehingga pada
akhirnya akan tercapai prestasi kerja yang optimal. Untuk pencapaian tujuan kepemimpinan
tersebut, maka seorang pemimpin harus memperhatikan teknik-teknik kepemimpinan dalam
pelaksanaan kepemimpinannya.

Kartono,(2005:95)
Teknik kepemimpinan adalah kemampuan & keterampilan teknis serta sosial pemimpin
dalam menerapkan teori-teori kepemimpinan pada praktek kehidupan serta organisasi
melingkupi konsep-konsep pemikiran perilaku sehari-hari & semua peralatan yang
dipakainya. Teknik kepemimpinan dapat juga dirumuskan sebagai cara bertindaknya
pemimpin dengan bantuan alat-alat fisik & macam-macam, kemampuan psikis untuk
mewujudkan kepemimpinannya. Kartono (2002:82-83) mengemukakan kategori teknik
kepemimpinan meliputi :
1. Etika profesi pemimpin dan etiket
2. Kebutuhan dan motivasi (manusia)
3. Dinamika kelompok
4. Komunikasi
5. Kemampuan pengambilan keputusan
6. Keterampilan berdiskusi

Karyadi (1983);
Teknik kepemimpinan merupakan semua peraturan, cara, metoda & lain-lainnya yang dapat
dipakai dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya dengan sebaik-baiknya sehingga dapat
memperoleh hasil yang sebesar-besarnya. Karyadi mengemukakan teknik-teknik
kepemimpinan sebagai berikut :
a.Teknik menyiapkan orang-orang supaya mau menjadi pengikut.
b.Teknik memperlakukan orang-orang sebgai manusia, bukan sebgai alat.
c.Teknik untuk menjadi tauladan bagi pengikut.

Pamudji (2001);
teknik kepemimpinan adalah suatu cara yang merupakan pola tetap untuk mempengaruhi
orang-orang agar bergerak kearah yang diinginkan si pemimpin. Teknik-teknik
kepemimpinan menurut Pamudji yaitu:
1. Teknik Pematangan atau Penyiapan Pengikut; Teknik pematangan ini dimaksudkan untuk
memberikan keterangan yang jelas & faktual kepada orang-orang, sehingga mereka dapat
memiliki keterangan yang jelas & dalam mengenai sesuatu hal yang menyebabkan timbulnya
kemauan untuk mengikuti pemimpin sesuai dengan rasa, hati & akal mereka.
2. Teknik Human Relations; Proses/rangkaian kegiatan memotivasi orang, yaitu keseluruhan
proses pemberian motif (dorongan) agar orang mau bergerak. Dlm hal ini yang dapat
dijadikan motif yaitu pemenuhan kebutuhan yang meliputi kebutuhan fisik (sandang, pangan,
& papan) serta kebutuhan psikologis seperti kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan akan
keamanan, kebutuhan untuk diikut sertakan dll.
3. Teknik menjadi teladan; Mengikuti sikapnya yang baik dalam bertindak. Dengan
memberikan contoh yang baik, diharapkan orang- orang yg digerakkan mau mengikuti apa yg
dilihat. hakekat dari pemberian contoh ini diwujudkan dalam 2 aspek, yaitu aspek negatif
dalam bentuk larangan/pantangan & aspek positif dlm bentuk anjuran atau keharusan dalam
berbuat .
4. Teknik Persuasi & Pemberian Perintah; Teknik persuasif/ ajakan menunjukkan kepada
suatu suasana dimana antara kedudukan pimpinan dengan bawahan tdk terdapat batasan yang
jelas, sehingga pemimpin tidak dapat menggunakan kekuatan & kekuasaannya, sedangkan
teknik pemberian perintah yaitu menyuruh orang yang diberi perintah utk mematuhi yg
memberi perintah melakukan sesuatu.
5. Teknik Penggunaan Sistem Komunikasi yang cocok ; Teknik penggunaan sistem
komunikasi yang cocok yaitu menyampaikan suatu maksud/keinginan kpd pihak lain baik
dalam bentuk penerangan, persuasi, perintah dsb. dalam hal ini yg terpenting bahwa apa yang
diinginkan pimpinan dalam memberikan perintah dapat dipahami dengan baik oleh bawahan,
sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam melaksanakan tugas.
6. Teknik Penyediaan Fasilitas- Fasilitas; Jika sekelompok orang sudah siap untuk mengikuti
ajakan pemimpin maka orang- orang tersebut harus diberi fasilitas & kemudahan.

