Anda di halaman 1dari 4

BAB III

SOLUSI DAN PEMBAHASAN

A. Solusi dan Pembahasan Permasalahan J-1

Dalam pengambilan sebuah keputusan dan kebijakan dalam sebuah


organisasi diperlukan kecerdasaan emosional yang seimbang dengan kecerdasan
spiritual , agar keputusan yang dilaksanakn dapat dipertanggung jawabkan oleh
setiap pihak dengan sebaik-baiknya. Berikut cara yag dapat dilakukan dalam
pengambilan keputusan , yaitu :

- Mengerti Pokok Permasalahan yang Terjadi

Setiap permasalahan dan tantangan yang dihadapi setiap manusia begitu


unik adanya. Penanganan dari setiap kasus dan hambatan hidup setiap orang pasti
berbeda satu dengan yang lain. Tips yang pertama untuk mengambil waktu
sejenak dan berpikir secara mendalam tentang duduk perkara yang sedang hadapi.
Pertimbangkan secara matang setiap dampak positif dan negatif yang ditimbulkan.
Ketika keputusan itu adalah sesuatu sifat urgensitasnya tinggi, sebaiknya pemimpin
benar-benar membuat dirinya tenang dan tidak tersulut emosi dan rasa khawatir
karena tentu saja ketika pikiran sedang kalut dan hati tidak keruan, keputusan
yang diambil tidaklah bijaksana dan cenderung terburu-buru sehingga tidak
mempertimbangkan secara mendalam dampak yang akan ditimbulkannya.

- Mengumpulkan Berbagai Informasi

Saat hendak mengambil keputusan, sebaiknya setiap informasi yang berkenaan


dengan masalah itu dikumpulkan dan dipelajari secara mendalam. Analisis
permasalahan dan sumber dari problem itu. Ketika setiap informasi dan data yang
diperlukan sudah terkumpul, seorang pemimpin perlu mempelajarinya dengan
saksama. Apabila ini berkaitan dengan pekerjaan, tentu pemimpin perlu
mengambil waktu lembur dan berusaha agar keputusan yang akan diambil dapat
menambah keuntungan bagi organisasi. Akan selalu ada segala kemungkinan dan
mungkin saja mengecoh kita agar melakukan kesalahan. Lakukan dengan tekun
karena pengetahuan tanpa ketekunan serta kehati-hatian membuat kita
terjerembab pada lubang permasalahan yang lebih mendalam.

- Minta Pendapat Dari Orang Lain

Seorang pemimpin tidak boleh hanya berpatokan pada pola pikirnya saja ,
melainkan harus mampu menrima setiap pemikiran dari orang lain. Dalam
pengambilan sebuah keputusan , harus ada toleransi daalam berpendapat. Seorang
pemimpin dapat meminta pendapat dari orang lain dalam pengembilan keputusan
secara logis , dikarenakan keputusan yang akan dijalankan tidak hanya demi
kepentingan seorang pemimpin saja , melainkan menyangkut kepentingan orang
banyak dalam organisasi yang dijalankan.

- Memberanikan Diri Dalam Mengambil Resiko

Risiko akan selalu ada dan justru malahan melalui setiap risiko dan
kesalahan yang dialami. Dalam pengambilan sebuah keputusan , pemimpin harus
mampu mengambil resiko , tetapi harus didasarkan oleh strategi dan persiapan
yang atang , sehingga resiko yang akan ditanggung dapat teratasi dengan baik
tanpa mengganggu kegiatan dalam organisasi

B. Solusi dan Pembahasan Permasalahan J-2

Ketika membeli pakaian, konsumen kadang memerlukan banyak waktu untuk


mengevaluasi pilihan dalam hal merek, gaya, desain, warna, harga dan negara
asal. Perilaku memilih ini sungguh relevan untuk sikap berbelanja tertentu, seperti
memperhatikan merek, memperhatikan mode, memperhatikan harga, dan orientasi
hedonis. Demikian, menarik untuk dilihat hubungan Antara gaya pengambilan
keputusan konsumen dan pembuatan keputusan antara pakaian merek impor dan
domestik.

Konsumen dalam kedua kelompok merek, membandingkan ke dua kelompok


lainnya, kekurangan gaya pengambilan keputusan diantara pakaian dari merek
domestik dan merek impor, walaupun hasil menunjukkan bahwa umumnya lebih
lama dan sering bingung dengan banyaknya pilihan. Secara kontras, konsumen yang
lebih menyukai untuk membeli merek domestik yang cenderung memiliki loyalitas
merek yang rendah, lebih memperhatikan harga dan paling sedikit memperhatikan
mutu pakaian dan apakah itu fashionable. Mereka cenderung kurang
berkependidikan dan memiliki pendapatan bulanan yang lebih rendah. Mereka juga
tidak membaca banyak majalah fahion dan membelanjakan lebih sedikit pakaian.
Konsumen yang membeli kedua pakaian merek baik domestik maupun impor
dibingungkan oleh banyaknya pilihan dan menghabiskan waktu lebih sedikit untuk
berbelanja. Walaupun cenderung memiliki pendapatan yang paling tinggi dan tidak
memperhatikan harga diantara tiga kelompok, konsumen pada kelompok ini
cenderung paling tua, tidak hedonis dan tidak memperhatikan mode. Fakta seperti
itu menyatakan bahwa apa yang membedakan kedua-duanya, kelompok merek
dari kelompok merek asing memiliki orientasi berbelanja (yaitu. kesetiaan merek,
memperhatikan kualitas dan memperhatikan mode) dan umur,bukannya tingkatan
pendapatan (yang secara statistik tidak signifikan).

C. Solusi dan Pembahasan Permasalahan J-3

Ada beberapa tantangan yang diyakini untuk membatasi efektivitas Sistem


Informasi Manajemen. Seperti:
 Sifat dinamis SIM membuat sulit bagi beberapa organisasi untuk bersaing
dengan prinsip-prinsip, strategi, proposisi atau bahkan ide-ide.
 Situasi yang berbeda untuk keputusan yang berbeda harus dibuat. Hal ini
menimbulkan tantangan untuk Teori SIM yang cenderung tidak beradaptasi.
 Kelembagaan, program, monitoring dan evaluasi SIM membutuhkan banyak
keahlian.
 Jalannya program SIM cenderung relatif mahal untuk beberapa organisasi,
terutama organisasi kecil.
 Manajer dan pemilik bisnis harus menemukan cara untuk menyesuaikan
informasi dengan cara pengambilan keputusan dalam berbagai proses bisnis
yang bervariasi.
 Manajemen harus mendorong diberlakukannya saling ketergantungan antara
SIM dan pekerja.
 Entitas bisnis harus menemukan cara menanamkan ajaran-ajaran tentang
SIM baru dalam rangka mengurangi kecenderungan bisnis yang tertinggal di
inception baru.
 Sebuah keputusan yang jelas harus matang dalam bisnis sehingga
menyediakan lingkungan kerja yang layak untuk SIM.
 Manajer bisnis harus memastikan bahwa mereka menggunakan tenaga
profesional yang mampu menjalankan SIM  dan mengambil keputusan.

Pemilik bisnis harus belajar untuk mengatasi dengan tren SIM yang selalu
berubah dalam pengambilan keputusan. Akhirnya, sangat penting untuk mengingat
bahwa perbaikan dalam pengambilan keputusan pada dasarnya dimaksudkan untuk
menjamin kepuasan pelanggan sementara usaha terus berkembang dalam
keberhasilan.

D. Solusi dan Pembahasan Permasalahan J-4

Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal: objek


informasi, altematif yang akan dipilih dan wewenang manajer. informasi akuntansi
manajemen dihubungkan dengan objek informasi, seperti produk, departemen,
dan aktivitas perusahaan maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi penuh.
Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan alternatif yang akan
dipilih, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi diferensial, yang sangat
diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan pemilihan altematif.
Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki
oleh manajer, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi
pertanggungjawaban, yang terutama manfaat untuk mempengaruhi perilaku
manusia dalam organisasi.

Pengambilan keputusan tentang pemilihan beberapa alternatif pada akuntansi


diferensial dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Keputusan jangka panjang
dan keputusan jangka pendek. Keputusan jangka panjang merupakan keputusan
yang diambil manajer, dimana hasil dari keputusan tersebut dapat memberikan
manfaat yang lebih dari satu tahun. Altematif yang perlu dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan jangka panjang antara lain yaitu; membeli atau menyewa
mesin, membeli mesin secara tunai atau angsuran, dan lainlain. Keputusan jangka
pendek merupakan keputusan yang diambil manajer, dimana hasil dari keputusan
tersebut dapat langsung dirasakan pada tahun dimana keputusan tersebut diambil.
Altrenatif yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan jangka
pendek antara lain yaitu; apakah pesanan dibawah harga pokok diterima atau
ditolak, menjual sekarang atau memproses lebih lanjut produk tertentu.

E. Solusi dan Pembahasan Permasalahan J-5

Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat


subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain.
Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :

1. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.

2. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat


kemanusiaan.

Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang


singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya
pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan
tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan
mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan
keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain
sering diabaikan.

Anda mungkin juga menyukai