Anda di halaman 1dari 4

JUAN KAHLIL GANDEGUAY

NPP 30.1484

KELAS A6

1. Kelemahan Pohon keputusan


 kurang stabil, karena perubahan kecil yang terdapar dalam objek dapat menghasilkan
perubahan besar dalam struktur pohon kepputusan yang optimal
 Overlap, jika dalam pengambilan keputusan terdapat banyak data yang membutuhkan
waktu dalam pengambilan keputusan
 Pohon keputusan bisa saja error jika dalam besar
 Sulitnya dalam mendesain pohon keputusan yang optimal

2. Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan seseorang dari sisi ekonomi untuk


memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi
pengeluaran. Seseorang akan dikatakan miskin jika mereka memiliki rata-rata
pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan. Upaya Pemerintah Kabupaten
Kutai Kartanegara untuk menanggulangi masalah kemiskinan dan kesejahteraan
masyarakat yaitu dengan menyediakan berbagai macam program bantuan. Melalui Dinas
Sosial  program bantuan tersebut dijalankan, setiap program bantuan memiliki keriteria
yang berbeda-beda dalam penentuan penerimanya, sehingga membuat proses perekapan
menjadi lebih lama. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibutuhkan suatu sistem
yang dapat membantu dan memudahkan aparat daerah dalam proses penentuan calon
penerima program bantuan sesuai dengan persyaratan yang ada, dimana sistem tersebut
mampu melakukan klasifikasi berdasarkan kriteria program bantuan. Untuk melakukan
pengklasifikasian, dalam penelitian yaitu dengan menerapkan Algoritma decision tree
dalam penentuan penerima program bantuan daerah dengan menggunakan algoritma ID3
berdasarkan model pohon keputusan untuk menentukan calon penerima bantuan agar
bantuan yang disalurkan merata dan tepat pada sasarannya.
3. Pembuatan keputusan yang sulit terkadang datang ketika kita melakukan suatu pekerjaan.
Saat Anda melakukan pekerjaan, tidak jarang Anda mengalami situasi di mana Anda
telah mengambil keputusan yang buruk, walaupun Anda dan tim telah bekerja keras
mengumpulkan fakta dan melakukan analisis. Anda mungkin merasa kecewa karena telah
gagal melakukan kewajiban Anda. Namun, sebagai seorang pemimpin, Anda diharapkan
untuk mencari cara mengatasi masalah pengambilan keputusan tersebut. sebelum mulai
mengatasi masalah, para pemimpin pada dasarnya diharapkan untuk tetap positif dan
tidak fokus pada penyesalan, tetapi fokus memandang depan, yaitu mencari solusi.
Berikut adalah hal-hal yang harus dilakukan terlebih dahulu:
 Komunikasi
Mengakui kesalahan adalah langkah pertama untuk menunjukkan kerentanan,
kerendahan hati, dan membangun kepercayaan diri Anda dan para stakeholders.
Tunjukkan juga kepedulian kepada mereka yang mengalami konsekuensi dari situasi
yang terjadi. Berikan mereka kesempatan untuk menyuarakan kekhawatiran dan
mengajukan pertanyaan.
 Tanggung Jawab
Para pemimpin yang hebat akan bertanggung jawab sepenuhnya, meskipun
bawahannya yang melakukan kesalahan. Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin
tersebut menghargai hubungan dengan bawahannya.

Dalam proses mencari tindakan untuk mengatasi masalah atas keputusan yang
diambil sebagai tanggung jawab para pemimpin, ada beberapa yang bisa dilakukan:

 Tentukan deadline
Alokasikan waktu tertentu dan tentukan deadline untuk mengatasi masalah atas
pengambilan keputusan tersebut. Lalu, informasikan deadline ini kepada tim
Anda yang juga mengambil peran dalam mengatasi masalah tersebut.

 Mencari sudut pandang berbeda


Ciptakan lingkungan di mana umpan balik diharapkan dan dihargai. Ajukan lebih
banyak pertanyaan mengenai solusi yang perlu diambil kepada tim Anda.
Mendorong umpan balik  departemen lain seperti: SDM, pemasaran, penjualan,
R&D, dan operasi akan membantu memberikan sudut pandang berbeda dalam
mencari solusi. Anda mungkin dapat mempertimbangkan solusi yang mereka
ajukan untuk menghindari kesalahan yang sama di masa depan.
 Bersikap transparan
Pastikan Anda terlibat dengan proses pengerjaan proyek karyawan. Terlibat
artinya Anda harus berusaha meningkatkan employee engagement dengan cara
memotivasi mereka untuk selalu berkembang dan menghargai setiap pencapaian
karyawan. Pada akhirnya, sifat-sifat positif yang terbentuk dalam suatu kelompok
akan membantu pengambilan keputusan di masa depan.

4. Tahap 1. Indetifikasi dan definisi masalah Tahap ini meliputi kegiatan pengambilan
informasi, proses informasi, dan pertimbangan yang mendalam. Organisasi dapat diukur
dengan perbedaan antara tingkat hasil yang diharapkan pada perumusan tujuan dan
sasaran dengan hasil yang dicapai sesungguhnya.Beberapa indikator lain yang dapat
membantu dalam melihat permasalahan organisasi adalah sebagai berikut ; a.
Penyimpangan kinerja Indikator ini muncul apabila terjadi sebua perubahan secara tiba –
tiba pada beberapa pola kinerja yang telah ditetapkan. Contohnya, meningkatnya
perputarn karyawan, tingkat absensi yang meningkat, penurunan tingkat penjualan,
pengeluaranb. Kritikan orang lain Berbagai tindakan orang diluar organisasi bisa menjadi
pentujuk adanya masalah. Pelanggan mungkin tidak puas dengan sebuah produk yang
dikomsumsi, pemerintah memberikan tindakan hukum, dan serikat buruh yang mungkin
memberikan keluhannya. c. Lingkungan Lingkungan dapat memberi informasi masalah
melalui berbagai cara. Contoh jika pesaing sukses dalam meluncurkan produk baru yang
menjadi pesaing produk organisasi, maka timbul suatu masalah. Tipe – Tipe Masalah a.
Masalah terstruktur dan tidak terstruktur Masalah–masalah terstruktur merupakan
masalah pada umumnya, terus terang dan jelas dalam hal informasi yang membutuhkan
untuk menyelesaikanya. Sebagai contoh, masalah–masalah pribadi biasanya terjadi ketika
pembuatan keputusan kenaikan gaji dan promosi permintaan liburan, tugas-tugas
kepanitian, dan sebagainya. Masalah tidak terstruktur (unstructured problems) merupakan
masalah yang membingungkan dan memiliki informasi yang terbatas dalam situasi yang
baru atau tidak terduga. Contohnya, perusahaan dihadapi pada problem dimana unit
bisnisnya terpaksa dijual karena hilangnya pelanggan. b. Masalah menghadapi krisis
Suatu masalah krisis merupakan masalah yang tidak terduga dan dapat menghancurkan
jika tidak tertangani dengan cepat dan tepat. Para manajer menghadapi persoalan krisis
multi dimensi dan mereka mengantisipasi krisis–krisis itu dengan berbagai cara, misalnya
dengan membentuk sistem informasi krisis.

Tahap-tahap 2. Mengembangkan alternatif pemecahan. Pengembangan alternatif


merupakan proses pencarian dimana lingkungan intern dan ekstern yang relavan dari
organisasi diperiksa untuk memberikan informasi yang dapat dikembangkan menjadi
alternatif yang mungkin. Namun demikian, manajer harus ingat akan beberapa
keterbatasan dalam setiap alternatif, misalnya keterbatasan dalam masalah hukum, etika,
peraturan yang ada.

Tahap 3. Evaluasi alternatif pemecahan Pada situasi yang lain, manajemen lebih sering
menghadapi situasi dengan kepastian yang tinggi. Dalam hal ini tidak mudah
memperkirakan konsekuesin dari keputusan. Situasi resiko dengan tidak pasti berada
diantara dari ekstern tersebut. \ Oleh karena itu hubungan antara alternatif keluaran
didasarkan pada tiga kondisi tersebut adalah : 1. Kodisi kepastian. 2. Kondisi berisiko 3.
Kondisi ketidakpastian

Tahap 4. Memilih alternatif Tahap ke empat merupakan tindakan terpenting yaitu


memilih alternatif terbaik diantara alternatif – alternatif yang telah dinilai dan di evaluasi.
Tujuan pemilihan alternaif adalah memecahka masalah agar dapat mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Walaupun manajer sebagai pengambil
keputusan memilih alternatif dengan harapan mencapai sasaran, tetapi memilih tersebut
seharus tidak dipandang sebagai suatu aktifitas yang mandiri.

Tahap 5. Implementasi keputusan Implementasi mencakup pencapaian keputusan itu


kepada orang–orang yang terkait dan mendapatkan komitmen mereka pada keputusan
tersebut. Oleh karena itu pekerjaan manajer tidak hanya terbatas pada keterampilan
memilih pemecahan yang baik, akan tetapi meliputi juga pengetahuan dan keterampilan
yang perlu untuk melaksanakan pemecahan masalah tersebut menjadi perilaku dalam
organisasi.

Tahap 6. Evaluasi dan pengendalian Tahap terakhir adalah monitor dan evaluasi. Tahap
ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa pelaksanaan keputusan yang diambil
mengenai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai. Jika ternyata tujuan tidak tercapai,
manajer dapat melakukan respon dengan cepat

Anda mungkin juga menyukai