Suradinata (1997 : 115):

1. Teknik kepemimpinan pokok, ialah teknik kepemimpinan yang dapat digunakan sebagai
dasar dari seluruh macam kepemimpinan, seperti :
- Teknik menyiapkan orang- orang supaya menjadi pengikut;
- Teknik memperlakukan orang- orang sebagai manusia bukan sebagai alat;
- Teknik utk menjadi teladan bagi pengikut.

2.Teknik kepemimpinan harus khusus, yaitu teknik kepemimpinan lainnya utk menambah
teknik kepemimpinan pokok, agar supaya tugas kepemimpinan dalam bidang khusus tertentu
dapat dijalankan dengan hasil yang baik seperti perusahaan industri, perusahaan pertanian,
keolahragaan, kemiliteran, kepolisian dan lain sebagainya.
Pertanyaan

1. Gaya Kepemimpinan Presiden


Menurut saya, gaya kepemimpinan presiden saat ini berdasarkan teori Rensis Likert (1932)
yaitu Gaya Partisipatif; pemimpin yang selalu mengambil keputusan sesuai kesepakatan
bawahan. Ciri-ciri pemimpin gaya partisipatif:
-Pemimpin mempunyai kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahan. Dalam hal ini yaitu
kepercayaan terhadap menteri-menterinya beserta perwakilan di daerah.
-Menggunakan insentif ekonomi untuk memotivasi bawahan.
-Komunikasi 2 arah & menjadikan bawahan sebagai kelompok kerja.

2. Gaya Kepemimpinan Gubernur Papua


1.Telling (Pemberitahu) Gaya ini paling tepat utk kesiapan pengikut rendah. Ini menekankan
perilaku tugas tinggi & perilaku hubungan yg terbatas. Gaya kepemimpinan telling (kadang2
disebut directing) ad. karakteristik gaya kepemimpinan dgn komunikasi satu arah. Pemimpin
memberitahu individu atau kelompok soal apa, bagaimana, mengapa, kapan & dimana sebuah
pekerjaan dilaksanakan . Pemimpin selalu memberikan instruksi yg jelas, arahan yg rinci,
serta mengawasi pekerjaan secara langsung. Ciri-ciri pemimpin dgn gaya telling:
• Tinggi tugas & rendah hubungan.
• Pengawasan dilakukan dgn ketat.
• Pemimpin menerangkan kepada bawahan apa yg harus dikerjakan & bagaimana
mengerjakannya.
• Kekuatan dari gaya kepemimpinan ini ad. dlm kejelasan apa yg di inginkan, kapan
keinginan itu harus dilaksanakan & bagaimana caranya.
• Kelemahannya adalah selalu ingin mendominasi semua persoalan sehingga ide & gagasan
bawahan tidak berkembang.

3. Gaya Kepemimpinan Bupati Mimika


Gaya Laissez Faire; Dlm gaya laisezz faire (bebas), pemimpin umumnya memberi kelompok
kebebasan penuh untuk membuat keputusan & menyelesaikan pekerjaan dengan cara apa saja
yang dianggap sesuai. Ciri-ciri pemimpin dengan gaya Laissez Faire:
• Memberi kebebasan kepada para bawahan.
• Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan.
• Semua pekerjaan & tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan.
• Tidak mempunyai wibawa.
• Tidak ada koordinasi & pengawasan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai